PENDAHULUAN
1
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat
hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
2
bekerjasama secara baik, efektif dan efisien dalam mendukung
penyelenggaraan sistem Ketahanan Pangan sebagai usaha
perwujudan penyelenggaraan Kedaulatan Pangan di Kabupaten
Malang yang produktif secara berkelanjutan dan berdaya saing.
I.2 Tujuan
I.3 Sasaran
Dengan memperhatikan potensi, peluang, dan pengembangan
teknologi yang ada maka sasaran ketahanan pangan Kabupaten
Malang adalah:
a. Terwujudnya peningkatan produksi Padi, Jagung, dan Kedelai
untuk mendukung Kedaulatan Pangan
b. Terwujudnya pemantapan kawasan pertanian, peternakan, dan
perikanan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim yang
terjadi
c. Terwujudnya sumberdaya masyarakat tani yang mandiri dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean
3
I.4 Manfaat
4
BAB II
5
permukaan laut (dpl) yang terletak di bagian tengah wilayah
Kabupaten Malang. Daerah dataran tinggi merupakan daerah
perbukitan kapur (Pegunungan Kendeng) di bagian selatan pada
ketinggian 0-650 meter dpl, daerah lereng Tengger-Semeru di
bagaian timur membujur dari utara ke selatan pada ketinggian 500-
3600 meter dpl dan daerah lereng Kawi-Arjuno di bagian barat pada
ketinggian 500-3.300 meter dpl.
6
karangkates. Sedangkan rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada
bulan Nopember, hasil pos pemantauan Lanud A. R. Saleh.
7
II.3 Karakteristik Ekonomi Masyarakat dan Wilayah
8
mengalami kenaikan. Sedangkan untuk hortikultura, harga cabe
rawit, bawang putih dan bawang merah sangat berfluktuasi. Namun
harga cabe rawit yang mengalami kenaikan harga paling tajam.
Sedangkan untuk tanaman hortikultura cenderung stabil.
9
BAB III
10
Produksi (ton) 247.150
Lanjutan Tabel N
2. Data Produksi Padi, Jagung, Kedelai Kabupaten Malang
Komoditas Keterangan Realisasi Produksi
o
11
478930
500,000
450,000
400,000
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000
67636
100,000
50,000 70.81
0
Luas panen (ha) Produktivitas (kw/ha) Produksi (ton)
Grafik 1. Produksi Padi 2015
247150
250,000
200,000
150,000
100,000
45232
50,000
54.64
0
Luas panen (ha) Produktivitas (kw/ha) Produksi (ton)
Grafik 2. Produksi Jagung 2015
400 359
350
300
223
250
200
150
100
16.09
50
0
Luas panen (ha) Produktivitas (kw/ha) Produksi (ton)
12
3835193
4,000,000
3,500,000
3,000,000
2,500,000
2,000,000
1,500,000
1,000,000
0
Luas Panen (ha) Produktivitas (ton/ha) Produksi (ton)
Grafik 4. Produksi Tebu 2015
7831
8,000
7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000 1090
1,000 71.84
0
Luas Panen (ha) Produktivitas (ton/ha) Produksi (ton)
Grafik 5. Produksi Bawang Merah 2015
25,000 22042
20,000
15,000
10,000
5,000 2376
9.28
0
Luas Panen (ha) Produktivitas (ton/ha) Produksi (ton)
Grafik 6. Produksi Cabe Besar 2015
13
25000 22316
20000
15000
10000
3185
5000
7.01
0
luas panen (ha) Produktivitas (ton/ha) Produksi (ton)
437894
450,000
400,000
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000
67711
100,000
50,000 70.81
0
Luas Panen (ha) Produktivitas (kw/ha) Produksi (ton)
Grafik 8. Sasaran Produksi Padi 2016
14
Tabel 4. Sasaran produksi Jagung Kabupaten Malang tahun 2016
NO KRITERIA SASARAN RENSTRA
336633
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000 52057
50,000
54.64
0
Luas Panen (ha) Produktivitas (kw/ha) Produksi (ton)
Grafik 9. Sasaran Produksi Jagung 2016
600 515
500
400 330
300
200
100 16.09
0
Luas Panen (ha) Produktivitas (kw/ha) Produksi (ton)
Grafik 10. Sasaran Produksi Kedelai 2016
15
Tabel 6. Sasaran produksi Tebu Kabupaten Malang tahun 2016
NO KRITERIA SASARAN RENSTRA
3685913
4,000,000
3,500,000
3,000,000
2,500,000
2,000,000
1,500,000
1,000,000
0
Luas Panen (ha) Produktivitas (kw/ha) Produksi (ton)
Gambar . Sasaran Produksi Tebu 2016
600 515
500
330
400
300
200
16.09
100
0
Luas Panen (ha) Produktivitas (kw/ha) Produksi (ton)
Grafik 11. Sasaran Produksi Cabe Besar 2016
16
Tabel 8. Sasaran produksi Cabe Kecil Kabupaten Malang tahun 2016
NO KRITERIA SASARAN RENSTRA
250,000 225390
200,000
150,000
100,000
50,000
2741 822
0
Luas Panen (ha) Produktivitas (kw/ha) Produksi (ton)
Gambar . Sasaran Produksi Cabe Kecil 2016
17
Berdasarkan Tabel 9. Menunjukkan bahwa produksi tahun 2015 lebih
besar dari jumlah produksi peternakan tahun 2014.
Sebagai upaya dalam peningkatan produksi komoditi pangan peternakan,
makan di tahun 2016 pemerintah Kabupaten Malang menyusun rencana aksi per
kecamatan yang dapat dilihat di Lampiran 2. Sedangkan rencana aksi tingkat
Kabupaten sebagai berikut sesuai dengan Tabel 10.
Tabel 10. Data Sasaran produksi komoditi peternakan tahun 2016
Target Produksi 2016
Realisasi
NO Komoditi
Produksi 2015
Nilai
38,885 39,935
40,000
35,000
30,000
22,325
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0
Produksi 2014 Produksi 2015 Sasaran Produksi 2016
Grafik 12. Sasaran dan Produksi Daging 2014, 2015, dan 2016
42,196 43,380
45,000
40,000
35,000
27,510
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0
Produksi 2014 Produksi 2015 Sasaran Produksi 2016
Grafik 13. Sasaran dan Produksi Telur 2014, 2015, dan 2016
18
137,994
140,000
132,052
135,000
130,000
125,000
117,235
120,000
115,000
110,000
105,000
Produksi 2014 Produksi 2015 Sasaran Produksi 2016
Grafik 14. Sasaran dan Produksi Susu 2014, 2015, dan 2016
19
Sebagai upaya dalam peningkatan produksi komoditi pangan kelautan
dan perikanan, maka di tahun 2016 pemerintah Kabupaten Malang menyusun
rencana aksi per kecamatan yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Sedangkan
sasaran rencana aksi tingkat Kabupaten sebagai dengan Tabel 12.
Tabel 12. Realisasi Produksi Perikanan tahun 2015 dan Target dan Realisasi
Produksi tahun 2016
Produksi Target Produksi 2016
NO Komoditi 2015
Nilai Target
12,400.00 12.314,00
12,200.00
12,000.00
11,800.00
11,600.00
11.727,62
11,400.00
11,077.66
11,200.00
11,000.00
10,800.00
10,600.00
10,400.00
Produksi 2014 Produksi 2015 Sasaran Produksi 2016
Grafik 15. Sasaran dan Produksi Perikanan Tangkap 2014, 2015, dan 2016
25,000.00 21.500,77
19,555.84
20.476,92
20,000.00
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
Produksi 2014 Produksi 2015 Sasaran Produksi 2016
Grafik 16. Sasaran dan Produksi Perikanan Budidaya 2014, 2015, dan 2016
20
serta impor apabila kedua sumber utama tidak dapat memenuhi
kebutuhan.
250,000 213,694
200,000
150,000
77,819 76,869
100,000
50,000 11,131
0
Padi Jagung Kedele Ubi kayu Ubi jalar Gula
-50,000 -41,196
Grafik 17. Data Ketersediaan 2015
21
III.2.2 Kemandirian Pangan Komoditi Peternakan dan
Perikanan
Tabel 14. Data Ketersediaan Pangan Komoditi Peternakan dan Perikanan Tahun
2015
Produksi Ketersediaan Kebutuhan Surplus/Minus
No. KOMODITI
( Ton ) (Ton) (Ton) (Ton)
1 Daging 38.885 38.885 6.615 32.270
22
ketersediaan pangan untuk konsumsi penduduk di suatu
wilayah dalam suatu kurun waktu tertentu. NBM menyajikan
angka rata-rata jumlah pangan yang tersedia di tingkat
rumah tangga konsumen untuk konsumsi penduduk
perkapita (kg/kap/tahun). Kabupaten Malang pada tahun
2015 telah melakukan analisis NBM dan pola pangan
harapan ketersediaan untuk mengetahui kondisi penyediaan
pangan penduduk yang terdapat pada tabel dibawah ini:
8. Sayur dan Buah 746 14,9 31,1 5,0 155,4 30,0 30,0
Keterangan =
Angka kecukupan energi (AKE) = 2.400 kkal/kap/hari
23
yang memiliki pengertian bahwa secara umum jumlah
ketersediaan energi dan protein sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan jumlah penduduk Kabupaten
Malang .
b. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan sebesar
80,6 dari skor ideal sebesar 100 yang memiliki
pengertian perlunya adanya peningkatan ketersediaan
energi di kelompok pangan hewani, Minyak dan lemak,
buah/biji berminyak dan kacang-kacangan.
c. Skor AKE untuk padi-padian dan umbi-umbian sudah
melebihi skor maksimal yang memiliki pengertian bahwa
ketersediaan untuk kelompok pangan padi-padian dan
umbi-umbian mengalami surplus.
d. Demikian juga untuk skor AKE gula, sayur dan buah juga
sudah melebihi skor maksimal. Ada beberapa kelompok
pangan yang masih dibawah skor maksimal yaitu minyak
dan lemak, buah berminyak dan kacang-kacangan. Hal
ini disebabkan karena disamping areal tanamnya sedikit
juga belum terpantaunya kelompok pangan yang beredar
di pasaran.
24
III.3 Distribusi Pangan
Tabel 16. Data stabilitas harga pangan komoditi pangan utama di Kabupaten
Malang tahun 2015
Beras
Daging
Kualita Jagun Ubi Ubi Minyak
Gula Ayam Telur
s g Kayu Jalar Goreng
N (Ras)
Bulan Sedang
o
Rp/
Rp/kg Rp/kg Rp/kg Rp/kg Rp/Liter Rp/kg Rp/kg
kg
Septembe
9 9300 4230 3040 3400 10550 9570 26650 17430
r
NB : Sumber Data dari Enumerator harga BKP3 Kab. Malang pada 10 Kecamatan
25
35000
30000
25000
li
ei
ni
ril
et
r
i
s
ri
r
r
ar
be
Ju
tu
be
be
ua
Ju
Ap
ar
nu
us
to
em
m
br
M
Ja
Ok
Ag
ve
Fe
pt
No
Se
Grafik 18. Fluktuatif Harga Komoditi Pangan di atas 10 % Tahun 2015
26
menerus melakukan pembenahan sarana dan prasarana
jalan untuk melancarkan semua kegiatan dan mempermudah
mobiitas penduduknya.
27
Tabel 17. Tingkat konsumsi energi berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH)
Kabupaten Malang tahun 2015
Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
N
Kelompok Pangan % Skor Skor Skor Skor
o Kalori % Bobot
AKE*) Aktual AKE Maks PPH
1. Padi-padian 976,0 51,0 45,4 0,5 25,5 22,7 25,0 22,7
2. Umbi-umbian 101,9 5,3 4,7 0,5 2,7 2,4 2,5 2,4
3. Pangan Hewani 164,4 8,6 7,6 2,0 17,2 15,3 24,0 15,3
4. Minyak dan Lemak 231,2 12,1 10,8 0,5 6,0 5,4 5,0 5,0
5. Buah/Biji Berminyak 57,1 3,0 2,7 0,5 1,5 1,3 1,0 1,0
6. Kacang-kacangan 168,2 8,8 7,8 2,0 17,6 15,6 10,0 10,0
7. Gula 50,9 2,7 2,4 0,5 1,3 1,2 2,5 1,2
8. Sayur dan Buah 129,8 6,8 6,0 5,0 33,9 30,2 30,0 30,0
9. Lain-lain 35,4 1,8 1,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Total 1914,8 100,0 89,1 11,5 105,6 94,1 100,0 87,5
Keterangan =
*) Angka Kecukupan Energi (AKE) : 2150 kkal/kap/hari
28
Tabel 18. Perkembangan skor PPH, Tingkat Konsumsi Energi dan Protein dari
tahun 2010 s/d 2014
N
JENIS DATA 2011 2012 2013 2014 2015
O
1 Skor PPH (Skor) 85,3 86,1 87 87,3 87,5
2 Tingkat Konsumsi Energi (AKE)
Kkal/kap/hr 1824,8 1840 1901,6 1912,3 1914,8
3 Tingkat Konsumsi Protein
Gram/kap/hr 51,7 51,8 51,9 52,1 57,5
88
87.5
87.5 87.3
87
87
86.5
86.1
86
85.5 85.3
85
84.5
84
2011 2012 2013 2014 2015
1880
1860
1840
1840
1824.8
1820
1800
1780
1760
2011 2012 2013 2014 2015
Grafik 20. Tingkat Konsumsi Energi (AKE) Kkal/kap/hr Kab. Malang 2015
29
Tingkat Konsumsi Protein Gram/kap/hr
58 57.5
57
56
55
54
53
51.9 52.1
52 51.7 51.8
51
50
49
48
2011 2012 2013 2014 2015
30
III.4.2 Situasi Kesehatan Dan Nutrisi
31
Jawa Timur sebesar 71,90 tahun. Untuk lebih jelasnya
disajikan pada Grafik sebagai berikut :
72
71
70
69
68
67
66
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Grafik 22. Umur Harapan Hidup Menurut BPS di Jawa Timur dan
Kabupaten Malang Tahun 2007 s/d 2013
32
Jumlah kematian bayi di Kabupaten
Malang 5 (lima) tahun terakhir menurut laporan
puskesmas cenderung fluktuatif dari 154 bayi
(4,23 per 1.000 kelahiran hidup) tahun 2009,
tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah
kematian sebesar 224 bayi (5,69 per 1.000
kelahiran hidup), tahun 2011 terjadi penurunan
jumlah kematian sebesar 219 bayi (5,34 per
1.000 kelahiran hidup) dan tahun 2012 terjadi
penurunan jumlah kematian sebesar 199 bayi
(4,88 per 1.000 kelahiran hidup). Sedangkan
tahun 2013 terjadi penurunan jumlah kematian
sebesar 193 bayi (4,42 per 1.000 kelahiran
hidup). Jumlah kematian bayi dapat dilihat
dalam gambar berikut :
250
224 219
199 193
200
154
Jumlah bayi ( jiwa )
147
150
100
50
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013
33
anthropometri menggunakan indeks Berat
Badan menurut Umur (BB/U).
8.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
2009 2010 2011 2012 2013
Grafik 24. Perkembangan Kasus Gizi Buruk dan Gizi Kurang
di Kab. Malang tahun 2009 s/d 2013
34
III.5 Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Tabel 19. Analisa SWOT Ketahanan Pangan Kab. Malang tahun 2015
Lingkungan Internal
Strengths Weaknesses
(Kekuatan / Potensi) (Kelemahan)
Lingkungan Eksternal
35
pangan termasuk dalam hal konsumsi dan
penganekaragaman pangan, sesuai dengan visi MADEP
MANTEB
36
b. Kebijakan Kementerian Pertanian dalam hal membangun
cadangan pangan dan memasyarakatkan gerakan
penganekaragaman pangan di setiap Kabupaten/Kota
c. Tersedianya update teknologi budidaya dan pengolahan
pangan yang dapat dilakukan melalui kerjasama dengan
institusi dari Balai penelitian kementerian pusat
d. Adanya kebijakan pemerintah Jawa Timur membangun
infrastruktur jalan tol Pandaan-Malang-Kepanjen sebagai
jalur lalu lintas dan akses perkembangan perekonomian
e. Semakin meningkatnya pengusaha dan investor luar
daerah yang membangun modal investasi di Kabupaten
Malang
f. Dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN),
semakin terbukanya pasar untuk produk lokal unggulan
37
III.5.5 Strategi - Strategi dari Analisa SWOT untuk membangun
Ketahanan Pangan Kabupaten Malang di Tahun 2015
38
III.5.5.2 Strategi W – O (Kelemahan – Peluang) yaitu
strategi yang meminimalkan kelemahan dengan
menggunakan Peluang
39
pertanian dan menghasilkan produk pertanian
berkualitas prima
b. Memfasilitasi produk olahan pangan lokal
dengan melakukan pembinaan serta
meningkatan kualitas mutu produk dan
keamanan pangan melalui PIRT
c. Regulasi terhadap alih fungsi lahan khususnya
lahan pertanian produktif
d. Memfasilitasi promosi dan pameran kepada
produk pangan lokal agar dapat meningkatkan
daya saing dalam menghadapi MEA
e. Meningkatkan pemberdayaan Kelembagaan
Kelompok Tani melalui penyuluh dalam
mewujudkan ketahanan pangan yang
berkelanjutan yang bertumpu pada sumberdaya
lokal yang ada agar mampu berdaya saing
40
pembuatan PIRT, pola konsumsi dan
penganekaragaman pangan
d. Melakukan kegiatan pengawasan mutu hasil
pangan pada industri rumah tangga dan pangan
segar asal tumbuhan yang disesuaikan dengan
standard MEA
e. Pembuatan mitigasi bencana sebagai isyarat dini
bahaya kepada masyarakat untuk mengatasi
kondisi geografis Kabupaten Malang yang
termasuk daerah rawan bencana
Matriks SWOT
0,67; 4,77
4
0
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8
-2
-4
-6
T
41
BAB IV
3. Pengamanan Produksi
a. Sekolah Lapang Iklim 1 Unit
b. Sekolah Lapang Padi Organik 1 unit
c. Cadangan sarana Pengendalian ( Beveria, Rodentisida,
Fungisida dan insektisida )
d. Pemberdayaan RPH ( 2 unit )
e. Pembinaan pasca-panen ( 1 unit alat penggilingan padi )
42
b. Fasilitasi Pembiayaan ( KKPE, KUR dsb)
c. PUAP
d. Promosi / Pameran
43
b. Rawat Ratoon
Rawat ratoon/keprasan dilakukan pada tanaman tebu yang
telah dikepras, diprioritaskan pada areal kegiatan bongkar
ratoon baik program maupaun swadaya.
c. Pembangunan Kebun Benih Datar (KBD)
Kebun benih bersertifikat yang diselenggarakan untuk
menyediakan bahan tanam bagi kebun tebu giling baik di
sawah maupun di lahan tegalan/kering menggunakan
sumber benih yang berasal dari benih konvensional atau
kulturjaringan (G2). Pembangunan KBD dapat dilakukan
secara Kerjasama Operasional (KSO) antara
Koperasi/Kelompok tani dengan PG, dimana lahannya milik
petani dan pelaksanaannya oleh PG berdasarkan MoU.
d. Fasilitasi Pupuk
Memfasilitasi dengan merekomendasikan Pupuk organik dan
pupuk majemuk (an-organik untuk program bongkar ratoon,
rawat ratoon, perluasan areal tebu dan pembangunan KBD
sesuai dengan rekomendasi PG/Dinas yang membidangi
Perkebunan setempat.
e. Fasilitasi Alat Mesin
Memberikan bantuan berupa: putus akar, traktor, mesin
tebang tebu (semimekanis), alat pengangkat
tebu,cultivator,dan pompa air.
f. PengembanganDatabaseTebu On-line
Melalui kegiatan pendataan lahan tebu rakyat yang
mencakup:data petani pemilik/penggarap kebun, luas kebun,
historis kebun yang berisi tentang waktu pertama
penanaman tebu, produksi dan produktivitas tebu.
Penentuan koordinat lokasi dan deliniasi luas menggunakan
GPS, hasilnya dimasukkan ke dalam aplikasi System
Informasi Geografis (SIG) Tebu dan Sistem Informasi
Manajemen (SIM)Tebu.
44
IV.2 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN
MALANG
45
IV.3 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG
46
IV.4 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN
KABUPATEN MALANG
Pinjaman
N
Nama Penerima Bantuan Kec- Permodalan Keterangan
o
(Rp)
47
Tabel 23. Nama Gapoktan/Kelompok penerima pinjaman Lunak untuk
Pengembangan Sistem Tunda Jual
Pinjaman
N
Nama Kelompok/Gapoktan Kec- Permodalan Keterangan
o
(Rp)
48
N
Nama Gapoktan Kecamatan Tahun/ Tahapan
o
1 Sri Banturono Bantur 2009/ Pasca Mandiri
2 Sri Rejeki Sumberpucung 2009/ Pasca Mandiri
3 Tani Mulyo Tumpang 2009/ Pasca Mandiri
4 Makmur Santosa Singosari 2010/ Pasca Mandiri
5 Tani Asri Pakis 2010/ Pasca Mandiri
6 Subur Rahayu Bululawang 2010/ Pasca Mandiri
7 Sido Beres Gedangan 2011/ Pasca Mandiri
8 Alam Sari Dampit 2012/ Pasca mandiri
Karya Mandiri
9 Tajinan 2013/ Mandiri
Sejahtea
10 Sekar Jaya Pakis 2015/ Pengembangan
d. Cadangan Pangan
Pengembangan cadangan pangan masyarakat dilakukan
melalui kegiatan pengembangan lumbung pangan
masyarakat yang dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu
tahap penumbuhan, tahap pengembangan dan tahap
kemandirian. Adapun lokasi lumbung pangan dimulai tahun
2008 sampai dengan 2015 di Kabupaten Malang sebagai
berikut :
Tabel 25. Lokasi Lumbung Pangan Tahun 2008 (DAU/APBD II)
NO
KECAMATAN DESA KELP TANI
.
1 Sumberpucung Senggreng Tani Rasa
2 Wonosari Kluwut Lawangsari
3 Singosari Banjararum Morodadi
4 Bantur Bantur Setyo Sri Sedono
5 Gedangan Sidodadi Sumber Rejeki
49
NO
KECAMATAN DESA KELP TANI
.
1 Pagelaran Clumprit Dewi Sri II
2 Ngajum Banjarsari Subur I
3 Tajinan Randugading Sarigading
4 Pakis Banjarejo Banjar Tani I
5 Jabung Slamparejo Sumbersuko
6 Sumbermanjing Kedungbanteng Tani Makmur
7 Pakisaji Sutojayan Podo joyo I
8 Bululawang Gading Gading Makmur
9 Wagir Parangargo Merak I
10 Wajak Sukolilo Bangun Karyo
11 Dampit Pamotan Tani Makmur
12 Ngantang Sumberagung Sri Rejeki
13 Kasembon Pait Sri Rejeki III
50
NO
KECAMATAN DESA KELP LMBG
.
1 Sumbermanjing Sitiarjo Harapan Jaya I
2 Tumpang Malangsuko Sumber Makmur I
3 Gondanglegi Bulupitu Mekar Sari I
4 Dampit Rembun Subur Makmur
51
Lanjutan Tabel 31. Nama Kelompok penerima KRPL tahun 2014
(APBN)
Kelompok
KRPL
7 KWT
Singosari Toyomarto
Srikandi
8 KWT
Tumpang Duwet
Sarirejo 3
9 KWT
Ngajum Babadan Rahayu
P2KP KRPL
Lestari
TA. 2015
10 KWT Dewi
Dau Petungsewu
Sartika
11 KWT
Kromengan Jambuwer
Mekartani
12 KWT
Ampelgading Tawangagung
Mekarsari
52
masyarakat miskin/rawan pangan menjadi kaum mandiri
untuk mengurangi kemiskinan dan mewujudkan ketahanan
pangan dan gizi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 4 (empat)
tahapan (4 tahun), meliputi Tahap Persiapan, Penumbuhan,
Pengembangan, dan Kemandirian. Kegiatan ini dengan
memberikan pembinaan dan bantuan sosial untuk usaha
peternakan sebesar 50 juta. Adapun desa yang termasuk
Desa Mandiri Pangan pada tahun 2015 antara lain :
Tabel 32. Lokasi Kegiatan Desa Mandiri Pangan Kabupaten Malang Tahun 2015
KET
.
- Bansos dari dana APBN mulai tahun 2009 - 2012 melalui kegiatan Desa Mandiri
Pangan
53
memberikan bantuan kepada balita kekurangan gizi yang
terdapat pada lokasi sebagai berikut :
Ngajum
Palaan
Ngasem
Banjarsari
1 Ngajum Kranggan 15 paket
Kesamben
Babadan
Balesari
Maguan
54
Produsen/pedagang sayur di pasar tradisional;
Supermarket/pasar modern yang menjual sayur dan buah;
Kebun/lahan petani.
55
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
56
6. Produksi untuk perikanan tahun 2015 antara lain produksi
perikanan tangkap sebesar 11.251,41 ton dan perikanan
budidaya sebesar 18.264,59 ton
7. Tingkat Ketersediaan Energi dari Neraca Bahan Makanan
(NBM) di Kabupaten Malang sebesar 259,64% dan Protein
179,77% yang memiliki pengertian bahwa secara umum jumlah
ketersediaan energi dan protein cukup untuk memenuhi
kebutuhan jumlah penduduk Kabupaten Malang
8. Tingkat ketersediaan energi (% AKG) mencapai 5.712 atau
259,64 % dibandingkan dengan angka kecukupan gizi (norma
gizi) yaitu 2.200 kkal/kap/hari. Sedangkan untuk ketersediaan
protein telah mencapai 102,47 gr/kap/hari atau sebesar
179,77%, dibandingkan dengan angka kecukupan gizi untuk
ketersediaan sebesar 57 gr/kap/hari, maka Kabupaten Malang
tahun 2013 Ketersediaan Energi dan protein secara kuantitas
dan kualitas adalah termasuk klasifikasi Kelebihan. Skor Pola
Pangan Harapan (PPH) ketersediaan sebesar 77,5 dari skor
ideal sebesar 100 yang memiliki pengertian perlunya adanya
peningkatan ketersediaan energi di kelmpok pangan hewani,
Minyak dan lemak, buah/biji berminyak dan kacang-kacangan.
9. Tingkat konsumsi energi berdasarkan Pola Pangan Harapan
pada tahun 2015 tingkat konsumsi energi telah mencapai
1.914,8 kkal/kap/hari atau sebesar 89,1% AKE dan konsumsi
protein sebesar 57,5 gr.kap/hr, sedangkan standar nasional
untuk tingkat konsumsi energi sebesar 2150 kkal dan tingkat
konsumsi protein sebesar 57 gram. Sedangkan untuk target
skor pola pangan harapan (PPH) menunjukkan bahwa skor
telah mencapai angka 87,5 dari skor ideal nasional sebesar
100, sedangkan untuk target nasional diharapkan pada tahun
2016 skor PPH Kabupaten Malang mencapai skor 87,6.
10. Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Angka
Harapan Hidup di Kabupaten Malang tahun 2009 sebesar
57
68,70 tahun, tahun 2011 meningkat sebesar 68,94 tahun, tahun
2012 sebesar 69,75 dan tahun 2013 sebesar 69,75 (* angka
dikoreksi).
11. Jumlah kematian bayi di Kabupaten Malang 5 (lima) tahun
terakhir menurut laporan puskesmas cenderung fluktuatif dari
154 bayi (4,23 per 1.000 kelahiran hidup) tahun 2009, tahun
2010 terjadi peningkatan jumlah kematian sebesar 224 bayi
(5,69 per 1.000 kelahiran hidup), tahun 2011 terjadi penurunan
jumlah kematian sebesar 219 bayi (5,34 per 1.000 kelahiran
hidup) dan tahun 2012 terjadi penurunan jumlah kematian
sebesar 199 bayi (4,88 per 1.000 kelahiran hidup). Sedangkan
tahun 2013 terjadi penurunan jumlah kematian sebesar 193
bayi (4,42 per 1.000 kelahiran hidup).
12. Kabupaten Malang tahun 2009-2013 prevalensi kasus gizi
kurang mengalami penurunan dari 7,161% tahun 2009 menjadi
4,93% tahun 2012 dan prevalensi gizi buruk dari 1,42% tahun
2009 menjadi 0,84% tahun 2012, sedangkan tahun 2013
prevalensi gizi buruk naik sebesar 0,90%.
58
V.2 Saran/Rekomendasi
59
- Membangun infrastruktur dan sistem distribusi di wilayah
kecamatan
c. Subsistem konsumsi pangan
- Pengembangan diversifikasi pangan melalui pengembangan
pangan dan sumberdaya lokal, gerakan pangan beragam,
bergizi seimbang dan aman (B2SA), serta pemanfaatan
teknologi pengolahan pangan yang tepat
- Deteksi dini tentang produk segar asal tumbuhan dan hasil
olahan pangan (keracunan, penggunaan pengawet,
kadaluarsa dan bahan kimia lainnya)
- Peningkatan kualitas keamanan pangan olahan dan hasil
usaha kecil menengah
- Peningkatan kualitas kemananan pangan hasil industri
rumah tangga
d. Pengembangan kesehatan dan sanitasi
- Revitalisasi posyandu dan peningkatan peran PKK dalam
program kesehatan dan sanitasi lingkungan
-
60
Padi Jagung Kedelai Cabe Kecil Cabe Besar Bawang Merah Tebu
Sasaran Per Luas Luas Luas Luas Luas Luas Luas
No Produktivitas Produksi Produktivitas Produksi Produktivita Produksi Produktivita Produksi Produktivitas Produksi Produktivita Produksi Produktivitas Produksi
Kecamatan Panen Panen Panen Panen Panen Panen Panen
(kw/Ha) (Ton) (kw/Ha) (Ton) s (kw/Ha) (Ton) s (kw/Ha) (Ton) (kw/Ha) (Ton) s (kw/Ha) (Ton) (kw/Ha0 (Ton)
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1. Donomulyo 3.925 69,96 27.459 5.643 54,32 30.653 9 16,15 15 18 474,14 853 26 444,62 1.156 8 586,25 469 112,76 810 9.133
2. Kalipare 3.308 67,99 22.491 4.351 54,38 23.658 260 16,25 423 281 495,33 13.919 49 425,10 2.083 0 0 0 743 622 46.189
3. Pagak 1.148 64,90 7.450 1.882 54,08 10.179 0 0 0 20 516,62 1.033 97 1.772,06 17.189 0 0 0 1.957,31 682 133.454
4. Bantur 2.667 66,78 17.809 1.951 54,96 10.725 0 0 0 2 282,80 57 6 360 216 0 0 0 1.722,48 839 144.516
5. Gedangan 1.007 67,72 6.819 736 54,86 4.039 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.395,56 839 117.087
6. Sumbermanjing 2.271 69,90 15.874 850 55,27 4.696 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.239,35 809 100.263
7. Dampit 3.900 69,90 27.260 4.022 54,23 21.814 50 16,15 81 34 272,06 925 34 271,76 924 0 0 0 1.008,58 830 83.711
8. Tirtoyudo 787 69,92 5.503 567 54,41 3.088 0 0 0 3 603,33 181 9 287,78 259 0 0 0 231,87 729 16.903
9. Ampelgading 836 69,36 5.798 615 54,04 3.324 0 0 0 26 283,85 738 22 294,55 648 0 0 0 177,20 837 14.831
10 Poncokusumo 1,180 70,55 8.325 3.463 54,39 18.837 0 0 0 197 2.174,82 42.844 678 1.639,54 111.161 1 610 61 988 651 63.349
.
11 Wajak 1.290 70,95 9.153 8.361 54,10 45.234 0 0 0 392 1.185,15 46.458 100 969,10 9.691 0 0 0 475,50 849 40.370
.
12 Turen 2.787 71,17 19.834 2.219 56,06 12.437 0 0 0 37 1.746,76 6.463 40 1.156,50 4.626 0 0 0 764,70 781 59.723
.
13 Bululawang 1.288 70,56 9.089 334 53,87 1.797 0 0 0 5 392 196 7 271,43 190 0 0 0 2.621,64 938 245.988
.
14 Gondanglegi 1.327 71,77 9.524 193 54,30 1.049 0 0 0 28 215 602 37 192,97 714 0 0 0 4.264,83 1.061 452.522
.
15 Pagelaran 1.678 70,89 11.895 777 55,99 4.350 0 0 0 2 3.255 651 12 1.722,50 2.067 0 0 0 1.200,16 1.035 124.163
.
16 Kepanjen 5.230 71,10 37.185 46 54,47 250 0 0 0 5 728 364 0 0 66 0 0 0 595 708 42.140
.
17 Sumberpucung 2.606 71,02 18.509 823 54,60 4.491 0 0 0 15 296 444 15 478 717 0 0 0 1.001 740 74.069
.
18 Kromengan 2.795 70,21 19.623 427 54,57 2.332 0 0 0 18 320 576 19 296,32 563 0 0 0 1.165 693 80.693
.
19 Ngajum 2.126 69,62 14.802 260 54,51 1.418 0 0 0 24 128,33 308 0 0 0 0 0 0 1.737 667 115.780
.
20 Wonosari 990 69,03 6.834 721 55,74 4.019 0 0 0 27 281,85 761 26 297,31 773 0 0 0 548 650 35.608
.
21 Wagir 950 70,16 6.665 449 54,21 2.433 0 0 0 69 382,46 2.639 30 385,67 1.157 0 0 0 1.079 588 63.456
.
22 Pakisaji 2.644 70,58 18.662 167 54,97 918 0 0 0 6 323,33 194 0 0 0 0 0 0 1.319 715 94.297
.
23 Tajinan 1.951 69,94 13.646 1.354 54,25 7.343 0 0 0 21 930,95 1.955 19 685,26 1.302 0 0 0 793 661 52.450
.
24 Tumpang 2.781 70,43 19.586 1.159 54,81 6.352 0 0 0 154 1.772,34 27.294 92 1.238,59 11.395 0 0 0 1.414 645 91.144
.
25 Pakis 2.219 70,24 15.586 232 54,48 1.262 0 0 0 83 265,18 2.201 79 300,25 2.372 0 0 0 1.325 666 88.202
.
26 Jabung 2.172 70,46 15.305 276 54,69 1.510 0 0 0 59 243,05 1.434 71 270,56 1.921 0 0 0 1.317,50 573 75.521
.
27 Lawang 1.937 70,53 13.661 2.518 54,13 13.628 0 0 0 26 1.783,08 4.636 24 1.692,92 4.063 21 1.435,71 3.015 782,78 633 49.515
.
28 Singosari 3.739 70,47 26.350 1.224 54,93 6.722 24 15,79 38 48 921,67 4.424 51 808,04 4.121 8 643,75 515 1.310,42 626 81.967
.
61
29 Karangploso 2.335 69,64 16.262 636 54,90 3.489 0 0 0 97 332,78 3.228 236 316,06 7.459 65 651,08 4.232 551 602 33.159
.
30 Dau 630 69,49 4.378 882 55,43 4.889 0 0 0 140 345,57 4.838 108 1.395,74 15.074 82 157,68 1.293 442,28 757 33.480
.
31 Pujon 379 67,43 2.556 588 54,29 3.192 0 0 0 308 397,44 12.241 212 319,20 6.767 81 692,10 5.606 0 0 0
.
32 Ngantang 1.288 70,44 9.072 1.480 54,56 8.076 0 0 0 489 809,04 39.562 125 972,40 12.155 772 778,30 60.085 0 0 0
.
33 Kasembon 1.778 70,27 12.494 2.114 54,44 11.509 0 0 0 105 320,95 3.370 63 221,27 1.394 64 596,56 3.813 0 0 0
.
JUMLAH 279.71
66.770 2.303 475.459 51.320 1.803 343 64 557 2.739 22.479 225.389 2.287 19.486 222.223 1.102 6.151 79.089 34.283 22.236 2.663.683
3
LAMPIRAN
Lampiran 1
62
Lampiran 2
63
Lampiran 3
Komoditi
Sasaran Per
No Perikanan Budidaya Perikanan Tangkap
Kecamatan
(ton) (ton)
1. Donomulyo 479,64 131,46
2. Kalipare 2.464,80 49,10
3. Pagak 2.007,71 71,60
4. Bantur 171,36 639,99
5. Gedangan 1.362,29 340,64
6. Sumbermanjing 519,02 9.271,01
7. Dampit 280,43 1,22
8. Tirtoyudo 905,72 842,10
9. Ampelgading 173,78 673,68
10. Poncokusumo 261,56 0,00
11. Wajak 1.026,07 0,00
12. Turen 610,74 0,00
13. Bululawang 377,08 0,00
14. Gondanglegi 548,28 8,16
15. Pagelaran 517,90 24,49
16. Kepanjen 385,07 38,77
17. Sumberpucung 4.133,90 79,98
18. Kromengan 1.482,62 53,45
19. Ngajum 291,40 0,00
20. Wonosari 453,30 0,00
21. Wagir 205,33 0,00
22. Pakisaji 531,43 0,00
23. Tajinan 212,73 0,00
24. Tumpang 297,97 0,00
25. Pakis 255,38 0,00
26. Jabung 290,45 0,00
27. Lawang 236,83 0,00
28. Singosari 577,35 0,00
29. Karangploso 110,86 0,00
30. Dau 263,72 0,00
31. Pujon 20,90 0,00
32. Ngantang 13,56 88,36
33. Kasembon 49,62 0,00
JUMLAH 21.500,77 112.314,00
64