Anda di halaman 1dari 17

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PETANI JAGUNG DI KECAMATAN SAMARINDA ULU


KOTA SAMARINDA

Dibuat Oleh:
Ameliatus Sholehah(X-7)
Nis:18408

SMA NEGERI 5 SAMARINDA


JL.IR.H.JUANDA NO.1 ,KEC.SAMARINDA ULU,
KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR
Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran Pemerintah Daerah dalam


pemberdayaan masyarakat petani jagung di kalimantan timur. Jenis
penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif dan analisis data
adalah analisis data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang di gunakan
yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: Peran pemerintah daerah dalam pemberdayaan
masyarakat petani jagung sudah berjalan dengan baik; penyuluh lapangan
sudah melaksanakan pelatihan petani jagung berjalan dengan baik, akan
tetapi belum maksimal di karenakan masih banyak kelompok tani belum
mendapatkan pelatihan; dan pemerintah daerah memberikan bantuan
bibit, pupuk serta bantuan simpan pinjam. Kata Kunci : pemerintah
daerah, pemberdayaan, petani jagung.
KATA PENGANTAR

Jagung merupakan pangan yang memiliki peranan penting dan strategis


dalam pembangunan nasional. Sekarang ini jagung tidak hanya digunakan
sebagai bahan pangan tetapi juga digunakan sebagai bahan pakan dan
industri bahkan di luar negeri sudah mulai digunakan sebagai bahan bakar
alternatif (BIOFUEL). Permintaan jagung terus mengalami peningkatan
berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk, sebagai dampak dari
peningkatan kebutuhan pangan, konsumsi protein hewani dan energi.
Sebagian besar dari pemenuhan konsumsi protein hewani masyarakat
bersumber dari daging ayam. Dalam hal ini jagung merupakan bahan baku
utama pakan ternak, dan menentukan keberlanjutan produksi daging
nasional. Selain itu, jagung akan semakin diperhitungkan kegunaannya,
sebagai bahan baku energi alternatif (BIOFUEL) seiring dengan makin
berkurangnya cadangan minyak bumi dunia. Menyadari fungsi dan peran
penting jagung tersebut, maka pemerintah berupaya untuk mewujudkan
peningkatan produksi jagung berbasis kawasan agribisnis tahun 2022
melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT)
Jagung. Kebijakan jagung ditetapkan dengan kriteria terpenuhinya
kebutuhan pangan, bahan baku industri pakan ternak, bahan baku industri
lainnya (BIOFUEL) dari produksi dalam negeri. Untuk mencapai hal ini,
maka produksi jagung ditetapkan meningkat 5% per tahun
DAFTAR ISI

Abstrak...........................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB I..............................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................3

1.3 TUJUAN................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................4

PEMBAHASAN...............................................................................................5

BAB III............................................................................................................6

1.1.1. PENUTUP.......................................................................................6

1.1.2 KESIMPULAN..................................................................................6

1.1.3 SARAN............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi dengan agroekosistem


yang beragam mempunyai potensi untuk pengembangan jagung.
Berdasarkan data statistik, produksi jagung Kalimantan Timur tahun 2022
adalah 6.217 ton. Produktivitas jagung Kalimantan Timur relatif masih
rendah, yaitu 3.015 ton/ha. Kalimantan timur masih memiliki potensi
untuk pengembangan jagung setelah tanaman pangan lainnya. Hal
tersebut berdasarkan agroekosistem yang dimilikinya. Bahkan, dengan
adanya peningkatan Indeks Pertanaman (IP), sangat dimungkinkan untuk
penanaman jagung setelah tanaman padi. Oleh karena itu, tulisan ini akan
menganalisis mengenai potensi untuk pemberdayaan petani jagung di
Kalimantan timur. Komoditas petani jagung yang berada di Provinsi
Kalimantan timur,Kota Samarinda masih sangat kurang dalam membuat
inovasi berbahan dasar jagung sebagai olahan bahan makanan yang
berdaya jual tinggi. Meskipun produksi tanaman jagung masih dapat
dikatakan rendah, tetapi dengan masih luasnya lahan pertanian yang ada
yang belum termanfaatkan secara optimal, tidak sulit bagi pemerintah
untuk dapat meningkatkan produksi jagung di Kota Samarinda Provinsi
Kalimantan timur.

Untuk dapat mendorong kinerja sektor pertanian, pemerintah daerah


diharapkan mampu meningkatkan kemampuan atau kapasitas berbagai
sumber daya yang dimiliki.Sejalan dengan reformasi maka perhatian
pemerintah, pada sektor pertanian, khususnya pada pertanian jagung
mendapat prioritas utama dalam pembangunan sekarang ini disebabkan
karena semakin tingginya harga hasil pertanian khusus petani jagung di
seluruh Indonesia yang tidak dibarengi dengan pengetahuan para petani
mulai dari pruduksi sampai pada pasca produksi , di samping itu mahalnya
harga hasil pertanian tersebut di pasaran , kurangnya modal yang di miliki
diyakini akibat lemahnya perlindungan pemerintah terhadap petani
jagung khususnya. Hal ini disebabkan, lambatnya pemerintah dan DPR
dalam menyelesaikan RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dengan adanya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan potensi dari
hasil jagung ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh
pemerintah terutama oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta
permasalahan atau kendala yang dirasakan oleh masyarakat petani jagung
yang berada di Kota Samarinda dapat segera teratasi dengan cepat,
karena dalam pemberdayaan petani jagung di Kota Samarinda kurang
menunjukkan hasil yang memuaskan terutama pada pemasaran,
ketersediaan modal dan ketersediaan alat pertanian yang masih tergolong
masih tradisional serta masih kurangnnya skill dan pengetahuan dari
petani jagung mengenai apa saja yang dapat dikembangkan dari produksi
jagung yang dihasilkan. Penelitian yang akan penulis lakukan dirasa akan
berguna untuk mengetahui cara meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
petani jagung karena kegiatan yang akan dilakukan diharapkan mampu
menjadi bahan masukan, evaluasi dan koreksi dari kegiatan yang telah
dijalankan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Samarinda.
Berlandaskan masalah atau kendala yang dirasakan oleh petani jagung di
Kota Samarinda tersebut yang kemudian akan di tindaklanjuti oleh Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan, diharapkan dapat terciptanya
masyarakat petani jagung yang memiliki kualitas produksi yang berdaya
saing dan daya jual tinggi serta pemasaran dari sektor industri primer,
industri skunder dan industri pengolahan pangan dengan bahan baku
jagung dapat berkembang secara berkelanjutan.

1.3 TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui pemberdayaan petani jagung di Kota Samarinda.


2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat
pemberdayaan petani jagung di Kota Samarinda
3. Untuk mengetahui program pengaruh tanaman jagung terhadap
pendapatan petani.
4. Untuk mengetahui dampak program tanam jagung atau tani jagung
terhadap pertumbuhan ekonomi rumah tangga petani.
5. Untuk mengetahui apa saja upaya yang telah dilakukan oleh Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam menanggulangi
permasalahan petani jagung di Kota Samarinda.
Secara teoritis, output kegiatan penelitian yang disusun dalam bentuk
Laporan Akhir ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pembuktian teori-
teori yang berkaitan dengan pembangunan dan pemberdayaan yang
didalamnya tidak hanya akan membuat keseluruhan teori yang digunakan
tetapi dapat juga dikembangkan secara berkelanjutan dan dapat menjadi
tambahan literatur bagi kepustakaan Institut Pemerintahan Dalam Negeri
(IPDN).
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu karakteristik dalam pembangunan ekonomi adalah
pergeseran jangka panjang populasi dan produksi dari sektor pertanian
menjadi sektor industrialisasi. Konsep strategi pembangunan berimbang
(balanced growth), yaitu pembangunan di sektor pertanian khususnya
petani jagung dan sektor industri secara bersamaan merupakan tujuan
pembangunan yang paling ideal. Pada kenyataannya konsep strategi
pembangunan berimbang tidak dapat dilakukan oleh negara berkembang,
hal ini disebabkan karena sumber daya manusia yang tidak memadai
untuk melakukan pembangunan dibidang pertanian dan bidang industri
sekaligus.Pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian Kota Samarinda terkait
pemberdayaan masyarakat memberikan arahan kepada Kepala Cabang
Dinas Pertanian (Kacadis), Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
masing-masing setiap Desa/Lelurahanberdasrkan fungsi dan tugasnya
setiap saat dapat melakukan pelaksanaan pelatihan terhadap masyarakat
petani khususnya petani jagung kapan dan dimana saja melaluai Sekolah
Lapangan dalam penerapan Pengelolaan Tanah Terpadu (SL-PTT) dan
menerapan paket Teknologi Jagung. Sebagaimana hasil wawancara yang
penulis lakukan dengan salah satu aparat Dinas Pertanian Kota Samarinda
menyatakan bahwa“Peran pemerintah daerah dalam hal ini dinas
pertanian kabupaten Kota Samarinda dalam pemberdayaan petani jagung
melaluai bantuan benih, baik bantuan benih langsung Benih Unggul
( BLBU) maupun benih bersupsidi dan memberikan arahan-arahan tentang
pertanian tersebut, bagaimana pemilihan bibit unggul, cara memelihara
tanaman jagung dan mengelolah tanah agar tetap subur dan bagaimana
cara meningkatkan hasil panen agar lebih banyak dari musim kemusim”.
(Wawancara MS).

Dalam pemberdayaan masyarakat petani jagung para aparat


pemerintah dinas pertanian memberikan bantuan benih, baik bantuan
benih langsung benih unggul (BLBU) arahan-arahan kepada Kepala cabang
Dinas Pertanian di setiap Kecamatan. Kepala cabang Dinas Pertanian
menyampaikan arahan kepada penyuluh pertanian lapangan di setiap
Desa maupun Kelurahan.Selain fungsi pemerintah daerah yang dijelaskan
di atas, pemerintah daerah masih mempunyai peranan yang lebih penting
terhadap kemajuan dan perkembangan wilayah yang dipimpinnya yaitu
melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat dalam meningkatkan
peran serta mereka terhadap pengembangan pembangunan khususnya di
bidang pertanian tanaman jagung. Berdasarkan hasil penelitian maka
dapat dideskripsikan tentang peran pemerintah daerah dalam
pemberdayaan masyarakat petani jagung yang secara garis besar
mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Peran Pemerintah Daerah Dalam Pendidikan dan Pelatihan Peran


pemerintah dalam pendidikan dan pelatihan adalah menggerakan
partisipasi multipihak dalam proses pembangunan. Dimana melibatkan 3
pihak yaitu melibatkan pemerintah, swasta, dan warga masyarakat.
Sebagai pemerintah berperan memberikan pelaksanaan melalui
pemberian bimbingan dan pengarahan yang intensif dan efektif kepada
masyarakat.Dalam rangka pelaksanaan pelatihan, pembimbingan dan
pengarahan yang dilakukan pemerintah di Kecamatan Samarinda ulu
untuk meningkatkan keterampilan para petani maka dilakukanlah
penyuluhan yaitu melalui pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan,
arahan, dan supervise di mana pun dan kapan saja.Peran pemerintah
daerah melalui Kepala cabang dinas pertanian sebagai memberikan
pelaksanaan pelatihan dalam hal ini pemberian penyuluhan pertanian
lapangan di Kota Samarinda diharapkan dapat menimbulkan kesadaran
dan partisipasi warga yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan
daerah tersebut termasuk pembagunan pada sektor pertanian khususnya
petani jagung. Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya usaha-usaha pembangunan dibidang pertanian sebagai sarana
untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi masyarakat agar lebih
sejahtera maka dibutuhkan peran pemerintah secara maksimal, sehingga
dalam meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam
pembangunan banyak tergantung pada kemampuan pemimpin yang ada
di daerah tersebut.Kecamatan Samarinda ulu dalam pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan memberikan penyuluhan terhadap masyarakat
yaitu dengan cara mengumpulkan kelompok tani dan masyarakat di tiap
Desa dan Kelurahan. Untuk memberikan pengertian tentang kegiatan-
kegiatan apa saja yang perlu dilaksanakan dan bagaimana pelaksanaannya
di lapangan. Seperti bagaimana pemeilihan bibit atau benih unggul yang
cocok dengan cuaca, iklim, dan ph tanah. Dan bagaimana memelihara
Tanaman Jagung.Apabila masyarakat telah memahami dan mengerti
tentang hal tersebut maka pemerintah tinggal menggerakkan dan
memberikan bimbingan bagaimana sistem pengelolaan pertanian
khususnya jagung

2. Peran Pemerintah Daerah Dalam Bantuan Modal UsahaPeran


pemerintah dalam bantuan modal usaha adalah menciptakan kondisi yang
kondusif bagi pelaksanaan pembangunan. Pemerintah Kota Samarinda
melalui Kepala cabang Dinas Pertanian berusaha menfasilitasi para petani
agar hasil produksi pertanian dapat meningkat. Peningkatan hasil adalah
hal yang selalu diharapkan dalam kegiatan produksi pertanian.Berbicara
suatu lokasi pertanian yang tetap maka upaya ini dekat dengan aspek
intensifikasi pertanian. Intensifikasi pertanian adalah kegiatan
peningkatan Kuantitas dan kualitas bertani dengan berbagai sarana dan
prasarana untuk meningkatkan hasil pertanian pada suatu daerah.

1.1.1 Landasan Teoritis

Menurut Slamet (2000 18-19), petani asli adalah petani yang memiliki
tanah sendiri, bukan penyakap maupun penyewa. Petani asli misalnya ya,
saya punya lahan sendiri,dikerjakan sendiri. Kalau yang palsu kita cuma
ketengan. Paling kita beli satu tahun. Soalnya, bukan tanah sendiri.
Misalnya itu, sudah satu tahu kan sudah habis. Kalau sudah nggak bisa
bayar lagi ya orang lain. Ketika ditanya, jika seseorang yang memiliki tanah
tetapi pengelolaannya dikerjakan oleh buruh tani, apakah masih bisa
disebut petani asli, pak Slamet mengatakan,”ya bisa, itu namanya petani.
Menurutnya, sekecil apapun tanah yang dimiliki seorang petani, dia tetap
disebut petani asli jika dia memiliki tanah sendiri. Sebaliknya, meskipun
seseorang mampu menguasai tanah luas, tetapi tanah yang dikuasainya
itu bukan miliknya sendiri, dia tidak bisa disebut sebagai petani asli,
melainkan petani ketengan. Menurutnya, seluas apapun tanah yang
dikuasai oleh petani ketengan, dia belum bisa disebut orang kaya. Karena
itu, tidak mengherankan jika seorang petani ketengan tidak dapat
meningkatkan status sosialnya dalam struktur masyarakat desa
bedasarkan penguasaan tanahnya. Dari uraian pak Slamet, dapat
disimpulkan, bahwa yang dimaksud dengan petani asli adalah petani yang
memiliki tanah sendiri-bukan penyewa maupun penyakap-terlepas dari
apakah tanahnya itu digarap sendiri secara langsung maupun digarap oleh
buruh tani. Hakikat pemberdayaan sebagaimana disebutkan di atas, yaitu
memandirikan masyarakat melalui potensi dan kemampuan yang dimiliki
dapat diwujudkan melalui 4 (empat) lingkup pemberdayaan sebagaimana
dikemukakan oleh Soleh (2014:86-88), yaitu :

1. Bina manusia Bina manusia merupakan langkah yang paling awal dan
paling penting dalam pemeberdayaan masyarakat karena:
a. Tujuan pemberdayaan adalah untuk memperbaiki mutu
kehidupan masyarakat miskin yang menjadi sasarannya;
b. Yang menjadi subjek dalam pemecahan masalah adalah
masyarakat miskin, sementara pihak luar hanya bertindak sebagai
fasilitator dalam memperkuat kemampuan yang telah dimiliki oleh
masyarakat miskin;
c. Melaui bina manusia diharapakan masyarakat dapat memiliki
kemauan dan keberanian untuk memecahkan masalahnya sendiri
secara berkelanjutan sehingga tidak menimbulkan ketergantungan.
2. Bina usaha Bina usaha merupakan langkah utama pada pemberdayaan
masyarakat karena:
a. Bina manusia yang tidak memberikan keuntungan secara
ekonomi tidak akan direspons secara positif oleh masyarakat
miskin;
b. Pemberdayaan dalam bentuk apapun yang tidak berdampak pada
peningkatan kesejahteraan tidak akan memperoleh dukungan
dalam bentuk partisipasi aktif.
3. Bina lingkungan Model pembangunan berkelanjutan menempatkan
masalah lingkungan sebagai faktor penting. Kondisi lingkungan, baik fisik
maupun sosial, sangat menentukan berlangsungnya kegiatan masyarakat
dan peningkatan kualitas hidup.
4. Bina kelembagaan Kelembagaan merupakan suatu perangkat umum
yang ditaati oleh anggota masyarakat. Kelembagaan merupakan
instrument penting yang sangat diperlukan sebagai wadah kerjasama
dalam proses pencapaian tujuan dari pemberdayaan msayarakat. Dari
keempat cakupan pemberdayaan masyarkat di atas bisa diterapkan ke
seluruh kelompok masyarakat, khususnya masyarakat petani yang
merupakan kebanyakan msayarakat miskin atau berpenghasilan rendah
karena pertanian termasuk ke dalam sektor usaha yang tidak memerlukan
modal banyak untuk memulainya.

Salah satu karakteristik dalam pembangunan ekonomi adalah pergeseran


jangka panjang populasi dan produksi dari sektor pertanian menjadi sektor
industrialisasi. Konsep strategi pembangunan berimbang (balanced
growth), yaitu pembangunan di sektor pertanian khususnya petani jagung
dan sektor industri secara bersamaan merupakan tujuan pembangunan yang
paling ideal. Pada kenyataannya konsep strategi pembangunan berimbang
tidak dapat dilakukan oleh negara berkembang, hal ini disebabkan karena
sumber daya manusia yang tidak memadai untuk melakukan pembangunan
dibidang pertanian dan bidang industri sekaligus. Pemerintah dalam hal ini
Dinas Pertanian Kota Samarinda terkait pemberdayaan masyarakat
memberikan arahan kepada Kepala Cabang Dinas Pertanian (Kacadis),
Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) masing-masing setiap
Desa/kelurahan berdasrkan fungsi dan tugasnya setiap saat dapat
melakukan pelaksanaan pelatihan terhadap masyarakat petani khususnya
petani jagung kapan dan dimana saja melaluai Sekolah Lapangan dalam
penerapan Pengelolaan Tanah Terpadu (SL-PTT) dan menerapan paket
Teknologi Jagung. Sebagaimana hasil wawancara yang penulis lakukan
dengan salah satu aparat Dinas Pertanian Kota Samarinda menyatakan
bahwa: “Peran pemerintah daerah dalam hal ini dinas pertanian Kota
Samarinda dalam pemberdayaan petani jagung melaluai bantuan benih,
baik bantuan benih langsung Benih Unggul ( BLBU) maupun benih
bersupsidi dan memberikan arahan-arahan tentang pertanian tersebut,
bagaimana pemilihan bibit unggul, cara memelihara tanaman jagung dan
mengelolah tanah agar tetap subur dan bagaimana cara meningkatkan hasil
panen agar lebih banyak dari musim kemusim”. (Wawancara MS).
BAB III
PENUTUP

1.1.1.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab


sebelumnya, maka pada bagian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
(1) Peran pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat petani
berjalan dengan baik
(2) Peran pemerintah daerah dalam hal ini kepala cabang dinas pertanian
kecamatan Biringbulu melalui Penyuluh lapangan sudah
melaksanakan pelatihan petani jagung sudah berjalan dengan baik,
akan tetapi belum maksimal di karenakan masih banyak kelompok
tani belum mendapatkan pelatihan
(3) Peran pemerintah daerah dalam hal ini Dinas pertanian sudah
memberikan bantuan modal berupa bibit maupun pupuk dan bantuan
simpan pinjam sudah berjalan dengan baik akan tetapi tidak semua
petani jagung mendapatkan bantuan modal
(4) Peran pemerintah daerah dalam pendistribusian bantuan pupuk sudah
dilakukan akan tetapi belum maksimal dilakukan.
1.1.1.2 SARAN
Upaya untuk mengoptimalkan fungsi pemerintah terhadap pengembangan
masyarakat dari hasil temuan penelitian dapat di rekomondasikan saran
untuk peningkatannya sebagai berikut:
(1) Pemerintah Daerah harus lebih banyak menyiapkan tenaga penyuluh
yang secukupnya agar masyarakat benarbenar bisa mengetahui
tentang pengajaran-pengajaran penyuluhan yang telah di berikan dan
tim peyuluh juga bisa bekerja secara optimal kepada para kelompok
tani di setiap desa maupun kelurahan
(2) Pemerintah harus lebih memperhatikan danmewujudkan pasilitas
terutama Bantuan modal kepada kelompok tani agar produksi
pertanian dapat meningkat
(3) Pemerintah juga harus lebih memperhatikan dan mewujudkan fasilitas
pertanian terutama bantuan pupuk kepada kelompok tani agar hasil
pertanian dapat meningkat dari tahun ke tahun.
DAFTAR PUSTAKA

Sholehah,Ameliatus.2022. Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan


Masyarakat Petani Jagung.Kalimantan Timur
Artikel;
http://eprints.ipdn.ac.id/6219/1/RINGKASAN%20LA%20DAHANA
%20DARU%2028.0868.
https://core.ac.uk/download/pdf/233600793

Anda mungkin juga menyukai