Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
USMAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Analisis Pendidikan dan
Dakwah. Makalah yang berjudul “Keistimewaan Gua Hira dan Orang
Berkhalwat” Selama penyusunan makalah ini, kami menghadapi banyak hambatan.
Namun dengan bantuan dari berbagai pihak, hambatan tersebut dapat diatasi
sehingga kamidapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Untuk itu kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan semangat, doa, dan materi
selama proses penyusunan makalah.
2. AG. Dr. K.H.M Yunus Pasanreseng Andi Padi, M.Ag dan Dr. Ibrahim, M.
Ag., M. Si. Selaku dosen pengampu mata kuliah Analisis Pendidikan dan
Dakwah.
3. Teman-teman seperjuangan pascasarjana Institut Agama Islam As’adiyah
Sengkang khususnya kelas sebatik C.
4. Dan pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari proses penyusunan dan penulisan makalah ini
belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kamiharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat secara khusus
bagikami dan pembaca pada umumnya.
Usman
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
A. Simpulan ............................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Syam untuk berdagang dalam perjalanan musim dingin, yang dengan safar dan
dari perenungan dan berfikir tentang kekuasaan langit dan bumi. Tidak
kaumnya yang menyembah berhala yang mereka buat sendiri, tidak nyaman di
kehidupan sosial. Ia terlibat aktif dalam hilful fudhul sebelum Islam. Demikian
kaumnya. Akan tetapi khalwah itu disebabkan oleh ketinggian jiwa, kemuliaan
diri dari kehinaan kaumnya yang terbiasa dengan tradisi nenek moyangnya,
1
Dan setelah menikahi Khadijah beliau mendapat tugas untuk menjadi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Wahyu
PEMBAHASAN
timur kota Mekah, sekitar 4 km dari Masjidil Harom. Tinggi Jabal Nuur
sekitar 634 meter. Letak Gua Hira sekitar 20 meter sebelum mencapai
puncak Jabal Nuur. Gua Hira adalah semacam celah di dekat puncak
gunung yang pintunya mengarah ke utara, tinggi celah tersebut 4 hasta dan
seseorang yang berdiri di atas Jabl Nuur untuk melihat Mekah beserta
bangunan-bangunannya.
untuk menyendiri di Gua Hira karena ingin menjauh dari kerusakan dan
lebih dekat kepada Pencipta alam semesta, hanya saja beliau tidak tahu apa
3
yang harus beliau lakukan, sehingga beliau memilih untuk menjauh
beliau.
dalam hadits yaitu Nabi suka bermimpi terlebih dahulu, lalu beliau suka
wa sallam dalam bentuk mimpi yang benar tatkala tidur. Dan tidaklah
ِ َ ِٙ َحتَّٗ َجا َءُِ ان َح ُّق َْٔ َُٕ ف،ت َزَ َّٔد ُ ِن ًِثْ ِه َٓاَٛ َ َجةَ فَِٚ ْش ِج ُع إِنَٗ َخذٚ ث ُ َّى، ََت َزَ َّٔد ُ ِنزَنِكَٚٔ ،ِّ ع إِنَٗ أ َ ْْ ِه
َاس َ َ ُْ ِزٚ
ٍِح َشاء
kemudia beliau kembali lagi ke Khadijah lalu menyiapkan bekal seperti itu
lagi. Sampai datangnya malaikat Jibrīl dan Beliau berada didalam Gua
Hirā.([3])”
َحتَّٗ بَهَ َغ-]1 :{ – بِاس ِْى َسبِّكَ انَّزِ٘ َخهَقَ } [انعهق5 :َ ْعهَ ْى} [انعهقٚ ساٌَ َيا نَ ْى ِ ] َعهَّ َى
َ َْ اإل
memegangku dan memelukku kembali untuk yang kedua kalinya hingga aku
memegangku dan mendekapku dengan erat untuk yang ketiga kalinya hingga
aku pun sangat kepayahan. Kemudan ia melepaskanku lalu berkata; َا ْق َشأْ ِباس ِْى َس ِبّك
َ( انَّزِ٘ َخهَقbacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan)
sampai kepada ayat َ ْعهَ ْىٚ ساٌَ َيا َن ْى ِ ( َعهَّ َىDia mengajarkan manusia apa yang
َ َْ اإل
empat puluh tahun, sesuatu yang paling disukai adalah mengasingkan diri.
Dengan membawa roti dari gandum dan air beliau pergi ke gua Hira di Jabal
Nur, yang jaraknya kira-kira dua mil dari Makkah. Suatu gua Hira yang tidak
terlalu besar, dan panjangnya empat hasta dan lebarnya antara tiga perempat
balik alam. Beliau tidak pernah merasa puas melihat keyakinan kaumnya yang
penuh dengan kemusyrikan dan segala persepsi mereka yang tak pernah lepas
dari tahayul. Sementara itu, di hadapan beliau juga tidak ada jalan yang jelas
Pilihan beliau untuk mengasingkan diri ini termasuk satu sisi dari
ketentuan Allah atas diri beliau, sebagai langkah persiapan untuk menerima
urusan besar yang sedang ditunggunya. Ruh manusia manapun yang realitas
kehupannya akan di susupi suatu pengaruh dan di bawa kea rah lain, maka ruh
itu akan di buat kosong dan mengasingkan diri untuk beberapa saat, dipisahkan
dari kesibukan duniawi dan gejolak kehidupan serta kebisingan manusia yang
wajah dunia dan meluruskan garis sejarah. Allah telah mengatur pengasingan
ini selama tiga tahun bagi Shallallahu Alaihi wa Sallam sebelum
selama jangka waktu sebulan, dengan disertai ruh yang suci sambil mengamati
kegaiban yang etrsembunyi dibalik alam nyata, hingga tiba saatnya untuk
Tatkala ia sedang dalam keadaan tidur di gua Hiro, ketika itulah datang
Muhammad menjawab (يا را اقشء؟apa yang akan saya baca) seterusnya malaikat
itu berkata
itu maha mulia. Dia telah mengajar dengan Qalam. Dia telah mengajar
manusia apa yang tidak mereka ketahui. Dengan wahyu pertama itu, berarti
Muhammad telah dipilih Tuhan sebagai nabi. Dalam wahyu pertama ini, dia
1
Syeh shafiurrohman al mubarok furi, siroh namawiyah, (alkautsar buku islam utama,
2006), hlm 89-90
belum diperintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu agama”. QS 96:
1-522
kalimat itu dengan susah payah. Usia beliau saat itu 40 tahun,6 bulan,dan 12
hari menurut kalender Masehi. Malam itu adalah awal dari masa kenabian
Muhammad
Rosul
tapi tak melihat apa-apa. Ia diam sebentar, gemetaran ketakutan. Kuatir ia akan
apa yang terjadi dalam gua itu. Ia lari dari tempat itu semuanya serba
memasuki pegunungan itu masih dalam rasa ketakutan dan masih bertanya-
2
Muhammad husain haikal,Sejarah Hidup Muhammad.Jakarta,Litera Antar Nusa,2001
hal.79
3
Ibid, hal.80
Rasulullah SAW lalu pulang menemui Khadijah bin khuailid, seraya
”Apa yang terjadi padaku beliau bertanya pada khadijah. Maka dia
memberitahukan apa yang baru saja terjadi. Beliau bersabda, “ aku kawatir
akan kesurupan, Khadijah yang penuh rasa kasih sayang, hati yang
seraya berkata:
dia yang memegang hidup Khadijah , aku berharap kiranya engkau akan
menjadi nabi atas umat ini. Samasekali Allah takkan mencemooh kau; sebab
engkaulah yang mempererat tali kekeluargaan, jujur dalam kata-kata, kau yang
mau memikul beban orang lain dan menghormati serta menolong mereka yang
dalam keulitan atas jalan yang benar.” Nabi Muhammad sudah merasa tenang
4
Syeh shafiurrohman al mubarok furi, siroh namawiyah, (alkautsar buku islam utama,
2006), hlm.92
kembali. Dipandangnya dengan mata penuh rasa terima kasih. Sekujur
penuh kasih dan harapan, kasih dan harapan terhadap orang yang tadi
naufal. Waraqah B. Naufal adalah seorang penganut agama nasrani yang sudah
arab. Ia menceritakan apa yang pernah dilihat dan didengar oleh nabi
maha kudus. Demi dia yang memegang hidup waraqa. Khadijah, percayalah,
dia telah menerima Namus Besar seperti yang telah diterima Musa. Dan
sungguh dia adalah Nabi umat ini. Katakana kepadanya supaya tetap tabah
Dipandangnya suaminya itu dengan rasa kasih dan penuh ikhlas, bercampur
harap dan cemas. Dalam tidur yang demikian itu. Tiba-tiba Ia menggigil,
kepadanya:
“waktu tidur dan istirahat sudah tak ada lagi, Khadijah.” Jawabnya.
manusia, mengajak mereka, dan supaya mereka beribadat hanya kepada Allah.
Tapi siapa yang akan kuajak? Dan siapa pula yang akan mendengarkan?
jujur, orang berjiwa besar dan selalu berbuat kebaikan dengan penuh rasa kasih
kepada kebenaran. Dan begitu juga pertama kali tatkala dia keluar dan kembali
kepadanya.
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pada bulan rhamadhan pada tahun ke tiga dari masa pengasingan di goa
kegelisahan dan istri beliau Khadijah lah yang menjadi sandaran beliau
13
B. Saran
Kesempurnaan hanyalah ada pada Allah Subhanahu wa Ta‟ala. oleh karena itu
sudah pasti makalah ini memerlukan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca yang baik hatinya demi lebih baiknya makalah setelah ini. Selamat
Nusa, Jakarta.
Thohir Ajid, 2004. Kehidupan Umat Islam Pada Masa Rasululloh Saw,
Bandung.
pukul 10:25