Anda di halaman 1dari 21

Implementasi Konsep Dasar Pendidikan/Teori Pendidikan Dasar Islam Pada

Pembelajaran Sains di Madrasah Ibtidaiyah Kelas III

Filsafat Ilmu Pendidikan Dasar Islam


Dr. Usman, SS, M.Ag

Disusun Oleh:
Noor Alfi Fajriyani (21204082020)

Program Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
2022/2023
Kata Pengantar

Alhamduillahirobbilalamin dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami. Dan tak lupa pula kami panjatkan sholawat serta
salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw. yang telah membawa kami dari alam
jahiliyah menuju ke alam ilmiah pada sekarang ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
penyusunan makalah ini dengan judul “Implementasi Konsep Dasar Pendidikan/Teori
Pendidikan Dasar Islam Pada Pembelajaran Sains di Madrasah Ibtidaiyah Kelas III”.

Terimakasih kami haturkan kepada bapak Dr. Usman, SS, M.Ag yang telah membantu
kami baik dalam bentuk dukungan moral dan dukungan lainnya. Dan tak lupa kami ucapkan
teimkasih terhadap kawan-kawan seangkatan yang telah mengkukung kami dalam
menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
dalam penyelesaian makalah ini. Oleh karena itu, denga tangan terbuka kami menerima segala
kritik dan saran dari para pembaca agar ami dapat memperbaiki makalah kami lebih baik lagi
kedepannya.

Akhir kata kami berharap semoga paparan makaah ini dapat memberkan manfaat ataupun
inspirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 18 September 2022

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................

Daftar Isi...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................

A. Konsep Dasar Pendidikan Dasar Islam.................................................................


B. Karakteristik Perkembangan Kognitif Peserta Didik Usia Sekolah Dasar.......
C. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)................................................................
D. Implementasi Konsep Dasar Pendidikan Islam Pada Pembelajaran Sains
di Madrsah Ibtidiyah kelas III...............................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan ialah upaya sadar secara terencana, terorganisir, yang. berlangsung
secara terus menerus sepanjang hidup dengan tujuan membentuk manusia yang sempurna
(Susanto, 2013). Pendidikan ialah berupa kegiatan yang dilakukan sepanjang hari yang
berupa amalan dari manusia sendiri (Hanafi et al., 2018). Dari kedua pengertian tersebut
bisa ditaraik kesimpulan, pendidikan memiliki arti berupa upaya secara sadar dan
terorganisir untuk membentuk manusia yang sempurna secara lahir dan batin yang
berlangsung setiap hari.
Surah Ar-Rum Ayat 30 menjelaskan bahwa fitrah dari manusia yaitu berfikir.
Sebagaimana berikut bunyi arti dari ayat tersebut: “Maka hadapkanlah wajahmu. dengan
lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang. telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus;
tetapi kebanyakan manusia. tidak mengetahui.” Manusia yang dikaruniai akal sebagai
berfikir agar bisa mengelola kehidupannya dan memberdayakan alam disekitarnya
dengan norma-norma Islam yang telah ada, agar mendapatkan kebahagian duniawi
maupun kebahagian akhirat (Hanafi et al., 2018).
Manusia diutus di muka bumi sebagai khalifah, dimana manusialah yang
memiliki kesempurnaan di antara ciptaan Allah swt. lainnya. Menjadi khalifah di bumi,
maka manusia di tuntut untuk mengenyam pendidikan, agar bisa menjalasakannya secara
optimal. Penting bagi manusia untuk menuntut ilmu pendidikan Islam. Karena dengan
manusia memiliki pengetahuan tersebut manusia di tuntun dan dibimbing dalam
kehidupan agar manusia hidup sesuai dengan tuntunan aturan yang terkandung dalam
Islam dan nilai-nilai ajarannya (Hanafi et al., 2018).
Pendidikan Islam ialah berupa usaha untuk menciptakan manusia yang
berlandaskan dengan norma-norma ke-Islaman. Teridiri dari lima unsur pendidikan;
pertama penyampaian, mendapatkan, ada tujuan positif, teknik yang baik, pembahasan
positif (Daulay, 2014). Yang menjadi sumber pokok pada pendidikan Islam ialah al-
Qur’an dan as-Sunnah. Pemberian bimbingan jasmani dan rohani merupakan dari konsep
pendidikan Islam sebagai bentuk membentuk karakter yang sesuai dengan ajaran Islam.
(Rahmat et al., 2021).
Dari segala hal pembahasan di atas, maka pada pembahasan makalah saat ini
penulis akan menjelaskan konsep dasar pendidikan Islam dan memaparkan bagaimana
implementasi dari konsep. dasar pendidikan Islam kepada pembelajaran sains.atau Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). di Madrasah. Ibidiyah kelas. III.
B. Rumusan. Masalah
1. Apa pengertian dari konsep. dasar pendidikan. dasar Islam?
2. Bagaimana karakteristik perkembangan kognitif peserta didik kelas III di Madrasah
Ibtidaiyah?
3. Apa pengertian dari hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)?
4. Bagaimana Implementasi pendidikan Islam pada pembelajaran sains di Madrasah
Ibtidaiyah kels III?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengertian konsep dasar pendidikan dasar Islam.
2. Menjelaskan karakteristik perkembangan kognitif peserta didik kelas III di Madrasah
Ibtidaiyah.
3. Menjelaskan pengertian dari hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
4. Menjabaran implementasi pendidikan Islam. pada pembelajaran. sains di Madrasah.
Ibtidaiyah. kelas III.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar. Pendidikan. Dasar Islam


a. Pengertian. Pendidikan Dasar. Islam
Pendidikan dasar ialah berupa jenjag awal untuk menduduki pendidikan di usia
dasar (Fajriyani, 2021). Undang-undang nomor 20 tahun 2003 memaparkan
pendidikan dasar sebagai berikut; “Pendidikan dasar ialah jenjang pendidikan
sebeleum menuju pendidikan jenjang menangah” (Indonesia, 2006).
Kajian dari ilmu. pendidikan dasar Islam. tidak sefamiliar dengan kajian. ilmu
pendidikan. Islam. Hal ini, dimana disebabkan oleh ruang lingkup pendidikan dasar
Islam sendiri yang hanya terfokuskan terhadap peserta didik di usia dasar saja.
Berbeda dengan pendidikan Islam yag memilii ruang lingkup jauh lebih besar
(Salminawati & Assingkily, 2020).
Pendidika Islam terdiri dari dua kata, yakni; “Pendidikan & Islam. Pedidikan
ialah; “Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh perorangan atau sekelompok
sebagai usaha dalam membentuk perubahan perilaku dan pendewasaan pola pikir
manusia.” Sedangkan Islam maknanya ialah; “Agama yang di syi’ar-kan oleh Nabi
Muhammad saw. sebagai nabi tekahir melalui wahyu yang disampaikan serta al-
Qur’an dan as-Sunnah sebagai sumber utamanya (Hanafi et al., 2018).”
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan dasar Islam ialah pendidikan yang berada
dijenjang awal menuju transisi ke jenjang pendidikan menengah dengan menanamkan
nilai-nilai keismalan sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad saw. yang bersumber
pada al-Qur’an dan as-Sunnah.
b. Sumber Pendidikan Dasar Islam
Hasan Langgulung mengungkapkan (1980), bahwa sumber pendidikan Islam ada
enam sumber pendidikan. Diantara keenam sumber terseut ialah berupa; al-Qur’an,
as-Sunnah, perkataan sahabat, kemaslahatan umat, tradisi masyarakat, dan ijtihad
para ulama. Ada pula yang menyeutkan bahwa sumber ajaran Islam terbagi menjadi
empat sumber, yang diantaranya ialah; al-Qur’an, as-Sunnah, sejarah, dan terakhir
filsafat. (Salminawati & Assingkily, 2020).
Sumber ajaran utama dalam pendidikan dasar Islam yaitu berasal dari al-Qur’an
dan as-Sunnah. Dimana al-Qur’an merupakan pedoman umat Islam dalam menjalani
kehidupannya sehari-hari. Dan as-Sunnah sebagai pedoman kedua sebagai penopang
dari pedoman al-Qur’an.
c. Tujuan Pendidikan Dasar Islam
Tujuan pendidikan nasional sendiri memiliki Sembilan karakter karakter yang
harus di tanamkan pada peserta didik, diantaranya:
a) Beriman & bertaqwa
b) Berakhlakul karimah
c) Sehat
d) Mandiri
e) Demokratis
f) Tanggung jawab
g) Berilmu
h) Cakap, dan
i) Kreatif.

Dari kesembilan karakter diatas jika ditanamkan pada diri peserta didik akan
mencerminkan karakter yang sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional, yakni manusia yag utuh dalam bersikap spiritual dan sosial,
berpengetahuan, dan keterampilan (Salminawati & Assingkily, 2020). Sedangkan
tujuan dari pendidikan Islam sendiri ialah membentuk anak didik menjadi kepribadian
yang memiliki nilai relegius sesuai dengan norma-norma ajaran agama Islam
(Zainuddin, 2018). Dari kedua tujuan pendidikan tersebut dapat disimpulkan bahwa
tujuan pendidikan nasional maupun tujuan pendidikan Islam sama-sama
mengharapkan anak didik menjadi manusia yang sempurna, baik di dunia maupun di
akhirat.

B. Karakteristik Perkembangan Kognitif Peserta Didik Usia Sekolah Dasar


Peserta didik usia sekolah dasar memiliki karakeristik perkembangan kognitif
sendiri. Dimana perkembangan aspek kognitif manusia menurut Piaget di bagi menjadi
empat tahapan, diantaranya:
1. Tahap perkembangan sensorik-motorik (0-2 tahun).
Bayi membangun pemahamannya berupa tindakan memalui insting dari
pengalaman-pengalaman sesnsorik yang pernah di alami di lingkungan sekitar.
2. Tahap perkembangan pra-operasional (2-7 tahun).
Anak-anak mulai mendemonstrasikan pemahamannya dengan berupa kata-kata
dan gambar.
3. Tahap perkembangan konkret-operasional (7-11 tahun).
Anak bisa mengklasifikasikan benda-benda dengan bentuk berbeda melalui
peristiwa yang dialami anak secara konkrit. Pada tahap ini anak sudah sudah bisa
berpikir secara logis.
4. Tahap perkembangan operasional forman (11 tahun keatas).
Cara berpikir pada fase tahap ini, anak bisa berpikir secara abstrak, logis, dan
idealistik.
Anak usia dasar apabila merujuk pada teori kognitif Piaget, mereka menduduki di
masa tahapan perkembangan kognitif oprasional. Ialah masa yang dimana cara berpikir
anak yang logis dengan bisa membedakan benda-benda yang berbeda melalui objek yang
nyata atau konkret. Anak usia sekolah dasar mempunyai karakteristik yang berbeda.
Dimana pada masa ini anak lebih suka bermain, suka bergerak aktif, suka bekerja
kelompok, dan suka belajar dengan cara merasakan atau melakukan suatu hal secara
langsung. Oleh karenanya, disaat guru melaksanakan pembelajaran di kelas hendaknya
guru bisa memberikan pembelajaran yang mengandung sebuah permainan, kerja
kelompok, aktivitas yang berpindah dari tempat duduk siswa, dan menterlibatkan
langsung siswa dalam pembelajaran (Desmita, 2014).
C. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu pengetahuan alam atau yang disingkat menjadi IPA merupakan salah satu
mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar (SD), dimana mata pelajaran ini tercantum di
kurikulum. Ilmu pengetahuan alam (IPA) ialah merupakan suatu betuk usaha sadar
manusia dalam memahami alam sekitar melalui pengamatan dengan menggunakan
prosedur yang telah ada kemudian menghasilkan suau kesimpulan. Dari hal ini, pada saat
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) diharapkan guru mengerti dari hakikat IPA
sendiri, sehingga ketika guru mendesain konsep serta melakukan pembelajaran IPA tidak
mengalami kesulitan. Begitupun dengan peserta didik juga tidak mengalami kesulitan
untuk menerima pembelajaran IPA di kelas.
Tidak sedikit pula guru yang tidak megerti dari hakikat pengajaran IPA, sehingga
dalam waktu pelasaksanaan pembelajaran guru tidak memfokuskan pengembangan
keterampilan pada saat proses kegiatan pembelajaran IPA. Biasanya guru yang seperti ini
pada saat pembelajaran hanya terfokus pada buku teks saja. Dimana merupakan bentuk
pembelajaran secara tradisional (Susanto, 2013). Dengan begitu sangat penting bagi guru
terlebih dahulu memahami hakikat dari pembelajaran Ilmpu Pengetahuan Alam (IPA),
agar guru dapat mengkonsepkan kegiatan dan tujuan belajar sesuai dengan Hakikat dai
pembelajaran IPA itu sendiri.
D. Implementasi Konsep Dasar Pendidikan Islam Pada Pembelajaran Sains di
Madrsah Ibtidiyah kelas III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : MI Islam Sunan Kalijaga


Kelas / Semester : III (Tiga) / 1
Tema 3 : Benda di Sekitarku
Sub Tema 1 : Aneka Benda di Sekitarku
Pembelajaran : 5
Alokasi Waktu : 1 Hari
Hari / Tgl Pelaksanaan : Senin/ 26 September 2022

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


Bahasa Indonesia
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.1 Menggali informasi tentang konsep 3.1.1 Mengindentifikasi informasi.
perubahan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari yang
disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau eksplorasi
lingkungan.
2 4.1 Menyajikan hasil informasi tentang 4.1.1 Mengidentifikasi benda-benda
konsep perubahan wujud benda yang terbuat dari bahan kaca,
dalam kehidupan sehari-hari dalam logam, dan karet.
bentuk lisan, tulis, dan visual
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif.

PPKn
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1.1 Menerima arti bintang, rantai, 3.1.1 Memahami informasi tentang
pohon beringin, kepala banteng, benda-benda yang terbuat dari
dan padi kapas pada lambang materi bahan kaca, logam, dan
1 negara “Garuda Pancasila” sebagai karet.
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang 4.1.1 Mengerti cerita pengalaman
sesuai dengan silasila Pancasila melakukan musyawarah
2 dalam lambang negara “Garuda
Pancasila”.

3.1 Memahami arti gambar pada 3.1.1 Menyusun informasi tentang


lambang negara “Garuda benda-benda yang terbuat dari
3 Pancasila”. materi bahan kaca, logam, dan
karet.
4.1 Menceritakan arti gambar pada 4.1.1 Menceritakan pengalamannya
4 lambang negara “Garuda melakukan musyawarah
Pancasila”.

Matematika
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.7 Mendeskripsikan dan menentukan 3.7.1 Mengenal konvensi satuan berat.
hubungan antar satuan baku untuk
panjang, berat, dan waktu yang
umumnya digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.

2 4.7 Menyelesaikan masalah yang 4.7.1 Mempraktikkan pengukuran


berkaitan dengan hubungan dengan tepat.
antarsatuan baku untuk panjang,
berat, dan waktu yang umumnya
digunakan dalam kehidupan sehari-
hari.

C. TUJUAN PEMEBALAJARAN
1. Dengan membaca wacana, siswa dapat mengindentifikasi informasi dengan tepat
2. Dengan proses pengamatan, siswa dapat mengidentifikasi benda-benda yang terbuat
dari bahan kaca, logam, dan karet dengan tepat.
3. Dengan melengkapi tabel, siswa dapat menyusun informasi tentang benda-benda yang
terbuat dari materi bahan kaca, logam, dan karet dengan tepat.
4. Dengan melakukan musyawarah, siswa dapat menceritakan pengalamannya
melakukan musyawarah
5. Dengan melakukan konvensi satuan panjang, siswa dapat mengenal konvensi satuan
berat.
6. Dengan melakukan pengukuran, siswa dapat mempraktikkan pengukuran dengan
tepat.

 Karakter siswa yang diharapkan : Religius


Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan 10 menit
mengecek kehadiran siswa.
 Siswa berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah
satu siswa secara bergantian. Religius
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.
Dengan nada yang semangat. Nasionalis
 Pembiasaan Membaca 3 menit. Literasi
 Guru membuka pelajaran dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memberikan teka-teki
terkait suatu benda yang ada disekitar lingkungan
kelas.

Inti  Setelah memberikan teka-teki, siswa diberikan 150 menit


kesempatan untuk membaca wacana di Buku Siswa.
Communication
 Siswa diijinkan untuk mengajukan pertanyaan dari
wacana tersebut dibagaian mana yang sulit untuk
dipahami. Mandiri

 Setelah itu siswa mengamati benda-benda yang ada di


sekitar mereka, dan mencatat nama benda tersebut,
beserta bahan pembentuknya. Critical Thinking and
Problem Solving
 Siswa diminta untuk mencari benda yang mewakili
bahan pembentuknya yaitu kaca, logam, dan karet.
 Siswa mendeonstrasikan hasil pengamatannya didepan
kelas.
 Guru memberi apresiasi untuk siswa yang telah
mendemonstrasikan hasil pengamatannya.
 Kegiatan dilanjutkan dengan siswa mengisi bagan yang
tersedia di Buku Siswa. Mandiri
 Siswa menunjukkan hasil pekerjaannya kepada guru.
 Siswa memerhatikan tempat sampah yang ada di kelas.
 Bersama guru siswa berdiskusi tentang bahan
pembentuk tempat sampah. Collaboration
 Mengapa tempat sampah harus terbuat dari plastik.
Apakah ada bahan lain yang cocok dari tempat sampah?
 Siswa mengamati, apakah jumlah tempat sampah di
lingkungan kelas sudah mencukupi? Berikan alasannya.
 Setelah itu siswa melakukan musyawarah tentang
bagaimana cara meningkatkan kebersihan sekolah.
 Siswa dapat membentuk kelompok kecil untuk
memusyawarahkan hal tersebut.
 Siswa menuliskan hasil musyawarah di Buku Siswa dan
menjawab pertanyaan yang diberikan.
 Guru memberikan tebakan benda apa yang digunakan
untuk mengukur yang terbuat dari plastik, kayu, dan
bahkan aluminium (lebih baik jika guru memberikan
contohnya langsung di depan kelas, agar siswa dapat
melihat perbedaan karakteristik bahan pembentuk
penggaris tersebut). Creativity and Innovation
 Siswa mengidentifikasi apa perbedaan penggaris yang
terbuat dari plastik (lebih lentur, dapat mudah patah),
kayu (kokoh, namun dapat patah juga), aluminium
(lebih tahan lama, kaku, dan tidak gampang patah).
 Siswa menjawab pertanyaan guru, mengapa kaca tidak
digunakan sebagai bahan dasar pembuat penggaris?
 Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 2 peserta
didik dari setiap kelompok.
 Disetiap bangku peserta didik diberikan gambar benda
yang terdiri dari benda logam, karet, dan kaca.
 Guru mendeskripsiknan jenis benda yang harus pesert
didik cari.
 Peserta didik mencari gambar benda dan jenis benda
yang ada di bangku masing-masing sesuai dengan
deskripsi yang diberikan guru dengan waktu yang telah
ditentukan selama 30 detik.
 Peserta didik mendiskusikan gambar dan jenis benda
yang telah ditemukan dengan kelompok.
 Setelah disandingkan, kelompok kemudian membuat
picture flow dengan dibimbing oleh guru
 Peserta didik mendemosntrasikan hasil kerja kelompok
dengan menyembutkan nama, jenis benda serta
menjelaskan sifat benda tersebut.
 Guru memberikan apresiasi terhadap setiap kelompok
yang telah melakukan presentasi.
 Guru mminta kelompok lain untuk memberikan
penilaian terhadap kelompok yang telah melakukan
presentasi

Penutup  Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan melakukan 15 menit


refleksi kegiatan hari ini. Apa yang sudah mereka
pelajari pada hari ini. Mengingatkan siswa untuk
memanfaatkan benda-benda di sekitar sesuai dengan
penggunaannya (buku untuk belajar, bukan buat
mainan). Serta mengingatkan peserta didik untuk
selalu bersyukur kita masih memiliki benda-benda
(alat tulis) untuk sekolah.
 Guru men-instruksikan setiap peserta didik untuk
mengecek kembali segala barang di bangkunya aga
tidak ada yang tertinggal.
 Guru meminta pesert didik untuk mengecek
sekeliling, jika ada sampah untuk segera di buang
ketempat sampah.
 Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama dengan
dipimpin oleh salah satu peserta didik. Religius

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Pedoman Guru Tema : Benda di Sekitarku Kelas III (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Buku Siswa Tema : Benda di Sekitarku Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Contoh benda-benda dari bahan kaca, logam, dan karet.
 Picture Flow, gambar.
F. MATERI
 Membaca informasi tentang bahan pembentuk benda.
 Mengamati benda-benda yang terbuat dari bahan kaca, logam, dan karet.
 Melengkapi tabel.
 Membuat picture flow dari gamar benda dengan berkelompok.

G. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Empiris dan Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan, ceramah,
demonstrasi, kelompok
H. PENILAIAN
Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
Penilaian Pengetahuan
1. Melengkapi Tabel Bahan Pembentuk Benda.
Jumlah soal: 7
Benar semua: (jumlah benar/7 x 100) = 100

Penilaian Keterampilan:
1. Rubrik Kerja Kelompok Picture Flow
No. Nama Kecepatan dalam Ketepatan dalam Kemampuan Kekompakan
menemukan memasangkan mendemonstrasikan dalam kerja
gambar dan jenis gambar dengan dan mendeskripsikan kelompok
benda jenis benda hasil kerja kelompok
K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB
1
2
3

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

Mengetahui 24 September 2022


Kepala Sekolah Guru Kelas III

Dr. Usaman, SS, M.Ag Noor Alfi Fajriyani, S. Pd


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan dasar Islam ialah pendidikan yang berada dijenjang awal menuju
transisi ke jenjang pendidikan menengah dengan menanamkan nilai-nilai keismalan
sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad saw. yang bersumber pada al-Qur’an dan as-
Sunnah. Tujuan dari pendidikan dasar Islam sendiri ialah membentuk peserta didik
menuju insan kamil yakni manusia yang berkecukupan atau sempurna.
Karakteristik pekembangan kognitif anak usia sekolah dasar memiliki
karakteristik yang khas. Dimana pada usia ini pesera didik lebih suka cenderung bermain,
belajar kelompok, senang bergerak, dan senang merasakan suatu hal yang dialami
langsung oleh dirinya. Dengan demikian guru hendaknya mngambangkan pemelajaran
sesuai dengan perkembangan kognitif peserta didik. Agar pembelajaran yang di salurkan
akan tersampaian dengan baik.
Pengimplementasian pembelajaran sains kelas III di Madrasah Ibtidaiyah
dilakukan dengan menggunakan metode, media, pendekatan yang sesuai dengan
perkembangan kognitif dari peserta didik. Dengan menanamkan karakter Islami pada diri
anak disaat pembelajaran berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Daulay, H. P. (2014). Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia.

Kencana.

Desmita. (2014). PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Panduan bagi Orang Tua

dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA (cet. ke 5).

Rosdakarya.

Fajriyani, N. A. (2021). Penerapan Nilai-Nilai Aswaja Dalam Kegiatan Keagamaan di SDI

Nurul Bayan Sumenep.

Hanafi, H., Adu, L., & Zainuddin. (2018). Ilmu Pendidikan Islam. Deepublish.

Indonesia, P. R. (2006). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Rahmat, A., Anwari, A. M., Fatimah, Fuadi, A., Sa`diyah, H., M.S.I, N. K., S.Pd.I, H., & M.Pd,

M. U. (2021). KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM. EDU PUBLISHER.

Salminawati, & Assingkily, M. S. (2020). FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN DASAR ISLAM

(Sebuah Pegantar Filosofi dan Aplikasi Pendidikan Islam Jenjang MI/SD). K-Media.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana.

Zainuddin, H. H., La Adu dan. (2018). Ilmu Pendidikan Islam. Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai