JUDUL PENELITIAN
B. LATAR BELAKANG
matematika. Contoh nyata dalam hal transaksi jual beli yang sering dilakukan
oleh setiap orang pasti menggunakan unsur – unsur berhitung yang ada dalam
kehidupan sehari – hari. Oleh karena itu mata pelajaran matematika menjadi
satu diantara mata pelajaran yang sangat penting untuk diajarkan di sekolah.
menyenangkan dan diminati peserta didik. Namum, sampai saat ini masih
banyak peserta didik yang merasa matematika sebagai mata pelajaran yang
sulit dan tidak menyenangkan. Hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil
1
2
tertarik untuk belajar matematika. Hal ini terlihat saat proses pembelajaran
berlangsung ada peserta didik yang tidak memperhatikan guru yang sedang
menjelaskan pembelajaran. Selain itu, ada juga peserta didik yang berbicara
dengan teman sebangkunya. Kurang aktifnya peserta didik juga terlihat dari
banyaknya peserta didik yang tidak mengerjakan soal yang diberikan. Selain
itu, jika diberikan pertanyaan hanya satu atau dua peserta didik yang
menjawab. Jika hal ini masih sering berlangsung, ada beberapa kemungkinan
buruk yang terjadi, antara lain siswa menjadi kurang tertarik pada pelajaran,
atau tidak suka dengan pelajaran matematika. Hal ini menjadi salah satu
rendah.
kelas VII. Kemampuan dasar yang tercantum dalam silabus kurikulum 2013
dari pokok bahasan himpunan SMP kelas VII yaitu:(1) menjelaskan dan
SMP Negeri 12 Pontianak hasil belajar peserta didik pada materi himpunan
masih rendah. Terbukti dari hasil ulangan harian materi himpunan peserta
didik, hanya 10 dari 37 siswa kelas VIII A yang memperoleh nilai yang
oleh sekolah pada mata pelajaran Matematika adalah 70, artinya terdapat 72%
siswa yang tidak memenuhi nilai KBM/tidak tuntas pada ulangan harian
materi himpunan.
Dari hasil jawaban peserta didik kelas VII A yang berjumlah 37 peserta
didik dengan soal berbentuk uraian. Dari soal tersebut banyak peserta didik
yang salah menjawab, bahkan ada peserta didik yang tidak menjawab soal
yang bekaitan dengan materi operasi himpunan, adapun soal yang diberikan:
Pada suatu kelas yang tersiri atas 48 siswa dilakukan pendataan pilihan
memilih PMR, dan 6 siswa tidak memilih keduanya. Tentukan banyak siswa
peserta didik menjawab soal dengan benar. (2)10 peserta didik yang
menjawab soal dengan batuan diagran venn, namun hasil terkahir yang
diperoleh kurang tepat. (2) 15 peserta didik yang tidak menjawab sama sekali.
4
efektif adalah yang menghasilkan belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi
ide-ide dan lain-lain. Peserta didik dapat berpikir pada suatu persoalan
pola pikir tentang penyelesaian yang akan dilakukan. Hal ini diperkuat
peserta didik. Hal ini berarti pendektan Quantum Teaching memberikan suatu
alternatif bagi guru dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
C. RUMUSAN MASALAH
PONTIANAK?”
Negeri 12 Pontianak?
Pontianak?
6
D. TUJUAN PENELITIAN
Pontianak.
Negeri 12 Pontianak.
E. MANFAAT PENELITIAN
a. Bagi guru
Dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan strategi dalam pembelajara, agar
b. Bagi siswa
c. Bagi peneliti
Teaching.
7
F. Variabel Penelitian
atau obyek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
G. Definisi Operasional
1. Efektivitas pembelajaran
aspek, yaitu:
1) Keterlaksanaan pembelajaran.
3) Hasil belajar.
a. Keterlaksanaan Pembalajaran
b. Aktivitas Belajar
yaitu :
proses pembelajaran.
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang
Hasil belajar dalam penelitian ini disesuaikan dengan KBM yang sudah
individu) jika peserta didik memperoleh nilai ≥ 70, dan suatu kelas dikatakan
9
kelompok
3. Himpunan
Himpunan yang akan dibahas pada penelitian ini sesuai dengan kurikulum
2013 yang diajarkan di kelas VII pada semester satu. Materi tersebut adalah
operasi himpunan yang terdiri dari irisan, gabungan, selisih, dan komplemen.
H. KAJIAN TEORI
1. Efektivitas Pembelajaran
a. Pengertian Efektivitas
Kata efektivitas berasal dari bahasa inggris, yaitu effective yang berarti
berhasil, tepat atau manjur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
10
menghasilkan belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi para peserta didik,
mengandung dua indikator yang penting, yaitu terjadinya belajar pada peserta
b. Kriteria Efektivitas
sasaran yang telah ditetapkan. Hasil yang mendekati sasaran berarti makin
suatu keadaan atau ukuran yang menunjukan adanya pengaruh atau hasil
yang diharapkan.
1. Keterlaksanaan pembelajaran.
3. Hasil belajar.
a. Keterlaksanaan Pembelajaran
mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan peserta didik. Interaksi
12
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
konfirmasi.
3. Kegiatan Penutup
yang telah dilakukan, kegiatan penilaian, pemberian umpan balik dan dan
ini berada pada ketegori “Baik” jika 2 < Rata-rata ≤.2,5. Sedangkan
rata≤ 3.
b. Aktivitas Belajar
rohani, dibantu oleh faktor-faktor lain untuk mencapai tujuan belajar yang
diharapkan.
berisi 8 macam kegiatan peserta didik yang antara lain dapat digolongkan
sebagai berikut :
Dari berbagai jenis aktivitas belajar di atas, jenis aktivitas yang akan di
jadikan sebagai indikator aktivitas belajar peserta didik pada penelitian ini
adalah:
proses interaksi (guru dan peserta didik) dalam rangka mencapai tujuan
peserta didik, sebab dengan adanya aktivitas peserta didik dalam proses
merupakan pengalaman tingkah laku dan yang kurang baik menjadi lebih
hasil belajar yang akan dicapai peserta didik dalam proses belajar di
sekolah.
2. Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
dan interpretatif.
menguasai materi.
sekolah berbeda; dan daya pendukung setiap sekolah berbeda. Maka dalam
17
atau dalam kapasitas berperilaku dengan cara tertentu, yang dihasilkan dari
mengingat ada banyak fungsi dan peranan matematika terhadap bidang studi
yang lain. Jika ada definisi tentang matematika maka itu bersifat tentatif,
mana matematika itu sendiri memiliki kajian yang abstrak sehingga dalam
belajar (DePorter,Hernacki,2001).
peserta didik ke dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dunia peserta didik”.
Hal ini berarti pentingnya seorang guru memasuki dunia atau kehidupan anak
dunia dan kehidupan anak, merupakan peluang/izin bagi para guru untuk
meraih hasil belajar yang optimal. Salah satu cara yang bisa digunakan dalam
hal ini adalah mengaitkan apa yang akan diajarkan dengan peristiwa –
peristiwa, fikiran atau perasaan, tindakan yang diperoleh peserta didik baik di
pembelajaran.
1. Tumbuhkan
minat peserta didik untuk belajar. Dengan tumbuhnya minat peserta didik
2. Alami
bermakna jika peserta didik mengalami secara langsung atau nyata materi
yang diajarkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Wankat & Oreovocz
peserta didik.
3. Namai
model, rumus, atau strategi atas pengalaman yang telah diperoleh peserta
didik. Dalam tahap ini peserta didik dengan bantuan guru berusaha
sesuatu lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik. Untuk membantu
penamaan dapat digunakan susunan gambar, warna, alat bantu, ketas tulis
4. Demonstrasikan
5. Ulangi
6. Rayakan
atas usaha, ketekunan, dan kesuksesannya. Dengan kata lain perayaan berarti
pemberian umpan balik yang positif pada peserta didik atas keberhasilannya,
baik berupa pujian, pemberian hadiah atau bentuk lainnya. Gagne (1977) juga
menyatakan bahwa umpan balik sangat penting artinya bagi proses penguatan
terhadap prestasi yang telah dicapai peserta didik. Hal ini berarti bahwa
adalah suatu konsep dasar dalam semua cabang ilmu matematika. Secara
dari satu atau lebih elemen yang diketahui. Jadi operasi himpunan adalah
suatu aturan untuk mendapat “himpunan baru” dari satu atau lebih himpunan
yang diketahui.
Contoh :
S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
A = {1,2,3,4}
23
B = {4.5.6.7}
Jawab :
S A B
10
1
5
8
2 4 6
3
7 9
Jadi, A ∩ B = {4}
nya “∪”.
Contoh :
S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
A = {1,2,3,4}
B = {4.5.6.7}
Jawab :
9
1 6
2 5
4
3 7 8
10
Jadi, A ∪ B = {1,2,3,4,5,6,7,8}
(3) Komplemen
Notasinya : Ac ={ x|x ∉ A , x ∈ S }
Contoh :
S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
A = {1,2,3,4}
1. Tentukan Ac!
25
Jawab :
a. Ac = {5,6,7,8,9}
S A
S
1 5
2 6
3 7
8
4 9
(4) Selisih
Contoh :
S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
A = {1,2,3,4}
B = {4.5.6.7}
1. Tentukan A – B!
Jawab :
26
1. A – B = {1,2,3}
8
1 5
2 4 6 9
3 7
Teaching
Teaching:
teman yang tempat duduknya paling dekat yaitu satu kelompok terdiri
dari 3 – 4 orang.
LKPD. (Namai);
operasi himpunan;
(Rayakan)
I. METODE PENELITIAN
1. Bentuk Penelitian
Keterangan :
berbatuan.
Quantum Teaching..
a. Populasi
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP
Negeri 12 Pontianak.
b. Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini akan
kondisi kelas yang akan diteliti dan dianggap cocok untuk diterapkan
3. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu: tahap persiapan,
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap Persiapan
1. Penyusunan Instrumen
2. Validasi Instrumen
3. Uji coba instrumen
Tahap Pelaksanaan
Observasi aktivitas
Penerapan
belajar peserta didik
Pendekatan Quantum
dan keterlaksanaan
Teaching
pembelajaran
Postest
Tahap Peenyimpulan
1. Analisi data
2. kesimpulan
pembelajaran.
Quantum Teaching.
1) Tes
kelompok (Arikunto, 2010: 193). Tes ini berupa soal essay. Tes
untung-untungan.
pendapat.
sendiri.
a) Penyusunan kisi-kisi
(2) Penyusunan kisi- kisi soal yang disesuaikan dengan kurikulum yang
digunakan di sekolah.
Butir soal pada penelitian ini berupa tes tertulis berbentuk essay.
Butir soal disesuaikan dengan kisi- kisi yang telah dibuat sebelumnya.
dibuat dijadikan acuan untuk jawaban yang benar. Setelah itu, penulis
c) Validitas isi
(Arikunto, 2013: 211). Dalam penelitian ini validitas yang diukur sebelum
isi apabila tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi
pelajaran yang diberikan. Tujuan validitas isi pada penelitian ini adalah
soal tes dan soal-soal tes. Dalam mencapai tujuan validatas isi maka soal
divalidasi kepada ahli, yakni satu orang dosen matematika FKIP Untan
Berdasarkan hasil uji validitas isi yang dilakukan oleh dua orang
VIII. Alasan dipilihnya kelas tersebut adalah siswa di kelas tersebut telah
e) Validitas butir
terhadap skor total. Sebuah butir soal dikatakan baik jika dapat
Keterangan :
f) Realibilitas
hasil ukuranya sehingga dapat dipercaya. Instrumen yag reliabel tidak bersifat
tertentu (Trianto, 2011:271). Suatu alat evaluasi (tes atau non-tes) dikatakan
adalah:
2
σi : varians yang dicari
2
(∑ x )
2
(∑ x ) : kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa
2
∑ x 2− N
σi= ∑x
2
: jumlah skor yang diperoleh siswa
N
N : jumlah subjek
36
g) Tingkat kesukaran
soal yang mudah, sedang, atau sukar. Untuk menetukan tingkat kesukaran
x
I=
skor maksimal
Keterangan :
h) Daya Pembeda
dengan siswa yang berkemampuan rendah. Daya pembeda dari sebuah butir
37
benar dengan testee yang tidak dapat menjawab soal tersebut (testee yang
menjawab salah). Untuk tipe soal uraian, rumus untuk mengetahui daya
x A −x b
D=
Skor maksimal
Keterangan :
DP : Daya Pembeda
x A : Rata-rata skor dari kelompok atas
x b : Rata-rata skor kelompok bawah
(Hamzah, 2014: 240).
2) Observasi
matematika.
Pontianak.
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
menjawab sub masalah pertama, kedua, dan ketiga maka data yang
a) Menghitung skor rata – rata hasil pada lembar observasi. Adapun rumus
total skor
Skor rata – rata =
total item
kriteria berikut:
penelitian ini berada pada kategori “Baik” jika 2 < Rata-rata≤ 2,5.
a) Menghitung jumlah peserta didik yang aktif dari lembar observasi aktivitas
xi
T i= ×100 %
N
Keterangan :
menggunakan rumus :
jumlah persentase
Rata – rata persentase =
jumlah pernyataan
Pertemuan 1 Pertemuan 2
No Indikator Tidak Tidak
Muncul Muncul
Muncul Muncul
kategori berikut:
41
telah ditetapkan yaitu aktivitas belajar peserta didik dikatakan “Aktif” jika
a) Memberikan skor tiap soal tes yang diberikan sesuai denagn pedoman
peserta didik.
dengan rumus:
kriteria yang telah ditetapkan yaitu pencapaian hasil belajar tuntas jika
ketuntasan individual adalah lebih besar atau sama dengan 70 dan rata-
rata ketuntasa secara klasikal adalah lebih besar atau sama dengan 75%.
rata≤ 3
100%.
klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 75 % peserta didik yang telah
tuntas belajarnya.
43