Anda di halaman 1dari 15

CERITA DAN LAGU MATEMATIKA

Mata Kuliah: Pembelajaran Matematika SD

Dosen Pengampu:

1. Dra. Rini Asnawati, M.Pd

2. Widyastuti,S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

Amilya Marhamah (1813053001)


Dinda Nur Kasela (1813053010)
Neti Nurhandayani (1813053036)
Yola Elsa Eldiana (1813053025)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun haturkan kepada Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas laporan ini dengan baik. Dalam laporan ini kami membahas tentang
“Cerita dan Lagu Matematika”. sebagai tugas laporan untuk memenuhi mata kuliah
“Pembelajaran Matematika SD”.

Penyusun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
pembuatan laporan ini, mulai dari bimbingan dan arahan dari dosen pengampu mata kuliah
Pembelajaran Matematika SD yaitu: Dra. Rini Asnawati, M.Pd dan Widyastuti,S.Pd, M.Pd, dan
juga teman-teman lain yang sudah ikut membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik akan sangat bermanfaat bagi revisi yang senantiasa akan penyusun
lakukan.

Bandar Lampung, 20 Desember 2020

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 4

1.1 Latar belakang ........................................................................... 4


1.2 Rumusan masalah ...................................................................... 4
1.3 Tujuan penulisan........................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 5

2.1 Pengertian Cerita Matematika ................................................. 5


2.2 Kesulitan Menyelesaikan Soal Cerita ...................................... 6
2.3 Lagu Matematika ...................................................................... 8

BAB III PENUTUP ................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 14

LAMPIRAN .............................................................................................. 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dengan frekuensi
jam pelajaran yang lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Tetapi masih
banyak siswa yang merasa kurang mampu dalam mempelajari matematika karena dianggap
sulit, menakutkan, bahkan sebagian dari mereka ada yang tidak menyukai matematika karena
dianggap sebagai momok yang menakutkan. Siswa cenderung belajar pasif sehingga
ketercapaian rata-rata hasil belajar siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pendidikan
matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika adalah ilmu dasar
yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan. Melalui pembelajaran
matematika siswa diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, logis,
sistematis, cermat, efektif, dan efisien dalam memecahkan masalah. Tercapai atau tidaknya
tujuan pendidikan dan pembelajaran matematika salah satunya dapat dinilai dari keberhasilan
siswa dalam memahami matematika dan memanfaatkan pemahaman ini untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan matematika maupun ilmu-ilmu yang lain. Untuk itu, perlu dilakukan
evaluasi atau tes hasil belajar siswa. Hasil belajar ini merupakan prestasi belajar
siswa.Dewasa ini, prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Rendahnya prestasi
belajar matematika ini ditunjukkan antara lain dengan rendahnya nilai ulangan harian,
ulangan semester, maupun ujian akhir nasional matematika. Soal cerita dapat dipastikan ada
pada beberapa ujian, seperti ujian tengah semester, ujian akhir semester, bahkan ujian akhir
nasional. Oleh sebab itu, kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita menentukan
prestasi akademik siswa. Namun, pada kenyataannya banyak siswa yang kesulitan dalam
menyelesaikan soal cerita. Tentu saja hal ini akan berdampak pada rendahnya prestasi
akademik yang dicapai oleh siswa.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan soal Matematika?
b. Kesulitan apa saja yang terjadi dalam penyelesaian matematika?
c. Apa yang dimasud dengan Lagu Matematika?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Cerita Matematika


Sugondo (2014) mengatakan: “soal cerita dalam matematika adalah soal-soal matematika
yang menggunakan bahasa verbal dan umumnya berhubungan dengan kegiatan sehari-hari.
Proses penyelesaian soal cerita dalam mata pelajaran matematika akan melibatkan
komponen berbahasa.
Menurut Dewi dkk (2016) menyatakan bahwa: “soal cerita matematika bertujuan agar siswa
berlatih dan berpikir secara deduktif, dapat melihat hubungan dan kegunaan matematika
dalam kehidupan sehari- hari, dan dapat menguasai keterampilan matematika serta
memperkuat penguasaan konsep matematika.
Menurut Goodstein dalam McLoughlin & Lewis, siswa harus memahami empat tahap dalam
proses pengerjaaan pemecahan soal cerita, yaitu
a. Kemampuan mengidentifiksi operasi aritmatika yang diperlukan
b. Mengidentifikasi bagian informasi yang relevan
c. Terampil memformulasikan komputasi secara tepat dan sesuai
d. Ketepatan dalam melakukan komputasi.

Dari pendapat beberapa ahli di atas, disimpulkan bahwa soal cerita matematika adalah soal
yang disajikan dalam rangkaian kata-kata atau secara verbal yang behubungan dengan
pengalaman atau kehidupan sehari-hari yang mana untuk mencari penyelesainnya
menggunakan kalimat matematika yang memuat operasi hitung, bilangan dan relasi.
Oleh karena itu, dalam menyelesaikan soal cerita hal yang pertama harus diketahui adalah
memahami makna dalam soal cerita tersebut.

Dewi dkk. dalam Ummi Khasanah (2015) menyatakan bahwa “soal cerita matematika
bertujuan agar siswa berlatih dan berpikir secara deduktif, dapat melihat hubungan dan
kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat menguasai keterampilan
matematika serta memperkuat penguasaan konsep matematika.
Selain itu terdapat beberapa tujuan dalam menyeleaikan soal cerita matematika antara lain:

5
a. untuk menguasai keterampilan matematika
b. memperkuat penguasaan konsep matematika dengan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Sebagai sarana untuk siswa dapat melatih keterampilan berfikir kritis khususnya
dalam memahami soal cerita tersebut sebelum dilakukan perencanaan penyelesaian
masalah dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Kemampuan dan langkah-langkah dalam penyelesaian soal cerita adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan memahami masalah dalam soal cerita, yaitu dalam menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanya
b. Kemampuan menyusun rencana penyelesaian soal cerita dan membuat model
matematika, yaitu dalam mentransformasikan kalimat-kalimat verbal menjadi
kalimat-kalimat matematika
c. Kemampuan melaksanakan rencana penyelesaian soal cerita, yaitu kemampuan
dalam menyelesaikan model matematika berdasarkan konsep matematika.
d. Kemampuan interpretasi, yaitu kemampuan dalam menyajikan hasil yang telah
diperoleh dari perhitungan matematis ke dalam soal awal atau dinyatakan kembali
dalam konteks soal cerita tersebut.
Banyak sekali orang kesulitan dalam mengerjakan soal matematika. Sebenarnya masalah
orang yang kesulitan tersebut adalah dalam hal proses pengerjaan soal. Jika kita
mengerjakan soal dengan cara sistematis maka soal akan sangat mudah dikerjakan.
Berikut ini adalah Langkah-langkah Dasar Dalam Mengerjakan Soal-soal Cerita
Matematika :
a. Fahami soal
b. Tuliskan hal-hal yang diketahui
c. Gunakan rumus yang sesuai
d. Tuliskan hasil jawabannya
e. Uji kebenaran jawaban

2.2 Kesulitan Menyelesaikan Soal Cerita


Nini Subini (2015) menuliskan bahwa kesulitan belajar merupakan suatu kondisi di mana
kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah

6
ditetapkan, baik berbentuk sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Proses belajar yang
ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk menggapai hasil belajar.
Martini Jumaris (2014) menemukan bahwa kesulitan yang dialami oleh anak yang
berkesulitan belajar matematika yaitu kelemahan dalam menghitung, kesulitan dalam
mentransfer pengetahuan, pemahaman bahasa matematika yang kurang, kesulitan dalam
persepsi visual. Kesulitan belajar siswa dalam matematika dapat diduga dari kesalahan
siswa dalam mengerjakan soal matematika.
Menurut Raharjo dan Astuti dalam Aris Arya Wijaya dan Masriyah (2018) bahwa
“kesalahan-kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal cerita meliputi
kesalahan memahami soal, kesalahan membuat model matematika, kesalahan melakukan
komputasi, dan kesalahan menginterpretasikan jawaban kalimat matematika.
a. Kesalahan dalam memahami soal meliputi:
1. Kesalahan menentukan apa yang diketahui dari soal
Siswa dikategorikan melakukan kesalahan ini, jika siswa:
a. Tidak menuliskan apa yang diketahui,
b. Tidak lengkap menuliskan apa yang diketahui, atau
c. Salah menuliskan apa yang diketahui.
2. Kesalahan menentukan apa yang ditanyakan dalam soal.
Siswa dianggap melakukan kesalahan ini, jika siswa:
a. Tidak menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal,
b. Tidak lengkap menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal, atau
c. Salah dalam menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal.
b. Kesalahan membuat model matematika
Siswa dianggap melakukan kesalahan ini, jika siswa:
1. Tidak menulis pemisalan variabel yang dipakai pada pembuatan model,
2. Tidak lengkap menulis pemisalan variabel yang dipakai pada pembuatan model,
3. Salah dalam menulis pemisalan variabel yang dipakai pada pembuatan model,
4. Tidak menuliskan model matematika, atau
5. Model matematika yang dibuat tidak sesuai dengan pemahaman soal.
c. Kesalahan menyelesaikan model matematika
Siswa dianggap melakukan kesalahan ini, jika:

7
1. Tidak menggunakan aturan matematika dalam menyelesaikan model,
2. Salah dalam menggunakan aturan-aturan matematika,
3. Tidak menyelesaikan model matematika yang dibuat, atau
4. Salah dalam menyelesaikan model matematika yang dibuat.
d. Kesalahan dalam menyatakan jawaban akhir soal
Siswa dianggap melakukan kesalahan ini, jika:
1. Tidak menuliskan jawaban akhir soal,
2. Tidak lengkap menuliskan jawaban akhir soal, atau
3. Salah dalam menuliskan jawaban akhir soal.

Adanya kesulitan penyelesaian oleh siswa dalam soal-soal matematika perlu mendapat
perhatian. Kesulitan yang dilakukan siswa dalam penyelesaian soal perlu di identifikasi
dicari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya kemudian dicari solusi
penyelesaiannya. Informasi tentang kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika dapat
digunakan untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar matematika dan akhirnya
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. Pentingnya mengetahui
kesulitan yang dilakukan siswa diantaranya dapat membantu anak dalam mengatasi
masalah yang menyebabkannya mengalami kesulitan dalam pembelajaran, dengan
mengetahui kesulitan dalam pembelajaran yang sesui dengan kebutuhan anak dan pendidik
dapat lebih mudah mengatur ruangan kelas yang disesuauikan dengan kondisi anak yang
mengalami kesulitan belajar.

2.3 Lagu Matematika


Matematika dianggap materi yang sulit dengan berbagai rumus yang tidak hanya sekadar
dihapalkan tetapi perlu pemahaman. Hal tersebut menjadikan hasil belajar matematika di
sekolah dasar rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut harus ada inovasi
pembelajaran untuk memudahkan peserta didik dalam mempelajari rumus matematika.
Salah satu jenis media adalah media lagu matematika tentang rumus matematika untuk
membantu peserta didik dalam memecahkan masalah matematika. Berdasarkan validasi
pakar dan pakar materi diperoleh hasil bahwa media lagu rumus matematika layak
diterapkan dalam pembelajaran.

8
Beberapa guru beranggapan bahwa media pembelajaran yang menarik adalah yang
berbasis teknologi. Hal tersebut menyebabkan berkurangnya minat guru dalam membuat
media pembelajaran. Pemahaman ini tidak sepenuhnya salah tetapi juga bukan berarti
benar karena penggunaan media dapat diperoleh dari benda-benda di sekitar. Penggunaan
media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan membantu kelancaran, efektivitas
dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi sebagai
sarana untuk menyampaikan informasi supaya peserta didik memiliki persepsi yang sama
terhadap materi ajar. Dalam membuat media pembelajaran tidak perlu mewah dan
menghabiskan dana yang besar tetapi media pembelajaran bisa diperoleh dari lingkungan
sekitar meskipun sederhana tetapi menarik perhatian peserta didik. Oleh karena itu, peran
media dalam pembelajaran matematika sangat penting dalam membantu proses berpikir
peserta didik. Daya tarik media akan memberikan pengalaman nyata dalam proses
pembelajaran untuk peserta didik SD. Media juga dapat membantu proses berpikir
abstrak serta dapat mengembangkan keterampilan psikomotor dalam pembelajaran.

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan guru adalah media lagu, karena
pada dasarnya semua orang menyukai lagu. Tidak terkecuali peserta didik sekolah dasar
yang masih berada dalam usia bermain. Pada usia sekolah, anak lebih banyak mengingat
hal yang dialaminya. Apapun yang diucapkan oleh guru akan selalu diingat oleh anak-
anak. Belajar sambil bernyanyi merupakan hal yang disukai oleh anak karena dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Nyanyian menjadi salah satu sarana
bermain anak karena dengan musiknya yang riang mampu mengajak peserta didik untuk
bersemangat dalam belajar karena lagu dapat mengiringi proses bermain sekaligus belajar
sehingga pembelajaran tidak akan membosankan.

Berdasarkan pemilihan media, maka lagu dipilih sebagai media yang tepat untuk
mengatasi pemahaman rumus dalam matematika. Media lagu pembelajaran ini akan
menjadi sarana atau alat bantu yang lebih efektif dalam menyampaikan materi
matematika dan efisien dalam penggunaan biaya dan tenaga. Peran lagu rumus dalam
pembelajaran matematika adalah untuk memudahkan peserta didik mengingat kembali
rumusrumus dalam matematika.

9
Penggunaan lagu rumus dalam pembelajaran sangat mudah. Hal yang perlu disiapkan
dalam pembuatan lagu rumus adalah menyesuaikan materi dengan lagu rumus yang akan
disampaikan. Guru bisa menciptakan maupun mengembangkan lagu anakanak yang
sudah ada dan mengganti liriknya dengan kalimat rumus yang ada dalam matematika.
Misalnya dalam materi bangun datar, bangun ruang, bilangan, pecahan guru bisa
mengembangkan lagu anak-anak dan mengganti liriknya dengan kalimat yang sesuai
dengan materi pembelajaran. Setelah menyiapkan materi sekaligus lagu rumus yang akan
diajarkan, guru bisa menerapkan lagu rumus saat pembelajaran berlangsung.

Sebuah lagu atau nyanyian yang digunakan dalam proses pembelajaran mempunyai
beragam tujuan. Ada pembelajaran yang sengaja ditujukan untuk menguasai lagu sesuai
dengan teori musik yang ada. Ada juga lagu yang diciptakan sebagai media penyampaian
informasi materi pembelajaran. Sesuai dengan pengertian lagu menurut UndangUndang
Repubik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta:
Lagu atau musik dalam UndangUndang ini diartikan sebagai karya yang bersifat utuh
sekalipun terdiri atas unsur lagu atau melodi, syair, lirik dan aransemennya termasuk
notasi. Yang dimaksud utuh adalah bahwa lagu atau musik tersebut merupakan kesatuan
karya cipta. Karya lagu atau musik adalah ciptaan yang utuh yang terdiri dari unsur lagu
atau melodi, syair, lirik dan aransemennya termasuk notasimya dalam arti bahwa lagu
atau musik tersebut merupakan kesatuan karya cipta.

Berdasarkan batasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lagu adalah komponen musik
yang terdiri dari berbagai jenis nada yang beraturan dan membentuk harmoni yang indah.
Dalam menciptakan sebuah lagu model dalam hal ini lagu rumus matematika ada
beberapa kriteria dalam penciptaan lagu model menggunakan istilah MUSIK yang
dikemukakan oleh Purwanto (2011) sebagai berikut.
1. Mudah, memiliki ambitus dan interval nada yang terjangkau anak. Untuk anak,
orientasi penciptaan lagu model adalah dunia anak-anak (peserta didik) yang
khas, unik, dan penuh tantangan.
2. Sederhana, tampak dalam pemilihan kata syair atau liriknya

10
3. Indah makna dan bahasa. Lagu model menjadi sarana bagi anak untuk
mengembangkan memperkaya kosakata pilihan.
4. Kantong ilmu, esensi lagu model adalah pesan atau muatan yang dibawa dalam
syairnya.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa lagu merupakan kesatuan musik
yang terdiri atas melodi, lirik, aransemen, notasi yang ditentukan oleh panjang pendek
dan tinggi rendahnya suatu nada. Lagu model dalam hal ini Lagu Rumus digunakan
sebagai sarana untuk mempelajari pemahaman rumus dalam matematika yang difokuskan
pada aspek materi yang diinginkan bukan terhadap penguasaan lagunya. Tidak dapat
dimungkiri bahwa hampir setiap orang suka bernyanyi apalagi anak-anak. Berdasarkan
hal tersebut, peneliti mengajukan alternatif pemecahan masalah berupa lagu rumus. Hal
ini dimaksudkan agar memudahkan peserta didik dalam menerima materi yang dijelaskan
guru. Media lagu adalah salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi
hafalan rumus dalam matematika.
Penerapan media lagu rumus didasarkan pada materi matematika SD yang difokuskan
pada rumus-rumus yang ada dalam matematika.

2.4 Miskonsepsi dalam Cerita dan Lagu Matematika


miskonsepsi yang dialami siswa dalam memahami masalah soal cerita berkaitan dengan
interpretasi makna bahasa dan memaknai gambar pada soal cerita. Miskonsepsi dalam aspek
memahami masalah juga dapat dilihat dari kesalahan siswa dalam menuliskan model
matematika pada menentukan hal yang diketahui, menentukan hal yang ditanyakan dan
mencari informasi lain sebagai pembantu dalam menyelesaikan soal cerita. Penyebab
miskonsepsi pada aspek memahami bahasa adalah kemampuan matematika siswa yang rendah
dan reasoning (penalaran) siswa yang tidak lengkap/salah.
Herutomo (2014) juga menyatakan bahwa miskonsepsi disebabkan oleh kesalahan siswa
melakukan representasi dan interpretasi terhadap informasi yang disajikan pada soal yang
berbentuk soal cerita. siswa sering bingung dalam memahami kata-kata dalam soal cerita
sehingga siswa harus banyak diberikan banyak tipe soal yang berbeda dalam soal cerita.

11
kerika gurumenjelaskan paham, namun ketika siswa diberikan soal dengan tipe yang sama
dengan konteks yang berbeda siswa mengalami kebingungan dalam memahami masalah.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Soal cerita matematika adalah soal yang disajikan dalam rangkaian kata-kata atau secara
verbal yang behubungan dengan pengalaman atau kehidupan sehari-hari yang mana
untuk mencari penyelesainnya menggunakan kalimat matematika yang memuat operasi
hitung, bilangan dan relasi.
Oleh karena itu, dalam menyelesaikan soal cerita hal yang pertama harus diketahui
adalah memahami makna dalam soal cerita tersebut.
Terdapat beberapa tujuan dalam menyeleaikan soal cerita matematika antara lain:
a. Untuk menguasai keterampilan matematika
b. Memperkuat penguasaan konsep matematika dengan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Sebagai sarana untuk siswa dapat melatih keterampilan berfikir kritis khususnya
dalam memahami soal cerita tersebut sebelum dilakukan perencanaan penyelesaian
masalah dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Langkah-langkah Dasar Dalam Mengerjakan Soal-soal Cerita Matematika :
a. Fahami soal
b. Tuliskan hal-hal yang diketahui
c. Gunakan rumus yang sesuai
d. Tuliskan hasil jawabannya
e. Uji kebenaran jawaban
Media lagu rumus matematika dapat digunakan sebagai solusi dalam menciptakan
variasi pembelajaran matematika. Lagu rumus matematika yang dikembangkan, dibuat
dengan cara menyesuaikan lirik lagu dengan materi pembelajaran dan memodifikasinya
dengan lagu anak-anak. Media lagu rumus matematika dapat diterima sebagai salah
satu alternatif dalam menciptakan pembelajaran yang bervaiasi dan layak digunakan
sebagai media pembelajaran yang berguna untuk membantu peserta didik mengingat
kembali rumus dalam materi luas bangun datar dan volume bangun ruang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Aris, Masriyah, Raharjo. (2018). “Analisis Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal
Matematika Bentuk Cerita di Kelas Viii MTS. Negeri Bandar T.A.
2017/2018”. Jurnal Pendidikan & Matematika 1 (2): 88 - 89
Herutomo, Rezky Agung. (2014). “Analisis Kesalahan dan Miskonsepsi Siswa Kelas VII”.
Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran 1 (2): 173-18
Jumaris, Martini. 2014. KesulitanBelajar :Perspektif, Asesmen, dan Penanggulangannya
Bagi Anak Usia Dini dan UsiaSekolah. Bogor : Ghalia Indonesia.
Purwanto, S. (2011). Pengembangan lagu model sebagai media pendidikan karakter bagi
anak usia dini. (Tesis). Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Untari, M. F. A., Cahyadi, F., & Budiningtyas, A. K. (2017). PENGEMBANGAN MEDIA
LAGU MATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS V SEKOLAH DASAR.
Mimbar Sekolah Dasar,

14
LAMPIRAN

 Seorang anak bernama Oni setiap pagi selalu berolahraga memutari sebuah lapangan
dengan keliling 0,5 km. Apabila dengan kecepatan lari 5 km/jam Oni mampu memutari
lapangan sebanyak 5 kali, berapa lamakah Oni lari setiap paginya?
 Seseorang mengendarai mobil ke tempat kerjanya selama 1 jam dengan jarak 30 km. Jika
dia terlambat berangkat 10 menit, kecepatan yang harus digunakan agar sampai ke kantor
adalah …

 Rian pergi ke toko alat tulis untuk membeli bolpoin. Harga 1 buah bolpoin Rp
1.750. Jika Rian membeli 1 lusin bolpoin dan Ia membayar 5 lembar uang lima
ribuan. Berapa uang kembalian yang Rian terima?
 Karekteristik siswa Sekolah Dasar yang masih senang bermain membuat peneliti
mendesain media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan
menetapkan media pembelajaran didesain yaitu berupa intrumen lagu yang sesuai di
kalangan anak usia di Sekolah Dasar agar dapat lebih mudah diterima.
Selanjutnya, intrumen tersebut diisi dengan lirik berupa rumus materi matematika
pembelajaran yang disesuaikan. Dengan menetapkan instrumen musik yang digunakan
materi segitiga dengan instrumen lagu “Balonku“. Untuk instrumen lagu tersebut dapat
kita play melalui aplikasi Youtube atau yang lainnya. Guru dapat membuat kerangka
isi/bahan pelajaran sesuai dengan buku ajar yang digunakan oleh guru di Sekolah Dasar
maka guru merancang lirik lagu matematika dimana guru menggantikan lirik lagu dengan
rumus–rumus yang sesuai dengan buku ajar. Berikut ini rincian lirik lagunya.
Lirik lagu materi segitiga Instrumen lagu : Balonku ada Lima Karya : Pak Kasur
Akulah segitiga
Segitiga sama kaki
Akulah segitiga
Segitiga siku- siku
Keliling segitiga
Jumlahkan semua sisi
Luasnya segitiga
Setengah alas kali tinggi

15

Anda mungkin juga menyukai