Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN HASIL OBSERVASI PESERTA DIDIK

Ditujukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pemahaman


Tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya

Dosen Pengampu:
Dr. Wawan Wahyu, M.Pd.

Disusun oleh

Anne Melia

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


BIDANG STUDI KIMIA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022
1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2
1.1 Identitas Peserta Didik.................................................................................................2
1.2 Perencanaan Observasi................................................................................................4
1.3 Pedoman Wawancara..................................................................................................4
BAB II HASIL ANALISA DATA..........................................................................................12
2.1 Analisis Etnik Peserta Didik......................................................................................12
2.2 Analisis Kultur Peserta Didik....................................................................................12
2.3 Analisis Status Sosial Peserta Didik..........................................................................13
2.4 Analisis Minat Peserta Didik.....................................................................................13
2.5 Analisis Kemampuan Awal Peserta Didik................................................................14
2.6 Analisis Gaya Belajar Peserta Didik.........................................................................15
2.7 Analisis Motivasi Peserta Didik................................................................................15
2.8 Analisis Perkembangan Kognitif Peserta Didik.......................................................16
2.9 Analisis Perkembangan Sosio-Emosional Peserta Didik..........................................17
2.10 Analisis Perkembangan Moral Peserta Didik............................................................19
2.11 Analisis Perkembangan Motorik Peserta Didik........................................................20
BAB III PENUTUP..................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22
LAMPIRAN.............................................................................................................................23

1
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Identitas Peserta Didik

Nama Lengkap : Hanifah Alsyadia


Usia : 15 tahun
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 11 Oktober 2007
Golongan Darah :O
Sekolah : SMAS Laboratorium Percontohan UPI
Kelas : X Bilingual 1
Alamat : Perumahan Duta Asri, Cihanjuang, Cimahi
Pekerjaan Ayah : Pegawai Swasta
Pekerjaan Ibu : PNS
Jumlah Saudara : Anak ke-2 dari 2 bersaudara
Cita-cita : Bekerja di PT Biofarma
Kondisi Ekonomi : Menengah ke atas
Gaya Belajar : Audio-visual
Gaya Pengasuhan : Otoritatif
Suku : Sunda
Idola : Kakak dan Orang tua
Hobi :-

Nama Lengkap : Rusydanul Hanif Habiburrahim


Usia : 16 tahun
Sekolah : SMAS Laboratorium Percontohan UPI
Kelas : X Bilingual 1
Alamat : Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung
Pekerjaan Ayah : Dosen
Pekerjaan Ibu : Dosen
Jumlah Saudara : Anak ke-2 dari 5 bersaudara
Cita-cita : Guru Bahasa Inggris
Kondisi Ekonomi : Menengah ke atas
Gaya Belajar : Audio-kinestetik
Gaya Pengasuhan : Suportif
Suku : Sunda (Ibu), Batak (Ayah)
Idola :-
Hobi :-

Nama Lengkap : Kenzie Faza Ramadhan


Usia : 16 tahun
Sekolah : SMAS Laboratorium Percontohan UPI
Kelas : X Bilingual 1
Alamat : Antapani, Bandung
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Guru TK
Jumlah Saudara : - (Anak Tunggal)
Cita-cita : Ahli matematika
Kondisi Ekonomi : Menengah ke Atas

2
Gaya Belajar : Audio-visual
Gaya Pengasuhan : Demokratis
Suku : Sunda
Idola : Jerome Polin
Hobi :-

Nama Lengkap : Muhammad Thoriq R


Usia : 16 tahun
Sekolah : SMAS Laboratorium Percontohan UPI
Kelas : X Bilingual 1
Alamat : Perum Graha Puspa, Bandung
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Wiraswasta
Jumlah Saudara :2
Cita-cita : Security Analyst
Kondisi Ekonomi : Menengah ke tas
Gaya Belajar : Audio-visual
Gaya Pengasuhan : Demokratis
Suku : Jawa, Sunda
Idola : Head of Security Analyst
Hobi :-

Nama Lengkap : Mochamad Akhmal Ichsan


Usia : 15 tahun
Sekolah : SMAS Laboratorium Percontohan UPI
Kelas : X Bilingual 1
Alamat : Pondok Hijau
Pekerjaan Ayah : Kontroler Pabrik
Pekerjaan Ibu : Dokter Anak
Jumlah Saudara : Anak ke-1 dari 2 bersaudara
Cita-cita : Arsitek dan ilustrator
Kondisi Ekonomi : Menengah ke atas
Gaya Belajar : Audio-visual
Gaya Pengasuhan : Suportif
Suku : Sunda (Ibu), Betawi (Ayah)
Idola : Eiichiro Oda (Penulis dan ilustrator manga)
Hobi : Fotografi dan menonton anime

Nama Lengkap : Nadine Alya Kahla


Usia : 15 tahun
Sekolah : SMAS Laboratorium Percontohan UPI
Kelas : X Bilingual 1
Alamat : Cihideung, Bandung
Pekerjaan Ayah : Pemain Sepak Bola
Pekerjaan Ibu : Pegawai Swasta (responden)
Pekerjaan Wali (Tante) : Sales Manager
Pekerjaan Wali (Paman): Pegawai Swasta
Jumlah Saudara : - (Anak Tunggal)
Cita-cita : Berkarir di luar negeri
Kondisi Ekonomi : Menengah ke atas

3
Gaya Belajar : Auditori
Gaya Pengasuhan : Otoriter
Suku : Sunda (Ibu), Afrika (Ayah)
Idola :-
Hobi : Menari

Nama Lengkap : Laiba Alesha Bernian


Usia : 14 tahun
Sekolah : SMAS Laboratorium Percontohan UPI
Kelas : X Bilingual 1
Alamat : Cibening Kaler, Bandung
Pekerjaan Ayah : Notaris
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Jumlah Saudara : Anak ke-3 dari 3 bersaudara
Cita-cita : Notaris
Kondisi Ekonomi : Menengah ke atas
Gaya Belajar : Visual
Gaya Pengasuhan : Demokratis
Suku : Sunda
Idola : Ayah
Hobi :-

1.2 Perencanaan Observasi

Kegitan observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik peserta
didik SMAS Laboratorium Percontohan UPI dengan memperhatikan teori perkembangan
kognitif, bahasa, sosio-emosional, dan moral.
Wawancara dilakukan sebanyak dua kali. Wawancara pertama dilakukan pada hari
Kamis, 27 Oktober 2022 pukul 10:20 WIB secara daring melalui google meet. Wawancara
kedua dilakukan secara luring pada hari Kamis, 10 November 2022, berlokasi di depan kelas
X Bilingual 1 SMAS Laboratorium Percontohan UPI.

1.3 Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan sebanyak dua kali berdasarkan rubrik di bawah ini, meliputi
etnik, kultur, status sosial, minat, kemampuan awal, perkembangan kognitif, gaya belajar,
motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral, dan
perkembangan motorik.

Rubrik wawancara pertama


Indikator
No Pertanyaan Jawaban
(Teori)
1. Identitas Peserta didik Siapa nama lengkap Anda? 
Siapa nama panggilan Anda?
Duduk di kelas berapakah Anda?
Berapakah usia Anda?
Dimana tempat lahir Anda?
Kapan tanggal lahir Anda?

4
Apa golongan darah Anda?
Apakah agama Anda?
Dimanakah alamat tempat tinggal
Anda?
Anak ke berapa Anda dan berapa
bersaudara?
Apa pekerjaan Ayah Anda?
Apa pekerjaan Ibu Anda?
Bagaimana kondisi ekonomi
keluarga Anda ?
2 Teori Perkembangan Apakah Anda mampu berpikir
Kognitif Piaget secara abstrak?
Apakah Anda seorang yang idealis? 
Apakah Anda seorang yang mampu
berpikir logis? 
3 Teori Perkembangan Bagaimana interaksi Anda dengan
sosio-emosional keluarga? 
Bronfenbrenner Bagaimana interaksi Anda dengan
rekan sebaya (teman)?
Bagaimana interaksi Anda di
sekolah (missal dengan guru)?
Bagaimana interaksi Anda dg
lingkungan (missal dengan
tetangga)?
Bagaimana pola asuh yang orang tua
Anda terapkan di rumah? 
Adakah pengalaman yang berkesan
bagi Anda saat bersama dengan
keluarga?
Adakah pengalaman yang berkesan
bagi Anda saat bersama dengan
teman?
Adakah pengalaman yang berkesan
bagi Anda saat di sekolah?
4 Perkembangan sosio- Apa motivasi Anda dalam belajar?
emosional Teori Apakah Anda mempunyai sosok
Erikson idola?
Siapakah idola Anda ?
Mengapa Anda mengidolakan orang
tersebut ?
Pernahkah Anda terpikir untuk
mencari tahu siapa kalian (jati diri)? 
Pernahkah Anda terpikir mengenai
apa yg Anda mau atau inginkan?
Pernahkah Anda terpikir dimana
akan tinggal nanti?

5
Rubrik wawancara kedua

Responden :
Hari :
Tanggal :
Tempat :

No Indikator Pertanyaan Jawaban


(Teori)

1 Etnik Dari suku bangsa manakah


orangtua anda berasal?

Di suku manakah (diantara suku


kedua orang tuanya jika berbeda)
anda merasa nyaman dan merasa
bahwa suku tersebut milik anda?

Sebutkan beberapa norma


masyarakat yang ada di suku
anda!

Adakah norma dalam suku anda


yang tidak anda sukai atau
setujui?

Adakah kebiasaan masyarakat


suku anda yang juga anda
lakukan?

Adakah kegiatan budaya suku


anda yang suka anda rayakan atau
ikuti?

2 Kultur Menurut Anda bagaimana


keadaan budaya SMAS
Labschool UPI?

Menurut Anda bagaimana


keadaan budaya kelas X bilingual
1?

Adakah kegiatan pembiasaan


yang rutin dilakukan di sekolah ?
(misal shalat berjamaah/infaq
jumat/berjabat tangan dengan
guru saat tiba di sekolah)

Adakah kegiatan pembiasaan


yang tutin  dilakukan di rumah ?

6
Apakah Anda menerapkan
budaya 3S (Senyum, sapa, salam)
di sekolah?

Apakah Anda menerapkan


budaya 5K (Kedisiplinan,
Kebersihan, Keindahan,
Kesehatan, Kesopanan) di
sekolah ?

Apakah dirumah diterapkan


disiplin waktu, ibadah, sikap dan
belajar oleh orang tuamu?

Bagaimana perilaku Anda ketika


dirumah? 

Apakah perilaku Anda ketika di


rumah sama dengan ketika di
sekolah?

Apakah Anda datang ke sekolah


dan masuk ke kelas tepat waktu?

Apakah yang Anda lakukan


ketika berpapasan dengan guru ?

3 Status Sosial Apakah anggota keluarga anda


Peserta didik dengan ada yang memiliki jabatan di
bervariasi status ekonomi lingkungan sekitar rumah?
dan sosialnya
menyatu untuk saling Apakah anda memiliki kendaraan
berinteraksi dan saling bermotor?
melakukan proses
pembelajaran. Apakah keluarga anda memiliki
Perbedaan ini hendaknya rumah lebih dari satu?
tidak menjadi Apakah Anda berangkat ke
penghambat dalam sekolah menggunakan kendaraan
melakukan proses pribadi?
pembelajaran
Apa pendidikan terakhir orang
tua Anda?

4 Minat Mata pelajaran apa yang paling


indikator minat meliputi : Anda suka dan tidak suka? 
perasaan senang,
ketertarikan peserta Bagaimana perasaan Anda ketika
didik, perhatian dalam belajar mata pelajaran yang Anda
belajar, keterlibatan sukai? 
siswa, dalam kegiatan
Bagaimana perasaan Anda ketika

7
belajar mata pelajaran yang Anda
tidak sukai? 

Kegiatan apa yang Anda ikuti


untuk meningkatkan kemampuan
pembelajaran, manfaat dan belajar Anda diluar sekolah?
fungsi mata pelajaran.  (contoh: les privat)

Kegiatan Ekstrakulikuler apa


yang Anda ikuti di Sekolah?

5 Kemampuan Awal Prestasi apa yang pernah kamu


Pengetahuan dan raih selama SD-SMP?
keterampilan yang harus
dimiliki terlebih dahulu Bagaimana pemahaman IPA
maksudnya adalah selama di SMP? apakah anda
pengetahuan atau dapat mengikuti dengan baik?
keterampilan yang lebih
rendah dari apa yang Apakah anda mendapatkan
akan dipelajari kesulitan-kesulitan selama
pembelajaran IPA ketika di SMP?

Bagaimana peringkat anda ketika


SMP?

Apakah anda menyukai mata


pelajaran kimia?

Bagaimana pemahaman kimia


selama 1 semester ini? apakah
anda dapat mengikuti dengan
baik?

Jelaskan projek P5 yang kamu


buat! apakah ada kaitan dengan
mata pelajaran Kimia?

6 Perkembangan Jika peserta didik tidak mengerti


Kognitif  pada materi yang dijelaskan guru,
Pada umumnya peserta apa yang dilakukannya ? 
didik usia 15-17 tahun
mampu : berfikir abstrak; Apakah kamu bisa
melakukan self- membayangkan bagaimana antara
reflection; atom berikatan ?
membayangkan peran
orang dewasa; menyadari Apakah Anda seorang yang
dan memperhatikan idealis?
kepentingan masyarakat Apakah Anda mampu berpikir
secara logis?

Apakah peserta didik

8
mempersiapkan cara/ strategi
untuk menggapai cita-cita nya ?

7 Gaya Belajar Gaya belajar visual


Gaya belajar siswa dapat Apakah anda mempelajari materi
dikategorikan pada tiga dengan mengendalikan
jenis, yaitu visual, penglihatan dan imajinasi?
auditori, dan kinestetik.
Setiap siswa akan Apakah anda cenderung akan
cenderung pada salah menulis ulang materi yang
satu atau salah dua dari didapatkan dengan bahasa sendiri
gaya belajar tersebut. atau dalam bentuk bagan atau
Gaya belajar visual grafik?
adalah gaya belajar
dengan cara melihat, Apakah anda cenderung membuat
mengamati, memandang, catatan- catatan kecil dalam
dan sejenisnya. Kekuatan membantu belajar?
gaya belajar ini terletak Gaya Belajar Auditori
pada indera penglihatan. Apakah anda cenderung lebih
Gaya belajar auditorial mudah menangkap materi dengan
atau aural learner adalah bantuan indera pendengaran?
gaya belajar yang
cenderung menerima Apakah anda sering menghafal
informasi paling baik dan materi dengan mengeluarkan
efektif dengan suara atau mempelajari materi
menggunakan indra dengan mendengar suara pengajar
pendengaran (audio). yang sebelumnya telah direkam?
Gaya belajar kinestetik
adalah gaya belajar Apakah anda lebih menikmati
dengan cara bergerak, berdiskusi dengan orang lain
bekerja, dan menyentuh. dibanding belajar sendiri?
Maksudnya ialah belajar
dengan mengutamakan Gaya Belajar Kinestetik
indera perasa dan gerak- Apakah anda sering berbicara
gerakan fisik. dengan rekan disertai dengan
gerakan tubuh?

Apakah anda cenderung tidak


bisa diam ketika belajar di dalma
kelas, misal menggoyang-
goyangkan kaki?

Apakah anda menyukai


permainan dan aktivitas fisik
dalam membantumu belajar?

8 Motivasi Apakah Anda tetap mengikuti


pelajaran, siapapun guru yang
mengajarnya ?

9
Apa yang Anda rasakan ketika
mendapatkan nilai jelek? Apa
yang Anda lakukan ?

Apa yang Anda lakukan untuk


mengisi waktu luang ? 

Apakah Anda memiliki rencana


kegiatan belajar harian ?

Apa yang Anda lakukan apabila


diberikan PR oleh guru ?

Apakah Anda senang mencari


informasi yang berkaitan dengan
pelajaran ?

Apakah orangtua/guru
menerapkan strategi hadiah dan
hukuman bagi Anda?

9 Perkembangan emosi Apakah anda merasa senang


Suasana emosi ketika hendak pergi ke sekolah?
yang positif atau
menyenangkan atau tidak Apakah anda merasa saat belajar
menyenangkan di sekolah?
membawa pengaruh pada
cara kerja struktur otak Apakah anda menyukai situasi
manusia dan akan belajar yang menyenangkan?
berpengaruh pula pada Apakah anda menyukai situasi
proses dan hasil belajar. belajar yang hening?

10 Perkembangan sosial Apakah anda senang mengerjakan


Perkembangan sosial latihan soal di depan kelas ?
peserta didik dapat
diketahui/dilihat dari Apakah anda menyukai belajar
tingkatan berkelompok?
kemampuannya dalam
berinteraksi dengan Apakah anda lebih senang belajar
orang lain dan menjadi mandiri?
masyarakat di Adakah guru yang anda takuti?
lingkungannya.
Adakah guru yang anda senangi?

Adakah pelajaran ang tidak anda


sukai?

11 Perkembangan moral Pelanggaran apa yang Anda


molaritas dijadikan pernah lakukan di Sekolah? 
sumber/ acuan untuk
Apakah Anda pernah dipanggil

10
oleh guru Bimbingan Konseling?
untuk keperluan apa? 

Apakah Anda menerapkan


perilaku 5S di Lingkungan
menilai satu tindakan atau sekolah?  
perilaku karena molaritas
memiliki kriterian nilai Apakah perilaku mencontek
(value). adalah hal biasa untuk Anda?

12 Perkembangan motoric Apakah tulisan peserta didik bisa


dibaca dengan baik ?
Motorik kasar: gerakan
tubuh yang Saat sedang pelajaran olahraga ,
menggunakan otot-otot apakah peserta didik semangat
besar atau sebagian besar menggerakkan badanya ataulebih
atau seluruh anggota banyak diam ?
tubuh yang dipengaruhi
oleh kematangan anak itu Apakah peserta didik bisa
sendiri seperti berjalan, bermain alat musik seperti 
berlari, melompat, naik pianika/piano/gitar/biola/?
dan turun tangga. Apakah postur tubuh peserta
didik  sama besar dengan teman-
Motorik halus: gerakan teman seusianya ?
yang menggunakan otot
halus, atau sebagian
anggota tubuh tertentu
yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar
dan berlatih seperti
menulis, menggambar,
dan bermain alat musik

11
BAB II HASIL ANALISA DATA

2.1 Analisis Etnik Peserta Didik


Istilah etnik pada dasarnya merujuk pada pengertian kelompok orang-orang, sedangkan
etnis merujuk pada orang-orang dalam kelompok. Etnis dalam ensiklopedia Indonesia
diartikan sebagai kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang memiliki arti
atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Etnis dalam
kamus Ilmiah popular dimaknai bersifat kesukuan, suku bangsa (Partanto dan Al Barry
1994).
Responden yang kami wawancara terdiri dari berbagai etnik atau ras. Berikut adalah
data keberagaman etnik pada peserta didik kelas X Bilingual 1 SMAS Laboratorium
Percontohan UPI (Tabel 1).
Tabel 1 Data sebaran etnik peserta didik SMAS Laboratorium Percontohan UPI
No Nama Peserta Didik Etnik
1 Hanifah Alsyadia Sunda
2 Rusydanul Hanif Habiburrahim Sunda - Batak
3 Kenzie Faza Ramadhan Sunda
4 Muhammad Thoriq R Jawa - Sunda
5 Mochamad Akhmal Ichsan Sunda - Betawi
6 Nadine Alya Kahla Sunda - Afrika
7 Laiba Alesha Bernian Sunda

Berdasarkan Tabel 1 diperoleh informasi bahwa peserta didik kelas X Bilingual 1 SMAS
Laboratorium Percontohan UPI yang kami wawancara berasal dari suku Sunda, Jawa,
Betawi, Batak, dan ada pula yang Ayahnya merupakan warga negara asing (Afrika). Peserta
didik tersebut ada yang pindahan dari luar kota, ada pula yang orang tuanya menikah dengan
orang Jawa, Betawi, dan juga warga negara asing. Akibat adanya perbedaan suku dan etnis
tersebut, memungkinkan terjadinya akulturasi dan asimilasi diantara budaya tersebut.
Mayoritas responden berasal dari suku sunda. Karakteristik orang sunda ialah sangat
berhati-hati dalam berbicara karena khawatir apabila ucapannya dapat melukai lawan
bicaranya (Fuadah 2013) dan memiliki pandangan bahwa keharmonisan, kerukunan,
kedamaian, dan ketentraman menjadi hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat
(Setiawan 2017). Menurut Novianti dan Tjalla (2008), anak yang lahir dari keluarga yang
berasal dari suku Sunda kurang mampu berkomunikasi secara asetif karena mereka cemas
ketika mengabaikan sisi kebudayaannya. Namun hal ini tidak nampak pada Hanifah, Kenzie,
dan Laiba yang justru menunjukkan kemampuan komunikasi yang baik selama wawancara.
Walaupun berasal dari suku yang berbeda, mereka menjunjung tinggi toleransi dan
tetap dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
mengingat mereka berada di kelas dwibahasa. Mereka tidak mengalami kesulitan untuk
saling bertukar informasi selama kegiatan pembelajaran, sehingga meskipun antara peserta
didik berbeda etnis tetap dapat memperoleh pengalaman belajar yang sama dan akan
terbentuk suatu pemahaman konsep pembelajaran yang sama pula. Selain itu, perbedaan etnis
tidak mempengaruhi hasil belajar. Sudjana (2005) menyatakan bahwa hasil belajar
merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah menerima
pengalaman belajar.

12
2.2 Analisis Kultur Peserta Didik
Budaya atau kultur (culture) yang ada di masyarakat sangatlah beragam, meliputi
kesenian, kepercayaan, norma, kebiasaan, dan adat istiadat. Ada beberapa kegiatan
pembiasaan yang rutin dilaksanakan di SMAS Laboratorium Percontohan UPI diantaranya
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Labschool kemudian dilanjutkan dengan tadarus
beberapa ayat Al-Qur’an sebelum memulai pembelajaran. Selain itu, ada pula kegiatan shalat
dzuhur berjamaah untuk yang muslim yang dilaksanakan di lapangan olahraga. Kegiatan
berjamaah ini tidak hanya diikuti oleh siswa tapi juga dapat diikuti oleh guru maupun
mahasiswa yang sedang PPL disana.
Selama kegiatan keagamaan Islam, seperti tadarus Al-Quran dan shalat berjamaah
siswa yang non muslim tidak pernah mengganggu selama pelaksanaan kegiatan, mereka
sangat menghormati dan menghargai pelaksanaan kegiatan tersebut. Begitu pun sebaliknya
dengan siswa yang beragama Islam tidak saling mengganggu temannya yang berbeda agama.
Toleransi beragama sangat dijunjung tinggi di sekolah ini.

2.3 Analisis Status Sosial Peserta Didik


Menurut Jatmiko (2017), status sosial ekonomi seseorang dapat diukur dari ukuran
kekayaan, ukuran kekuasaan, ukuran kehormatan, dan ukuran ilmu pengetahuan. Secara
menyeluruh status sosial ekonomi orang tua atau keluarga memperlancar proses belajar
mengajar di sekolah sehingga memungkinkan terjadi hubungan antara status sosial ekonomi
orang tua dengan prestasi belajar siswa.
Berikut adalah data pekerjaan orang tua beberapa responden kelas X Bilingual 1 dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Analisis status sosial peserta didik SMAS Laboratorium Percontohan UPI
Pekerjaan Orang Tua
No Nama Peserta Didik
Ayah Ibu
1 Hanifah Alsyadia Pegawai Swasta PNS
2 Rusydanul Hanif Habiburrahim Dosen Dosen
3 Kenzie Faza Ramadhan Wiraswasta Guru
4 Muhammad Thoriq R Wiraswasta Wiraswasta
5 Mochamad Akhmal Ichsan Wiraswasta Dokter Anak
6 Nadine Alya Kahla Wiraswasta Wiraswasta
7 Laiba Alesha Bernian Notaris Ibu Rumah Tangga

Berdasarkan informasi pada tabel di atas, terdapat peserta didik yang orang tuanya
wiraswasta, pegawai swasta, PNS, dosen, dokter anak, guru, notaris, dan ibu rumah tangga.
Pekerjaan orang tua responden didominasi oleh wiraswasta. Hal ini mengindikasikan bahwa
seluruh reponden tergolong ke dalam ekonomi kalangan menengah ke atas, terlihat dari
pekerjaan orang tua dan kebiasaan mereka yang berangkat ke sekolah menggunakan
kendaraan pribadi. Begitu pula dengan tempat tinggal mereka yang mayoritas tinggal di
kawasan kompleks perumahan.

2.4 Analisis Minat Peserta Didik

Minat dapat diartikan sebagai rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas. Hurlock
(1990) menyatakan bahwa minat merupakan suatu sumber motivasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya. Minat memiliki dua aspek yaitu aspek

13
kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan
seseorang mengenai bidang yang berkaitan sengan minat. Konsep tersebut didasarkan atas
pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan. Aspek afektif ialah konsep yang
membangun konsep kognitif yang dinyatakan dalam bentuk sikap terhadap kegiatan atau
objek yang menimbulkan minat.
Berikut ialah data minat peserta didik kelas X bilingual 1 SMAS Laboratorium
Percontohan UPI (Tabel 3).
Tabel 3 Data minat peserta didik SMAS Laboratorium Percontohan UPI
No Nama Peserta Didik Minat
1 Hanifah Alsyadia Bahasa dan panahan
2 Rusydanul Hanif Budaya Jepang
Habiburrahim
3 Kenzie Faza Ramadhan Matematika
4 Muhammad Thoriq R IT
5 Mochamad Akhmal Ichsan Fotografi dan ilustrator
6 Nadine Alya Kahla Seni peran dan seni tari
7 Laiba Alesha Bernian Hukum

Informasi yang ditampilkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa minat dari ketujuh
reponden berbeda-beda. Ada yang minat dalam ilmu pengetahuan (matematika), teknologi
(IT), hukum, bahasa, olahraga, seni (seni peran dan tari), fotografi dan ilustrator, dan budaya
(Jepang).
Peserta didik yang gemar dengan mata pelajaran matematika seperti Kenzie, akan
merasa bersemangat dan terus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan matematika, tanpa
adanya perasaan terpaksa dalam belajar. Minat Laiba dalam bidang hukum dipengaruhi oleh
keluarganya dimana orang tuanya berprofesi sebagai seorang notaris. Minat Hanifah dalam
bidang Bahasa ditunjukkan dengan kesukaannya pada mata pelajaran English plus di sekolah.
Minat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu minat pribadi (personal interest) dan minat
situasional. Minat pribadi ditujukan pada suatu kegiatan atau topik yang spesifik, seperti
minat pada olahraga, ilmu pengetahuan, music, tarian, computer, dan lain-lain. Sedangkan
minat situasional ditumbuhkan oleh kondisi atau faktor lingkungan, misalnya peran
pendidikan formal, informasi yang diperoleh melalui buku, internet atau televisi. Semua
minat peserta didik yang kami wawancara termasuk ke dalam minat pribadi.

2.5 Analisis Kemampuan Awal Peserta Didik


Faktor lain yang perlu diperhatikan selain karakteristik umum adalah kemampuan atau
kompetensi awal yang perlu dimiliki siswa sebelum mengikuti aktivitas pembelajaran.
Diperlukan adanya pretes untuk mengetahui kemampuan awal atau prerequisite, yang
merupakan persyaratan dalam mengikuti suatu program pembelajaran. Hal ini dapat
digunakan oleh guru atau instruktur untuk menghindari asumsi yang kerap dilakukan bahwa
seluruh siswa telah memiliki kemampuan awal yang diperlukan sebelum mengikuti program
pembelajaran (Pribadi 2011).
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan terhadap tujuh narasumber dapat
diketahui bahwa semua responden memiliki kemampuan awal yang baik. Sejauh ini mereka
dapat mengikuti pembelajaran yang diberikan guru dengan baik. Di samping itu, ada pula
yang mengikuti les di luar kegiatan sekolah. Apabila siswa telah memiliki pengetahuan awal
tentang pengetahuan dan keterampilan yang akan dipelajari, maka guru tidak perlu lagi
membahas pengetahuan dan keterampilan tersebut di dalam aktivitas pembelajaran. Apabila

14
guru mengajarkan materi yang dipahami siswa maka pembelajaran menjadi tidak efisien dan
kurang memiliki daya tarik. Siswa akan merasa bosan atau jenih yang membuat suasana
belajar menjadi tidak menyenangkan. Sebaliknya, jika guru mengajarkan materi di luar atau
di atas kemampuan siswa atau siswa belum menguasai pengetahuan prasyaratnya maka siswa
akan mengalami kebingungan, stress, dan sulit memahami materi pelajaran (Degeng 1991).

2.6 Analisis Gaya Belajar Peserta Didik


Karakteristik lain yang juga tak kalah penting untuk diperhatikan adalah gaya belajar
atau learning styles. Gaya belajar dapat didefinisikan sebagai suatu cara tentang bagaimana
seorang individu melakukan persepsi, berinteraksi, dan merespons secara emosional terhadap
lingkungan belajar. Gaya belajar dapat juga diklasifikasikan ke dalam kecenderungan dan
kecepatan yang dimiliki oleh seseorang dalam memproses jenis informasi spesifik.
Klasifikasi gaya belajar individu yang didasarkan pada kemampuan dalam memahami jenis
informasi tertentu yaitu gaya belajar auditif; visual; dan kinestetik.
Hasil analisis gaya belajar disajikan pada Tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4 Analisis gaya belajar peserta didik SMAS Laboratorium Percontohan UPI
No Nama Peserta Didik Gaya Belajar
1 Hanifah Alsyadia Audio-visual
2 Rusydanul Hanif Habiburrahim Audio-kinestetik
3 Kenzie Faza Ramadhan Audio-visual
4 Muhammad Thoriq R Audio-visual
5 Mochamad Akhmal Ichsan Audio-visual
6 Nadine Alya Kahla Audio
7 Laiba Alesha Bernian Visual

Berdasarkan informasi di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki
gaya belajar audio-visual.
Nadine memiliki gaya belajar auditif, dimana ia cenderung belajar dengan cepat dalam
memahami pesan atau informasi yang disampaikan memalui unsur suara (audio). Individu
yang memiliki gaya belajar ini dapat memahami materi pelajaran melalui metode ceramah,
musik, dan dongeng.
Laiba merupakan satu-satunya responden yang memiliki gaya belajar visual dimana ia
memiliki kecepatan untuk memahami pesan dan informasi yang disampaikan lewat media
gambar atau visual.Individu yang memiliki gaya belajar ini akan efektif melakukan proses
pembelajaran melalui kegiatan membaca, menggambar, dan fotografi. Bentuk tugas yang
sesuai untuk siswa yang memiliki gaya belajara visual adalah pengamatan atau observasi.

2.7 Analisis Motivasi Peserta Didik


Motivasi juga merupakan faktor lain yang ikut memengaruhi keberhasilan individu
dalam menempuh program pembelajaran. Motivasi dapat diartikan sebagai kondisi yang
dapat mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan dalam rangka mencapai tujuan
atau bahkan menghindarinya. Motivasi dapat dikategorikan ke dalam motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik.

Hasil analisis motivasi peserta didik SMAS Laboratorium Percontohan UPI dapat
dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5 Analisis motivasi peserta didik SMAS Laboratorium Percontohan UPI
No Nama Peserta Didik Motivasi

15
1 Hanifah Alsyadia Intrinsik
2 Rusydanul Hanif Habiburrahim Ekstrinsik
3 Kenzie Faza Ramadhan Intrinsik
4 Muhammad Thoriq R Intrinsik
5 Mochamad Akhmal Ichsan Ekstrinsik
6 Nadine Alya Kahla Intrinsik
7 Laiba Alesha Bernian Ekstrinsik

Informasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa motivasi peserta didik yang kami
wawancara ada yang memiliki motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi intrinsik
adalah motivasi yang didorong oleh faktor pekerjaan yang disukai atau diminati oleh
seseorang. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang didorong bukan oleh faktor
tugas atau pekerjaan melainkan oleh faktor eksternal dalam bentuk imbalan atau reward.
Imbalan yang diperoleh setelah seseorang melakukan suatu tugas atau pekerjaan akan
mendorong seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan tersebut.

2.8 Analisis Perkembangan Kognitif Peserta Didik


Sarwono (2006) mengklasifikasikan usia remaja dalam 3 kategori, yaitu remaja awal
(10-12 tahun), usia remaja madya (13-15 tahun), dan usia remaja akhir (16-19 tahun).
Responden yang kami wawancarai berusia 14-16 tahun, sebagaimana dapat dilihat pada
Tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6 Daftar usia peserta didik SMAS Laboratorium Percontohan UPI
No Nama Peserta Didik Usia (tahun)
1 Hanifah Alsyadia 15
2 Rusydanul Hanif Habiburrahim 16
3 Kenzie Faza Ramadhan 16
4 Muhammad Thoriq R 16
5 Mochamad Akhmal Ichsan 15
6 Nadine Alya Kahla 15
7 Laiba Alesha Bernian 14

Berdasarkan informasi pada tabel di atas, Hanifah, Mochamad Akmal, Nadine, dan Laiba
tergolong pada usia remaja madya, sedangkan Rusydanull, Kenzie, dan Muhammad Thoriq
termasuk usia remaja akhir.
Masa remaja merupakan suatu periode transisi dalam rentang kehidupan manusia yang
menjembatani masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada usia ini terjadi perubahan
perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mengakibatkan perubahan
fisik, kognitif, dan psikososial. Perubahan psikologis yang terjadi pada masa ini meliputi
intelektual, kehidupan emosi, dan kehidupan sosial (Santrock 2011 dan Papalia 2014).

Tabel 7 Analisis perkembangan kognitif Piaget peserta didik SMAS Laboratorium


Percontohan UPI
Teori Perkembangan Kognitif Piaget
No Nama Peserta Didik Berpikir Berpikir Berpikir Kemampuan
Abstrak Idealis Logis Bahasa
1 Hanifah Alsyadia v v v
2 Rusydanul Hanif Habiburrahim v v v
3 Kenzie Faza Ramadhan v v v v

16
4 Muhammad Thoriq R v v v v
5 Mochamad Akhmal Ichsan v v v v
6 Nadine Alya Kahla v v v
7 Laiba Alesha Bernian v v v v

Hasil analisis perkembangan kognitif pada peserta didik yang kami wawancara sebagaian
besar menunjukkan kemampuan untuk berpikir idealis, logis, memiliki kemampuan Bahasa
yang baik. Namun belum sepenuhnya mampu untuk berpikir secara abstrak masih berpikir
mengenai hal yang bersifat konkret atau nyata.
Berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget, remaja tidak lagi dibatasi dengan
kenyataan dan aktual yang merupakan ciri periode berpikir konkret; mereka juga
memerhatikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi. Pada saat ini mereka berpikir lebih
jauh ke depan. Tanpa memusatkan perhatian pada situasi saat ini, mereka dapat
membayangkan suatu rangkaian peristiwa yang mungkin terjadi, seperti kemungkinan kulliah
dan bekerja; memikirkan bagaimana segala sesuatu mungkin dapat berubah di masa depan,
seperti hubungan dengan orang tua, dan akibat dari tindakan mereka, misalnya dikeluarkan
dari sekolah (Wong 2009).
Perkembangan kognitif anak dapat dipengaruhi oleh interaksi sosial, dimana anak
belajar melalui dua tahapan. Pertama, interaksi sosial dengan orang lain, baik keluarga, teman
sebaya, maupun gurunya. Kedua, secara individual ia mengintegrasikan apa yang dipelajari
dari orang lain dalam struktur mentalnya (Suyanto 2005).

2.9 Analisis Perkembangan Sosio-Emosional Peserta Didik


Peserta didik selain mengalami perkembangan fisik, juga mengalami perkembangan
sosio-emosional. Perkembangan sosio-emosional datap dijelaskan melalui teori ekologi
Bronfenbrenner dan teori rentang hidup Erikson.
Berikut disajikan hasill analisis perkembangan sosio-emosional berdasarkan pada teori
ekologi Bronfenbrenner pada Tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8 Analisis perkembangan sosio-emosional peserta didik SMAS Laboratorium
Percontohan UPI berdasarkan teori Bronfenbrenner
Teori Sosio-emosional Bronfenbrenner
No Nama Peserta Didik Interaksi di Interaksi di Interaksi di
Keluarga Sekolah Lingkungan
1 Hanifah Alsyadia v v
2 Rusydanul Hanif Habiburrahim v v v
3 Kenzie Faza Ramadhan v v
4 Muhammad Thoriq R v v
5 Mochamad Akhmal Ichsan v v v
6 Nadine Alya Kahla v v
7 Laiba Alesha Bernian v v

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa rata-rata resoponden tidak memiliki interaksi yang
baik dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini disebabkan karena padatnya aktivitas mereka di
sekolah dari pagi hingga sore, kemudian ada pula yang dilanjutkan dengan les. Selain itu,
lokasi tempat tinggal mereka pun mempengaruhi, dimana sebagian besar tinggal di kompleks
perumahan yang cenderung masyarakatnya individualis. Kalau pun mereka memiliki waktu

17
luang di akhir pekan, kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk beristirahat atau
berkumpul dengan keluarga.
Kasus yang cukup menarik diantara semua responden adalah kisah hidup Nadine
dimana ia merupakan anak piatu dan kehilangan sosok Ayahnya dari mulai ia kecil. Dari
kecil hingga akhir masa SMP Nadine dibesarkan oleh ibunya di Jakarta sedangkan ayahnya
berada di Afrika dan sudah tidak memperdulikan mereka lagi. Setelah ibunya wafat, kini
Nadine tinggal bersama Tantenya di Bandung. Kini Nadine tumbuh menjadi anak yang ceria,
namun terkadang terlihat juga sisi kesepian karena ditinggalkan oleh ibunya di usia belia. Di
samping itu, didikan Tantenya sangat keras, sehingga Nadine di sekolah seolah terlihat
seperti sosok yang manja dan butuh perhatian yang tidak dia dapatkan di rumah. Bahkan
karena ia mengetahui apa yang dialami ibunya, Nadine pun sempat terpikirkan untuk tidak
menikah karena takut mengalami hal yang serupa dengan ibunya. Hal tersebut menumbuhkan
trauma dalam diri Nadine.
Interaksi di sekolah terbagi menjadi dua, yakni interaksi di dalam kelas dan di luar
kelas. Interaksi yang dilakukan oleh peserta didik di dalam kelas dalam berlangsung dalam
beberapa bentuk diantaranya diskusi kelompok, persaingan dalam prestasi, dan pertikaian.
Interaksi di luar kelas dapat terlihat ketika mereka berada di kantin, perpustakaan, dan saat
mereka sedang melakukan kegiatan ekstrakurikuler. Di kantin, mereka dapat melakukan
interaksi dan berdiskusi seputar masalah pelajaran yang baru saja dipelajari di kelas. Selain
itu, mereka juga bisa saling menanyakan kegiatan apa saja yang mereka lakukan saat di
rumah, seperti bercerita tentang film, olahraga maupun hal lainnya. Interaksi di luar kelas
sangat jauh berbeda dengan yang berlangsung di dalam kelas. Walaupun mereka memiliki
perbedaan yang sangat beragam, mereka tetap terlihat kompak dalam berinteraksi antar satu
sama lainnya dengan penuh canda tawa, serta saling berbagi makanan.
Masa remaja merupakan suatu periode transisi dalam rentang kehidupan manusia yang
menjembatani masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada usia ini terjadi perubahan
perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mengakibatkan perubahan
fisik, kognitif, dan psikososial. Perubahan psikologis yang terjadi pada masa ini meliputi
intelektual, kehidupan emosi, dan kehidupan sosial (Santrock 2011 dan Papalia 2014).
Masa remaja juga periode unik dan khusus yang ditandai dengan perubahan
perkembangan yang tidak terjadi dalam tahap lain dalam rentang kehidupan, karena pada
masa ini umumnya anak mencari jati dirinya. Pada masa ini umumnya mereka sulit untuk
diarahkan, telihat susah diatur tetapi mereka menginginkan perhatian. Peran keluarga menjadi
sangat penting dalam perkembangan anak pada masa ini. Orang tua harus mampu
memberikan sedikit tekanan agar mereka dapat bertindak dengan tegas. Ditinjau dari segi
usia, para responden menurut teori rentang hidup Erikson berada pada tahap Identity vs Role
confusion, hasil analisisnya disajikan pada Tabel 9 berikut ini.
Tabel 9 Analisis perkembangan sosio-emosional peserta didik SMAS Labschool UPI
berdasarkan teori Erikson
No Nama Peserta Didik Tahap
1 Hanifah Alsyadia Role confusion
2 Rusydanul Hanif Habiburrahim Role confusion
3 Kenzie Faza Ramadhan Identity
4 Muhammad Thoriq R Identity
5 Mochamad Akhmal Ichsan Role confusion
6 Nadine Alya Kahla Identity
7 Laiba Alesha Bernian Identity

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa Hanifah, Rusydanul, dan Akhmal
berada pada tahap role confusion, sedangkan Kenzie, Thoriq, Nadine, Laiba berada pada

18
tahap Identity. Perbedaan antara identity dan role confusion ditandai dengan kemampuan
untuk menemukan jati diri, menentukan apa yang mereka inginkan, serta mampu memikirkan
dimana mereka akan tinggal nantinya yakni pada fase identity, sedangkan role confusion
ditunjukkan dengan kebingungan dalam menemukan jati dirinya. Kemampuan sosio-
emosional Nadine dalam menemukan jati dirinya dipengaruhi oleh faktor latar belakang
kehidupannya, dimana ia sudah merencakan suatu kehidupan yang lebih baik dengan ibunya
di luar negeri saat dewasa nanti.
Role confusion ini dipengaruhi oleh dominasi keluarga. Untuk memperoleh kematangan
secara penuh, remaja harus mampu membebaskan diri mereka dari dominasi keluarga dan
menetapkan sebuah identitas yang mandiri dari wewenang orang tua. Namun dalam
prosesnya penuh dengan ambivalensi baik dari remaja maupun orang tua. Remaja ingin
dewasa dan ingin bebas dari kendali orang tua, tetapi mereka juga takut Ketika mencoba
untuk memahami tanggung jawab yang terkait dengan kemandirian.
Kemampuan mengelola emosi, remaja lebih mampu mengendalikan emosi pada masa
remaja akhir. Mereka mampu menghadapi masalah dengan tenang dan rasional, dan
walaupun masih mengalami periode depresi, perasaan mereka lebih kuat dan mulai
menunjukkan emosi yang lebih matang pada masa remaja akhir. Selain itu, remaja akhir
dapat mengendalikan emosinya hingga waktu yang tepat untuk mengekspresikan dirinya
sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Sementara remaja awal cenderung bereaksi cepat
dan emosional.
Kemampuan untuk mengendalikan (regulasi) emosi pada diri seseorang menurut Coon
(2005) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni usia, jenis kelamin, religiusitas, kepribadian,
pola asuh, dan budaya. Semakin tinggi usia seseorang maka akan semakin baik kemampuan
regulasi emosinya. Perempuan lebih mengekspresikan emosi untuk menjaga hubungan
interpersonal serta membuat mereka tampak lemah dan tidak berdaya, sedangkan laki-laki
lebih mengekspresikan marah dan bangga untuk mempertahankan dan menunjukkan
dominasi.
Seseorang yang memiliki tingkat religiusitas tinggi akan berusaha untuk menampilkan
emosi yang tidak berlebihan dibandingkan dengan yang tingkat religiusitasnya rendah. Orang
yang memiliki kepribadian neuroticism yang ditandai dengan ciri sensitif, moody, mudah
gelisah, sering cemas, panik, harga diri rendah dan ciri lainnya menunjukkan tingkat regulasi
emosi yang rendah. Pola asuh yang tepat dapat membentuk kemampuan anak untuk
meregulasi emosinya. Norma atau kepercayaan yang terdapat dalam kelompok masyarakat
tertentu dapat mempengaruhi cara individu dalam menerima, menilai suatu pengalaman
emosi, dan menampilkan suatu respon emosi.

2.10 Analisis Perkembangan Moral Peserta Didik


Moralitas dijadikan sebagai sumber atau acuan untuk menilai suatu tindakan atau
perilaku karena moralitas memiliki kriteria nilai (value) yang berimplikasi pada atakaran
kualitatif, seperti baik-buruk, benar-salah, pantas-tidak pantas, wajar-tidak wajar, layak-tidak
layak. Moralitas dalam diri peserta didik dapat berkembang seiring dengan bertambahnya
kedewasaan.
Perkembangan moral peserta didik dapat dijelaskan dengan teori perkembangan moral
Kohlberg. Menurut Kohlberg, masa remaja akhir dicirikan dengan suatu pertanyaan serius
mengenai nilai moral dan individu. Remaja dapat dengan mudah mengambil peran lain.
Mereka memahami tugas dan kewajiban berdasarkan hak timbal balik dengan orang lain, dan
juga memahami konsep peradilan yang tampak dalam penetapan hukuman terhadap
kesalahan dan perbaikan atau pergantian apa yang telah rusak akibat tindakan yang salah.

19
Kohlberg membagi perkembangan moral peserta didik dalam tiga tahapan, yaitu
prekonvensional (6-10 tahun), konvensional (10-17 tahun), paska konvensional (17-28
tahun). Berdasarkan klasifikasi usia tersebut, responden kami tergolong pada tahap
konvensional. Tahap ini meliputi aspek good boy orientation, orientasi perbuatan yang baik
adalah hal yang menyenangkan, membantu, atau disepakati oleh orang lain. Aspek authority
and social order maintenance orientation; orientasi anak pada aturan dan hukum. Peserta
didik memiliki perasaan rasa bersalah bila berbeda dengan orang lain. Perkembangan moral
yang baik dari reponden kami ditunjukkan dengan kebisaan mereka menerapkan 3S (senyum,
sapa, salam) di sekolah baik kepada teman, guru, maupun warga sekolah lainnya. Selain itu
mereka juga tidak pernah melakukan kegiatan yang melanggar aturan yang telah diteteapkan
oleh sekolah.

2.11 Analisis Perkembangan Motorik Peserta Didik


Salah satu faktor penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan adalah
faktor perkembangan motorik peserta didik. Perkembangan motorik menurut Hurock
diartikan sebagai perkembangan gerakan jasmaniah melalui kegjatan pusat saraf, urat saraf,
dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik ini berkembang seiring dengan
berjalannya usia secara bertahap dan berkesinambungan.
Perkembangan motorik menurut Santrock (2011) dikelompokkan menjadi motorik
kasar dan halus. Motorik kasar ditandai dengan gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot
besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipegaruhi oleh kematangan anak
itu sendiri. Keterampilan motorik kasar ini banyak melibatkan aktivitas otot, biasanya anak
laki-laki lebih unggul dibanding anak perempuan. Motorik halus ditandai dengan gerakan
yang menggunakan otot halus, atau sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar dan berlatih. Keterampilan motorik halus biasanya perempuan
lebih unggul disbanding anak laki-laki.
Hasil wawancara yang telah kami lakukan pada ketujuh responden menunjukkan bahwa
sebagain besar peserta didik memiliki kemampuan motorik kasar yang baik, terkecuali Thoriq
yang lebih cenderung memeiliki kemampuan motorik halus yang baik. Kemampua motorik
kasar ini ditandai dengan kecenderungan terhadap kegiatan uyang memanfaatkan aktivitas
fisik.

BAB III PENUTUP

20
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ketujuh


responden terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Peserta didik yang kami
wawancarai berusia 14-16 tahun, sehingga tergolong pada tahap operasional formal pada
teori perkembangan kognitif Piaget. Semua responden beragama Islam dan memiliki latar
belakang ekonomi menengah ke atas. Selain itu, peserta didik sebagian memiliki motivasi
intrinsic dan ekstrinstrik, dengan gaya belajar audio kinestetik, audio-visual, audio, serta
visual. Mereka berasal dari etnik yang beragam, yaitu suku Sunda, Betawi, Batak, Jawa,
bahkan Afrika. Berdasarkan teori rentang hidup Erikson, sebagian peserta didik sudah berada
pada tahap identity, namun sebagian lagi masih pada tahap role confusion. Perkembangan
moral dari semua peserta didik baik, sedangkan perkembangan motoriknya lebih didominasi
oleh kemampuan motorik kasar.

21
DAFTAR PUSTAKA

Coon D. 2005. Psychology a Journey. USA: Thomson Wadsworth.


Degeng NS. 199`. Karakteristik Belajar Mahasiswa Berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.
Jakarta: Depdikbud Dirjen proyek Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama antar
Universitas/IUC.
Fuadah, I. 2013. Gambaran asertivitas orang sunda sebagai perokok pasif. [Skripsi].
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Fakultas Psikologi.
Hurlock, E.B. 1990. Psikologi Perkembangan Edisi 5. Jakarta: Erlangga
Jatmiko RP. 2017. Status sosial ekonomi, gaya, dan prestasi belajar. Jurnal Penelitian
dan Pendidikan IPS (JPPI). 11(1): 38-53.
Novianti, MC and Tjalla A. 2008. Assertive Behavior on Early Teen. Gunadarma University.
Papalia DE. 2014. Menyelami Perkembangan Manusia Edisi 12 Buku 2. Jakarta Selatan: Mc
Graw Hill education.
Partanto PA dan Al Barry MD. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
Pribadi BA. 2011. Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: PT Dian
Rakyat.
Santrock JW. 2011. Perkembangan Anak Edisi 7 Jilid 2. Terjemahan Sarah Genis B. Jakarta:
Erlangga.
Setiawan, H. (2017). Tanah dan Air Sunda. Depok: Api Kecil.
Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rasdakarya.
Suyanto, S. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:: Hikayat Publik.

22
LAMPIRAN

Dokumentasi wawancara pertama dengan Hanifah melalui google meet

Dokumentasi wawancara kedua dengan Hanifah

23
Dokumentasi para responden; M. Thoriq, Akhmal, Rusydanul, Kenzie, Hanidah, dan Laiba
(tampak kiri ke kanan)

Dokumentasi kelompok dengan para responden

24
INSTRUMEN DAN RUBRIK WAWANCARA PROFILING KARAKTER SISWA
SMAS LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI

Responden  : Hanifah Alsyadia


Hari             : Kamis
Tanggal       : 27 Oktober dan 10 November 2022
Tempat        : Google Meet dan SMAS Laboratorium Percontohan UPI

Rubrik wawancara pertama

No Indikator Pertanyaan Jawaban


(Teori)

1. Identitas Peserta Siapa nama lengkap Hanifah Alsyadia


didik Anda? 

Siapa nama panggilan Hanifah


Anda?

Duduk di kelas X Bilingual 1


berapakah Anda?

Berapakah usia Anda? 15 tahun

Dimana tempat lahir Bandung


Anda?

Kapan tanggal lahir 11 Oktober 2007


Anda?

Apa golongan darah O


Anda?

Apakah agama Anda? Islam

Dimanakah alamat Perumahan Duta Asri, Cihanjuang,


tempat tinggal Anda? Cimahi

Anak ke berapa Anda 2 dari 2 bersaudara


dan berapa bersaudara?

Apa pekerjaan Ayah Pegawai Swasta


Anda?

Apa pekerjaan Ibu PNS


Anda?

Bagaimana kondisi Menengah ke atas


ekonomi keluarga Anda

i
?

2 Teori Perkembangan Apakah Anda mampu Tidak


Kognitif Piaget berpikir secara abstrak?
 
Apakah Anda seorang Terkadang, tergantung situasi
yang idealis? 

Apakah Anda seorang Ya


yang mampu berpikir
logis? 

3 Teori Perkembangan Bagaimana interaksi Baik, menyempatkan ngobrol saat


sosio-emosional Anda dengan keluarga?  berangkat bersama pada hari Senin-
Bronfenbrenner Selasa. dan menghabiskan waktu
bersama di akhir pekan

Bagaimana interaksi Interaksi dengan teman sekelas,


Anda dengan rekan teman di ekskul baik. Kebetulan
sebaya (teman)? kelas bilingual ini jumlahnya ½
dari total siswa reguler (16-17
siswa)

Bagaimana interaksi Interaksi dengan guru maupun


Anda di sekolah (misal teman sekolah baik.
dengan guru)?

Bagaimana interaksi Interaksi dengan tetangga jarang


Anda dengan karena tinggal di daerah
lingkungan (misal perummahan.
dengan tetangga)?

Bagaimana pola asuh Otoritatif


yang orang tua Anda
terapkan di rumah? 

Adakah pengalaman -
yang berkesan bagi
Anda saat bersama
dengan keluarga?

Adakah pengalaman -
yang berkesan bagi
Anda saat bersama
dengan teman?

Adakah pengalaman Saat mengikuti kegiatan


yang berkesan bagi ekstrakurikuler bersama
Anda saat di sekolah?

4 Perkembangan sosio- Apa motivasi Anda Motivasi awal saya berasal dari
emosional Teori dalam belajar? Ibu saya, karena saat kecil sudah

ii
Erikson dikenalkan dengan ensiklopedia
  sehingga menumbuhkan rasa ingin
tahu saya

Apakah Anda Ya
mempunyai sosok
idola?

Siapakah idola Anda ? Kakak dan orang tua

Mengapa Anda Mereka adalah sosok yang


mengidolakan orang menginspirasi saya
tersebut ?

Pernahkah Anda Belum terpikirkan


terpikir untuk mencari
tahu siapa kalian (jati
diri)? 

Pernahkah Anda Belum, keinginan masih sebatas


terpikir mengenai apa yang berlaku saat ini (jangka
yg Anda mau atau pendek)
inginkan?

Pernahkah Anda Belum terpikirkan


terpikir dimana akan
tinggal nanti?

 Rubrik wawancara kedua


No Indikator Pertanyaan Jawaban
(Teori)

1 Etnik Dari suku bangsa manakah orang tua Sunda


anda berasal?

Di suku manakah (diantara suku -


kedua orang tuanya jika berbeda)
anda merasa nyaman dan merasa
bahwa suku tersebut milik anda?

Sebutkan beberapa norma Cara


masyarakat yang ada di suku anda! berkomunikasi
dengan orang yang
lebih muda, teman,
dan orang yang
lebih tua

Adakah norma dalam suku anda -

iii
yang tidak anda sukai atau setujui?

Adakah kebiasaan masyarakat suku -


anda yang juga anda lakukan?

Adakah kegiatan budaya suku anda -


yang suka anda rayakan atau ikuti?

2 Kultur Menurut Anda bagaimana keadaan -


budaya SMAS Labschool UPI?

Menurut Anda bagaimana keadaan -


budaya kelas X bilingual 1?

Adakah kegiatan pembiasaan yang ada, yaitu kegiatan


rutin dilakukan di sekolah ? (misal shalat dzuhur
shalat berjamaah/infaq berjamaan di
jumat/berjabat tangan dengan guru lapangan,
saat tiba di sekolah) menyanyikan lagu
Indonesia Raya &
Mars Labschool,
serta tadarus Al
Qur’an memulai
KBM dimulai

Adakah kegiatan pembiasaan yang ngobrol dengan


rutin  dilakukan di rumah ? anggota keluarga

Apakah Anda menerapkan budaya Ya


3S (Senyum, sapa, salam) di
sekolah?

Apakah Anda menerapkan budaya Ya, namun untuk


5K (Kedisiplinan, Kebersihan, piket kebersihan
Keindahan, Kesehatan, Kesopanan) kelas tidak berjalan
di sekolah ? dengan baik

Apakah di rumah diterapkan disiplin Hanya disiplin


waktu, ibadah, sikap dan belajar oleh dalam waktu
orang tuamu? ibadah saja.

Bagaimana perilaku Anda ketika di Saya ketika di


rumah?  rumah lebih
pendiam daripada
di sekolah

Apakah perilaku Anda ketika di Berbeda


rumah sama dengan ketika di
sekolah?

iv
Apakah Anda datang ke sekolah dan Saya terbiasa dari
masuk ke kelas tepat waktu? kecil berangkat
pagi sehingga tiba
di sekolah lebih
awal dan jarang
sekali terlambat

Apakah yang Anda lakukan ketika kadang menyapa


berpapasan dengan guru ? kalo misalkan
gurunya sedang
sendiri

3 Status Sosial Apakah anggota keluarga anda ada -


Peserta didik dengan yang memiliki jabatan di lingkungan
bervariasi status sekitar rumah?
ekonomi dan sosialnya
menyatu untuk saling Apakah anda memiliki kendaraan Ya
berinteraksi dan saling bermotor?
melakukan proses
pembelajaran. Apakah keluarga anda memiliki -
Perbedaan ini rumah lebih dari satu?
hendaknya tidak
menjadi penghambat Apakah Anda berangkat ke sekolah ya, pada hari
dalam melakukan proses menggunakan kendaraan pribadi? tertentu, yakni
pembelajaran Senin-Selasa, Rabu
sampai Jumat
menggunakan ojek
online.

Apa pendidikan terakhir orang tua Ayah (S1), Ibu (S2)


Anda?

4 Minat Mata pelajaran apa yang paling Anda Mata pelajaran yg


indikator minat meliputi suka dan tidak suka?  disukai English
: perasaan senang, plus, ipa (fisika,
ketertarikan peserta biologi, kimia),
didik, perhatian dalam mata pelajaran
belajar, keterlibatan yang tidak disukai
siswa, dalam kegiatan tidak ada.
pembelajaran, manfaat
dan fungsi mata Bagaimana perasaan Anda ketika Biasa saja
pelajaran.  belajar mata pelajaran yang Anda
sukai? 

Bagaimana perasaan Anda ketika Biasa saja


belajar mata pelajaran yang Anda
tidak sukai? 

v
Kegiatan apa yang Anda ikuti untuk Mengikuti les
meningkatkan kemampuan belajar
Anda diluar sekolah? (contoh: les
privat)

Kegiatan Ekstrakulikuler apa yang Panahan


Anda ikuti di Sekolah?

5 Kemampuan Awal Prestasi apa yang pernah kamu raih  Kelas 3 SD


Pengetahuan dan selama SD-SMP? pernah ranking
keterampilan yang harus 2
dimiliki terlebih dahulu  Kelas 6 SD
maksudnya adalah ranking 2
pengetahuan atau  Juara 4 Lomba
keterampilan yang lebih Marching
rendah dari apa yang Band saat SD
akan dipelajari   Juara 2 Lomba
Marching
Band saat SD

Bagaimana pemahaman IPA selama Pemahaman baik


di SMP? apakah anda dapat dan dapat
mengikuti dengan baik? mengikuti dengan
baik

Apakah anda mendapatkan kesulitan- tidak


kesulitan selama pembelajaran IPA
ketika di SMP?

Bagaimana peringkat anda ketika Tidak ada


SMP?

Apakah anda menyukai mata Ya


pelajaran kimia?

Bagaimana pemahaman kimia Baik dan dapat


selama 1 semester ini? apakah anda mengikuti
dapat mengikuti dengan baik? pelajaran dengan
baik

Jelaskan projek P5 yang kamu buat! Projek p5 yang


apakah ada kaitan dengan mata dipilih temanya
pelajaran Kimia? Kewirausahaan
yakni membuat
cookies yang
berbahan dasar
susu & Membuat
podcast mengenai
mental illness

vi
6 Perkembangan Jika peserta didik tidak mengerti Bertanya pada guru
Kognitif  pada materi yang dijelaskan guru,
Pada umumnya peserta apa yang dilakukannya ? 
didik usia 15-17 tahun
mampu : berfikir
abstrak; melakukan self- Apakah kamu bisa membayangkan ya
reflection; bagaimana antara atom berikatan ?
membayangkan peran
orang dewasa;
menyadari dan Apakah peserta didik seorang yang Terkadang sesuai
memperhatikan idealis? situasi
kepentingan masyarakat
Apakah peserta didik belum
mempersiapkan cara/ strategi untuk
menggapai cita-cita nya ?

7 Gaya Belajar Gaya belajar visual Ya


Gaya belajar siswa Apakah anda mempelajari materi
dapat dikategorikan dengan mengendalikan penglihatan
pada tiga jenis, yaitu dan imajinasi?
visual, auditori, dan
kinestetik. Setiap siswa
akan cenderung pada Apakah anda cenderung akan Ya, dalam bentuk
salah satu atau salah dua menulis ulang materi yang catatan kecil
dari gaya belajar didapatkan dengan bahasa sendiri
tersebut. Gaya belajar atau dalam bentuk bagan atau grafik?
visual adalah gaya
belajar dengan cara
Apakah anda cenderung membuat Ya
melihat, mengamati,
catatan- catatan kecil dalam
memandang, dan
membantu belajar?
sejenisnya. Kekuatan
gaya belajar ini terletak Gaya Belajar Auditori Ya, seperti belajar
pada indera penglihatan. Apakah anda cenderung lebih mudah sambal
menangkap materi dengan bantuan mendengarkan
Gaya belajar auditorial indera pendengaran? musik dengan 1
atau aural learner adalah headset terpasang
gaya belajar yang di telinga
cenderung menerima
informasi paling baik Apakah anda sering menghafal Tidak
dan efektif dengan materi dengan mengeluarkan suara
menggunakan indra atau mempelajari materi dengan
pendengaran (audio). mendengar suara pengajar yang
sebelumnya telah direkam?
Gaya belajar kinestetik
adalah gaya belajar
dengan cara bergerak, Apakah anda lebih menikmati Menikmati, hanya
bekerja, dan menyentuh. berdiskusi dengan orang lain saja lebih suka
dibanding belajar sendiri? belajar mandiri

vii
Gaya Belajar Kinestetik Tidak
Apakah anda sering berbicara dengan
rekan disertai dengan gerakan tubuh?

Apakah anda cenderung tidak bisa Tidak


diam ketika belajar di dalam kelas,
Maksudnya ialah belajar
misal menggoyang-goyangkan kaki?
dengan mengutamakan
indera perasa dan gerak-
gerakan fisik. Apakah anda menyukai permainan Ya, menyukai
dan aktivitas fisik dalam
membantumu belajar?

8 Motivasi Apakah Anda tetap mengikuti Ya


pelajaran, siapapun guru yang
mengajarnya ?

Apa yang Anda rasakan ketika Saya belum pernah


mendapatkan nilai jelek? Apa yang mendapat nilai
Anda lakukan ? jelek, tapi kalaupun
dapat nilai jelek,
saya tidak terlalu
sedih atau gimana
kecuali ulangan pas
atau ujian sekolah
yang menentukan
kenaikan kelas

Apa yang Anda lakukan untuk Main game, tidur,


mengisi waktu luang ?  nonton, tapi saya
tidak memiliki
banyak waktu
luang

Apakah Anda memiliki rencana Tidak punya


kegiatan belajar harian ?

Apa yang Anda lakukan apabila Mengerjakan PR


diberikan PR oleh guru ? tersebut di rumah

Apakah Anda senang mencari Tidak, saya hanya


informasi yang berkaitan dengan belajar saat di
pelajaran ? sekolah dan di
tempat les.

Apakah orangtua/guru menerapkan Orang tua tidak


strategi hadiah dan hukuman bagi menerapkan
Anda? strategi hadiah dan

viii
saya pun tidak
mengharapkan
hadiah. Apabila
melakukan
kesalahan maka
orang tua cukup
memberi nasehat

9 Perkembangan emosi Apakah anda merasa senang ketika Biasa saja


Suasana emosi hendak pergi ke sekolah?
yang positif atau
menyenangkan atau
tidak menyenangkan Apakah anda merasa saat belajar di Biasa saja
membawa pengaruh sekolah?
pada cara kerja struktur
otak manusia dan akan Apakah anda menyukai situasi Ya
berpengaruh pula pada belajar yang menyenangkan?
proses dan hasil belajar.
Apakah anda menyukai situasi Ya, baik tenang
belajar yang hening? maupun berisik
bagi saya sama saja

10 Perkembangan sosial Apakah anda senang mengerjakan Ya


Perkembangan sosial latihan soal di depan kelas ?
peserta didik dapat
diketahui/dilihat dari
tingkatan Apakah anda menyukai belajar Tidak terlalu
kemampuannya dalam berkelompok?
berinteraksi dengan
orang lain dan menjadi Apakah anda lebih senang belajar Ya
masyarakat di mandiri?
lingkungannya.
Adakah guru yang anda takuti? Tidak, karena
semua guru baik

Adakah guru yang anda senangi? Semua guru saya


senangi karena baik

Adakah pelajaran yang tidak anda Tidak sada


sukai?

11 Perkembangan moral Pelanggaran apa yang Anda pernah Tidak ada


molaritas dijadikan lakukan di Sekolah? 
sumber/ acuan untuk
menilai satu tindakan Apakah Anda pernah dipanggil oleh Tidak pernah
atau perilaku karena guru Bimbingan Konseling? untuk
molaritas memiliki keperluan apa? 
kriterian nilai (value).
Apakah Anda menerapkan perilaku Ya
5S di Lingkungan sekolah?  

ix
Apakah perilaku mencontek adalah Tidak, saya tidak
hal biasa untuk Anda? pernah mencontek
saat ulangan namun
apabila mencontek
saat mengerjakan
tugas pernah.

12 Perkembangan Apakah tulisan peserta didik bisa Ya


motorik dibaca dengan baik ?
Motorik kasar: gerakan
tubuh yang
menggunakan otot-otot Saat sedang pelajaran olahraga , Semangat
besar atau sebagian apakah peserta didik semangat menggerakan
besar atau seluruh menggerakkan badannya atau lebih badan sebagaimana
anggota tubuh yang banyak diam ? intruksi yang
dipengaruhi oleh diberikan guru.
kematangan anak itu
sendiri seperti berjalan,
berlari, melompat, naik Apakah peserta didik bisa bermain Bisa bermain piano
dan turun tangga. alat musik seperti 
Motorik halus: gerakan pianika/piano/gitar/biola/?
yang menggunakan otot
halus, atau sebagian Apakah postur tubuh peserta didik  Sama besar
anggota tubuh tertentu sama besar dengan teman-teman
yang dipengaruhi oleh seusianya ?
kesempatan untuk
belajar dan berlatih
seperti menulis,
menggambar, dan
bermain alat musik

Anda mungkin juga menyukai