Diajukan oleh :
Rahmani Firmantyastuti
A1183180
Kepada
SEMARANG
JULI 2019
Pengesahan Karya Tulis Ilmiah
Diajukan :
Rahmani Firmantyastuti
A1183180
Mengetahui,
Direktur
Tim Penguji :
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan do’a restu dan dorongan
PERNYATAAN
iii
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gellar ahli madya dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
Rahmani Firmantyastuti
INTISARI
iv
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks yang menggunakan
gabungan ilmiah khusus dan rumit sebagai sarana kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meIiputi pelayanan
promotif, preventif, kurative dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat yang difungsikan oleh berbagai kesatuan
personil terlatih dan terdidik di dalam nya.
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien. Salah satu standar pelayanan minimal rumah sakit adalah waktu tunggu
obat racikan rawat jalan umum dengan standar minimal < 60 menit.
Rata-rata waktu tunggu pelayanan resep racikan pada bulan Januari
sampai Maret 2019 rata-rata 47,22 menit dengan waktu tunggu tercepat 2 menit
dan waktu tunggu terlama mencapai 117 menit. Jumlah pelayanan resep racikan
yang sesuai dengan standar yaitu ≤ 60 menit adalah 196 resep (65,8%).
Kesimpulan pelayanan resep obat racikan di Instalasi Farmasi rawat jalan
Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran sudah memenuhi standar yaitu lama
waktu tunggu obat racikan rata-rata 47,22 menit ≤ 60 menit sesuai dengan
standar pelayanan minimal yang dipersyaratkan oleh Kepmenkenkes No 129/
Menkes/SK/II/2008.
Kata Kunci : Waktu Tunggu, Obat Racikan, Rawat Jalan, Pasien Umum, RSUD
Ungaran
ABSTRACT
v
The hospital is a complex organization that uses a special and complex
combination of scientific as a health facility that organizes individual health
services including promotive, preventive, curative and rehabilitative services that
provide inpatient, outpatient, and emergency services that are functioned by
various unified trained personnel and educated in it.
Pharmaceutical Services is a direct and responsible service to patients
related to pharmaceutical preparations with the aim of achieving definite results
to improve the quality of life of patients. One of the hospital's minimum service
standards is the waiting time for general outpatient concoctions with a minimum
of <60 minutes.
The average waiting time for concoction recipe services from January to
March 2019 averages 47.22 minutes with the fastest waiting time of 2 minutes
and the longest waiting time reaching 117 minutes. The number of concoction
recipe services that are in accordance with the standard, namely ≤ 60 minutes is
196 recipes (65.8%).
Conclusion the service of prescription concoction in Pharmacy Installation
outpatient General Hospital Ungaran has met the standards, namely the length of
waiting time for concoction drugs on average 47.22 minutes ≤ 60 minutes in
accordance with the minimum service standards required by Kepmenkenkes No.
129 / Menkes / SK / II / 2008.
DAFTAR ISI
vi
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................
ii
PERSEMBAHAN...........................................................................................
iii
PERNYATAAN..............................................................................................
iv
INTISARI ......................................................................................................
v
ABSTRACT...................................................................................................
vi
DAFTAR ISI...................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL............................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah................................................................. 3
C. Batasan masalah....................................................................... 3
D. Keaslian Penelitian.................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian..................................................................... 4
F. Tujuan Penelitian....................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit ............................................................................. 5
vii
A. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 15
B. Desain Penelitian....................................................................... 15
C. Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling.................................... 15
D. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................. 16
E. Definisi Operasional Variabel.................................................... 17
F. Instrumen Penelitian.................................................................. 18
G. Jalannya Penelitian................................................................... 18
H. Skema Alur Penelitian............................................................... 19
I. Analisa Data ............................................................................. 19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 21
B. Pembahasan ............................................................................ 23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 30
B. Saran......................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
pelayanan minimal rumah sakit menyebutkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Standar pelayanan kefarmasian di
menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dan melindungi pasien dan
rumah sakit, waktu tunggu pelayanan obat racikan merupakan tenggang waktu
sedangkan waktu tunggu yang memenuhi standar minimal untuk pelayanan obat
racikan adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan
dengan waktu pelayanan resep obat racikan karena pelayanan resep obat jadi
tidak melalui proses peracikan (Nurjanah et al. 2016). Menurut penelitian yang
dilakukan oleh (Esti et al. 2015) menyebutkan bahwa waktu tunggu merupakan
1
2
salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. Waktu tunggu yang
tunggu pelayanan resep masih lama atau belum sesuai standar pelayanan
dilakukan oleh (Bustani et al. 2015) waktu tunggu yaitu > 60 menit. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh (Septini 2012) rata-rata waktu tunggu untuk resep
Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan dan data di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit (IFRS) RSUD Ungaran masih ada pasien rawat jalan yang
pelayanan resep racikan > 60 menit, hal ini disebabkan pada jam sibuk
menit.
obat racikan perlu diadakan evaluasi. Sampai saat ini belum ada evaluasi
tentang waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Umum Ungaran, maka diperlukan evaluasi mengenai waktu tunggu guna
mencapai pelayanan yang lebih baik. Hasil yang akan diperoleh sangat
satu pendukung visi RSUD Ungaran bisa tercapai. Pelanggan RSUD Ungaran
3
akan puas, dan RSUD Ungaran menjadi pilihan utama masyarakat dalam
B. Perumusan Masalah
1. Berapa rata-rata waktu tunggu pelayanan resep racikan pada bulan Januari
C. Batasan Masalah
1. Pengambilan data di iFRS RSUD pada shif pagi (07.30 – 14.00 WIB)
D. Keaslian Penelitian
Instalasi mempengaruhi
Farmasi Rumah lamanya waktu
Sakit tunggu pelayanan
Universitas resep di instalasi
Sumatera Utara farmasi
E. Manfaat Penelitian
sehingga salah satu pendukung visi RSUD Ungaran dapat tercapai melalui
1. Bagi pasien
3. Bagi Peneliti
F. Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.
oleh berbagai kesatuan personil terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan
kompleks yang menggunakan gabungan ilmiah khusus dan rumit sebagai sarana
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat yang difungsikan oleh
5
6
fungsional sesuai dengan jenis dan status penyakit penderita tertentu. Staf
medik fungsional umumnya terdiri atas dokter umum, dokter gigi dan dokter
spesialis dari disiplin: bedah umum, bedah syaraf. Bedah jantung dan toraks,
bedah tulang, bedah urologi, anastesi, bedah obstetrik dan ginekologi, bedah
kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri (Septini,
(Menkes, 2016).
Secara Umum dapat diartikan sebagai suatu departemen atau unit atau bagian di
suatu rumah sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dan diabantu oleh
yang berlaku dan bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta kefarmasian,
berdasarkan resep bagi penderita saat tinggal dan rawat jalan, distribusi
adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
Sesuai dengan Menkes No.72 Tahun 2016 bahwa tujuan dari Standar
dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional
evaluasi pelayanan
obat dan alat kesehatan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau oleh pasien
serta bekerja sama dengan pasien dan profesi kesehatan lainnya. Kegiatan yang
dilakukan meliputi:
9
persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.
diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia
oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias dan
pasien.
dengan pengambilan dan penggunaan obat pada pasien rawat jalan dan
rawat inap.
beberapa obat tertentu atas permintaan dari dokter yang merawat karena
d. Kepuasan Pelanggan
penyedia jasa akan tetapi harus dipandang dari sudut pandang konsumen.
kebutuhan yang diinginkan yang diperoleh dari suatu penyedia jasa yang dapat
dapat dikatakan sebagai hasil dari perbandingan apa yang diinginkan oleh
terdapat 21 jenis pelayanan rumah sakit yang minimal wajib disediakan oleh
b) Obat racikan
3) Kepuasan pelanggan.
Selain itu, terdapat pula indikator mutu yang dapat menilai setiap jenis
yang terbagi menjadi dua yaitu waktu tunggu pelayanan obat non racikan dan
Menurut standar pelayanan minimal rumah sakit ini, waktu tunggu obat
racikan rawat jalan umum yang memenuhi standar minimal < 60 menit.
1) Jenis resep, jenis resep dibedakan antara lain racikan dan non racikan.
2) Jumlah Resep dan kelengkapan resep. Dalam hal ini adalah jumlah item
resep, dimana setiap penambahan item obat didalam resep akan memberikan
3) Shift petugas, dimana pada shift pagi memerlukan waktu pelayanan yang
5) Ketersediaan obat sesuai resep yang diterima, sehingga waktu yang untuk
6) Sarana dan fasilitas yang dapat menunjang proses operasi pelayanan resep,
antara lain pemakaian alat-alat teknologi yang lebih canggih yang dapat
B. Landasan Teori
tunggu menjadi salah satu standar minimal pelayanan farmasi di rumah sakit,
obat racikan adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai
pelayanan obat racikan perlu diadakan evaluasi. Sampai saat ini belum ada
waktu tunggu guna mencapai pelayanan yang lebih baik. Hasil yang akan
C. Kerangka Empiris
Input Proses
Resep Verifikasi resep, Output
diserahkan penyiapan obat, Obat diterima
pemberian etiket
Waktu Tunggu
BAB III
METODE PENELITIAN
50512. Waktu Penelitian akan dilakukan selama periode Januari – Maret 2019.
B. Desain Penelitian
1. Populasi
ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
rawat jalan umum yang berkunjung di RSUD Ungaran yang datang pada saat
shift pagi (07.30 – 14.00 WIB) selama periode Januari-Maret 2019 dan yang
mendapatkan obat resep racikan rawat jalan umum sebanyak 298 resep.
2. Sampel
2009). Sampel dalam penelitian ini pasien rawat jalan umum yang berkunjung di
RSUD Ungaran yang datang pada saat shift pagi (07.30 – 14.00 WIB) selama
15
16
periode Januari-Maret 2019 dan yang mendapatkan obat resep racikan rawat
3. Teknik Sampling
inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum subjek
penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti, sedangkan
a. Kriteria Inklusi
2) Resep rawat jalan umum yang mengandung obat racikan diterma di Instalasi
Farmasi RSUD Ungaran pada saat shift pagi (07.30 – 14.00 WIB) selama
b. Kriteria Eksklusi
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
17
1. Variabel bebas
variabel lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
resep racikan.
2. Variabel terikat
varibel lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
waktu tunggu.
3. Variabel terkontrol
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Notoatmodjo, 2010). Variabel
obat.
Waktu tunggu merupakan tenggat waktu mulai dari pasien umum yang
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129 Tahun 2008 untuk tenggat waktu
resep obat racikan: memenui persyaratan apabila lamanya waktu pelayanan ≤60
menit.
Obat Racikan adalah bahan atau paduan bahan dengan dosis tertentu
tersedia dalam sediaan dan mempunyai kombinasi pas untuk indikasi tertentu
F. Instrumen Penelitian
rawat jalan umum yang mengandung obat racikan. Lembar pengumpul data
resep, pengerjaan resep, penyerahan obat, serta total waktu pelayanan resep
(menit).
G. Jalannya Penelitian
3. Pelaksanaan penelitian
pasien umum dari awal penerimaan sampai penyerahan obat pada bulan
Januari sampai Maret 2019 pada jam pelayanan shif pagi (Pk. 07.30 WIB
4. Pengolahan data
resep, jam resep masuk dan jam resep diserahkan kemudian dihitung
waktu yang total yang dibutuhkan dari penerimaan resep sampai resep
diserahkan.
5. Laporan penelitian
untuk mengetahui lama waktu tunggu obat racikan rawat jalan pasien
I. Analisis Data
X=ΣX/N
Keterangan:
X = waktu rata-rata
N = jumlah sampel
tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit apabila untuk
pelayanan ≤ 60 menit.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
menit dengan waktu tunggu tercepat 2 menit dan waktu tunggu terlama
21
22
196 resep (65,8%) dan untuk waktu tunggu pelayanan resep racikan
yang tidak sesuai standar yaitu > 60 menit adalah 102 resep (34,2%).
23
B. Pembahasan
Waktu tunggu pelayanan resep adalah tenggang waktu mulai dari pasien
sampel dalam penelitian ini adalah resep obat racikan bulan Januari-
Maret 2019 sebanyak 298 resep. Waktu tunggu secara umum pada
penelitian ini dari total jumlah sampel resep yang dianalisis yaitu dari
resep.
24
rata 47,22 menit dengan waktu tunggu tercepat 2 menit dan waktu tunggu
terlama mencapai 117 menit. Berdasar hasil tersebut, jika lamanya waktu
dan pertimbangan klinis. Menyediaan bahan (obat) dan alat yang akan
pasien (dosis, aturan pakai, manfaat/khasiat, efek samping, dll. Jika ada
racikan yang sesuai dengan standar bulan Januari sampai Maret 2019
yaitu ≤ 60 menit adalah 196 resep (65,8%) dan untuk waktu tunggu
pelayanan resep racikan yang tidak sesuai standar yaitu > 60 menit
25
adalah sebanyak 102 resep (34,2%). Hasil penelitian masih ada resep
< (α=0,05) sehingga data dikatakan tidak normal dan menggunakan uji
analisis non parametrik man whitney. Hasil uji man whitney didapatkan
nilai ada p=0,000< (α=0,05) yang artinya ada perbedaan yang signifikan
antara resep racikan yang sesuai standar dengan yang tidak sesuai
standar. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan waktu dimana lebih
SPM pada tiap jenis resep mempunyai komposisi dan racikan yang
memerlukan waktu paling lama yang pertama adalah pada tahap proses
pelayanan resep terdapat tiga fase, fase yang pertama adalah saat
resep untuk pasien umum dan IGD. Fase kedua adalah saat pengerjaan
waktu yang cukup lama yaitu mulai dari menggerus obat hingga
sesuai nomor urut. Tetapi pada suatu waktu obat yang selesai dikerjakan
Sumber daya manusia (SDM) ditinjau dari segi kuantitas masih kurang
pasien rawat inap, 1 orang input data resep rawat jalan)dan 1 apoteker
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, SDM Rumah Sakit Umum
apoteker yang dibantu oleh paling sedikit 4 (empat) orang tenaga teknis
puyer, kapsul, dan sediaan lainnya. Selain itu banyaknya obat racikan
juga memperlama waktu tunggu seperti obat puyer yang harus banyak
28
(Septini 2012) bahwa ada hubungan antara jenis resep dengan waktu
bahan obat. Bagian ini memerlukan tenaga yang memiliki latar belakang
Faktor yang ketiga yaitu pasien. Perilaku pasien yang kurang tertib dan
dan penyerahan obat kepada pasien. Jumlah resep yang diterima di depo
tunggu pelayanan resep. Selain itu, jumlah item obat tiap resep serta
rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran sebagian besar sudah
memenuhi standar yaitu lama waktu tunggu obat racikan ≤60 menit.
BAB V
A. Kesimpulan
sampai Maret 2019 rata-rata 47,22 menit dengan waktu tunggu tercepat
B. Saran
masuk.
pelayanan berbeda.
30
31
DAFTAR PUSTAKA
Bustani, N.M., Rattu, A.J. & Saerang, J.S.M. 2015. Analisis Lama Waktu Tunggu
Pelayanan Pasien Rawat Jalan Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat
Propinsi Sulawesi Utara. Jurnal e-Biomedik (eBm), 3(3).
Esti, A., Puspitasari, Y. & Rusmawati, A., 2015. Pengaruh Waktu Tunggu dan
Waktu Sentuh Pasien Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Poli Umum.
Laeliyah, N., & Subekti, H. 2017. Waktu Tunggu Pelayanan Rawat Jalan dengan
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Rawat Jala RSUD Kabupaten
Indramayu. JKesV (Jurnal Kesehatan Vokasional), Vol. 1(2).
Nurjanah, F., Maramis, F.R.R. & Engkeng, S., 2016. Hubungan Antara Waktu
Tunggu Pelayanan Resep Dengan Kepuasan Pasien di Apotek
Pelengkap Kimia Farma BLU Prof. Dr. R. D. Kandau Manado. , 5(1),
pp.362– 370.
Puspitasari, A., 2011. Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep Pasien Umum di
Depo Farmasi Rawat Jalan RS. Karya Bhakti Tahun 2011. Tesis. Depok:
Universitas Indonesia. Halaman 62.