Anda di halaman 1dari 6

The 6th University Research Colloquium 2017

Universitas Muhammadiyah Magelang

Pemanfaatan Alat Peraga Edukatif Sebagai Media Pembelajaran


Bahasa Inggris Sekolah Dasar
Honest Ummi Kaltsum1*
1
FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
*email: huk172@ums.ac.id

Abstrak
Keywords: Bahasa Inggris Sekolah Dasar di Indonesia merupakan salah satu mata
Bahasa Inggris, pelajaran muatan lokal. Muatan lokal adalah mata pelajaran yang memuat
media pembelajaran, aspek aspek dan potensi lokal seperti kearifan lokal dan unsur budaya
alat peraga edukatif lainnya. Meski bukan dikategorikan sebagai mata pelajaran utama di
Sekolah Dasar, proses pembelajarannya seyogyanya tetap mengedepankan
proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa tertarik di dalam
proses pembelajarannya. Mengapa harus menyenangkan? Salah satu
jawabannya adalah usia anak SD identik dengan usia bermain sehingga
sebisa mungkin proses belajar dan pembelajarannya hendaknya mampu
memfasilitasi kebutuhan mendasarnya. Salah satu cara membuat proses
pembelajaran menjadi menyenangkan adalah dengan menggunakan media
pembelajaran yang menyenangkan pula. Setelah melalui proses observasi
yang dilakukan penulis terhadap pendekatan pembelajaran bahasa Inggris
di SD, didapati bahwa guru belumlah optimal dalam memanfaatkan media
pembelajaran. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dimaksudkan untuk
meningkatkan professionalitas guru melalui pelatihan pemanfaatan media
pembelajaran Bahasa Inggris berupa alat peraga edukatif.

1. PENDAHULUAN bagaimana dari kurikulum, materi, RPP dan


Meski mata pelajaran bahasa Inggris silabus yang ada, dibuat model serta metode
diposisikan sebagia muatan lokal di Sekolah pembelajaran bahasa Inggris yang
Dasar (SD), proses belajar mengajarnya tidak menyenangkan khususnya untuk anak SD.
bisa dikesampingkan begitu saja. Muatan Seringkali kita menjumpai fenomena di
lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk lapangan sesuatu yang berbeda. Mungkin
mengembangkan kompetensi yang materi atau buku teks yang ada sudahlah
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi sempurna, namun masalahnya disini adalah
daerah, termasuk keunggulan daerah yang bagaimana proses pembelajarannya. Apakah
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dari materi yang ada, sang guru mampu
dalam mata pelajaran yang ada. Substansi menciptakan model pembelajaran yang
muatan lokal ditentukan oleh sekolah. Dengan memperhatikan berbagai kriteria atau karakter
demikian, muatan lokal berisi pembelajaran anak usia sekolah dasar?
yang memuat aspek sikap, pengetahuan dan Dalam sebuah obervasi penelitian yang
keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk dilakukan penulis, didapati bahwa, materi
mendapatkan pengetahuan tentang potensi dan pengajaran bahasa Inggris menggunakan buku
nilai nilai local [2]. Dalam pengajaran bahasa teks yang sudah memenuhi karakter dan
Inggris, kurikulum dan materi memanglah hal kognisi anak usia sekolah dasar, namun dalam
mendasar yang harus ada. Masalahnya proses pengajarannya, penulis berkesimpulan

ISSN 2407-9189 19
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

bahwa sang pengajar kurang memaksimalkan guru bahasa Inggris Sekolah Dasar terkait
model pembelajaran yang mampu melejitkan pengoptimalan media dan alat peraga dalam
potensi peserta didik. Penulis mendapati pembelajaran bahasa Inggris.
bahwa, sebagian besar peserta didik aktif
dalam mengikuti pelajaran bahasa Inggris. 2. KAJIAN LITERATUR
Sikap aktif ini terlihat dari antusias peserta Menurut Sadiman, media berasal dari
didik untuk selalu menjawab pertanyaan guru bahasa latin dan merupakan bentuk dasar dari
dengan berebutan. Jika sang guru lebih kata medium yang secara terpisah berarti
memperhatikan karakter anak usia SD, dengan perantara atau pengantar. Menurut Asosiasi
harapan guru akan mengembangkan proses Teknologi dan Komunikasi Pendidikan
dan model pembelajaran aktif yang (Association of Education and Comminication
disesuaikan dengan karakter anak usia SD, Tetchnology). Media merupakan segala
tidak menutup kemungkinan akan diperoleh bentuk dan aturan yang digunakan untuk
hasil belajar yang maksimal. Selain itu juga, menyalurkan pesan/ informasi. Brigg
seyogyanya guru dapat memanfaatkan media mengartikan media adalah segala alat fisik
pembelajaran secara maksimal. Penelitian yang dapat menyajikan pesan serta
terkait media pembelajaran berupa alat peraga merangsang siswa untuk belajar. Gagne
edukatif telah banyak dilakukan. Penelitian mengatakan media adalah segala sesuatu yang
pertama dilakukan oleh Panji Hidayat dengan ada dilingkungan siswa yang dapat
judul Alat Peraga Edukasi dan Moving Class merangsangnya untuk balajar. Sedangkan
dalam Pembelajaran di SD/MI. Hasil menurut Asosiasi Pendidikan Nasional, media
penelitian mengga,barkan bahwa alat peraga adalah bentuk komunikasi baik tercetak
edukasi meningkatkan minat peserta didik maupun audio visual serta peralatannya yang
dalam pembelajaran. Hal ini dilihat pada dapat dimanipulasi, dilihat, atau dapat
persentase minat peserta didik terhadap alat didengar siswa [5].
peraga edukasi sebesar 91,98 % yang Gerlach dan Ely [1] mengatakan bahwa
dikategorikan minat peserta didik sangat media apabila dipahami secara garis besar
tinggi. Moving Class membuat pembelajaran adalah manusia, materi, atau kejadian yang
lebih efektif. Hal ini dilihat dari persentase membangun kondisi yang membuat siswa
efektivitas Moving Class sebesar 85,47% mampu memperoleh pengetahuan,
yang dikategorikan efektivitas pembelajaran keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian
Moving Class sangat tinggi [4]. ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
Berdasarkan atas latar belakang merupakan media. Secara lebih khusus,
permasalahan di atas, diadakanlah kegiatan pengertian media dalam proses belajar
pengabdian berupa Peningkatan mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat
Profesionalitas Guru Melalui Pelatihan grafis, photografis, atau elektronis untuk
Pemanfaatan Media Pembelajaran Bahasa menangkap, memproses dan menyusun
Inggris. Terdapat peluang yang penulis kembali informasi visual atau verbal. Media
harapkan akan membawa perubahan kearah merupakan salah satu sarana untuk
yang lebih baik pada keadaan tersebut diatas meningkatkan kegiatan proses belajar
yaitu adanya kesadaran dan keinginan untuk mengajar. Karena beraneka ragamnya media
menciptakan dan memanfaatkan media tersebut, maka masing-masing media
pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk
dengan karakter dan kognisi anak usia SD. itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat digunakan secara tepat guna.
memberikan wawasan kepada guru khususnya

20 ISSN 2407-9189
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

Untuk itu, ada beberapa kriteria yang patut Media pembelajaran diartikan sebagai
diperhatikan dalam memilih media pengajaran segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menyalurkan pesan dari sumber secara
menunjang tujuan pembelajaran yang telah terencana sehingga tercipta lingkungan belajar
ditetapkan. Dalam penetapan media harus yang kondusif di mana penerimanya dapat
jelas dan oprasional, spesifik, dan benar- melakukan proses belajar secara efektif dan
benar tergambar dalam bentuk perilaku. efisien (Yudhi Munadhi, 2008: 7). Sedangkan
b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang Gagne dan Briggs mengatakan bahwa media
dianggap penting dalam memilih media. pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
Sesuai atau tidaknya antara materi dengan digunakan untuk menyampaikan isi
media yang akan digunakan akan pembelajaran. Dengan kata lain media adalah
berdampak pada hasil pembelajaran siswa. komponen dari sumber belajar peserta didik
c. Kondisi audien (siswa) dari segi subjek yang dapat menstimulasi peserta didik untuk
belajar menjadi perhatian yang serius bagi belajar. Kata media sering digunakan secara
guru dalam memilih media yang sesuai bergantian dengan istilah alat bantu. Hal ini
dengan kondisi anak. Faktor umum, senada dengan tulisan Gagne dan Briggs
intelejensi, latar belakang pendidikan, dalam Arsyad yakni media pembelajran
budaya, dan lingkungan anak menjadi titik meliputi alat yang secara fisik digunakan
perhatian dan pertimbangan dalam untukmenyampaikan isi materi pengajaran
memilih media pengajaran. yang terdiri dari antar alain buku, tape
d. Ketersediaan media di sekolah atau recorder, kaset, video kamera, video recorder,
memungkinkan bagi guru mendesain film, slide (gambar bingkai), foto, gambar,
sendiri media yang akan digunakan grafik, televise, dan komputer. Dari hal ini
merupakan hal yang perlu menjadi dapatlah disimpulkan bahwa alat peraga
pertimbangan seorang guru. Seringkali edukatif adalah salah satu bagian dari media
suatu media dianggap tepat untuk pembelajaran. Alat peraga dalam
digunakan di kelas akan tetapi di sekolah pembelajaran memegang peranan penting
tersebut tidak tersedia media atau peralatan sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
yang diperlukan, sedangkan untuk belajar mengajar yang efektif. Alat peraga
mendesain atau merancang suatu media berfungsi sebagai cara atau teknik untuk
yang dikehendaki tersebut tidak mungkin mengantarkan bahan pelajaran agar sampai
dilakukan oleh guru. kepada tujuan. Hal ini senada dengan
e. Media yang dipilih seharusnya dapat pendapat Ytreberg dan Scott [3] yakni Lesson
menjelaskan apa yang akan disampaikan will be much easier and much more
kepada audien (siswa) secara tepat dan interesting for the children if you make full
berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang use of things and objects as well as language
ditetapkan dapat dicapai secara optimal. to get your meaning across.
f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam
pemanfaatan media harus seimbang Pengertian Alat Peraga
dengan hasil yang akan dicapai. Alat peraga pembelajaran adalah alat-alat
Pemanfaatan media yang sederhana yang digunakan guru dalam pembelajaran dan
mungkin lebih menguntungkan daripada mencegah terjadinya verbalisasme pada diri
menggunakan media yang canggih siswa.
(teknologi tinggi) bilamana hasil yang Fungsi utama dari alat peraga adalah
dicapai tidak sebanding dengan dan yang untuk menurunkan keabstrakan dari konsep
dikeluarkan. serta menghilangkan verbalisme pada diri

ISSN 2407-9189 21
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

peserta didik, agar peserta didik mampu peraga yang menggunakan proyektor untuk
menangkap arti sebenarnya konsep tersebut. menampilkan gambar pada layar.
Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi Pada dasarnya anak belajar melalui
obyek/alat peraga maka peserta didik sesuatu yang konkrit. Untuk memahami
mempunyai pengalaman pengalaman konkret konsep abstrak anak memerlukan benda-
dalam kehidupan sehari-hari tentang arti dari benda konkrit sebagai perantara atau
suatu konsep. Secara terperinci, nilai atau visualisasinya. Konsep abstrak itu dicapai
manfaat audiovisual aids atau alat peraga melalui tingkatan belajar yang berbeda-beda.
menurut Encyclopedia of Educational Nasution menyatakan bahwa maksud dan
Research adalah sebagai berikut: tujuan peragaan adalah memberikan variasi
a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret dalam cara pendidik mengajar dan
untuk berpikir. memberikan lebih terwujud, lebih terarah
b. Memperbesar perhatian siswa. untuk mencapai tujuan pembelajaran [7].
c. Membuat pelajaran lebih menetap atau Alat bantu peraga sebagai sarana belajar
tidak mudah dilupakan. untuk siswa dan guru berfungsi menyediakan
d. Memberikan pengalaman yang nyata yang representasi visual dari subjek yang sedang
dapat menumbuhkan kegiatan berusaha dipelajari. Satu manfaat dari alat bantu peraga
sendiri di kalangan para siswa. adalah fungsinya sebagai alat pendidikan
e. Menumbuhkan pemikiranyang teratur dan untuk belajar yang lebih efektif. Alat bantu
kontinu. peraga lebih bisa dipahami siswa daripada
f. Membantu tumbuhnya pengertian dan dalam bentuk tulisan atau info karena yang
membantu perkembangan kemampuan disampaikan tidak sepenuhnya
berbahasa. menyampaikan, seperti bagan, grafik dan
g. Menyebabkan agar hasil belajar lebih gambar. Manfaat lain dari alat bantu visual
permanen dan mantap. yaitu dapat membantu siswa menggunakan
h. Membantu anak-anak yang ketinggalan kapasitas visual mereka. Alat bantu peraga
dalam pelajarannya. dapat berupa kartu pos, poster atau bahkan
i. Memberikan alasan yang wajar untuk presentasi komputer. Banyak pengajar yang
belajar karena membangkitkan minat akrab dengan proyektor, perangkat penting
perhatian (aktivitas pada murid). yang membantu pengajar menunjukkan topik
j. Memberikan pemahaman yang lebih tepat tertentu melalui teks dan gambar diperbesar.
dan jelas [6]. Klip film juga digunakan sebagai alat bantu
visual untuk merangsang berpikir siswa.
Alat peraga adalah alat yang berfungsi Sarana bantu visual adalah alat kunci dalam
untuk mempercepat pemahaman peserta didik belajar dan pengembangan berpikir karena
terhadap salah satu pokok bahasan dalam dapat membantu meningkatkan minat siswa
bidang studi tertentu. Alat peraga dalam dalam suatu objek. Alat bantu peraga juga
proses pembelajaran dibedakan menjadi alat cenderung lebih interaktif, membantu siswa
peraga dua dimensi, alat peraga tiga dimensi, menjadi lebih terlibat dalam pembelajaran
dan alat peraga yang diproyeksikan. Alat mereka sendiri. Dalam era digital, manfaat
peraga dua dimensi yaitu alat peraga yang lain dari alat bantu peraga yaitu dapat
hanya memiliki ukuran panjang dan lebar. meningkatkan pembelajaran karena efek
Sedangkan alat peraga tiga dimensi yaitu alat interaktif yang digunakan untuk memperkuat
peraga yang terdiri dari ukuran panjang, lebar, materi yang dipelajari. Warna, efek dan
dan tinggi. Contohnya globe, papan tulis. Alat format semua dapat disesuaikan untuk
peraga yang diproyeksikan merupakan alat pengajaran yang efektif, yang membantu para

22 ISSN 2407-9189
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

siswa dalam memahami apa yang diterangkan. e. Mempermudah penguasaan materi.


Alat bantu peraga membantu menekankan f. Pembelajaran menggunakan alat peraga
titik dari tema yang dipelajari. juga membantu adalah dengan menggunakan pendekatan
memecah sebuah informasi ke beberapa kontekstual untuk memadukan pendekatan
bagian yang selanjutnya dapat dipahami dan teoritis dan praktis serta abstrak dan
diserap oleh siswa. Alat bantu peraga dapat konkrit. Sehingga akan membantu siswa
menguntungkan orang-orang secara finansial untuk mempermudah menguasai materi.
juga karena pengajar dapat mengajar topik Karena siswa akan lebih mudah untuk
yang efektif untuk beberapa macam orang menalar informasi atau materi yang
tanpa harus membeli alat mahal. Alat bantu disampaikan guru.
peraga dapat membuat ide abstrak menjadi g. Merangsang daya pikir dan nalar siswa
lebih konkret untuk dipelajari. membantu para h. Alat peraga juga akan sangat efektif untuk
siswa untuk fokus pada pikiran dan ide-ide merangsang daya pikir dan nalar siswa,
tentang sebuah masalah, yang pada gilirannya karena memadukan pendekatan abstrak
membantu mereka untuk memahami dan dan konkrit.
menafsirkan informasi yang telah disajikan i. Meningkatkan daya imajinasi dan
[8]. kreativitas siswa.
Alat peraga menjadi salah satu media Alat peraga edukatif juga akan membantu
pembelajaran yang sangat penting untuk untuk meningkatkan daya imajinasi dan
pencapaian tujuan pendidikan. Tentu tidak kreativitas siswa, sehingga siswa tidak lagi
berlebihan jika melihat besarnya manfaat menjadi peserta yang pasif.
belajar menggunakan alat peraga edukatif Selain 5 poin diatas, masih banyak lagi
yang bisa diperoleh oleh siswa. Lalu apa manfaat-manfaat lain yang bisa diperoleh oleh
sajakah manfaat-manfaat itu? Berikut ini siswa dari penggunaan alat peraga. Tentu saja
adalah beberapa dari manfaat alat peraga banyak atau sedikitnya manfaat yang
belajar: diperoleh sangat tergantung pada kualitas dan
a. Memusatkan perhatian siswa efektivitas dari alat peraga edukatif yang
b. Pembelajaran yang dilakukan dengan digunakan. Karena itulah snagat penting untuk
menggunakan alat peraga akan membuat memilih jenis alat peraga yang tepat dan
perhatian siswa lebih terpusat. Kondisi ini sesuai agar dapat diperolah manfaat belajar
akan membuat siswa lebih mudah dalam menggunakan alat peraga edukatif yang
menerima dan memahami materi pelajaran. maksimal.
Sebaliknya tanpa alat peraga, maka metode
pembelajaran konvensional akan terasa 3. METODE PELAKSANAAN
sangat membosankan, sehingga siswa
3.1. Pelaksanaan Kegiatan
menjadi sulit fokus dan kegiatan belajar
Adapun pelaksanaan Pengabdian
mengajar pun menjadi tidak efektif.
Masyarakat ini, dilaksanakan dengan
c. Membuat siswa lebih semangat dan
beberapa aktivitas sebagai berikut:
antusias untuk belajar
d. Keberadaan alat peraga juga akan 3.2. Lokasi Pengabdian Masyarakat
membuat siswa menjadi lebih semangat Pelatihan dilaksanakan di Surakarta
dan antusias untuk belajar. Semangat dan (SD Muhammadiyah 15 Surakarta).
antusiasme yang tinggi ini akan Pelatihan ini direncanakan dilakukan selama
mendorong para siswa untuk berusaha setengah hari (mulai jam 08.00 – 12.00
lebih keras dalam menguasai materi WIB).
pelajaran.

ISSN 2407-9189 23
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

3.3. Peserta Pelatihan 5. KESIMPULAN


Pelatihan ini ditujukan pada guru SD di Sebagai keberlanjutan dari program
SD Muhammadiyah 15 Surakarta. Pengabdian Masyarakat yang telah dilakukan,
3.4. Metode Pelatihan maka diadakanlah komunikasi lanjutan dalam
Dalam pelatihan ini menggunakan bentuk monitoring dan evaluasi kegiatan.
metode : Dengan monitaoring dan evaluasi kegiatan,
1) Ceramah diharapkan tujuan dan target kegiatan
2) Diskusi Pengabdian Masyarakat ini dapat diterapkan
3) Ice breaking secara kontinyu dan terpantau. Dengan
4) Simulasi demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pengabdian masyarakat berupa Peningkatan
3.5. Materi Pelatihan Profesionalitas Guru Melalui Pelatihan
1) Media Pembelajaran Pemanfaatan Media dan Ala Perga Edukatif
2) Media Pembelajaran Bahasa Inggris Bahasa Inggris Sekolah Dasar, akan lebih
3) Simulasi pemanfaatan media optimal jika terus menerus dimonitor
keberlangsungannya
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini, dijelaskan hasil REFERENSI
Berdasarkan analisis situasi dan permasalahan [1] Arsyad, Azhar. 2011. Media
mitra di atas, maka dapat dituliskan solusi Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
yang akan ditawarkan untuk kegiatan
[2] Kaltsum, H.U. 2014. Muatan Lokal
pengabdian ini sebagai berikut: Peningkatan
(Matapelajaran Bahasa Inggris) Sarat
Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan
Dengan Potensi Lokal Sebagai Salah Satu
Pemanfaatan Media Pembelajaran Bahasa
Alternatif Pola Pembelajaran Inovatif Di
Inggris. Adapun target luaran yang diharapkan
Sekolah Dasar (SD). Prosiding Seminar
dalam pengabdian adalah dengan pelatihan
Nasional. Penerbit: Unissula Semarang
pemanfaatan media pembelajaran bahasa
Inggris, peserta diharapkan mampu [3] Scott, Wendy ., Yreteberg, Lisbeth. 1990.
memanfaatkan dan membuat atau Teaching English to Children. New York:
menciptakan media pembelajaran yang Longman
kreatif, dan menyenangkan. Adapun alat [4] https://journal.uny.ac.id/index.php/didaktik
peraga bahasa Inggris sekolah dasar a/article/viewFile/2979/2483
diantaranya adalah puppets, class mascot, [5] https://www.researchgate.net/publication/2
paper dolls, cardboard boxes, picture cards, 81834756
card games, board games, word cards, [6] http://eprints.walisongo.ac.id/5336/1/0939
sentence cards, word card displays, word 11021.pdf
displays, books or reading cards,
[7] (http://download.portalgaruda.org/article.p
transparencies, calendar, clock. Disebabkan
hp?article=282411&val=439&title=Alat%
oleh keterbatasan waktu, dalam kegiatan
20Peraga%20Edukasi%20dan%20Moving
pengabdian ini, hanya difokuskan pada alat
%20Class%20dalam%20Pembelajaran%20
paraga berupa: clock, hands puppets, class
di%20SD/MI
mascot, cardboard boxes, and picture cards.
[8] http://guraru.org/guru-
berbagi/penggunaan_alat_peraga_dalam_p
roses_belajar_mengajar

24 ISSN 2407-9189

Anda mungkin juga menyukai