Anda di halaman 1dari 8

MATTAMPUNG MASSAL DI DESA HARAPAN KECAMATAN TANETE RIAJA

KABUAPATEN BARRU

Nur Rahmi
Jurusan Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial
Unversitas Negeri Makassar
Jalan A.P. Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan
Nurrahmi927@yahoo.com

Abstrak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Fungsi dari di laksanakannya mattampung di
Desa Harapan selain meneruskan kebiasaan orang tua terdahulu, mattampung juga berfungsi
sebagai penanda untuk generasi-generasi berikutnya dalam menegenali anak saudara atau
keluarga yang telah lebih dahulu meninggal. (2) mattampung massal dilaksanakan satu kali
dalam satu tahun setiap bulan oktober.setelah adanya keputusan dari dewan adat yang
didapatkan melalui proses musyawarah.mattampung massal dilaksanakan dengan
mempersiapkan ayam kampong daun sirih dan buah pinang,ayam sebanyak tiga ekor akan di
bacakan doa kemuadia di berikan kepada ketua adat dan dibawa ke makam orang yang telah
meninggal sebagai makanan orang yang telah meninggal karena masyarakat mempercayai
ketika orang yang telah meninggal belum ditampung maka masih bisa makan layaknya orang
yang masih hidup. (3) Nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan mattampung dalam
segi social adalah nilai gotong royong,nilai kearifan atau kebersamaan dan nilai silaturahmi.
Sedangkan dalam segi ekonomi masyarakat sangat terbantu dengan adanya mattampung
massal.
Kata kunci:Tradisi,Mattampung massal, Upacara Kematian

A. Latar Belakang mempertahankan kebudayaan yang dimiliki.


Pada masyarakat kabupaten Barru
Masyarakat Kabupaten Barru memiliki mempertahankan kebudayaan sama halnya
berbagai macam kebudayaan yang sampai mempertahankan pedoman hidup yang telah
sekarang masih sangat dijaga oleh mereka lakukan sejak zaman nenek moyang
masyarakat setempat. Masyarakat Kabupaten . Desa Harapan kecamatan Tanete Riaja
Barru memiliki banyak sekali arti dalam merupakan salah satu desa yang berada di
setiap tindakan yang akan dilakukan dalam wilayah Kabupaten Barru. Masyarakat Desa
kehidupan sehari-harinya. Hal ini sering Harapan merupakan masyarakat yang sampai
dikaitkan oleh masyarakat Barru dengan sekarang masih mempertahankan
nilai,norma,dan kaidah-kaidah yang berlaku kebudayaannya, karena kebudayaan yang
dalam setiap tindakan dalam kehidupan sudah ada dianggap sakral.
sehari-harinya. Sehingga masyarakat
Kabupaten Barru banyak memiliki Tradisi Desa Harapan merupakan Desa terakhir
yang berkaitan langsung dengan kehidupan yang ada di Kabupaten Barru . Letak Desa
sehari-harinya. Harapan yang berda di pelosok Kabupaten
Barru membuat masyarakat Desa Harapan
Kebudayaan sudah menjadi pedoman hidup dalam system social budaya
kehidupan dan pola hidup pada tersendiri. Membuat masyarakat Desa
masyarakat,maka masyarakat selalu Harapan memiliki tradisi yang berbeda

1
dengan masyarakat pada umumnya. Hal inilah yang menjadikan mattampung di
Masyarakat Desa harapan memiliki tradisi- Desa Harapan disebut dengan Mattampung
tradisi tertentu yang berbeda dengan massal karena dilaksanakan dalam waktu
masyarakat sekitar. yang bersamaan. Dalam kurun waktu satu
tahun tersebut makam tidak didiamkan
Tradisi yang masih dipertahankan oleh begitu saja, sanak keluarga akan berkunjung
masyarakat Desa Harapan adalah tradisi untuk membawakan makanan dan minuman
kematian. Tradisi ini dilakaukan oleh beserta peralatan makan lainnya. Karena,
masyarakat Desa Harapan yang ada di masyarakat Desa Harapan masih
Kabupaten Barru. Tradisi tersebut dianggap memperrcayai bahwa orang yang telah
sebagai kebudayaan masyarakat Desa meninggal sebelum dilaksanakan
Harapan dan memiliki makna tersendiri bagi Mattampung masih bisa untuk makan dan
masyarakat setempat. Bagi masyarakat Desa minum layaknya manusia yang masih hidup.
Harapan Tradisi kematian harus tetap
dilakukan agar nantinya orang yang sudah Dengan adanya perbedaan tradisi
meninggal mendapat tempat terbaik di kematian yang dilakukan masyarakat Desa
akhirat. Tradisi tersebut biasa disebut dengan Harapan dengan masyarakat Kabupaten
Mattampung Massal. Tradisi Mattampung Barru pada umumnya menjadikan
massal biasa dilakukan satu kali dalam satu ketertarikan penulis untuk melekaukan
tahun setelah kepergian orang yang telah penelitian mengenai tradisi kematian yang
meninggal. Tradisi ini dilakaukan satu kali di lakukan oleh masyarakat Desa Harapan.
dalam satu tahun karena, masyarakat Desa Perbedaan tradisi yang dimiliki oleh
Harapan mempercayai bahwa dalam waktu masyarakat Desa Harapan dengan
satu tahun setelah meninggal almarhum masyarakat Kabupaten Barru pada umumnya
masih memerlukan bekal serta makanan dan menjadikan masyarakat terkadang masih
minuman. Tradisi Mattampung massal ini sulit mebedakan makna dari tradisi kematian
dilakukan di waktu yang khusus yang telah Mattampung yang dilaksanakan di Desa
ditentukan masyarakat Desa Harapan itu Harapan dan di Kabupaten Barru secara
sendiri. Kegiatan Mattampung massal ini Umumnya. Penelitian ini dimaksudkan agar
dilakukan dengan memasangkan batu nisan seluruh masyarakat mengetahui bahwa ada
secara bersamaan pada kuburan orang yang tradisi Mattampung massal di Desa Harapan
telah meninggal dalam kurun waktu satu Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru
tahun. dan masyarakat dapat melihat tradisi ini
sebagai salah satu budaya yang harus tetap
Tradisi kematian yang dilaksanakan di dilestarikan.
Desa Harapan berbeda dengan tradisi
kematian yang dilakukan oleh masyarakat Berdasarkan latar belakang yang telah
Kabupaten Barru pada umumnya. Jika pada diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk
masyarakat Kabupaten Barru pada umumnya melakukan penelitian tradisi kematian pada
dalam tradisi kematian dilakukan dengan masyarakat Desa Harapan Kecamatan Tanete
pemberian doa, pemandian jenazah, Riaja Kabupaten Barru. Adapun judul
menguburkan,tahlilan, dan yang terakhir penelitian yang diangkat oleh peneliti adalah
pada hari ketujuh Mattampung (pemasangan “Mattampung Massal di Desa Harapan
batu nisan). Hampir sama dengan tradisi Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten
yang dilakukan oleh masyarakat kabupaten Barru”
Barru pada umumnya namun terdapat
perbedaan yang sangat mencolok Berdasarkan pemaparan latar
diantaranya. Di Desa Harapan Mattampung belakang di atas, maka rumusan masalah
dilaksanakan bukan pada saat tujuh hari dalam penelitian ini adalah:
pasca meninggal namun dilakukan dalam 1. Mengapa Tradisi Mattampung Massal
satu tahun setelah orang tersebut meninggal. masih tetap di laksanakan oleh

2
masyarakat Desa Harapan Kecamatan memiliki jangkauan wilayah terlalu luas
Tanete Riaja Kabupaten Barru? sehingga tata kelola
2. Bagaimana gambaran pelaksanaan Pemerintahan,Pembangunan,serta Pelayanan
Tradisi Mattampung Massal di dan pengawasan Pemerintah Desa sulit
masyarakat Desa Harapan Kecamatan terjangkau,awalnya dibentuklah Persiapan
Tanete Riaja Kabupaten Barru? Pemekaran Desa dengan menamakan Desa
3. Nilai-nilai apa yang terkandung dalam Persiapan Lajoangin ,setelah menjadi Desa
pelaksanaan Tradisi Mattampung Massal Devinitif dinamakanlah Desa Harapan
di Desa Harapan Kecamatan Tanete ,dikatakan Desa Harapan karena awalnya
Riaja Kabupaten Barru? desa ini Cuma 4 Dusun yaitu Dusun
Metode penelitian yang digunakan Menrong,Dusun Lajoangin,Waruwue ,Dusun
dalam penelitian ini adalah observasi, Ammerung dan Dusun Ampiripada tahun
wawancara dan dokumentasi,Dalam 1994 terjadi lagi pemekaran Desa yaitu Desa
penelitian ini yang menjadi informan adalah Harapan terbagi 2 yaitu Desa Harapan dan
masyarakat, ketua adat, kepala Desa, dan Desa Bacu-Bacu sehingga 2 Dusun terpisah
Imam setempat. dari Desa Harapan kemudian masuk menjadi
Wilaya Desa Bacu-Bacu sehingga Desa
Pembahasan Harapan tinggal 4 Dusun yang menjdi
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian wilayah binaannya:
Pada tahun 1961 Desa Harapan berasal dari Adapun Luas Wilayah Desa Harapan
Desa Lajoangin, yang di nahkodai Oleh adalah 53.10 Ha Dengan Batas Wilayah
Bapak DG. KAMBO selama 3 tahun dan Yaitu :
pada tahun 1964 di adakanlah pemilihan Sebelah Utara : Desa Anabanua
Kepala Desa yang pertama yang terpilih Sebelah Selatan : Desa Bacu-Bacu
pada saat itu adalah Bapak H. MALIK. R Sebelah Timur : Desa Gattareng Kab.
dari Kelurahan Lompo Riaja beliau Soppeng
memimpin selama 24 tahun namun Sebelah Barat : Desa Libureng
menjelang 2 tahun kepemimpinannya Wilayah Desa Harapan terangkum
Menrong dan tompo lemo-lemo keluar dari dalam wilayah Kecamatan Tanete Riaja Pada
wilayah Desa Libureng sehingga Kepala tahun 1961 Desa Harapan terletak di Daerah
Desa yang terpilih yaitu H. MALIK.R Wilayah Kecamatan Tanete Riaja dengan
menggabungkan wilayah tersebut ke Desa luas Wilayah 53.10 Ha/M2.Desa Harapan
Lajoangin dan pada saat itupula Desa terdiri dari 6 Dusun, 19 RT, Kecamatan
Lajoangin Di Rubah Namanya menjadi Desa Tanete Riaja Kabupaten Barru. Dengan
Harapan dalam artian bahwa “Masyarakat batas wilayah di Sebelah utara berbatasan
selalu berharap selalu ada Harapan dengan Desa Anabanua kecamatan barru.
Kedepan yang lebih baik” dan Kantor Desa Sebelah selatan berbatasan dengan Desa
pun di pindahkan Ke Tompo lemo-lemo Bacu-bacu Kecamatan Pujanannting, sebelah
kemudian Pada tahun 1989 diadakan timur berbatasan dengan Desa gattareng
pemilihan Kepala Desa yang ke Dua kalinya Kecamatan Marioriwawo Kabupaten
dan terpilih pada saat itu H. ARIF.HALIM Soppeng, dan sebelah barat berbatasan
yang juga berasal dari Kelurahan Lompo dengan Desa Libureng Kecamatan Tanete
Riaja beliau memimpin Harapan selama 10 Riaja2.
tahun1.
Desa Harapan terbentuk karena
dianggap perlu adanya pemekaran Desa
disebabkan Desa Libureng pada saat itu

1
Document Rencana Pembangunan Jangka
2
Menengah Desa (RPJM Desa) tahun 2017 Ibid

3
2. Fungsi Mattampung Massal di Desa menjadi ketentuan dari nenek moyang
Harapan Kecamatan Tanete Riaja mereka3.
Kabupaten Barru
Mattampung adalah tradisi
Segala bentuk tradisi yang di tinggalkan peninggalan nenek moyang mereka yang
oleh nenek moyang terdahulu memiliki tidak bias untuk di tinggalkan karena sudah
fungsi dan nilai-nilai yang terkandung menjadi wasiat untuk warga Desa Harapan
didalamnya. Seperti halnya dengan yang telah di pegang teguh dan menjadi
Mattampung massal juga memiliki fungsi kewajiban untuk setiap masyarakat untuk
yang masih tetap dijaga oleh masyarakat melaksanakannya sebagai bentuk
Desa Harapan Kabupaten Barru. penghormatan bagi nenek moyang mereka
Setiap tradisi memiliki fungsi bagi dan karena kepercayaan yang mereka
masyarakatnya, begitupun tradisi pegang teguh bahwa tradisi yang telah
mattampung juga memiliki fungsi-fungsi diwariskan dari nenek moyang wajib untuk
tertentu bagi masyarakat. Fungsi dari di dijaga dan terus dilanjutkan hingga generasi
laksanakannya mattampung di Desa Harapan –generasi berikutnya. Karena mereka
selain meneruskan kebiasaan orang tua meyakini dan sudah pernah mereka alami
terdahulu, mattampung juga berfungsi apabila ada tradisi yang mereka lewatkan
sebagai penanda untuk generasi-generasi atau tinggalkan oleh satu masyarakat
berikutnya dalam menegenali anak saudara setempat maka akan terjadi sesuatu kepada
atau keluarga yang telah lebih dahulu mereka. Masyarakat setempat mempercaya
meninggal. jika mereka tidak melaksanakan tradisi
Pelaksanaan mattampung di Desa tersebut maka biasanya aka nada yang jatuh
Harapan Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten sakit dan jika dibawa ke dokter penyakitnya
Barru tidaklah memakan biaya yang banyak akan susah disembuhkan. Maka dari itu
seperti yang dilakukan pada masyarakat masyarakat mnyimpulkan jika mereka sakit
Kabupaten Barru pada umumnya. Karena di itu adalah akibat dari mereka meninggalkan
Desa Harapan ketika akan dilaksanakan tradisi mereka.
mattampung masyarakat berbondong- a. Waktu pelaksanaan Mattampung
bondong mendatangi rumah orang yang akan massal
melakukan acara. Masyarakat datang dengan Mattampung massal di laksankan
membawa berbagai keperluan yang akan di bukanlah semata-mata dilaksanakan pada
gunakan dalam mattampung seperti semen, saat kita mau. Mattampung massal di Desa
uang, kayu bakar, beras dan peralatan Harapan dilaksanakan pada waktu yang
lainnya. Hal ini menunjjukkan dalam telah ditentukan dalam kurun waktu satu
pelaksanaan mattampung massal masyarakat kali dalam satu tahun. Mattampung yang
tidak terbebani melainkan dapat dilaksanakan di Desa Harapan Kecamatan
meringankan beban yang melaksanakan Tanete Riaja kabupaten Barru biasanya
mattampung massal ini. dilaksanakan pada bulan 10 setelah seluruh
rangakaian kegiatan masyarakat selesai.
3. Gambaran Pelaksanaan tradisi Mattampung di Desa Harapan juga disebut
Mattampung massal di Desa Harapan acara akhir tahun karena pelaksanaanya
Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten yang dilakukan paling akhir. Di Desa
Barru Harapan masyarakat melaksanakan
Mattampung, adalah salah satu tradisi yang kegiatan mulai dari menanam padi,panen
dilakukan setelah ada orang meninggal dunia padi, pesta panen, naik rumah, pesta
di masyarakat dilakukan salah satu cara pernikahan setelah semua itu rampung baru
untuk memperingti hari kematian seseorang dilaksanakan mattampung karena semua
sebelum diberikan batu nisan di kuburan
orang yang meninggal dunia,dengan
melakukan serangkaian acara yang sudah 3
Dra. Wiwik P. Yusuf. Op.Cit. Hlm 12

4
kegiatan tidak bisa di laksnakan secara 1. Keluarga mempersiapkan ayam
bersamaan jika satu tradisis di laksnakan kampong sebanyak 3 ekor untuk
maka tradisi lain tdak bisa dilaksanakan. dipotong.
Semuanyaa hanya dapat dilaksnakan pada 2. kemudian, satu ekor ayam
waktunya. Jika waktunya sudah lewat maka dipersembahkan kepada arwah
tidak dapat dilaksanakan lagi. yang telah meninggal,
b. Tata cara Mattampung 3. satu ekor ayam dipersembahkan
Tata cara mattampung, biasanya untuk pembaca, dan satu ekor
sebelum memasuki acara mattampung ayam dipersembahkan kepada
terlebih dahulu masyarakat setempat ketua adat selaku orang yang
berbondong-bondong mendatangi rumah memberi arahan sampai tradisi
kepala adat (orang yang di tuakan dan mattampung itu selesai.
mengerti tentang Adat) dengan membawa 4. Setelah ayam selesai dipotong lalu
beras sekitar satu liter atau lebih untuk dibawa kekuburan untuk dibaca
dibawa ke rumah kepala adat sebelum oleh ketua adat.
musyawarah dimulai. Sambil menunggu 5. Ini dilakukan selama tujuh hari
masyarakat berdatangan untuk musyawarah berturut-turut sampai hari ketujuh
dan mendengar keputusan ketua adat. pada saat makam akan dipasangkan
Biasanya mereka membuat beberapa rekko batu nisan5.
ota untuk dibaca lalu dibawa ke posi bola4. Dalam acara mattampung selama
Kemudian setelah sebagian besar masyarakat tujuh hari atau satu minggu berturut-turut
sudah berada di rumah ketua adat maka acara orang yang telah meninggal diberikan
musyawarah baru akan dimulai dengan makanan atau biasa disebut ipalengeng
beberapa tokoh masyarakat yang hadir di andrena karena menurut pemahaman
tempat musyawarah lalu diumumkanlah hasil masyarakat setempat bahwa selama orang
musyawarah yang telah dilaksanakan. yang telah meninggal belum ditampung
Setelah itu ketua adat memrintahkan seluruh maka arwah orang yang telah meninggal
masyarakat yang hadir untuk diam dan tersebut masih bisa makan dan minum
mendengarkan keputusan ketua adat. Setelah seperti halnya kita yang masih hidup. Maka
musyawarah selesai barulah masyarakat dari itu keluarga arwah tersebut
mengetahui tradisi-tradisi yang akan memberikan makanan di piring dan
dilaksanakan dalam satu tahun termasuk minuman Sampai acara mattampung
tradisi Mattampung kapan dilaksanakan. selesai.
c. Masyarakat yang boleh terlibat dalam
Tata cara mattampung dilaksanakan pelaksanaan Mattampung Massal
dengan mempersiapkan berbagai macam Dalam pelaksnaan mattampung yang
persiapan . mattampung dilakukan setelah paling penting itu adalah sanak keluarga
masyarakat setempat semuanya telah karena keluargalah yang menyiapkan
massokko yang biasanya dilakukan setelah segalanya yang di butuhkan dalam acara
panen sawah dan setelah semua acara tersebut seperti menyiapkan ayam kampong,
dilaksanakan seperti acara maccera’ bola daun sirih,dan daun pinang yang akan di
(syukuran rumah), pernikahan, dsb. Setelah model untuk diberi doa oleh panre guru atau
semua acara tersebut selesai dilaksanakan ketua adat. Yang terlibat juga dalam acara
maka barulah tradisi Mattampung itu tersebut adalah panre guru yang akan
dimulai. Adapun tata cara mattampung mengarahkan keluarga yang meninggal
sebagai berikut : dunia apa-apa yang akan dibutuhkan

4 5
Posi bola atau pusat rumah merupakan titik I Suge.masyarakat Dusun
tengah dalam membangun rumah yang sering Lemo.”Wawancara”. Di Dusun Lemo Desa Harapan
digunakan oleh masyarakat setempat melakukan Kecamatan tanete Riaja kabupaten Barru. 2 April
pengajian atau pembacaan doa. 2019

5
nantinya pada saat pelaksanaan Mattampung tahunnya dapat memicu keharmonisan yang
massal, masyarakat setempat beserta terjadi pada masyarakat Desa Harapan.
tetangga kampong juga ikut berpartisipasi Dalam pelaksanaan mattampung nilai-nilai
dalam membantu pelaksanaan mattampung gotong royong sangat dijunjung tinggi.
massal terutama pada saat pemasangan batu Karena masyarakat setempat sangat
nisan karena dalam jumlah banyak. menjunjung tinggi sikap toleransi dan tolong
Masyarakat setempat tidak hanya membantu menolong yang tidak semua masyarakat di
dalam pemasangan batu nisan namun daerah lain dapat kita jumpai seperti di Desa
masyarakat juga membantu dengan Harapan. Nilai gotong Royong pada saat
memberikan beras kepada keluarga yang pelaksanaan mattampung sangatlah tinggi
akan melaksanakan mattampung massal ini . setelah waktu mattampung sudah ditentukan
nantinya pada saat pelaksanaan mattampung maka masyarakat akan mendatangi rumah
tuan rumah di bantu oleh masyarakat sekitar keluarga yang akan melaksanakan
akan membuat kue yang akan dimakan oleh mattampung. Bagi laki-laki akan datang
tamu yang datang dalam pelaksanaan membantu mengumpulkan kayu bakar yang
mattampung massal tersebut. nantinya akan digunakan memasak.
Sedangkan perempuan datang dengan
4. Nilai-nilai yang terkandung membawa beras untuk dimasak nantinya
dalam pelaksanaan Tradisi pada saat acara Mattampung dilaksanakan.
mattampung massal di Desa
Harapan Kecamatan Tanete Riaja Didalam tradisi diatur bagaimana
Kabupaten Barru manusia berhubungan dengan manusia lain
Mattampung dilaksanakan dengan cara atau satu kelompok manusia dengan
satu kali dalam satu tahun merupakan hal kelompok lain. Bagaimana manusia
yang berbeda dengan pelaksanaan bertindak terhadap lingkungannnya dan
mattampung pada umumnya di Kabupaten bagaimana perilaku manusia terhadap alam
Barru. Keberdaan mattampung massal di dan yang lain norma yang sekaligus
Desa Harapan menyimpan keunikan mengatur penggunaaan saksi dan ancaman
tersendiri. Namun masyarakat Desa Harapan terhadap pelanggaran dan penyimpangan6
sangat mengapresiasi mattampung massal ini
karena dengan adanya mattampung massal Nilai-nilai gotong royong pada
solidaritas antar masyarakat dapat terbangun, masyarakat Desa Harapan sangat tampak
dan rasa tolong menolong serta kekeluargaan dengan pelaksanaan segala kegiatan
dapat terbangun dengan baik. Masyarakat masyarakat di Desa Harapan yang
selama ini juga tidak pernah merasa terstruktur7. Dengan terstrukturnya
dirugikan dengan adanya mattampung kegiatan yang dilaksanakan di Desa Harapan
massal karena dengan mattampung massal maka masyarakat dapat hadir seluruhnya dan
semua yang dikerjakan akan terasa ringan membantu secara suka rela tampa
karena dikerjakan oleh banyak orang. mengharapkan imbalan seperti yang terjadi
di Kabupaten Barru pada umumnya.
Adapun nilai- nilai yang terkandung
dalam dalam pelaksanaan mattampung b. Nilai Kearifan dan Kebersamaan
Massal sebagai berikut: Manusia sebagai makhluk social
yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia
a. Nilai Gotong Royong akanselalu membutuhkan kebersamaan
Hubungan yang terjadi antar masyarakat
dengan masyarakat yang lain di Desa 6
Nur Hakim. Op.Cit Hlm.7
Harapan kurang harmonis. Karena seringnya 7
Kegiatan yang dilaksanakan di Desa
ada perasangka-perasangka buruk yang Harapan terstruktur dimulai dari menanam padi,
timbul antar warga desa. Akan tetapi dengan panen padi, pesta panen, acara pernikahan, acara naik
rumah, dan yang terakhir acara mattampung yang
adanya pelaksannan mattampung setiap biasa disebut acara akhir tahun.

6
dalam hidupnya. Dalam pelaksanaan dilaksanakan dengan tujuan agar
mattampung semua masyarakat menjadi masyarakat atau sanak keluarga dapat
sama dan tidak ada yang dibeda-bedakan. mengetahi anggota keluarganya yang
Menurut masyarakat setempat masyarakat lebi dahulu meninggal. Mattamppung
saling berbaur satu sama lain karena menurut juga betujuan untuk memudahkan
pandangan masyarakat bahwa cepat ayau generasi berikutnya dalam mengetahui
lambat mereka akan mengalami kematian keluarganya yang telah meninggal bukan
dan pasti akan membutuhkan orang lain juga. hanya sekdar meneruskan apa yang telah
Jika dikaitkan dengan teri maka dilakukan orang tua terdahulu.
selaras dengan teori identitas dimana teori ini
Teori identitas sosial dipelopori oleh Henri 2. Pelaksannan mattampung massal
Tajfel pada tahun 1957 dalam upaya dilaksanakan pada bulan oktober atau
menjelaskan prasangka, diskriminasi, biasa disebut acara akhir tahun karena
perubahan sosial dan konflik antar dilaksnakan di akhir tahun dan di
kelompok. Menurut Tajfel (1982), social laksnakan paling terakhir karena di Desa
identity adalah bagian dari konsep diri Harapan pada umumnya setiap
seseorang yang berasal dari pengetahuan pekerjaan dilaksnakan berdasarkan
mereka tentang keanggotaan dalam suatu waktunya Karena semuanya memiliki
kelompok sosial bersamaan dengan struktur tertentu. Mattamppung tidak
signifikansi nilai dan emosional dari dapat di campur baurkan dengan acara
keanggotaan tersebut. Identitas sosial lain seperti pertanian , selamatan rumah,
berkaitan dengan keterlibatan, rasa peduli dan pernikahan . masyarakat terlebih
dan juga rasa bangga dari keanggotaan dahulu melakukan penanman padi
dalam suatu kelompok tertentu.Lewat teori setelah selesai penanaman padi masuk
ini, peneliti mampu menganalisis bagaimana ke panen padi dan pesta panen, baru
pentingnya identitas dalam sebuah kelompok setelah dilaksnakan pesta panen
masyarakat selamatan rumah baru bisa dilaksnakan
c. Nilai menjalin silaturahmi setelah selesai selamatan rumah baru
Dalam pelaksanaan mattampung dilaksnakan acara pernikahan dan yang
silaturahmi saling terjaga kerena masyarakat terakhir baru acara mattampung setelah
saling mengabari antara masyarakat satu mattampung sudah dimulai maka
dengan masyarakat lainnya agar turut hadir kegiatan pertanian, selamatan rumah,
dalam pelaksanaan mattampung dan pernikahan tidak bisa dilaksanakan
tersebut.masyarakat pun hadir untuk lagi.
membantu keluarga yang melaksanakan Dalam pelaksanaan mattampug banyak
acara. Dalam berbagai kegiatan yang yang perlu dipersiapkan masyarakat seperti
dilaksanakan oleh masyarakat pada dasarnya ayam kampong daun sirih dan daun pinang
diketahui oleh warga desa karena pada saat yang akan di baca oleh ketua adat. Dan
kegiatan atau acara akan di laksanakan maka keluargalah yang akan memepersiapkannya
yang membuat acara akan menyampaikan maka dari itu orang yang terlibat dalam
kepada anggota masyarakat yang lainya. pelaksnaan mattampung ini adalah keluarga
dan ketua adat yang akan memberikan arah
A. Kesimpulan kepada keluarga yang akan di tamping serta
Berdasarkan hasil pebahasan dalam masyarakat yang akan membantu dalam
penelitian yang telah dilakukan, maka pelaksanaan mattampung massal ini.
penulis berkesimpulan bahwa. 3. Mattampung juga memiliki nilai-nilai
yang terkandung didalammnya yang
1. Tradisi mattampung Massal merupakan
menjadikan masyarakat sampai saat ini
upacara tradisional yang dilaksanakan
masih mempertahankannya nilai-nilai
masyarakat untuk mengormati orang ang
telah mendahului kita. Mattampung

7
yang terkandung dalam mattampung c. Mempertimbangkan kebijakan-
masal diantaranya kebijakan daerah dalam upaya
1. Nilai gotong royong mempertahankan budaya lokal.
2. Nilai kearifan dan kebersamaan,dan
3. Nilai menjalin silaturahmi b. Bagi Masyarakat
Masyarakat Desa Harapn dalam
a. Agar kiranya budaya yang sudah
pelaksnaan mattampung juga tidak
berkembang di dalam masyarakat
mengganggu perekonomiannya justru dengan
selama ini dijaga dan dilestarikan
pelaksnaan mattampung massal
sebagai salah satu pilar budaya nasional.
perekonomian yang melaksnakan
b. Diera globalisasi sekarang ini,
mattampung cukup terbantu dengan adanya
masyarakat harus lebih keritis terhadap
bantuan dari masyarakat samapai
budaya asing yang akan masuk ke dalam
mattampung itu selesai. Masyarakat akan
budaya lokal dengan melakukan filterasi
datang membawa beras serta uang dan orang
sehingga nilai-nilai luhur yang
yang akan melaksnaan mattampung akan
terkandung didalam budaya lokal tidak
melakukan patungan untuk membeli
terkikis oleh kemajuan zaman.
perlengkapan yang akan digunakan dalam
c. Bagi peneliti
mattampung. Jumlah uang yang
Sebagai refrensi kepada peneliti
dikumpulkan pun tidak ditentukan
selanjutnya untuk lebih mendalamii tradis
masyarakat hanya mengumpulkan
Mattampung massal di Desa Harapan
semampunya saja. Adapula sumbangan dari
Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru.
warga karena dilain sisi perempuan akan
membawa beras sedangkan laki-laki akan
membawa amplop serta kayu bakar jadi
pekerjaan akan semakin ringan dan Daftar Pustaka
perekonomian terbantu.
Jadi dalam pelaksanaan mattamppung Yusuf Wiwik P. dkk .1993. Upacara
banyak terkandung nilai dan fungsi serta Tradisional (upacara kematian) Sulawesi
banyak membantu perekonomian Selatan. Makassar: BPNB.
masyarakat. Mattampung massal juga perlu
melibatkan keluarga dan ketua adat yang Rahmat K.H Jalaluddin.2006. Memaknai
memberi arahan. Masyarakat juga sangat Kematian. Bandung: Pustaka II Man
antusias dalam pelaksnaan mattampung
secara massal karena dapat memudahkan Nurhakim Moh .2003. Islam Tradisional
pekerjaan mereka. dan Reformasi pragmatisme”agama dan
B. Saran pemikiran hasan Hanafi “ . Malang: Bayu
Medra Publishing.
a. Bagi Pemerintah
a. Implementasi pasal 32 tentang
kebudayaan agar kiranya dilaksanakan
secara sungguh-sungguh sehingga
budaya lokal yang juga merupakan
budaya nasional tetap terjaga
kelestariaannya.
b. Merupakan rekomendasi bagi
pemerintah dalam memberikan perhatian
penuh dalam upaya-upaya penelitian
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai