Anda di halaman 1dari 8

Volume 6 No.

2 Juni 2018
ISSN 2302-6944, e-ISSN 2581-1649

PENDAPATAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT GRACILARIA SP


DI DESA SEPPONG, KECAMATAN BELOPA UTARA, KABUPATEN LUWU

A. Muhammad Yushan Patawari


yushanandi@gmail.com

Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian


Universitas Cokroaminoto Palopo

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan adalah mengetahui pendapatan yang diperoleh petani rumput laut Gracilaria di
Desa Seppong Kecamatan Belopa Utara Kabupaten Luwu. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan
menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok, dimana responden yang dijadikan
sampel adalah petani rumput laut yang melakukan budidaya Gracilaria di tambak. Penentuan besarnya
sampel didasarkan atas pertimbangan derajat keseragaman populasi. Adapun populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh petani rumput laut Gracilaria di Desa Seppong Kecamatan Belopa Utara Kabupaten
Luwu yang memiliki luas lahan 1ha berjumlah 14 orang. Teknik pengambilan sampel secara sensus yang
artinya semua populasi, karena populasi di bawah 100 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Maret sampai bulan Mei 2018. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan usaha budidaya rumput laut
gracilaria sp tergolong kurang, pendapatan rata-rata yang diperoleh dari usaha budidaya rumput laut ini
sebesar Rp. 1.953.517 dalam satu siklus budidaya yaitu selama 45 hari.

Kata Kunci : Pendapatan, Gracilaria sp

PENDAHULUAN
Produksi perikanan Indonesia saat menjadi alternative usaha yang dapat
ini masih didominasi oleh perikanan dikembangkan diwilayah pesisir. Tidak
tangkap. Dengan semakin meningkatnya sedikit masyarakat pesisir yang beralih
kegiatan penangkapan akan profesi dari nelayan tangkap menjadi
menimbulkan tangkapan lebih dan petambak atau petani ikan atau petani
penurunan kondisi lingkungan sehingga rumput laut karena usaha budidaya ini
dikhawatirkan sumberdaya perikanan di memberikan keuntungan yang cukup
alam akan semakin menurun. Untuk besar (Purnomowati, 2015).
mengatasi hal tersebut upaya Rumput laut menjadi komoditas
peningkatan produksi perikanan melalui utama dalam program revitalisasi
kegiatan agribisnis/budidaya laut kelautan dan perikanan di samping
merupakan salah satu alternative yang udang dan tuna karena beberapa
dipilih. Budidaya perikanan seperti keunggulannya antara lain: peluang
tambak udang, bandeng, kerapu, rumput ekspor terbuka luas, harga relatif stabil,
laut serta jenis ikan karang lainnya belum ada quota perdagangan bagi
memiliki nilai ekonomis yang tinggi rumput laut, teknologi

1
Jurnal Perbal Hal: 1-8
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

pembudidayaannya sederhana, sehingga gracilaria sp karena rumput laut ini


mudah dikuasai, siklus merupakan jenis rumput laut yang dapat
pembudidayaannya relatif singkat, dibudidayakan di muara sungai maupun
sehingga cepat memberikan keuntungan, di tambak-tambak, meskipun habitat
kebutuhan modal relatif kecil. Rumput awalnya berasal dari laut. Selain itu, cara
laut merupakan komoditas yang tak budidaya rumput laut ini tergolong
tergantikan karena tidak ada produk mudah.
sintetisnya, usaha pembudidayaan Berdasarkan latar belakang di atas,
rumput laut tergolong usaha yang padat peneliti tertarik untuk melihat sejauh
karya, sehingga mampu menyerap tenaga mana usaha budidaya rumput laut
kerja (Nuryanto, 2016). gracilaria sp dapat meningkatkan
Rumput laut sebagai salah satu pendapatan masyarakat di Desa Seppong
komoditas perdagangan dunia, telah Kecamatan Belopa Utara Kabupaten
banyak dikembangkan di daerah oleh Luwu.
masyarakat petani, seperti Nusa
Rumput Laut
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Sulawesi, Sumatera, Jawa dan daerah Rumput laut (seaweed) adalah
lainya. Di Sulawesi Selatan, ada dua jenis ganggang yang berukuran besar
jenis rumput laut yang paling banyak (macroalgae) yang termasuk tanaman
dikembangkan oleh petani rumput laut, tingkat rendah dan termasuk divisi
yaitu jenis eucheuma cottoni dan thallophyta. Rumput laut memiliki sifat
gracilaria sp. Eucheuma cottoni banyak morfologi yang mirip, karena rumput
dibudidayakan di laut atau pesisir pantai, laut tidak memperlihatkan adanya
sedangkan gracilaria sp. banyak perbedaan antara akar, batang dan daun
dibudidayakan di tambak (Asriany, walaupun sebenarnya berbeda. Bentuk-
2014). bentuk tersebut sebenarnya hanyalah
Salah satu wilayah di Sulawesi thallus. Bentuk thallus rumput laut
Selatan yang merupakan lokasi bermacam-macam antara lain, bulat
pengembangan budidaya rumput laut seperti tabung, pipih, gepeng, dan bulat
adalah Desa Seppong Kecamatan Belopa seperti kantong dan rambut dan
Utara Kabupaten Luwu. Posisi Desa sebagainya (Aslan, 2008).
Seppong yang terletak di Kawasan Teluk Rumput laut hidup menempel pada
Bone memiliki potensi sumber daya karang mati atau cangkang moluska
rumput laut budidaya yang terdiri dari walaupun rumput laut juga dapat hidup
tambak seluas 527,22 Ha (Dinas menempel pada pasir atau lumpur.
Kelautan dan Perikanan Kab. Luwu, Rumput laut hidup di laut dan tambak
2017). Pengembangan budidaya rumput dengan kedalaman yang masih dapat
laut ini diharapak dapat memberikan dijangkau cahaya matahari untuk proses
kontribusi pada pendapatan masyarakat. fotosintesis. Dalam dunia perdagangan
Adapun jenis rumput laut yang rumput laut atau sea weeds sangat
dibudidayakan di desa ini adalah populer. Rumput laut dalam dunia
gracilaria sp dan eucheuma cottonii. pengetahuan lebih dikenal dengan
Namun hingga saat ini yang menjadi sebutan algae. Rumput laut merupakan
primadona adalah rumput laut jenis suatu komoditi laut yang penting bagi

2
Volume 6 No. 2 Juni 2018
ISSN 2302-6944, e-ISSN 2581-1649

manusia, walaupun rumput laut tidak meter atau lebih di daerah yang memiliki
dapat dikategorikan kebutuhan utama penyinaran yang cukup. Rumput laut
bagi manusia, namun manfaatnya cukup jenis ini tumbuh melekat pada substrat
baik dalam kehidupan sehari-hari seperti batu, batu karang mati, cangkang
(Anggadiredja, 2009). moluska, dan ada juga yang tumbuh di
Rumput laut merupakan salah satu atas pasir. Di Indonesia rumput laut jenis
komoditas hasil laut yang berpotensi ini terdapat sekitar 12 marga. Terdapat
untuk dikembangkan. Potensi rumput sekitar 14 jenis telah dimanfaatkan
laut cukup besar dan tersebar hampir di sebagai bahan konsumsi dan obat.
seluruh perairan nusantara. Rumput laut 2) Alga Cokelat
yang banyak dimanfaatkan adalah dari Pada peraiaran Indonesia terdapat
jenis ganggang merah (Rhodophyceae) sekitar 8 marga kelas alga cokelat atau
karena mengandung agar-agar, rumput laut cokelat (Phaeophyceae).
karaginan, porpiran, furcelaran maupun Tumbuhan jenis ini merupakan
pigmen fikobilin (terdiri dari fikoeretrin kelompok alga laut penghasil algin
dan fikosianin) yang merupakan (alginofit). Jenis rumput laut cokelat
cadangan makanan yang mengandung yang berasal dari kelas ini yang terutama
banyak karbohidrat. Rumput laut jenis sebagai penghasil algin ialah sargassum
lain ada juga yang dimanfaatkan yaitu sp, Cystoseira sp, dan Turbinaria sp.
jenis ganggang coklat (Phaeophyceae). Alga cokelat merupakan jenis rumput
Ganggang coklat ini banyak laut yang memiliki ukuran besar. Alga
mengandung pigmen klorofil a dan c, cokelat ada yang membentuk padang
beta karoten, violasantin dan fukosantin, alga di laut lepas.
pirenoid, dan lembaran fotosintesa 3) Alga Merah
(filakoid). Ganggang coklat juga Alga merah (Rhodophyceae) atau
mengandung cadangan makanan berupa yang biasa disebut rumput laut merah
laminarin, selulose, dan algin, selain itu merupakan kelas dengan spesies yang
ganggang merah dan coklat banyak bernilai ekonomis dan paling banyak
mengandung iodium (Anggadiredja, dimanfaatkan. Tumbuhan jenis ini di
2009). dalam dasar laut sebagai fitobentos
a. Jenis-jenis rumput laut dengan menancapkan dirinya pada
Jenis-jenis rumput laut yag substrat lumpur, pasir, karang hidup,
dibudidayakan di Indonesia (Kordi, karang mati, cangkang moluska, batu
2011), yaitu: Rumput laut atau alga laut vulkanik ataupun kayu. Habitat atau
yang tergolong dalam divisi Thallophyta. tempat hidup umum tumbuhan jenis ini
Thallophyta adalah jenis tumbuhan adalah terumbu karang. Tumbuhan jenis
berthalus yang terdiri atas 4 kelas, yaitu ini hidup pada kedalaman mulai dari
alga hijau (Chlorophyceae), alga cokelat garis pasang surut terendah sampai
(Phaeophyceae), alga merah sekitar 40 meter. Di Indonesia alga
(Rhodophyceae), dan alga hijau biru merah atau rumput laut merah terdiri dari
(Myxophyceae). 17 marga dan 34 jenis serta 31 jenis
1) Alga Hijau diantaranya sudah banyak dimanfaatkan
Alga hijau (Chlorophyceae) dapat dan bernilai ekonomis. Jenis rumput laut
ditemukan pada kedalaman hingga 10 yang termasuk dalam kelas alga merah

3
Jurnal Perbal Hal: 1-8
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

sebagai penghasil karaginan adalah cokelat termasuk jenis bahan makanan


Kappaphycus dan hypnea, sedangkan sebagai penghasil yodium
yang mengandung agar-agar (agarofit) (Anggadiredja, 2009).
adalah Gracilaria dan Gelidium. Jenis-jenis pemanfaatan dari
4) Alga hijau biru (Myxophyceae) rumput laut menurut Kordi, (2011)
Alga biru atau ganggang belah atau adalah sebagai berikut:
ganggang lendir (Myxophyceae) adalah 1) Rumput laut sebagai bahan pangan
ganggang bersel tunggal atau berbentuk Rumput laut sebagai bahan pangan
benang dengan struktur tubuh yang biasa dikonsumsi secara langsung seperti
masih sederhana. Warna biru-kehijauan, dimasak sebagai sayuran untuk lauk.
autotrof. Inti dan kromotofora tidak 2) Rumput laut dalam bidang farmasi
ditemukan. Dinding sel mengandung Rumput laut digunakan sebagai
pektin, hemiselulosa, dan selulosa, yanga obat luar yaitu antiseptik dan
kadang-kadang berupa lendir, oleh sebab pemeliharaan tubuh. Rumput laut juga
itu ganggang ini juga dinamakan dimanfaatkan dalam bidang farmasi
ganggang lendir (Myxophyceae). Rupa- sebagai pembungkus kapsul biotik,
rupanya sebagian dinding lendir ini vitamin dan lain-lain.
berlekatan dengan plasma, meskipun 3) Rumput laut dalam kosmetik
tidak selalu demikian, dan ini terbukti Produk kosmetik tidak hanya
dari percobaan-percobaan plasmolisis. untuk mempercantik diri namun untuk
b. Kandungan rumput laut kesehatan. Orumput laut eucheuma
Secara kimia rumput laut terdiri cottonii dalam pada bidang industri
dari protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), kosmetik dipergunakan dalam produksi
lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu salep, krem, losion, lipstik dan sabun.
(22,25%). Selain itu juga mengandung 4) Rumput laut dalam industri
asam amino, vitamin, dan mineral seperti Dalam industri makanan, orumput
natrium, kalium, kalsium, iodium, zat laut eucheuma cottonii dipergunakan
besi dan magnesium. Kandungan asam sebagai bahan pembuatan roti, sup, es
amino, vitamin dan mineral mencapai krim, serbat, keju, puding, selai dan lain-
10-20 kali lipat dibandingkan dengan lain. Penggunaan orumput laut eucheuma
tanaman darat (Murti, 2011). cottonii juga dipergunakan dalam
c. Manfaat rumput laut industri tekstil, industri kulit dan
Ganggang merah memiliki sebagainya, seperti pelat film, semir
kandungan agar-agar, karaginan, sepatu, kertas, serta bantalan
porpiran maupun furcelaran. Jenis pengalengan ikan dan daging.
ganggang cokelat yang berpotensi untuk Rumput laut juga bisa
dimanfaatkan, seperti Sargassum dan dimanfaatkan sebagai bahan baku
Turbinaria. Ganggang cokelat memiliki makanan, misalnya saja dapat dijadikan
kandungan pigmen klorofil a dan c, beta bahan dasar pembuatan mie. Bahan dasar
karotin, violasantin, fukosantin, pirenoid dalam pembuatan mie yang biasa
dan filakoid (lembaran fotosintesis), digunakan seperti gandum yang masih
cadangan makanan berupa laminarin, diekspor dari luar negeri dan harga yang
dinding sel yang terdapat selulose dan masih sangat mahal. Pembuatan mie juga
algin. Ganggang merah dan ganggang masih menggunakan bahan-bahan yang
4
Volume 6 No. 2 Juni 2018
ISSN 2302-6944, e-ISSN 2581-1649

berbahaya seperti boraks untuk 2. Teknik wawancara, yaitu


pengenyal yang sangat berbahaya untuk pengumpulan data yang diperoleh
kesehatan. dengan bertanya langsung kepada
informan menggunakan daftar
METODOLOGI PENELITIAN
pertanyaan tertulis, data yang
Jenis dan Penentuan Sampel
diperoleh dipergunakan sebagai data
Penelitian
primer.
Jenis penelitian yang digunakan 3. Kuesioner, yaitu alat bantu sebagai
adalah penelitian kuantitatif memusatkan pedoman untuk wawancara dalam
pada pengumpulan data yang berupa pengumpulan data dengan
angka-angka untuk kemudian dianalisis responden.
dengan menggunakan alat-alat analisis Untuk mengetahui pendapatan
kuantitatif maupun dengan perhitungan yang diperoleh pembudidaya rumput laut
matematika. Penelitian kuantitatif menggunakan analisis pendapatan yaitu
memiliki keunggulan yaitu mampu dengan rumus adalah pendapatan total
memberikan penilaian yang lebih penerimaan dikurangi semua biaya yang
obyektif dikeluarkan dalam usaha budidaya
Penentuan besarnya sampel
didasarkan atas pertimbangan derajat HASIL DAN PEMBAHASAN
keseragaman populasi. Adapun populasi Deskripsi Singkat Usaha Budidaya
dalam penelitian ini adalah seluruh Rumput laut Gracilaria sp
petani rumput laut Gracilaria sp di Desa Usaha budidaya rumput laut jenis
Seppong Kecamatan Belopa Utara gracilaria sp merupakan usaha budidaya
Kabupaten Luwu yang memiliki luas yang dilakukan di tambak. Gracilaria sp.
lahan 1ha berjumlah 14 orang. Teknik termasuk dalam kelas alga merah dengan
pengambilan sampel secara sensus yang nama daerah yang bermacam-macam:
artinya semua populasi, karena populasi sango-sango, rambu kasang, janggut
di bawah 100 orang. dayung, dongi-dongi, bulung embulung,
agar-agar karang, agar-agar jahe, blung
Waktu dan Tempat Penelitian
sangu, dan lain-lain.
Penelitian ini dilaksanakan pada
Lokasi budidaya berada di daerah
bulan Maret sampai bulan Mei 2018, di
pasang surut sehingga memudahkan
Desa Seppong Kecamatan Belopa Utara
untuk pergantian air secara gravitasi.
Kabupaten Luwu
Dasar tambak pasir berlumpur. Lokasi
Teknik pengumpulan data yang
budidaya dekat dengan sumber air tawar
perlu dalam penelitian ini dilakukan
untuk memudahkan menurunkan
dengan berbagai cara, yakni sebagai
salinitas sesuai dengan kebutuhan.
berikut:
Lokasi budidaya bebas dari limbah
1. Teknik observasi, yaitu teknik
pencemaran, perairan cukup jernih,
pengumpulan data yang dilaksanakan
tingkat kecerahan 40-60 cm, kadar
dengan jalan mengadakan
garam (salinitas) antara 15-30 ppt dan
pengamatan langsung pada objek
optimal pada salinitas 20-28 ppt, suhu air
yang diteliti.
berkisar antara 20-28 C dan pH berkisar
antara 6-9.

5
Jurnal Perbal Hal: 1-8
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Biaya Usaha rata-rata total yang dikeluarkan dalam


Biaya yang dikeluarkan dalam usaha satu siklus budidaya dapat dilihat pada
budidaya rumpu laut ini meliputi biaya tabel berikut:
tetat dan biaya variabel. Adapun nilai

Tabel 1. Rata-rata Total Biaya Budidaya Rumput Laut Gracilaria sp di Desa Seppong,
Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu Tahun 2018
Biaya Variabel Biaya Tetap Total
Responden Bibit Pupuk Pajak Jaring Terpal Biaya (Rp)

1 2,505,000 300,000 35,000 12,187 112,500 2,964,687

2 2,500,500 300,000 40,000 14,285 121,428 2,976,213

3 1,800,000 294,000 35,000 12,500 92,500 2,234,000

4 1,999,500 294,000 35,000 12,500 106,250 2,447,250

5 2,500,500 300,000 40,000 15,000 121,428 2,976,928

6 1,994,500 300,000 35,000 12,500 92,500 2,434,500

7 1,900,500 300,000 35,000 12,500 92,500 2,340,500

8 1,950,000 282,000 40,000 13,928 121,428 2,407,356

9 1,999,500 282,000 40,000 14,285 121,428 2,457,213

10 2,500,500 300,000 40,000 13,571 121,428 2,975,499

11 2,500,500 285,000 35,000 12,500 112,500 2,945,500

12 2,250,000 300,000 40,000 14,285 128,571 2,732,856

13 2,250,000 294,000 35,000 10,625 85,000 2,674,625

14 1,950,000 294,000 40,000 13,928 105,714 2,403,642

Rata-rata 2,640,769
Sumber : Data Primer, 2018

Berdasarkan Tabel di atas terlihat Penerimaan


bahwa rata-rata total biaya yang Penerimaan adalah jumlah hasil
dikeluarkan dalam usaha budidaya produksi dalam usaha budidaya dikali
rumput laut gracilaria sp adalah sebesar dengan harga. Adapun penerimaan rata-
Rp. 2.640.769,- dalam satu siklus rata yang diperoleh dalam satu siklus
budidaya (45 hari). budidaya dapat dilihat pada tabel berikut:

6
Volume 6 No. 2 Juni 2018
ISSN 2302-6944, e-ISSN 2581-1649

Tabel 2. Rata-rata Penerimaan Budidaya Rumput Laut Gracilaria sp di Desa


Seppong, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu Tahun 2018.
Responden Produksi (Kg) Harga (Rp) Total (Rp)
1 950 4,800 4,560,000
2 1,100 4,800 5,280,000
3 1,000 4,800 4,800,000
4 1,000 4,800 4,800,000
5 900 4,800 4,320,000
6 950 4,800 4,560,000
7 750 4,800 3,600,000
8 1,000 4,800 4,800,000
9 900 4,800 4,320,000
10 1,000 4,800 4,800,000
11 1,000 4,800 4,800,000
12 950 4,800 4,560,000
13 1,000 4,800 4,800,000
14 900 4,800 4,320,000
Rata-rata 4,594,286
Sumber : Data Primer, 2018

Berdasarkan Tabel di atas terlihat Pendapatan


bahwa rata-rata penerimaan yang Pendapatan merupakan hasil
diperoleh dalam usaha budidaya rumput penerimaan di kurangi biaya yang
laut gracilaria sp di Desa Seppong adalah dikeluarkan selama proses produksi
sebesar Rp. 4.594.286,- dalam satu berlangsung. Adapun pendapatan rata-
siklus budidaya (45 hari), dengan rata- rata yang diperoleh dalam satu siklus
rata produksi dalam 1 ha sebanyak 750 budidaya dapat dilihat pada tabel berikut:
kg – 1.100 kg.

Tabel 2. Rata-rata Pendapatan Budidaya Rumput Laut Gracilaria sp di Desa


Seppong, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu Tahun 2018.
No Uraian Nilai
1 Penerimaan 4,594,286
2 Total Biaya 2,640,769
Pendapatan 1.953.517
Sumber : Data primer, 2017
Berdasarkan Tabel di atas terlihat ratakan dalam sebulan nilai pendapatan
bahwa rata-rata pendapatan yang yang diperoleh kategori kurang.
diperoleh dalam usaha budidaya rumput
SIMPULAN
laut gracilaria sp di Desa Seppong adalah
sebesar Rp. 1.953.517,- dalam satu Dari hasil penelitian yang
siklus budidaya (45 hari). Jika dirata- dilakukan di Desa Seppong Kecamatan
Belopa Utara, Kabupaten Luwu, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa

71
Jurnal Perbal Hal: 1-8
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

pendapatan rata-rata yang diperoleh dari DAFTAR PUSTAKA


usaha budidaya rumput laut tergolong Anggadiredja. 2009. Rumput Laut.
kategori kurang yaitu sebesar Rp. Jakarta: Penebar Swadaya.
1.953.517 dalam satu sikllus budidaya
yaitu selama 45 hari. Aslan, 2008. Budidaya Rumput Laut.
Yogyakarta: Kanisius.
SARAN
1. Pemerintah harus memberikan Dwiyitno. 2011. Rumput Laut Sebagai
perhatian kepada petani rumput laut Serat Pangan Potensial. Squalen.
Balai Besar Riset Pengolahan
utamanya menjaga kestabilan harga
Produk dan Bioteknologi Kelautan
jual rumput laut. dan Perikanan. Vol 6 (1): 19-17.
2. Perkembangan teknologi kini
semakin pesat, dengan berbagai Indriani dan Sumiarsih. 2009. Budidaya,
inovasi pasti akan lebih Pengelolaan dan Pemasaran
meningkatkan kualitas dan kuantitas Rumput Laut. Jakarta: Penebar
produksi rumput laut. Dari itu Swadaya.
peneliti harapkan agar petani tidak
Kadi, A dan W.S. Atmadja. 2008.
pernah berhenti mencoba hal baru Pengenalan Jenis-Jenis Rumput
dalam berusaha rumput laut agar Laut Indonesia. Jakarta:
hasil produksi rumput laut dapat Puslitbang-Oseanologi LIPI.
meningkatkan kesejahteraan petani
rumput laut. Kordi, M. G. H. 2011. Kiat Sukses
Budidaya Rumput Laut di Laut
dan Tambak. Yogyakarta: ANDI
OFFSET.

Anda mungkin juga menyukai