Dosen Pengampu:
Ir. Hanief Eko Sulistyo, MP.
Kelompok 7:
1. Muhammad Dian Hariz F. 205050100113001
2. Rofiqoh Handayani 205050100113041
3. Arthur Ramadhani 205050100113045
4. Melinda Apriliani 205050101113021
5. Nabilla Ayu R.S. 205050107113007
6. Bagas Puji Pangestu 205050107113017
Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan)
● Keberadaan alam yang sesuai untuk pengembangan pertanaman
kopi
● Luas area lahan kopi yang semakin meningkat
● Jenis kopi robusta dan arabika telah bersertifikat
● Adanya kelembagaan kelompok tani
2. Weakness (Kelemahan)
● Daya tawar petani yang rendah
● Kurangnya pengetahuan petani mengenai GAP (Good Agricultural
Practices)
● Usia pertanaman kopi yang sudah tua
● Pemanenan cenderung dalam kondisi campuran
3. Opportunities (Peluang)
● Adanya kemitraan dengan pihak swasta dan pihak lain
● Adanya dukungan dari pemerintah
● Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
4. Threats (Ancaman)
● Serangan hama dan penyakit
● Perubahan iklim yang tidak menentu
● Kenaikan harga pupuk
● Munculnya produk-produk kopi dari wilayah lain.
5. Strategi SO
● Penetrasi pasar
● Memanfaatkan kemajuan teknologi
6. Strategi WO
● Melakukan peremajaan tanaman kopi
● Menyediakan informasi pasar untuk produk kopi
7. Strategi ST
● Melakukan Inovasi Pengolahan Kopi
● Penerapan Upaya Mitigasi dan Adaptasi
8. Strategi WT
● Menyelenggarakan pelatihan / penyuluhan lebih intensif mengenai
budidaya dan pengendalian hama
● Memberikan bantuan permodalan kepada petani dan pelaku usaha
kopi
Gambar 1. IFAS
Gambar 2. EFAS
Gambar 3. Kuadran Analisis IFAS dan EFAS
● Hasil matriks IFAS dan EFAS menunjukkan kondisi kawasan agropolitan
komoditas kopi berada di kuadran III yang artinya strategi yang digunakan
dengan memanfaatkan peluang dan memperbaiki kelemahan dengan
mengubah strategi sebelumnya.