Anda di halaman 1dari 6

Nama Anggota Kelompok Soepojo Padmodipoetro 18 :

Nama NIU Program Studi

(foto atas, kiri ke kanan)

1. Muhammad Gani Putra 471630 MAGISTER TEKNIK KIMIA

2. Aminda Putri Ferari 470880 MAGISTER MANAJEMEN

3. Rr. Yudiswara Ayu P. 471275 MAGISTER FILSAFAT

4. Fhiserra Kusuma Primadhani 476000 MAGISTER KEBIJAKAN DAN

MANAJEMEN KESEHATAN

5. Fevi Padhila 486452 MAGISTER KEPERAWATAN

6. Primayuda Yutama 484914 MAGISTER ILMU HUKUM

(KAMPUS JAKARTA)

(foto bawah, kiri ke kanan)

7. Nurman Nugroho 475585 MAGISTER SISTEM DAN

TEKNIK TRANSPORTASI

8. Febriani Indah Nur H 470831 MAGISTER EKONOMIKA

PEMBANGUNAN

9. Yeselyne Ananda Putri 484699 MAGISTER MANAJEMEN

(KAMPUS JAKARTA)

10. Watri Widyastuti 470135 MAGISTER TEKNIK INDUSTRI

11. Zulfa Majida Rifanda 484759 MAGISTER ILMU HUKUM

12. Ricky Dwi Setyawan 486973 PROFESI INSINYUR

Fasilitator : Mungky Ema


POTENSI KOPI HUMBANG HASUNDUTAN

I. PENDAHULUAN

Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan sebuah kabupaten di

Sumatra Utara, Indonesia dengan luas wilayah sebesar 251.765,93 Ha dan

jumlah penduduk 197.751 jiwa (Sensus penduduk tahun 2020).

Mata pencaharian penduduk Humbang Hasundutan mayoritas bekerja di

bidang pertanian dan perkebunan. Perkebunan kopi menjadi mata

pencaharian sekaligus menjadi produk unggulan yang ditawarkan Humbang

Hasundutan. Letak geografis kabupaten Humbang Hasundutan yang berada

pada suhu udara berkisar antara 17-29o celcius dan ketinggian 1000-1400 mdpl

didukung dengan jenis tanah yang bagus menjadikan kabupaten tersebut

sangat cocok untuk perkebunan kopi.

Kopi Arabika yang menjadi unggulan di Kabupaten Humbang Hasundutan

semakin mendunia seiring dengan berjalannya waktu, hal tersebut karena

sudah semakin rutinnya kopi tersebut di ekspor ke beberapa negara. Menurut

Kepala Dinas Pertanian Humbang Hasundutan (2017), dalam dua tahun

terakhir kopi menjadi komoditas yang sangat menjanjikan bagi petani seiring

dengan semakin tingginya permintaan pasar terhadap kopi.

II. PERMASALAHAN

Kopi merupakan salah satu komoditas yang sangat potensial di Kabupaten

Humbang Hasundutan, namun produktivitas kopi di kabupaten Humbang

Hasundutan belum optimal. Dalam pengembangan komoditi kopi petani

kesulitan dalam memperoleh benih unggul dan memasarkan produknya.

III. TUJUAN

1. Untuk mengetahui bagaimana agar petani dapat memperoleh benih

unggul.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat agar petani dapat

memasarkan produk hasil biji kopi.

IV. PEMBAHASAN

Potensi pengembangan komoditi kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan

dapat kita analisis berdasarkan luas lahan dan produksi pada komoditi kopi di

daerah ini. Berdasarkan data statistik perkebunan provinsi sumatera utara

menunjukkan bahwa produksi Kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan

mengalami pertumbuhan dari tahun 2011 sampai 2019. Ginting, Nainggolan,

Siahaan (2017) menjelaskan adanya beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi sentra produksi Kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu

luas lahan, modal usaha, harga kopi, pendidikan, pengalaman, harga pupuk,

harga obat, dan penyuluhan. Dimana berdasarkan penelitian tersebut

menunjukkan bahwa luas lahan dan modal usaha berpengaruh signifikan

terhadap produksi kopi. Sedangkan harga kopi, pendidikan petani,

pengalaman bertani, harga pupuk, harga obat dan penyuluhan tidak

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap produksi kopi.

Hal ini tentu menjadi perhatian penting bagi pemerintah daerah setempat

untuk dapat berkontribusi dalam peningkatan produksi kopi yang harapannya

memiliki potensi besar bagi masyarakat. Adanya potensi besar pada produksi

kopi tersebut juga mampu membangkitkan perekonomian warga di daerah

setempat. Untuk menjadikan daerah sentra atau industri kopi yang banyak

dikenal oleh masyarakat luar yaitu dapat membangun kebun atau wisata kopi

yang unik dan menarik perhatian masyarakat sehingga akan mendorong

adanya wisatawan lokal maupun luar daerah untuk berkunjung. Dengan

adanya potensi wisata kopi di daerah tersebut tentu akan menambah


penghasilan bagi masyarakat yang membuka usaha atau umkm seperti toko

oleh-oleh kopi khas Humbang Hasundutan.

Selain itu, produksi kopi juga dapat meningkat apabila dapat melakukan

ekspor untuk mendukung peningkatan daya saing pada produk-produk

pertanian seperti kopi. Untuk meningkatkan daya saing poduk pertanian maka

perlu adanya upaya yang harus dilakukan seperti, menjalin hubungan atau

kerja sama dengan pihak-pihak terkait dengan tujuan untuk meningkatkan

kualitas dan daya saing produk pertanian tersebut, dan membangun relasi

dengan instansi yang dapat memberikan bibit tanaman yang berkualitas.

Selain itu juga perlu dilakukan upaya mengembalikan kualitas tanah dengan

melakukan pola pemupukan yang baik. Sehingga peran pemerintah daerah

sangat penting dalam mengembangkan sektor-sekor unggulan sehingga mampu

meningkatkan daya saing pasa produksi kopi dan lainnya.

V. KESIMPULAN

Tanaman kopi arabika merupakan komoditas unggulan yang

dikembangkan di kabupaten Humbang Hasundutan, hal tersebut yang

menjadikan kopi arabika memiliki nilai ekonomis yang relative tinggi

dibuktikan dengan rutinnya kopi tersebut di expor ke beberapa negara. Namun

, dalam budi daya tanaman kopi terdapat kendala bagi petani untuk mengelola

kopi diantaranya modal yang terbatas, kurangnya pengetahuan tentang

budidaya tanaman kopi arabika, harga kopi, harga pupuk, harga obat, serta

kurangnya penyuluhan maka perlunya intervensi dari pemerintah setempat

untuk dapat berkontribusi dalam peningkatan produksi kopi.

VI. SARAN

Dalam hal ini pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan disarankan

untuk melakukan peningkatan penyuluhan dan pelatihan terkait teknologi


ataupun cara budidaya tanaman kopi. Serta, pemerintah membuat strategi

pengembangan kopi dengan berwawasan agribisnis.

VII.DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2015) . Profil Wilayah. https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/

sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1504183725BAB_4_

PROFIL_KAB.pdf, Online Acessed on 15th October 2021.

Arman, Iman; Yennt Butar-butar; Endang Lumbantobing, Ira Tampubolon.

(2020). Pemasaran Biji Kopi Arabika di Kabupaten Humbang

Hasundutan. Jurnal Agrica Ekztensia Vol. 14 No. 2 Tahun 2020

BPS. (2021). Kabupaten Humbang Hasundutan Dalam Angka. BPS Kabupaten

Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Humbang Hasundutan. (2017). Humbang

Hasundutan dalam Angka. Dolok Sanggul: BPS Kabupaten Humbang

Hasundutan.

Direktorat Jenderal Perkebunan. (2016). Statistik Perkebunan Indonesia.

Kementerian Pertanian.

Ginting Albina Br., Nainggolan, Hotden L., Siahaan, Gerald P. (2017). Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sentra Produksi Komoditi Kopi di

Kabupaten Humbang Hasundutan. Jurnal Agrisep, 18(1), 69–79.

https://doi.org/10.24815/agrisep.v18i1.8614

Nainggolan, Hotden Leonardo & Aritonang, Johdikson. (2016). Analisis Daya

Saing Komoditi Kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Sihombing, M. (2017). Kopi Hubang Hasundutan Sumut Mendunia, Ekonomi,

Bisnis. https://ekonomi.bisnis.com/read/20171203/12/714616/kopi -

humbang-hasundutan-sumut-mendunia, Online Acessed on 15th October

2021.

Anda mungkin juga menyukai