Disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan pada mata kuliah pembelajaran SKI MI
Dosen pengampu:
Disusun Oleh:
JURUSAN TARBIYAH
PURWOASRI – KEDIRI
2022-2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun
dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen kami Bpk Firza Muhammad Al Aidrus,
M. Pd. Selaku pengampu mata kuliah Pembelajaran SKI MI.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
A. Kesimpulan.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam suatu kegiatan dimana terjadi
interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung. Dalam “memanaje” atau mengola pembelajaran manajer dalam hal ini
guru melaksanakan berbagai langkah kegiatan mulai dari merencanakan
pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan mengevaluasi
pembelajaran yang dilakukan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
4. Mengetahui Bagaimana Evaluasi Pembelajaran SKI ?
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu curir
yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum
berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman romawi
kuno. Dalam bahasa prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang
berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh
seorang pelari dari garis start sampai dengan finish untuk memperoleh medali atau
penghargaan. 1
1
Dr H. Dadan Nurulhaq M.Ag and Titin Supriastuti M.Pd, MANAJEMEN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN
ISLAM: Konsep dan Strategi dalam Meningkatkan Akhlak Peserta Didik (Cendekia Press, 2020).
2
ibid
3
Yudhi Fachrudin, “ANALISIS PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM,” Dirasah : Jurnal Pemikiran Dan
Pendidikan Dasar Islam 6, no. 1 (February 28, 2023): 51–61, https://doi.org/10.51476/dirasah.v6i1.458.
5
Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam dalam kurikulum Madrasah adalah
salah satu bagian dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan
untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah
kebudayaan Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life)
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, pelatihan, penggunaan pengetahuan dan
pembiasaan. Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam yang sangat mendasar
adalah terletak pada kemampuan menggali nilai, makna, aksioma, ibrah/hikmah,
dalil, dan teori dari fakta sejarah yang ada. Oleh karena itu dalam tema-tema
tertentu indikator keberhasilan belajar akan sampai pada capaian ranah afektif. Jadi
materi sejarah kebudayaan Islam tidak saja merupakan transfer of knowladge,
tetapi juga merupakan pendidikan nilai (value education).4
4
“Strategi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam | Islamic Education,” accessed September 21, 2023,
https://jurnal.medanresourcecenter.org/index.php/IE/article/view/72.
5
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
6
“KONSEP PEMBELAJARAN SKI,” GO EDUKASI (blog), accessed September 21, 2023,
https://www.ahdgozali.com/2014/05/konsep-pembelajaran-ski.html.
6
C. Pelaksanaa pembelajaran SKI
7
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Muia, 1994.
8
Suparlan, Menjadi Guru Efektif, Yogyakarta: Hikayat, 2005.
7
kejadian atau orang, belajar bersama dengan murid kelas lain, menggunakan
dokumen asli, menulis karangan, atau membahas makna dari yang dipelajari. 9
Pembelajaran SKI harus dapat memenuhi standar kompetensi lulusan SKI.
Siswa memiliki kemampuan yang berorientasi pada perilaku afektif dan
psikomotor dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat
keimanan, dan ketaqwaan kepada Allah swt. Langkah-langkah pembelajaran yang
terdiri dari kegiatan awal dan kegiatan inti. Pada kegiatan inti berupa pengamatan,
dimana siswa diminta untuk mengamati gambar, siswa mengemukakan hasil
pengamatan terhadap gambar yang ada, guru mengarahkan pengamatan siswa
kepada kondisi masryarakat Arab pra Islam, Guru memberi penguatan terhadap
hasil pengamatan siswa. 10
Dalam mata pelajaran SKI yang identik dengan sejarah mungkin
kebanyakan guru masih menggunakan metode ceramah , namun seiring
perkembangan zaman dan minat karakter siswa , metode pembelajaran SKI
semakin berkembang dari berceramah hingga pengaplikasian sarana audio visual
seperti gawai dan lain lain , hal ini merupakan perubahan yang baik bagi
perkembangan pembelajaran di Indonesia .
8
akademik menyangkut ranah kognitif yang mengacu pada standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang dikembangkan dalam pembelajaran yang
bersumber dari kurikulum yang berlaku.
9
Teknik-teknik evaluasi dalam pembelajaran SKI dapat dilakukan baik tes dan
non tes dapat dilakukan. Evaluasi pretest dan posttest, formatif, sumatif,
penempatan, selektif dan diagnostik dalam pelajaran SKI. Adapun teknik non tes
dilakukan dengan melakukan pengamatan secara sistematis (observation),
melakukan wawancara (interview), menyebarkan angket (questionnaire), dan
memeriksa atau meneliti dokumen–dokumen (documentary analysis). Sedangkan
evaluasi program pembelajaran dalam jaringan bisa dilakukan melalui tahapan
wawancara, observasi, dan mengumpulkan data baik data administratif maupun
catatan pendukung untuk menilai program.
10
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1. Manajemen kurikulum adalah suatu system pengelolaan kurikulum yang
kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasis
sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Oleh karena itu,
otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan dalam mengelola kurikulum
secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran
dalam visi dan misi lembaga pendidikan tidak mengabaikan kebijaksanaan
nasional yang telah ditetapkan.13
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SKI adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran SKI untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup
RPP SKI paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu atau
beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih. Kurikulum, silabus dan
RPP SKI merupakan tiga mata rantai yang berurutan dalam penyelenggaran
kegiatan pembelajaran. Kurikulum merupakan dasar penyusunan silabus dan
silabus merupakan dasar penyusunan RPPDalam pembahasan mengenai ruang
lingkup pembelajaran sejarah kebudayaan islam akan di uraikan dalam ruang
lingkup sejarah kebudayaan islam di lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah.
3. Metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan oleh pendidik
dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan
pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang telah dirumuskan. Metode
mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam
membelajarkan peserta didik saat berlangsungnya proses belajar mengajar
13
Yudhi Fachrudin, “ANALISIS PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM,” Dirasah : Jurnal Pemikiran Dan
Pendidikan Dasar Islam 6, no. 1 (February 28, 2023): 51–61, https://doi.org/10.51476/dirasah.v6i1.458.
11
4. Evaluasi dalam pembelajaran merupakan proses berkelanjutan. Evaluasi
digunakan untuk mendapatkan informasi akurat pada tingkat pencapaian tujuan
instruksional dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
DAFTAR PUSTAKA
Dr H. Dadan Nurulhaq M.Ag and Titin Supriastuti M.Pd, MANAJEMEN
PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM: Konsep dan Strategi dalam
Meningkatkan Akhlak Peserta Didik (Cendekia Press, 2020).
https://www.ahdgozali.com/2014/05/konsep-pembelajaran-ski.html.
Hakim, Atang Abdul. 2000. Metodologi Studi Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Faza, Muhammad. Analisis Materi Sejarah Kebudayaan Islam Pada Buku Teks Siswa
Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Kurikulum 2013, Pandawa : Jurnal Pendidikan dan Dakwah,
Volume 2, Nomor 2, Mei 2020
12
13