Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada SDN 018 Balikpapan Barat merupakan sekolah yang berada di
daerah pesisir ujung barat Kota Balikpapan yang mayoritas pekerjaan orang
tua peserta didik adalah sebagai ibu rumah tangga serta sebagian besar latar
belakang pendidikannya hanya lulusan SLTA ke bawah. Hal ini
menyebabkan kurangnya kesadaran serta perhatian terhadap kegiatan dan
prestasi belajar putra-putrinya. Pendidikan sepenuhnya diserahkan kepada
sekolah dan pendidik yang mengajar di kelasnya.
Keabstrakan matematika (Arifuddin, 2016) matematika berhubungan
dengan simbol dan konsep, sehingga untuk mempelajarinya dibutuhkan
pemahaman dengan fikiran yang tinggi dengan sebuah metode dan alat
peraga yang sesuai dengan karakteristik materi matematika tersebut. Arsyad
(2013: 9) mengemukakan bahwa alat peraga adalah media alat bantu
pembelajaran dengan segala macam benda yang digunakan untuk
memperagakan materi pelajaran. Sementara itu, Hamalik dalam (Maufur,
2016: 243) berpendapat bahwa menggunakan media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan sauna ruang kelas menjadi
lebih aktif yang berpengaruh dengan psikologis terhadap siswa untuk hasil
belajarnya.
Berdasarkan hasil belajar Matematika yang telah diadakan tes formatif
dengan materi Operasi Hitung Pecahan dari 22 peserta didik , hanya 4 peserta
didik yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan batas 78,
sedangkan 18 peserta didik lainnya belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Setelah melakukan refleksi diri, penulis menemukan akar
masalah yaitu pembelajaran yang kurang menarik dikarenakan metode
pembelajaran yang diterapkan penulis tidak melibatkan partisipasi peserta
didik dan penyajian materi tidak konkrit. Solusi alternatif yang ditawarkan

1
penulis adalah melakukan pembelajaran dengan metode Demontrasi sehingga
peserta didik dapat berpartisipasi dan materi yang disajikan lebih konkrit.
1. Identifikasi Masalah
a. Hasil penilaian di kelas 5 dari jumlah sebanyak 22 orang, ada 18
siswa yang belum mencapai KKM 78 dan hanya ada 4 siswa yang
berhasil mencapai KKM;
b. Dalam proses pembelajaran guru cenderung menggunakan metode
ceramah.
c. Aktivitas siswa kurang aktif dan membosankan. Siswa kurang terlibat
penuh dalam suasana belajar, lebih di arahkan untuk menjadi
pendengar yang baik;
2. Analisis Masalah
a. Guru mengajar menggunakan metode ceramah.
b. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran;
c. Siswa hanya sebagai pendengar informasi dan mengerjakan tugas
d. Kurangnya respon dari siswa baik mengenai materi pembelajaran
maupun dalam kegiatan pembelajaran;
3. Alternatif Pemecahan Masalah
Alternatif pemecahan masalah dalam perbaikan pembelajaran
Matematika Materi Operasi Hitung Pecahan Pada Siswa Kelas V
dengan melakukan :
a. Perbaikan dimulai dari mengubah metode Ceramah dengan model
pembelajaran Demontrasi.
b. Menggunakan alat bantu demontrasi yang menarik agar siswa
aktif dan ikut berpartisipasi.
c. Guru memberi masalah dengan mengkaitkan alat peraga yang ada
saat ini, agar materi lebih mudah difahami oleh siswa.
d. Guru seharusnya melakukan interaksi dengan memberikan
kesempatan siswa bertanya.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah yang dapat diambil penulis dalam penelitian perbaikan pembelajaran
ini adalah “Apakah melalui penerapan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika dalam memahami materi Operasi
Hitung Pecahan pada peserta didik kelas V SDN 018 Balikpapan Barat Tahun
Pelajaran 2022/2023?”

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Tujuan dari penelitian perbaikan perbaikan pembelajaran ini adalah
untuk memperbaiki suatu model pembelajaran, agar hasil belajar peserta didik
dapat meningkat sesuai dengan hasil yang diharapkan. Adapun tujuan
perbaikan yang ingin dicapai dalam kegiatan perbaikan pembelajaran ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Pendidik
a. Untuk meningkatkan keterampilan pendidik dalam menerapkan
metode demonstrasi dalam menjelaskan mata pelajaran matematika
materi pembulatan hasil pengukuran panjang.
b. Untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan oleh
pendidik agar pembelajaran selanjutnya menjadi lebih baik dan efektif.
2. Bagi Peserta didik
a. Untuk menigkatkan pemahaman peserta didik khususnya pada mata
pelajaran matematika tentang materi Operasi Hitung Pecahan kelas V
SDN 018 Balikpapan Barat .
b. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik setelah proses
perbaikan pembelajaran melalui penerapan metode demonstrasi.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Manfaat diadakannya penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Secara Teoritis

3
a. Untuk perbaikan kualitas pendidikan dan pembelajaran berupa
terwujudnya pembelajaran matematika yang bermakna.
b. Sebagai bahan pustaka untuk pendidik dalam menambah wawasan dan
pengetahuan terhadap pengelolaan pembelajarannya, terutama pada
layanan pembelajaran matematika.
c. Mendorong peserta didik untuk memahami masalah dengan
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dalam menyelesaiakan soal-
soal Matematika.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Peserta Didik
1.) Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep
pembulatan hasil pengukuran panjang serta memudahkan dalam
mempelajarinya sehingga diharapkan dapat berpengaruh pada hasil
belajarnya.
2.) Menumbuhkan keaktifan, motivasi, dan minat peserta didik dalam
kegiatan belajarnya, sehingga pembelajaran akan terasa lebih
menyenangkan bagi mereka.
3.) Mendorong peserta didik untuk berpikir kreatif dalam
menyelesaikan soal-soal matematika.
b. Bagi Pendidik
1.) Mengembangkan wawasan peserta didik dalam menentukan
pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat, sesuai kebutuhan
materi pelajaran khususnya pembelajaran matematika maupun
kebutuhan peserta didik.
2.) Membantu seorang pendidik untuk berkembang secara profesional,
karena mampu menilai serta memperbaiki pembelajaran
matematika melalui tindakan yang dilakukannya.
3.) Meningkatkan kemampuan pendidik untuk berpikir secara ilmiah
melalui penelitian tindakan kelas.
c. Bagi Sekolah

4
1.) Memberikan sumbangan yang positif untuk lebih mengembangkan
manajemen kegiatan belajar mengajar atau strategi belajar
mengajar.
2.) Sebagai acuan untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran
sehingga tercapai hasil yang optimal.
3.) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan memperbaiki citra
sekolah di masyarakat sebagai sekolah yang terakreditasi baik.
d. Bagi Institusi Pendidikan Secara Umum
1.) Memberikan sumbangsih pemikiran pembelajaran khususnya bagi
pendidik yang mengajar mata pelajaran matematika dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai