Anda di halaman 1dari 3

Melihat Peminat dan Permintaan Jagung, “Si komoditas unggulan SUMUT”

Oleh Yoanna Putri Hasibuan

Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis. Hal ini memberikan dampak positif
terhadap kehidupan masyarakatnya,salah satunya di bidang pertanian. Beberapa ciri-ciri negara
beriklim tropis, yakni memiliki curah hujan yang tinggi, mendapat sinar matahari setiap
tahunnya,tidak terlalu dingin maupun panas,serta adanya musim hujan dan kemarau. Indonesia
juga memiliki tanah yang subur dikarenakan mendapat banyak sinar matahari dan curah hujan
yang tinggi. Tentu saja beberapa hal-hal ini menjadi keunggulan bagi Indonesia dan menjadi
peluang yang menguntungkan bagi para petani yang ada di Indonesia.
Sekarang, mari kita melihat ke salah satu provinsi di Indonesia, yakni provinsi Sumatera Utara.
Provinsi ini memiliki potensi yang cukup besar dalam pengembangan tanaman pangan dan
holtikultura. Sumatera Utara merupakan salah satu pusat perkebunan di Indonesia. Komoditi hasil
perkebunan yang paling penting dari Sumatera Utara saat ini antara lain kelapa sawit, karet, kopi,
coklat dan tembakau. Hal ini dibuktikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2016 Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kategori pertanian,
kehutanan dan perikanan terhadap PDRB Sumut sebesar 21,65%.Potensi lahan pertanian tanaman
pangan di Provinsi Sumatera Utara memiliki luas baku lahan sawah di Provinsi Sumatera Utara
pada Tahun 2016 sebesar 435.814 Ha ,sedangkan luas lahan kering yang memiliki potensi untuk
diusahakan tanaman pangan dan holtikultura sebesar 1.215.840 Ha. Saat ini kontribusi Provinsi
Sumatera Utara dalam penyediaan pangan Nasional, khususnya padi yaitu sebesar 5,82%, jagung
6,72%, cabai merah 13,40% dan bawang merah 1,11%.
Saya sendiri adalah orang yang tinggal di Provinsi Sumatera Utara , tepatnya di Kabupaten
Karo,Kota Berastagi. Di sini saya ingin menyoroti komoditas jagung. Jagung adalah komoditas
yang bisa menjadi pengganti bahan makanan pokok bagi masyarakat di samping beras,ubi dan
gandum. Jagung juga merupakan komoditas yang mengandung gizi dan nutrisi yang baik untuk
tubuh kita. Jagung dipercaya dapat memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan, seperti
melancarkan pencernaan karena jagung mengandung serat yang baik untuk pencernaan,sumber
energi, karena jagung mengandung karbohidrat ,serta bagus untuk kesehatan mata. Banyak olahan
dari jagung yang digemari masyarakat,seperti jasuke (jagung,susu,keju), popcorn, martabak
jagung,sup jagung,dan lainnya. Jagung juga bisa dijual sebagai makanan jadi seperti jagung bakar
dan jagung rebus, bahkan untuk keperluan bahan pakan ternak dan untuk industri yakni minyak
jagung dan tepung jagung. Dari berbagai keperluan dan manfaat tersebut, maka hal ini berpengaruh
kepada permintaan konsumen akan komoditas ini .
Di daerah saya tinggal, saya mengamati jagung adalah komoditas yang sangat penting dan hampir
selalu tersedia di pasar untuk dijual. Di sekitaran tempat saya tinggal juga semakin banyak
masyarakat yang menanam jagung.Di daerah saya yang merupakan kota pariwisata, jagung juga
dijual di kawasan pariwisata tersebut. Banyak masyarakat menjual jagung menjadi jagung
bakar,jagung rebus dan jasuke. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di sini pun hampir selalu
membutuhkan jagung. Permintaan akan komoditas jagung oleh masyarakat juga meningkat
apalagi jika musim liburan tiba di kota saya. Selain itu Kabupaten Karo adalah penyumbang
terbesar komoditas jagung di Sumatera Utara. Berdasarkan data realisasi tanam, panen, dan target
jagung Dinas Pertanian Sumut, produksi jagung terbesar berada di Kabupaten Karo, mencapai
204.688 ton. Selain itu, Kabupaten Simalungun produksinya juga tercatat tinggi, yakni mencapai
103.411 ton.

Selain itu, ternyata Sumatera Utara adalah salah satu daerah di Indonesia sebagai pemasok jagung
untuk diimpor. Saya mendapatkan data tentang ini di internet, yakni dari situs web agrofarm.co.id.
Disana , terdapat informasi tertanggal 10 Agustus tahun 2020, bahwa Kementerian Pertanian
(Kementan) melalui Karantina Pertanian Belawan kembali mengapresiasi pelaku usaha di sub
sektor tanaman pangan asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berupa jagung manis yang telah
berhasil meningkatkan volume ekspornya di pasar ekspor. Berikut adalah informasi yang didapat.
“Ekspor komoditas jagung manis asal Sumut ini menunjukkan hasil menggembirakan dari tahun
ke tahun karena laris di pasar global, terutama pada kondisi ekonomi yang melemah akibat wabah
pandemi,” ungkap Hasrul, Kepala Karantina Pertanian Belawan melalui keterangan tertulisnya,
Senin (10/8/2020).
Menurut Hasrul, untuk memastikan produk pertanian dapat diterima di negara tujuan, secara rutin
Karantina Pertanian Belawan memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan
fitosanitari, SPS Measure, sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.
Lebih lanjut Hasrul menerangkan jagung manis ini banyak dibudidayakan petani jagung di
Kabupaten Karo, Simalungun, Deli Serdang, Langkat dan Dairi. Biasanya diekspor dalam bentuk
beku (Frozen Sweet Corn) dan digunakan di negara tujuan ekspor sebagai bahan baku industri
pangan. Sedangkan negara yang rutin sebagai tujuan ekspor adalah Singapura, Malaysia dan
Jepang.
Dari data-data tersebut, dapat saya simpulkan bahwa peminat dan permintaan komoditas jagung
dari konsumen sangat tinggi,baik konsumen dalam negeri maupun konsumen mancanegara.
Beruntungnya lagi, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara penghasil jagung untuk
memenuhi keinginan konsumen terhadap komoditas jagung, salah satu nya adalah produksi jagung
di Sumatera Utara. Melihat peluang yang sangat tinggi ini, sebaiknya para petani jagung bisa
melangkah lebih cepat dalam menangkap peluang ini demi mendapatkan keuntungan, dan juga
semakin digencarkannya kebijakan pemerintah untuk kepentingan produksi komoditas ini, salah
satunya adalah penyaluran pembiayaan usaha seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mmbantu
para petani jagung di Indonesia.
Daftar Pustaka
https://diskominfo.sumutprov.go.id/artikel-569-sumut-miliki-potensi-pengembangan-
pertanian--tanaman-pangan-dan-holtikultura.html
https://www.agrofarm.co.id/2020/08/26438/

Anda mungkin juga menyukai