Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MK : PERENCANAAN WILAYAH

DOSEN PENGAJAR : -DR. IR. MURSHAL MANAF, MT

-TRI BUDIHARTO ST, M.Sc, M.Eng

TUGAS 4

DISUSUN OLEH :

FARAH ALIVIA YUNITA LAOH

NIM : 4516042043

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR
2018
A. Sejarah Kota-Kotamobagu (Sulawesi Utara)
Kota Kotamobagu adalah salah satu Kota di Provinsi Sulawesi Utara,
Indonesia, Kota ini dibentuk berdasarkan undang-undang nomor 4 tahun
2007 pada tanggal 2 januari 2007. Sumber pendapatan dari kota ini yaitu padi
dan jagung. Kota Kotamobagu mencakup wilayah daratan dan kepulauan
yang memiliki daratan seluas 184.33 km2. Secara geografis terletak di antara
0° Lintang Utara dan membentang dari Barat ke Timur di antara 123° –
124° Bujur Timur, berbatasan dengan: Sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Bilalang, Sebelah Selatan Kecamatan Lolayan, Sebelah Barat
Kecamatan Passi Barat, dan Sebelah Timur Kecamatan Modayag Kabupaten
Bolaang Mongondow Timur.
Kota Kotamobagu merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Bolaang Mongondow yang bertujuan untuk memajukan daerah, membangun
kesejahteraan rakyat, memudahkan pelayanan, dan memobilisasikan
pembangunan bagi terciptanya kesejahteraan serta kemakmuran rakyat
totabuan.

B. Potensi yang ada di Kota-Kotamobagu


Sektor pertanian dan peternakan masih menjadi andalan bagi para
petani dan peternak di Kota Kotamobagu. Dua potensi ini salah satu unggulan
yang memberikan konstribusi paling besar terhadap perekonomian di daerah.
Hal ini didukung dengan sumberdaya lahan yang masih luas, iklim yang
sesuai dan keanekaragaman genetika sumberdaya hayati yang besar. Data
yang didapat dari Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kotamobagu,
potensi padi sawah mencapai 1691,55 hektare. Potensi jagung 2000 hektate
dan potensi kedelai 275 hektare. Tak hanya itu, untuk Kota Kotamobagu juga
memiliki potensi peternakan ayam petelur dan ayam daging. Untuk ayam
petelur populasi pada tahun 2016 berjumlah 179.000. Sedangkan untuk
potensi ayam daging di Kotamobagu mencapai 423.800.

C. Masalah-masalah yang ada di Kotamobagu


Maraknya pedagang kaki lima di Kotamobagu akibatnya sering
menimbulkan kemacetan. Selain itu banyak juga pembangunan-
pembangunan yang tidak di fungsikan secara baik akibatnya banyak
merugikan pihak-pihak tertentu. Adapun selain pedagang kaki lima,
bertambahnya jumlah volume kendaraan setiap tahunnya juga sering
menimbulkan kemacetan.
Keadaan masyarakat pada era globalisasi sekarang ini, cenderung tidak
dapat di pisahkan dengan teknologi informasi yang ada. Dengan adanya
teknologi informasi dan komunikasi, memudahkan masyarakat dalam
menjalin hubungan secara global. Karena teknologi yang cukup canggih saat
ini, sudah memungkinkan masyarakat untuk masuk ke dunia internasional
dengan mudah dengan adanya fitur-fitur penunjang komunikasi. Akibat
perkembangan teknologi informasi yang ada, keadaan sosial masyarakat
mengalami perubahan. Selain itu teknologi juga berdampak pada anak-anak
balita maupun yang beranjak dewasa. Karena pada zaman yang semakin
canggih kebanyakan anak-anak semua sudah menggunakan teknologi dan
bisa berdampak negatif pada pertumbuhan anak.

Anda mungkin juga menyukai