Anda di halaman 1dari 13

Budidaya Jambu Kristal

Disusun oleh
Ir. Kurnia Sapta Putri., SP
NIP: 196012221989032002

DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA


PROVINSI JAWA BARAT
2019

1
Budidaya Jambu Kristal
Jambu Kristal merupakan varietas jambu biji tergolong
kedalam komoditas buah-buahan yang tumbuh optimal di daerah
Tropis diketinggian 5-1200 meter dpl, memiliki nilai ekonomis
tinggi dan sangat potensial untuk dikembangkan untuk
dibudidayakan. Di Indonesia sendiri terdapat sentra penanaman
jambu biji yang terbesar meliputi ; DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Di Yogyakarta dan Jawa timur, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Kalimantan
Jambu Kristal begitu
kebanyakan orang menyebut
untuk jenis tanaman yang
satu ini. Tanaman ini cukup
mencuri perhatian para
pembudidaya buah-buahan di
Indonesia. Peminat budidaya
untuk jenis tanaman ini
tergolong tinggi, baik ditanam
dan skala besar, sekedar
ditanam di pekarangan rumah ataupun di pot. Rasa manis,
daging buah yang lembut dan nyaris tanpa biji menjadi alasan
kenapa buah ini banyak disukai.
Kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram jambu
Kristal masak segar adalah 0,9 gram protein, 0,3 gram lemak,
12,2 gram karbohidrat, 14 mg Ca, 28 mg fosfor, 1,1 mg besi,
vitamin A 25 SI; vitamin B1 0,02 mg,vitamin C 87 mg, air 86%
dengan total kalori sebanyak 49 kalori. Biji jambu kering
mengandung 14 % minyak atsiri, 15 protein dan 13 %
tepung. Tidak hanya itu jambu Kristal juga memiliki manfaat
yang baik untuk kesehatan terbukti dapat mengobati diare mulai
daunnya, disentri, demam berdarah (DBD), gusi bengkak,
sariawan, jantung, menurunkan kolestrol dan mengobati diabetes
dan kaya vitamin C.

2
Budidaya Jambu Kristal
Syarat Tumbuh
 Tumbuh optimal di daerah
tropis maupun subtropis
dengan ketinggian tempat
5-1200 meter di atas
permukaan laut dengan
curah hujan antara 1000-
2000 mm/tahun dan
hampir merata sepanjang
tahun.
 Menginginkan jenis tanah,
bertekstur gembur dan subur dapat tumbuh pada tanah liat
dan sedikit berpasir.
 Jambu Kristal dapat tumbuh dan berkembang serta berbuah
dengan optimal pada suhu 25-30 dejarat celcius,kekurangan
sinar matahari menyebabkan penurunan hasil dengan
kelembapan udara 30-50 %.

Persiapan Bibit
Bibit merupakan faktor utama dalam menentukan tingkat
keberhasilan budidaya jambu kristal dan mempengaruhi mutu
(kualitas) dari hasil buah yang akan di panen.

Persiapan Bibit Batang Bawah


 Gunakan benih jambu Kristal yang diambil dari buah yang
sudah masak di pohon (kulitnya sudah berwarna hijau
kekuningan).
 Biji dibersihkan dari daging buah dengan cara mencuci
dengan air bersih sebanyak 3 kali berulang-ulang dengan air
mengalir selama 10 menit, kemudian dikering aginkan.
 Biji jambu Kristal disemaikan dalam kotak persemaian yang
telah dipersiapkan sebelumnya, berupa kotak kayu
berukuran 1 meter dengan panjang menyesuaikan dengan
kebutuhan benih.

3
 Usahakan tempat penyemaian biji harus dilakukan di tempat
yang aman terhadap gangguan hewan maupun manusia,
dekat dengan sumber air, dan letaknya strategis agar mudah
penge-lolaannya serta memiliki naungan untuk melindungi
benih terhindar dari terik sinar matahari langsung dan air
hujan.
 Biji jambu biji Kristal yang telah disiapkan, siap untuk
disemaikan pada tempat persemaian dengan cara
menaburkan merata di atas media persemaian, kemudian
ditutup dengan media persemaian tersebut setebal ± 0,5
cm. Biji yang telah disemaikan tersebut harus disiram
secukupnya setiap hari untuk menjaga agar media semai
tetap lembab.
 Biji akan tumbuh sekitar 20 – 30 hari setelah disemai.
Apabila semaian jambu biji telah mencapai tinggi sekitar 5-
10 cm (berumur 2-4 bulan), maka semaian tersebut harus
segera dipindahkan ke dalam polibag.
 Media tanam polibag yang digunakan untuk pembesaran
semaian jambu biji adalah campuran tanah + pupuk
kandang dengan perbandingan 2:1. Sebelum pencabutan
semaian sebaiknya media tersebut sudah disiapkan ke dalam
polibag ukuran 15 x 21 cm sesuai dengan jumlah semaian
yang akan dipindah. caramencabut tanaman dengan hati-
hati agar perakaran tidak rusak atau putus dan harus segera
di tanam ke media penanaman, setelah itu lakukan
penyiraman supaya semaian tidak layu.
 Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan,
penyiangan terhadap gulma yang tumbuh di sekitar semaian
dan penyemprotan pestisida secara berkala untuk mencegah
serangan hama dan penyakit. Pemeliharaan ini terus
dilakukan sampai bibit siap untuk disambung atau diokulasi.
Bibit siap dijadikan batang bawah bila telah berumur 6-12
bulan atau diameter batang mencapai 0,8-1 cm.

4
Perbanyakan Jambu Kristal
Tanaman jambu Kristal dapat diperbanyak secara vegetatif
yaitu;dengan cara sambung pucuk, okulasi, dan cangkok.
Keuntungan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah :
Buah yang dihasilkan memiliki kemiripan dengan induknya dan
Tanaman cepat berbuah.

Pemeliharaan Bibit
Sebelum bibit ditanam di kebun, bibit perlu mendapat
perawatan intensif agar tumbuh dengan baik dan sehat.
Perawatan bibit memerlukan perhatian khusus karena tanaman
masih lemah dan peka terhadap lingkungan. Tahapan
pemeliharan jambu Kristal mulai dari : penyiangan gulma,
penyiraman dan pemupukan.
 Penyiangan
Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman atau di polibag harus
segera dicabut agar tidak mengganggu pertumbuhan bibit.
 Penyiraman
Penyiraman bibit dapat dilakukan dua kali sehari agar media
tanam bibit tetap lembab.Penyiraman bisa menggunakan
selang plastik atau gembor dan harus hati-hati agar tidak
merusak media tanam.
 Pemupukan
Pemupukan pada bibit bisa menggunakan pupuk NPK atau
pupuk daun. Pupuk NPK bisa diberikan secara butiran
maupun cair. Butiran diberikan dengan dosis 3 g/ tanaman
dengan interval 2 bulan sekali, sedangkan cair 15 g/10 l air
diberikan dengan interval waktu 1 bulan sekali. Untuk pupuk
daun, takaran yang digunakan adalah 2 g/liter air dengan
interval waktu 2 minggu sekali.

Penanaman Jambu Kristal


Kegiatan penanaman meliputi; persiapan lahan, pembuatan
lubang tanam dan penanaman.

5
 Persiapan lahan tanaman jambu Kristal dapat dimulai
dengan cara membersihkan sekaligus meratakan dan
mengemburkan semak belukar (rumput berkayu) dan
rumput alang-alang dengan cara manual (cangkul) dan
mesin (bajak).
 Pembuatan lubang tanam dilakukan 1 minggu,saat
memasuki musim penghujan dengan ukuran lubang
tanam 75 cm x 75 cm x 75 cm dengan jarak tanam 6 x 8
meter.
 Perhitungan jumlah bibit jambu kristal yang akan ditanam
dalam luasan 1 hektar dengan jarak tanam 6 x 8
meter,membutuhan bibit 208 bibit/hektar.

Pemeliharaan Tanaman
 Penyulaman
Kegiatan penyulaman yaitu menganti tanaman yang mati
dilokasi tanam dengan tanaman yang baru, penyulaman
dilakukan tidak lebih 2 minggu setelah tanam dengan tanaman
baru yang memiliki umur yang tidak jauh berbeda dengan
tanaman yang akan kita ganti tersebut
 Pengairan
Jambu biji memerlukan air yang cukup selama fase
pertumbuhan baik pertumbuhan vegetatif maupun pertumbuhan
generatif,apabila kekurangan air,pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat dan buah berukuran kecil.
 Penyiangan
Kegiatan penyiangan dilakukan dengan mengurangi
sejumlah gulma (rumput liar) yang bersifat sebagai pesaing dan
mengangu pertumbuhan bibit jambu kristal dengan cara
mengkoret dengan cangkul dan penyemprotan pestisida jenis
herbisida (racun rumput).
 Pemupukan
Kegiatan memberikan unsur hara dan memastikan
ketersedian unsur hara terkecukupi didalam tanah yang
digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Pemupukan jambu

6
kristal diberikan 2 kali dalam setahun,yang dilakukan pada awal
musim penghujan dan akhir musim kemarau. Pemupukan
diberikan secara melingkar tepat di bawah tajuk tanaman,dengan
pemberian dosis.
Tabel Dosis Pemupukan sesuai umur Tanaman
Umur tan Urea TSP KCl Pupuk kandang
(tahun (g/tan) (g/tan) (g/tan) (g/tan)
1 150 100 100 400
2 200 150 150 800
3 200 300 300 800
4 250 300 300 1000
5 350 400 400 1200
6 350 500 500 1200
7 500 600 600 1200
>7 700 800 800 1600
 Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk memperoleh cabang buah
baru, merangsang pembentukan bunga,membuang cabang yang
tidak produktif dan serang hama dan penyakit. Terdapat 3 jenis
pemangkasan tanaman jambu kristal antara lain;
- Pemangkasan bentuk bertujuan untuk mengatur tinggi
rendahnya tanaman dan membentuk tajuk.
- Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk membuang
seluruh tunas air yang tidak bermanfaat,terkena serangan
hama dan penyakit,tunas kering atau mati.
- Pemangkasan produksi bertujuan untuk membuang
cabang-cabang yang kurang produktif terlalu rapat atau
rimbun dan merangsang pembungaan tanaman jambu
kristal.

Hama Dan Penyakit Jambu Kristal


 Hama Ulat
Jenis hama ini menyerang bagian daun jambu kristal
dengan cara memakan helaian daun tak tersisa. Jenis hama
umum di jambu kristal adalah jenis ulat bulu atau ulat daun, ulat

7
kantong dan ulat jengkal. Pengendalian untuk jenis hama ini
dengan menyemprotkan jenis insektisida berbahan
aktif Profenofos dengan konsentrasi 1,5-2 cc/liter air, dilakukan
bila tingkat serangan hama tersebut tinggi.

Jenis Ulat

 Penggerek Buah
Hama ini disebabkan oleh penggerek Heliothis armigera
yang menyerang buah jambu kristal, menyebabkan buah busuk
dan rontok. Pengendalian untuk jenis hama pengerek buah ini
mengunakan dengan melakukan pembungkusan buah dan
pengendalian mengunakan insektisida berbahan aktfi deltametrin
dengan konsentrasu 2 cc/liter.

 Lalat Buah
Hama ini disebabkan oleh
serangan lalat buah
(Bactrocera spp) yang
menyerang buah jambu biji
yang sudah memasuki fase
matang,hal terburuk dari
serangan hama ini adalah
buah jambu kristal menjadi
busuk dan berkualitas rendah.
Bila dibuka terdapat ulat atau belatung. Pengendalian untuk jenis
jama ini dengan melakukan tindakan pembungkusan buah atau
mengunakan perangkap hama yang terbuat dari botol plastik
yang diberikan larutan Methyl eugenol dan Cuelure.

8
 Beberapa Jenis Kutu
Terdapat jenis kutu yang
menyerang jambu kristal antara
lain hama Aphids, Mite dan
Kutu Mealybug. Kutu-kutu tersebut
menyerang bagian pucuk
daun,bunga dan buah.
Pengendalian untuk jenis hama
ini dengan insektisda sistemik
maupun kontak berbahan
aktif Dimetoat dengan dosis 2 cc/liter dengan cara
menyemprotkan sampai basah tanaman buah jambu kristal
tersebut.

 Penyakit Kanker Kudis


Penyakit ini memiliki penamaan
ilmiah Scabby cancer,jenis
penyakit ini menyerang bagian
buah yang masih muda atau
sudah matang. Gejala yang
ditimbulkan oleh jenis penyakit
ini adalah terdapat bercak gelap
dan warna coklat tua,sehingga
Kanker Kudis buah berkudis. Pencegahan
untuk jenis penyakit ni dengan pembungkusan buah.

 Penyakit Antraknose
Penyakit berbahaya bagi tanaman
jambu biji disebabkan oleh jamur
Colletricum gloeoosporioides penz.
Penyakit ini biasa meyerang buah,
daun, dan tunas muda. Gejala
serangan terlihat pada tunas muda
yang berwarna coklat kemudaan
Antraknose mengering. Pengendalian penyakit

9
ini dengan sanitasi kebun secara teratur, serta melakukakan
pemangkasan tajuk tanaman yang terlalu rimbun, sehingga sinar
matahari dapat masuk ke dalam tajuk. Pegendalian secara
kimiawi dengan penyemprotan dengan fungisida berbahan aktif
manikozeb dengan dosis yang dianjurkan.

 Embun Jelaga
Penyakit ini memiliki penamaan
ilmiah Sooty mould atau sering
disebut kapang, biasa akan
tumbuh dan berkembang di
permukaan daun atau bagian
tanaman lainnya. Keadaan
lebih diperburuk apabila tingkat
populasi dari hama kutu tinggi.
Gejala serangan dari penyakit
embun jelaga daun dan buah menjadi hitam atau kotor sehingga
mempengaruhi proses fotosintetis tanaman dan menyebabkan
kualitas buah menjadi rendah. Pencegahan sederhana dari
penyakit ini dengan cara menyemprotkan air yang dicampur
dengan diterjen secara merata keseluruh permukaan daun atau
mengunakan insektisida berbahan aktif Deltamerrin dengan dosis
1 cc/liter dengan interval penyemprotan seminggu sekali.

 Busuk Buah
Penyakit ini disebabkan oleh
bakteri Phytopthora nicotiana B,gejala
dari serangan penyakit ini adalah busuk
pada pangkal buah yang ditandai
dengan munculnya bercak gelap pada
buah yang semakin lama,semakin
membesar dan mengakibatkan buah
busuk dan rontok (gugur). Pengendalian
sederhana dari jenis penyakit ini adalah
dengan melakukan pembungkusan

10
buah,mejaga kebersihan kebun dan memangkas ranting atau
daun yang terlalu rimbun untuk mengurangi tingkat kelembapan
atau mengunakan jenis fungisida berbahan aktif Mankozeb
dengan dosis 2-5 cc/liter.

Perawatan buah dan bunga


Buah yang memilki kualitas super, memiliki ciri fisik yang
mulus dan ukuran yang besar. Untuk mendapatkan buah
dengan kondisi prima dibutuhkan pemangkasan atau
sortasi buah sejak dini. Bahkan sortasi juga ada yang
dilakukan sejak masih berupa kuncup bunga. Sortasi
buah yang dilakukan, yaitu:
1. Dalam 1 cabang usahakan maksimal 3 buah yang terbentuk.
Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan ukuran buah dengan
konsentrasi suplai hara ke 3 buah saja, sehingga ukuran buah
akan terkontrol.
2. Buang buah yang muncul
pada ujung cabang. Buah
yang muncul pada ujung
cabang umumnya memiliki
ukuran kecil, hal ini
dikarenakan suplai hara
terlebih dahulu digunakan
Buah jambu kristal untuk buah yang berada
diujung lebih pangkal.

3. Buang buah yang memiliki noda pada lapisan buah. Buah yang
mulus tidak memiliki cacat pada kulit luar. Umumnya
kerusakan kulit luar buah akibat gigitan hama, menyebabkan
bekas pada buah hingga buah matang dan besar.
4. Jika dalam 1 tangkai buah muncul lebih dari 1 buah, maka
pilih 1 buah terbaik. Selain dapat dilakukan sortasi buah,
dapat pula dilakukan sortasi saat bunga, yaitu pilih bunga
dengan ukuran yang lebih besar (gendut). Sortasi sangat

11
penting, sehingga umumnya
kegiatan sortasi ini dilakukan
oleh orang yang khusus dan
Buang buah ini teliti dalam melihat kualitas
buah. Jika dilakukan perawatan
seperti penyemprotan pestisida
dan kegiatan sanitasi yang
baik, maka kualitas buah akan
Sortasi Buah Jambu Kristal meningkat karena serangan
hama rendah.
5. Pembungkusan Buah Jambu Kristal. Pembungkusan buah
sangat penting dilakukan, karena buah jambu kristal sangat
rentan terhadap panas sinar matahari langsung. Buah akan
mengalami penguningan dan merusak fisik buah jika tidak
dibungkus. Ada beberapa alterbatif pembungkus buah yang
dilakukan yaitu :
 Bungkus dengan spon Net dilapisi kantong plastik bening.
 bungkus dengan kertas koran dilapisi kantong plastik
bening.
 bungkus dengan kertas semen (tahan air) lapisi dengan
kantong plastik bening.

Semua alternatif pembungkus memiliki kelebihan dan


kekurangan. Silahkan disesuaikan dengan kesesuaian kondisi
di lapang tempat anda berbudidaya.
Buah sudah siap dibungkus apabila ukuran buah sudah
sebesar bola bekel, atau sebesar jempol orang dewasa. Jika

12
pembungkusan buah dilakukan kepada buah yang masih kecil
akan terjadi kerontokan karena tangkai belum kuat.

Panen Jambu Kristal


Tanaman jambu kristal dari
hasil perbanyakan secara
okulasi atau sambung
pucuk, mulai berbunga dan
berbuah setelah memasuki
umur tanam 2-3 tahun.
Untuk dikonsumsi segar
buah dipanen pada umur
109-114 hari setelah bunga
mekar. Sedangkan untuk
olahan sebaiknya buah
dipanen antara 112-113 hari setelah bunga mekar. Teknis panen
buah jambu kristal dengan memetik atau memotong tangkai
buah.
Panen buah jambu kristal berdasarkan perubahan warna kulit
yang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut;
 Warna kulit buah hijau muda atau kuning kehijauan dan
kulit buah mengkilat
 Aroma buah mulai harum
 Rasa buah sudah mulai manis
 Tekstur daging buah agak lunak
Cara pemanenan yang terbaik adalah
buah yang sudah matang dipetik beserta
tangkainya. Pada saat panen dapat
sekaligus dilakukan pemangkasan, supaya
tanaman dapat kembali bertunas dengan
baik dan berbuah dengan cepat.

Bandung Agustus 2019

13

Anda mungkin juga menyukai