Anda di halaman 1dari 13

Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019

Jurnal REP Vol 4/ No.2/2019

Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan)


http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/REP
P-ISSN: 2541-433X E-ISSN: 2508-0205

PEMANFAATAN BUAH PANDAN LAUT SEBAGAI PANGAN OLAHAN


PADA MASYARAKAT PESISIR
UTILIZATION OF SEA PANDAN FRUIT AS PROCESSED FOOD IN COASTAL
COMMUNITIES
DOI: http://dx.doi.org/10.31002/rep.v4i2.1953

Imsak Rochmadi 1 , Siti Rohmah2


1,2
Universitas Gunung Kidul
 imsak_rochmadi@yahoo.com

Abstrak
___________________________________________________________________
Buah pandan laut (Pandanus Tectorius) memiliki kandungan nilai gizi yang cukup tinggi, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai pangan olahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat Buah Pandan Laut
dan implikasinya terhadap ketahanan ekonomi keluarga pesisir. Penelitian ini merupakan penelitian survei
dengan metode campuran (mix method). Buah Pandan laut dapat diolah menjadi pangan olahan berupa
minuman sari pandan laut. Pengolahan sebagai bentuk pemanfaatan buah pandan laut dilakukan oleh warga
mayarakat setempat atau tepatnya wilayah Dusun Kelor Kidul. Tahapanya mulai dari proses pemilihan buah
yang sudah masak dengan ciri berwarna merah, diolah dengan cara megambil dagingnya lalu dihaluskan dan
diambil sarinya, dimasak hingga mendidih, selanjutnya didinginkan dan siap untuk dikonsumsi. Implikasinya
terhadap ketahanan ekonomi masyarakat pesisir, berdasarkan indikator bank dunia kondisi keluarga berada
diatas garis kemiskinan, sedangkan berdasarkan perbadingan UMK pendapatan lebih rendah. Meskipun
demikian kondisi ketahanen ekonomi keluarga masyarakat pesisir tetap kuat karena ditompang dari
pendapatan lain.

Kata kunci: Buah Pandan Laut, Pangan Olahan, Ketahanan Ekonomi Keluarga

Abstract
________________________________________________________________
Pandanus Tectorius has a high nutritional value, so that it can be used as processed food. This research was
conducted to determine the benefits of Pandanus Tectorius and its implications for the economic resilience of coastal
families. This research is a survey research with a mixed method. Pandanus Tectorius can be processed into
processed food as juice drinks. Processing as a juice drinks is carried out by local residents or precisely the Kelor
Kidul hamlet area. The stage starts from the process of selecting ripe fruits with red characteristics, processed by
taking the fruit and then mashing and taking the juice, cooked until boiling, then cooled and ready to be consumed.
The implication is the economic resilience of coastal communities, based on world bank indicators, the condition of
the family is above the poverty line, whereas based on the UMK comparison, income is lower. Even so, the economic
resilience of the families of coastal communities remains strong because it has been driven by other income.

Keyword: Pandanus Tectorius, Processed Food, Economic Resilience Families

© 2019, Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

161
Pemanfaatan Buah Pandan… (Imsak Rochmadi. Siti Rohmah)

pengetahuan masyarakat pesisir tentang


PENDAHULUAN kegunaan tanaman tersebut sehingga jarang
Sajian pariwisata di Kabupaten diperhatikan perkembangannya bahkan
Gunungkidul mayoritas berbentuk wisata dibiarkan liar, padahal populasinya sangat
pantai yang membentang di sebelah selatan banyak. Terkadang masih ada masyarakat
wilayah perbatasan dengan Samudra Hindia. pesisir yang memiliki anggapan tanaman
Keuntungan secara geografis ini dimanfaatkan tersebut hanya sebagai penggangu dan
oleh pemerintah daerah dan masyarakat merusak keindahan pantai karena buah yang
pesisir sebagai objek wisata unggulan dan dihasilkan jatuh dan membusuk sehingga
daya tarik utama bagi wisatawan. Menurut menjadi tumpukan sampah.
data yang dihimpun dari Dinas Pariwisata Buah pandan laut yang sudah matang
Kabupaten Gunungkidul Objek wisata pantai memiliki takaran nilai gisi yang tinggi,
saat ini yang telah berkembang sebanyak 57 menurut Sinaga, et al (2011) yang dikutip oleh
lokasi yang terbagi dalam 6 wilayah Sarungallo, dkk (2018) bahwa buah pandan
kecamatan yaitu Girisubo, Tepus, Saptosari, laut mengandung zat gizi yang cukup tinggi
Tanjungsari, Purwosari, dan Panggang. meliputi protein 2,42-3,66%, lemak 4,46-
Pantai-pantai yang ada di wilayah 4,86%, abu 6,19-7,56% dan karbohidrat 56,8-
Kabupaten Gunungkidul bercirikan terdapat 63,6%, serta mengandung kalsium (742-864
batu karang yang besar dan juga banyak mg/100g), besi (16,9-21,8 mg/100g), dan β-
tumbuh tanaman pandan laut atau sering karoten (108-456 ppm), sehingga berdasarkan
disebut Pandanus Tectorius. Tanaman jenis kandungan tersebut buah pandan laut
mangrove yang tumbuh secara liar maupun berpotensi dapat dijadikan sebagai bahan
hasil budidaya ini memiliki beberapa manfaat makanan olahan. Mengingat begitu banyak
mulai dari daun, batang, dan buah. Menurut populasi pandan laut di kawasan pesisir
Hani dan Dendang (2008) manfaat tamanan selatan pantai Gunungkidul, maka kondisi ini
pandan laut dari aspek ekologis antara lain menjadi peluang besar bagi masyarakat pesisir
untuk menahan abrasi pantai, mengurangi untuk mengembangkan sebagai pangan
dampak pasang terhadap ekosistem daratan. olahan. Selain untuk konsumsi sendiri hasil
Tanaman pandan yang tumbuh memanjang di olahan ini juga dapat dijual kepada wisatawan
tepi pantai dan tumbuh secara rapat dapat sebagai makanan khas di kawasan pantai
bertahan dari terjangan ombak tsunami serta selatan.
memberi dampak meminimalisir kerusakan Pengembangan buah pandan laut
pada daerah di belakang vegetasi pandan. Hal sebagai pangan olahan merupakan bentuk
ini terjadi karena pandan mempunyai inovasi baru bagi masyarakat khususnya
perakaran yang kuat dengan akar yang Kabupaten Gunungkidul, karena masih sangat
merambat (rhizoma) yang siap berfungsi jarang masyarakat mengolah buah pandan
sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. laut sebagai makanan. Bila hal ini dapat
Khususnya di Kabupaten dikembangkan, dikelola, dan diwadahi dalam
Gunungkidul, tanaman pandan laut UKM, maka menjadi tambahan pendapatan
kebanyakan hanya digunakan sebagai bagi masyarakat pesisir. Penelitian ini
perindang dan untuk perlindungan terhadap dilakukan guna mengetahui pemanfaatan
terjadinya abrasi pantai, ada beberapa lokasi Buah Pandan Laut sebagai pangan olahan.
pantai yang sengaja dihilangkan guna untuk
perluasan area perdagangan atau kepentingan
pengembangan pariwisata. Minimnya

162
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019

LANDASAN TEORI Ketahanan Ekonomi Keluarga


Pandan Laut dan buah pandan laut. Ketahanan ekonomi keluarga adalah
Pandan (Pandanus tectorius Parkin- kondisi dinamik suatu keluarga yang berisi
son ex. Z.) merupakan salah satu jenis keuletan dan ketangguhan yang mengandung
tumbuhan mangrove yang dikategorikan kemampuan mengembangkan kekuatan
sebagai mangrove ikutan. Tanaman ini keluarga dalam menghadapi dan mengatasi
berbentuk pohon dapat mencapai tinggi 6 m, segala tantangan, ancaman, hambatan serta
daun berduri pada sisi daun dan ujungnya gangguan yang datang dari luar maupun
tajam, panjang antara 0,5-2 m. Bunga warna dalam, yang langsung maupun tidak langsung
merah-ungu, terletak pada ujung batang, membahayakan kelangsungan kehidupan
benangsari banyak, formasi seperti payung. ekonomi keluarga (Basia, 2016).
Buah seperti buah nanas dan ketika matang Ketahanan ekonomi keluarga diukur
warnanya kuning je-ruk. Tumbuh pada menggunakan parameter penghasilan atau
habitat dengan substrat pasir di depan garis pengeluaran per rumah tangga dalam jangka
pantai, terkena pasang surut hingga agak ke waktu tertentu dibandingkan dengan batas
belakang garis pantai. Hani dan Dendang kemiskinan. Menurut World Bank (2006)
(2008) kemiskinan dapat dibagi menjadi dua kategori
Buah pandan laut berbentuk bulat yakni kategori sangat miskin yang dapat
telur (oval) sampai lonjong, buah matang dilihat dari indikator pendapatan perkapita
berwarna kuning sampai orange bahkan per hari sebesar kurang dari US $1. Kategori
sampai merah, dan bersifat lengket dengan miskin dilihat dari indikator pendapatan
rasa manis asam (Thomson et al., 2006) dalam perkapita perhari antara US $1 hingga US $2,
Sarungallo, dkk (2018). sedangkan kategori tidak miskin dilihat dari
indikator pendapatan perkapita per hari
Pangan Olahan sebesar lebih dari US $2 (Zulkarnain, 2015).
Menurut Peraturan BPOM No. 11 Seseorang dapat dikategorikan miskin
tahun 2014 pasal 1 yang dimaksud dengan jika diukur dari pendapatan yang diperoleh
pangan adalah segala sesuatu yang berasal kurang atau masih di bawah standar dari UMK
dari sumber hayati produk pertanian, yang ditetapkan oleh pemerintah setempat,
perkebunan, kehutanan, perikanan, sedangkan kategori tidak miskin jika
peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah pendapatan lebih dari UMK yang sudah
maupun tidak diolah yang diperuntukkan ditetapkan (Zulkarnain, 2015).
sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan Analisis R/C (Return Cost) Ratio
tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan R/C Ratio merupakan rasio atau
bahan lainnya yang digunakan dalam proses nisbah antara penerimaan total dan biaya
penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan produksi total yang secara matematis
makanan atau minuman. Produksi Pangan dinyatakan dengan rumus :
𝑇𝑅
adalah kegiatan atau proses menghasilkan, R/C Ratio = 𝑇𝐶
menyiapkan, mengolah, membuat, Usaha atau bisnis dinyatakan layak
mengawetkan, mengemas kembali dan/atau (feasible) jika R/C Ratio > 0. Jika R/C Ratio < 0
mengubah bentuk Pangan. usaha atau bisnis dinyatakan tidak layak,
sedangkan jika R/C Ratio = 0 usaha
dinyatakan impas. Semakin besar nilai R/C
Ratio maka usaha atau bisnis akan semakin

163
Pemanfaatan Buah Pandan… (Imsak Rochmadi. Siti Rohmah)

menguntungkan, sebab penerimaan yang datang langsung ke lokasi kegiatan


diperoleh produsen dari setiap pengeluaran pengolahan Buah Pandan Laut dengan
biaya produksi sebesar 1 unit akan semakin maksud untuk pengumpulan data melalui
besar (Fitriadi dan Nurmalina, 2008 yang kegiatan wawancara, pengamatan, dan
dikutip oleh Mamondol, 2016). pencatatan sehingga diperoleh data yang
akurat dan representatif.
METODE PENELITIAN Data, Instrumen dan Teknik
Jenis Penelitian Pengumpulan Data
Jenis penelitian ini ialah penelitian Data Primer diperoleh langsung dari
survei dengan menggunakan metode responden penelitian melalui kegiatan
campuran (mixed methodes). Penelitian survei wawancara, pengamatan, dan pencatatan.
adalah suatu penelitian yang diadakan untuk Proses wawancara berdasarkan pada panduan
memperoleh fakta-fakta dan gejala-gejala garis besarnya, hal ini dimaksudkan untuk
yang ada dan mencari keterangan secara memperoleh informasi lebih mendalam. Data
faktual (Silaen dan Widiyono. 2013). Menurut sekunder didapat dari dokumentasi data
Yusuf (2014) penelitian gabungan (mix internet.
method) membantu peneliti menjawab
pertanyaan yang tidak dapat dijawab kalau Teknik Analisis Data
hanya menggunakan salah satu pendekatan. Analisis data adalah suatu kegiatan
untuk mengelompokkan, membuat suatu
Waktu dan Tempat Penelitian urutan, memanipulasi, serta menyingkat data
Lokasi penelitian ini berada di sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami
kawasan pantai Watu Kodok Kecamatan (Silaen dan Widiyono, 2013). Penelitian ini
Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul dan menggunakan pendekatan campuran (mixed
dilaksanakan mulai bulan Desember 2018 methods), maka proses analisisnya
sampai dengan Agustus 2019. menggunakan cara-cara penelitian kuantitatif
dan kualitatif. Teknik analisis kualitatif
Target/Subjek Penelitian dilakuakan dengan tiga tahapan yaitu reduksi,
Subjek penelitian atau narasumber penyajian dan penarikan kesimpulan,
dalam penelitian ini ialah keluarga pedagang sedangkan analisis deskriptif kuantitatif
di pantai Watu Kodok, Ketua dan Pengawas mengolah data dengan teknik statistik
Paguyuban Kawulo Pesisir Mataram (PKPM) deskreptif dengan pengolahan datanya
Watu Kodok, Anggota Kelompok Karya Tani menggunakan data populasi.
Mangunggal, dan warga masyarakat Pantai
Watu Kodok. Prosedur penentuan subjek HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
penelitian berdasarkan pengetahuan dan Pembangunan dan Pegembangan Pantai
keterkaitan atau keterlibatannya dalam Watu Kodok.
kegiatan pemanfaatan Buah Pandan Laut. Karateristik pantai di wilayah
Kabupaten Gunungkidul mayoritas dikelilingi
Prosedur tebing-tebing bebatuan tinggi dan pasir
Penelitian survei adalah suatu berwarna putih. Dengan memiliki karateristik
penelitian yang diadakan untuk memperoleh itu, maka menjadi keuntungan bagi pariwisata
fakta-fakta dan gejala-gejala yang ada dan pantai di Kabupaten Gunungkidul sebagai
mencari keterangan secara faktual (Silaen dan destinasi wisata unggulan, selain itu kondisi
Widiyono. 2013). Penelitian dilakukan dengan

164
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019

ini juga memberikan daya tarik tersendiri bagi pantai Watu Kodok dengan panjang sekitar 2
wisatawan yang ingin menikmati sajian wisata (dua) kilo meter itu masih berbentuk
berbasis alam. bebatuan kasar dan hanya sekitar 100 meter
Pantai Watu Kodok yang merupakan saja yang sudah diperhalus dengan cor beton
bagian dari deretan sajian wisata pantai di dari semen yaitu, jalan masuk arah Pantai
Kabupaten Gunungkidul ini masih tergolong Watu Kodok dan tanjakan. Ketua paguyuban
atraksi wisata pantai baru. Launcing perdana bersama warga pengelola sampai dengan saat
dilakukan oleh pengelola pantai pada tahun ini masih berupaya untuk mewujudkan
2012. Pengelolaan awal pantai Watu Kodok di pengerasan jalan sampai masuk di lokasi
prakarasi oleh beberapa masyarakat yang Pantai Watu Kodok.
berdomisili di wilayah tiga padukuhan yaitu Berbagai fasilitas yang saat ini telah
Padukuhan Kelor Kidul, Kelor Lor, dan dibangun merupakan hasil swadaya
Kemadang, Desa Kemadang, Kecamatan masyarakat dengan cara menyumbang baik
Tanjungsari mengingat atraksi wisata ini dalam bentuk dana maupun barang. Mereka
berada di wilayah dusun tersebut. menyadari bahwa kerjasama dan solidaritas
Proses pembangunan dan dari seluruh warga merupakan kunci
pengembangan pantai Watu Kodok mulai dari keberhasilan dalam pembangunan Pantai
persiapan sampai dengan saat ini merupakan Watu Kodok, selain itu mereka juga memiliki
hasil dari swadaya masyarakat, bentuk harapan yang sangat besar untuk
swadaya tersebut berupa pendanaan, tenaga, perkembangan pantai itu karena mereka
pemikiran, dan material lainya, selain itu menggantungkan mata pencahariannya dari
pengelolaan juga dilakukan secara mandiri berdagang di wilayah Pantai Watu Kodok.
oleh masyarakat tanpa bantun dari pihak Pembangunan fasilitas kios-kios
pemerintah maupun swasta. untuk perdagangan sumber pendanaanya
Proses pembangunan dimulai dari berasal dari dana pribadi, hanya saja untuk
pembukaan akses jalan masuk menuju penataan lokasi tempat pembangunan kios di
kawasan Pantai Watu Kodok dilanjutkan atur oleh pengelola, hal ini diterapkan guna
dengan penambahan fasilitas seperti kios- menjaga keamanan bagi penduduk dari
kios, mushola, tempat parkir, balai terjadinya abrasi pantai dan menjaga
pertemuan, penginapan, dan lain sebaginya keindahan pantai Watu Kodok.
serta penataan atraksi wisata pantai. Kegiatan
tersebut dilakukan secara gotong royong oleh Jenis tanaman dan manfaat pandan laut
warga masyarakat Padukuhan Kelor Kidul, Tanaman pandan, terbagi menjadi
Kelor Lor dan Kemadang. Mereka yang turut beberapa jenis yang tergabung dalam tiga
serta dalam proses pembangunan itu yang marga utama pandan-pandanan
saat ini menjadi anggota paguyuban yang (Pandanaceae) yaitu Freycinetia, Pandanus
mengelola kawasan Pantai Watu Kodok. dan Sararangd yang terdapat di kawasan
Sumber pendanaan dalam Malesia (termasuk didalamnya Indonesia).
pembangunan berasal dari hasil pengelolaan Pandanus terdiri atas sekitar 700 jenis/spesies,
pantai Watu Kodok dan sumbangan dari Freycinetia 200 jenis, dan Sararanga hanya
warga masyarakat khusnya pengelola, dua jenis (Stone, 1983; Brink dan Jansen, 2003)
contohnya pembangunan akses jalan masuk yang dikutip (Susiarti : 2010). Jenis tanaman
kawasan pantai yang berasal dari hasil pandan yang tumbuh di sektar pantai
pungutan parkir kendaraan yang masuk wailayah Kabupaten Gunung Kidul termasuk
kawasan pantai Watu Kodok. Jalan masuk Pandanus Tectorius atau sering disebut

165
Pemanfaatan Buah Pandan… (Imsak Rochmadi. Siti Rohmah)

dengan nama lokal sebagai pandan laut atau dan umumnya di Indonesia belum pernah di
darat, penamaan ini diambil dari habitat lakukan. Akan tetapi masyarakat Pantai Watu
hidupnya yang banyak tumbuh di pinggiran Kodok telah mencoba mengolah buah pandan
laut. laut tersebut menjadi sebuah produk yang
Ada beberapa jenis pandan yang telah diberinama “Minuman Sari Pandan Laut”,
dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai kegiatan itu awalnya diprakarsai oleh salah
kegunaan, seperti obat, campuran makanan satu warga yang tinggal di Dusun Kelor Kidul.
dan minuman, kerajinan maupun keamanan. Munculnya ide pembuatan produk tersebut
Dengan pemanfaatan ini banyak yang berawal dari keprihatinan terhadap
melalukan budidaya terutama pandan jenis penebangan tanaman pandan laut secara
Tectorius dengan kegunaan sebagai bahan masif khususya di Kawasan Pantai Selatan
dasar membuat kerajian anyaman. Ada jenis dengan tujuan pengembangan wisata.
pandan yang ditanam disekitaran rumah Awalnya Masyarakat di wilayah pantai
masyarakat dengan kegunaanya untuk khususnya Kabupaten Gunungkidul kurang
memberi efek harum atau wangi pada mengetahui manfaat dari tanaman pandan
makanan, umumnya disebut sebagai pandan laut, dan mereka masih berangapan tanaman
wangi (P. amaryllifolius Roxb). pandan laut hanya menggangu pemandangan
Pandan laut jenis semak dapat atau keindahan wisata pantai. Terutama buah
dimanfaatkan sebagai pencegahan dari pandan laut, bila sudah memerah atau masak
terjadinya abrasi tanah di pinggir laut atau akhirnya jatuh membusuk di area pantai,
pantai. Tanaman pandan laut juga inilah alasan kenapa tanaman pandan laut
memberikan perlindungan terhadap tanaman kurang mendapat perhatian dari masyarakat
pertanian dari efek air garam, sehingga wilayah pantai. Kondisi itu menjadi dasar
menggangu proses pertumbuhan. Artinya proses pengolahan buah pandan laut tersebut,
banyak manfaat dari tanaman pandan laut, mereka menyadari bahwa pandan laut
mulai dari daun, batang, sampai keakarnya. merupakan salah satu resources lokal yang
Meskipun demikian masih banyak masyarakat perlu dilestarikan dengan cara peningkatan
khususnya di wilayah pantai yang kurang nilai tambah.
menyadari kondisi tersebut, mereka menilai Masyarakat mencoba sesuatu yang
tanaman pandan laut hanya menggangu kurang familiar di tengah-tengah masyarakat
pemandangan pantai, sehingga banyak untuk dimanfaatkan dan memberikan nilai
dilakukan penebangan. tambah atau kemanfaatan bagi masyarakat
khususnya Pantai Watu Kodok, dengan
Asal Mula Pemanfaatan Pandan Laut berbagai referensi yang ada akhirnya bisa
Pemanfaatan buah pandan laut untuk mengolah atau memanfaatkan buah pandan
pangan sejauh peneliti mengerti hanya laut menjadi produk yang bernilai untuk
dilakukan di Pulau Pasifik, menurut masyarakat. Kegiatan ini mulai dikembangkan
Englberger et al., (2003a) yang dikutip olah bersama kelompok tani Dusun Kelor Kidul
Sarungallo (2018), Pemanfaatan buah pandan yang diberinama “Karya Tani Manunggal”.
laut sebagai bahan pangan oleh penduduk di Berikut petikan wawancara dengan Mas
Pulau Pasifik dan Mikronesia, dengan cara Bintang.
dikonsumsi segar, atau daging buahnya
diekstrak dan dimasak atau diawetkan. Kami mencoba mencari
Pemanfaatan buah pandan laut sebagai resources lokal itu apa sih di daerah
pangan khususnya di Kabupaten Gunungkidul pesisir yang bisa dimanfaatkan untuk

166
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019

konsumsi nah salah satunya itu yang sudah masak warna kulit yang kemerah
kita cari informasinya tentang pandan merahan. Untuk memilih buah yang telah
laut waktu itu kan banyak sekali masak tergolong mudah hanya saja yang
penebangan pandan laut untuk mengalami kesulitan waktu tunggu untuk
keperluan wisata karena dianggap saat mendapatkan buah pandan laut, mengingat
itu tidak ada manfaatnya atau malah tanaman pandan laut berbuah musiman dan
justru menghalang halangi siklusnya dalam waktu satu tahan hanya
pemandangan ke pantai, sehingga berbuah sekali, biasanya waktu siap panen
ditebang, penebanganya itu sangat masif atau kondisi buah masak pada musim panas
sekali sehingga sampai sangat bersih atau sekitar bulan Juli sampai Agustus. Berikut
kalau dilihat di sepanjang kalau dilihat ini contoh buah pandan laut dalam kondisi
dari arah timur itu dulu banyak pandan yang matang.
lautnya sekarang berubah menjadi Kedua mempersiapkan perlangkapan
warung terus di krakal itu juga daerah untuk mengolah buah pandan laut. Peralatan
timur itu menuju kearah ngandong memasak seperti (1) wajan atau bisa tempat
sundak itu dulu juga banyak sekarang lain yang dapat digunakan untuk merebus, (2)
sudah hilang... lalu kita cari informasi pengaduk untuk proses perebusan, (3) sarung
buah pandan itu bisa diolah dan biasa tangan karet melindungi tangan dari rasa
dikonsumsi di daerah-daerah pasifik gatal karena kena getah buah pandan, (4) kain
sana. untuk penyaringan, (5) blender untuk
menghaluskan buah pandan laut, (6) baskom
Penamaan hasil olahan disebuat atau tempat serupa untuk menaruh hasil
sebagai sari pandan laut karena buah pandan potongan buah pandan laut dan hasil setelah
laut itu hanya diambil sarinya saja selebihnya diperhalus, (7) botol untuk menaruh hasil
dibuang, hampir seluruh bagian buah perebusan, (8) box untuk wadah proses
bertekstur keras sehingga sulit untuk diolah. fermentasi, (9) botol untuk proses fermantasi,
Daging buah yang bisa diambil juga sangat (10) selang, (11) pisau dan bendo(pisau belah)
sedikit dibagian dalam dan terdapat rongga dan (12) saringan untuk menyaring hasil
yang cukup lebar. fermentasi.
Ketiga pembelahan buah pandan laut
Proses Pembuatan Minuman Sari Buah dengan bendo (sabit besar), proses
Sari Pandan Laut pembelahan memutuhkan tenaga ekstra
Proses pengolahan buah pandan laut karena tekstur buahnya yang keras, lalu copoti
tergolong tidak sederhana seperti mengolah bagian buahnya menjadi bagian kecil-kecil
buah-buah pada umunya, karena karakter selanjutnya potong bagian pangkal buah yang
buahnya yang keras dan daging buahnya ada dagingnya dan masukan kedalam wadah,
sedikit, selain itu bagian buah yang setelah selesai cuci bersih lalu masukan ke
mengandung gula itu berada di bagian dalam blander untuk di haluskan dan
pangkal buah di dalam yang ada serabutnya. didapatkan sari buah pandan laut. Proses
Ada tahapan-tahan yang harus dilakukan belander bisa bertahap disesuaikan dengan
untuk mendapatkan hasil yang maksimal kapasitasnya. Setelah buah cukup halus
terutama untuk proses akhirnya supaya kemudian saring menggunakan kain, proses
minuman memiliki daya tahan lama. penyaringan menggunakan kain untuk
Pertama memilih buah pandan laut memperoleh air yang bercampur dengan
yang sudah masak, ciri buah pandan laut yang serabut buah pandan, warna air hasil

167
Pemanfaatan Buah Pandan… (Imsak Rochmadi. Siti Rohmah)

Gambar 1. Proses pembuatan minuman sari pandan laut


Sumber : Foto Peneliti, 2019

penyaringan berwarna kemerah merahan minuman sari pandan laut merupakan bentuk
seperti warna buah pandan pada saat masak, kegiatan pemberdayan masyarakat.
selanjutnya hasil dari perasan bisa ditambah Masyarakat yang terlibat yaitu Ibu-ibu
air secukupnya dan bisa juga ditambah gula rumah tangga di Pantai Watu Kodok, mereka
untuk mendapatkan rasa manis lalu di rebus mengerti proses pengolahan dan manfaat dari
sambil diaduk-aduk sampai mendidih. buah pandan laut karena telah mengikuti
Selanjutnya dinginkan sampai kondisi ada kegiatan sosialisasi. Kegiatan sosialisasi
endapan, lalu diambil airnya dan ditaruh tersebut juga dilakukan demontrasi pada
dalam botol dan sudah siap untuk proses pembuatanya, yaitu mulai dari
dikonsumsi. Minuman sari buah pandan laut pemilihan buah sampai pada proses akhir
ini hanya bertahan sampai tiga hari saja, bila untuk dikonsumsi. Berikut petikan
lebih dari itu sudah terjadi perubahan rasa. wawancara dengan Ibu Surati warga Pantai
Proses pembuatan Minuman Sari Pandan Laut Watu Kodok.
disajikan dalam Gambar 1. Nggeh kolo rumiyen nate dipun
sosialisasi saking mas bintang,
Keterlibatan Masyarakat dalam Kegiatan caranipun ngolah buah pandan laut
Pengolahan Buah Pandan Laut meniko dados minuman, ben enak niku
Kegiatan pengembangan usaha pripun ngonten mas, kolo riyen niku
melalui pemberdayaan masyarakat nggeh nate praktek mas,, ibu-ibu niku di
merupakan program yang tepat dalam strategi ajari piye cara ne milih buah seng wes
penguatan ekonomi masyarakat. Bagi mereka mateng lan apek, gek di pritili niko, gek
yang berada di wilayah pesisir kegiatan dipun bander gek dimasak barang kok
pemberdayaan dapat dilakukan melalui mas. Jane niku ide-ide ne mas bintang
pemanfaatan sumberdaya lokal. Khususnya di katah mas nek piambake dangu wonten
Pantai Watu Kodok kegiatan pemanfaatan mriki. Artinya : ya dulu pernah di
buah pandan laut yang diolah menjadi sosialisasi dari Mas Bintang,, caranya

168
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019

mengolah buah pandan laut ini menjadi selain kegiatan wisata pantai, kawasan itu juga
nimuman supaya enak itu gimana gitu digunakan untuk kegiatan Camping, ada
mas, dulu itu ya pernah praktek mas,, lokasi khusus yang diperuntukkan bagi
ibu-ibu diajari caranya memilih buah kegiatan tersebut. Berikut petikan wawancara
yang masak dan baik, terus di copoti, dengan Bapak Sumarno sebagai Ketua PKPM
terus di balnder terus dimasak juga kok Watu Kodok.
mas. Sebenarnya ide-ide Mas Bintang Hasil dari kegiatan ekonomi utama
banyak mas kalau beliaunya lama di sini. dengan perdagangan rata –rata dalam sebulan
pedagang bisa memperoleh omset sebesar Rp.
Paska kegiatan sosialisasi, proses 5.000.000,-. Disaat kondisi hari libur lebaran,
pembuatan Minuman Sari Pandan Laut mulai sekolah atau pas waktu libur panjang para
di terapkan pada masing-masing keluarga, pedangan dapat omset mencapai angka Rp.
mereka yang suka dengan rasa buah tersebut 10.000.000,- dan pada saat sepi mencapai Rp.
masih sering membuatnya. Kelanjutan 2.000.000,- rupiah. Tarif persewaan
program pengolahan buah pandan laut masih penginapan sehari semalam Rp. 150.000,-
pada tahapan pengenalan kepada masyarakat sampai 200.000,- perkamar dengan kapasitas
karena produk ini masih sangat langka dan kamar 2-3 orang. Ada juga yang menerapkan
belum ada yang pernah mengolah menjadi sistem perorang Rp. 250.000,- perkamar,
pangan olahan. Kegiatan pemanfaatan buah artinya bila satu kamar ada 4 orang berarti
pandan laut merupakan upaya untuk harga sewa Rp. 800.000,-. Pendapatan lain
melestarikan tanaman pandan laut, dengan selain dari kegiatan usaha ada juga yang diberi
kegiatan ini diharapkan mampu mengubah upah dari hasil jaga parkir dan keamanan
maindset warga masyarakat pesisir terhadap Pantai Watu Kodok. Paguyuban setiap satu
tanaman pandan laut dan kedepan proses minggu juga mengeluarkan angaran sebesar
pengembangan selanjutnya dapat dibentuk Rp. 1.150.000,- untuk membayar 3 orang
menjadi UMKM dan menjadi produk petugas parkir dan 2 orang keamanan
unggulan Pantai Watu Kodok. tersebut. Kegiatan ekonomi yang tersetruktur
dan dikelola rapi ialah kegiatan supplay
Kondisi Ekonomi Masyarakat Watu barang-barang dagangan para pedagang.
Kodok Untuk mencukupi sudah ada orang yang
Indikator yang digunakan untuk bertugas untuk mensupplaynya, sehingga
mengukur kondisi ekonomi pada masyarakat harga barang yang dijual tidak beragam dan
Pantai Watu Kodok dilihat dari kegiatan mahal, hal ini dilakukan sebagai bentuk
perekonomian yang berjalan di destinasi layanan terhadap para wisatawan.
wisata itu. Kegiatan ekonomi utama yaitu Solidnya masyarakat Pantai Watu
perdagangan, jumlah masyarakat yang Kodok di tunjukkan dengan berbagai bentuk
berdagang di Pantai Watu Kodok Sebanyak aturan yang disepakati bersama oleh
100 orang, meraka berasal dari padukuhan masyarakat dan dijalani dengan penuh
Kelor Kidul, Kelor Lor dan Kemadang. Selain kepatuhan. Salama ini tidak ada satu pun
itu ada juga yang mengembangkan usaha jasa masyarakat yang melangar aturan yang telah
seperti fotografer jumlahnya sebanyak 3 ditetapkan bersama, sehinga tercipta suasana
orang, maupun jasa penginapan. Ada tiga yang harmohis, saling gotong royong, dalam
lokasi yang dibangun penginapan dengan berbagai hal apalagi untuk kegiatan ekonomi
kelas biasa, diperuntukan bagi yang berminat semua di kelola baik tanpa ada yang merasa
bermalam di Pantai Watu Kodok, karena dirugikan.

169
Pemanfaatan Buah Pandan… (Imsak Rochmadi. Siti Rohmah)

Kegiatan ekonomi lain yang juga Buah Pandan Laut. Warga masyarakat yang
berjalan di Masyarakat Pantai Watu Kodok memproduksi sebanyak lima orang yang di
ialah kegiatan simpan pinjam yang dikelola naungi dalam organisasi kelompok tani.
olah masyarakat. Hasil in cash berupa iuran Proses pengolahan masih tergolong sangat
pedagang selanjutnya dipinjamkan kepada sederhana seperti proses pembuatan jus buah
masyarakat yang butuh modal guna pada umumnya dan tidak ada setok
pengembangan usaha maupun kebutuhan mengingat hasil minuman itu tidak bertahan
lain. lama. Pembuatan minuman hanya dilakukan
Kondisi ketahanan ekonomi keluarga bila ada pemesanan meskipun prosesnya juga
masyarakat pesisir Pantai Watu Kodok juga agak lama karena harus melewati tahapan
termasuk baik, hal ini di ukur berdasarkan perebusan sampai air masak. Untuk
pada perbandingan menggunakan parameter mengatasi proses yang terlalu lama karena
penghasilan atau pengeluaran per rumah kadang harus membelah dan memisikan
tangga dalam jangka waktu tertentu menjadi bagian yang kecil-kecil maka sehari
dibandingkan dengan batas kemiskinan. sebelumya sudah dibuat stok untuk daging
Menurut Zulkarnain (2015) menjelaskan buah pandan hasil pemotongan.
seseorang dapat dikategorikan miskin jika Hasil penjualan dari lima warung yang
diukur dari pendapatan yang diperoleh menjual minuman sari pandan laut rata-rata
kurang atau masih di bawah standar dari UMK sebanyak lima sampai sepuluh gelas ukuran
yang ditetapkan oleh pemerintah setempat, 200 ml, harga yang ditawarkan untuk setiap
sedangkan kategori tidak miskin jika gelas Rp. 3.000,- rupiah. Minuman sari pandan
pendapatan lebih dari UMK yang sudah laut kurang diminati olah konsuman karena
ditetapkan. Menurut surat keputusan belum familier, sehingga dibutuhkan promosi
Gubernur DIY No : 320 / KEP / 2018 tentang lebih intensif. Penjualan agak melaonjak
Penetapan UMK tahun 2019 untuk Kabupaten disaat banyak pangunjung di waktu weekend
Gunungkidul sebesar Rp. 1.570.000,-. atau libur sekolah penjualan bisa sampai 15
Berdasarkan pada standar UMK tersebut sampai 20 gelas. Berikut petikan wawancara
maka masyarakat Pantai Watu Kodok dengan pedagang minuman sari pandan laut.
memiliki pendapatan perbulan lebih dari Yaa lumanyan mas untuk penjualan
UMK yang ditetapkan untuk Kabupaten sekitar 5 – 10 gelas ada kayaknya karena
Gunungkidul, omset keluarga pedagang memang yang banyak dipesan masih
berdasarkan data di atas rata-rata RP. minuman yang biasa dikonsumsi seperti
5.000.000,- perbulan. Artinya kondisi es teh, es jeruk, teh panas dan jeruk
masyarakat diatas garis kemiskinan dan panas, kalau siang biasanya lebih
ekonomi keluarga surplus. memilih es degan mas. Ya kalau menurut
saya karena minuman ini masih baru
Kegiatan Produksi Minuman Sari Pandan dan belum banyak yang suka dan tau jadi
Laut jarang dipesan.
Pengambangan usaha melalui
pengolahan Buah Pandan Laut, merupakan Analisis Kelayakan Usaha
bentuk diversifikasi usaha masyarakat. Pendapatan atau disebut juga income
Kegiatan ini melibatkan sebagian masyarakat dari seorang warga masyarakat adalah hasil
Pantai Watu Kodok yang tetap solid dan penjualannya dari faktor-faktor produksi yang
konsisten untuk memproduksi dan dimilikinya pada sektor produksi. Dan sektor
mempromosikan hasil kerativitas mengolah produksi ini membeli faktor-faktor produksi

170
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 2 2019

tersebut untuk digunakan sebagai input sedangkan untuk biaya variabel dihimpun
proses produksi dengan harga yang berlaku di dari penggunaa bahan produksi seperti bahan
pasar faktor produksi. Pendapatan masyarakat bakar, gula, air, listrik dan es dan lain-lain.
pesisir Pantai Watu Kodok merupakan hasil Berikut ini disajika tabel analisis kelayakan
dari kegiatan perdagangan, dan jasa. usaha dengan R/C rasio pada kegiatan usaha
Pekerjaan ini menjadi mata pencaharian penjualan minuman sari pandan laut.
utama dalam mencukupi kebutuhan keluarga. Tabel 1. merupakan hasil analisis R/C
Kegiatan pembuatan minuman sari rasio untuk mengukur kelayakan usaha,
pandan laut yang dijalakan oleh kelompok kriteria uji jika nilai R/C rasio > 1, usaha layak
tani Karya Tani Manunggal merupakan dilaksanakan sedangkan juka hasil R/C rasio <
bentuk usaha sampingan warga masyarakat 1, usaha tidak layak atau mengalami kerugian.
Pantai Watu Kodok. Kegiatan ini merupakan Berdasarkan data tersebut menunjukkan total
salah satu upaya untuk menambah pendapatan (revenue) sebesar Rp. 1.950.000,-
pendapatan melalui kegiatan pemanfaatan biaya total Rp. 1.142.000,- sehingga nilai R/C
sumber daya lokal. Sistem penjualan produk rasio mencapai angka 1,71, artinya nilai R/C
yang dihasilkan dimasukan dalam daftar rasio > 1 sehingga usaha penjualan minuman
menu makanan yang dijual diwarung makan sari padan laut layak untuk dilaksanakan
Pantai Watu Kodok. Minuman sari pandan karena memberikan keuntungan.
laut belum familiar bagi konsumen, sehingga
masih sepi peminat. Proses pemasaran juga Analisis Ketahanan Ekonomi Keluarga
masih sederhana hanya dengan memasukan Masyarakat Pesisir
dalam menu minuman tanpa diberikan Diversifikasi usaha masyarakat
penjelasan. melalui kegiatan pembuatan minuman sari
Pendapatan dari hasil penjualan pandan laut memberikan keuntungan
manuman sari pandan laut dianalisis tambahan bagi sebagian masyarakat pesisir
menggunakan R/C rasio untuk mengetahui Pantai Watu Kodok. Meskipun tidak setiap
kelayakan sebuah usaha. Kelayakan usaha hari dapat produksi dan bahkan terkadang
dihitung berdasarkan pada perbandingan harus menunggu musim berbuah pada
pendapatan (revenue) dan biaya total. Total tanaman pandan laut tetapi kegiatan ini telah
biaya diperoleh dari penjumlahan antara biaya memberikan keuntungan ekonomi.
tetap dan biaya variabel. Komponen biaya Keuntungan lain dengan kegiatan itu dapat
tetap didapat dari data estimasi peralatan mengurangi jumlah penebangan buah pandan
laut khususnya di Pantai Watu Kodok,
Tabel 1.
Revenue Cost Ratio
tanaman buah pandan laut yang masih banyak
Total Total tumbuh dan berkembang dideretan kawasan
No Total fixed variabel R/C pantai selatan Kabupatan Gunungkidul
revenue cost cost menurut pengamatan peneliti berada di
1 420.000 185.000 50.000 1,79 Pantai Watu Kodok, hal ini karena masyarakat
2 380.000 175.000 52.000 1,67 sudah mulai sadar akan nilai kegunaan bagi
3 480.000 195.000 48.000 1,98 masyarakat itu sendiri maupun kegiatan
4 350.000 185.000 45.000 1,52 pariwisata.
5 320.000 165.000 42.000 1,55 Keuntungan secara ekonomi yang
Total 1.950.000 905.000 237.000 1,71 dirasakan sebagian masyarakat mendorong
Data diolah Peneliti : 2019 peningkatan kesejahteraan masyarakat,
yang digunakan untuk mengolah produk, karena mereka memperoleh peningkatan

171
Pemanfaatan Buah Pandan… (Imsak Rochmadi. Siti Rohmah)

pendapatan. Tambahan pendapatan warga pendapatan usaha utama sebagai pedagang


yang berjualan minuman sari pandan laut makanan.
ditunjukkan pada table 1. Masyarakat Pantai
Watu Kodok sebagian besar kondis ekonomi SIMPULAN DAN SARAN
diatas garis kemiskinan. Pendapatan diatas Simpulan
UMK Kabupaten Gunungkidul menunjukkan Pemanfaatan buah pandan laut
warga Pantai Watu Kodok dalam kondisi sebagai pangan olahan, oleh masyarakat
tingkat kemiskinan rendah. Meskipun Pantai Watu Kodok diolah menjadi minuman
demikian, bila dilihat dari warung tempat sari pandan laut. Proses pengolahan buah
jualan yang sangat sederhana akan tetapi pandan laut baru sampai pada tahapan
penghasilan yang diperoleh setiap bulanya konsumsi keluarga belum dilakukan proses
dirata-rata melebihi UMK Gunungkidul. produksi masal dan pemasaran.
Kondis berbeda saat libur lebaran atau Tahapan pengolahan buah pandan
sekolah pendapatan mereka meroket tajam. laut menjadi minuman sari pandan laut yaitu
Artinya dengan tembahan menu baru berupa dari pemilihan buah yang telah masak
minuman sari pandan laut tidak berdampak biasanya cirinya berwarna merah, selanjutnya
signifikan pada kondisi kesejahteraan dibelah, dipotong-potong, diambil dagingnya
masyarakat, meskipun demikian penjualan lalu dihaluskan serta disaring dan dimasak
produk itu merupakan bentuk kreatifitas sampai mendidih, bila menginginkan ada rasa
masyarakat dalam pemanfaatan bahan baku bisa ditambah gula sebagai pemanis,
lokal. didinginkan dan minuman siap dikonsumsi.
Kategori keluarga miskin menurut Analisis ketahanan ekonomi keluarga
World Bank (2006) dengan indikator pesisir dari pemanfaatan buah pandan laut
pendapatan per kapita per hari $1 sampai $2, didasarkan pada tingkat kemiskinan, menurut
atau dalam kurs rupiah sekitar Rp 14.000,- indikator Bank Dunia berdasarkan tingkat
sampai Rp 28.000,- per hari. Berdasarkan hasil pendapatan per kapita per hari berada di atas
penelitian lapangan ketika hari efektif, garis kemiskinan untuk pendapatan sebagian
pendapatan bersih warga yang berjualan keluarga masyarakat pesisir, sedangkan
minuman sari pandan laut rata-rata perhari berdasarkan perbadingan UMK pendapatan
Rp. 15.000,- sampai Rp. 20.000,-. Oleh karena lebih rendah. Meskipun demikian kondisi
itu, dapat disimpulkan bahwa penjualan ketahanan ekonomi keluarga masyarakat
minuman sari pandan laut dapat pesisir tetap kuat karena ditompang dari
meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga. pendapatan lain.
Indikator kedua yang digunakan untuk
Saran
mengukur ketahanan ekonomi keluarga
Dibutuhkan dukungan dari
adalah UMK Kabupaten/Kota. Apabila dilihat
Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul
dari besarnya UMK Kabupaten Gunungkidul,
dalam upaya pengembangan melalui
hasil penjualan warga Pantai Watu Kodok
kebijakan-kebijakan, terutama untuk
yang berjualan minuman sari pandan laut
pelestarian tanaman pandan laut, diversifikasi
selama satu bulan Rp. 250.000,- sampai Rp.
usaha masyarakat pesisir guna mendukung
300.000,- masih sangat kurang. Meskipun
kegiatan pariwisata.
demikian ketahanan ekonomi keluarga
masyarakat tetap kuat karena ditopang dari

172
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Volume 4 Nomor 1 2019

DAFTAR PUSTAKA Tiga Tingkat Kematangan, Jurnal


Aplikasi Teknologi Pangan 7 (1).
Basia, Lusmino. 2016. Strategi Pengembangan
Wirausaha Pemuda dalam Mewujudkan Silaen, S. & Widiyono. 2013. Metodologi
Wirausahawan Mandiri dan penelitian untuk penulisan skripsi dan
Implikasinya Terhadap Ketahanan tesis. In Media. Jakarta.
Ekonomi Keluarga (Studi pada Koperasi
Sumekar di Kampung Sanggrahan Supartono, A. K. & Affandi, M. 2011. Analisis
Pathuk Kecamatan Ngampilan Kota pengaruh variabel sosial ekonomi
Yogyakarta, Daerah Istimewa masyarakat Urban terhadap
Yogyakarta). Jurnal Ketahanan Nasional kemandirian ekonomi ditinjau dari
UGM Vol. 22 No. 1. Yogyakarta. aspek Keuangan, energi, dan pangan di
kecamatan singosari Kabupaten
Hani, A. & Dendang, B. 2008. Teknik malang. Journal of Indonesian Applied
Pembibitan Pandan Pandanus tectorius Economics Vol. 5 No. 1 Mei 2011, 44-56.
Parkinson ex. Z. (Seedling Preparation
of Pandan Pandanus tectorius Susiarti, S. & Rahayu, M. 2010. Kajian
Parkinson ex. Z.). Balai Penelitian Etnobotani Pandan Samak (Pandanus
Kehutanan. Ciamis tectorius Sol.) Dikabupaten Tasikmalaya,
Jawa Barat [Ethnobotany Study of pandan
Keputusan Gubernur Daerah Istimewa samak (Pandanus tectorius Sol.) in
Yogyakarta, Nomor : 230/Kep/2018 Tasikmalaya Regency, West Java]. Jurnal
Tentang Penetapan Upah Minimum Ilmu-ilmu Hayati (LIPI). Vol. 10 No. 01.
Kabupaten/Kota Tahun 2019.
Usman, H. & Akbar, P. S. 2014. Metode
Mamondol, Marianne Reynelda, 2016. Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Analisis Kelayakan Ekonomi Usahatani
Padi Sawah Di Kecamatan Pamona Yusuf, Muri,2014, Metode Penelitian
Puselemba. Jurnal Envira Vol. 1 No. 2 Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan,
Desember 2016. Kencana, Jakarta.

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Zulkarnain, Muhammad Iskandar. 2015.
Makanan Republik Indonesia Nomor 11 Peran Balai Pemuda dan Olahraga
Tahun 2014 Tentang Tata Cara Yogyakarta dalam Upaya Pengembangan
Sertifikasi Cara Produksi Pangan Kewirausahaan Pemuda Untuk
Olahan Yang Baik. Mendukung Ketahanan Ekonomi
Keluarga (studi tentang Persepsi Peserta
Sarungallo, Z. L., Susanti, C. M. E., Sinaga, N. Kegiatan Pelatihan Keterampilan BPO
I., Irbayanti, D. N., Latumahina, R. M. DIY). Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 21
M. 2018. Kandungan Gizi Buah Pandan No. 3 Edisi Desember 2015.
Laut (Pandanus tectorius Park.) pada

173

Anda mungkin juga menyukai