Rekayasa Pantai
1
Ilmu rekayasa pantai adalah bagian dari ilmu teknik sipil yang bersandar
dan berhubungan dengan berbagai ilmu lainnya antara lain: Mekanika Fluida,
Matematika, Statistik, Mekanika Tanah, Oseanografi, Meteorologi, Mekanika
Struktur, Geologi, Mekanika bahan, Elektronika, dan Komputer.
Rekayasa pantai meliputi bahasan teori mengenai gelombang dan macam-
macam gelombang, sifat-sifat gelombang, gelombang linier dan nonlinier, tekanan
dan gaya gelombang, transformasi gelombang, interaksi gelombang dan arus,
pasang surut, pengaruh angin terhadap proses pembentukan gelombang, proses
pantai, angkutan sedimen pantai, gaya-gaya gelombang pada struktur, macam-
macam bangunan pantai dan perlindungan pantai, perencanaan bangunan pantai,
pengembangan energi gelombang dan angin.
2
Pantai adalah daerah yang dinamis dimana perubahan pantai selalu terjadi
setiap saat dalam skala ruang dan waktu. Dinamika di kawasan pantai disebabkan
oleh adanya proses hidrodinamika yaitu proses interaksi gelombang, arus, angin
dan angkutan sedimen serta pasang surut. Dinamika pantai menyebabkan kawasan
pantai menjadi sangat rentan terhadap kerusakan pantai. Proses pemanasan global
yang menyebabkan kekacauan iklim mendorong semakin banyaknya kejadian
serangan badai dengan gelombang besar dan kecepatan angin yang besar melanda
kawasan pantai.
Kawasan pantai di zaman sekarang banyak digunakan untuk berbagai
peruntukan manusia. Contoh peruntukan di kawasan pantai misalnya adalah
pemukiman, pelabuhan, pariwisata, kawasan nelayan, tambak, industri dan daerah
lindung. Pentingnya kawasan pantai menyebabkan pantai perlu dilindungi dari
kerusakan-kerusakan baik dari faktor alamiah maupun campur tangan manusia.
Faktor-faktor alamiah penyebab kerusakan pantai antara lain adalah
serangan badai dengan gelombang besar dan angin kencang, arus pantai, angkutan
sedimen pantai, perubahan kenaikan muka air laut. Sedangkan faktor campur
tangan manusia antara lain adalah penambangan pasir, pembangunan kawasan
pantai yang berlebihan sehingga merusak keseimbangan ekosistem pantai,
pembangunan dan penggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukan dan daya
dukung kawasan, pencemaran pantai oleh kegiatan manusia seperti seperti
banyaknya sampah dan limbang akibat adanya industri dan pemukiman, dan lain-
lain.
3
zone (i.e. usually beyond the high water mark where there is a marked change
in relief and/or to the line of permanent vegetation).
Ilmu rekayasa pantai telah berkembang sangat dinamis dan pesat sehingga
sangat mungkin untuk diperluas ke wilayah offshore karena sesungguhnya semua
dasar-dasar teori untuk analisa dan perencanaan bangunan di laut dalam (offshore)
sudah terangkum pada ilmu rekayasa pantai. Gambar 1.1. berikut ini adalah
ilustrasi daerah pantai beserta definisi umum pembagian zona pantai dari mulai
daratan (onshore zone) hingga laut dalam (offshore zone).
Gambar 1.1. Definisi dan Batasan Ilmu Rekayasa Pantai (sumber : Walker, 2005)
Arti dari istilah yang terdapat pada Gambar 1.1 dapat dijelaskan di bawah
ini (USACE, 2000).
a. Shoreline =The intersection of a specified plane of water with the shore
(e.g. the high water shoreline would be the intersection of the plane of
mean high water with the shore).
b. Shore = The area of land in immediate contact with the sea, including the
c. zone between high and low water lines.
d. Foreshore = Any land covered and uncovered by the ebb and flow of the
tide at mean spring tides.
4
e. Swash Zone = The most landward componenet of the nearshore zone of a
beach profile. The area where there is an up rush and back wash of water
on the beach profile.
f. Near Shore = Section of a beach profile which is between the breakpoint
of the waves and the landward limit of wave action. Comprises the
breaking zone, surf zone and swash zone.
g. swash zone, characterised by broken waves moving in a landwards
direction.
h. Offshore = (i) In beach terminology, the zone of variable width extending
from the breaker zone to the seaward edge of the continental shelf. (ii) A
direction seaward of the shore.
i. Onshore = A direction landward from the sea.
5
Gambar 1.2. Zona-zona berdasarkan karakteristik gelombang dan proses pantai (sumber : Walker, 2005)
6
Pada Gambar 1.2. adalah ilustrasi yang lebih mendetail dalam
menggambarkan batasan zona –zona pantai (coastal zone) yang dibagi lagi ke
dalam zona-zona berdasarkan karakteristik gelombang dan proses pantai yang
terjadi seperti letak zona ripples berada, kedalaman air laut yang sesuai dengan
teori pendekatan gelombang linier Airy dan gelombang nonlinier solitary dalam
analisa gelombang.
Pada Gambar 1.2. littoral zone terdiri dari nearshore zone, offshore zone
dan backshore zone. Daerah nearshore terdiri dari inshore dan foreshore, dimana
inshore terbagi lagi menjadi breaker zone dan surf zone. Sedangkan foreshore
terbagi menjadi transition zone dan swash zone.
7
GELOMBANG LINIER
GELOMBANG
GELOMBANG NONLINIER
TRANSFORMASI GELOMBANG
PERAMALAN
GELOMBANG GAYA GELOMBANG
STATISTIK
GELOMBANG
ARUS
PROSES PANTAI
REKAYASA
PANTAI
TRANSPOR SEDIMEN
PASANG SURUT
GELOMBANG
PANJANG TSUNAMI
BANGUNAN PANTAI
PERENCANAAN
BANGUNAN PANTAI
ENERGI GELOMBANG
DAN ANGIN
Gambar 1.3. Bagan alir garis besar isi buku rekayasa pantai
8
Pada Bab 3, mempelajari teori gelombang nonlinier yang sudah mulai
diperhitungkan dalam berbagai analisa gelombang laut, sehingga memerlukan
suatu bab khusus untuk mempelajari gelombang nonlinier. Pada bab gelombang
linier, akan dipelajari teori gelombang nonlinier Stokes, stream function, cnoidal,
solitar, nonlinier mild slope equation, contoh soal gelombang nonlinier.
Bab 4, berisi mengenai proses transformasi gelombang, yaitu perubahan
bentuk gelombang mulai dari laut dalam hingga menuju garis pantai. Konsep
fluks energi gelombang serta transformasi gelombang yang meliputi proses
refraksi, difraksi, shoaling, refleksi gelombang dan proses gelombang pecah
(breaking wave) akan dipelajari secara khusus disertai gambar-gambar atau
ilustrasi yang mendukung proses pembelajarannya. Bab ini juga menyertakan
program komputer sederhana untuk memecahkan pemodelan gelombang 2
dimensi beserta contoh soal dan penyelesaiannya agar dapat memahami teori
transformasi gelombang dengan lebih baik.
Bab 5, membahas mengenai arus pantai. Dalam bab ini akan dipelajari
definisi arus dan karakteristiknya, profil arus pantai dan macam-macam arus di
dekat pantai seperti arus sejajar pantai (longshore current), arus akibat angin dan
gelombang dan arus balik (rip current). Juga akan dipelajari mengenai konsep
tegangan radiasi (radiation stress), wave set-up dan wave set-down.
Bab 6 membahas transpor sedimen pantai sebagai bagian dai proses pantai
dibahas dalam bab tersendiri yang akan mempelajari mekanisme transpor
sedimen, rumus-rumus transpor sedimen, pembagian transpor sedimen sejajar
pantai (longshore sediment transport) dan tegak lurus pantai (cross shore
sediment transport), profil pantai setimbang dan prediksi sedimen sejajar pantai
(longshore bar sediment).
Bab 7 membahas gelombang panjang yang terdiri dari sub bab gelombang
pasang surut dan gelombang Tsunami. Pasang surut sebagai gelombang panjang
mempunyai keunikan tersendiri sehingga perlu dibahas ke dalam bab tersendiri.
Dalam bab ini akan dipelajari mengenai mekanisme pasang surut, penentuan jenis
pasang surut, elevasi muka air pasang surut, dan perhitungan muka air pasang
surut. Sub Bab berikutnya membahas gealombang Tsunami yang akan
9
mempelajari sebab-sebab terjadinya Tsunami, karakteristik gelombang Tsunami,
dan pemodelan Tsunami.
Bab 8 adalah bahasan mengenai peramalan gelombang yang mempelajari
proses terjadinya pembangkitan gelombang oleh angin, pengertian gelombang sea
dan swell, konsep fetch, durasi angin, dan kecepatan angin, konsep fully developed
sea, menghitung tinggi gelombang berdasarkan data angin untuk laut dalam
berdasarkan Persamaan SMB dan menghitung tinggi gelombang berdasarkan data
angin untuk laut dangkal berdasarkan Persamaan Darbyshire.
Bab 9 mengenai statistik gelombang yang mempelajari parameter statistik
gelombang, distribusi angin, spektrum gelombang, dan deret fourier.
Bab 10, membahas mengenai proses pantai yang merupakan interaksi
antara gelombang, karakteristik tanah, arus, angin, morfologi pantai, batimetri dan
bangunan-bangunan pantai. Pada bab mengenai proses pantai juga akan dipelajari
tipe-tipe pantai, klasifikasi sedimen pantai, evolusi perubahan pantai,
geomorfologi pantai, dan contoh analisa perubahan morfologi pantai.
Bab 11 adalah mempelajari mengenai konsep gaya gelombang yang
bekerja pada struktur bangunan pantai yang kecil (small structure), berdasarkan
persamaan Morison. Persamaan Morison adalah rumus empiris dalam menghitung
gaya gelombang pada struktur tiang silinder tegak dan silinder miring, serta
konsep gaya gelombang pada suatu kelompok tiang silinder (groups of vertical
cylindrical). Dalam bab ini juga akan dipelajari gaya gelombang pada struktur
yang besar (large structure), gaya gelombang pada struktur terapung, stabilitas
struktur, prediksi gaya gelombang berdasarkan spektrum gelombang serta contoh
soal aplikasi gaya gelombang pada tiang silinder berdasarkan gelombang linier
dan nonlinier serta contoh soal gaya gelombang pada kelompok tiang silinder..
Bab 12 membahas mengenai bangunan pantai, yaitu berisi macam-macam
bangunan pantai, fungsi bangunan dengan kelebihan dan kekurangannya. Metode
perlindungan pantai berdasarkan hard solution dan soft solution, serta
diperkenalkan mengenai konsep modern yang futuristik mengenai konstruksi
bangunan pantai yang mengapung (floating structure).
10
Bab 13 adalah membahas mengenai survai dan perencanaan bangunan
pantai, perencanaan pemecah gelombang tumpukan batu (rubble mound
breakwater), metode dan langkah-langkah dalam merencanakan bangunan pantai,
contoh soal perencanaan bangunan pantai dinding tegak.
Bab terakhir yaitu Bab 14 membahas mengenai energi gelombang dan
energi angin yang merupakan sumber energi alam yang berlimpah (abundant
resources) sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangkit energi
listrik alternatif. Pada bab ini berisi karakteristik energi gelombang dan energi
angin. Prinsip kerja energi gelombang dan energi angin, model-model pembangkit
energi gelombang dan angin, diagram alir perencanaan untuk pembuatan
pembangkit energi gelombang dan energi angin, desain pembangkit energi angin,
dan contoh soal dan penyelesaian desain lahan untuk turbin angin.
11