MATEMATIKA EKONOMI
PENGGUNAAN FUNGSI DALAM EKONOMI
Matematika Ekonomi
Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Susianti,SE.,M.Sc.
FUNGSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Fungsi Permintaan
Fungsi Penawaran
Dari soal diketahui pasangan urutnya sebagai berikut: (10, 80) dan (20, 60),
sehingga dapat ditentukan: Q1 = 10, P1 = 80 dan Q2 = 20, P2 = 60
Jika harga kamera per unit sebesar Rp 65,- (dalam ribuan), maka
ada 125 unit kamera yang tersedia di pasar. Apabila harganya naik
menjadi Rp. 75,- (dalam ribuan), maka di pasar akan tersedia 145
unit kamera. Tunjukkan bagaimana bentuk fungsi penawarannya?
Penyelesaian: Perhitungan
Dari soal diketahui pasangan urutnya sebagai berikut: (65,125) dan (75,145),
sehingga dapat ditentukan: Q1 = 65, P1 = 125 dan Q2 = 75, P2 = 145
Qd = Qs atau Pd = Ps
di mana :
Pd = harga yang diminta
Ps = harga yang ditawarkan
Qd = jumlah yang diminta
Qs = jumlah yang ditawarkan
Contoh
Pd = Ps
10– 2Q = 3/2Q + 1
-3/2 Q – 2Q = 1 - 10
-7/2 Q = - 9
Q = 18/7
Contoh
Maka:
P = 10 – 2Q
P = 10 – 2 (18/7 )
P = 10 – 36/7
P = 34/7
PRODUSEN
KONSUMEN
Pajak yang ditanggung oleh
Beban pajak yang ditanggung oleh
produsen sebesar selisih antara
konsumen merupakan selisih antara
besar pajak yang dikenakan oleh
harga keseimbangan setelah ada
pemerintah dengan bagian pajak
pajak dengan harga keseimbangan
yang ditanggung oleh konsumen
sebelum ada pajak.
(sisa pajak).
Pajak dan Subsidi
PRODUSEN
KONSUMEN
Subsidi yang diterima oleh
Subsidi yang diterima oleh konsumen
produsen sebesar selisih antara
merupakan selisih antara harga
besar subsidi yang diberikan oleh
keseimbangan sebelum ada subsidi
pemerintah dengan bagian subsidi
dengan harga keseimbangan setelah
yang diterima oleh konsumen (sisa
ada subsidi
subsidi).
Contoh: Keseimbangan Awal
PAJAK yang dikenakan oleh pemerintah Rp. 3,- per unit. Maka harga dan jumlah
keseimbangan sesudah ada pajak:
Fungsi permintaan tidak berubah, yaitu Qd = 15 - Pd
Fungsi penawaran yang baru: Qs = 2 (Ps – 3) – 6
Qs = 2Ps – 6 – 6
Qs = 2Ps – 12
Keseimbangan yang tercapai bila Pd = Ps dan Qd = Qs atau
15 – P = 2P – 12
-3P = - 27
P= 9
Maka:
Q = 15 – P
Q = 15 – 9
Q= 6
Jadi, keseimbangan yang baru terjadi pada harga Pt = 9 dan kuantitas Qt = 6
.
Contoh: Setelah Pajak
SUBSIDI yang dikenakan oleh pemerintah Rp. 1.5,- per unit, maka harga dan
jumlah keseimbangan sesudah ada pemberian subsidi adalah
Fungsi permintaan tidak berubah, yaitu Qd = 15 - Pd
Fungsi penawaran yang baru: Qs = 2 (Ps + 1,5) – 6
Qs = 2Ps + 3 – 6
Qs = 2Ps – 3
Keseimbangan yang tercapai bila Pd = Ps dan Qd = Qs atau
15 – P = 2P – 3
-3P = - 18
P= 6
Maka:
Q = 15 – P
Q = 15 – 6
Q= 9
Jadi, keseimbangan yang baru terjadi pada harga Ptr = 6 dan kuantitas Qtr = 9
Contoh: Setelah Subsidi
▪ Bagian subsidi yang diterima oleh produsen = S – (Pe – Ptr) = 1,5 – 1 = 0,5
Sehingga: Subsidi total produsen = Subsidi total pemerintah - (Pe – Ptr). Qtr
= 13,5 – (7 - 6). 9
= 13,5 – 9
= 4,5
Contoh: Setelah Subsidi
Fungsi Konsumsi
Fungsi Tabungan
Fungsi Konsumsi & Tabungan
Pendapatan (Y) digunakan untuk konsumsi (C) dan tabungan (S), atau
Y=C+S
S=Y– C
S = Y – (a + bY)
S = Y – a – bY
S = -a + (1-b) Y
(1 – b) disebut hasrat menabung marginal (MPS)
Contoh 1: Perhitungan
.
Contoh 1: Grafik
Contoh 2
.
Contoh 2 : Perhitungan (2)
Maka: S = Y – C
S = 120.000 – 102.000
S = 18.000