PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari pendidikan formal dari tingakat pendidikan Sekolah Dasar, hingga Menengah
lainya.
sistem budaya masyarakat (Hadi, 2007). Oleh karena itu tari sebagai media
dini kepada peserta didik. Sementara itu, era milenial sekarang ini nilai-nilai
pada umumnya menikmati seni pertunjukan hanya sebagai hiburan belaka tanpa
daerah tersebut. Selain itu kurangnya minat peserta didik dalam menekuni serta
memiliki rasa ingin tahu tentang kesenian daerah. Hal ini disebabkan oleh
1
dari dalam negeri maupun luar negeri sehingga kesenian daerah menjadi kurang
diminati. Selain itu peserta didik menjadi manusia individualis yang tidak peduli
serta pembelajaran tari. Tari memiliki Fungsi yaknitari sebagai ritual, seremonial,
rohani. Kebugaran jasmani yang tergangu dapat beraktibat pada proses belajar
didik. Artinya setiap peserta didik harus menjaga kesehatan guna melancarkan
porses belajar. Kesehatan jasmani berhubungan erat dengan gerak tubuh atau
Bisa dikatakan bahwa kebugaran jasmani salah satu faktor penentu kesehatan dan
ketahanan tubuh. Misalnya dengan banyak berolahraga maka tubuh akan lebih fit
dan terhindar dari berbagai penyakit. Kebugaran jasmani erat kaitannya dengan
2
aktivitas fisik. Setiap manusia memiliki aktivitas fisik yang berbeda, otomatis
kebugaran jasmaninya pun akan berbeda. Semakin banyak aktivitas fisik yang
dilakukan maka tingkat kebugaran jasmani pun akan semakin tinggi. Kebugaran
penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya dari kerja yang
2000). Adapun menurut Djoko Pekik Irianto (2004) yang mengemukakan bahwa
seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang
Irianto, 2004). Lebih khusus menurut Rusli Lutan (2002), kebugaran jasmani
physical fitness. Menurut Santoso Giriwijoyo dan Didik Zafar (2012) Physical
3
fitness selain diterjemahkan sebagai kebugaran jasmani, diterjemahkan pula
banyak suku sehingga memiliki banyak bahasa daerah dan tarian tradisionalnya.
Misalnya tarian tradisional lego-lego. Tarian ini berada di Kabupaten Alor. Pada
suku Kabola harus melakukan ritual dengan melakukan tarian lego lego untuk
meminta pertolongan dari Tuhan yang maha esa. Agar dalam perjalaannya
melakukan peperangan dapat merai kemenangan serta agar tidak banyak korban
yang tewas akibat dari peperangan yang dilakukannya, serta dalam perjalanaan
membentuk lingkaran dan gerakan yang melibatkan hentakan gerakan kaki yang
seirama sehingga membantu otot agar tetap fleksibel, kuat dan sehat agar
meningkatkan sistem sirkulasi darah, sistem saraf, fungsi jantung dan juga
4
meningkatkan komponen kelenturan, stamina, dan kecepatan. Tubuh yang jarang
1. Maka dari itu peneliti melakukan riset langung pada siswa-siswi kelas XI
2. siswa terhadap tarian lego-lego yang dilakukan. Kondisi ini menjadi landasan
penulis dalam mengambil judul ini untuk mengkaji lebih dalam kekuatan otot
B. Identifikasi masalah
5. Bagaimana peran guru penjas dalam meningkatkan kekuatan otot perut, otot
5
C. Batasan Masalah
jasmani?
D. Rumusan Masalah
meningkatkan kekuatan otot perut, otot lengan dan kecepata pada Siswa Kelas XI
E. TujuanPenelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatatan
kekuatan otot perut, otot lengan dan kecepatan pada siswa kelas XI melalui tarian
F. Manfaat Penelitian
6
a. pada siswa kelas XI SMA Kristen 2 Kalabahi Kabupaten Alor. Sebagai
Kabupaten Alor
2. Manfaat praktis
b. Bagi Guru
siswa kelas XI agar dapat meningkatkan kekuatan otot perut, otot lengan
lengkap tentang sesuatu istilah yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri
7
1. Kebugaran Jasmani
2. Tarian Lego-Lego
Tarian Lego-Lego adalah suatu pertunjukan tarian yang berasal dari Pulau
yang dimainkan oleh lalaki dan perempuan secara melingkar dengan cara
3. Peningkatan adalah kemajuan dari seseorang dari tidak tahu menjadi tahu
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kebugaran Jasmani
sehat dan mampu beraktifitas secara produktif. Sebagai bagian dari program
9
fitness), yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan kerja sehari-hari secara
melompat.
Orang yang bugar berarti sehat secara dinamis. Sehat dinamis menunjang
akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja seseorang dan juga
belajar.
10
Menurut Sadoso Sumosardjuno (1992) menyatakan bahwa kebugaran
sehari-hari dengan mudah, tanpa lelah yang berlebihan dan masih mempunyai
sehari-hari tanpa merasa lelah dan masih mempunyai sisa tenaga untuk waktu
senggangnya.
akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiaptiap orang berbeda-beda sesuai dengan
11
komponen. Diambil dari Buku Prinsip Pelatihan Fisik Olahraga, 1 Gusti
melakakukan aktivitas.
c. Kecepatan (speed)
sesingkat-singkatnya.
d. Kelincahan (agility)
yang singkat.
f. Kelentukan (flexibility)
12
Kelentukan adalah kesanggupan gerak tubuh atau anggota gerak tubuh
seluas –luasnya.
h. Ketepatan (accuracy)
i. Kesimbangan (balance)
terkendali.
j. Koordinasi (coordination)
Djoko Pekik Irianto (2004) ada beberapa hal yang mempengaruhi kebugaran
13
jasmani terdiri dari 3 faktor, yaitu faktor makan, faktor istirahat, dan faktor
a. Faktor Makan
harus sehat dan bergizi agar tubuh dapat tumbuh dan berkembang
dalamnya.
b. Faktor Istirahat
juga diidentikan dengan tidur. Dengan waktu tidur yang cukup, tubuh
c. Faktor Olahraga
Berolahraga merupakan salah satu cara paling efektif dan aman untuk
saja olahraga atau latihan yang dilakukan harus terpola dan teratur.
faktor asupan gizi, faktor berat badan, faktor tidur dan istirahat, dan
1. Faktor Umur
jasmani. Bentuk tubuh yang baik adalah bentuk tubuh yang bebas
dicapai bila seseorang berada dalam kondisi tidak sehat dan begitu
17
c) Risiko penyakit kronis, seperti serangan jantung, diabetes tipe 2,
e) Risiko lebih rendah jatuh dan cederah pada saat berolahraga atau
selama beraktivitas.
f) Waktu pemulihan yang lebih cepat saat menjalani rawat inap atau
istirahat di rumah.
g) Suasana hati yang lebih baik dan tubuh terasa lebih berenergi.
salah satu usaha untuk menyesuaikan keadaan jasmani terhadap kegiatan yang
diperberat atau lebih berat dengan cara bertahap sehingga akan mengalami
adaptasi dalam menerima atau melakukan kegiatan yang lebih berat. Latihan
kualitas daya tahan paru jantung, kekuatan dan daya tahan otot, kelentukan,
18
dan komposisi tubuh (Djoko Pekik). Prinsip-prinsip latihan kebugaran
berikut:
1. Overload
selanjutnya.
2. Specifity
Latihan yang dipilih harus sesuai dengan tujuan latihan yang hendak
3. Reversible
B. Tarian Lego-Lego
memukul gong penyanyi akan berjalan mengintari pohon dengan langkah kaki
ini dilakukan secara masal dengan bergandengan tangan dan bergerak secara
melingkar. Sekarang lego-lego menjadi salah satu Aikon dari pulau alor
kabupaten alor tari-tari yang dikenal oleh masyarakat Alor antara lain: Tari
lego-lego, Tari Bial (tari elang), Tari Buming (tari ular), Tari Dalik (tari
sangat populer adalah Tari Lego-lego caranya masal dan lebih menyatakan
selaku simbol perdamaian antara dua suku atau kampung yang berselisih.
memakai busana adat dari kulit kayu sementara rambut mereka yang
perempuan di biarkan terurai. Dikaki kiri dan kanan para penari di pasang
tetabuhan gong dan gendang dari kuningan atau moko mengiringi pola para
bahasa adat mereka (Tri Cahyani, 2019). Biasanya, lego-lego ditarikan lama
lakukan oleh masyarakat suku kabola untuk menyambut atau agar tamu
lego-lego ini tidak hanya di lakukan oleh masyarakat suku kabola saja semua
masyarakat alor melakukan tarian ini namun yang menjadi pembeda adalah di
21
mana masyarakat suku bukapiting, suku kaboladan suku abui melakukan
tarian sambil mengelilingi batu yang biasa di sebut mezbah yang sudah
gunakan untuk menyambut tamu semata namun tarian lego- lego sendiri di
berbagai acara seperti pernikahan, upacar adat dan lain-lain. Dalam kehidupan
sehari -hari masyarakat alor khusunya suku kabola tarian lego-lego sudah
menjadi darah bagi suku kabola di karenakan tarian ini merupakan tarian
warisan dari nenek moyang mereka sehingga akan tetap menjaga dan
melestarikan budaya yang telah di ciptakan oleh para leluhur yang terdahulu
2. Gerakan Lego-Lego
gerakan tangan dan kaki secara harmonis, dalam tari lego-lego penari akan
penari akan melakuakan gerakan kaki maju mundur dan kekanan dan ke kiri.
Meskipun terlihat sederhana para penari bergerak dengan kompak agar dapat
yang indah.
TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes
a.) Tujuan
100/200 meter.
- Bendera start
- Peluit
- Tiang pancang
- Stop watch
- Serbuk kapur
- Formulir TKJI
- Alat tulis
c. Petugas Tes
d. Pelaksanaan
2.) Gerakan
23
a) pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap
untuk lari.
b) pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis
finish.
a) mencuri start
d) jatuh / terpeleset
a) hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
Tabel 1
Nilai TKJI Tes Lari 100/200 Meter
Usia 16 – 19 tahun
Nilai
Putra Putri
Sd – 7.2 detik Sd – 8.4 detik 5
7.3 – 8.3 detik 8.5 – 9.8 detik 4
8.4 – 9.6 detik 9.9 – 11.4 detik 3
9.7 – 10.0 detik 11.5 – 13.4 detik 2
11.1 – dst 13.5 – dst 1
24
2. Tes Baring Duduk (Sit Up) Selama 60 detik
a. Tujuan
2) stopwatch
3) alat tulis
c. Petugas tes
1) pengamat waktu
d. Pelaksanaan
1) sikap permulaan
kakitidak terangkat.
2) Gerakan
25
a) Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap
sikap awal.
e. Pencatatan Hasil
2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0).
Tabel 2
Nilai TKJI Tes Sit up
Usia 16 – 19 tahun
Nilai
Putra Putri
41 kali ke atas 29 kali ke atas 5
30 – 40 kali 20 – 28 kali 4
21 – 29 kali 10 – 19 kali 3
10 – 20 kali 03 – 09 kali 2
00 – 09 kali 00 – 02 kali 1
26
b. Alat dan fasilitas
2) stopwatch
3) alat tulis
c. Petugas tes
1) pengamat waktu
d. Pelaksanaan
1) sikap permulaan
telapak tangan di lantai sejajar dengan bahu, dan Posisi kaki lurus
dengan ujung jari menyentuh lantai dan Mulai angkat tubuh sampai
tangan lurus
kakitidak terangkat.
2) Gerakan
sikap awal.
e. Pencatatan Hasil
27
1)Gerakantestidakdihitungapabila
2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0).
Tabel 3
Nilai TKJI Tes push up
Usia 16 – 19 tahun
Nilai
Putra Putri
41 kali ke atas 29 kali ke atas 5
30 – 40 kali 20 – 28 kali 4
21 – 29 kali 10 – 19 kali 3
10 – 20 kali 03 – 09 kali 2
00 – 09 kali 00 – 02 kali 1
4. Norma TKJI
Hasil setiap butir tes yang telah di capai oleh perserta dapat di sebut
sebagai hasil kasar. Mengapa di sebut hasil kasar.? hal ini sebabkan satuan
ukuran yang di gunakan untuk masing-masing butir tes berbeda yang meliputi
satuan waktu ulangan gerak, dan ukuran tinggi. Untuk mendapatkan hasil
akhir, maka perlu di ganti dalam satuan yang sama yaitu NILA. Sebagai hasil
kasar di ubah menjadi satuan nilai, maka di lanjutkan dengan nilai-nilai dari
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini eksperimen dan
Keterangan:
Pretest : Tes awal kebugaran jasmani dengan menggunakan item
tes Push Up, Shit Up, Dan Lari Jarak Pendek 100 Meter.
Treatmen : Siswa melakukan tarian Lego-Lego selama 4 Minggu
dengan 3 kali pertemuan dalam setiap minggu di hari
senin, selasa, dan jumat
Post tes : Tes ahkirdengan cara kebugaran jasmani dengan
menggunakan item Push Up, Shit Up,Lari Jarak, Dan
Lari Pendek 100 Meter.
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
30
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah1 bulan Dengan 3 kali
1. Populasi
penelitian ini, maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas
2. Sampel
populasi yang mempunyai ciri – ciri atau keadaan tertentu yang akan di teliti.
Sampel dalam penelitian ini di ambil beberapa dari seluruh jumlah populasi.
a) Kriteria Inklusi
2012).
selesai.
31
4) Tidak cacat fisik.
b) Kriteria Eksklusi
dalam penelitian.
berdasarkan kriteria inklusi, eklusi dan drop out, yaitu siswa-siswi kelas XI
1. Pengumpulan Data
32
Pengumpulan datayang digunakan adalah instrumen tes termasuk
semata-mata dilakukan sekali. Ulangi saja setiap item tes, item tesnya
adalah: 1) Lari Jarak pendek 200 meter. 2) Angkat badan (pull up) waktu
60 detik. 3) Baring duduk (shit up) waktu 60 detik. 4) Push Up. Dan 5)
2. Dokumentasi
E. Instrumen Penelitian
2) Stopwatch
3) Lapangan
Pelaksanaannya :
33
a.) Sikap permulaaan
b.) Gerakan
untuk lari.
2) pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis
finish.
1) mencuri start
4) jatuh / terpeleset
1) hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
Pelaksanaannya
a) sikap permulaan
34
1) berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut
kakitidak terangkat.
b) Gerakan
ke sikap awal.
c) Pencatatan Hasil
lagi
2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0).
7) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan testee yang dapat
35
F. Teknik Analisis Data
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara catatan lapangan dan bahan-
Ket:
n = Sampel
t = tes peningkatan
∑ = Jumlah
D2 = Pangkat dari D
G. Hipotesis Penelitian
2. H0: Tarian Lego-lego tidak dapat meningkatkan kekuatan otot perut, otot
36
BAB IV
Kalabahi Kec. Teluk Mutiara Kab. Alor Prov. Nusa Tenggara Timur. Berikut
2) NPSN : 50301675
a. Visi
pancasila
b. Misi
global
Jumlah keseluruhan guru dan siswa SMA Kristen 2 Kalabahi Kabupaten Alor:
1 Laki-Laki 15 228
2 Perempuan 30 297
Total 45 525
38
B. Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
maka penelitian dapat dijalankan untuk mendapat data serta hasil tes awal dan
tes akhir.
antara lain:
39
a) Tahap Pengambilan Data Tes Awal
cara melakukan tes push up, shit up, dan lari 200 meter.
untuk melakukan tes push up, shit up, dan lari 200 meter. Sementara
40
b) Tahap Perlakuan
1. Sebelum mengambil data tes akhir, peneliti memimpin dalam doa dan
pemanasan bersama.
2. Para testee dibariskan sesuai nomor urut tabel untuk melakukan tes
push up, shit up, dan lari 100 meter. Sementara itu peneliti mencatat
poin yang dihasilkan dari setiap kesempatan dengan waktu yang telah
41
Tabel 2. Data Mentah Hasil Tes Akhir
dengan doa
C. Pengolahan Data
Berdasarkan hasil hitungan dari tes awal (pre-test) dan (post-test) dari
SMA Kristen 2 Kalabahi, dibawah ini dijelaskan hasil penelitian yang meliputi
hasil pengolahan data tes keterampilan kebugaran jasmani melalui tarian lego-
42
Tabel 3. Pengolahan Data
Tes Tes
𝐍𝐨 𝑫 𝑫𝟐
Awal Akhir
1 7 11 4 16
2 8 11 3 9
3 7 11 4 16
4 8 11 3 9
5 8 14 6 36
6 8 13 5 25
7 8 13 5 25
8 9 14 5 25
9 8 11 3 9
10 7 11 4 16
11 9 12 3 9
12 10 14 4 16
13 9 14 5 25
14 10 14 4 16
43
Nilai D (selisih) diperoleh dari skor tertinggi dikurangi skor terendah.
Untuk mencari rata-rata (mean) dari tes awal dan tes akhir secara keseluruhan
digunakan rumus berikut
∑ 𝒑𝒓𝒆 ∑ 𝒑𝒐𝒔𝒕 ∑𝑫 ∑ 𝑫𝟐
Mpre = Mpost = MD = 𝑴𝑫𝟐 =
𝑵 𝑵 𝑵 𝑵
Setelah mengetahui nilai mean dari tes awal dan tes akhir maka
selanjutnya angka-angka dalam tabel pengolahan data diterapkan ke dalam
rumus sebagai berikut:
∑𝑫
Rumus: t= 𝟐 𝟐
√𝑵.∑ 𝑫 −(∑ 𝑫)
𝑵−𝟏
𝟓𝟖
= 𝟐
√𝟏𝟒𝒙𝟐𝟓𝟐−(𝟓𝟖)
𝟏𝟒−𝟏
𝟓𝟖
= 𝟑.𝟓𝟐𝟖−𝟑.𝟑𝟔𝟒
√
𝟏𝟑
𝟓𝟖
= 𝟏𝟔𝟒
√
𝟏𝟑
𝟓𝟖
=
√𝟏𝟐.𝟔𝟏
𝟓𝟖
=𝟑.𝟓𝟓
= 16.338
44
D. Interpretasi Data
Hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan df: N-1 (14-1), dalam t-tabel
kekuatan otot perut, otot lengan dan kecepatan pada siswa kelas XI SMA Kristen
𝟒.𝟏𝟒
= 𝟖.𝟐𝟖 x 100 %
𝟒𝟏𝟒
= 𝟖.𝟐𝟖 %
= 50 %
Artinya, tarian lego-lego dapat meningkatkan kekuatan otot perut, otot lengan
dan kecepatan secara signifikan yaitu sebesar 50 %.
E. Pembahasan
eksprimen untuk meningkatkan kekuatan otot perut, otot lengan dan kecepatan
45
Tari Lego-lego tergolong tarian adat yang merupakan salah satu kekayaan
budaya yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang. Tari Lego-
lego biasa digunakan dalam segala kegiatan upacara adat di Alor. Namun,
sekarang lebih banyak digunakian saat menyambut tamu, dalam acara pernikahan,
dan sebagainya. Tari Lego-lego merupakan salah satu tarian tradisional yang
hingga sekarang. Tarian ini merupakan tarian yang sering diadakan saat upacara
adat atau setelah melakukan kegiatan bersama sebagai ucapan syukur, rasa
kondisi fisik, seperti kekuatan dan daya tahan otot, daya tahan kardiovaskuler,
serta fleksibilitas.
dimiliki oleh tubuh seorang manusia dalam melakukan tugas, aktivitas, ataupun
aktif dan semangat mengikuti proses pembelajaran disekolah. Hasil analisis data
untuk meningkatkan kekuatan otot perut, otot lengan dan kecepatan pada kelas
46
X1 SMA Kristen 2 Kalabahi, hal ini disebabkan karena diberikan pelatihan
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 16.338> 2,201 atau 3,106. Artinya,
tarian lego-lego dapat meningkatkan kekuatan otot perut, otot lengan dan
dapat meningkatkan kekuatan otot perut, otot lengan dan kecepatan pada siswa
ditolak.
B. Saran
lego-lego.
peningkatan kekuatan otot perut, otot lengan dan kecepatan melalui tarian
lego-lego.
48