Kedudukan Hukum lingkungan diatur dalam UU No 32 Tahun 2009, Hukum
lingkungan ini merupakan generasi ke-3 dari aturan hukum lingkungan, Hukum lingkungan bertujuan mengatur bagaimana perlindungan serta bagaimana pengelolaan lingkungan secara sistematis agar tercapainya keseimbangan lingkungan demi kesejahteraan hidup dari manusia. Mengapa Hukum lingkungan dinyatakan sebagai hukum fungsional? Karena hukum Lingkungan tidak hanya terdiri dari satu jenis ketentuan saja, namun terdiri atas Hukum Tata Negara, hukum Pidana, dan Hukum perdata. 2. Setelah diselenggarakannya konverensi Stockholm Indonesia mengambil beberapa Langkah untuk menerapkannya dengan cara mengubah sistem dalam pengelolaan lingkungan hidup, hal ini di realisasikan dalam UU No.4 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan Hidup, yang kemudian diganti oleh UU No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. 3. Menurut UU No. 11 Tahun 2020 pasal 22 mengenai ketentuan yang diubah pada UU No. 32 Tahun 2009, terutamanya pada Pasal 1 ayat 35 Persetujuan lingkungan adalah keputusan kelayakan lingkungan hidup atau pernyataan kesanggupan pengelolaan lingkungan hidup yang telah mendapat persetujuan dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin Usaha dan/atau Kegiatan hal ini merujuk pada Pasal 1 ayat 35 UU No.32 Tahun 2009
Menurut saya dengan adanya instrument persetujuan lingkungan menggantikan izin
lingkungan dalam UU No.11 Tahun 2020 bukan merupakan Langkah maju untuk melindungi lingkungan, karena selain mengganti Namanya dalam pelaksanaannya regulasinya diubah dari yang semula dalam pengajuannya masih memerlukan adanya AMDAL, setelah adanya UU No.11 Tahun 2020 menjadi tidak memperhatikan AMDAL, menjadikan tahapan-tahapan dalam izin lingkungan itu sendiri hilang.
4. Hak Atas Lingkungan hidup yang baik & Hak asasi setiap warga negara tertuang dalam pasal 28H UUDNRI 1945 5.