PENDAHULUAN
cukup lama.
dapat berfungsi sedikit lebih baik mungkin masih bisa sedikit demi sedikit
untuk membaca huruf dengan bantuan kaca pembesar, namun bagi anak
1
yang tergolong buta, sisa penglihatannya tidak mungkin dapat digunakan
lagi untuk membaca dan menulis huruf awas, sehingga mereka harus
tempat ke tempat lainnya yang diinginkan. Oleh karena itu mereka perlu
kasar, motorik kasar itu sendiri merupakan suatu kegiatan yang meliputi
2
Senam tradisional gemar gatra merupakan salah satu contoh
motorik kasar pada anak. Melalui kegiatan senam ini anak dapat
Lombok Timur, kegiatan ini pun tidak dilakukan setiap hari. Penggunaan
berkembang dengan optimal. Selain itu, anak akan merasa senang karena
3
Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul
B. Identifikasi masalah
motorik kasar
LOMBOK TIMUR.
Lombok Timur”.
4
D. Tujuan Penelitian
tradisional gemar gatra pada anak tuna netra di SLBN 1 Lombok Timur.
E. Manfaat penelitian
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
anak tunanetra.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Sekolah
pengajaran.
5
c. Bagi Guru
d. Bagi siswa
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Senam
a. Pengertian Senam
kebugaran jasmani.
7
menciptakan senam yang efektif tepat sasaran kesehatan baik fisik,
1) Gerakan Pemanasan
a) Petak Umpet
Sumber :
8
(Buku Panduan Senam Gemar Gatra Volume
1)
Sumber :
1)
c) Permainan Selodor
9
Sumber :
1)
melenturkan otot.
Sumber :
10
(Buku Panduna Senam Gemar Gatra Volume
1)
e) Permainan Layang-Layang
Sumber :
1)
2) Gerakan Inti
a) Permainan Enggrang
11
menjaga ketebalan bantalan ruas tulang
panggul.
Sumber :
1)
memberikan kekuatan.
Sumber :
1)
12
c) Permainan Layang-Layang
belikat.
Sumber :
1)
13
Sumber :
1)
e) Permainan Engklek
Sumber :
1)
14
f) Permanian Prisean
Sumber :
1)
g) Permainan Gangsing
15
Sumber :
1)
tangan.
Sumber :
1)
16
i) Permainan Tarik Tambang
Sumber :
1)
3) Gerakan Pendinginan
17
Sumber :
1)
Sumber :
1)
18
rongga paru sehingga kembang kempis paru
lebih optimal.
Sumber :
1)
lebih optimal.
Sumber :
19
(Buku Panduan Senam Gemar Gatra Volume
1)
Sumber :
1)
d. Manfaat Senam
20
2) Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh
2. Motorik Kasar
a. Pengertian Motorik
b. Motorik Kasar
21
ada dalam tubuh maupun seluruh anggota tubuh yang
22
3. Tunanetra
b. Klasifikasi Tunanetra
23
1) Berdasarkan Tingkatan Ketajaman Penglihatan
blind).
24
a) Tunanetra Sebelum dan Sejak Lahir
b) Tunanetra Batita
c) Tunanetra Balita
e) Tunanetra Remaja
tahun.
f) Tunanetra Dewasa
25
adaptasi/penyesuaian pendidikan khusus yang sangat penting
Disability).
Disability)
Visual Disability)
26
c. Penyebab Terjadinya Tunanetra
lain :
1) Faktor Internal
timbul dari dalam diri individu, yang sering disebut juga faktor
2) Faktor Eksternal
27
sehingga kemungkinan besar, anaknya lahir dalam kondisi
b) Glaukoma
d) Retinoblastoma
e) Kekurangan Vitamin A
28
retina terhadap cahaya (rabun senja) dan terjadi kekeringan
g) Kecelakaan
29
b) Anak-anak tunanetra mendapat angka yang hampir sama
(comprehension)
Sosial
sebagai berikut :
menyinggung perasaannya.
30
terjadi karena ia belum berusaha sepenuhnya dalam
Dan Motorik/Perilaku
kurang ajeg serta agak kaku. Mata anak tunanetra, ada yang
tunanetra.
b) Aspek Motorik/Perilaku
2) Perilaku stereotip
31
B. Kajian Penelitian yang Relevan
tersebut yaitu :
1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitri Nurul Ihsani (2013), dengan
pada anak sehingga kemampuan motorik kasar pada anak terlihat dari
setiap siklus.
penelitian yang dilakukan oleh Fitri Nurul Ihsan dengan penelitian ini
ada pada penelitian Fitri Nurul Ihsan menggunakan sampel anak tanpa
32
2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wardatus Sholihah dan Eky
Sholihah dan Eky Prasetya Pertiwi dengan penelitian ini adalah sama-
33
C. Alur Pikir
Anak Mengalami
peningkatan dalam
hal motorik kasar
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
tindakan kelas (PTK). PTK adalah suatu kegiatan ilmiah yang berorientasi
Huda, 2015:24).
35
Guru dan peneliti bersama-sama melakukan proses perencanaan,
Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan, dimulai dari awal bulan Juni
2022.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek darimana data dapat
diperoleh.
36
1. Observasi
Ningrum, 2014:88).
maupun siswanya.
No Kemampuan anak
Indikator Sangat kurang belum
bisa bisa bisa
1 Anak dapat
melakukan
37
sikap awal
senam
2 Anak dapat
mengikuti
gerakan yang
diarahkan
3 Anak terampil
dalam
melakukan
gerakan tangan
4 Anak terampil
dalam
melakukan
gerakan kaki
5 Anak dapat
mengikuti
perintah lisan
yang diberikan
6 Anak dapat
mengkombinasi
kan gerakan
kaki dan tangan
penelitian. Berikut :
Kemampuan anak
No Indikator Nama Sangat Kurang Belum
bisa bisa bisa
Anak dapat
melakukan
sikap awal
1 senam
Tabel 3.3 Rubrik Daftar Cek List Tentang Ketepatan
38
Kriteria
No Deskripsi Skor Ket.
penilaian
Anak sangat Jika anak sudah dapat
bisa melakukan sikap awalan
melakukan senam, yaitu : sikap berdiri
1 sikap awal tegak, kaki kiri dan kanan
senam lurus sebagai tumpuan berat
badan, sudah dapat
menghitung denyut nadi,dan
melakukan gerakan 3
pemanasan.
Anak Jika anak dapat melakukan
kurang bisa beberapa beberapa sikap
melakukan awalan senam seperti, berdiri
sikap awal tegak, kaki kiri dan kanan
senam lurus sebagai tumpuan berat
2 badan, sudah dapat
menghitung denyut nadi,dan 2
melakukan gerakan
pemanasan.
Anak belum Jika anak hanya dapat
bisa melakukan satu sikap awalan
melakukan senam seperti berdiri tegak,
3 sikap awal kaki kiri dan kanan lurus
senam sebagai tumpuan berat badan,
sudah dapat menghitung
denyut nadi,dan melakukan 1
gerakan pemanasan.
Tabel 3.4 Instrumen Daftar Checklist Tentang Ketepatan
Kemampuan anak
No Indikator Nama Sangat Kurang Belum
bisa bisa bisa
1 Anak dapat
mengikuti
gerakan
yang
diarahkan
39
Tabel 3.5 Rubrik Daftar Cek List Tentang Ketepatan
Kriteria
No Deskripsi Skor Ket.
penilaian
1 Anak sangat Jika anak sudah dapat
bisa melakukan gerakan senam
mengikuti yang diarahkan , seperti
gerakan gerakan-gerakan inti dalam
yang dalam senam yaitu :
diarahkan melompat, berputar,
melangkah dan lain
sebagainya. 3
2 Anak Jika anak dapat melakukan
kurang bisa beberapa gerakan yang
mengikuti diarahkan, seperti melompat,
gerakan berputar dan melangkah.
yang
diarahkan
2
3 Anak belum Jika anak hanya dapat
bisa melakukan satu gerakan
mengikuti tangan seperti hanya dapat
gerakan melompat, berputar, atau
yang melangkah dan lain
diarahkan
1
Tabel 3.6 Instrumen Daftar Checklist Tentang Keterampilan
Kemampuan anak
40
Tabel 3.7 rubrik daftar cek list tentang keterampilan melakukan
gerakan tangan
Kriteria
No Deskripsi Skor Ket
penilaian
1 Anak Jika anak terampil melakukan 3
terampil semua gerakan tangan seperti
melakukan mengayunkan satu tangan,
gerakan mengayunkan dua tangan secara
tangan bersamaan, dan melakukan
gerakan inti bagian tangan pada
senam
2 Anak Jika anak dapat melakukan 2
kurang beberapa gerakan tangan ,
terampil seperti mengayunkan satu tangan
melakukan atau mengayunkan dua tangan
gerakan
tangan
3 Anak Jika anak hanya dapat 1
belum melakukan satu gerakan tangan
terampil seperti hanya dapat melakukan
melakukan satu ayunan tangan.
gerakan
tangan
Tabel 3.8 Instrumen Daftar Checklist Tentang Keterampilan
Kemampuan anak
41
Kriteria
No deskripsi Skor Ket
penilaian
1 Anak Jika anak dapat terampil
terampil melakukan gerakan kaki
dalam seperti : mengayunkan kaki,
melakuk melompat, meloncat, melangkah 3
an dan gerakan inti bagian kaki
gerakan pada senam
kaki
2 Anak Jika anak terampil melakukan
kurang dua atau tiga gerakan kaki yang
terampil ada pada senam, seperti : 2
dalam melangka, berjalan dan
melakuk melompat.
an
gerakan
kaki
3 Anak Jika anak hanya terampil
belum melakukan satu gerakan kaki
terampil dari semua gerakan inti seperti 1
melakuk hanya dapat berjalan di tempat
an
gerakan
kaki
Tabel 3.10 Instrumen Daftar Checklist Tentang Keterampilan
Kemampuan anak
No Indikator Nama Sangat Kurang Belum
bisa bisa bisa
1 Anak
dapat
mengikuti
perintah
lisan yang
diberikan
Tabel 3.11 Rubrik Daftar Cek List Tentang Keterampilan Anak
42
penilaian
1 Anak sangat Jika anak sudah
bisa mengikuti dapat mengikuti
perintah lisan perintah lisan yang
yang diberikan diberikan seperti,
mengayunkan 3
tangan kedepan dan
kebelakang, posisi
tangan di pinggang,
kaki melangkah
kedepan, bergerak
seperti menarik
layangan dan
gerakan inti
lainnya.
2 Anak Jika anak dapat
kurang terampil dalam
bisa mengikuti beberapa
mengikuti perintah lisan yang
perintah diberikan seperti,
lisan yang mengayunkan
diberikan tangan kedepan dan 2
kebelakang, posisi
tangan di pinggang,
kaki melangkah
kedepan, bergerak
seperti menarik
layangan dan
gerakan inti
lainnya.
3 Anak Jika anak hanya
belum dapat mengikuti
bisa satu perintah lisan
mengikuti yang diberikan
perintah seperti,
lisan yang mengayunkan
diberikan tangan kedepan dan 1
kebelakang, posisi
tangan di pinggang,
kaki melangkah
kedepan, bergerak
seperti menarik
layangan dan
gerakan inti
43
lainnya.
Tabel 3.12 Instrumen Daftar Checklist Tentang Keterampilan
Kemampuan anak
Sangat Kurang Belum
No Indikator Nama
bisa bisa bisa
1 Anak dapat
mengkomb
inasikan
gerakan
kaki dan
tangan
Tabel 3.13 Rubrik Daftar Cek List Tentang Keterampilan Anak
44
kaki dan
tangan
2. Dokumentasi
Foto dan video ini berisi kegiatan ketika anak sedang melakukan
senam.
dokumen sekolah, seperti data profil sekolah, data siswa dan guru,
E. Analisis Data
45
hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang
NP = R / SM x 100 %
Keterangan :
NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 = Bilangan tetap
F. Keabsahan data
46
0% - 44% : belum meningkat
BAB IV
1. Lokasi Penelitian
47
Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. SLB
Sekolah 188.45/170/PDK/2006.
setiap hari Senin sampai dengan hari Sabtu, dimulai pada pukul 08.00
di dalam satu ruangannya bersekat antara kelas yang satu dan yang lain
ruang tata usaha dan kamar mandi. Selain itu SLB Negeri 1 Lombok
48
Timur ini juga dilengkapi dengan alat permainan outdoor seperti
Nama
No Jumlah Panjang Lebar ket
Ruangan
1 Ruang kelas 18 8 7
Ruang kepala
2 1 8 5
sekolah
Ruang tata
3 1 8 5
usaha
4 Kamar mandi 10 3 2
Tabel 4.1 Ruangan SLB Negeri 1 Lombok Timur
No Nama alat Jumlah Asal Ket
permainan
1 Jungkat jungkit 2 Milik
2 Perosotan 1 Milik
3 Ayunan 2 Milik
4 Tangga kotak 1 Milik
Tabel 4.2 Alat permainan Outdoor
2. Subyek Penelitian
49
yang dimiliki oleh anak tunanetra di SLB Negeri 1 Lombok Timur.
anak. Kegiatan observasi ini dilakukan pada tanggal 20, 22, dan 24
kekiri.
50
sedikit mengikuti arahan tersebut walaupun masih terkendala oleh
Lombok Timur.
pra tindakan
sebanyak 3 orang.
51
dengan penuh semangat walaupun peneliti terbilang orang baru di
tetap ramah.
dalam aula juga sudah ada guru olahraga yang akan membimbing
dengan baik.
satu sampai lima belas sesuai dengan ketukan yang akan digunakan
52
sikap sempurna, dada menghadap ke depan, kepala menoleh ke
badan Ke dua Siku kanan dan siku kiri bertemu di depan wajah
53
Gerakan pemanasan selanjutnya dilakukan dengan posisi
kanan di angkat lebih tinggi dari atas kepala, tekuk kaki kanan,
mun lebih rendah dari pada tanga kanan lutut masih di tekuk,
54
Kedua tangan menekuk sekitar 30 derajat dan mengenggam
gerakan enggrang.
tangan kiri menekuk setinggi siku kanan seolah olah menarik tali
55
Setelah melakukan gerakan secara berulang dilanjutkan ke
satu, lalu hitungan kedua kaki sejajar dengan kotak nomer dua dan
gerakan inti posisi Kedua tangan berada di atas kepala, tangan kiri
56
memegang alat pecut prisean atau penjalin, Hitungan 1 tangan
posisi berdiri kaki kiri direntangkan lurus ke kiri, sejauh dua kali
lebar bahu, posisi telapak kaki 45 derajat ke luar dan lutut di tekuk
gerakan enggrang.
57
kiri, sejauh dua kali lebar bahu, posisi telapak kaki 45 derajat ke
kanan seolah-olah menarik tali, tangan kiri lurus dan tangan kanan
58
di depan dada . Lalu kedua tangan di tarik ke depan pinggang.
59
Selanjutnya gerakan pendinginan kedua dengan posisi
badan kedua Siku kanan dan siku kiri bertemu di depan wajah
sejauh dua kali ukuran bahu, posisi telapak kaki 45 derajat ke luar
60
kanan di angkat lebih tinggi dari atas kepala, tekuk kaki kanan,
mun lebih rendah dari pada tanga kanan lutut masih di tekuk,
pak”.
61
Berdasarkan hasil pra tindakan yang sudah dilakukan, anak-
62
perintah lisan yang diberikan
6 Keterampilan anak dalam 33,33%
mengkombinasikan gerakan tangan dan kaki
b. Deskripsi Data Kemampuan Motorik Kasar Siklus 1
1) Tahap Perencanaan
digunakan.
2) Tahap Pelaksanaan
63
a) Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama.
64
mengarahkan anak-anak melalui kontak fisik dan instruksi
peneliti.
65
Setelah selesai melakukan senam guru olahraga
kaki, jangan ragu Bapak Guru dan Ibu Guru pasti menjaga
66
kalian agar keseimbangan kalian tidak mudah goyah,
67
diarahkan ke aula tanpa memasuki ruangan kelas terlebih
dahulu.
68
saat melakukan gerakan senam yang memerlukan
gerakan selanjutnya”.
kelas.
69
melakuk mengikut melakuka melakuka dalam anak
an sikap i gerakan n gerakan n gerakan mengikuti dalam
awalan yang tangan kaki perintah mengko
diarahka lisan yang mbinasik
n diberikan an
gerakan
kaki dan
tangan
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Z.A 2 2 2 2 2 2
2 M.I.R 2 1 1 1 1 1
3 R.A.P 1 1 1 1 1 1
Jumlah 0 2 1 0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2
Persentase 0 6 3 0 3 6 0 3 6 0 3 6 0 3 6 0 3 6
% 6 3 % 3 6 % 3 6 % 3 6 % 3 6 % 3 6
, , , , , , , , , , , ,
6 3 3 6 3 6 3 6 3 6 3 6
7 3 3 7 3 7 3 7 3 7 3 7
% % % % % % % % % % % %
c) Pelaksanaan Tindakan Siklus I pertemuan ketiga.
70
memberikan perintah lisan dan mengarahkan anak-anak
terlalu leluasa.
71
No Nama Aspek Yang Dinilai
Ketepatan Ketepatan Anak Anak Keterampilan Keterampilan
melakuka mengikuti terampil terampil anak dalam anak dalam
n sikap gerakan melakuka melakuka mengikuti mengkombina
awalan yang n gerakan n gerakan perintah lisan sikan gerakan
diarahkan tangan kaki yang diberikan kaki dan
tangan
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Z.A 3 2 2 2 2 2
2 M.I.R 2 2 2 2 2 2
3 R.A.P 2 1 1 1 1 1
Jumlah 1 2 0 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1
3 6 6 3 6 3 6 3 6 3 6 3
3 6 6 3 6 3 6 3 6 3 6 3
, , 0 0 , , 0 , , 0 , , 0 , , 0 , ,
Persentase
3 6 % % 6 3 % 6 3 % 6 3 % 6 3 % 6 3
3 7 7 3 7 3 7 3 7 3 7 3
% % % % % % % % % % % %
3) Pengamatan
diarahkan.
72
anak-anak senam dengan alunan musik. Agar anak-anak dapat
diarahkan.
peneliti.
73
sembari melakukan kombinasi gerakan kaki dan tangan serta
74
Tabel di atas apabila disajikan dalam bentuk diagram
100
90
80 Ketepatan melakukan
sikap awalan
70 Ketepatan mengikuti
gerakan yang diarahkan
60
Anak terampil melakukan
50 gerakan tangan
Anak terampil melakukan
40 gerakan kaki
Keterampilan anak dalam
30 mengikuti perintah lisan
yang diberikan
20 Keterampilan anak dalam
mengkombinasikan ger-
10 akan kaki dan tangan
Series7
0
sebelum siklus I siklus II
tindak
4) Refleksi
dilakukan.
75
Pada kegiatan ini, peneliti berdiskusi bersama guru
meloncat.
76
Berdasarkan hasil penelitian siklus I dapat dilihat bahwa
II.
1) Tahap Perencanaan
77
pada tahap perencanaan siklus I, yaitu menyiapkan media yang
2) Tahap Pelaksanaan
3 anak.
78
merentangkan tangan dengan jarak cukup berjauhan untuk
gerakan senam.
senam.
79
gerakan pendinginan yang sama dengan gerakan
pemanasan.
bertepuk tangan.
80
Persentase 3 6 0 3 66 0 0 1 0 0 6 3 0 6 3 0 6 3
3, 6 % 3 , % % 0 % % 6 3 % 6 3 % 6 3
3 , , 67 0 , , , , , ,
3 6 3 % % 6 3 6 3 6 3
% 7 3 7 3 7 3 7 3
% % % % % % % %
b) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Kedua
81
senam gemar gatra. Guru dan peneliti tetap menjaga anak-
dengan semangat.
82
c) Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II Pertemuan Ketiga
bersungguh-sungguh.
83
kesulitan untuk mengikuti gerakan sesuai lagu dan arahan
keluar aula.
84
anggota tubuhnya. Anak juga terlihat bersemangat untuk
tersebut.
85
2 Ketepatan 77,78% 77,78% 88,89% 81,84%
melakukan
gerakan yang
diarahkan
3 Terampil 66,67% 77,78% 88,89% 77,78%
melakukan
gerakan tangan
4 Terampil 66,67% 77,78% 88,89% 77,78%
melakukan
gerakan kaki
5 Keterampilan 66,67% 77,78% 88,89% 77,78%
anak dalam
mengikuti
perintah lisan
yang diberikan
6 Keterampilan 66,67% 77,78% 88,89% 77,78%
anak dalam
mengkombina
sikan gerakan
tangan dan
kaki
sebagai berikut:
100
90
80
Ketepatan melakukan sikap
awalan
70
Ketepatan mengikuti
60 gerakan yang diarahkan
Anak terampil melakukan
50 gerakan tangan
Anak terampil melakukan
40 gerakan kaki
Keterampilan anak dalam
30 mengikuti perintah lisan
yang diberikan
20 Keterampilan anak dalam
mengkombinasikan ger-
10 akan kaki dan tangan
Series7
0
sebelum siklus I siklus II
tindak
86
Gambar 4.2. Diagram Hasil Observasi Kemampuan
Motorik Kasar Siklus II
Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan
4) Refleksi
senam.
87
Indikator ketepatan anak dalam melakukan sikap
37,04%.
88
menghentikan penelitian atau tidak melakukan siklus
selanjutnya.
secara optimal. Hal ini terlihat saat anak melakukan kegiatan senam di
89
gerakan tangan, Terampil melakukan gerakan kaki, Keterampilan anak
90
peneliti memberikan target pencapaian kemampuan motorik kasar anak
lebih dari 76%, oleh karena itu peneliti melakukan siklus yang kedua.
75%-100%. Hal ini sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan
oleh peneliti.
Kasar Anak
91
No Indikator Sebelum tindakan Siklus I Siklus II
1 Kemampuan 55,56% 62,97% 88,89%
melakukan sikap
awalan senam
2 Ketepatan 44,44% 48,14% 81,48%
melakukan
gerakan yang
diarahkan
3 Terampil 44,44% 48,14% 77,78%
melakukan
gerakan tangan
4 Terampil 44,44% 48,14% 77,78%
melakukan
gerakan kaki
5 Keterampilan 44,44% 48,14% 77,78%
anak dalam
mengikuti
perintah lisan
yang diberikan
6 Keterampilan 33,33% 40,74% 77,78%
anak dalam
mengkombinasika
n gerakan tangan
dan kaki
92
sebelum tindakan, siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut.
100
90
80
Ketepatan melakukan sikap
awalan
70
Ketepatan mengikuti
60 gerakan yang diarahkan
Anak terampil melakukan
50 gerakan tangan
Anak terampil melakukan
40 gerakan kaki
Keterampilan anak dalam
30 mengikuti perintah lisan
yang diberikan
20 Keterampilan anak dalam
mengkombinasikan ger-
10 akan kaki dan tangan
Series7
0
sebelum siklus I siklus II
tindak
93
meningkat dari 44,44% menjadi 77,78% sehingga terjadi peningkatan
kegiatan senam gemar gatra. Kegiatan senam ini dilaksanakan dalam dua
gatra.
94
Pada awal siklus pertama anak terlihat masih kesulitan untuk
sebelahnya. Akan tetapi hal ini hanya terjadi pada pertemuan pertama dan
Hal yang sering terjadi pada awal siklus I adalah anak belum
yang hanya menggerakkan tangannya saja dan ada anak yang hanya
gerakan-gerakan tangan dan kaki tersebut, selain itu juga musik, kode dan
arahan yang dilakukan oleh guru sudah mulai terbiasa di dengar oleh anak-
anak.
terlihat lupa akan gerakan tersebut, namun guru tetap memberikan arahan
kasar anak. Pada indikator ketepatan anak dalam melakukan awalan senam
95
keterampilan anak dalam melakukan gerakan tangan meningkat sebesar
bahwa pada setiap siklus kemampuan motorik kasar yang dimiliki oleh
96
kepada anak-anak. Guru mengarahkan anak untuk mencoba gerakan
gerakan-gerakan tersebut.
Yudha Saputra & Rudyanto (Fitri N.I 2013:11) kemampuan motorik kasar
besarnya.
C. Keterbatasan Penelitian
97
1. Pelaksanaan penelitian ini tidak dilakukan setiap hari, melainkan
hanya dilakukan satu minggu tiga kali, hal ini menyebabkan anak
siswa yang berbeda-beda maka hasil penelitian ini dapat saja berbeda
apabila dilakukan pada sekolah atau pada keterbatasan anak yang lain.
98
BAB V
A. Simpulan
tradisional gemar gatra. Dengan melakukan kegiatan senam ini anak dapat
pada anak sehingga kemampuan motorik kasar anak dapat meningkat. Hal
ini terlihat jelas dari hasil penelitian yang diperoleh pada setiap siklus
terlihat bahwa 62,97% anak sudah dapat melakukan sikap awalan senam,
perintah lisan yang diberikan, dan 40,74% anak sudah terampil dalam
terlihat bahwa 88,89% anak sudah dapat melakukan sikap awalan senam,
99
perintah lisan yang diberikan, dan 77,78% anak sudah terampil dalam
gerakan-gerakan tersebut.
B. Implikasi
Lombok Timur terlihat dampak dari penerapan senam gemar gatra bagi
tersebut perlahan-lahan dengan baik dan hal ini juga berdampak pada
C. Saran
yaitu :
100
1. Untuk meningkatkan motorik kasar pada anak tunanetra pendidik
harus lebih luas lagi dan barang-barang yang ada di dalam aula
menarik.
101