Usulan Penelitian
Oleh :
ELYA RODOSMA MANIK
183020055
/USULAN PENELITIAN
/
Oleh :
ELYA RODOSMA MANIK
183020055
/USULAN PENELITIAN
/Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Penelitian untuk Penulisan
Skripsi Pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Simalungun Pematangsiantar
Oleh :
ELYA RODOSMA MANIK
183020055
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Mengetahui/Menyetujui :
Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................22
i
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hingga mencapai puluhan tahun dan bisa dipanen lebih dari satu kali. Contoh
tanaman tahunan misalnya kelapa, kelapa sawit, karet, kakao, cengkeh, kopi,
lada, pala, kemiri, kayu manis, panili, teh, kapuk, dan lain sebagainya.
satu kali dengan siklus hidup satu tahun sekali. Contoh tanaman semusim
perekonomian nasional.
1
Hal ini terlihat dari peran sektor perkebunan kopi terhadap penyediaan
lapangan kerja, penyedia devisa Negara melalui ekspor. Dalam hal penyediaan
lapangan kerja usaha tani kopi dapat memberi kesempatan kerja sebagai
hal ini di sebabkan karena umur kopi yang sudah cukup tua, dan pemeliharaan
yang cukup insentif. Namun hal tersebut masih dapat di tingkatkan dengan
cara merehabilitasi tanam kopi yang tidak produktif lagi dan meningkatkan
terhadap pemeliharaan kopi tersebut. Dengan demikian peran kopi tetap dapat
(Retnandari dan Tjokrowinoto dalam Karo, 2009). Kopi juga merupakan jenis
tanaman tropis, yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat-tempat
terlalu tinggi dengan temperatur yang sangat dingin atau daerah-daerah tandus
yaitu kopi Arabika dan kopi Robusta. Kopi Arabika merupakan jenis kopi
tradisional, dianggap paling enak rasanya, dan kopi Robusta yang memiliki
Arabika dapat tumbuh, dengan rasa yang pahit dan asam. Kopi Arabika di
2
peranan penting dalam perekonomian yang diarahkan untuk peningkatan hasil,
Sumatera Utara dalam empat tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1 di bawah
ini :
Tabel 1. Data Luas Lahan dan Produksi Tanaman Kopi di Sumatera Utara
Berdasarkan data di atas, luas lahan tanaman kopi Arabika yang semakin luas
tidak memicu bertambahnya jumlah produksi kopi Arabika, dilihat dari jumlah
mengingat dari segi lingkungan (tanah, iklim, ketinggian tempat dan suhu)
3
Berikut adalah data Luas lahan dan produksi tanaman kopi Arabika
Tabel 2. Data Luas Lahan dan Produksi Tanaman Kopi di Sumatera Utara
pada tahun 2014-2017 mengalami peningkatan luas tanam yaitu mulai dari 11.
316, 80 Ha. Tidak hanya luas areal kopi yang semakin meningkat, produksi
Sumatera Utara sebagai salah satu penghasil kopi arabika terbesar di Indonesia.
Data hasil komoditas kopi dan jumlah petani di Kabupaten Simalungun Provinsi
4
Tabel 3. Hasil Produksi dan Jumlah Petani Kopi Arabika di Kecamatan
Hasil Produksi Panen Racutan dan Panen Raya di Desa Manik Saribu
5
sebesar 185 orang. Desa Manik Saribu memiliki hasil produksi panen racutan
yang dihasilkan sebesar 4,5 ton per 2 minggu dan panen raya sebesar 13,5 Ton
per 1 (satu) tahun sekali dengan jumlah petani sebanyak 185 orang. Dengan
didukungnya jumlah petani yang cukup besar namun hasil pertanian di Desa
Manik Saribu belum maksimal jika dilihat dari data tersebut jika dibandingkan
pendapatan, luas lahan, tenaga kerja dan resiko usaha tani kopi dan bagaimana
hubungan antara luas lahan tenaga kerja, modal dengan pendapatan usaha tani
Simalungun.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Modal Kerja, luas lahan, dan tenaga kerja, berpengaruh terhadap
2. Bagaimana pengaruh Modal Kerja, luas lahan, dan tenaga kerja, terhadap
C. Tujuan Penelitian
6
Sesuai dengan latar belakang penelitian dan rumusan masalah yang
1. Untuk mengetahui profil modal kerja, luas lahan dan tenaga kerja pada
2. Untuk mengetahui adakah Pengaruh modal kerja, luas lahan dan tenaga
kerja terhadap pendapatan usaha tani Kopi Arabika di Desa Manik Saribu,
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana (S1) Jurusan
4. Bagi petani kopi arabika dapat digunakan sebagai informasi dan bahan
7
A. Landasan Teori
cara dalam pertanian. Usahatani juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
pendapatan dengan jalan memanfaatkan sumber daya alam, tenaga kerja dan
modal yang mana sebagian dari pendapatan yang diterima digunakan untuk
1. Modal kerja
pada hakikatnya merupakan jumlah yang terus menerus ada dalam menopang
8
Modal kerja mempunyai 2 fungsi :
b. Menutup dana atau pengeluaran tetap dan dana yang tidak berhubungan
apalagi bagi usaha kecil. Modal kerja sangat erat hubugannya dalam rangka
2. Luas Lahan
dalam proses produksi ataupun usaha tani dan usaaha pertanian. Dalam usaha tani
misalnya pemilikan atau penguasaan lahan sempit sudah pasti kurang efisien
dibanding lahan yang lebih luas. Semakin sempit lahan usaha, semaki tidak
efisien usaha tani yang dilakukan kecuali bila usaha tani dijalankan dengan tertib.
penggunaan masukan akan semakin efisien bila luas lahan yang dikuasai semakin
besar.
b. Terbatasnya persediaan tenaga kerja disekitar daerah itu yang pada akhirnya
9
c. Terbatasnya persediaan modal untuk membiayai usaha pertanian dalam
3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja usaha tani dapat dibedakan atas tenaga kerja pria, tenaga
kerja wanita dan tenaga kerja anak-anak. Tenaga kerja usaha tani dapat diperoleh
dari dalam keluarga dan luar keluarga. Tenaga kerja luar keluarga diperoleh
dengan cara upah. Tenaga kerja upahan ini biasanya terdapat pada usaha tani yang
berskala luas.
bertanaman kegiatan itu dapat dilakukan pada usaha- usaha (Hernanto, 1993) :
- Persiapan lahan
- Persiapan tanam
- Penerimaan
- Pemeliharaan
- pemanenan
- Penjualan
tidak berjalan atau gagal. Secara fisik, fungsi pengelolaan atau manajemen
10
tanah, modal, dan tenaga kerja dengan menerapkan teknologi yang tepat.
4. Pendapatan Usaha
selisih penerimaan dari hasil usaha tani dengan semua biaya selama proses
produksi (Biaya usaha tani). Biaya usaha tani tersebut merupakan semua nilai
mengelola usaha taninya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Biaya usaha
- Biaya tetap ( fixed cost) umumnya diartikan sebagai biaya yang relatif tetap
jumlah nya dan terus dikeluarkan walaupun output yang diperoleh banyak
atau sedikit, seperti : pajak, penyusutan alat, gaji karyawan, sewa lahan., alat
pertanian dsb, sehingga biaya ini dikatakan biaya yang tidak dipengaruhi
- Biaya tidak tetap (Variabel Cost) merupakan biaya yang besar kecilnya
11
Pendapatan dalam analisis usaha tani menurut Gustiana (2004) dibagi
Pendapatan Kotor, yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh petani dalam usaha
tani selama 1 tahun yang dapat diperhitungkan dari hasil penjualan atau
Ida Ayu Nyoman Utami Dewi (2017), Hasil penelitian “ Pengaruh Modal
Tenaga Kerja, Dan Luas Lahan Terhadap jumlah Produksi Kopi Arabika Di
hal. Variabel modal,tenaga kerja, dan luas lahan memiliki pengaruh signifikan
Kintamani Kabupaten Bangli . Variabel modal, tenaga kerja dan luas lahan
beta yang dibakukan yang paling besar adalah modal yang berarti bahwa
Luas Lahan dan Tenaga Kerja terhadap Pendapatan Usaha Tani Nenas(Studi
kasus Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun)”. Dapat
diambil kesimpulan, bahwa : Modal kerja, luas lahan, dan tenaga kerja secara
12
parsial modal kerja dan tenaga kerja tidak memberikan pengaruh nyata
Tenaga Kerja, dan Modal terhadap Produksi Jahe Merah (Studi Kasus di
variabel bebas menunjukan bahwa luas lahan berpengaruh nyata, tenaga kerja
usaha tani jahe adalah produksi, harga, dan tenaga kerja. Produksi, harga,
terhadap pendapatan usaha tani jahe. Pendapatan yang diperoleh petani jahe
dan Tenaga kerja terhadap Pendapatan petani bawang merah di desa sakuru
13
kec. Monta Kab. Bima”. Dapat disimpulkan bahwa: bahwa variabel modal
kerja, luas lahan, dan tenaga kerja secara simultan berpengaruh signifikan dan
sakuru kec. Monta kab. Bima. Variabel modal kerja dan tenaga kerja secara
nyata terhadap pendapatan petani bawang merah di desa sakuru kec monta kab
bima.
C. Kerangka Pemikiran
terhadap variabel terikat yaitu pengaruh Modal Kerja, Luas lahan dan Tenaga
Kerja terhadap Pendapatan usaha tani Kopi Arabika. Proses produksi akan
terpenuhi, persyaratan ini lebih dikenal dengan nama faktor produksi. Ketiga
produksi dikalikan dengan harga jual, dan selisih antara penerimaan usaha tani
dan modal kerja. Inilah yang disebut dengan pendapatan usaha tani.
Pendapatan ini dipengaruhi oleh faktor produksi yang terdiri dari tiga
14
MODAL KERJA
(X1)
LUAS LAHAN
( X2 )
PENDAPATAN USAHA
Luas tanah yang di TANI
usahakan ( Y)
TENAGA KERJA
(X3)
Keterangan :
(X1) : Modal kerja
(X2) : Luas Lahan
(X3) : Tenaga Kerja
(Y) : Pendapatan
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Modal kerja (X 1), Luas Lahan (X2), Tenaga Kerja (X3)
dan Pendapatan Usaha Tani (Y)
15
D. Hipotesis Penelitian
masalah dan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
1. Diduga adanya pengaruh Modal kerja, Luas Lahan dan Tenaga Kerja
2. Ada hubungan pengaruh Modal kerja, Luas Lahan dan Tenaga Kerja
16
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Arabika. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2021 –oktober 2021.
1. Populasi
Kabupaten Simalungun.
2. Sampel
oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang
(Sugiyono, 2012:11).
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah usaha tani kopi
17
populasi usaha tani Kopi arabika di daerah tersebut tercatat sebanyak 185 KK.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
Simalungun dan dari dinas terkait lainnya yang dapat mendukung kelengkapan
1. Analisis Kelayakan
Keterangan:
Dimana:
R/C < 1 : maka usaha tani kopi arabika tidak layak di kembangkan
18
R/C = 1 : usaha tani kopi arabika impas ( balik modal) tapi belum
layak di kembangkan
layak di kembangkan
R/C >2 :usaha tani tani kopi arabika sudah mengalami keuntungan
digunakan metode Regresi Linear Berganda yaitu suatu alat ukur mengenai
hubungan yang terjadi antara variabel terikat dengan dua atau lebih variabel
penelitian.
regresi linear berganda. Yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang
Dimana :
Y = Pendapatan(Rp)
a = Konstanta (intercept)
e = Residu
19
b1, b2, b3 = koefisien regresi
2. Petani kopi adalah orang yang melakukan usaha tani kopi dimana kopi
3. Lahan usaha tani kopi arabika adalah sebagian atau keseluruhan lahan
4. Luas lahan areal penanaman kopi yang dimiliki petani diukur dengan
satuan rante.
5. Bibit adalah biji yang yang telah diseleksi bagus dan disemaikan
8. Tenaga kerja adalah salah satu unsur penentu, terutama bagi usaha tani
20
keluarga petani yang digunakan per kegiatan dalam satu kali masa tanam.
(HOK).
usaha. Modal ini digunakan untuk pembiayaan, seperti bibit, pupuk, obat
10. Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang (Rp).
11. Penerimaan adalah hasil perkalian jumlah produksi dengan harga (Rp).
21
DAFTAR PUSTAKA
22
23