Anda di halaman 1dari 8

Tersedia secara online Jurnal Pendidikan:

http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/ Teori, Penelitian, dan Pengembangan


EISSN: 2502-471X Volume: Nomor: Bulan-Tahun
DOAJ-SHERPA/RoMEO-Google Scholar-IPI Halaman:…..-…..

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa tentang Karir Guru


dan Literasi Keguruan dengan Kesiapan Kerja di Dunia
Pendidikan bagi Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik
Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Ika Nurul Isna Fibrianti1, Syaad Patmanthara2, Heru Wahyu Herwanto3
Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika, Universitas Negeri Malang
Dosen Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Malang

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Riwayat Artikel: Abstract: The purpose of this research is to know the relation between: (1) student
perception about career of teacher with readiness of work in educational world; (2)
Diterima: Tgl-Bln-Thn teacher literasi with work preparedness in educational world; (3) Insights on teacher
Disetujui: Tgl-Bln-Thn career and teacher literacy with job readiness in education. The method used in this
research is descriptive correlational method by using quantitative approach. Based on
the results of the study it is known that there is a positive and significant relationship
Kata kunci: between student perceptions about teacher career and teacher literacy on job readiness
in education.
Persepsi mahasiswa
Karir guru Abstrak: Tujuan penilitian ini adalah mengetahui hubungan antara: (1) persepsi
Literasi keguruan mahasiswa tentang karir guru dengan kesiapan kerja di dunia pendidikan; (2) literasi
Kesiapan kerja keguruan dengan kesiapan kerja di dunia pendidikan; (3) persepsi mahasiswa tentang
Dunia pendidikan karir guru dan literasi keguruan dengan kesiapan kerja di dunia pendidikan. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang karir
guru dan literasi keguruan terhadap kesiapan kerja di dunia pendidikan.
Alamat Korespondensi:
Ika Nurul Isna Fibrianti,
Teknik Elektro/Prodi S1 Pendidikan Teknik Informatika
Fakultas Teknik/Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
E-mail: ikafibrianti11@gmail.com
Mahasiswa dikenal oleh masyarakat luas sebagai generasi yang cerdas dan kreatif, punya keberanian serta kegigihan.
Selain itu mahasiswa juga dipandang sebagai kaum intelektual dengan ambisi yang besar, mampu berfikir kritis serta peka
terhadap perubahan lingkungan. Kompetensi mahasiswa terkait dengan disiplin ilmu yang diambil tentu menjadi hal yang harus
dipertanggungjawabkan. Sebagai kaum yang dianggap cerdas mahasiswa mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
dan juga dalam menghadapi persaingan MEA yang telah diresmikan sejak tahun 2015. Mahasiswa harus melihat MEA sebagai
peluang yang terbuka untuk memperbaiki kualitas terkait dengan berbagai kompetensi yang ada untuk meningkatkan daya saing
khususnya dalam bidang kependidikan untuk mahasiswa lulusan kependidikan. Mahasiswa kependidikan harus mempersiapkan
diri dengan matang melalui kompetensi keahlian yang dimiliki untuk dapat bersaing di dunia kerja khususnya dunia pendidikan.
Dunia pendidikan tidak hanya sekedar memberikan kompetensi pada dunia kerja, namun juga harus menjadi salah satu
fasilitator agar generasi muda bisa belajar beradaptasi dengan segala perubahan yang ada.
Kesiapan kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta
adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Menurut Sukirin dalam Nugroho
(2010:24) faktor-faktor untuk mencapai tingkat kesiapan kerja dipengaruhi oleh tiga hal yaitu keadaan mental dan emosi yang
serasi, tingkat kematangan, dan pengalaman sebelumnya. Persepsi yang dimaksud dalam hal ini adalah persepsi individu
mengenai suatu bidang pekerjaan. Dunia kerja merupakan merupakan hal yang sering dipikirkan oleh mahasiswa setelah lulus
dari universitas atau suatu lembaga pendidikan. Mahasiswa memaknai dunia kerja melalui proses persepsi. Persepsi terhadap
dunia kerja berhubungan dengan pengetahuan mahasiswa terkait dunia kerja. Persepsi terhadap karir guru merupakan cara
pandang atau penilaian individu terhadap karir guru. Persepsi setiap individu berbeda, ada yang positif dan ada yang negatif.
Berdasarkan penelitian sebelumnya Primadewi (2016) persepsi mahasiswa mengenai karir keguruan memiliki hubungan positif

1
2 Jurnal Pendidikan, Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

dan signifikan terhadap minat menjadi guru. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa saat ini tidak bisa
lepas dari stimulus yang diterima dari dalam maupun luar diri mahasiswa.
Pendidikan Teknik Informatika (PTI) merupakan salah satu Program Studi (Prodi) yang ada di Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang yang sudah banyak menghasilkan tenaga pendidik dan tenaga profesional dalam
bekerja. Kompetensi lulusan dari Prodi S1 PTI salah satunya adalah kompetensi bidang keguruan yang meliputi: (1) kompetensi
pedagogik; (2) kompetensi kepribadian; (3) kompetensi profesional; dan (4) kompetensi sosial. Berdasarkan kompetensi lulusan
yang tersebut diharapkan mahasiswa lulusan Prodi S1 PTI memiliki kesiapan untuk bekerja di dunia kerja khususnya di dunia
pendidikan. Mahasiswa kependidikan mengemban tugas untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki khususnya dalam
bidang kependidikan.
Literasi keguruan dapat diartikan sebagai wawasan pengetahuan seseorang yang berkaitan dengan perihal profesi
kependidikan yaitu sebagai guru. Wawasan mengenai profesi keguruan tersebut merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap persepsi seseorang. Literasi yang autentik bagi mahasiswa, jika didapatkan dengan tepat akan berdampak besar pada
kehidupan mahasiswa dan pemilihan karir mereka. Selain itu juga berdampak pada pemahaman atas dunia dan kecapakan
mengenai konsep dan gagasan. Memiliki pemahaman yang mendalam dan menyeluruh mengenai kompetensi yang dipilih
dalam hal ini bagi mahasiswa kependidikan adalah kompetensi pendidik, akan berpengaruh terhadap kemampuan dan kesiapan
kerja mahasiswa serta profesionalitas kerja mahasiswa jika sudah terjun menjadi guru atau pendidik.
Penelitian sebelumnya Ebtanastiti (2013) menunjukkan faktor – faktor yang mempengaruhi pilihan karir mahasiswa
antara lain adalah kemampuan intelegensi, bakat, minat, penampilan fisik, keadaan psikis, pengalaman kerja, kesiapan,
pengetahuan dunia kerja, hobi, keterampilan, dan pengaruh dari lingkungan keluarga. Dari hasil penelitian tersebut dapat
diketahui bahwa banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa. Faktor – faktor tersebut dapat berasal dari
dalam dan dari luar individu. Dari faktor yang telah disebutkan di atas tentu saling berhubungan dan mendukung satu sama lain.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka perlu diteliti apakah persepsi mahasiswa mengenai karir guru
dan literasi keguruan berpengaruh terhadap kesiapan kerja di Dunia pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan
penelitian hubungan antara persepsi mahasiswa mengenai karir guru dan literasi keguruan dengan kesiapan kerja di dunia
pendidikan bagi mahasiswa program studi S1 Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan menggunakan pendekatan ex post
facto. Pendekatan ex post facto atau kausal komparatif, merupakan salah satu jenis pendekatan dalam penelitian. Penelitian ex
post facto sering disebut dengan after the fact artinya penelitian yang dilakukan untuk mengetahui penyebab–penyebab terhadap
peristiwa yang sudah terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan apakah terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa mengenai karir
guru (X1) dan literasi keguruan (X2) dengan kesiapan kerja di dunia pendidikan (Y). Persepsi mahasiswa mengenai karir guru
dan literasi keguruan merupakan variabel bebas dan kesiapan kerja di dunia pendidikan merupakan variabel terikat. Analisis
data dilakukan melalui analisis masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah angket atau kuisioner. Kuesioner dalam
penelitian ini berguna untuk mengumpulkan data dari mahasiswa mengenai kesiapan kerja di dunia pendidikan, persepsi
mahasiswa tentang karir guru dan literasi keguruan mahasiswa. Kuesioner tersebut berguna untuk mendapatkan data yang valid
dan reliabel. Indikator yang digunakan untuk mengukur kesiapan kerja di dunia pendidikan dari mahasiswa S1 PTI adalah
tingkat kematangan, keadaan mental dan emosi yang serasi, dan pengalaman. Indikator yang digunakan untuk mengukur
persepsi mahasiswa tentang karir guru antara lain, minat karir keguruan, membandingkan dengan karir yang lain, tanggapan
menganai perkembangan karir guru, dan menanggapi pandangan masyarakat mengenai karir guru. Sedangkan indikator yang
digunakan untuk mengukur literasi keguruan mahasiswa merupakan kompetensi yang harus dimiliki seorang guru atau pendidik
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Skala yang digunakan
adalah menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Proses pengembangan instrumen penelitian terdiri dari dua bagian yaitu uji validitas dan uji reliabilitas yang digunakan
untuk menguji tiap item pernyataan yang terdapat pada angket yang dibuat oleh peneliti. Apabila item pernyataan sudah valid
dan reliabel maka item pernyataan pada angket tersebut sudah bisa digunakan untuk mengumpulkan data. Selanjutnya data
tersebut akan dideskripsikan. Pengujian validitas dan reliabilitas akan dilakukan setelah angket disebarkan kepada responden.
Responden yang digunakan sebagai subjek uji coba dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi PTI FT UM angkatan 2013
yang telah lulus maupun yang belum lulus dan telah memenuhi syarat penelitian yaitu telah melaksanakan atau menempuh mata
kuliah KPL. Uji coba dilakukan secara online dengan menggunakan bantuan google forms kepada 40 responden.
Prosedur dalam penelitian ini meliputi tahap persiapan, pembuatan instrumen dan analisa data. Teknik analisis data
dalam penelitian ini adalah berupa analisis deskriptif, yaitu suatu teknik untuk mengungkapkan dan memaparkan pendapat dari
responden berdasarkan jawaban dari instrumen penelitian yang telah diajukan oleh peneliti. Dari data yang telah terkumpul
Fibrianti, Hubungan Persepsi Mahasiswa 3

kemudian dilakukan analisis data secara deskriptif yaitu dengan cara memaparkan secara objektif dan sistematis situasi yang
ada dilapangan.
Uji prasyarat analisis dalam suatu penelitian adalah untuk mengetahui apakah data yang telah terkumpul sudah
memenuhi syarat agar dapat dilanjutkan ke pengujian hipotesis. Uji prasyarat terdiri dari beberapa bagian antara lain: (a) Uji
Normalitas; (b) Uji Linearitas; (c) Uji Multikolinearitas; dan (d) Uji Heteroskedastisitas.
Uji hipotesis berfungsi untuk memastikan adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat baik secara
parsial dan simultan. Uji hipotesis penelitian menggunakan kategori berdasarkan lima kelas interval (Sugiyono, 2010).
Pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi parsial yaitu menganalisa hubungan setiap variabel bebas dengan variabel
terikat. Untuk memperoleh hasil pengujian data menggunakan bantuan SPSS v20. Sumbangan prediktor digunakan untuk
mengetahui berapa sumbangan (kontribusi) masing-masing variabel bebas. Ada dua jenis sumbangan, yaitu sumbangan efektif
dan sumbangan relatif. Jumlah sumbangan relatif dari semua variabel bebas adalah 100%. Sedangkan sumbangan efektif
disajikan dengan SE, masing-masing prediktor terhadap kriterium diperoleh langsung dari koefisien determinasi (R^2).

HASIL
Deskripsi data hasil penelitian yang dianalisis adalah ketiga variabel yaitu variabel persepsi mahasiswa tentang karir
guru (X1), literasi keguruan (X2), dan kesiapan kerja di dunia pendidikan (Y). Secara umum ditunjukkan pada Tabel 1 di
bawah ini.
Tabel 1. Deskripsi Data Variabel Penelitian
Kesiapan Kerja Persepsi Literasi
di Dunia Mahasiswa tentang Keguruan (X2)
Pendidikan (Y) Karir Guru (X1)
N 129 129 129
Range 32 53 50
Minimum 46 57 89
Maximum 78 110 139
Mean 61,04 83,98 111,78
Std. 5,927 9,922 9,205
Deviation
Variance 35,131 98,445 84,738

Angket penelitian variabel kesiapan kerja di dunia pendidikan memiliki 20 butir pertanyaan, variabel persepsi mahasiswa
tentang karir guru memiliki 28 butir pertanyaan, dan variabel variabel literasi keguruan memiliki 35 butir pertanyaan. Masing–
masing pertanyaan disajikan dengan 4 alternatif jawaban berdasarkan skala likert.
Dari hasil penelitian didapatkan deskripsi data variabel kesiapan kerja di dunia pendidikan menunjukkan data dengan
kategori sangat tinggi sebesar 10,1%, kategori tinggi sebesar 67,4%, kategori sedang sebesar 22,5%, kategori rendah dan sangat
rendah sebesar 0%. Berdasarkan skor rata-rata deskripsi data kesiapan kerja di dunia pendidikan dikategorikan tinggi sebanyak
87 responden atau 67,4%.
Deskripsi data variabel persepsi mahasiswa tentang karir guru yang berkategori sangat tinggi sebesar 8,5% dengan
frekuensi 11 respendon, kategori tinggi sebesar 65,2% dengan frekuensi 84 respendon, kategori sedang sebesar 24% dengan
frekuensi 31 respendon, kategori rendah sebesar 2,3% dengan frekuensi 3 respendon dan sangat rendah sebesar 0%.
Berdasarkan skor rata-rata deskripsi data persepsi mahasiswa tentang karir guru dikategorikan tinggi sebanyak 84 responden
atau 65,2%.
Deskripsi data variabel literasi keguruan yang berkategori sangat tinggi sebesar 17,9% dengan frekuensi 23 respendon,
kategori tinggi sebesar 77,5% dengan frekuensi 100 respendon, kategori sedang sebesar 4,6% dengan frekuensi 6 respendon,
kategori rendah dan sangat rendah sebesar 0%. Berdasarkan skor rata-rata deskripsi data literasi keguruan dikategorikan tinggi
sebanyak 100 responden atau 65,2%.
Uji normalitas data menggunakan teknik One Sample Kolmologrov-Smirnov menunjukkan variabel kesiapan kerja di
dunia pendidikan memiliki nilai psig = 0,246 > 0,05 sehingga data terdistribusi normal. Variabel persepsi mahasiswa tentang
karir guru memiliki nilai psig = 0,281 > 0,05 sehingga data terdistribusi normal. Variabel literasi keguruan memiliki nilai psig =
0,486 > 0,05 sehingga data terdistribusi normal.
Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa hubungan X1 dengan Y terjadi hubungan yang linear dengan nilai sig. 0,000 <
0,05. Karena signifikansi kurang dari 0,05 jadi hubungan antara persepsi mahasiswa tentang karir guru dengan kesiapan kerja di
dunia pendidikan dinyatakan linier. Sedangkan, nilai signifikansi hubungan antara X2 dengan Y adalah 0,000, sehingga terjadi
hubungan yang linear karena 0,000 < 0,005. Karena signifikansi kurang dari 0,05 jadi hubungan antara literasi keguruan dengan
kesiapan kerja di dunia pendidikan dinyatakan linier.
4 Jurnal Pendidikan, Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

Hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai toleransi variabel persepsi mahasiswa tentang karir guru (X1) sebesar
0,743 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,346 < 10 artinya terbebas dari multikolinearitas. Sedangkan untuk variabel
literasimkeguruan (X¬2) nilai toleransinya sebesar 0,743 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,346 < 10 artinya terbebas dari
multikolinearitas.
Uji autokorelasi dilakukan terhadap data antara variabel X1 dan X2 dengan Y menggunakan tabel angka Durbin-Watson.
Hasil analisis menunjukkan nilai D-W sebesar 1,9870. Berdasarkan tabel Durbin-Watson dengan jumlah sampel (n)=129
dengan jumlah variabel bebas (k)=2 dengan taraf signifikansi 5% diperoleh dL= 1,6812 dan dU= 1,7441. Nilai D-W berada di
antara dL dan (4-dU) yaitu 1,7441 < 1,9870 < 2,2559 sehingga tidak terjadi autokorelasi.
Hasil uji heteroskedastisitas dengan bantuan program SPSS Statistic v20 menunjukkan tidak ada pola yang jelas dan
teratur, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y artinya tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika terdapat
pola tertentu dengan teratur mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas.
Setelah hasil uji prasyarat dipenuhi, maka data setiap variabel bisa digunakan pada analisis korelasi parsial dan regresi
ganda untuk menguji hipotesis. Analisis ini dibantu dengan program IBM SPSS Statistic 20. Hasil perhitungan dan pengujian
hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi parsial yang pertama rx1y (hubungan antara X1 dan Y dengan X2 dikontrol) sebesar
0,511 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara X1 dan Y dengan X2 dikontrol. Probabilitas rx1y sebesar
0,000 yang artinya nilai kurang dari 0,05 yang dapat diinterpretasikan bahwa nilai korelasi parsial antara persepsi mahasiswa
tentang karir guru dan kesiapan berkarir di dunia industri adalah positif (+) dan signifikan.
Untuk koefisien kedua rx2y (hubungan antara X2 dan Y dengan XI dikontrol) sebesar 0,475 yang menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang kuat antara X2 dan Y dengan X1 dikontrol. Probabilitas rx2y sebesar 0,000 yang artinya nilai kurang
dari 0,05 dan dapat diinterpretasikan bahwa nilai korelasi parsial antara literasi keguruan dan kesiapan berkarir di dunia industri
adalah positif (+) dan signifikan.
Uji signifikansi hubungan X1 dan X2 sebagai variabel bebas dengan Y sebagai variabel terikat dilakukan menggunakan
regresi ganda dua prediktor diperoleh nilai R sebesar 0,753 dan nilai F sebesar 82,350. Pengujian dilakukan dengan menguji
nilai F dengan membandingkan nilai probabilitas. Hasil uji signifikansi analisis regresi terdapat pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi
Variabel
Bebas
R 0,753
R Square 0,567
F Hitung 82,350
Sig f 0,000

Berdasarkan Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa hubungan persepsi mahasiswa tentang karir guru dan literasi keguruan
sebesar 56,7% terhadap kesiapan kerja di dunia pendidikan, sedangkan 43,3% lainnya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti
di dalam penelitian ini. Nilai F sebesar 82,350 dengan signifikansi 0,000, karena 0,000 < 0,05 maka terdapat hubungan kedua
variabel bebas secara simultan dan signifikan terhadap variabel terikat.
Sumbangan prediktor dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu sumbangan efektif (SE) dan sumbangan realtif (SR) yang
ditunjukkan pada Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Variabel
Prediktor SR (%) SE (%)
Persepsi Mahasiswa tentang Karir Guru (X1) 53,18% 30,10%
Literasi Keguruan (X2) 46,72% 26,49 %
Total 100 % 56,59%

Berdasarkan Tabel 3 di atas diketahui bahwa sumbangan relatif persepsi mahasiswa tentang karir guru terhadap kesiapan
kerja di dunia pendidikan sebesar 53,18% dan sumbangan relatif literasi keguruan terhadap kesiapan kerja di dunia pendidikan
sebesar 46,72%. Pada sumbangan efektif variabel persepsi mahasiswa tentang karir guru 30,10% dan sumbangan efektif
variabel literasi keguruan sebesar 26,49%. Jika dijumlahkan sumbangan efektif dari kedua variabel X1 dan X2 adalah sebesar
56,59%, maka sebesar 43,41% lainnya disebabkan oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dekripsi data variabel kesiapan kerja di dunia pendidikan dapat diketahui kesiapan kerja
mahasiswa Prodi S1 PTI FT UM pada kategori tinggi sebanyak 87 (67,4%) responden. Dari hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa cukup banyak mahasiswa S1 PTI memiliki kesiapan kerja tinggi yang berada pada interval 57-68 dengan
persentase 67,4% yang berarti bahwa sebanyak 67,4% mahasiswa Prodi S1 PTI angkatan 2014 memiliki tingkat kesiapan kerja
yang tinggi.
Fibrianti, Hubungan Persepsi Mahasiswa 5

Analisis indikator diketahui indikator yang paling berpengaruh pada kesiapan kerja mahasiswa di dunia pendidikan
adalah tingkat kematangan dengan kategori tinggi sebanyak 75 responden dan sisanya 54 masuk kedalam ketegori sedang.
Sedangkan dua indikator lain yaitu keadaan mental emosi yang serasi dan pengalaman cenderung pada kategori sedang. Dari
hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator penelitian yang memiliki pengaruh yang tinggi terhadap kesiapan
kerja yaitu indikator tingkat kematangan. Penelitian ini telah dikonfirmasi oleh Sukirin dalam (Nugroho, 2010 :24) bahwa
kesiapan kerja seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu tingkat kematangan, pengalaman sebelumnya, serta keadaan mental
dan emosi yang serasi. Tingkat kematangan dibedakan menjadi kematangan fisik dan kematangan mental yang berhubungan
dengan aspek kejiwaan.
Variabel persepsi mahasiswa tentang karir guru yang menunjukkan bahwa dari 129 responden terdapat 84 responden
dalam kategori tinggi dengan persentase 65,2% yang berarti bahwa sebanyak 65,2% mahasiswa S1 PTI angkatan 2014
memiliki tingkat persepsi yang baik tentang karir guru. Sementara itu untuk nilai mean dari variabel persepsi mahasiswa tentang
karir guru adalah 83,98. Jika mean atau rata-rata jawaban responden menunjukkan angka 83,98 angka tersebut berada pada
interval 79 – 95 yang memiliki kategori tinggi. Maka banyak responden yaitu mahasiswa S1 PTI angkatan 2014 memiliki
tingkat persepsi yang tinggi tentang karir guru.
Dari hasil analisis indikator penelitian yang memiliki pengaruh yang tinggi terhadap persepsi mahasiswa tentang karir
guru adalah tanggapan mengenai perkembangan karir guru dan menanggapi pandangan masyarakat. Walgito (2004: 87-88)
menyatakan bahwa persepsi adalah proses memberi tanggapan atau dorongan untuk melakukan sesuatu yang didahului oleh
proses pengindraan. Proses pengindraan sendiri merupakan proses diterimanya stimulus melalui alat indera yang dilanjutkan
dengan hasil pengindraan berupa tanggapan atau yang disebut dengan persepsi. Stimulus yang diterima oleh objek pada
penelitian ini tentu berkaitan dengan karir keguruan. Terdapat empat aspek dalam karir keguruan yang perlu diperhatikan, yaitu
(1) proses rekruitmen dan pendidikan guru; (2) penempatan dan pembinaan guru; (3) jaminan kesejahteraan guru; dan (4)
pengembangan karir guru (Sudarwanto, 2009). Empat aspek ini haruslah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan seadil-
adilnya. Dari teori yang telah dijelaskan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa salah satu aspek mengenai karir guru adalah
mengenai perkembangan karir guru itu sendiri. Aspek tersebut dapat digunakan sebagai stimulus yang dapat memberikan
masukan kepada mahasiswa untuk dapat mengungkapkan tanggapannya atau persepsinya tentang karir guru. Berdasarkan hasil
penelitian sebelumnya Widodo, (2017) pandangan sumber data isu-isu pendidikan terkini perlu diangkat agar calon guru harus
selalu up to date terhadap berita pendidikan. Alasannya bahwa guru harus selalu mengetahui perubahan zaman yang begitu
cepatnya. Selain itu, dalam penelitian ini juga dijelaskan apabila isu-isu pendidikan terkini diangkat dalam mata kuliah profesi
keguruan akan sangat bermafaat bagi calon guru sebagai bahan refleksi diri ke depan, membentuk calon guru yang lebih ideal,
dan menumbuhkan sikap berpikir kritis karena selalu dihadapkan dengan permasalahan-permasalah yang terkini.
Indikator lain yang memiliki rata – rata tinggi adalah indikator menanggapi pandangan masyarakat. Penelitian ini
diperkuat Ardyani & Lyna (2014) yang menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang membentuk persepsi mahasiswa tentang
progesi guru antara lain, persepsi mahasiswa tentang karir guru, persepsi mahasiswa tentang kompetensi yang harus dimiliki
guru, dan persepsi mahasiswa tentang profesi guru dari sudut pandang masyarakat. Persepsi mahasiswa tentang profesi guru
dari sudut pandang masyarakat yang dimaksud adalah bagaimana mahasiswa menanggapi pandangan masyarakat terhadap
profesi keguruan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pandangan masyarakat mengenai profesi guru memiliki kontribusi cukup
tinggi terhadap persepsi mahasiswa tentang karir guru.
Selain dipengaruhi oleh 2 faktor di atas, masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi persepsi mahasiswa tentang karir
guru yaitu minat karir keguruan dan membandingkan dengan karir yang lain disamping itu Agustian (2015) menunjukkan minat
menjadi guru pada mahasiswa program studi pendidikan Teknik Mesin UNESA angkatan tahun 2011/2012 dalam kategori
tinggi. Hal tersebut karena variabel minat diteliti pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Menurut Haditomo (1998:189)
menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi minat seseorang, yaitu faktor dari dalam (intrinsik) dan faktor dari
luar (ekstrinsik). Minat yang berasal dari dalam diri. Sedangkan minat yang berasal dari luar terdiri atas pengaruh dari
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau lembaga, dan lingkungan sosial. Abror (dalam Sukardi, 2000:112) menyatakan
bahwa minat mengandung unsur-unsur kognisi (mengenalkan), asumsi (perasaan), dan konasi (kehendak). Dari penjelasan di
atas dapat disimpulkan bahwa minat karir keguruan merupakan wujud keinginan yang berasal dari dalam diri dan dipengaruhi
oleh faktor ekstrinsik salah satunya seperti asumsi yang didapat berdasarkan penganalan atau stimulus dari lingkungan yang
diterima oleh mahasiswa.
Berdasarkan variabel literasi keguruan dapat diketahui bahwa literasi keguruan mahasiswa Prodi S1 PTI cenderung pada
kategori tinggi sebanyak 100 (77,5%) responden. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa literasi keguruan
mahasiswa S1 PTI angkatan 2014 memiliki rata-rata literasi keguruan tinggi yang berada pada interval 99 – 119 dengan
persentase 77,5% yang berarti bahwa sebanyak 77,5% mahasiswa Prodi S1 PTI angkatan 2014 memiliki literasi keguruan yang
tinggi.
Dari hasil analisis indikator dari variabel literasi keguruan diketahui semua indikator memiliki rata-rata tinggi. Variabel
literasi keguruan memiliki 4 indikator yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Indikator di atas dapat diketahui bahwa indikator dari variabel literasi keguruan dibentuk oleh beberapa kompetensi
6 Jurnal Pendidikan, Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

yang saling berkaitan dan memiliki kontribusi tinggi dalam membentuk kemampuan atau literasi seorang guru yang sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional.
Variabel literasi keguruan di atas diperkuat dalam UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1
disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Selanjutnya Pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru
untuk dapat melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Selanjutnya Pasal 10 ayat (1) menyatakan kompetensi guru
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa hubungan persepsi mahasiswa tentang karir
guru (X1) dan literasi keguruan (X2) dengan kesiapan kerja di dunia pendidikan (Y) memiliki hubungan yang positif dan
signifikan. Hal tersebut dibuktikan melalui hasil yang telah paparkan sebelumnya, bahwa diperolah nilai R sebesar 0,753 dan
nilai F hitung 82,350 dengan Phitung < Pstandar yaitu 0,000 < 0,05 , sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
Persepsi mahasiswa tentang kakir guru adalah pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima
oleh mahasiswa calon guru mengenai karir keguruan yang ditafsirkan dalam bentuk tingkah laku, cara pandang serta sikap
mahasiswa terhadap profesi guru. Sikap maupun tanggapan yang diberikan tersebut menimbulkan motivasi, minat untuk
berkarir di dunia pendidikan. Motivasi, minat, serta keadaan mental lainnya merupakan faktor penting yang mempengaruhi
kesiapan kerja seseorang. Menurut Sukirin dalam Nugroho (2010:24) kesiapan kerja seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor
yaitu tingkat kematangan, pengalaman sebelumnya, serta keadaan mental dan emosi yang stabil. Apabila mahasiswa memiliki
persepsi yang positif tentang karir guru maka selanjutnya dapat terbentuk motivasi, minat serta keadaan mental yang
mengarahkan mahasiswa membentuk tingkah laku yang positif untuk menyiapkan diri bekerja di dunia pendidikan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa hubungan literasi keguruan (X2) dengan
kesiapan kerja di dunia pendidikan (Y) memiliki hubungan yang positif dan signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai
koefisien korelasi parsial rx2y (hubungan antara X2 dan Y dengan X1 dikontrol) sebesar 0,475 dan signifikansi sebesar 0,000.
Jika sig 0,000 < α 0,05 maka kriteria pengujian hipotesis pertama menyatakan bahwa H_0 ditolak dan H_a diterima.
Kesiapan kerja seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor menurut Sukirin dalam Nugroho (2010:24) yaitu tingkat
kematangan, pengalaman sebelumnya, serta keadaan mental dan emosi yang stabil. Pengalaman sebelumnya yang dimaksud
berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelum terjun ke dunia kerja khususnya dunia
pendidikan bagi profesi keguruan. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang sebagai salah satu faktor
yang menentukan tingkat pengalaman individu tersebut.
Literasi keguruan dijelaskan bahwa seorang guru membutuhkan kompetensi keahlian yang di dapat melalui pendidikan
khusus. Apabila kompetensi yang dibutuhkan tersebut sudah terpenuhi maka kompetensi tersebut menjadi pengetahuan atau
keterampilan yang dijadikan pengalaman atau kemampuan sebelum masuk ke dunia kerja. Mahasiswa yang telah dibekali
kompetensi keahlian di bidangnya khususnya keahlian keguruan, bisa dikatakan individu tersebut lebih memiliki kesiapan kerja
di dunia pendidikan karena telah memenuhi salah satu faktor yang mempengarui kesiapan kerja. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan Chrysti (2015) menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik yang saat ini masih belum optimal penerapannya
adalah penguasaan tentang mengajar dan pemahaman tentang kebutuhan siswa. Mahasiswa calon guru diharapkan dapat
menggunakan metode–metode pembelajaran yang dapat membangun motivasi belajar siswa dan memiliki pengusaan materi ajar
yang kuat.
Pemahaman mengenai keempat kompetensi tersebut telah di dapatkan oleh mahasiswa melalui proses perkuliahan
pendidikan maupun nonpendidikan selama 8 semester di Prodi PTI Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Selain dari
lingkungan perkuliahan kompetensi tersebut juga didapatkan melalui pengalaman mahasiswa dalam Kajian Praktik Lapangan
(KPL) yang telah ditempuh sebelumnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Nurcahyo & Badrun, 2015) membuktikan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara praktek persekolahan (KPL) terhadap kompentensi mahasiswa sebagai
calon guru. Sehingga mahasiswa sebagai calon sarjana pendidikan harus sudah mengetahui mengenai kompetesi yang harus
dimiliki sebelum terjun untuk bekerja di dunia pendidikan atau berkarir di dunia pendidikan. Jika dikaitkan dengan hasil
penelitian dimana Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa dengan bekal keempat kompetensi di atas seorang guru atau
calon guru akan memiliki kesiapan kerja yang tinggi untuk terjun di dunia kerja pendidikan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa hubungan persepsi mahasiswa tentang karir
guru (X1) dan literasi keguruan (X2) dengan kesiapan kerja di dunia pendidikan (Y) memiliki hubungan yang positif dan
signifikan. Hal tersebut dibuktikan melalui hasil penelitian yang telah paparkan sebelumnya, bahwa diperolah nilai R sebesar
0,753 dan nilai F hitung 82,350 dengan Phitung < Pstandar yaitu 0,000 < 0,05 , sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
Davidoff (1988:233) menyatakan bahwa persepsi manusia tergantung pada apa yang diharapkan, pengalaman, dan
motivasi. Persepsi setiap individu berbeda-beda tergantung pada beberapa faktor seperti yang telah disebutkan salah satunya
adalah pengalaman. Persepsi mahasiswa mengenai karir guru tentu didasarkan pada tingkat pengalaman atau pengetahuan yang
Fibrianti, Hubungan Persepsi Mahasiswa 7

dimiliki oleh mahasiswa tersebut. Pengalaman atau pengetahuan mengenai karir guru didapatkan mahasiswa jurusan
kependidikan melalui pendidikan khusus keguruan yang mengajarkan dan memberikan kompetensi-kompetensi khusus yang
harus dimiliki dalam profesi keguruan yang dapat disebut dengan literasi keguruan.
Pengalaman juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja. Seperti yang dijelaskan Sukirin dalam
Nugroho (2010:24) bahwa kesiapan kerja seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu tingkat kematangan, pengalaman
sebelumnya, serta keadaan mental dan emosi yang stabil. Pengalaman sebelumnya yang dimaksud berkaitan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelum terjun ke dunia kerja khususnya dunia pendidikan bagi profesi
keguruan. Sehingga tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang sebagai salah satu faktor yang menentukan
tingkat pengalaman individu tersebut.
Literasi keguruan dapat diartikan sebagai wawasan pengetahuan seseorang yang berkaitan dengan perihal profesi
kependidikan yaitu sebagai guru. Wawasan mengenai profesi keguruan tersebut merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap persepsi seseorang. Menurut Schmoker (2012:50) konsekuensi jangka panjang kemampuan literasi yang baik atau
buruk sangatlah monumental. Semua pengetahuan yang di dapat dari proses pembelajaran dalam kelas maupun luar kelas
mempengaruhi kesuksesan akademik, kecerdasan dan kemampuan untuk berfikir. Literasi yang autentik bagi mahasiswa, jika
didapatkan dengan tepat akan berdampak besar pada kehidupan mahasiswa dan pemilihan karir mereka. Selain itu juga
berdampak pada pemahaman atas dunia dan kecapakan mengenai konsep dan gagasan. Berdasarkan alasan tersebut, memiliki
pemahaman yang mendalam dan menyeluruh mengenai kompetensi yang dipilih dalam hal ini bagi mahasiswa kependidikan
adalah kompetensi pendidik, akan berpengaruh terhadap kemampuan dan kesiapan kerja mahasiswa serta profesionalitas kerja
mahasiswa jika sudah terjun menjadi guru atau pendidik.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil analisis deskriptif dari variabel Y menunjukkan bahwa kesiapan kerja di dunia pendidikan dari mahasiswa S1
Pendidikan Teknik Informatika FT UM adalah tinggi. Ini berarti bahwa mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Informatika FT
UM memiliki kesiapan kerja yang tinggi untuk bekerja di dunia pendidikan.
2. Hasil analisis desktriptif dari variabel X1 menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang karir guru pada mahasiswa S1
Pendidikan Teknik Informatika FT UM adalah tinggi. Ini berarti bahwa mahasiswa prodi S1 Pendidikan Teknik Informatika
FT UM memilki persepsi yang baik terhadap karir keguruan.
3. Hasil analisis deskriptif dari variabel X2 menunjukkan bahwa literasi keguruan dari mahasiswa S1 Pendidikan Teknik
Informatika FT UM adalah tinggi. Ini berarti bahwa mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Informatika FT UM memiliki literasi
keguruan yang baik.
4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang karir guru (X1) dengan kesiapan kerja di
dunia pendidikan (Y) pada mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
5. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara literasi keguruan (X2) dengan kesiapan kerja di dunia pendidikan (Y)
pada mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
6. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang karir guru (X1) dan literasi keguruan
(X2) dengan kesiapan kerja di dunia pendidikan (Y) pada mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Teknik Informatika Fakultas
Teknik Universitas Negeri Malang.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan ditujukan kepada beberapa pihak, yaitu :
1. Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa prodi S1 Pendidikan Teknik Informatika FT UM diharapkan dapat meningkatkan kemampuan atau
kompetensi yang harus dimiliki terkait dengan keguruan. Sebagai calon sarjana pendidikan kompetensi tersebut nantinya sangat
penting dan sangat diperlukan untuk terjun di dunia kerja maupun saat ingin melanjutkan study yang lebih tinggi. Kompetensi
tersebut didapatkan melalui pengalaman serta proses belajar dan memahami informasi terkait profesi dan karir guru.
2. Bagi Peneliti lain
Bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian sejenis, disarankan agar variabel yang mempengaruhi kesiapan kerja di
dunia pendidikanlebih diperluas, karena masih banyak faktor lain yang berhubungan dengan kesiapan kerja mahasiswa di dunia
pendidikan seperti informasi dunia kerja, keteladanan dosen, keterampilan, prestasi belajar, dan lainnya sehingga dapat
mengungkap lebih banyak permasalahan. Selain itu agar dapat memberikan hasil dari temuan penelitian yang lebih berarti dan
bermanfaat bagi banyak pihak. Peneliti lain juga dapat menggunakan metode pengumpulan data penelitian yang lebih banyak
8 Jurnal Pendidikan, Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

seperti wawancara dan observasi agar hasil penelitian lebih mendalam dan akurat. Serta dapat menggunakan populasi atau
sampel peneltian yang lebih luas, misalna meneliti kesiapan kerja mahasiswa di Jurusan Teknik Elektro.

DAFTAR RUJUKAN

Agustin, R. (2015) ‘Hubungan Minat Mahasiswa Menjadi Guru dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi S1 PTM’, 4, pp. 36–45.
Ardyani, A. & Latifah, L. (2014) ‘Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Menjadi Guru Akuntansi pada Mahasiswa
Prodi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 Universitas Negeri Semarang’, EEAJ. Economic Education Analysis Journal, 3(2), pp.
232–240.
Chrysri, K. S. (2015) ‘Diskripsi Pedagogical Contein Knowledge Calon Guru Sdpada Pembelajaran Ipa, SNPS. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Sains, pp. 125–131.
Davidoff, L. L. (1988). ‘Psikologi Suatu Pengantar. Edisi Kedua. Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.
Ebtanastiti, D.F. (2013). 'Survei Pilihan Karir Mahasiswa Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya',
Jurnal BK. 04(03), pp. 1–10
Nugroho, F.B. (2010). Pengaruh Pengalaman Praktek Kerja dan Informasi Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Klaten tahun ajaran 2009/2010. Skripsi: FISE UNY.
Nurcahyo, R. R. (2015) ‘Praktik Pengalaman Lapangandan Dampaknya Terhadap Kompetensi Mahasiswa Program Studi Field Experience
Practice And Its Impact On Student ’ S Competencies Program Information And Computer’, JPV. Jurnal Pendidikan Vokasi. 5(1), pp.
236–247.
Primadewi, A.H. 2016. Hubungan Keteladan Dosen dan Persepsi Mahasiswa terhadap Karir Keguruan dengan Minat menjadi Guru pada
Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Program Sarjana UM.
Schmoker, M. 2012. Menjadi Guru yang Efektif. Bagaimana Mencapai Perkembangan Pesat dalam Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta:
Erlangga.
Sudarwanto. 2009. Kinerja dan pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran dan Implementasi Dalam Organisasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Walgito, B. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
Widodo, G. F. (2017) ‘Penggunaan isu-isu pendidikan terkini dalam mata kuliah profesi keguruan di universitas islam malang’,JU, 1, pp. 29–
34.

Anda mungkin juga menyukai