Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP


SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT
TAHUN 2019-2023

Artikel ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyratan untuk mendapatkan Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh
RIYAN NURHIDAYAT
NPM. 190401030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI (FISE)
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2023

1
HALAMAN PENGESAHAN

ARTIKEL
PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP
SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT
TAHUN 2019-2023

RIYAN NURHIDAYAT
NPM. 190401030

Pembimbing I Pembimbig II

Danang Prio Utomo, S.E.,M.M Huzain Jailani, S.Pd.,M.Pd


NIDN. 0825038304 NIDN. 0828028802

2
ABSTRAK

Kondisi fisik Indonesia yang memiliki relief daratan yang berupa


pegunungan-pengunungan membuat Indonesia menjadi kawasan yang sangat
cocok digunakan untuk mengembangkan budidaya tanaman perkebunan. Wilayah
Desa Sapit Kecamatan Suela yang berada ketinggian 200-600 MDPL serta
topografinya berbentuk pegunungan membuat daerah tersebut memiliki potensi
yang besar dalam mengembangkan budidaya tanaman kopi yaitu serangan hama
penggerek buah kopi yang banyak menyerang. Dan mengakibatkan biji kopi yang
di panen banyak yang rusak berlubang hingga membusuk, sehingga dapat
menurunkan mutu dari hasil dan harga kopi yang rendah.Tingkat pendidikan
masyarakat yang rendah yang ada di Desa Sapit Kecamatan Suela membuat
masyarakat masih kurang dalam hal pengetahuan dan pengalaman dalam
melakukan inovasi dan teknologi untuk mengelola hasil pertanian kopi secara
maksimal. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Berdasarkan hasil analisis yang
dillakukan secara parsial menunjukkan bahwa modal memiliki pengaruh yang
signifikan terhdap pendaptan pedagang kios di Pasar Umum Aikmel dengan nilai t
hitung sebesar 3,100 dan tingakat signifikan 0,03 maka dapat disimpulkan bahwa
variabel modal berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan pedagang kios di
pasar Umum Aikmel, karena nilai signifikannya lebih kecil dari nilai signifikan
yang sudah ditentukan yaitu sebesar 0,05. 2) Berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan secara parsial menggunakan menunjukkan bahwa lokasi memiliki
pengaruh yang tidak signifikan terhadap pendapatan pedagang kios di Pasar
Umum Aikmel dengan nilai t hitung sebesar 0,495 dan tingkat signifikansi 0,623.
Maka dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan pedagang kios di Pasar Umum Aikmel. 3)
Berdasarkan hasil analisis yang di lakukan secara parsial menunjukkan bahwa
keberadaan ritel modern memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan
pedagang kios di Pasar Umum Aikmel dengan nilai t hitung 3,038 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,04. 4) Pada hasil uji hipotesis ke empat yaitu
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Dari hasil perhitungan secara
simultan di peroleh F hitung sebesar 6,940 dan nilai signifikan 0,01 dengan nilai
probabilitas 0,05. Karena probabilitas lebih < 0,05 maka telah terbukti variabel
modal (X1), lokasi (X2) dan keberadaan ritel modern(X3) secara bersama-sama
(simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pedagang
kios di Pasar Umum Aikmel.

Kata kunci: Budidaya, Kopi, Kondisi Sosial Ekonomi

3
4
PENDAHULUAN

Kondisi fisik Indonesia yang memiliki relief daratan yang berupa

pegunungan-pengunungan membuat Indonesia menjadi kawasan yang sangat

cocok digunakan untuk mengembangkan budidaya tanaman perkebunan. Di

Indonesia perkebunan tersebar hampir di seluruh provinsi hal tersebut disebabkan

iklim dan lahan Indonesia sangat sesuai untuk dijadikan perkebunan.Hasil

perkebunan Kopi khususnya kopi Arabika yang banyak tersebar di Aceh,

Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan dan Lombok. Desa

Sapit Kecamatan Suela terletak di Kabupaten Lombok Timur memiliki ketinggian

200-600 MDPL dan topografi yang berupa pegunungan dengan rata-rata hujan

setiap tahunnya 17 hari/bulan membuat daerah tersebut sebagian besar

masyarakatnya bekerja mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama.

Pertanian secara teori memiliki pengertian, proses menghasilkan bahan, pangan,

ternak, serta produk-produk agroindustry dengan cara memanfaatkan sumber daya

tumbuhan dan hewan. Pertanian adalah seluruh kegiatan manusia dalam

pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai, dengan

bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan

manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat, yang mencakup

usaha hulu, usaha tani, usaha hilir, dan usaha jasa penunjang. Indonesia

merupakan negara yang memiliki iklim tropis sangat cocok untuk budidaya kopi.

Maka dari itu Indonesia menempati urutan ke empat dari lima negara yang

termasuk kedalam negara produsen dan eksportir kopi tersebar di dunia.

5
METODE PENELITIAN

Dalam buku Lexy J.Meleong Metode penelitian kualitatif di deskrifsikan

sebagai metode penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak

menggunakan prosedur analisis statistik.Selain itu penelitian kualitatif juga lebih

mengkaji kepada pemahaman yang dialami oleh subjek yang diteliti. Sedangkan

menurut Sugiono penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana penelitian ini adalah

sebagai instrumen kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis databersifat induktif/ kulaitatif dan hasil penelitian lebih

menekankan pada makna dari padageneralisasi. Pengguanaan metode kualitatif ini

diharapkan dapat memberikan kejelasan dalam mengkaji analisis budidaya

tanaman kopi terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Sapit

Kecamatan Suela. Pelindung, dan peremajaan kopi. Anaslisis usaha tani dalam

budidaya kopi sangatdiperlukan dimulai dari tahap persiapan lahan sampai dengan

pemasaran. Dengananalisis uasaha tani kita akan mengetahui kebutuhan tenaga

kerja yang diperlukan, alat, bahan yang dibutuhkan serta perkiran modal yang

dibutuhkan dan pendapatanyang akan didapat.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian di atas merupakan proses yang telah dilakukan peneliti

dengan melalui proses persyaratan administrasi penelitian dan pengurusansurat

izin penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, tentang apakah ada

pengaruh budidaya tanaman kopi terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di

6
Desa Sapit Kecamatan Suela. Adapun pembahasan yang akan diintrepretasikan

sesuai dengan instrument, hasil wawancara dan hasil penelitian lapangan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari adanya budiaya tanaman

kopi terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat diDesa Sapit K e c a m a t a n

Suela. Dari hasil pemaparan permasalahan diatas budiaya tanaman kopi yang

dilakukan oleh masyarakat diDesa Sapit Kecamatan Suela meliputi proses budiaya

tanaman kopi, analisis usahatani, dan output. Proses d i d a l a m budaya tanaman

kopi dimulai dari mempersiapkan bibitkopi, bibit kopi tersebut bisa berasal dari

hasil menyemai, menyetek, membeli ditoko, tumbuh sendiri dan mencangkok.

Hasil penelitian menunjukan bahwa petani kopi yang ada di Desa Sapit

Kecamatan Suela telahmenjadi petani lebih dari 4 tahun tahun terhitung dari sejak

tahun 2018sampai dengan sekarang. Jenis kopi yang banyak dibudidayakan

adalah jenisRobusta dan Arabika hal tersebut dikarenakan menurut hasil

wawancara ketinggian tempat yang dijadikan penelitian berada pada 400-

600MDPL dengan bentuk tofografi atau permukaan bumi yang berupa perbukitan

dan pegunungan. Bibit kopi yang digunakan untuk budidaya tanaman kopi berasal

dari hasilmenyemai sendiri yaitu dari biji kopi yang telah matang berwarna yang

masihterbungkus oleh kulitnyan kemudian baru disemai ditanah, didalam pelepah

pohon atau di polibag, sebagian kecil responden mejawab bibit kopi yang

digunakan untuk budidaya berasal dari menyetek dan mencangkok dari batang

kopi yang setiap tahunya menghasilkan kopi kualitas bagus.

Berdasarkan hasil penelitian yang diamati bahwa analisis usaha petani

kopi membutuhkan modal yang beragam setengahnya petani dari hasil angket

7
membutuhkan modal Rp. 7.600.000-15.000.000, sedangkan hasil wawancara

membutuhkan modal Rp. 7.000.000-15.000.000, banyaknya modal yang

digunakan masyarakat tergantung pada luas lahan, kebutuhan tenaga kerja,

pemeliharaan dan pemupukan kopi dalam budiaya. Lahan yang digunakan oleh

masyrakat di dalam budiaya merupakan milik sendiri dan ada sebagain kecil milik

pemerintah. Luas lahan yang digunakan dalam budidaya tanaman kopi yaitu

dibawah 2 hektar hal tersebut dikarenakan masayarakat menggunakan tanah milik

sendiri. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 5-10 orang.

SIMPULAN

Berdasarkan data-data hasil penelitian diDesa Sapit yang berkaitan dengan

pengaruh budiaya tanaman kopi terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di

Desa Sapit Kecamatan Suela. Penulis dapat menyimpulkan:

1. Budidaya tanaman kopi merupakan salah satu usaha yang dilakukan

manusia untuk memperbanyak atau mempertahankan suatu

tanamanatau tumbuhan termasuk didalamnya tanaman kopi, budiaya

tanaman kopi banyak dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di

Desa Sapit Kecamatan Suela dikarenakan topografi daerah tersebut

berupa pegunungan. Selain itu kopi banyak di budidayakan kerena

merupakan salah satu komoditas pertnaian yang memiliki nilai jual

yang tinggi, didalam budiaya tanaman kopi terbagi kedalam tiga

proses budidaya, analisis usaha tani dan output hasil panen.

2. Pengaruh budiaya tanaman kopi terhadap kondisi sosial ekonomi

8
diDesa Sapit Kecamatan Suela dapat dilihat dari beberapa indicator

diantaranya indicator pendapatan. Tingkat kesehatan, pendidikan dan

kepemilikan Sarana informasi, komunikasi dan kendaraan. Indikator

pendapatan dengan adanya budiaya tanaman kopi mampu mencukupi

kebutuhan hidup dalam sekali penen petani memperoleh keuntungan

sebesar Rp.1.500.000 - 10.000.000 dengan nilai presentase sebesar

30,00% dan hasil wawancara Rp.10.000.000-30.000.000.

3. Tingkat kesehatan masyarakat meningkat menjadi baik dengan nilai

presentase 95,00 %, masyarakat mampu untuk membeli obat dengan

uang sendiridan dapat berobat kepada mantri.

4. Dengan adanya budidaya tanaman kopi kondisi pendidikan keluarga

petani menjadi meningkat dengan presentase 40,00%dan20,00%

5. Petani mampu membiayai pendidikan anaknya samapi pada jenjang

pendidikan SMA/SMK/MA dan perguruan tinggi Sarana informasi,

komunikasi dan kendaraan petani juga meningkat masyarakat

memiliki telivisi dan hanphone untuk berkomunikasi dengan dunia

luar dengan nilai presentase sebesar 100,00 % sementarauntuk

kepemilikan kendaraan masyarakat memiliki kendraan motordengan

nilai presentase 60,00 %. Dengan demikian adanya budiaya tanaman

kopi berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di

Desa Sapit Kecamatan Suela.

9
DAFTAR PUSTAKA
Bonawati, Eva. Geografi Indonesia, Yogyakarta : Penerbit Ombak, 2014.BPS
Indonesia-Survei SosialEkonomi Nasional MaretKOR.
Daliono,dkk.KondisiSosialEkonomiMasyarakatdalamKonteksBencanaAlamdiKab
upatenSikka. Jakarta:LIPIPress, 2008.
https:/scholar. Google.com /scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengaruh+budidaya
+tanaman+kopi+terhadap+kondisi+sosial&btnG=https://repository.uinj
kt.ac.id/despace/bitream/123456789/37788/2/siti%20nurhikmah-
fitk.pdf https://www.google.com
Mulyadi“PengaruhKondisiSosialEkonomiTerhadapPengetahuanMasyarakatTenta
ngDampakKonversiLahanDiDesaBabakan,KecamatanCiseeng,Kabupa
tenBogor”,SkripsipadaSarjanaUINSyarifHidayatullahJakarta,2016,tida
k dipublikasikan.
Munifa, “Analisis Tingkat Pendapatan Masyarakat Sekitar PTPN XI Pabrik
GulaPadjarakanKecamatanPadjarakanKabupatenProbolinggo”,Skrips
ipadasarjanaUniversitas Jember, Jember, tidak dipublikasikan.

10

Anda mungkin juga menyukai