Anda di halaman 1dari 2

Hukum Lingkungan Nasional

Hukum lingkungan mengatur pola lingkungan beserta semua perangkat dan serta
kondisi bersama manusia yang berada dan mempengaruhi lingkungan tersebut.
Hukum Lingkungan Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 beserta perubahannya sebagai landasan konstitusional mewajibkan agar
sumber daya alam dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, hal itu
sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945
bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pengelolaan
lingkungan hidup Indonesia teelah mempunyai dasar hukum yang kuat dan bersifat
menyeluruh serta dilandasi oleh prinsip-prinsip hukum lingkungan.

Peraturan Undang-undang Hukum Lingkungan di


Indonesia( Nasional)
Hukum lingkungan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No 32 tahun 2009,
yang merupakan generasi ketiga pengaturan hukum lingkungan di Indonesia.
Undang-undang ini mengatur bagaimana perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup dengan sistematis demi tercapainya keseimbangan lingkungan serta
kesejahteraan manusia sebagai satu kesatuan dalam lingkungan. Selain demi
kesejahteraan dan keseimbangan, Undang-Undang No 32 juga mengatur tentang
upaya untuk melestarikan lingkungan secara berkelanjutan serta mencegah
kerusakan lingkungan. Dan dalam pp turunaan yaitu PP no 27 Tahun 2012 tentang
Izin lingkungan maksudnya apapun bentuk kegiatan yang berkaitan dengan
lingkungan nasional memerlukan izin lingkungan yang telah termuat dalam PP no 27
Tahun 2012.

Sebagai subsistem atau bagian (komponen) dari subsistem hukum nasional


Indonesia, hukum lingkungan Indonesia di dalamnya membentuk suatu sistem. Maka
dari itu sebagai suatu sistem, hukum lingkungan Indonesia mempunyai subsistem
yang terdiri :

A. Hukum penataan lingkungan


B. Hukum acara lingkungan
C. Hukum perdata lingkungan
D. Hukum pidana lingkungan Hukum lingkungan internasional
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sanksi
administratif pada Pasal 508 Ayat (1) berupa Teguran Tertulis, Paksaan Pemerintah,
Denda Administratif, Pembekuan Izin, dan Pencabutan Izin

Berdasarkan hal tersebut di atas, tujuan penerapan sanksi administratif adalah :

1. Lindungi lingkungan hidup dari pencemaran dan/atau perusakan akibat usaha 2.


Mengendalikan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup;

3. Memulihkan kualitas lingkungan hidup akibat pencemaran dan/atau perusakan


lingkungan hidup;

4. Memberi efek jera bagi penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
melanggar peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.

Dalam hal melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup terhadap


usaha dan/atau kegiatan, pelaku usaha dan/atau kegiatan wajib mengacu pada
dokumen yang disetujui oleh dampak lingkungan yang akan ditimbulkan oleh usaha
dan/atau kegiatan yang akan dilakukan agar berkelanjutan dan hidup tetap
lestari.Maka dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Nasional memerlukan pendanaan
yang mana disebutkan dalam,Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup Dalam aturan itu disebutkan mengenai
Pendanaan Lingkungan Hidup terkait dengan pengelolaan dana untuk perlindungan
lingkungan. Dana tersebut di antaranya diambil dari pajak dan retribusi daerah, serta
pembiayaan dari perusahaan.Pajak tersebut diambil atau dikenakan pada
perusahaan perusahan untuk pemeliharaan Lingkungan Hidup Nasional.

Anda mungkin juga menyukai