MODUL 2
PEMBENTUKAN KARAKTER ISLAMI
Kompetensi Pembentukan Karakter Islami
Agar mahasiswa mengetahui pentingnya eksistensi matakuliah Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu mata
kuliah MKWU dalam pembentukan karakter bangsa dalam sistem pendidikan nasional, untuk menanggulangi dampak
negatif dari golabalisasi dunia, diharapkan mahasiswa mampu menerima kuliah Pendidikan Agama Islam dalam
pembentukan keperibadian (karekter) Islami pada dirinya, yaitu dengan mempelajari faktor-faktor yang berperan
dalam pembantukan kepribadian (karakter) Islami, baik faktor internal maupun faktor eksternal, sehingga mahasiswa
dapat bersikap dan bertingkah laku dalam pemenuhan kebutuhan SDM-nya sesuai dengan ajaran agma Islam.
1
manusia sebagai warga dunia saat ini hidup tampa dibatasi oleh sekat-sekat geografis (wilayah) dan
sosiologis (hubungan sosial), yang membawa pengaruh positif dan negatif terhadap peradaban dan
kebudayaan bangsa Indonesia. Dampak positifnya adalah kemudahan dan percepatan hubungan antar
manusia dalam tranformasi komunikasi sosial dan transaksi eknomi, transportasi, taransmigrasi dan
kerjasama antar individu, lembaga dan bangsa di belahan dunia ini. Dampak negatifnya adalah
peradaban dan kebudayaan bangsa lain yang tidak sesuai dengan peradaban dan kebudayaan
bangsa kita, ditiru dan dicontoh mentah-mentah oleh sebagaian bangsa kita, baik generasi muda, orang
dewasa dan orang tua, tanpa difilter dengan nilai-nilai ajaran agama yang dianut oleh masing-masing
pribadi, dan nilai-nilai peradaban, dan kebudayaan bangsa kita terlebih dahulu.
Berasarkan kepada kandungan ayat tersebut, maka eksistensi mata kuliah Pendidikan Agama
Islam dalam pembentukan kepribadian Islami untuk mencapai tujuan pendidikan nasional sangat
penting dilaksanakan, karena seluruh tujuan Pendidikan Nasional sejalan dengan tujuan Pendidikan
Agama Islam. Maka tujuan pendidikan nasional akan tercapai apabila tujuan pendidikan Agama Islam
telah dicapai terlebih dahulu. Sebagaimana diamanatkan dalam UU SISDIKNAS. 20 Tahun 2003 pasal
37, ayat 1 dan 2, bahwa Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
Pendidikan Agama. Pada bab V, Pasal 12, (1) diamanatkan bahwa setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak mendapat pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan
diajarkan oleh pendidik yang seagama.
2. Kompetensi Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadia
(MPK)
Kompetensi kelompok MPK ialah agar mahaiswa menguasai nilai-nilai ajaran agama
yang dianutnya, nilai-nilai nasionalisme Indonesia dan kebudayaan Indonesia menjadi warga negara
yang baik, mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, mememiliki kepribadian yang mulia,
berpikir kritis, bersikap rasional, etis, estetis dan dinamis, berwawasan luas dan bersikap demokratis
denberkeadaban.
2
3. Tujuan Mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum bertujuan untuk membentuk kepribadian
mahasiswa yang beriman dan bertaqwa terhadap Allah SWT, melaksanakan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari, berakhlak mulia sebagaimana akhlak nabi Muhammad SAW., menjadi ilmuan
muslim yang profesional yang memiliki semangat kerja keras, serta menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, memiliki sikap toleransi dalam perbedaan, memiliki rasa ukhuwah Islmiyah dan
persudaraan demi persatuan umat dan kesatuan bangsa Indonesia.
4. Pembentukan Kepribadian Islami
Kepribadian Islami ialah totalitas dari tanpilan (performance) diri seorang muslim sejati
sebagai satu personality (pribadi) yang utuh yang berakhlak islamiyah, yang dibentuk oleh dua faktor,
yaitu faktor internal pembentukan kepribadian dan faktor eksternal pembentukan kepribadian manusia .
4.1. Faktor Internal Pembentukan Kepribadian Manusia
Faktor internal ialah potensi dasar yang telah dimiliki manusia semenjak lahir sebagai modal
dasar Sumber Daya manusia (SDM)muntuk menjalani kehidupannya di dunia, yaitu potensi spiritual,
potensi emosional, potensi intelektual dan potensi biologis.
4.1.1 Potensi spritual ialah potensi beragama Islam (fitrah beragama) untuk mengenal Tuhan Allah
SWT. yang telah diciptaan Allah SWT. semenjak manusia diciptakan-Nya. sebagaimana dalam
firman Allah SWT. QS: al-Rûm (30):30 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
Fitrah beragama pada setiap manusia telah ada dibawa oleh ruh yang berasal dari Allah SWT,
semenjak manusia diciptakan Allah SWT. Sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah SWT.
QS: al-Sajdah (32):7-9 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
Ketika sebelum ruh ditiupkan oleh Allah SWT ke dalam tubuh setiap manusia, diwaktu manusia
masih berupa janin berusia 120 hari dalam rahim ibunya, setiap ruh manusia telah bersyahadat
(bersaksi) kepada Allah SWT. bahwa Allah SWT. adalah Tuhannya, sebagai potensi spiritual
kehidupannya, sebagaimana diisyaratkan dalam QS. 7:72:73 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan
terjemahannya).
Dengan potensi spritual inilah manusia mampu mengetahui visi hidup (tujuan hidup) dan misi
hidupnya (fungsi hidup) di dunia ini. Visi hidup manusia adalah untuk mengabdi menyembah
Allah SWT. sebagai ‘abdullah (.hamba.Allah.) untuk memperoleh kehidupan yang bahagia di
dunia, mencari kehidupan yang diredhai Allah SWT dan di akhirat, serta bebas dari azab
neraka, langsung masuk surga. sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah SWT. QS. 51:56,
QS. 2:201-202,dan QS.2:207-208 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
Untuk mewujudkan visi hidup manusia itu, Allah swt. memberikan tugas kepada manusia
sebagai khalifah Allah SWT. (wakil Allah SWT.) di bumi, untuk mengelola potensi sumber
daya alam semesta (SDA) dan potensi SDM sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah
SWT. QS. 2:30 dan QS. 6:165 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
4.1.2 Potensi emosional, ialah potensi dasar manusia untuk menilai mana yang baik dan mana yang
buruk dalam membentuk cita-cita dan tujuan hidup, yang telah diciptaan Allah SWT. semenjak
manusia diciptakan-Nya, sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah SWT. dalam QS: al-
Sajdah (32):9, QS: 91:7-10 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
4.1.3 Potensi intelektual adalah potensi dasar manusia untuk berfikir membedakan yang benar dan
yang salah, memikirkan, merenungkan sedalam-dalamnya dalam mengambil setiap keputusan
yang akan diambil dalam kehidupan, sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah SWT.
dalam QS 91:9 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
4.1.4 Potensi biologis adalah potensi nafsu biologis makan dan minum untuk mempertahankan hidup
dan potensi nafsu biologis seksual untuk mempertahankan keturunan, sebagaimana dalam
frman Allah SWT. QS. al-Baqarah (2): 168-169, QS. 3:14, QS. 4:1, QS. 30:21, dan QS. 24:32
(Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
Setiap potensi dasar SDM tersebut mempunyai kebutuhannya masing-masing yang harus
dipenuhi secara islami, sebagaimana dalam bagan berikut ini
Bagan 1. Kebutuhan dasar Sumbrer Daya Manusia (SDM)