Anda di halaman 1dari 51

POLA PERESEPAN OBAT ANTI HIPERTENSI PADA IBU HAMIL

DI POLI OBSGYN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA

PURWODADI

KaryaTulis Ilmiah

Untuk memenuhi persyaratan

Mencapai derajat Ahli Madya Farmasi (A.Md Farm)

Diajukanoleh :

Ida Arina

1193162

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI NUSAPUTERA

SEMARANG

TAHUN 2020
Pengesahan Karya Tulis Ilmiah

POLA PERESEPAN OBAT ANTI HIPERTENSI PADA IBU HAMIL DI POLI

OBSGYN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI

Oleh :

IDA ARINA

1193162

Telah dipertahankan dihadapan tim penguji pada tanggal………………….

Mengetahui,

Direktur

Pembimbing Tinggi Ilmu Sekolah Farmasi

Nusaputera

Agustina Putri Pitarisa M.Pharm.,Sci., Apt. YithroSerang,M.Sc.,Apt.


NIP : 060710112 NIP : 070315005

Tim Penguji :

Ketua :Sri Suwarni, S.Si.,Apt. …………………………..


NIP : 060707084
…………………………..
Anggota :Agustina Putri Pitarisa M.Pharm.,Sci., Apt.
NIP : 060710112

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, shalawat serta salam semoga

senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya

tulis ini untuk anakku, suamiku, saudaraku, seluruh temanku, dan semua pihak

yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah banyak mendukung dan membantu

baik materi maupun moril serta Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu.

iii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain ,kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang ,30 Mei 2020

Ida Arina

1193162

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

melimpahkan berkah, rahmat, dan hidayahnya sehingga saya dapat

menyelesaikan Karya Tulis ini dengan judul ‘ pola peresepan obat anti hipertensi

terhadap ibu hamil di Poli OBSGYN Rawat Jalan Rumah Sakit Permata Bunda

Purwodadi‘ dengan baik dan lancar. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan D3 Farmasi di Sekolah

Tinggi ilmu Farmasi Nusaputera.

Penulis menyadari bahwa semua yang saya jalani tidak akan berhasil

dengan baik tanpa dukungan dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak

yang terkait .Oleh karena itu, saya menyampaikan ucapan terimakasih yang

setinggi- tingginya kepada;

1. Yithro Serang,M.Farm.,Apt.,selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu

Farmasi Nusaputera.

2. Agustina Putri Pitarisa M.Pharm.,Sci.,Apt.,selaku Pembimbng

Pertama terimakasih atas semua bantuan, saran, bimbingan, kritik,

waktu, ilmu serta arahan yang selalu diberikan dalam penyusunan

KTI ini.

3. Metrikana Novembrina,M.Sc.,Apt.,selaku Pembimbing Kedua yang

telah banyak memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran

kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Bapak dan ibu dosen serta karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi

Nusaputera.

v
5. Dr Iman Santoso, selaku Direktur Rumah Sakit Permata Bunda yang

telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian dan

pengambilan data di poli obsgyn rawat jalan Rumah Sakit Permata

Bunda Purwodadi.

6. Ananda tercinta atas doa, dukungan dan kerjasamanya sehingga

penulis dapat menyelesaikan studi dan KaryaTulis Ilmiah ini.

7. Seluruh teman – teman farmasi Rumah Sakit Permata Bunda

Purwodadi yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama

penulis mengikuti pendidikan RPL D3 Farmasi.

Semoga ALLAH SWT membalas semua kebaikan yang telah dilakukan.

Penulis menyadari bahwa KaryaTulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca. Penulis berharapan semoga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca supaya bisa menambah ilmu

pengetahuan.

Semarang, Juli 2020

Penulis

Ida Arina

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix

INTISARI...........................................................................................................xiii

BAB IPENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................4

C. Batasan Masalah.......................................................................................4

D. Keaslian Penelitian.....................................................................................4

E. Manfaat Penelitian.....................................................................................5

F. Tujuan Penelitian.......................................................................................6

BAB IITINJAUAN PUSTAKA...............................................................................7

A. Telaah Pustaka..........................................................................................7

1. Kehamilan..........................................................................................7

2. Hipertensi Dalam Kehamilan..............................................................7

B. Landasan Teori........................................................................................15

C. Keterangan Emperik................................................................................15

BAB IIIMETODE PENELITIAN...........................................................................17

A. Tempat Dan Waktu Penelitian..................................................................17

B. Rancangan Penelitian..............................................................................17

C. Populasi, Sampel Dan Tehnik Sampling..................................................17

1. Populasi............................................................................................17

vii
3. Sampel.............................................................................................17

4. Tehnik Sampling...............................................................................18

D. Identifikasi Variabel Penelitian.................................................................19

E. Definisi Operasional Variabel...................................................................19

F. Instrumen Penelitian................................................................................19

G. Jalannya Penelitian..................................................................................20

H. Analisa Hasil............................................................................................20

BABIVHASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………………………………………….20

BABVKESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………………………………………….20

A.Kesimpulan ..…………………………………………………………………………………………………………20

B. Saran ……………………………………………………………………………………………………………………20

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21

LAMPIRAN1........................................................................................................22

LAMPIRAN 2……………………………………………….......................................24

viii
DAFTAR TABEL

ix
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. Skema Penelitian............................................................................20

x
DAFTAR LAMPIRAN

xi
DAFTAR SINGKATAN KATA

ACEI : Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor


AKI : Angka Kematian Ibu
ARB : Angiotensin Receptor Blocker
BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
CCB : Calcium Channel Bloker
HELLP : Haemolysis Elevated Liver Enzymes and Low Platelet
IUGR : Intrauterine Growth Restriction
J N C VII : Joint National Committee 7
NHBPEP : National High Blood Pressure Education Program
PVR : Peripheral Vasculer Resistance
RM : Rekam Medis
WHO : World Health Organization

xii
INTISARI

Ibu hamil yang mengalami hipertensi dengan tekanan darah diastolik ≥


160 mmHg dan tekanan darah sistolik ≥ 100 mmHg, disebut preeklamsia yang
segera ditindak lanjuti, hal ini dikhawatirkan akan terjadi pendarahan yang
menyebabkan kematian pada ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pola peresepan obat antihipertensi pada ibu hamil di poli obsgyn
rawat jalan Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan
pengambilan data penelitian secara retrospektif baik dari rekam medik dan dari
resep bulan Oktober – Desember 2019. Metode pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling . Data rekam medik yang digunakan meliputi,
nama pasien, nomer rekam medik, usia kehamilan, tekanan darah, nama obat,
kombinasi obat, jumlah obat dan aturan pakai. Data resep yang diambil meliputi
nama pasien, nama obat, jumlah obat, dan aturan pakai. Data tersebut diolah
dalam bentuk angka dan tablel . Hasil penelitian diperoleh dari prosentase
karakteristik usia pasien, usia kehamilan, tekanan darah, jenis obat anti
hipertensi yang digunakan.

Kata kunci: antihipertensi, kehamilan, preeklamsi

xiii
ABSTRACT

IDA ARINA, 2020. ANTI-HYPERTENSION DRUG PREPARATION PATTERNS


IN PREGNANT MOMS IN OBSGYN PATIENTS OF PATIENTS OF RUMAH
SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI.

Pregnant women who experience hypertension with diastolic blood


pressure ≥ 160 mmHg and systolic blood pressure ≥ 100 mmHg, called
preeclampsia which are immediately followed up, it is feared that bleeding will
result in death of both mother and fetus. This study aims to determine the
antihypertensive prescribing patterns and antihypertensive drugs used.
The research method used was descriptive analysis and retrospective
research data retrieval of recipes from Oktober toDesember 2020. The sampling
method purposive sampling.
The results showed the age characteristics of patients 26-35 years (early
adulthood) were 11 patients with a percentage of 18,33%. Gestational age ≥ 31
weeks until delivery as many as 55 patients with a percentage of 66,67%.
Moderate mild blood pressure of 40 patients with a percentage of 90.83%. While
the antihypertensive drug used is dopamet combination furosemid as many as 34
patients with a percentage of 56,67%.

Keywords: antihypertention, pregnancy, preeklamsia

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Hipertensi dalam kehamilan atau yang lebih sering disebut dengan

preeklamsia merupakan satu di antara 3 penyebab kematian ibu dan bayi

pada saatpersalinan, yang di sebabkan karena infeksi dan pendarahan

hebat. Preeklamsia merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya

edema atau pembengkakan di kaki dan proteinuria. Hipertensi dan

proteinuria yang terjadi setelah kehamilan berusia 20 minggu. Efek

Preeklamsia pada kematian perinatal berkisar antara 10%-28%. Penyebab

kematian perinatal terbanyak disebabkan karena retinopati prematuritas (bayi

mengalami kebutaan), pertumbuhan janin terhambat, dan solution plasenta

(lepasnya plasenta dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses

persalinan). Ada sekitar 75% Preeklamsia terjadi pada saat antepartum dan

sisanya terjadi pada saat postpartum. Preeklamsia ringan yang tidak segera

tertangani akan mengakibatkan ibu hamil menjadi lebih parah, dan akan

mengakibatkan konvulsi atau kejang, kondisi seperti itu disebut dengan

Preeklamsia berat (Wiyah, 2014). Hipertensi pada ibu hamil ditandai dengan

adanya peningkatan takanan darah sistolik> 140 mmHg dan diastolic > 90

mmHg dengan pengukuran berulang. Keadaan ini apabila tidak segera

diobati maka dapat menyebabkan perdarahan pada janin, perdarahan otak,

dan kematian ibu dan janin oleh karena itu tekanan darah harus dikontrol

agar masuk dalam kisaran normal (Quuenslands Health, 2013). Hipertensi

sangat umum terjadi saat kehamilan dan merupakan satu di antara 3

penyebab kematian pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi pada 2-

1
2

3% kehamilan komplikasi yang terjadi antara lain kekurangan cairan plasma,

sindrom HELLP (Haemolysis Elevated Liver Enzymes and Low Platelet),

gangguan hemotologis, gangguan ginjal, serta gangguan pada janin, yaitu

kelahiran premature atau kematian dalam Rahim (Sirait, 2012).

Indonesia mempunyai angka kejadian preeclampsia sekitar 7-10%

dari seluruh kehamilan. Kejadian preeklampsia dan eklampsia menempati

urutan no 2 yang menimpa ibu hamil (Subakir et al.,2012). Angka Kematian

Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan

masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dar isuatu

penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau

penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup

(Kemenkes RI, 2013). Sampai saat ini angka kematian ibu (AKI) melahirkan

tidak dapat menurun seperti yang diharapkan. Menurut BKKBN pada bulan

juli 2005, AKI masih berkisar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Terdapat tiga

penyebab utama kematian ibu dalam bidang obstetric antara lain perdarahan

45%, infeksi 15%, dan hipertensi dalam kehamilan (preeclampsia) 13%.

Sisanya terbagi atas penyebab partus macet,abortus tidak aman dan

penyebab lainnya (Roeshadi, 2007).

Meskipun terdapat kemajuan pesat dalam deteksi dan

penatalaksanaan, preeklamsia atau eklampsia tetap menjadi penyebab

utama kematian ibu yang kedua di Amerika Serikat (setelah penyakit

tromboemboli) sekitar 15 % dari seluruh kematian. Bahkan diperkirakan

50.000 kematian maternal diseluruh dunia disebabkan oleh eklmapsia


3

(Pangemanan,WT, 2002). Preeklamsia adalah bentuk hipertensi dalam

kehamilan yang paling menonjol sebagai penyebab utama morbiditas dan

mortalitas pada ibu dan bayi. Preeklamsia didefnisikan sebagai hipertensi

disertai proteinuria, merupakan suatu gangguan multi system yang terjadi

setelah usia kehamilan 20 minggu(Turner, 2010). Preeklamsia itu sendiri

terbagi menjadi 2 kategori yaitu Preeklamsia berat dan Preeklamsia ringan.

Preeklamsia berat ditandai dengan meningkatnya tekanan darah diatas

normal yaitu tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan diastolik ≥ 100 mmHg,

sedangkan Preeklamsia ringan ditandai dengan tekanan darahsistolik ≤ 160

mmHg dan diastolik ≤ 90 mmHg (Sirait, 2012).

Penanganan hipertensi selama kehamilan perlu segera dilakukan

setelah diagnose diberikan. Pemberian terapi obat anti hipertensi segera

mungkin dan menjaga tekanan darah agar tetap masuk kedalam kisaran

normal. Hipertensi dalam kehamilan apabila tidak segera diobati dapat

menyebabkan pendarahan pada janin dan otak, serta dapat menyebabkan

kematian pada ibu, janin, maupun keduanya (Queensland Clinical Guideline,

2015). Keamanan dan ketepatan pemberian obat anti hipertensi pada ibu

hamil sangat penting, karena obat tersebut akan terdistribusi kedalam uterus

dan kemudian kedalam janin (JNC VII, 2003). Wanita hamil dengan

hipertensi harus dimonitor dengan hati-hati, karena beresiko terhadap ibu dan

janin. Adapun obat anti hipertensi untuk kondisi tersebut dapat menggunakan

Dopamet, Beta blocker, dan Vasodilator. Obat tersebut merupakan lini

pertama pengobatan hipertensi pada ibu hamil, karena aman dan tidak

mempengaruhi janin. ACEI (Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor) dan

ARB (Angiotensin Receptor Blocker) tidak boleh digunakan selama


4

kehamilan karena berpotensi menyebabkan cacat janin dan harus dihindari

pada perempuan yang diduga hamil atau berencana hamil (Depkes RI,

2006).

Di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi saat ini memiliki 3 dokter

spesialis kandungan,yang melayani pasien bpjs dan pasien umum .Dari

beberapa resep yang masuk ke instalasi farmasi Rumah Sakit Permata

Bunda Purwodadi banyak di temukan resep obat anti hipertensi pada pasien

ibu hamil. Dari pengamatan diatas, penulis tertarik memilih judul “ Pola

Peresepan Obat Anti Hipertensi Pada Ibu hamil Di Poli Obsgyn Rawat Jalan

Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi ”.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah karakteristik usia pasien dan usia kehamilan pada ibu

hamil di Poli Obsgyn Rawat Jalan Rumah Sakit Permata Bunda

Purwodadi tahun 2019?

2. Bagaimanakah pola peresepan obat anti hipertensi terhadap ibu hamil di

Poli Obsgyn Rawat Jalan Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi tahun

2019?

3. Batasan Masalah

1. Wanita hamil dengan usia 25 th sampai dengan 35 th.

2. Usia kehamilan 3 bulan sampai 9 bulan.

3. Poliklinik kandungan Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi.

4. Keaslian Penelitian

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang pola

peresepan obat anti hipertensi pada ibu hamil dipoli obsgyn Rawat Jalan

Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang adalah sebagai berikut :
5

1. Berdasarkan penelitian karakteristik usia pasien dan usia kehamilan pada

ibu hamil yang berkunjung di poli Obsgyn Rawat Jalan Rumah Sakit

Umum Daerah Tidar Kota Magelang periode Juni – Agustus 2018 adalah

usia 26 – 35 tahun (dewasa awal ) 62 pasien dengan presentase 51,66

%. Dan usia kehamilan lebih dari 31 minggu sampai melahirkan sebanyak

55 pasien.

2. Berdasarkan penelitian pola peresepan obat anti hipertensi pada ibu

hamil di poli Obsgyn Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota

Magelang periode Juni - Agustus 2018 terbanyak adalah dopamet

sebesar 69 dengan presentase 57,50 %. Nifedipin sebanyak 40

pasiendengan presentase 33,33%,dan kombinasi dopamet dan nifedipin

sebanyak 11 pasien dengan presentase 9,16%.

5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi instansi, akan adanya peningkatan pelayanan di Rumah Sakit

Permata Bunda Purwodadi pada khususnya pasien ibu hamil yang

mengalami hipertensi agar cepat mendapatkan obat anti hipertensi yang

tepat dan aman.

2. Bagi masyarakat, mendapat informasi dan edukasi mengenai pengobatan

hipertensi pada saat kehamilan, secara langsung maupun tidak langsung

akan membantu dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak.

3. Bagi peneliti, menambah ilmu pengetahuan mengenai pola peresepan

penggunaan obat anti hipertensi pada ibu hamil.


6

6. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pola peresepan obat anti hipertensi terhadap ibu hamil

di poli Obsgyn Rawat Jalan Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi

tahun 2019.

2. Untuk mengetahui karakteristik pasien yang meliputi usia pasien, usia

kehamilan terhadap ibu hamil yang berkunjung di poli Obsgyn Rawat

Jalan Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi tahun 2019.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

7. Kehamilan

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra

uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.

Kehamilan disimpulkan sebagai masa dimana wanita membawa embrio

dalam tubuhnya yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang

pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya

menyatu membentuk sel yang akan tumbuh yang membuat terjadinya

proses konsepsi dan fertilisasi sampai lahirnya janin (Manuba, 2007).

8. HipertensiDalamKehamilan

a. Pengertian Hipertensi

Hipertensi dalam kehamilan merupakan hipertensi yang terjadi

saat kehamilan berlangsung dan biasanya dialami pada bulan terakhir

kehamilan atau lebih setelah 20 minggu usia kehamilan pada wanita

yang sebelumnya normotensif, tekanan sistolik darah mencapai 140

mmHg dan tekanan diastolik darah 90 mmHg, atau kenaikan tekanan

sistolik 30 mmHg dan tekanan diastolik 15 mmHg di atas nilai normal

(Junaidi I, 2010).

Terminologi hipertensi dalam kehamilan mempunyai jangkauan lebih

luas. The National High Blood Pressure Education Program

(NHBPEP) mengklasifikasikan hipertensi dalam kehamilan sebagai

berikut:

7
8

1) Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang timbul sebelum usia

kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali

terdiagnosis setelah usia kehamilan 20 minggu dan hipertensi

menetap hingga setelah 12 minggu post partum (setelah

melahirkan).

2) Preeklamsia yaitu sindrom spesifik kehamilan yang timbul setelah

usia kehamilan 20 minggu, dikarakterisir dengan hipertensi

disertai proteinuria. Sindrom ini dapat terjadi sebelum usia

kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas seperti mola

hidatidosa (hamil anggur) atau hydrops (akumulasi cairan dalam

kompartemen janin).

a) Eklampsia yaitu Preeklamsia disertai dengan kejang tanpa

disebabkan kondisi neurologis lain yang jelas.

b) Hipertensi kronik dengan super imposed preeclampsia yaitu

hipertensi kronik disertai tanda-tanda Preeklamsia atau

hipertensi kronik disertai proteinuria.

c) Hipertensi gestasional (disebut juga transient hypertension)

yaitu hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai

proteinuria dan tekanan darah kembali normal setelah 12

minggu postpartum (NHBPEP, 2000).

Hipertensi pada kehamilan disebut dengan Preeklamsia.

Preeklamsia itu sendiri terbagi menjadi 2 kategori yaitu Preeklamsia

berat dan Preeklamsia ringan. Preeklamsia berat ditandai dengan

meningkatnya tekanan darah diatas normal yaitu tekanan darah

sistolik ≥ 160 mmHg dan diastolik ≥ 100 mmHg, sedangkan


9

preeklamsia ringan ditandai dengan tekanan darah sistolik ≤ 150

mmHg dan diastolik ≤ 90 mmHg. Hipertensi dalam kehamilan

merupakan satu diantara 3 penyebab mortalitas dan morbiditas ibu

bersalin di samping infeksi dan perdarahan (Sirait, 2012).

Preeklamsia adalah kelainan malfungsi endotel pembuluh

darah atau vaskular yang menyebar luas sehingga terjadi

vasospasme setelah usia kehamilan 20 minggu, mengakibatkan

terjadinya penurunan perfusi organ dan pengaktifan endotel yang

menimbulkan terjadinya hipertensi, edema, dan dijumpai proteinuria

300 mg per 24 jam atau 30 mg/dl (+1 pada dipstick) pada minimal dua

sampel urin secara acak yang dikumpulkan setidaknya 4-6 jam tetapi

tidak lebih dari 7 hari. Hilangnya semua kelainan tersebut sebelum

akhir minggu keenam postpartum (Brooks MD, 2011).

Faktor resiko Preeklamsia terbagi menjadi 2 yaitu resiko

sedang dan resiko tinggi. Resiko sedang akan dialami oleh seseorang

pada usia 40 tahun atau lebih, pada saat kehamilan pertama, hamil

dengan janin kembar, jarak kehamilan terakhir lebih dari 10 tahun,

riwayat keluarga penderita Preeklamsia. Faktor resiko tinggi dapat

terjadi pada penderita kronis, penyakit ginjal kronis, penyakit

hipertensi pada kehamilan sebelumnya, diabetes, penyakit autoimun

(Jana and Brewin, 2014).

b. Penyebab Preeklamsia

Penyebab Preeklamsia sampai sekarang belum diketahui

secara pasti. Menurut Alice wang dkk (2009), teori tentang plasenta

merupakan penyebab utama terjadinya Preeklamsia. Banyak teori


10

yang menerangkan namun belum dapat memberi jawaban yang

memuaskan. Hal ini disebabkan karena banyaknya faktor yang

menyebabkan terjadinya Preeklamsia antara lain imunologi, genetik,

iskemia uteroplasenta, disfungsiendotel, serta peran prostasiklin dan

tromboksan. Pada Preeklamsia terjad ivasokontriksi sehingga

menimbulkan gangguan metabolism endotel dan secara umum terjadi

perubahan patologi - anatomi. Perubahan patologi – anatomi akan

menambah beratnya manifestasi klinis dari masing-masing organ vital

(Manuba, 2007).

Sistem saraf pusat, system hepatik, system ginjal, system

pernafasan, system peredaran darah serta unit uteroplasenta

merupakan sistem organ vital yang mengalami perubahan patologi

anatomi. Perubahan organ-organ vital ini menyebabkan terjadinya

komplikasi seperti gagal ginjal akut, kejang (eklamsia), edema paru,

kerusakan hati akut, hemolisis, atau trombositopenia, hemolysis

elevated liver enzymes and low platelets (HELLP) sindrom,

prematuritas, pertumbuhan janin terhambat (IUGR), dan oligo

hidramnion (Maynard SE,Karumanchi, 2011).

c. Tanda dan Gejala Preeklampsia

Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu dari pada tanda-tanda

lain. Bila peningkatan tekanan darah tercatat pada waktu kunjungan

pertama kali dalam trimester pertama atau kedua awal, ini mungkin

menunjukkan bahwa penderita menderita hipertensi kronik. Tetapibila

tekanan darah ini meninggi dan tercatat pada akhir trimester kedua

dan ketiga, mungkin pernderita menderita preeklampsia. Peningkatan


11

tekanan sistolik sekurang-kurangnya 30 mmHg, atau peningkatan

tekanan diastolik sekurang-kurangnya 15 mmHg, atau adanya

tekanan sistolik sekurang-kurangnya 140 mmHg, atau tekanan

diastolik sekurang-kurangnya 90 mmHg atau lebih atau dengan

kenaikan 20 mmHg atau lebih, ini sudah dapat dibuat sebagai

diagnosa. Penentuan tekanan darah dilakukan minimal 2 kali dengan

jarak waktu 6 jam pada keadaan istirahat. Tetapi bila diastolik sudah

mencapai 100 mmHg atau lebih, ini sebuah indikasi terjadi

preeclampsia berat. Edema ialah penimbunan cairan secara umum

dan kelebihan dalam jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui

dari kenaikan berat badan sertapembengkakan pada kaki, jari-jari

tangan, dan muka, atau pembengkakan pada ektrimitas dan muka.

Edema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa,

sehingga tidak seberapa berarti untuk penantuan diagnosa

preeklampsia. Kenaikan berat badan ½ kg setiap minggu dalam

kehamilan masih dianggap normal, tetapi bila kenaikan 1 kg dalam

seminggu atau 3 kg dalam sebulan preeclampsia harus dicurigai. Atau

bila terjadi penambahan berat badan lebih dari 2,5 kg tiap minggu

pada akhir kehamilan mungkin merupakan tanda preeklampsia.

Pertambahan berat ini disebabkan oleh retensi air dalam jaringan dan

kemudian edema nampak dan edema tidak Nampak dengan istirahat.

Hal ini perlu menimbulkan kewaspadaan terhadap timbulnya

preeklampsia. Edema dapat terjadi pada semua derajat PIH

(Hipertensi dalam kehamilan) tetapi hanya mempunyai nilai sedikit

diagnostik kecuali jika edema general (Cunningham G, 2013).


12

d. Diagnosa Preeklamsia

Pada umumnya diagnose Preeklamsia berat didasarkan atas

adanya dua dari tiga tanda utama yaitu hipertensi, edema, dan

proteinuria. Penambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi

kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, edema terlihat sebagai

peningkatan berat badan, pembengkakan pada jari-jari, kaki, dan

sekitar wajah. Tekanan darah ≥ 160/90 mmHg yang di ukur setelah

pasien beristirahat (Mansjoer dkk,1990).

Tekanan diastolik pada trimester kedua yang lebih dari 85

mmHg patut dicurigai sebagai Preeklamsia. Proteinuria bila terdapat

protein sebanyak 0,3g/L dalam air kencingselama 24 jam atau

pemeriksaan kualitatif menunjukan lebih dari 1 atau 2 atau kadar

protein ≥ 1 g/L dalam urin yang di keluarkan dengan Chateter yang di

ambil minimal 2 kali dengan interfal jarak waktu 6 jam (Mansjoer

dkk,1990).

Menurut Sudhaberata (2001), Preeklamsia dibagi menjadi 2

yaitu Preeklamsia ringan dan Preeklamsia berat. Kriteria diagnosa

Preeklamsia ringan sebagai sebagai berikut : Tekanan darah ≥ 140

mmHg/90 mmHg, Edema tungkai, lengan atau wajah, kenaikan berat

1kg/minggu, Proteinuria 0,3 g/24 jam atau plus 1-2, Oliguria . Kriteria

diagnosis preeklamsia berat yaitu apabila kehamilan lebih dari 20

minggu di dapatkan satu atau lebih tanda tanda sebagi berikut :

Tekanan darah ≥160/110 mmHg di ukur dalam keadaan relaks dan

tidak dalam keadaan setelah beraktivitas, Proteinuria ≥ 5 g/24 jam,

Oliguria, urin ≤ 500 ml/24 jam, Ganguan virus dan serbal. Nyeri
13

epogastrium atau hipokondrium kanan edema paru dan sianosis,

ganguan pertumbuan pada janin, adanya sindrom HELLP (Hemolysis,

Elvated Liver Enzyme Low Platelet Count).

e. Penanganan preeklamsia.

Keputusan dalam penanganan harus menyeimbangkan resiko

kehamilan yang dimiliki ibu dan resiko pada janin dengan kelahiran

premature diinduksi. Kriteria persalinan didasarkan pada dua factor

yang saling berkaitan yaitu usia kehamilan saat didiagnosis dan

keparahan preeklamsia. Preeklamsia berat membutuhkan

penanganan dengan dua tujuan yaitu mencegah efek bahaya dari

peningkatan tekanan darah dan mencegah eklamsia (Pottecher and

Luton, 2009).

Pada usiakehamilan 24-34 minggu ,penanganan juga

tergantung pada keparahan preeklamsia. Munculnya satu atau lebih

tanda seperti hipertensi berat tidak terkotrol, eklamsia, edema

paruakut, hematom subscapular hati, atau trombositopenia

mengindikasikan dibutuhkannya persalinan (Carty et al., 2010)

f. Pola Peresepan Obat

World Health Organization 2009 penggunaan obat dikatakan

rasional bila pasien menerima obat yang sesuai dengan

kebutuhannya, untuk periode yang adekuat dan dengan harga

terjangkau untuk masyarakat (Amroni,M, 2006).

Agar tercapai tujuan pengobatan yang efektif, aman dan

ekonomis, maka pemberian obat harus memenuhi prinsip-prinsip

farmakoterapi sebagai berikut : Tepat indikasi yaitu pemilihan obat


14

sesuai dengan kebutuhan klinis yang dilihat dari diagnosis serta

keluhan pasien, tepat pasien yaitu pemilihan obat sesuai dengan

kondisi pasien, tepat obat yaitu pemilihan obat merupakan drug of

choice untuk penyakit tersebut, tepat dosis meliputi kesesuaian besar

dosis, frekuensi pemberian dan durasi. Ketepatan dosis ini sangat di

pengaruhi oleh kondisi pasien antara lain tentang riwayat penyakit

yang pernah diderita (Depkes RI, 2008).

Penggunaan obat pada wanita hamil perlu berhati-

hatikarenaobat-obat yang diberikan dapat menyebabkan efek yang

tidak dikehendaki pada janin selama masa kehamilan dan ada

beberapa obat yang dapat menembus plasenta. Selama trimester

pertama, obat dapat menyebabkan cacat lahir dengan risiko terbesar

adalah kehamilan usia 3-8 minggu. Selama trimester kedua dan

ketiga, obat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

secara fungsional pada janin atau dapat meracuni plasenta (Depkes

RI, 2006)

g. Obat Antihipertensi Yang Dapat Digunakan

1) Dopamet

Dopamet merupakan antihipertensi yang bekerja dengan

menstimulasi reseptor α-2-adrenergik di otak. Menurunkan

sympatetik dari pusat vasomotor diotak diikuti peningkatan

aktivitas para simpatik. Terapi dengan Dopamet dilaporkan dapat

mencegah progresifitas keparahan hipertensi pada wanita hamil

dan tidak menimbulkan efek yang merugikan pada


15

perkembanngan janin dan uteroplasenta (Podymow,T And Phyllis,

2008).

2) Nifedipin

Nifedipin merupakan antagonis kalsium yang bekerja dengan

menghambat influx kalsium kedalam sel otot polos arteri (Katzung,

2007). Nifedipin yang diberikan pada wanita hamil tidak

menyebabkan penurunan aliran darah dalam rahim (Podymow

dan August, 2008).

B. LandasanTeori

Hipertensi pada ibuhamil di sebut juga dengan Preeklamsia.

Preeklamsia sendiri terdiri dari Preeklamsia ringan – sedang dan berat.

Tekanan darah ringan - sedang (tekanan darah sistolik 140 – 160 mmHg dan

tekanan darah diastolik 90 – 100 mmHg). Obat yang di berikan adalah

dopamet dan nifedipin. Sedangkan tekanan darah berat (tekanan darah

sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 100 mmHg (Queensland

Health, 2013). Obat yang digunakan adalah kombinasi dopamet dan

nifedipin. Alasan digunakan dopamet dan nifedipin karena obat tersebut

sangat aman bagi ibu hamil dan janin. Golongan obat menurut JNC 7

adalah : BBs diantaranya bisoprolol, propanolol, metoprolol. CCBs –

Dihydropiridines adalah amlodipine, nicardipin sustained release. Central

alpha-2 agonis dan obat aktif lainnya adalah clonidine, metildopa, reserpine.

C. Keterangan Empirik

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperoleh keterangan

sebagai berikut : karakteristik usia pasien dan usia kehamilan pada ibu hamil

di Poli Obsgyn Rawat Jalan Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi, rata –

rata pada usia (26 sampai 35 tahun) merupakan usia produktif, usia

kehamilan 31 minggu sampai melahirkan. Dan obat antihipertensi terhadap


16

ibu hamil yang diresepkan oleh Dokter adalah dopamet, nifedipin, kombinasi

dopamet dan nifedipin.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - April 2020 di Rumah

Sakit Permata Bunda Purwodadi.

2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan desain pendek cross sectional,

dengan data yang diambil dari rekam medik pasien di RS Permata Bunda

periode bulan Oktober sampai dengan bulan Desember tahun 2019, dan data

akan dianalisis secara deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah pasien ibu

hamil yang di diagnosis preeklamsia dipoliklinik obsgyn instalasi rawat RS

Permata Bunda Purwodadi tahun 2019.

3. Populasi, Sampel Dan Tehnik Sampling

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lembar resep yang ditulis oleh

dokter pada pasien ibu hamil yang mendapatkan obat antihipertensi di

Poli Obsgyn Rawat Jalan di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi

periode bulan Oktober - Desember 2019

4. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakkan metode

Purposive sampling. Besarnya sampel dalam penelitian ini dihitung

menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

17
18

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = ukuran populasi

d2 = galat pendugaan / margin error / ketelitian.

Jumlah sampel :

n= 70 = 59,57
70.(0,05)2+1

Jadi jumlah sampel sebanyak 60 lembar resep pasien .

Populasi yang dapat di jadikan sampel dalam penelitian ini adalah sampel

yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria eksklusi.

a. Kriteria Inklusi

Mempuyai data rekam medik dengan kelengkapan :

- Indentitas pasien (nama, umur)

- Nomor rekam medik

- Usia kehamilan

- Tekanan darah

- Jenisobat

- Dosis

b. Kriteria Eksklusi

Pasien ibu hamil dengan dioagnosa selain preeclampsia.

5. Teknik Sampling

Pengambilan data dilakukukan secara Retrospektif selama tiga bulan,

dari bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2019 diruang


19

rekam medik dan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Permata Bunda

Purwodadi. Survei dekskriktif secara retrospektif.

6. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah pola peresepan obat anti hipertensi pada

ibu hamil di Poli Obsgyn Rawat Jalan Rumah Sakit Permata Bunda

Purwodadi.

7. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variable dalam penelitian ini adalah pola peresepan obat

anti hipertensi pada ibu hamil. Pola peresepan obat anti hipertensi pada ibu

hamil yang dimaksud adalah pola penulisan resep dokter spesialis obsgyn di

poli klinik rawat jalan rumah sakit Permata Bunda Purwodadi.

8. Instrumen Penelitian

Intsrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah data rekam medik

pasien dan resep-resep yang mengandung obat anti hipertensi pada pasien

yang berobat di PoliObsgyn Rawat Jalan Rumah Sakit Permata Bunda

Purwodadi.
20

9. Jalannya Penelitian

Persiapan Penyususnan Proposal

Proses Pengambilan Data di Farmasi


Poli Obsgyn Rawat Jalan dan rekam medik
RS. Permata Bunda Purwodadi

Pengolahan dan Analisa

Interprestasi Data

Kesimpulan

Gambar 1. Skema Penelitian


10. Analisa Hasil

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data yang dikumpulkan

meliputi nomor rekam medik, nama pasien, usia kehamilan, tekanan darah,

nama obat, kombinasi obat, jumlah obat dan aturan pakai. Data tersebut

diolah dalam bentuk angka dan tabel.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelusuran Data

Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

mengambil, mengamati dan mencatat resep antihipertensi di Rumah Sakit

Permata Bunda Purwodadi. Data yang dikumpulkan antara lain nama pasien,

nomer rekam medis pasien, usia pasien, usia kehamilan, tekanan darah,

diagnose, dan jenis obat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, sampel yang digunakan

oleh peneliti adalah resep antihipertensi pada pasien di Farmasi Poli Obsgyn

Rawat Jalan Rumah Permata Bunda Purwodadi Periode bulan Oktober –

Desember 2019 sejumlah 60 sampel. Pengambilan sampel didasarkan pada

Roscoe (1975), Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat

untuk kebanyakan penelitian (Sekaran, 2006).

1. Karakteristik Pasien

Tabel1. Karakteristik Usia Pasien pada Ibu Hamil Di Poli Obsgyn Rawat Jalan
Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi

Kategori Sub Kategori Jumlah Pasien Presentase (%)

Usia (Tahun) 16 – 25 11 18,33

26 – 35 33 55

≥ 36 16 26,67
Jumlah 60 100
Sum

ber : Pengelompokkan usia menurut Depkes RI, 2009

Pada Tabel 1. diatas, berdasarkan usia pasien diperoleh hasil akhir sebagai

berikut : untuk pasien yang berusia 16 – 25 tahun (remaja akhir) yaitu sebanyak

21
22

11, dengan persentase 18,33% untuk pasien yang berusia 26 – 35 tahun

(dewasa awal) yaitu sebanyak 33, dengan persentase 55% dan yang terakhir

adalah berusia ≥36 tahun ( dewasa akhir) yaitu sebanyak 16, dengan persentase

26,67%

Pasien yang paling banyak pada penelitian ini adalah pasien pada usia 26 –

35 tahun (dewasa awal) sebanyak 33, dengan persentase 55% merupakan usia

produktif. ( Yossi dwi kusumaningtyas dan Zakky Cholisoh 2014 ).

Tabel 2. Karakteristik Usia Kehamilan

Usia Kehamilan (Minggu) Jumlah Pasien Persentase (%)

0 – 16 1 1,67

17 – 30 4 6,67

> 31 – Melahirkan 55 91,66

Jumlah 60 100

Sumber : Data sekunder berupa usia kehamilan Di Poli Obsgyn Rawat Jalan Di Rumah Sakit
Permata Bunda 2019

Dari data karakteristik usia kehamilan yang di dapatkan pada penelitian

ini bahwa usia kehamilan 0-16 minggu sebanyak 1 dengan presentase 1,67 %,

usia 17- 30 minggu sebanyak 30 dengan presentase 6,67% , dan usia kehamilan

lebih dari 31 minggu sampai melahirkan sebanyak 55 dengan presentase

91,66%.

.Dari hasil penelitian ini bahwa pasien ibu hamil yang berkunjung di poli

obsgyn Rawat Jalan Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi periode Oktober–

Desember 2019 paling banyak pada usia kehamilan 31 minggu sampai

melahirkan sebanyak 55 dengan persentase 91,66%.


23

Tabel 3. Karakteristik Tekanan Darah

Tekanan Darah Jumlah Kasus Persentase (%)

Ringan - Sedang 40 66,67

Berat 20 33,33

Jumlah 60 100

Sumber : Data sekunde rberupa tekanan darah ibu hamil Di Poli Obsgyn Rumah Sakit Permata

Bunda Purwodadi

Hasil data yang diperoleh pada kasus ini, tekanan darah ringan – sedang

(tekanan darah sistolik ≤ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≤ 100 mmHg )

sebanyak 40 dengan presentase 66,67%. Sedangkan tekanan darah berat

(tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 100 mmHg ),

sebanyak 20 dengan presentase 33,33% (Queensland Heath, 2013 ).

Tabel 4. Karakteristik Jenis Obat

Nama Obat Jumlah Persentase%

Dopamet 9 23,33

Nifedipin 14 15,00

Kombinasi Nifedipin + Dopamet 3 5,00

Kombinasi Dopamet + Furosemid 34 56,67

Jumlah 60 100

Sumber : Data sekunder obat yang di resepkan pada ibu hamil Di Poli Obsgyn Rawat Jalan Di

Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi

Berdasarkan Tabel 6. Diatas dapa tdilihat bahwa persentase

penggunaan jenis obat antihipertensi di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi

Pasien yang mendapatkan obat anti hipertensi dopamet yaitu sebanyak 9

dengan presentase 15,00%. Kemudian yang mendapatkan nefedipin yaitu

sebanyak 14 dengan presentase 23,33%, dan yang mendapatkan obat


24

kombinasi nifedipin + dopamet yaitu sebanyak 3 dengan presentase 5,00%,

sedangkan yang mendapatkan obat kombinasi dopamet + furosemid yaitu

sebanyak 34 dengan prosentase 56,67%. Tujuan pemberian furosemid ini untuk

mengobati bengkak pada kaki ibu hamil.

Pada penelitian ini bahwa pasien yang paling banyak mendapatkan

kombinasi Dopamet + furosemid sebesar 56,67%, Dopamet merupakan

golongan α 2- Agonissentral, dan merupakan terapi utama dari hipertensi pada

ibu hamil karena dinilai paling aman dan tidak menimbulkan efek samping baik

ibu dan janin. Dopamet mempunyai efek vasodilatasi dengan menghalangi

peningkatan norepinefrin pada reseptor otot polos (Ghanem, F,A., 2008).

Sedangkan pasien yang mendapat nifedipin sebesar 23,33%, nifedipin

merupakan golongan CCB (Calcium Channel Bloker) yang dapat mencegah

masuknya kalsium kedalam sel, sehingga akan terjadi vasodilatasi. Aksi ini dapat

menurunkan tekanan darah karena pada pasien yang menderita hipertensi

terjadi peningkatan peripheral vasculer resistance (PVR) dikarenakan tingginya

calcium intracellular yang menyebabkan peningkatan tekanan otot polos arterial

(Dipiro,et al., 2008).

Penggunaan terapi kombinasi dopamet + nifedipin untuk pasien

hipertensi pada ibu hamil dilakukan apabila monoterapi sudah dilaksanakan,

tetapi tidak menunjukkan perbaikan tekanan darah sehingga digunakan

kombinasi dan juga dapat dilihat dari tingkat keparahan (Sajithet al, 2014).
25

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang pola peresepan

obat antihipertensi pada ibu hamil dipoli obsgyn Rawat Jalan Rumah Permata

Bunda Purwodadi adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan penelitian karakteristik usia pasien dan usia kehamilan pada ibu

hamil yang berkunjung di poli Obsgyn Rawat Jalan Rumah Permata Bunda

Purwodadi periode Oktoberi – Desember 2019 adalah usia 26 – 35 tahun

(dewasa awal ) 33 pasien dengan presentase 55,00 %. Dan usia kehamilan

lebih dari 31 minggu sampai melahirkan sebanyak 55 pasien dengan

presentase 91,66 %.

2. Berdasarkan penelitian pola peresepan obat anti hipertensi pada ibu hamil di

poli Obsgyn Rawat Jalan Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi periode

Oktober - Desember 2019 terbanyak adalah kombinasi dopamet + fursemid

sebesar 34 dengan presentase 56,67 %. Nifedipin sebanyak 14 pasien

dengan presentase 23,33%, kombinasi dopamet dan nifedipin sebanyak 3

pasien dengan presentase 5,00% dan dopamet sebanyak 9 pasien dengan

presentase 15,00%.
26

B. Saran

Saran yang ingin penulis sampaikan dalam penelitian ini untuk rekam

medik agar lebih teliti, lebih lengkap dan detail dalam mencatat seluruh data

pasien yang berkunjung dipoli obsgyn rawat jalan Rumah Sakit Permata Bunda

Purwodadi.
27

DAFTAR PUSTAKA

Amroni,M, 2006. Kapita Selekta Dispensing 1 Untuk Pelayanan Kefarmasian.


Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Brooks MD, 2011. Prenancy,Preeclampsia. Department of Emergency medicine.

Carty, D.M., Delles, C., Dominiczak, A.F., 2010. Preeclampsia and future
maternal health. J. Hypertens. 28, 1349–1355.
https://doi.org/10.1097/HJH.0b013e32833a39d0

Cunningham G, F.G., 2013. Hipertensi Dalam Kehamilan, 23rd ed, Obstetri


William.

Depkes RI, 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009


Tentang Rumah Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.

Depkes RI, 2008. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan Dan Ketrampilan


Memilih Obat Bagi Kader. Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional,
Jakarta.

Depkes RI, 2006. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit


Hipertensi. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Jakarta.

Jana, S., Brewin, A., 2014. Women and newborn health service-King Edward
Memorial Hospital. Medicus 54, 35.

JNC VII, 2003. The Seven Report Of The Joint National Committe On
Prevention,Detection,Evaluation,and Treatment of High Blood Pressure
Hypertension.

Junaidi I, 2010. Hipertensi,Pengenalan,Pencegahan, dan Pengobatan. BIP


Kelompok Gramedia.

Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar Hipertensi. Jakarta.

Manuba, 2007. Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana


untuk Pendidikan Bidan. ECG, Jakarta.

Maynard SE,Karumanchi, 2011. Angiogenic Factors and Preeclampsia [WWW


Document]. URL https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3063446/
(accessed 1.16.20).

NHBPEP, 2000. Report of the National High Blood Pressure Education Program
Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy. Am. J. Obstet.
Gynecol. 183, S1–S22.

Pangemanan,WT, 2002. Komplikasi Akut Pada Preeklampsia. Bagisn Obstetri


Dan Ginekologi RSMH FK Unisri.
28

Podymow,T And Phyllis, 2008. Update on the Use of Antihypertensive Drugs in


Pregnancy | Hypertension [WWW Document]. URL
https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/Hypertensionaha.106.075895
(accessed 1.16.20).

Pottecher, T., Luton, D., 2009. Prise en charge multidisciplinaire de la


prééclampsie. Elsevier Health Sciences.

Queensland Clinical Guideline, 2015. Maternity and Neonatal Clinical Guideline;


Preterm Labour and Birth, 20th ed. Queenslands Goverment,
Queenslands.

Quuenslands Health, Q., 2013. Hypertensive Disorsers Of Pregnancy.


Queenslands Goverment, Queenslands.

Roeshadi, R.H., 2007. Upaya Menurunkan Angka Kesakitan dan Angka


Kematian Ibu pada Penderita Preeklampsia dan Eklampsia. Indones. J.
Obstet. Gynecol.

Sirait, A.M., 2012. Pravalensi Hipertensi Pada Kehamilan di Indonesia dan


Berbagai Faktor Yang Berhubungan (Riset Kesehatan Dasar 2007). Bul.
Penelit. Sist. Kesehat. 15. https://doi.org/10.22435/bpsk.v15i2 Apr.2983

Siregar,Charles, A., 2003. Farmasi Rumah Sakit dan Terapan. Buku


Kedokteran,ECG, Jakarta.

Syamsuni, H.A., 2006. Ilmu resep. EGC.

Turner, J.A., 2010. Diagnosis and management of pre-eclampsia: an update. Int.


J. Womens Health 2, 327–337. https://doi.org/10.2147/IJWH.S8550

Wiyah, R.A., 2014. Studi Penggunaan Obat Pada Penderita PreeklampsiaBerat


di RSD dr. SoebandiI Jember Tahun 2012.

Wiyono,D, R., 1999. Manajemen Mutu PelayananKesehatan. Airlangga Univ. 5.

Yossi, D.K. 2015. Evaluasi Penggunaan Antihipertensi Pada Ibu Hamil Di


Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit X Tahun 2014, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
LAMPIRAN

29
30

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 2. Surat Balasan Pemberian Izin Penelitian


31

Lampiran 3. Hasil rekapan penelitian tiap resep

N NO JUMLA
O NAMA PASIEN RM UMUR NAMA H SIGNA
      (Tahun) OBAT    
34739
1 AldilaGaluh 8 25 nifedipin 15 2x1
32274
2 Anik N 8 19 nifedipin 15 2x1
34821
3 Supatmiati 9 33 nifedipin 20 2x1
34821
4 Nur zulaikah 9 29 nifedipin 10 2x1
23546
5 Sugiyanti 7 27 nifedipin 10 2x1
34893
6 Mufwati 6 34 nifedipin 10 2x1
23309
7 Rohani 4 31 nifedipin 20 2x1
34984
8 Sri Purwati 4 31 nifedipin 10 2x1
33852
9 Anitaria 5 39 nifedipin 20 2x1
35091
10 Siti Musyarofah 6 39 nifedipin 20 2x1
35056
11 Murtini 3 33 nifedipin 15 1x1
35023
12 Istikomah 6 27 nifedipin 15 2x1
30520
13 IkaRusmia 4 25 nifedipin 25 2x1
35148
14 Winda A 5 25 nifedipin 10 2x1
38186
15 Siti Nur Sofyah 6 39 nifedipin 15 2x1
      dopamet 15 2x1
34933
16 MitaYulaikah 4 25 nifedipin 15 2x1
      dopamet 20 2x1
34541
17 Sarah Jumiati 4 26 dopamet 20 2x1
furosemi
      d 7 1x1
EkaNovitaningru 35001
18 m 5 24 dopamet 12 2x1
furosemi
      d 10 1x1
34909
19 Sri Yuliawati 5 40 dopamet 20 2x1
furosemi
      d 7 1x1
33672
20 Sri Jumiati 7 28 dopamet 20 2x1
furosemi
      d 7 1x1
34872
21 Sumi 9 44 dopamet 20 2x1
furosemi
      d 12 1x1
34872
22 Muji Lestari 9 34 dopamet 20 2x1
32

furosemi
        d 7 1x1
34884
23 Sukini 2 34 dopamet 15 2x1
furosemi
      d 7 1x1
31956
24 Erni Sisiliawati 2 34 dopamet 30 2x1
furosemi
      d 10 1x1
34908
25 Wahyuni 8 39 dopamet 10 2x1
furosemi
      d 7 1x1
34909
26 Sri Yuliawati 5 40 dopamet 15 2x1
furosemi
      d 1o 1x1
34541
27 Sarah Jumiati 5 26 dopamet 30 2x1
furosemi
      d 15 1x1
34610
28 Sujiyem 4 26 dopamet 20 2x1
furosemi
      d 7 1x1
28808
29 Septiana 2 26 dopamet 15 2x1
furosemi
      d 7 1x1
20736
30 Susmi Harum 3 31 dopamet 20 2x1
furosemi
      d 7 1x1
32266
31 Onik Siti A 7 26 dopamet 20 2x1
furosemi
      d 7 1x1
34621
32 Masudah 8 45 dopamet 15 2x1
furosemi
      d 7 1x1
34797
33 Maryati 6 44 dopamet 20 2x1
furosemi
      d 7 1x1
20737
34 Susmi Harum 6 31 dopamet 15 2x1
furosemi
      d 7 1x1
34806
35 Dewi Wulan sari 9 25 dopamet 15 2x1
furosemi
      d 7 1x1
34762
36 Naili Azizah 2 44 dopamet 15 2x1
furosemi
      d 7 1x1
34541
37 Sarah Jumiati 5 26 dopamet 30 2x1
furosemi
      d 15 1x1
35101
38 Dinna P 7 35 dopamet 20 2x1
furosemi
        d 7 1x1
33

33672
39 Sri Jumiati 7 31 dopamet 15 2x1
furosemi
        d 7 1x1
34404
40 Sri Hartinah 1 23 dopamet 20 2x1
furosemi
        d 10 1x1
30354
41 Linda Ayu 9 20 dopamet 20 2x1
furosemi
        d 10 1x1
34398
42 Siti Rondhiyah 6 45 dopamet 20 2x1
furosemi
        d 7 1x1
32879
43 Sriyati 8 32 dopamet 20 2x1
furosemi
        d 10 1x1
34078
44 Suharni 1 30 dopamet 20 2x1
furosemi
        d 7 1x1
34411
45 Surini 3 28 dopamet 20 2x1
furosemi
        d 7 1x1
27975
46 Siti Nur S 2 29 dopamet 15 2x1
furosemi
        d 7 1x1
29083
47 Suwarni 4 43 dopamet 20 2x1
furosemi
        d 10 1x1
34398
48 Siti Rondhiyah 6 45 dopamet 20 2x1
furosemi
        d 10 1x1
34404
49 Siti Hartinah 1 23 dopamet 20 2x1
furosemi
        d 10 1x1
32879
50 Sriyati 8 32 dopamet 20 2x1
furosemi
        d 7 1x1
35091
51 Siti Musyarofah 6 39 nifedipin 10 1x1
        dopamet 20 3x2
31727
52 Gemi Setiti 6 40 dopamet 20 2x1
32614
53 Martini 8 36 dopamet 15 2x1
34541
54 Sarah Jumiati 5 26 dopamet 15 2x1
20736
55 Susmi Harum 3 31 dopamet 15 2x1
34762
56 Naili Azizah 2 27 dopamet 15 2x1
34342
57 Fitria Sabana 5 20 dopamet 15 2x1
32784
58 Sri mulyati 9 28 dopamet 10 2x1
34

34762
59 Naili Azizah 2 27 dopamet 15 2x1
34450
60 Viska S 9 28 dopamet 20 2x1

Lampiran 4 . Data penelitian rekapan rekam medik

USIA TEKANAN
NO NAMA PASIEN NO RM UMUR KEHAMILAN DARAH NAMA JML SIGNA
      (Tahun) (Minggu) (mm/Hg) OBAT    
34739
1 Aldila Galuh 8 25 33 112/78 nifedipin 15 2x1
32274
2 Anik N 8 19 27 112/89 nifedipin 15 2x1
3 Supatmiati 34821 33 36 131/89 nifedipin 20 2x1
35

9
34821
4 Nur zulaikah 9 29 36 140/90 nifedipin 10 2x1
23546
5 Sugiyanti 7 27 40 118/88 nifedipin 10 2x1
34893
6 Mufwati 6 34 37 159/94 nifedipin 10 2x1
23309
7 Rohani 4 31 35 173/107 nifedipin 20 2x1
34984
8 Sri Purwati 4 31 39 144/108 nifedipin 10 2x1
33852
9 Anitaria 5 39 34 142/75 nifedipin 20 2x1
35091
10 Siti Musyarofah 6 39 30 179/117 nifedipin 20 2x1
35056
11 Murtini 3 33 40 164/120 nifedipin 15 1x1
35023
12 Istikomah 6 27 38 170/102 nifedipin 15 2x1
30520
13 Ika Rusmia 4 25 35 111/84 nifedipin 25 2x1
35148
14 Winda A 5 25 36 155/133 nifedipin 10 2x1
38186
15 Siti Nur Sofyah 6 39 40 178/98 nifedipin 15 2x1
        dopamet 15 2x1
34933
16 MitaYulaikah 4 25 11 175/97 nifedipin 15 2x1
        dopamet 20 2x1
34541
17 Sarah Jumiati 4 26 38 168/113 dopamet 20 2x1
          furosemid 7 1x1
Eka 35001
18 Novitaningrum 5 24 38 170/123 dopamet 12 2x1
        furosemid 10 1x1
34909
19 Sri Yuliawati 5 40 29 155/108 dopamet 20 2x1
        furosemid 7 1x1
33672
20 Sri Jumiati 7 28 37 168/116 dopamet 20 2x1
        furosemid 7 1x1
34872
21 Sumi 9 44 38 152/97 dopamet 20 2x1
        furosemid 12 1x1
34872
22 Muji Lestari 9 34 37 167/108 dopamet 20 2x1
            furosemid 7 1x1
34884
23 Sukini 2 34 39 140/93 dopamet 15 2x1
        furosemid 7 1x1
31956
24 Erni Sisiliawati 2 34 37 162/106 dopamet 30 2x1
        furosemid 10 1x1
34908
25 Wahyuni 8 39 39 137/94 dopamet 10 2x1
        furosemid 7 1x1
34909
26 Sri Yuliawati 5 40 27 194/118 dopamet 15 2x1
        furosemid 1o 1x1
27 Sarah Jumiati 34541 26 31 153/101 dopamet 30 2x1
36

5
        furosemid 15 1x1
34610
28 Sujiyem 4 26 36 119/76 dopamet 20 2x1
        furosemid 7 1x1
28808
29 Septiana 2 26 37 146/37 dopamet 15 2x1
        furosemid 7 1x1
20736
30 Susmi Harum 3 31 35 153/108 dopamet 20 2x1
        furosemid 7 1x1
32266
31 Onik Siti A 7 26 40 153/102 dopamet 20 2x1
        furosemid 7 1x1
34621
32 Masudah 8 45 34 155/91 dopamet 15 2x1
        furosemid 7 1x1
34797
33 Maryati 6 44 33 150/103 dopamet 20 2x1
        furosemid 7 1x1
20737
34 Susmi Harum 6 31 36 148/86 dopamet 15 2x1
        furosemid 7 1x1
34806
35 Dewi Wulansari 9 25 38 134/90 dopamet 15 2x1
        furosemid 7 1x1
34762
36 Naili Azizah 2 44 33 150/103 dopamet 15 2x1
        furosemid 7 1x1
34541
37 Sarah Jumiati 5 26 36 150/102 dopamet 30 2x1
        furosemid 15 1x1
35101
38 Dinna P 7 35 40 145/100 dopamet 20 2x1
            furosemid 7 1x1
33672
39 Sri Jumiati 7 31 35 173/107 dopamet 15 2x1
            furosemid 7 1x1
34404
40 Sri Hartinah 1 23 34 138/99 dopamet 20 2x1
            furosemid 10 1x1
30354
41 Linda Ayu 9 20 36 152/80 dopamet 20 2x1
            furosemid 10 1x1
34398
42 Siti Rondhiyah 6 45 36 165/86 dopamet 20 2x1
            furosemid 7 1x1
32879
43 Sriyati 8 32 37 146/88 dopamet 20 2x1
            furosemid 10 1x1
34078
44 Suharni 1 30 40 167/96 dopamet 20 2x1
            furosemid 7 1x1
34411
45 Surini 3 28 37 175/80 dopamet 20 2x1
            furosemid 7 1x1
46 Siti Nur S 27975 29 38 154/83 dopamet 15 2x1
37

2
            furosemid 7 1x1
29083
47 Suwarni 4 43 39 164/120 dopamet 20 2x1
            furosemid 10 1x1
34398
48 Siti Rondhiyah 6 45 37 176/82 dopamet 20 2x1
            furosemid 10 1x1
34404
49 Siti Hartinah 1 23 38 145/97 dopamet 20 2x1
            furosemid 10 1x1
32879
50 Sriyati 8 32 39 138/84 dopamet 20 2x1
            furosemid 7 1x1
35091
51 Siti Musyarofah 6 39 31 171/124 nifedipin 10 1x1
            dopamet 20 3x2
31727
52 Gemi Setiti 6 40 49 160/92 dopamet 20 2x1
32614
53 Martini 8 36 37 131/87 dopamet 15 2x1
34541
54 Sarah Jumiati 5 26 34 156/103 dopamet 15 2x1
20736
55 Susmi Harum 3 31 41 118/93 dopamet 15 2x1
34762
56 Naili Azizah 2 27 39 148/89 dopamet 15 2x1
34342
57 Fitria Sabana 5 20 37 144/91 dopamet 15 2x1
32784
58 Sri mulyati 9 28 37 144/85 dopamet 10 2x1
34762
59 Naili Azizah 2 27 39 141/94 dopamet 15 2x1
34450
60 Viska S 9 28 40 138/101 dopamet 20 2x1

Anda mungkin juga menyukai