IbW KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN BERBASIS PENGEMBANGAN KOMODITAS JAGUNG MELALUI PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA LOKAL
Dr. Ir. Yenny Wuryandari, MP. Ir. Nurul Widji Triana, MT. Dr. Dedin F. Rosida STP. Mkes. Ir. Sucipto, MP. Ir. Supriadi
OLEH: NIDN: 0714016601 (Ketua tim Pengusul) NIDN: 9907000218 (Anggota Tim Pengusul) NIDN:0725127002 (Anggota Tim Pengusul) NIDN: 0031126632 (Anggota Tim Pengusul) NIP: 196512111985031004(Anggota Tim dari Bappeda)
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO, MADURA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANGKALAN PROPINSI JAWA TIMUR 2013
DAFTAR ISI Hal HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI ABSTRAK BAB 1. PENDAHULUAN a. Analisis Situasi ................................................................................................1 b. Lokasi dan Batas Wilayah................................................................................1 c. Motivasi Pihak Pelaksana. (program dalam RPJMD)......................................3 d. Permasalahan Wilayah ....................................................................................6 e. Solusi yang ditawarkan....................................................................................7 BAB 2. TARGET LUARAN a. Tahun I..................................................................................................9 b. Tahun II.10 c. Tahun III ..11 BAB 3. METODE PELAKSANAAN a. Kegiatan Peningkatan Produksi Jagung.........................................................12 b. Peningkatan Swadana dan Swadaya Masyarakat.............................................13 c. Kegiatan Peningkatan Sistem Kelembagaan Komoditas Jagung....................13 BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI a. Kinerja Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat.15 b. Kepakaran yang mendukung..16 c. Struktur organisasi dan desskripsi tugas anggota Tim .16 BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN a. Anggaran Biaya .............................................................................................18 b. Jadwal Kegiatan .............................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................21 LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................................22
ABSTRAK Jagung merupakan komoditi melimpah di wilayah kecamatan Socah, kabupaten Bangkalan. Pemerintah Daerah kabupaten Bangkalan telah mengalokasikan sejumlah dana untuk pengembangan komoditas jagung mulai tahun 2013 ini. Meskipun demikian ada sejumlah kendala untuk pengembangan jagung di daerah Bangkalan, yaitu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan masyarakat daerah tentang jagung masih terbatas dalam hal budidaya untuk peningkatan produksi yang aman lingkungan, Penanganan pasca panen jagung, dan masyarakat Bangkalan belum mempunyai pengetahuan bagaimana mengolah jagung menjadi produk unggulan lokal yang mempunyai nilai jual tinggi, serta belum optimalnya Peningkatan Sistem Kelembagaan Komoditas Jagung. Oleh sebab itu dalam kegiatan program Iptek bagi Wilayah (IbW) ini akan diimplementasikan sejumlah kegiatan pengembangan Komoditas Jagung melalui Pemberdayaan Sumber Daya Lokal dan juga sebagai wadah pemasaran hasil pengolahan jagung dan di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan agar dapat dengan mudah dijangkau oleh konsumen melalui prasarana pasar dan untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Strategis pelaksanaan program pengembangan jagung di Kabupaten Bangkalan dengan beberapa program kegiatan yaitu 1). Perbaikan Budidaya Jagung, yang meliputi Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik yang dilakukan di daerah Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura. Bahan baku pupuk organik yang digunakan antara lain kotoran ternak (sapi, kambing atau ayam) dan biomass sisa panen (daun atau jerami) berasal dari bahan kotoran sapi yang berasal dari wilayah setempat, dan Induksi pertumbuhan jagung dengan perlakuan benih dengan agensia hayati, Aplikasi bakteri Pseudomonad fluoresen isolat Pf-122 untuk induksi atau memacu pertumbuhan dan ketahanan tanaman jagung terhadap penyakit terutama penyakit bulai dilakukan dengan terlebih dahulu mencampur suspensi Pf-122 sebanyak 50 ml per 5 kg pupuk kandang. Aplikasi juga dapat dilakukan dengan perlakuan benih jagung dengan direndam menggunakan bakteri Pf122 dengan konsentrasi bakteri 1010 CFU/ml dan dosis 1liter bakteri per 1 kg jagung, 2). Peningkatan Swadana dan Swadaya Masyarakat, dengan Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna pascapanen Jagung yaitu dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat menangani pasca panen jagung mulai dari perontok jagung, pemipil jagung dan penepung jagung dengan menggunakan alat hasil inovasi atau hasil research berupa alat perontok, pemipil dan penepung dan Program Pengembangan Pengolahan jagung meliputi Pelatihan pengolahan jagung dan Pelatihan Pelabelan dan Pengemasan Produk, 3) Kegiatan Peningkatan Sistem Kelembagaan Komoditas Jagung meliputi Penyuluhan Tata Cara Pembentukan Asosiasi / kelompok petani jagung baik di tingkat kecamatan atau kabupaten dalam rangka mendiseminasikan program peningkatan produktivitas komoditas jagung dan Pendampingan Pembentukan Kelompok Tani jagung .
BAB I. PENDAHULUAN
ANALISIS SITUASI 1. Lokasi dan Batas Wilayah Kabupaten Bangkalan adalah sebuah kabupaten di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Bangkalan. Kabupaten ini terletak di ujung paling barat Pulau Madura; berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Sampang di timur serta Selat Madura di selatan dan barat. Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang Madura dari Jawa, dimana terdapat layanan kapal ferry yang menghubungkan Madura dengan Surabaya (Pelabuhan Ujung). Saat ini telah dibangun Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) yang saat ini adalah jembatan terpanjang dan terbesar di Indonesia. Bangkalan merupakan salah satu kawasan perkembangan Surabaya serta tercakup dalam lingkup Gerbangkertosusila. Kabupaten Bangkalan terdiri atas 18 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Bangkalan. Sejak diresmikannya jembatan Suramadu, Bangkalan menjadi destinasi wisata kuliner yang ramai, terutama pada hari libur dan hari raya. Salah satu kabupaten di Jawa Timur adalah Kabupaten Bangkalan yang secara geografis berada di bagian paling barat dari Pulau Madura, Kabupaten Bangkalan dengan luas wilayah 1.260,14 km2 terletak antara 112o40 06 113o08 04 Bujur Timur dan 6o51 39 7o11 39 Lintang Selatan (Anonim, 2013). Kabupaten Bangkalan dengan luas wilayah 1.260,14 km2 yang berada dibagian paling barat dari Pulau Madura terletak diantara koordinat 1120 4006 - 1130 0804 Bujur Timur serta 60 5139 - 70 1139 Lintang Selatan. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan laut Jawa. Sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Sampang. Sebelah Selatan dan Barat berbatasan dengan Selat Madura.
Dilihat dari Topografi, maka daerah Kabupaten Bangkalan berada pada ketinggian 2 100 m diatas permukaan air laut. Wilayah yang terletak di pesisir pantai, seperti
kecamatan Sepulu, Bangkalan, Socah, Kamal, Modung, Kwanyar, Arosbaya, Klampis, Tanjung Bumi, Labang dan Kecamatan Burneh mempunyai ketinggian antara 2 10 m diatas permukaaan air laut. Sedangkan wilayah yang terletak dibagian tengah mempunyai ketinggian antara 19 sampai dengan 100 m diatas permukaan air laut, tertinggi adalah kecamatan Geger dengan ketinggian 100 m DPL. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sampang di sebelah timur, Selat Madura/Kabupaten Gresik di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara dan Selat Madura/Kota Surabaya di sebelah selatan. Peta kabupaten Bangkalan ada pada Lampiran 1.
Potensi Kabupaten Bangkalan Letak Bangkalan yang berada di ujung Pulau Madura sangat menguntungkan karena berdekatna dengan Kota Surabaya yang merupakan pusat perdagangan di Jawa Timur. Kabupaten Bangkalan merupakan daerah Pengembangan Pembangunan GERBANG KERTASUSILA dan termasuk ke dalam Pengembangan Kota Surabaya atau yang lebih dikenal dengan Surabaya Urban Development Policy. Dengan dibangunnya jembatan SURAMADU yang menghubungkan jalur darat antara Surabaya dan Bangkalan serta pelabuhan laut internasional dan terminal peti kemas di Bangkalan sangat berdampak positif bagi pembangunan ekonomi khususnya investasi di Kabupaten Bangkalan. Sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam pembangunan di Kabupaten Bangkalan. Komoditi unggulan datang dari tanaman pangan berupa padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, ubi jalar, kedelai, dan kacang hijau. Produksi jagung per musim di kecamatan Socah, kabupaten Bangkalan cukup melimpah namun masyarakat di kecamatan Socah ini masih menjual jagung dalam bentuk jagung dalam tongkol atau jagung pipil, Masyarakat belum mengenal teknologi pengolahan hasil jagung menjadi produk dengan nilai tambah yang tinggi. Disamping itu belum ada sistem kelembagaan yang mengurusi produksi atau komodiatas jagung seperti kelompok tani jagung, unit usaha jagung dll.
Potensi produksi tanaman holtikultura juga cukup menonjol diantara adalah buah-buahan, sayuran dan tanaman obat-obatan. Kabupaten ini juga memiliki potensi tanaman perkebunan dengan komoditi unggulan antara lain kelapa, jambu mete, kapuk randu dan pinang. Potensi produksi tanaman hortikultura yang menonjol adalah buahbuahan, sayuran dan tanaman obat-obatan. Buah-buahan yang dihasilkan dan sangat menonjol di hasilkan daerah ini adalah jambu biji, melinjo, pisang, salak, mangga dan jeruk. Untuk tanaman obat, potensi unggulan berupa jahe, kunyit dan laos. Potensi perkebunan di Kabupaten Bangkalan yang mendukung bagi ketersediaan bahan baku industri adalah kelapa, jambu mete, kapuk randu, pinang dan cabe jamu. Untuk potensi peternakan, yang menonjol adalah sapi potong, domba, ayam potong, ayam ras dan ayam buras (Anonim, 2006). Potensi perikanan juga sangat berpeluang dengan sebaran lokasi di 10 kecamatan. Jenis ikan yang dibudidayakan antara lain lele, nila dan tombro. Kabupaten Bangkalan juga menyimpan potensi kehutanan denganproduksi utama berupa kayu jati dan kayu accasia. Di sektor industri, jenis industri yang berpeluang untuk dikembangkan adalah industri berbasis agro seperti industri jamu tradisional. Selain itu masih ada industri kecil makanan, industri kerajinan tekstil serta industri kayu dan logam. Kabupaten Bangkalan juga memiliki objek pariwisata yang berpotensi untuk dikembangkan seperti wisata Pantai Siring Kemuning, Gunung Geger dan Pantai Rongkang. Serta objek wisata budaya seperti karapan sapi.
2. Motivasi Pihak Pelaksana. Motivasi Pemerintah Daerah Kabupaten Bangkalan Motivasi Pemerintah Daerah Kabupaten Bangkalan didasari perkapita untuk oleh mengembangkan motivasi untuk melalui
komoditas jagung melalui pemberdayaan Sumber daya lokal meningkatkan perekonomian daerah dan pendapatan
masyarakat
pemberdayaan potensi sumber daya alam dan meningkatkan upaya pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Secara makro, motivasi pemerintah Kabupaten Bangkalan tercantum pada Visi dan Misi pembangunan daerah yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD Kabupaten Bangkalan 2005 2025) sebagai berikut : Kebijakan Pembangunan Kabupaten Bangkalan Tahun 2005-2025 sebagaimana dimaksud dalam Misi sebagai berikut: a. Misi pertama, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas, produktif, kompetitif dan berakhlak mulia, serta menghargai dan menerapkan nilai-nilai luhur budaya akan sangat berperan dalam pembangunan yang dilaksanakan oleh Kabupaten Bangkalan; b. Misi kedua, Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkeadilan dan Berkelanjutan. Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
bidang Industri yang berbasis sumber daya alam, perdagangan dan jasa ekonomi guna mencapai kesejahteraan masyarakat; Adapun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2005-2025 adalah sebagai berikut; Sebagai salah satu instrumen manajemen pembangunan daerah, keberadaan RPJPD merupakan arahan umum pemangku kepentingan dalam menwujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bangkalan yang lebih baik. Sumberdaya ekonomi yang dikuasai sebagian besar masyarakat Kabupaten Bangkalan adalah sumberdaya agrobisnis, yaitu sumberdaya agrobisnis yang berbasis tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan dan kehutanan. Oleh karena itu, cara yang paling efektif untuk mengembangkan Kabupaten Bangkalan adalah melalui pengembangan agrobisnis. Pengembangan agrobisnis yang dimaksud bukan hanya pengembangan pertanian primer, tetapi juga mencakup subsistem agrobisnis hulu, yaitu industri-industri yang menghasilkan sarana produksi bagi pertanian primer seperti industri pembibitan/pembenihan, industri agrobisnis, industri agro-kimia, dan subsistem agrobisnis hilir yaitu industri-industri yang mengelola hasil pertanian primer menjadi produk olahan beserta kegiatan perdagangannya maupun subsistem pendukungnya
seperti pendidikan perbankan, dan jasa-jasa lainnya untuk mendukung pengembangan agrobisnis. Pengembangan agrobisnis yang dimaksud ini juga tidak hanya pada pemanfaatan sumberdaya yang ada atau mengandalkan keunggulan komperatif sebagaimana sekarang ini, tetapi secara bertahap akan terus dikembangkan dari agrobisnis yang didorong oleh modal kearah agrobisnis yang didorong oleh inovasi. Dengan perkataan lain dalam 20 tahun mendatang, keunggulan komperatif agrobisnis di Kabupaten Bangkalan diharapkan dapat ditransformasikan menjadi keunggulan bersaing melalui pengembangan mutu sumberdaya, teknologi, kelembagaan, organisasi ekonomi lokal yang telah ada pada masyarakat setiap daerah. Dengan transformasi agrobisnis seperti ini, kemampuan rakyat untuk menghasilkan produk-produk agrobisnis yang saat ini masih didominasi produk-produk agrobisnis yang bersifat natural resources and skill labor based, secara bertahap beralih kepada produk yang bersifat capital and skill labor based. Dengan transformasi produk agrobisnis yang demikian, maka produk-produk agrobisnis yang dihasilkan masyarakat Kabupaten Bangkalan diharapkan akan dapat mampu bersaing dan memasuki segmen pasar yang lebih luas.
Motivasi Perguruan Tinggi UPN Veteran Jawa Timur Surabaya dan Universitas Trunojoyo Madura Motivasi Perguruan Tinggi (UPN Veteran Jawa Timur dan PT mitra) untuk Pengembangan Komoditas Jagung Melalui Pemberdayaan Sumber Daya Lokal dengan memanfaatkan agensia hayati untuk peningkatan ketahanan tanaman dan induksi
pertumbuhan dan produksi jagung, kotoran sapi dan ternak lain untuk pupuk, penanganan pasca panen jagung, pengolahan bahan dasar jagung, dan penguatan kelembagaan sosial masyarakat, dan pelestarian lingkungan. Peningkatan kesadaran masayarakat terkait
penanggulangan dampak negatif dengan adanya pengembangan agroindustri dengan meningkatkan keterampilan masyarakat.
UPN Veteran Jawa Timur dan Perguruan Tinggi Mitra telah aktif melakukan pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Bangkalan terkait kegiatan pelatihan antara lain : 1). pembuatan pupuk organik selama beberapa periode dan telah dihasilkan inovasi teknologi pembuatan pupuk dan (2) Beberapa Dosen dari Perguruan Tinggi Mitra juga telah melaksanakan kegiatan pengabdian secara langsung dalam bentuk pembinaan desa, sehingga telah terjalin kedekatan antara warga kampus dan warga desa sasaran melalui berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Disadari bahwa masyarakat Socah kabupaten Bangkalan dan sekitarnya belum siap dalam menyambut hadirnya Ipteks bagi Wilayah (IbW), maka Perguruan Ttinggi diharapkan dapat berpartisipasi untuk melakukan persiapan masyarakat dalam pengembangan agroindustri tersebut. Masyarakat setempat perlu dilibatkan dalam pengembangan komoditas jagung melalui pemberdayaan sumber daya lokal, baik secara sosial dan ekonomi maupun kegiatan yang terkait dengan dampak keamanan dan pelestarian lingkungan, sehingga peran dan keterlibatan penuh warga masyarakat sebagai sasaran kegiatan berupaya melaksanakan program secara lebih positif.
3. Permasalahan Wilayah Kabupaten Bangkalan Permasalahan potensial yang terjadi di Kabupaten Bangkalan terutama di Kecamatan Socah terkait kepentingan perekonomian masyarakat di kecamatan Socah adalah A. Permasalahan belum optimalnya produksi jagung dan belum ada penerapan peningkatan produksi jagung yang ramah lingkungan, 1. Belum tersedianya benih yang terproteksi dari penyakit yang aman lingkungan yang dapat menginduksi atau memacu pertumbuhan dan produksi jagung 2. Belum maksimalnya penanganan bahan baku pupuk dari kotoran hewan menjadi pupuk organik B. Permasalahan penanganan jagung pasca panen 1. Belum maksimal upaya pengembangan Teknologi Tepat Guna Penanganan pasca panen jagung 2. Belum maksimalnya Pengembangan Pengolahan jagung menjadi produk makanan
yang mempunyai nilai tambah sebagai sebuah usaha agribisnis di kabupaten Bangkalan. Kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan masih dapat ditingkatkan, sehingga diharapkan akan menjadi sentra indsutri unggulan di masa yang akan datang, C. Permasalahan belum optimalnya Peningkatan Sistem Kelembagaan Komoditas Jagung, 1. Basis kegiatan usaha masyarakat belum berorientasi pada komoditas unggulan serta peningkatan nilai tambah, kuantitas dan kualitas yang baik, keuntungan tinggi dan pangsa pasar yang bersaing, 2. Masyarakat belum mampu mengelola potensi wilayah secara optimal menjadi kegiatan yang produktif dan menguntungkan 3. Kelompok usaha produktif masyarakat belum terorganisir secara utuh Sehingga masih perlu sistem koordinasi yang efektif antara lembaga-lembaga yang ada baik formal mupun yang informal. Oleh karena itu diperlukan pembentukan kelembagaan khusus untuk komoditas jagung dan meningkatkan peran kelembagaan yang sudah ada
4.Solusi yang ditawarkan Tujuan kegiatan Program lbW adalah selain melakukan pengembangan Komoditas Jagung melalui Pemberdayaan Sumber Daya Lokal dan juga sebagai wadah pemasaran hasil pengolahan jagung dan di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan agar dapat dengan mudah dijangkau oleh konsumen melalui prsarana pasar dan kemudahan transportasi Ada 3 (tiga) luaran yang ingin dicapai, yaitu 1. Peningkatan Produksi Jagung a. Program Perbaikan Budidaya jagung, yang meliputi Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik yang dilakukan di daerah Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan,
Madura. Bahan baku pupuk organik yang digunakan antara lain kotoran ternak (sapi, kambing atau ayam) dan biomass sisa panen (daun atau jerami) berasal dari bahan kotoran sapi yang berasal dari wilayah setempat, b. Induksi pertumbuhan dan produksi jagung dengan perlakuan benih dengan agensia hayati. Aplikasi bakteri Pseudomonad fluoresen isolat Pf-122 untuk induksi atau
memacu pertumbuhan dan ketahanan tanaman jagung terhadap penyakit terutama penyakit bulai dilakukan dengan terlebih dahulu mencampur suspensi Pf-122 sebanyak 50 ml per 5 kg pupuk kandang. Aplikasi juga dapat dilakukan dengan perlakuan benih jagung dengan direndam menggunakan bakteri Pf-122 dengan konsentrasi bakteri 1010 CFU/ml dan dosis 1liter bakteri per 1 kg jagung, 2. Peningkatan Swadana dan Swadaya Masyarakat a. Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna Penanganan pasca panen jagung. yaitu dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat menangani pasca panen jagung mulai dari perontok jagung, pemipil jagung dan penepung jagung dengan menggunakan alat hasil inovasi atau hasil research berupa alat perontok, pemipil dan penepung b. Program Pengembangan Pengolahan jagung. meliputi Pelatihan pengolahan jagung dan Pelatihan Pelabelan dan Pengemasan Produk, 3. Perbaikan Sistem Kelembagaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat a. Program Pembentukan Asosiasi /Kelompok Petani jagung, meliputi Penyuluhan Tata Cara Pembentukan Asosiasi / kelompok petani jagung baik di tingkat kecamatan atau kabupaten dalam rangka mendiseminasikan program peningkatan produktivitas komoditas jagung dan Pendampingan Pembentukan Kelompok Tani jagung
BAB II. TARGET LUARAN Target luaran yang dihasilkan dari setiap kegiatan selama tiga tahun secara detail diuraikan sebagai berikut : Tahun I (pertama)
No
Nama kegiatan
Benefit/ keuntungan
Kegiatan Peningkatan Produksi Jagung a.Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik -Teknologi pembuatan pupuk organik dari bahan dasar kotoran ternak - Ketrampilan pembuatan pupuk organik b.Induksi pertumbuhan jagung dengan perlakuan benih dengan agensia hayati -Teknologi perbanyakan -Mengurangi biaya untuk -Meningkatkan lapangan kerja -Meningkatkan pendapatan tambahan petani
agensia hayati untuk induksi pengendalian penyakit pertumbuhan tanaman -Teknologi perlakuan benih untuk proteksi tanaman jagung dari serangan penyakit -Meningkatkan hasil panen atau produksi jagung - Meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat
Peningkatan Swadana dan Swadaya Masyarakat a.Program Pengembangan Teknologi Tepat -Teknologi penangganan pasca panen jagung dengan alat perontok jagung -Meningkatkan ketrampilan petani dalam penangganan pasca panen
10
- Teknologi penangganan pasca panen jagung dengan alat pemipil jagung -Teknologi penangganan pasca panen jagung dengan alat penepung jagung
-Meningkatkan daya ungkit usaha jagung - Lebih efektif dan efisien waktu dan biaya dalam penangganan pasca panen jagung - Meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat
Benefit/ keuntungan
Peningkatan Swadana dan Swadaya Masyarakat 1.Pelatihan pengolahan jagung -Teknologi Pengolahan tepung jagung menjadi berbagai olahan -Ketrampilan beberapa cara pengolahan tepung jagung 2.Pelatihan Pelabelan --Teknologi pengemasan dan Produk Pengemasan produk-produk olahan jagung -Teknologi pelabelan roduk-produk olahan jagung -Meningkatkan daya ungkit usaha olahan jagung -Meningkatkan lapangan kerja bagi masyarakat -Meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat -Meningkatkan lapangan kerja bagi masyarakat -Menstimulan tumbuhnya bidang usaha lain -Meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat
11
Tahun III (ketiga) No Nama kegiatan Jenis luaran/ output Benefit/ keuntungan 1 Kegiatan Peningkatan Sistem Kelembagaan Komoditas Jagung
1.Pembentukan
-Terbentuknya
-Adanya keberlanjutan unit usaha jagung -Meningkatkan daya ungkit usaha jagung
1.Penyuluhan Tata Cara -Terbentuknya Unit Pembentukan Asosiasi 2. Pendampingan Pembentukan Kelompok Tani jagung usaha Jagung -Manajemen dan pemasaran unit usaha Sistematika kelembagaan
12
Kegiatan Program IbW Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan Berbasis Pengembangan Komoditas Jagung melalui Pemberdayaan Sumber Daya Lokal meliputi: Uraian Program
1. Kegiatan Peningkatan Produksi Jagung a. Perbaikan Budidaya Jagung Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Pelatihan pembuatan pupuk organik dilakukan di daerah Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura. Bahan baku pupuk organik yang digunakan antara lain kotoran ternak (sapi, kambing atau ayam) dan biomass sisa panen (daun atau jerami) berasal dari bahan kotoran sapi yang berasal dari wilayah setempat. Pupuk organik yang akan dibuat adalah pupuk organik padat. Sasaran pelatihan ditujukan kepada tenaga penyuluh dan kelompok tani. Dari hasil pelatihan pembuatan pupuk organik, diharapkan penyuluh dan kelompok tani mampu membuat pupuk organik sendiri. b.Induksi pertumbuhan jagung dengan perlakuan benih dengan agensia hayati Aplikasi bakteri Pseudomonad fluoresen isolat Pf-122 untuk induksi atau memacu pertumbuhan dan ketahanan tanaman jagung terhadap penyakit terutama penyakit bulai dilakukan dengan terlebih dahulu mencampur suspensi Pf-122 sebanyak 50 ml per 5 kg pupuk kandang. Selanjutnya pemberian pupuk organik yang telah dicampur dengan Pf122 diaplikasikan ke lahan sebanyak 100 g per tanaman. Pencampuran bakteri ke dalam pupuk kandang dilakukan dua hari sebelum aplikasi ke lahan. Pemberian pupuk yang telah dicampur dengan bakteri dilakukan pada saat awal sebelum bibit ditanam. Aplikasi juga dapat dilakukan dengan perlakuan benih jagung. Sebelum ditanam benih jagung direndam menggunakan bakteri Pf-122 dengan konsentrasi bakteri 1010 CFU/ml dan dosis 1liter bakteri per 1 kg jagung (Wuryandari, 2006).
13
2. Peningkatan Swadana dan Swadaya Masyarakat a. Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna pascapanen Jagung Pelatihan penanganan pasca panen jagung Masyarakat kelompok tani kecamatan Socah diberi pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat menangani pasca panen jagung mulai dari perontok jagung, pemipil jagung dan penepung jagung dengan menggunakan alat hasil inovasi atau hasil research berupa alat perontok, pemipil dan penepung jagung (alat dan spesifikasinya pada lampiran 2).
b.Program Pengembangan Pengolahan jagung 1).Pelatihan pengolahan jagung Masyarakat kelompok tani kecamatan Socah diberi pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat mengolah tepung jagung menjadi berbagai produk olahan pangan yang mempunyai daya jual. Dengan demikian jagung tidak lagi dijual dalam bentuk pipilan jagung dengan harga yang murah, tetapi dijual dalam bentuk hasil olahan yang
harganya lebih mahal (Aneka makanan dari bahan jagung dan cara pembuatannya ada pada lampiran 4). 2). Pelatihan Pelabelan dan Pengemasan Produk Kegiatan ini untuk melatih kelompok petani dalam mengemas hasil olahan produk jagung dan tata cara pemberian label pada produk jagung sehingga menarik dan punya daya jual yang tinggi. Pelatihan dan pengemasan produk jagung akan dilakukan oleh pakar Teknologi Pangan dari UPN Veteran Jawa Timur..
3.Kegiatan Peningkatan Sistem Kelembagaan Komoditas Jagung Pada umumnya kegagalan beberapa program maupun proyek dalam kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat, tidak terlepas dari terbatasnya peran kelembagaan yang sudah ada di masyarakat sebelumnya serta keefektifan sistem koordinasi kelembagaan program tersebut, dimana keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam proses serta upaya perubahan sosial bagi komunitasnya juga masih terbatas. Disamping itu keberadaan kelompok-kelompok tani belum diikuti adanya sistem koordinasi yang
14
efektif antara lembaga-lembaga yang ada baik formal maupun yang informal. Oleh karena itu diperlukan pembentukan kelembagaan khusus untuk komoditas jagung dan meningkatkan peran kelembagaan yang sudah ada.
1). Penyuluhan Tata Cara Pembentukan Asosiasi Penyuluhan diberikan pada kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang budidaya dan usaha jagung. Penyuluhan bertujuan untuk memberi pemahaman dan mengajarkan cara-cara dalam membentuk asosiasi atau kelompok profesional.
2).Pendampingan Pembentukan Kelompok Tani jagung Pembentukan Kelembagaan program dengan membentuk wadah atau lembaga baru yaitu gabungan kelompok tani (gapoktan) di tingkat desa dan kecamatan serta membentuk asosiasi petani jagung (APJ) baik di tingkat kecamatan atau kabupaten dalam rangka mendiseminasikan program peningkatan produktivitas komoditas jagung.
15
1. Kinerja Lembaga Penelitia dan Pengabdian kepada Masyarakat Kegiatan pengabdian kepada masyarakat UPN Veteran Jawa Timur tersebar merata di seluruh pulau besar di Indonesia yaitu antara lain Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, P. Jawa & Madura, Sumatra, dan Nusa Tenggara Timur. Mulai tahun 2011 kegiatan penelitian diarahkan untuk menghasilkan Teknologi Tepat Guna dan produk-produk unggulan yang digali dari potensi daerah dan didukung dengan keahlian peneliti, yang hasilnya akan diimplementasikan untuk pengabdian masyarakat. UPN Veteran Jawa Timur dan Perguruan Tinggi Mitra telah aktif melakukan pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Bangkalan terkait kegiatan pelatihan antara lain : 1). pembuatan pupuk organik selama beberapa periode dan telah dihasilkan inovasi teknologi pembuatan pupuk dan (2) Beberapa Dosen dari Perguruan Tinggi Mitra juga telah melaksanakan kegiatan pengabdian secara langsung dalam bentuk pembinaan desa, sehingga telah terjalin kedekatan antara warga kampus dan warga desa sasaran melalui berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Disadari bahwa masyarakat Socah kabupaten Bangkalan dan sekitarnya belum siap dalam menyambut hadirnya Ipteks bagi Wilayah (IbW), maka Perguruan Tinggi diharapkan dapat berpartisipasi untuk melakukan persiapan dalam pengembangan agroindustri tersebut. Masyarakat setempat perlu dilibatkan dalam pengembangan komoditas jagung melalui pemberdayaan sumber daya lokal, baik secara sosial dan ekonomi maupun kegiatan yang terkait dengan dampak keamanan dan pelestarian lingkungan. Sehingga peran dan keterlibatan penuh warga masyarakat sebagai sasaran kegiatan LPPM UPN Veteran Jawa Timur bekerjasama dengan LPPM Universitas Trunojoyo Madura dengan sumberdaya manusia yang memiliki kepakaran di bidang Ipteks terutama bidang pertanian diharapkan dapat mendukung terlaksananya program Pengembangan Komoditas Jagung melalui Pemberdayaan Sumber Daya Lokal di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Dalam upaya untuk memperlancar jalannya program Ipteks bagi Wilayah Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Madura, diperlukan kolaborasi
16
beberapa kepakaran dari dua Perguruan Tinggi yaitu dari UPN Veteran Jawa Timur dan Universitas Trunojoyo Madura.
2. Kepakaran Tim Pendukung Kegiatan 1). Ketua Pelaksana (Bidang Ilmu 2). Anggota 2 (Bidang Ilmu 3). Anggota 3 (Bidang Ilmu 4). Anggota 1 (Bidang Ilmu 5) Anggota 4 (Bidang Ilmu : Dr. Ir. Yenny Wuryandari, MP. : Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan : Ir. Nurul Widji Triana, MT. :Ilmu Teknik Kimia /Teknologi Tepat Guna : Dr. Dedin F. Rosida STP. Mkes. : Ilmu Teknik Pangan / Pengolahan pangan : Ir. Sucipto, MP. : Ilmu Agroteknologi : Ir. Supriadi : Ilmu Agronomi
3.Struktur organisasi dan desskripsi tugas anggota Tim Program IbW 1) Ketua Pelaksana : Jabatan : Staf Pengajar di Fakultas Pertanian UPN Veteran Jatim Tugas : Mengkoordinasi bersama anggota tim dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam melaksanakan tahapan persiapan, perencanaan, implemantasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan Melakukan koordinasi dengan perwakilan warga Desa tentang tahapan persiapan, perencanaan, implemantasi, monitoring, materi pelatihan, proses produksi,
pendampingan, monitoring dan evaluasi. Melakukan komunikasi kemajuan pekerjaan dengan DP2M Dikti Melakukan presentasi yang diselenggarakan oleh DP2M Dikti untuk laporan monitoring dan laporan akhir
17
Anggota 1 : Tugas : Melakukan koordinasi dengan tim Program lbW pada tahapan persiapan, perencanaan, implemantasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan Melaksanakan tahapan pekerjaan survey dan persiapan pembinaan, pelatihan dan pendampingan budidaya Jagung bersama petani, Kecamatan Socah bagi 20 orang Melaksanaan kegiatan implemenntasi dan perluasan pasar hasil budidaya jagung
Anggota 2 Tugas : Melakukan koordinasi dengan tim Program lbW pada tahapan persiapan, perencanaan, implemantasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan Melaksanakan tahapan pekerjaan survey dan persiapan pembinaan, pelatihan dan pendampingan Pengembangan Teknologi tepat guna penanganan pasca panen jagung bersama para petani, Kecamatan Socah bagi 20 orang petani. Melaksanaan kegiatan implemenntasi alat Teknologi Tepat Guna perontok, pemipil, dan penepung jagung
Anggota 3 : Tugas : Melakukan koordinasi dengan tim Program lbW pada tahapan persiapan, perencanaan, implemantasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan Melaksanakan tahapan persiapan pelatihan dan pendampingan pengelolaan dan pengolahan jagung bersama para petani Kecamatan Socah Melaksanaan kegiatan implemenntasi dan pendampingan pelatihan pengelolaan dan pengolahan serta perencanaan pendampingan magang penglohan makanan olahan jagung serta perluasan pasar hasil produksi bagi 20 orang pengrajin. Melakukan pekerjaan tahapan survey, diskusi kelompok, penyusunan materi pelatihan dan produksi, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan dan pengolahan serta magang produksi makanan olahan jagung
18
1. Anggaran Biaya Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya Program Ipteks bagi Wilayah yang diajukan setiap Tahun No. 1 Jenis Pengeluaran Gaji dan (maks 30%) Biaya yang diusulkan (Rp) Tahun 1 Upah Rp. 29.400.000 Tahun 2 Rp. 29.400.000 Tahun 3 Rp. 29.400.000
Bahan habis pakai Rp 39.000.000 dan peralatan Rp. 23.650.000 Perjalanan (termasuk seminar hasil (maks 25%) Rp. 7.950.000 Lain-lain,, publikasi, laporan dll Jumlah Rp. 100.000.000
Rp 37.000.000
Rp 36.000.000
Rp. 25.650.000
Rp. 26.650.000
Rp. 7.950.000
Rp. 7.950.000
Rp. 100.000.000
Rp. 100.000.000
19
b. Jadwal Kegiatan Tahun I No . 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bulan ke Jenis Kegiatan 1 Konsolidasi Tim Sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik Pendidikan dan Pelatihan perbanyakan agensia hayati Pelatihan perlakuan benih jagung untuk proteksi jagung Pelatihan Aplikasi pupuk organik dan agensia hayati pemacu pertumbuhan tanaman Pelatihan Penggunaan Teknologi Tepat Guna Perontok, pemipil, dan penepung jagung Pembuatan laporan Seminar hasil Tahun II No . 1. 2. Bulan ke Jenis Kegiatan 1 Konsolidasi Tim Sosialisasi dan pelatihan Pengolahan tepung jagung menjadi Tortilla, RotiTawar, Kerupuk, Cookies, Nastar Crackers, Donat, Nugget jagung Pelatihan Pengolahan tepung jagung menjadi Bakso, Stik, Kembang goyang, Mie,Makanan sereal, Jam, Bubur, Saos jagung Pelatihan pengemasan produk olahan jagung Pelatihan pelabelan produk-produk olahan Pembuatan laporan Seminar hasil 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.
4. 5. 6. 7.
20
Tahun III No . 1. 2. 3. Bulan ke Jenis Kegiatan 1 Konsolidasi Tim Penyuluhan Tata Cara Pembentukan Asosiasi Pendampingan Pembentukan Kelompok Tani Jagung Pelatihan Enterpreneurship Pembuatan laporan Seminar hasil 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. 5. 6.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Wilayah Kabupaten Bangkalan. www.kwanyarku.blogspot.com. 2013. Munarso, J. dan R. Mudjisihono, 1993. Teknologi pengolahan jagung untuk menunjang agroindustri pedesaan, Makalah Simposium PenelitianTanama Pangan III Jakarta/Bogor 23-25 Agustus 1993. Puslitbangtan,
Sito, J. 2011. Teknologi Pascapanen Tanaman Pangan. www.penyuluhth1.wordpress. 2011. Suarni. 2005a. Pengembangan produk kue kering berbasis tepung jagung dalam rangka menunjang agroindustri. Prosiding Seminar NasionalPerteta, Fak. Tek. Pertanian Unpad, TTG LIPI. p. 88-93. Suarni. 2005b. Teknologi pembuatan kue kering (cookies) berserat tinggi dengan penambahan bekatul jagung. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan Industri Berbasis Pertanian. p. 521-526. Wuryandari, Y., Purnawati, A., Arwiyanto, T, & HadiSutrisno, B. 2005. Perlakuan Benih secara Biologi dengan Bakteri Pseudomonad fluorescens untuk pengendalian penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum)
22
1 2 3 4 5 6 7
Nama Lengkap Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP NIDN Tempat dan Tanggal lahir E-mail
Dr. Ir. Yenny Wuryandari, MP. Perempuan Lektor Kepala 19660114 199203 2001 0714016601 Nganjuk, 14 Januari 1966 yennywury@yahoo.com dan yennyupn@yahoo.com (031) 8557383 / 085852420123 Jl. Raya Rungkut Madya- Gunung Anyar Surabaya (031) 8706369 / (031) 8706372 S-1 = 20 orang; S-2 = - orang; S-3 = - orang 1. Mikrobiologi 2. Ilmu Hama Penyakit Tumbuhan 3. Bakteriologi 4.Biologi Tanah 5. Teknologi Benih dan Pembibitan
8 9
10 11
23
UGM Fitopatologi
UGM Fitopatologi
1997 - 2000
2000 - 2004
Patogenisitas Tiga Isolat Phytophthora palmivora Pada Buah Kakao Muda dan Tua
Formula Pil-benih Tembakau dengan Pseudomonas putida Strain Pf-20 Untuk Pendalian Biologi Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum)
C. PENGALAMAN PENELITIAN (bukan skripsi, tesis, maupun disertasi) N0 . Pendanaan Tahun 2009 Judul Sumber 1 Formulasi Biopestisida Berbahan Aktif Bakteri Pseudomonad fluoresen untuk Pengendalian Penyakit Layu Bakteri Ralstonia solanacearum Pada Tembakau Formula Biopestisida Untuk Pengendalian Penyakit Layu dan Metode Pembuatannya Hibah Bersaing Dikti 7,5 (Juta Rp) 45
2011
24
2012
Induksi Pertumbuhan dan Ketahanan Tanaman Cabai Terhadap Penyakit Utama Layu Ralstonia solanacearum dan Fusarium oxysporum menggunakan Rhizobacteria Induksi Pertumbuhan dan Ketahanan Tanaman Cabai Terhadap Penyakit Utama Layu Ralstonia solanacearum dan Fusarium oxysporum menggunakan Rhizobacteria
2013
D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT N o Sumber Jml (Juta Rp) 1 2009 Penyakit-penyakit penting pada tanaman hias Mandiri dan cara mengatasinya 2,5 Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
2012
0,5
2012
Mandiri
2,5
2012
Mandiri
2,5
E. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL No . 1 Nama Jurnal Judul Artikel Ilmiah Kemampuan Antagonistik Beberapa Isolat Jurnal Pengendalian Pseudomonad fluoresen Terhadap Bakteri Ralstonia Hayati Fak Pertanian solanacearum Penyebab Penyakit Layu Pada Universitas Jember Tanaman Tomat Volume/ No Vol.1 Nomor 1. 2008
25
Efektifitas dosis dan pengenceran Pseudomonad fluoresen pada Benih Tomat Terhadap Ralstonia solanacearum Secara in vitro
Jurnal Berkala Penelitian Hayati Mipa Biologi UNAIR Jurnal Agrivita. Universitas Brawijaya Malang
F.PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH No Nama ertemuan Ilmiah/ Seminar 1 Seminar Nasional Hasil Penelitian Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat UPN Veteran Jawa Timur Judul Artikel Ilmiah Formulasi pseudomonad fluoresen isolat pf-122 dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Tanaman Tembakau Waktu dan Tempat 9 Desember 2009 LPPM UPN Veteran Jawa Timur
Seminar Hasil Uji Coba Deteksi Bakteri P. syringae dan Beberapa Benih yang diperdagangkan dengan Metode Elisa.
Uji Coba Deteksi Bakteri P. syringae ada Beberapa Benih yang diperdagangkan dengan Metode Konvensional (Uji secara Fisiologis dan Biokimia) Effect of Formulation with Pseudomonad fluorescens Isolate Pf-122 for Progress of Tobacco Bacterial Wilt Disease
The International Seminar on Natural Resources, Climate Change, and Food Security in Developing Countries.
19 November 2010 Badan Karantina Pertanian Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya 27-28 Juni 2011 Graha Pena Surabaya Indonesia
26
International Seminar and The 21st Congress of The Indonesion Phytopathological Society, Promoting The Role of Phytopathology Based on The Advanged Biotechnology for Enhancing the Sustainable Agriculture Production . Seminar Nasional Perhorti 2012 Membangun Sinergitas Stake Holders untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Hortikultura
Effect of Pseudomonad fluorescens for Progressof Maize Downy Mildew Disease (Peronosclerospora maydis)
G. KARYA BUKU No Judul Buku 1 2 Bakteriologi Biopestisida Untuk Pengendalian Penyakit Layu Tanaman Famili Solanaceae Tahun 2012 2012 Jumlah halaman 67 42 Penerbit draf draf
H. PEROLEHAN HKI No. Judul/Tema HKI 1 Formula Biopestisida untuk Pengendalian Penyakit Layu dan Metode Pembuatannya Tahun 2011 Jenis Paten Nomor P/ID P-00201200733
I.PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA SOSIAL No Judul Tahun Tempat penerapan Respon Masyarakat
27
28
BIODATA ANGGOTA A Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Lengkap (dengan gelar) Jabatan Fungsional Jabatan struktural NIP/NIK/No. Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Rumah Nomor Telepon/Faks/HP Alamat Kantor Ir. Nurul Widji Triana, MT Lektor Dosen 196103011989032001 9907000218 Ponorogo, 01 Maret 1961 Wiguna Timur 7 no 16 Surabaya 031-8705617/08179316123 Jl. Raya Rungkut Madya Gunung AnyarSurabaya (031) 8706369/ 8781400/(031) 8706372 nurulwidjitriana@gmail.com S1= 1 Kimia dasar 2 Matematika Teknik Kimia I 3 Matematika Teknik Kimia II
10 11 12
Nama Perguruan Tinggi Univ. Pembangunan ITS, Surabaya Nasional Veteran Jatim Bidang Ilmu Tahun Masuk - Lulus Teknik Kimia 1981-1987 Teknik Kimia 2000-2004
29
A. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp) 10.000.000
2006
Pemurnian CPO dengan Membrane Ultra Filtrasi (Fasilitasi PT Reakayasa Energi Alternatif)
PT Ream
2007
Pembentukan Metilester (biodiesel) dari CFAD dengan proses Esterifikasi (Fasilitasi LPPM UPN)
Mandiri
5.000.000
2008
10.000.000
2009
Produksi Bioetanol Berbasis Biomassa di Desa Mojotrisno-Mojoagung, Kab Jombang Optimasi Proses Produksi Biodiesel dari Minyak ikan dalam Reaktor Osilatori(Tahun I) Optimasi Proses Produksi Biodiesel dari Minyak ikan (Tahun II)
Balitbang Prov.Jatim
180.000.000
2009
45.000.000
2010
44.000.000
30
DP2M 7 2011 Pengembangan Fraksinasi Sampah Plastik dalam Vakum Reaktor Rotary Tube (tahun I) Pengembangan Fraksinasi Sampah Plastik dalam Vakum Reaktor Rotary Tube (tahun I) Optimasi Proses Fermentasi Nira Limbah dan Fraksinasi Kaldu Fermentasi Hibah Bersaing DP2M Hibah Bersaing DP2M UPN 48.000.000
2012
48.000.000
2012
15000000
B. Pengalaman Pengabdian pada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan Sumber* 1. 2007 Pelatihan Audit lingkungan di Kabupaten Sumenep Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Pantai Timur Surabaya dalam upaya pemetaan lahan Mangrove dan Permasalahan Pemanfaatan Kotoran Sapi Sebagai Energi Alternatif untuk Memproduksi Biogas di Kabupaten Situbondo Memberi Penyuluhan Proses pembuatan air bersih secar fisika untuk konsumsi air minum di Kabupaten Jombang Penerapan TTG untuk Pengolahan abon, tepung ikan, dan kecap ikan di kabupaten bangkalan PT Ream Jml ( Rp) 16.000.000
No.
Tahun
2.
2008
Pemkot Surabaya
5.000.000
3.
2009
150.000.000
4.
2010
4.000.000
2011
120.000.000
31
No. 1
Tahun 2006
Volume/ Nomor
Nama Jurnal
ISSN 0216-163X, VOL Jurnal Hasil 1 Penelitian Kimia dan Teknologi, USB Solo ISSN: 2085-501x Vol.2 Journal Teknik No 1 Lingkungan ENVIROTEK
2.
2010
D. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Semnas Produk inovetif dan Implementatif Balitbang prov Jatim Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Surabaya, 2009
1.
OPTIMASI PRODUKSI BIOETANOL DARI KETELA POHON DI DESA MOJOTRISNO,MOJOAGUNG, KABUPATEN JOMBANG Crude Fish oil Transesterification in an Oscillatory Reactor Produksi Bioetanol Berbasis Onggok Limbah Tapioka Kajian Produksi Biodisel dari limbah ikan
Surabaya,2009
Semnas Ketahanan pangan dan energi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Sebagai bahan bakar Alternatif Bali Internatioanal Seminar on Science and Technology
Surabaya, 2010
Surabaya,2010
Bali, 2010
32
33
BIODATA ANGGOTA A. Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Nama Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NPT NIDN Tempat & Tanggal Lahir Alamat Rumah Nomor Telpon Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Alamat e-mail Lulusan yang Telah Dihasilkan Mata Kuliah yang Diampu Dr. Dedin Finatsiyatull Rosida, STP, MKes Lektor Dosen 3 7012 97 0159 1 0725127002 Pasuruan, 25 Desember 1970 Jl. Ubud F10 no.3 PURIMAS - Gunung Anyar - Surabaya 0816536758 Jl. Raya Rungkut Madya - Gunung Anyar Surabaya (031) 8782179 / (031) 8782257 rosy.upnsby@gmail.com S1: 25 orang 1. Kimia Pangan 2. Analisa Pangan 3. Pengetahuan Bahan Pangan
B. Riwayat Pendidikan S-1 Nama Perguruan Tinggi Universitas Jember (UNEJ) Teknologi Pertanian 1988 1993 Pengaruh Penambahan Natrium Bisulfit Dan Lama Blansing Pada Kualitas Serbuk Buah Asam (Tamarindus Indica) Ir. Subowo Kasim S-2 Universitas Airlangga (UNAIR) Kesehatan Masyarakat 1994 1997 Pengaruh Suplementasi Vitamin C Dan Zat Besi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja S-3 Institut Pertanian Bogor (IPB) Ilmu Pangan 2000 2009 Aktivitas Antioksidan FraksiFraksi Moromi, Kecap Manis Dan Model Produk Reaksi Maillard Berdasarkan Berat Molekul
Nama Pembimbing/Promotor
34
C.Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir PENDANAAN SUMBER* JUMLAH (Juta Rp) UPNV jatim 5
NO TAHUN 1 2008
JUDUL PENELITIAN Characteristics and Biological activities of Indonesian soy sauce fraction Evaluasi nilai gizi pati resisten pisang (Kajian varietas pisang dan proses pengolahan) tahun I Evaluasi nilai gizi pati resisten pisang (Kajian varietas pisang dan proses pengolahan) tahun II Pemanfaatan biji lamtoro gungangkak untuk pembuatan produk pangan fermentasi dengan kajian perannya sebagai antioksidan dan efek sinergis penurun kolesterol (Tahun I ) Optimasi pemanfaatan biji lamtoro gung-angkak untuk pembuatan produk pangan fermentasi dengan kajian perannya sebagai antioksidan dan efek sinergis penurun kolesterol (Tahun II) Pemanfaatan Biji Lamtoro Gung (Leucaena Leucocephala), Limbah Kulit Nanas Dan Cairan Rumen Domba Untuk Menghasilkan Konsentrat Protein Sebagai Upaya Penurunan Impor Kedelai Desain Proses Produksi Mie Kaya Serat Skala Industri sebagai Produk Unggulan dan Upaya Eksplorasi Umbi-Umbian untuk Peningkatan Sumber Daya Alam Lokal
2008
40
2009
38
2012
12
2013
10,5
2013
95
2013
10
35
C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir PENDANAAN NO TAHUN JUDUL PENGABDIAN KEPADA SUMBER* JUMLAH MASYARAKAT (Juta Rp) 1 2010 Efek Negative Penggunaan Pengawet dan Pewarna Sintetis Pada Makanan Mandiri 3 Jajanan Sekolah-sekolah 2 2011 Aneka olahan berbasis kedelai (Kab. Instruktur IbM 1,6 Mojokerto) 3 2011 Pembuatan kerupuk dari ampas susu UPN Veteran Jawa 3 kedelai/tahu (Kab. Sidoarjo) Timur 4 2011 Nara sumber dalam pembuatan UPN Veteran Jawa 0,2 proposal Pemberdayaan Masyarakat Timur (KKN-PPM) 5 2011 Pembuatan Nata De Coco Persatuan Istri 0,5 (Kotamadya Surabaya) Insinyur Indonesia (PII) 6 2011 Pangan Sehat (Kab.Kediri) UPN Veteran Jawa 3 Timur 7 2012 Aneka Olahan Buah UPN Veteran 0,75 Salak(Kab.Jombang) Jawa Timur 8 2012 Pembuatan bakso kaya serat UPN Veteran 1 Jawa Timur 9 2012 Inovasi Produk Olahan Mangrove Upaya Pengembangan Dan UPN Veteran 3 Peningkatan Nilai Gizi dan Jatim Fungsionalnya Untuk Meningkatkan Surabaya Pendapatan Masyarakat Sekitar Daerah Konservasi Pantai (Wonorejo Surabaya) 8 2012 Pelatihan Teknologi Inovasi dan UPN Veteran 5,5 Bansos Peralatan Pengolahan Jagung di Jawa Timur kab. Garut- Jabar Bekerjasama dengan Kementerian Daerah Tertinggal (KPDT) 11 2012 Pendampingan Pengembangan Usaha Dept.Perindustrian 1 Industri Berbasis Agro di Jawa Timur Blitar bekerjasama (Desa dengan UPN KarangBendo,Kec.Ponggok,Kab.Blitar) Veteran jatim 12 2013 DP2M DIKTI 50 Iptek Bagi Masyarakat Produsen Bakso (IbM) Di Wilayah Surabaya Timur Untuk Lebih Produktif, Sehat, Aman Dan Inovatif
36
13
2013
Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Produk Pangan Berbasis Kupang Upaya Pemberdayaan dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat Desa Balongdowo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Peran Jenis Packaging pada Produk Pangan (Jombang)
14
2013
0,75
15
2013
1,5
D. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir NO 1 JUDUL ARTIKEL ILMIAH Karakteristik moromi dan kecap manis serta kajian aktivitas antioksidannya Aktivitas antioksidan fraksifraksi model dari produk reaksi Maillard Efektivitas Metode Aktivitas Anti Oksidan Pada Fraksi Kecap Manis Dan Model Glukosa-Glisin -Sistein Evaluasi Nilai Gizi Tepung Pra Masak Pisang Tanduk Dan Pisang Raja Nangka Kajian Dampak Substitusi Kacang Tunggak pada Kualitas Fisik dan Kimia Tahu. Kajian Peran Angkak pada Kualitas Tempe KedelaiLamtoro gung (Leucaena leuococephala). VOLUME/NOMOR/TAHUN Volume 4 No. 2 Tahun 2010 Volume 4 No.1 Tahun 2010 Volume 5 No. 1 Tahun 2011 NAMA JURNAL Jurnal REKAPANGAN ISSN 1978-4163 Jurnal REKAPANGAN ISSN 1978-4163 Jurnal REKAPANGAN ISSN 1978-4163
Jurnal Tekologi & Industri Pangan ISSN 1979-7788 Jurnal REKAPANGAN ISSN 1978-4163.
37
E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir NO NAMA PERTEMUAN JUDUL ARTIKEL WAKTU DAN ILMIAH/SEMINAR ILMIAH TEMPAT 17-18 Juli 2007 Bandung 1 Semnas PATPI Fractionation and Antioxidative Activity in Maillard Reaction Products of Soy Sauce 2 Semnas Prodi Teknologi 12 Juni 2010, Surabaya Antioksidan alami pada Pangan UPN Veteran Jatim pangan spesifik dan manfaatnya untuk kesehatan dan kecantikan 3 INSFF International conference Characteristics and Biological Oktober 2010, Bali activities of Indonesian soy sauce fraction 29-30 september 2010 Jakarta
Seminar PATPI
Compare of antioxidant activity based on molecular weight in soysauce and model of Maillard reaction products Bali International Seminar On Characteristics and Biological Science And Technology 2011 activities of Indonesian soy sauce fraction
F. Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun Terakhir NO JUDUL BUKU TAHUN JUMLAH HALAMA N 200 PENERBIT
Reaksi Maillard, mekanisme dan peran dalam pangan dan kesehatan Pedoman Penyajian Karya Ilmiah
2011
2012
75
G. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5 10 Tahun Terakhir NO JUDUL/TEMA HKI 1 Metode Pembuatan kecap manis menggunakan gula sukrosa atau gula kelapa serta penggunaannya untuk penghambatan oksidasi lemak dan kerusakan hemolisis sel TAHUN 2012 JENIS PATEN NOMOR P/ID No. permohonan P00201200181
38
39
CURRICULUM VITAE
IDENTITAS DIRI Nama NIP/NIK Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Status Perkawinan Agama Golongan / Pangkat Jabatan Akademik Perguruan Tinggi Alamat Telp./Faks. Alamat Rumah : Ir. Sucipto,. MP :19661231 2001121002 :Sumenep, 31 Desember 1966 : Laki-laki : Kawin : Islam : III B : Lektor : Universitas Trunojoyo : Jl. Raya Telang PO BOX 2 Kamal, Bangkalan : 031-3011146/031-3011506 : Jl. Let. Singosastro V/17 RT 04 RW 07 Kraton Bangkalan Telp./Faks Alamat e-mail : 08123068076 : sucipto@trunojoyo.ac.id/cipto_utm@yahoo.co.id RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI Tahun Lulus Program Pendidikan(diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor) Sarjana Perguruan Tinggi Jurusan/Program Studi
1992
Agronomi
2004
Magister
Agronomi
40
PELATIHAN PROFESIONAL Tahun 2005 Jenis Pelatihan (dalam/luar negeri) Penyelenggara Jangka Waktu 3 hari
Pelatihan Nasional Pembiakan Massal Unej Nematoda Entomopatogen Sebagai Agensia Hayati Pengendalian Hama Tanaman Pelatihan Pengembangan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional (PAKERTI) Angkatan I Magang Pemetaan Potensi Wilayah Berbasis Agrikultur Pelatihan Applied Aproach (AA) WorkShop Peran Perbenihan dan Kelembagaan dalam Memperkokok Ketahanan Pangan Pelatihan dan Worksop Penulisan Artikel di Jurnal Terakreditasi Nasional dan Internasional UTM
2005
5 hari
2007
LPPM ITS
3 bulan
2007 2008
5 hari 2 hari
2009
UTM
1 hari
PENGALAMAN PENELITIAN Tahun 2007 Judul Penelitian Produksi Semangka Hiterosis dengan tetua jantan mandul Studi Karakter dan Ekologi Nematoda Entomopatogen Hiterorhabditis Isolat Lokal Madura dan Produksi Massal Sebagai Pengendali Rayap Tanah Produktifitas Penggunaan Lahan Kering Dalam Teknik Budidaya Tanaman Tembakau Madura (Varietas Prancak) dan Ketua/Anggota Tim Anggota Sumber Dana DP2M-DIKTI
2008
Anggota
DP2M-DIKTI
2009
Ketua
41
Kacang Tanah yang Ramah Lingkungan. 2010 Produktifitas Penggunaan Lahan Kering Dalam Teknik Pemangkasan Tembakau Setelah Panen Yang Ditumpangsarikan Dengan Kacang Tanah KARYA ILMIAH BUKU/BAB BUKU/JURNAL Tahun 2008 Judul Pemetaan Wilayah Komoditas Pertanian EMBRYO di Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Jurnal Ilmiah Bangkalan (Sucipto) Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo volume 5 Nomer 1 Juni 2008 ISSN. : 0216-0188 Penerbit/Jurnal Ketua BAPEDA Sumenep
2009
Pengaruh Interval Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Tanaman Padi (Oriza Sativa L) Gogo Lokal Bangkalan.
EMBRYO Jurnal Ilmiah Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo volume 6 Nomer 2 Desember 2009 ISSN. : 0216-0188
2010
Pemetaan Potensi Potensi Pertanian di Agrovigor Kecamatan Blega, Bangkalan, Madura Jurnal Ilmiah Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo volume 3 Nomer 2` September 2010 ISSN. : 1979 577
42
2008
Studi Karakter dan Ekologi Nematoda Entomopatogen Hiterorhabditis Isolat Lokal Madura dan Produksi Massal Sebagai Pengendali Rayap Tanah Hubungan Kekerabatan Sebelas Jenis Tanaman Salak (Salacca zalacca (Gertner) Voss) Bangkalan Berdasarkan Analisis Isoenzim dan Morfologi
2009
2010
Produktifitas Penggunaan Lahan Dalam Teknik BAPEDA Sumenep Pemangkasan Tanaman Tembakau Setelah Panen Yang Ditumpangsarikan Dengan Kacang Tanah KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun
Judul Kegiatan
Penyelenggara
Panitia/Peserta/ Pembicara
2008
Seminar Nasional dan WorkShop Peran Perbenihan dan Kelembagaan dalam Memperkokok Ketahanan Pangan Simposium Nasional Potensi Keunggulan Lokal Menuju Internasionalisasi Perguruan Tinggi Pertanian Lokakarya Nasional XI Forum Komonikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia Penguatan Kompetensi Utama dan Kewirausahaan pada Pendidikan Tinggi dlm Upaya Membangun Kemandirian Bangsa
UPN Jokyakarta
Peserta
2010
Peserta
2011
Peserta
43
2011
Seminar Nasional Serat Alam Inovasi Teknologi Serat Alam Mendukung Agroindustri yang Berkelanjutan Workshop Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya
Peserta
2012
PESERTA
2008
Desa Montor Kec. Banyuates Sampang Desa Bringin, Kec. Tambelengan Sampang Fak. Pertanian Universitas Trunojoyo
2009
Potensi Lahan Kering dan Pembuatan Pupuk Organik (KKN UTM) Pelatihan Pembuatan Kompos dan Budidaya Tanaman secara Vertikultur Pada Santri Pondok Pesantren Pelatihan Pemupukan Berimbang Padi Sawah Dengan Perangkat Uji Tanah sawah Versi 1.1.
2010
2011
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya. Bangkalan, 29 Mei 2013 Yang Menyatakan
Ir. Sucipto, MP
44
BIODATA
Nama NIP/NIK Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Status Perkawinan Agama Golongan / Pangkat Instansi Alamat Alamat Rumah Alamat e-mail : Ir. Supriadi :196512111985031004 : Nganjuk, 11 Nopember 1965 : Laki-laki : Kawin : Islam : III D : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Bangkalan : Jl. SukarnoHata 12, Bangkalan : Jl. RE.Martadinata II/7 Bangkalan : supriadi _diperta@yahoo.co.id RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI Tahun Lulus Program Pendidikan Perguruan Tinggi Jurusan/Program Studi Agronomi
1992
Sarjana
Jenis Pelatihan (dalam/luar negeri) Pengelolaan organisme penganggau padi Pelatihan Nasional produktivitas lahan yang berkelanjutan Pemetaan kesesuaian lahan
2008
BPPT Malang
3 har
45
Dinas Pertanian Bangkalan/ Penyuluh Lapangan Pertanian Kec. Trageh Dinas Pertanian Bangkalan/ Penyuluh Lapangan Pertanian Kec. Geger Dinas Pertanian Bangkalan/ Penyuluh Lapangan Pertanian Kec. Tanah Merah Dinas Pertanian dan Perternakan Bangkalan/ Koordinator Penyuluh Lapangan Pertanian Kec. Tanah Merah Dinas Pertanian dan peternakan Bangkalan/ Ka. BPP Kec. Trageh Dinas Pertanian dan Peternakan Bangkalan /Ka. Bidang Sarana dan Prasarana
2005 2009
Supriadi
46
Lampiran 2
47
PERNYATAAN KESEPAKATAN UNTUK BEKERJASAMA MELAKSANAKAN PROGRAM IPTEKS BAGI WILAYAH (IBW)
Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh delapan Mei tahun dua ribu tiga belas bertempat di ruangan kerja BAPPEDA Bangkalan dalam rangka Pernyataan Kesepakatan untuk Bekerjasama Melaksanakan Program IPTEKS Bagi Wilayah Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Ditjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, kami:
1. Drs. H. Moh. Saad Asjari, MM , Ketua Bappeda Bangkalan, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. Prof. Dr. Ir. H. Akhmad Fauzi, MMT, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. 3. H.Mohamad Djasuli, SE.MSi, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian keada Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura, selanjutnya disebut PIHAK KETIGA.
Menyatakan kesepakatan untuk bekerjasama melaksanakan program IPTEKS Bagi Wilayah (IbW). Selanjutnya: a. PIHAK pembicaraan PERTAMA, bersama KEDUA, selanjutnya dan lebih KETIGA rinci dalam akan melakukan dan
perancangan
pelaksanaan kegiatan IPTEKS bagi Wilayah. b. PIHAK PERTAMA akan menyediakan SDM dan menganggarkan sebagian dana
sebesar Rp. 100.000.000,- per tahun untuk pelaksanaan program IPTEKS bagi Wilayah. c. PIHAK KEDUA dan KETIGA akan menyediakan kepakaran dan
perangkat yang diperlukan serta SDM (dosen dan mahasiswa) untuk bersama dengan PIHAK PERTAMA melaksanakan program IPTEKS bagi Wilayah dengan dukungan dana dari Dikti sebesar Rp. 100.000.000,- per tahun untuk pelaksanaan program IPTEKS bagi Wilayah
48
49
50
51
52
Lampiran 4 JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN 1. Honor No . Honor Satuan volu me Tahun 1 1. 2. 3. 4 Ketua Anggota 1 Anggota 2 Tenaga Ahli 7.500.000 5.410.000 5.410.000 5.040.000 Sub total 1 1 1 2 7.000.000 5.660.000 5.660.000 10.080.000 29.400.000 Honor per Tahun (Rp) Tahun 2 7.000.000 5.660.000 5.660.000 10.080.000 29.400.000 Tahun 3 7.000.000 5.660.000 5.660.000 10.080.000 29.400.000
2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan penunjang No. Uraian Satuan volu me 1 Peralatan penunjang 1.Kertas A4 2. Catride 3.Seminar Kit Pelatihan 4.CD 5.Ordner, file holder 6.Tinta 2 30.000 750.000 20.000 5.000 25.000 240.000 20 2 100 50 10 5 600.000 1.500.000 2.000.000 250.000 2.500.000 1.200.000 600.000 1.500.000 2.000.000 250.000 2.500.000 1.200.000 600.000 1.500.000 2.000.000 250.000 2.500.000 1.200.000 Harga peralatan penunjang (Rp) Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik 1. Materi sosialisasi 2.Bahan pupuk 3.Alat pembuat pupuk 5.000 150.000 1.750.000 100 10 1 500.000 1.500.000 1.750.000
Pendidikan dan Pelatihan Perbanyakan Agensia Hayati 1. Materi pelatihan 2.Media perbanyakan 5.000 1.900.000 100 1 500.000 1.900.000
53
3.Alat pendukung 700.000 2 1.400.000 perbanyakan Pelatihan Perlakuan benih jagung untuk proteksi tan jagung 1.Materi pelatihan 2.Benih 5.000 10.000 100 20 500.000 200.000
3.Bahan perbanyakan 2.900.000 1pct 2.900.000 agensia hayati Pelatihan Aplikasi pupuk organik dan agensia hayati 1.Materi pelatihan 2.Alat pendkung aplikasi 3.Alat pendkung agensia 5.000 800.000 850.000 100 2 2 500.000 1.600.000 1.700.000
Pelatihan Penggunaan TTG perontok, pemipil dan penepung jagung 1.Alat TTG 2.Alat pendukung 3.Materi pelatihan 13.000.000 650.000 7.000 1 2 100 13.000.000 1.300.000 700.000
Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan tepung jagung 1.Materi pelatihan 2.Bahan olahan 3.Alat TTG olahan 4.Alat Pendukung 7.500 200.000 1.250.000 500.000 100 10 1 2 750.000 2.000.000 1.250.000 1.000.000
Pelatihan Pengolahan tepung jagung 1.Materi pelatihan 2.Bahan olahan 3.Alat pendukung 7.500 250.000 750.000 100 10 2 750.000 2.500.000 1.500.000
Pelatihan pengemasan produk olahan jagung 1.Materi pelatihan 2.Alat pengemas produk 3.Bahan pengemasan 7.500 1.150.000 160.000 100 2 10 750.000 2.300.000 1.600.000
10
Pelatihan pelabelan produk olahan jagung 1.Materi pelatihan 7.500 100 750.000
54
1.125.000 230.000
2 10
2.250.000 2.300.000
Penyuluhan tata cara pembentukan asosiasi 1.Materi penyuluhan 2.Alat bantu penyuluhan 3.Alat untuk kelompok 9.000 1.200.000 1.500.000 100 2 2 900.000 2.400.000 3.000.000
12
Pendampingan pembentukan kelompok tani 1.Materi pendamping 2.Konsumsi 3.Alat bantu kel tani 4.Pendampingan kel 9.000 30.000 900.000 300.000 100 100 2 10 900.000 3.000.000 1.800.000 3.000.000
13
Pelatihan Enterpreneurship 1.Materi pelatihan 2.Bahan pelatihan 3.Alat bantu kelompok 4.Konsumsi 5.Pembukuan sbg contoh 6.Pendukung program 9.000 210.000 250.000 40.000 25.000 395.000 100 10 10 100 100 10 Sub total
39.000.000 39.000.000
3. Perjalanan Biaya per Tahun (Rp) No Uraian kegiatan Transportasi SurabayaBangkalan Transportasi lokal Transportasi seminar hasil tim pelaksana Sub total Satuan volume Tahun 1 1 2 3 1.500.000 14 50.000 14 1.950.000 1 21.000.000 700.000 1.950.000 23.650.000 Tahun 2 Tahun 3
55
4. Lain-lain (Administrasi, Publikasi dan Operasional) No Uraian Kegiatan kuantitas Harga satuan 1.700.000 1.700.000 2.000.000 2.550.000 Biaya per tahun (Rp) Tahun 1 Tahun 2 1.700.000 1.700.000 2.000.000 2.550.000 Tahun3 1.700.000 1.700.000 2.000.000 2.550.000
Sub Total
7.950.000
7.950.000
7.950.000
Total Keseluruhan
300.000.000
56
Lampiran 5
57
Gambar 3. Teknologi Tepat Guna alat perontok, pemipil, dan penepung jagung
58
Lampiran 6
ANEKA PRODUK BERBAHAN BAKU JAGUNG DAN CARA PEMBUATANNYA Aneka Produk Pangan Kreatif Berbahan Baku Tepung Jagung Jagung dapat dibuat menjadi aneka produk pangan dengan terlebih dahulu dibuat menjadi produk intermediate, yaitu tepung jagung atau susu jagung. Produk pangan yang berbahan baku tepung jagung meliputi : Tortilla, Roti Tawar jagung, Kerupuk Jagung, Cookies jagung, Nastar jagung, Crackers jagung, Donat jagung, Nugget jagung, Bakso jagung, Stik Jagung, Kembang goyang jagung, Mie jagung, Makanan sereal, Jam jagung, Bubur jagung, dan Saos jagung.
Proses Pengolahan Aneka Produk Jagung 1. Tortilla Bahan : Tepung jagung Tepung tapioca/maizena Soda kue penyedap rasa minyak goreng, air Cara Pembuatan: a. Persiapan bahan Menyiapkan bahan baku diantaranya, tepung jagung dan tepung tapioka, sedangkan bahan tambahan diantaranya, bumbu penyedap, air dan soda kue b. Pencampuran bahan Setelah persiapan bahan, dilakukan pencampuran bahan sampai terbentuk adonan. c. Pembuatan lembaran Pembuatan lembaran tipis dilakukan dengan menggunakan alat penggiling mie. d. Pemotongan Setelah terbentuk lembaran tipis, dilakukan pemotongan dengan ukuran 2 x 2 cm. e. Pengeringan Pengeringan dilakukan dalam oven dengan suhu 70C selama 15 menit. f. Penggorengan. Dilakukan penggorengan selama 10 detik.
Pencampuran Pembuatan Lembaran Tipis ( 2 mm) Pemotongan (2x2 cm) Pengeringan 70C (15 menit) Tortilla Chips Mentah Penggorengan 10 detik Tortilla Chips Matang
1. Roti Tawar Bahan : Tepung jagung tepung terigu, gliserol monostearat (GMS)/emulsifier ragi roti garam gulapasir shortening susu skim
Cara Pembuatan: Prosedur pencampuran awal dilakukan untuk mencampur terlebih dahulu untuk bahanbahan seperti : tepung jagung, terigu, gula pasir, garam, shortening, dan susu skim. Setelah pencampuran pertama dilakukan kemudian air dicampur juga dengan perlahan-lahan dalam kondisi alat pengadonan (bosh) berputar pelan (speed one). Kemudian ragi roti dimasukkan dalam adonan roti tersebut lalu diaduk secara homogen.
60
Pengadonan dilakukan dengan kecepatan sedang (speed two) selama 30 menit. Fermentasi awal dilakukan diwadah baskom selama 30 menit dengan suhu 27C - 30C dalam kondisi wadah tertutup. Setelah fermentasi awal selesai dilakukan penghilangan gas dengan cara adonan diroll sampai tipis (gas tidak ada), proses ini dilakukan dengan waktu yang singkat. Fermentasi akhir dilakukan didalam cetakan roti tawar selama 120 menit dengan suhu 38C dalam kondisi tertutup. Pemanggangan merupakan tahap terakhir pembuatan roti tawar. Pemanggangan dilakukan pada suhu api atas 150C dan suhu api bawah 250C selama 35 menit. Pemanggangan ini bertujuan untuk mengembangkan adonan yaitu adanya kontak panas dengan gas karbondioksida dalam adonan. Pada pemanggangan adonan berubah warna menjadi kecoklatan.
Tepung terigu : tepung jagung
Pencampuran/pengadukan adonan
Gula Garam Ragi roti Susu skim Shortening menggunakan alat pengadonan (bosh) selama 30 menit
Fermentasi awal (27-30C, selama 30 menit) dalam baskom tertutup Pembagian, penimbangan dan pembentukan dengan berat @ 200 gram
Air
Fermentasi akhir (38C, selama 120 menit) di dalam loyang tertutup Pemanggangan di dalam oven (Suhu api atas 150C, dan suhu api bawah 250C selama 35 menit)
Roti tawar
61
2. Cookies jagung Bahan : Tepung jagung Tepung terigu Margarin Gula halus Telur
Cara Pembuatan: a. Gula halus dan margarine dimixer terlebih dahulu, b. kemudian ditambahkan telur, c. setelah adonan agak putih baru ditambahakan tepung jagung dan terigu. d. Adonan yang didapat dicetak sesuai selera dan e. kemudian dipanggang selama 30 menit pada suhu 110 oC
3. Nastar Jagung Bahan : Mentega Gula halus Tepung jagung Tepung terigu Telur
Cara Pembuatan: a. Gula halus dan mentega dimixer terlebih dahulu b. Ditambahkan telur c. Setelah adonan agak putih baru ditambahkan campuran tepung jagung dan terigu d. Dilakukan pencetakan bentuk nastar dengan diisi selai di dalamnya e. Bagian luar dapat dihiasi dengan cengkeh atau yang lain f. Dilakukan pemanggangan Selama 30 menit pada suhu 110 oC
62
4. Stik jagung Bahan : Tepung jagung Tepung terigu Margarine Telur Garam Keju, Bumbu penyedap
Cara Pembuatan: a. Margarine dicairkan terlebih dahulu b. Kemudian dicampur dengan telur c. Dilakukan pengadukan d. Ditambahkan tepung campuran dan bumbu penyedap serta keju e. Dilakukan pencetakan dengan mesin pencetak mie f. Kemudian digoreng
CARA PEMBUATAN a. Bubur tepung jagung diperas dengan alat filter press untuk mengeluarkan air bubur. Hasil pemerasan berupa padatan basah yang dinamakan cake. Bubur juga dapat dibungkus dengan kain kemudian ditindih batu selama semalam. b. Cake digiling menjadi lebih halus dengan menggunakan screw extruder. Hasil penggilingan cake ini adalah pelet dengan panjang 5 cm dan diameter 0,5 cm. Ukuran pelet ini tergantung kepada disain tempat pengeluaran bahan extruder. c. Pelet dikukus dengan menggunakan uap pada suhu 100 0 C selama 1 jam sehingga diperoleh pelet matang.
63
d. Pelet matang digiling kembali dengan menggunakan screw extruder Tempat pengeluaran pada extruder berupa lobang-lobang kecil sehingga bahan keluar dari extruder berupa benang yang disebut bihun basah. e. Bihun basah dipotong, kemudian disusun diatas rak-rak dalam keadaan tergantung. Selanjutnya rak dimasukkan ke ruang pengukusan. Pengukusan berlangsung pada suhu diatas 100C selama 45 menit. f. Setelah pengukusan, bihun basah dijemur sampai kering atau dikeringkan dengan alat pengering. Bihun yang kering bersifat rapuh sehingga mudah dipatahkan.