ABSTRAK
Salah satu plasma nutfah tanaman yang dapat dijumpai di Kabupaten Garut adalah buah kesemek
(Diospyros kaki L.f). Penyebaran tanaman kesemek adalah di Kecamatan Cikajang dan Cisurupan. Di
wilayah itu terdapat dua kultivar, yakni kultivar Reundeu atau Eureka dan kultivar Kapas atau kultivar
Hachiya. Karakteristik kultivar Reundeu/Eureka, antara lain ukuran buah sedang-besar dengan bentuk
persegi; kerutan di sekitar kaliks/pangkal buah; warna kulit buah oranye; tekstur daging buah agak padat dan
kering; warna daging buah kuning-oranye; fase pemasakan buah agak lama dibandingkan dengan kultivar
Kapas/Hachiya, pertumbuhan tanaman lambat; daun gugur hampir sekaligus/serentak, sedangkan
karakteristik kultivar Kapas atau Hachiya, antara lain ukuran buah besar dengan bentuk conical; kulit buah
halus dan mengkilap berwarna oranye-tua sampai merah; warna daging buah kuning-tua; tekstur daging buah
lunak (basah); rasa lebih manis dari kultivar Reundeu/Eureka. Usahatani kesemek sampai saat ini masih
dikelola secara tradisional pada skala kecil di lereng perbukitan dan pekarangan rumah. Produksi buah
kesemek merupakan hasil pengumpulan (collected product) tanaman yang ada sejak tahun 1900-an, dan
bukan berasal dari penanaman bibit oleh petani sendiri. Penurunan populasi tanaman kesemek terjadi akibat
petani mengganti tanaman kesemek dengan tanaman sayuran (kentang, kubis dan buncis). Masalah yang
dihadapi petani adalah kurangnya pengetahuan teknik budidaya dan pascapanen, sedangkan permasalahan
yang dihadapi oleh pedagang-pengumpul dan pengrajin industri pengolahan adalah kebutuhan inovasi
teknologi tentang alat dan teknik proses serta introduksi diversifikasi produk olahan buah kesemek. Kebijakan
pemerintah daerah setempat diperlukan untuk mendukung upaya konservasi dan pengembangan melalui
dukungan inovasi teknologi serta pelatihan untuk diversifikasi produk olahan buah kesemek.
Kata kunci: Kesemek, Garut, potensi sumber daya genetik
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara
yang kaya akan sumberdaya genetik tanaman
dan mempunyai keunggulan spesifik. Dua
diantara sumberdaya genetik tanaman yang
dapat dijumpai di Kabupaten Garut, Jawa Barat
adalah buah kesemek dan sukun. Buah
kesemek (Diospyros kaki L.f) merupakan salah
satu jenis tanaman buah-buahan subtropis yang
tergolong langka di Indonesia dan mempunyai
potensi untuk dikembangkan (ISHAQ dan
SUTRISNA, 2003). Namun demikian, data
tentang produksi dan luas areal tanam buah
kesemek tidak tersedia (RUHIYAT, 2006).
Menurut NG (1992), diketahui sebanyak
1500 ton per tahun buah kesemek yang berasal
dari areal tanam di sebelah Utara Danau Toba,
Sumatera Utara dikapalkan menuju Singapura.
Perdagangan buah kesemek ini menghadapi
persaingan yang sangat ketat, terutama dalam
108
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
109
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
110
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
Tipologi lahan
I.
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
Lahan sawah
Pengairan teknis
Pengairan setengah teknis
Pengairan sederhana PU
Pengairan sederhana non PU
Tadah hujan
Lain-lain
Jumlah
Lahan bukan sawah
Lahan kering
Pekarangan
Kebun
Ladang/huma
Padang rumput/penggembalaan
Perkebunan
Hutan negara
Hutan rakyat
Sementara tidak diusahakan (bera)
Selain lahan kering
Rawa
Tambak
Kolam/empang
Jumlah
Total
II.
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.6
2.1.7
2.1.8
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
Luas (ha)
Tahun 2002 Tahun 2003
Perubahan
7.116
12.021
10.542
11.643
9.696
51.018
6.029
11.004
12.649
11.323
9.809
50.814
-1.087(-15,27%)
-1.017(-8,46%)
+2.107 (+20,00%)
-320 (-2,75%)
+113 (+1,12%)
-204 (-5,36%)
13.831
74.102
27.602
5.641
30.964
85.244
9.103
358
13.593
70.961
28.041
5.897
29.728
87.279
10.205
565
-238 (-1,72%)
-3.141 (-4,24%)
+439 (+1,59%)
+257 (+4,54%)
-1.236 (-4,00%)
+2.035 (+2,39%)
+1.102 (+12,11%)
+207 (+57,82%)
3
1.760
255.501
306.519
3
1.991
255.705
306.519
0 (0%)
+231 (+13,12%)
+204 (+5,36%)
-
Sumber: Laporan Tahunan DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN GARUT (2003)
111
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
112
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
01
02
03
04
05
06
07
08
Gugur
09
10
11
12
Pertunasan
Pembungaan
Pembuahan dan
Pembesaran buah
Penuaan buah
Panen
Gambar 1. Fase pertumbuhan tanaman kesemek di Kabupaten Garut, tahun 2002
113
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
114
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
115
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
116
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
budidaya tanaman
peruntukan lain.
sayuran
atau
4. Fungsi
penanganan
pascapanen
dilakukan oleh pedagang-pegumpul
(Bandar Lokal), meliputi (1) pemilahan
(grading) menjadi 4 kelas (A. Bom >
100g/bh; B. Antik 50-100 g/bh; C.
Super 25-50 g/bh; dan D. Polos <25
g/bh); (2) sortasi; (3) perendaman dan
pemeraman di dalam larutan kapur pada
konsentrasi 12,5-15 g/l air (1,25-1,5%);
(4) penirisan dan pengepakan; (5)
penimbangan dan pelabelan. Sedangkan
pascapanen pada pengrajin industri
pengolahan sale (agroindustri), meliputi
(1) pengupasan; (2) pengeringan; (3)
pelunakan; (4) pengawetan; (5)
pengepakan; dan (6) penyimpanan.
5. Penanganan masalah pengembangan
potensi buah kesemek dapat dilakukan
dengan upaya perbaikan penanganan
panen
dan
pascapanen
melalui
introduksi teknologi alat dan proses
yang ditujukan bagi pedagang dan
pengrajin industri pengolahan agar
mampu meningkatkan daya saing
produknya di pasaran, utamanya pasar
luar negeri (ekspor). Bagi petaniprodusen prioritas yang harus dilakukan
adalah memberikan bimbingan teknik
budidaya
produksi
dan
teknik
pemanenan. Selain itu, dukungan
kebijakan pemerintah daerah setempat
dibutuhkan
dalam
melestarikan
(konservasi) kesemek sebagai salah satu
aset sumberdaya genetik setempat yang
terancam kepunahan akibat terdesak
oleh budidaya tanaman sayuran yang
lebih bernilai ekonomis maupun
perubahan tataguna lahan.
6. Produktivitas hasil buah kesemek dan
pendapatan petani pada sentra produksi
di Kabupaten Garut masih memiliki
peluang untuk ditingkatkan melalui
intensifikasi, seperti pemeliharaan,
pemupukan, proteksi tanaman dan
rehabilitasi pertanaman. Hal ini
diperlukan umur pertanaman yang ratarata sudah relatif tua, sehingga perlu
upaya rehabilitasi dan mengingat
replanting tanaman terutama pada
lahan-lahan yang berada pada topografi
lahan
bergelombang,
berbukit
(berlereng 15-25%) sampai bergunung
(>25%).
117
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
DAFTAR PUSTAKA
118
for