Anda di halaman 1dari 16

Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya

UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja ISSN 2656-4041 (Media Online)

PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP


PASCA BERLAKUNYA UU NOMOR 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
Oleh :
Selamat Lumban Gaol
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Jakarta
Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, Anggota Asosiasi
Pegajar Hukum Keperdataan (APHK) dan Anggota Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), aktif di
LKBH Unsurya, serta Mediator bersertipikat dari Mahkamah Agung R.I. dan
terdaftar di beberapa Pengadilan Negeri di Jakarta sebagai Mediator Non Hakim
Jl. Angkasa No. 1, Komplek Angkasa, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Email : selamatlumbangaol@gmail.com
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Abstrak :
Berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU 11/2020)
khususnya ketentuan Pasal 22 berpengaruh dan membawa konsekuensi hukum terhadap
beberapa Pasal dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU 32/2009), dimana terdapat beberapa ketentuan pasal
dalam UU 32/2009 mengalami perubahan berupa ketentuan isi pasal diubah, ketentuan
pasal yang dihapus dan terdapat juga penambahan pasal baru dalam UU 32/2009, termasuk
juga perubahan ketentuan berkaitan dengan penyelesaian sengketa lingkungan hidup. Oleh
karenanya menarik dan perlu diteliti bagaimana pengaturan penyelesaian sengketa
lingkungan hidup sebelum dan sesudah berlakunya UU 11/2020? Penelitian ini merupakan
penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute
approach) dan pendekatan konsep (conceptual approach), dengan mengkaji peraturan
perundang-undangan dan regulasi serta asas-asas hukum dan doktrin-doktrin ilmu hukum
berkaitan dengan penyelesaian sengketa lingkungan hidup di Indonesia, dan menggunakan
data sekunder yang diperoleh dari sumber bahan hukum primer dan sekunder. Hasil
penelitian memperlihatkan pengaturan penyelesaian sengketa lingkungan hidup sebelum
berlakunya UU 11/2020, penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dapat
dilakukan dengan cara APS berupa negosiasi ataupun mediasi serta melalui arbitrase, dan
melalui pengadilan dapat dilakukan dengan pengajuan gugatan keperdataan ke Pengadilan
Negeri yang berwenang dan atau pengajuan gugatan administratif ke Peradilan
Administratif yang berwenang. Pengaturan penyelesaian sengketa lingkungan hidup
setelah berlakunya UU 11/2020 dapat dilakukan dengan cara pengajuan gugatan
keperdataan ke Pengadilan Negeri yang berwenang, dan penyelesaian sengketa lingkungan
hidup di luar pengadilan dapat dilakukan dengan cara APS berupa negosiasi ataupun
mediasi serta melalui arbitrase.
Kata kunci : Penyelesaian, Sengketa Lingkungan Hidup, UU Cipta Kerja.

Abstract :
The enactment of Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation (Law 11/2020) in
particular the provisions of Article 22 have an effect and bring legal consequences to
several articles in Law Number 32 of 2009 concerning Environmental Protection and

87
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

Management (Law 32/2009), where there are several provisions of the article in Law
32/2009 undergoing changes in the form of amended provisions of article contents, deleted
article provisions and there is also the addition of new articles in Law 32/2009, including
changes to provisions relating to the settlement of environmental disputes. Therefore, it is
interesting and needs to be investigated how the arrangement of environmental dispute
resolution before and after the enactment of Law 11/2020? This research is a normative
legal research using a conceptual approach and statutory approach, by examining laws
and regulations as well as legal principles and legal science doctrines related to the
settlement of environmental disputes in Indonesia. Indonesia, and using secondary data
obtained from secondary and primary legal sources. The results of the study show that
environmental dispute resolution arrangements prior to the enactment of Law 11/2020,
settlement of environmental disputes outside the court can be carried out by means of ADR
in the form of negotiation or mediation as well as through arbitration, and through the
courts it can be done by filing a civil suit to the competent District Court and or filing an
administrative lawsuit to the competent Administrative Court. Arrangements for the
settlement of environmental disputes after the enactment of Law 11/2020 can be done by
submitting a civil suit to the competent District Court, and the settlement of environmental
disputes outside the court can be carried out by means of ADR in the form of negotiation
or mediation as well as through arbitration.
Keywords : Settlement, Environmental Disputes, Job Creation Law.

I. Pendahuluan dan menggantikan UU 3/1982,


Pengaturan lingkungan hidup selanjutnya berlaku Undang-Undang
dalam bentuk Undang-undang dalam Nomor 32 Tahun 2009 tentang
sistem hukum Indonesia sebagai Perlindungan dan Pengelolaan
3
salah satu sumber hukum lingkungan Lingkungan Hidup yang mencabut
hidup sejak diundangkan dan dan menggantikan UU 23/1997.
berlakunya Undang-undang Nomor 4 Berlakunya Undang-Undang
Tahun 1982 tentang Ketentuan- Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
ketentuan Pokok Pengelolaan Kerja 4 khususnya ketentuan Pasal 22
1
Lingkungan Hidup, kemudian
berlaku Undang-Undang Nomor 23 3699, “UU PLH” atau “UU 23/1997” Berdasarkan
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Pasal 52 UU 23/1997 ini mulai berlaku pada
tanggal diundangkan, diundangkan pada tanggal
Lingkungan Hidup2 yang mencabut
19 September 1997
3
1
Indonesia, Undang-Undang tentang
Indonesia, Undang-undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Hidup, UU Nomor 32 Tahun 2009, Lembaran
Lingkungan Hidup, UU Nomor 4 Tahun 1982, Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12, 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215, “UU Indonesia Nomor 5059, “UU 32/2009.”
Kententuan-ketentuan PLH” atau “UU 4/1982.” Berdasarkan Pasal 127 UU 32/2009 ini mulai
Berdasarkan Pasal 24 UU 4/1982 ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, diundangkan
berlaku pada tanggal diundangkan, diundangkan pada tanggal 3 Oktober 2009.
pada tanggal 11 Maret 1982. 4
Indonesia, Undang-Undang tentang Cipta
2
Indonesia, Undang-undang Tentang Kerja, UU Nomor 11 Tahun 2020, Lembaran
Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU Nomor 23 Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
Tahun 1997, Lembaran Negara Republik 245, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Indonesia Nomor 6573, “UU Cipta Kerja” atau
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor “UU 11/2020.” Berdasarkan Pasal 186 UU

88
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

berpengaruh dan membawa dikaji dibatasi pada pokoknya adalah


konsekuensi hukum terhadap bagaimana pengaturan penyelesaian
beberapa Pasal dalam UU 32/2009 sengketa lingkungan hidup sebelum
tersebut. Berdasarkan Pasal 22 UU dan sesudah berlakunya UU Nomor
11/2020 terdapat beberapa ketentuan 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja?
pasal dalam UU 32/2009 mengalami
perubahan berupa ketentuan isi pasal II. METODE PENELITIAN
diubah, ketentuan pasal yang dihapus Penelitian ini merupakan
dan terdapat juga penambahan pasal penelitian hukum normatif (yuridis
baru dalam UU 32/2009. normatif) atau sering juga disebut
Pasca berlakuknya UU 11/2020 sebagai penelitian hukum doktrinal
terdapat 26 pasal UU 32/2009 yang (doctrinal research) atau dapat juga
diubah yaitu ketentuan Pasal 1 angka disebut sebagai penelitian hukum
11, angka 12, angka 35, angka 36, kepustakaan, dengan menggunakan
angka 37, dan angka 38, serta pendekatan perundang-undangan
ketentuan Pasal 20, Pasal 24, Pasal (statute approach) dan pendekatan
25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28, konsep (conceptual approach).
Pasal 32, Pasal 34, Pasal 35, Pasal Pendekatan perundang-undangan
37, Pasal 39, Pasal 55, Pasal 59, dilakukan dengan mengkaji peraturan
Pasal 61, Pasal 63, Pasal 69, Pasal perundangundangan dan regulasi
71, Pasal 72, Pasal 73, Pasal 76, mengenai penyelesaian sengketa
Pasal 77, Pasal 88, Pasal 109, Pasal lingkungan hidup di Indonesia.
111, dan Pasal 112. Adapun Pendekatan konseptual dengan
ketentuan pasal UU 32/2009 yang mengkaji asas-asas hukum dan
dihapus berdasarkan dan oleh UU doktrin-doktrin ilmu hukum
11/2020 berjumlah 11 pasal yaitu berkaitan dengan penyelesaian
Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, Pasal sengketa lingkungan hidup di
36, Pasal 38, Pasal 40, Pasal 79 dan Indonesia. Data yang dipergunakan
Pasal 82, Pasal 93, Pasal 102, Pasal dalam penelitian ini adalah data
110. Selain itu UU 11/2020 juga sekunder yang diperoleh dengan cara
menambah 4 (empat) pasal ketentuan meneliti bahan pustaka berupa
baru yaitu di antara Pasal 61 dan sumber bahan hukum primer dan
Pasal 62 disisipkan 1 (satu) pasal, sekunder.
yakni Pasal 61A, dan di antara Pasal III. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
82 dan Pasal 83 disisipkan 3 (tiga) A. Pengaturan Penyelesaian
pasal, yakni Pasal 82A, Pasal 82B, Sengketa Lingkungan Hidup
dan Pasal 82C. Sebelum Berlakunya UU
Dari uraian diatas menarik dan Nomor 11 Tahun 2020 Tentang
perlu dilakukan penelitian hukum Cipta Kerja
berkenaan dengan perkembangan 1. Pengertian Sengketa
pengaturan dan prosedur Lingkungan Hidup
penyelesaian sengketa lingkungan Apabila ditelusuri dengan
hidup sebelum dan sesudah cermat Undang - undang
berlakunya UU 11/2020, oleh lingkungan hidup di
karenanya permasalahan yang akan Indonesia, pengaturan
pengertian sengketa
11/2020 ini mulai berlaku pada tanggal lingkungan hidup dalam UU
diundangkan, diundangkan pada tanggal 2
Nopember 2020.
4/1982 belum diatur.

89
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

Pengertian sengketa perselisihan antara dua pihak


lingkungan hidup atau lebih yang timbul dari
memperoleh pengaturan kegiatan yang berpotensi dan
dalam bentuk Undangundang atau telah berdampak pada
sejak dan dengan berlakunya lingkungan hidup.
UU 23/1997, kemudian Perbedaan pengertian
pengertian sengketa sengketa lingkungan hidup
lingkungan hidup juga diatur yang diatur dalam Pasal 1
dalam UU 32/2009 yang angka 19 UU 23/1997 dengan
mencabut dan menggantikan yang datur dalam Pasal 1
UU 23/1997. angka 25 UU 32/2009,
Pengertian sengketa terletak pada jenis akibat dari
lingkungan hidup yang diatur adanya pencemaran dan atau
dalam rumusan Pasal 1 angka perusakan lingkungan hidup
25 UU 32/2009 tersebut yang terjadi, dimana dalam
masih tetap eksis berlaku apa rumusan Pasal 1 angka 19 UU
adanya (original intent), 23/1997 tersebut berkaitan
karena ketentuan Pasal 1 dengan pencemaran dan atau
angka 25 UU 32/2009 perusakan lingkungan hidup,
tersebut tidak termasuk sedangkan dalam rumusan
ketentuan atau norma yang Pasal 1 angka 25 UU 32/2009
diubah dengan dan sengketa lingkungan hidup
berdasarkan Pasal 22 UU tersebut berkaitan dengan
11/2020.5 akibat dari kegiatan tertentu
Pengertian sengketa yang berpotensi dan atau telah
lingkungan hidup yang diatur berdampak pada lingkungan
dalam Pasal 1 angka 19 UU hidup.
23/1997 dengan yang diatur Pengertian sengketa
dalam Pasal 1 angka 25 UU lingkungan hidup yang diatur
32/2009, mengalami dan dirumuskan dalam Pasal
perbedaan. Dalam Pasal 1 1 angka 25 UU 32/2009 lebih
angka 19 UU 23/1997 tegas dan jelas baik mengenai
dinyatakan sengketa tindakan tertentu maupun
lingkungan hidup adalah akibat dari tindakan tertentu
perselisihan antara dua pihak tersebut baik berupa potensi
atau lebih yang ditimbulkan dan atau telah berdampak
oleh adanya atau diduga pada lingkungan hidup.
adanya pencemaran dan/atau Dari ketentuan Pasal 1
perusakan lingkungan hidup. angka 5 UU 32/2009 dapat
Sedangkan dalam Pasal 1 diketahui para pihak yang
angka 25 UU32/2009 bersengketa atau subjek
dinyatakan sengketa berperkaranya adalah pertama
lingkungan hidup adalah pelaku kegiatan tertentu yang
berpotensi dan atau telah
berdampak pada lingkungan
5
Ketentuan Pasal 1 angka 11, 12, 35, 36, hidup, kedua korban dari
37, dan angka 38 UU 32/2009 diubah sebagaimana kegiatan tertentu yang
dinyatakan dalam dan berdasarkan Pasal 22 angka
berpotensi dan atau telah
1 UU 11/2020.

90
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

berdampak pada lingkungan 3. Penyelesaian Sengketa


hidup, sedangkan objek Lingkungan Hidup di Luar
sengketa lingkungan hidup Pengadilan
adalah kegiatan tertentu yang Penyelesaian sengketa di
berpotensi dan atau telah luar Pengadilan atau dikenal
berdampak pada lingkungan juga dengan istilah alternative
hidup. dispute resolution (ADR)
2. Lembaga Penyelesaian yang diterjemahkan
Sengketa Lingkungan Hidup penyelesaian sengketa
Penyelesaian sengketa alternatif atau alternatif
lingkungan hidup diatur penyelesaian sengketa (APS)
dalam Bab XIII, Pasal 84 atau pilihan penyelesaian
sampai dengan Pasal 93 UU sengketa (PPS) atau
32/2009, dapat ditempuh mekanisme alternatif
melalui Pengadilan atau di penyelesaian sengketa
Luar Pengadilan, hal ini (MAPS).8
dimaksudkan untuk Penyelesaian sengketa
melindungi hak keperdataan lingkungan hidup di luar
para pihak yang bersengketa.6 Pengadilan dalam perspektif
Penyelesaian sengketa pengaturan hukum lingkungan
lingkungan hidup dengan cara hidup berupa undang-undang
pengajuan gugatan pertama kali diatur dalam
keperdataaan melalui Pasal 209 UU4/1982,
Pengadilan (litigasi) hanya kemudian dirumuskan kembali
dapat ditempuh apabila upaya dalam Pasal 31,8 Pasal 329 dan
penyelesaian sengketa Pasal 3310 UU 23/1997 dan
lingkungan hidup di luar terakhir diatur dalam Pasal
pengadilan (non litigasi) yang
telah dipilih secara suka rela 8
Pasal 31 UU 23/1997 "Penyelesaian
oleh para pihak yang sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan
bersengketa tersebut diselenggarakan untuk mencapai kesepakatan
dinyatakan tidak berhasil oleh mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi dan/atau
mengenai tindakan tertentu guna menjamin tidak
salah satu atau para pihak
akan terjadinya atau terulangnya dampak negatif
yang bersengketa, terhadap lingkungan hidup."
dimaksudkan untuk mencegah 9
Pasal 32 UU 23/1997 "Dalam penyelesaian
terjadinya putusan yang sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan
berbeda mengenai satu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dapat
sengketa lingkungan hidup digunakan jasa pihak ketiga, baik yang tidak
dan untuk menjamin memiliki kewenangan mengambil keputusan
maupun yang memiliki kewenangan mengambil
kepastian hukum.7 keputusan, untuk membantu menyelesaikan
sengketa lingkungan hidup."
10
Pasal 33 UU 23/1997, Ayat (1)
“Pemerintah dan/atau masyarakat dapat
membentuk lembaga penyedia jasa pelayanan
penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang
6
Pasal 84 Ayat (1) Jo. Pasal 85 sampai bersifat bebas dan tidak berpihak.”; Ayat (2)
dengan Pasal 93 UU 32/2009. “Ketentuan mengenai penyedia jasa pelayanan
7
Pasal 84 Ayat (3) beserta Penjelasannya Jo. penyelesaian sengketa lingkungan hidup diatur
Pasal 84 Ayat (2) UU 32/2009. lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah."

91
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

8511 dan Pasal 8612 UU 32/2009, melainkan hanya


32/2009. berlaku untuk penyelesaian
Penyelesaian sengketa sengketa lingkungan hidup
lingkungan hidup di luar secara keperdataan saja.14
8
pengadilan dilakukan untuk Takdir Rahmadi, Hukum
mencapai kesepakatan Lingkungan di Indonesia, Ed.
mengenai bentuk dan besarnya Ke-2, Cet. 5, (Jakarta:
ganti rugi, tindakan pemulihan Rajawalipers, 2018), hlm. 287.
9
akibat pencemaran dan/atau Pasal 20 UU 4/1982, Ayat
perusakan, tindakan tertentu (1) “Barangsiapa merusak dan
untuk menjamin tidak akan atau mencemarkan lingkungan
terulangnya pencemaran hidup memikul tanggung
dan/atau perusakan, dan atau jawab dengan kewajiban
tindakan untuk mencegah membayar ganti kerugian
timbulnya dampak negatif kepada penderita yang telah
terhadap lingkungan hidup.13 dilanggar haknya atas
Penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang baik
lingkungan hidup di luar dan sehat.”; Ayat (2) “Tata
pengadilan tidak berlaku cara pengaduan oleh
terhadap tindak pidana penderita, tata cara penelitian
lingkungan hidup yang diatur oleh tim tentang bentuk, jenis,
dalam dan berdasarkan UU dan besarnya kerugian serta
tata cara penuntutan ganti
11 kerugian diatur dengan
Pasal 85 UU 32/2009 "(1) Penyelesaian
sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan peraturan perundang-
dilakukan untuk mencapai kesepakatan mengenai: undangan.”; Ayat (3)
a. bentuk dan besarnya ganti rugi; b. tindakan “Barangsiapa merusak dan
pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan; atau mencemarkan lingkungan
c. tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan hidup memikul tanggung
terulangnya pencemaran dan/atau perusakan;
jawab membayar biaya biaya
dan/atau; d. tindakan untuk mencegah timbulnya
dampak negatif terhadap lingkungan hidup.”; pemulihan lingkungan hidup
Ayat (2) “Penyelesaian sengketa di luar kepada Negara.”; Ayat (4)
pengadilan tidak berlaku terhadap tindak pidana “Tata cara penetapan dan
lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam pembayaran biaya pemulihan
Undang-Undang ini.”; (3) “Dalam penyelesaian lingkungan hidup diatur
sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan
dengan peraturan perundang-
dapat digunakan jasa mediator dan/atau arbiter
untuk membantu menyelesaikan sengketa undangan."
lingkungan hidup." Dalam penyelesaian
12
Pasal 86 UU 32/2009, Ayat "(1) sengketa lingkungan hidup di
Masyarakat dapat membentuk lembaga penyedia luar pengadilan dapat
jasa penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang digunakan jasa mediator dan
bersifat bebas dan tidak berpihak”.; Ayat (2) atau arbiter untuk membantu
“Pemerintah dan pemerintah daerah dapat
menyelesaikan sengketa
memfasilitasi pembentukan lembaga penyedia 17
jasa penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang lingkungan hidup. Lembaga
bersifat bebas dan tidak berpihak.”; Ayat (3) penyelesaian sengketa
“Ketentuan lebih lanjut mengenai lembaga lingkungan hidup yang
penyedia jasa penyelesaian sengketa lingkungan
hidup diatur dengan Peraturan Pemerintah."
13 14
Pasal 85 Ayat (1) UU 32/2009. Pasal 85 Ayat (2) UU 32/2009.

92
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

bersifat bebas dan tidak sengketa lingkungan hidup di


berpihak tersebut dapat luar pengadilan yang
dibentuk masyarakat secara dimaksud dalam UU 32/2009
independen ataupun dan PP 54/2000 adalah
difasilitasi oleh Pemerintah lembaga penyelesaian
dan pemerintah daerah sengketa di luar pengadilan
pembentukannya.18 berupa konsultasi, negosiasi,
Ketentuan lebih lanjut mediasi, konsiliasi atau
mengenai lembaga penyedia penilain ahli sebagaimana
jasa penyelesaian sengketa diatur dalam Pasal 1 angka
lingkungan hidup diatur 1016 dan Pasal 617 UU
dengan Peraturan 30/1999.
Pemerintah,19 berdasarkan
ketentuan Pasal 124 UU diundangkan, diundangkan pada tanggal 12
32/2009, pada saat UU Agustus 1999.
32/2009 mulai berlaku, semua
16
Pasal 1 angka 10 UU 30/1999 “Alternatif
peraturan perundang- Penyelesaian Sengketa adalah lembaga
penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui
undangan yang merupakan
prosedur yang disepakati para pihak, yakni
peraturan pelaksanaan dari
penyelesaian di luar pengadilan dengan cara
UU 23/1997 termasuk
konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau
Peraturan Pemerintah Nomor
penilaian ahli.”
54 Tahun 2000 Tentang 17
Pasal 6 UU 30/1999, Ayat (1) “Sengketa
Lembaga Penyedia Jasa atau beda pendapat perdata dapat diselesaikan
Pelayanan Penyelesaian oleh para pihak melalui alternatif penyelesaian
Sengketa Lingkungan Hidup sengketa yang didasarkan pada itikad baik dengan
Di Luar Pengadilan,20 mengesampingkan penyelesaian secara litigasi
dinyatakan masih tetap di Pengadilan Negeri.”; Ayat (2) “Penyelesaian
sengketa atau beda pendapat melalui alternatif
berlaku sepanjang tidak penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud
bertentangan atau belum dalam ayat (1) diselesaikan dalam pertemuan
diganti dengan peraturan yang langsung oleh para pihak dalam waktu paling
baru berdasarkan UU 32/2009 lama 14 (empat belas) hari dan hasilnya
tersebut. dituangkan dalam suatu kesepakatan tertulis.”;
Ayat (3) “Dalam hal sengketa atau beda pendapat
Apabila dicermati angka 3
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dapat
bagian konsiderans mengingat diselesaikan, maka atas kesepakatan tertulis para
PP 54/2000, mengacu kepada pihak, sengketa atau beda pendapat diselesaikan
Undang-undang Nomor 30 melalui bantuan seorang atau lebih penasehat ahli
Tahun 1999 tentang Arbitrase maupun melalui seorang mediator.”; Ayat (4)
dan Aletrnatif Penyelesaian “Apabila para pihak tersebut dalam waktu paling
lama 14 (empat belas) hari dengan bantuan
Sengketa,15 penyelesaian seorang atau lebih penasehat ahli maupun melalui
seorang mediator tidak berhasil mencapai kata
15 sepakat, atau mediator tidak berhasil
Indonesia, Undang-undang Tentang
mempertemukan kedua belah pihak, maka para
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,
pihak dapat menghubungi sebuah lembaga
UU No. 30 Tahun 1999, Lembaran Negara
arbitrase atau lembaga alternatif penyelesaian
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 138, sengketa untuk menunjuk seorang mediator.”;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Ayat (5) “Setelah penunjukan mediator oleh
Nomor 3872, untuk selanjutnya ditulis/disebut Lembaga arbitrase atau lembaga alternatif
“UU No. 30 Tahun 1999” atau “UU 30/1999” atau penyelesaian sengketa, dalam waktu paling lama 7
“UU Arbitrase Dan APS.” Berdasarkan Pasal 82 (tujuh) hari usaha mediasi harus sudah dapat
UU 30/1999 ini mulai berlaku pada tanggal dimulai.”; Ayat (6) “Usaha penyelesaian sengketa

93
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

17
Pasal 85 Ayat (3) UU arbitrase19 oleh arbiter atau
32/2009. arbitrator.20 Dalam sistem
18
Pasal 86 Ayat (1) dan (2) hukum Indonesia arbitrase
UU 32/2009. bukan dan tidak termasuk
19
Pasal 86 Ayat (3) UU APS,21 meskipun terdapat
32/2009. persamaan antara arbitrase
20
Indonesia, Peraturan dengan APS berdasarkan UU
Pemerintah Tentang Lembaga 30/1999 yaitu sama-sama
Penyedia Jasa Pelayanan merupakan penyelesaian
Penyelesaian Sengketa sengketa di luar Pengadilan
Lingkungan Hidup Di Luar Negeri, terdapat juga
Pengadilan, PP Nomor 54 perbedaan antara APS dengan
Tahun 2000, Lembaran arbitrase, APS tidak
Negara Republik Indonesia memberikan keputusan atau
Tahun 2000 Nomor 113, putusan atas penyelesaian
Tambahan Lembaran Negara sengketa melainkan
Republik Indonesia Nomor kesepakatan tertulis,
3982, untuk selanjutnya dalam sedangkan arbiter atau
penulisan ini disebut “PP No. arbitrator memberikan
54 Tahun 2000,” atau “PP keputusan atau putusan tertulis
54/2000.” PP 54/2000 ini, atas penyelesaian sengketa.22
berdasarkan Pasal 28 PP Tata cara penyelesaian
54/2000 mulai berlaku 8 sengketa lingkungan hidup
(delapan) bulan sejak tanggal melalui arbiter, berdasarkan
diundangkan, diundangkan ketentuan Pasal 1923 PP
tanggal 17 Juli 2000. 54/2000, tunduk pada
Dari 5 (lima) bentuk APS ketentuan arbitrase yang diatur
yang diatur dalam Pasal 1 dalam UU 30/1999, 24 yang
angka 10 dalam UU 30/1999
tersebut, penyelesaian yang diserahkan penyelesainnya melalui
sengketa lingkungan hidup di arbitrasi.”
luar pengadilan hanya ada 2 19
Pasal 1 angka 1 UU 30/1999 “Arbitrase
(dua) yang merupakan adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di
mekanisme APS berdasarkan luar peradilan umum yang didasarkan pada
perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis
Pasal 85 ayat (3) UU 32/2009 oleh para pihak yang bersengketa.”
yaitu negosiasi baik oleh para 20
Pasal 1 angka 6 PP 54/2000 “Mediator
pihak sendiri maupun oleh atau Pihak ketiga lainnya adalah seorang atau
negosiator, mediasi oleh lebih yang ditunjuk dan diterima oleh para pihak
18
mediator, serta mekanisme yang bersengketa dalam rangka penyelesaian
sengketa lingkungan hidup yang tidak memiliki
kewenangan mengambil keputusan.”
21
Pasal 1 angka 10 dan Pasal 6 Jo. Pasal 1
atau beda pendapat melalui mediator sebagaimana angka 1 UU 30/1999
dimaksud dalam ayat (5) dengan memegang teguh 22
Pasal 1 angka 5 dan angka 6 PP 54/200
kerahasiaan, dalam waktu paling lama 30 (tiga 23
Pasal 19 PP 54/2000, “Tata cara
puluh) hari harus tercapai kesepakatan dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui
bentuk tertulis yang ditandatangani oleh semua arbiter tunduk pada ketentuan arbitrase.” angka 3
18
Pasal 1 angka 5 PP 54/2000 “Arbiter bagian konsiderans mengingat PP 54/2000
24
adalah seorang atau lebih yang dipilih oleh para Disimpulkan dari ketentuan Pasal 19 PP
pihak yang bersengketa untuk memberikan 54/2000 dihubungkan dengan angka 3 bagian
putusan mengenai sengketa lingkungan hidup konsiderans mengingat PP 54/2000.

94
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

mendasarkan adanya sengketa atau beda pendapat


perjanjian arbitrase 25 di antara sebagaimana dimaksud dalam
pihak yang bersengketa yang ayat (7) wajib selesai
memilih penyelesaian dilaksanakan dalam waktu
sengketa lingkungan hidup paling lama 30 (tiga puluh)
melalui arbitrase setelah hari sejak pendaftaran.”; Ayat
sengketa lingkungan hidup (9) “Apabila usaha
terjadi yang dibuat secara perdamaian sebagaimana
tertulis dan ditandatangani dimaksud dalam ayat (1)
oleh para pihak yang sampai dengan ayat (6) tidak
bersengketa (akta dapat dicapai, maka para
kompromis).32 pihak berdasarkan
pihak yang terkait.”; Ayat kesepakatan secara tertulis
(7) “Kesepakatan penyelesaian dapat mengajukan
sengketa atau beda pendapat penyelesaian melalui lembaga
secara tertulis adalah final dan arbitrase atau arbitrase ad-hoc.
mengikat para pihak untuk 4. Penyelesaian Sengketa
dilaksanakan dengan itikad Lingkungan Hidup Melalui
baik serta wajib didaftarkan di Pengadilan Perdata Dan
Pengadilan Negeri dalam Pengadilan Administrasi
waktu paling lama 30 (tiga Penyelesaian sengketa
puluh) hari sejak lingkungan hidup dengan cara
penandatanganan.”; Ayat (8) pengajuan gugatan
“Kesepakatan penyelesaian keperdataan melalui
Pengadilan hanya dapat
25
Pasal 1 angka 3 UU 30/1999 “Perjanjian ditempuh apabila upaya
arbitrase adalah suatu kesepakatan berupa kausula penyelesaian sengketa
arbitrase yang tercantum dalam suatu perjanjian lingkungan hidup di luar
tertulis yang dibuat para pihak sebelum timbul
sengketa, atau suatu perjanjian arbitarse
pengadilan yang telah dipilih
tersendiri yang dibuat para pihak setelah timbul oleh para pihak dinyatakan
sengketa.” 32Pasal 9 UU 30/1999, Ayat (1) tidak berhasil oleh salah satu
“Dalam hal para pihak memilih penyelesaian atau para pihak yang
sengketa melalui arbitrase setelah sengketa bersengketa, dimaksudkan
terjadi, persetujuan mengenai hal tersebut harus untuk mencegah terjadinya
dibuat dalam suatu perjanjian tertulis yang
ditandatangani oleh para pihak.”; Ayat (2)
putusan yang berbeda
“Dalam hal para pihak tidak dapat mengenai satu sengketa
menandatangani perjanjian tertulis lingkungan hidup untuk
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), perjanjian menjamin kepastian hukum.33
tertulis tersebut harus dibuat dalam bentuk akta Penyelesaian sengketa
notaris.”; Ayat (3) “Perjanjian tertulis lingkungan hidup dengan cara
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus
memuat: a. masalah yang dipersengketaan; b.
pengajuan gugatan
nama lengkap dan tempat tinggal para pihak; c. keperdataan melalui
nama lengkap dan tempat tinggal arbiter atau Pengadilan diatur dalam Pasal
mejelis arbitrase; d. tempat arbiter atau majelis 87 sampai dengan Pasal 92
arbitrase akan mengambil keputusan; e. nama UU 32/2009, dengan
lengkap sekretaris; f. jangka waktu penyelesaian pengaturan pada pokoknya
sengketa; g. pernyataan kesediaan dari arbiter; dan
h. pernyataan kesediaan dari pihak yang
meliputi ganti kerugian dan
bersengketa untuk pemulihan lingkungan,34

95
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

tanggung jawab mutlak,35 memuat hal sebagaimana


tenggat kedaluwarsa untuk dimaksud dalam ayat (3)
pengajuan gugatan,36 hak batal demi hukum.” 33Pasal
gugat pemerintah dan 84 ayat (3) UU 32/2009
pemerintah daerah,37 hak beserta Penjelasannya.
gugat masyarakat,38 dan hak 34
diatur dalam Pasal 87 UU
gugat organisasi lingkungan 32/2009.
hidup.39 35
diatur dalam Pasal 88 UU
Penyelesaian sengketa 32/2009.
36
lingkungan hidup dengan cara diatur dalam Pasal 89 UU
pengajuan gugatan 32/2009.
37
keperdataan melalui diatur dalam Pasal 90 UU
Pengadilan, selain korban 32/2009.
38
langsung dari kegiatan diatur dalam Pasal 91 UU
tertentu yang berpotensi dan 32/2009.
39
atau telah berdampak pada diatur dalam Pasal 92 UU
lingkungan hidup 32/2009.
40
sebagaimana dimaksud dalam diatur dalam Pasal 90 UU
Pasal 1 angka 25 UU 32/2009 32/2009, Ayat (1) “Instansi
tersebut, UU 32/2009 juga pemerintah dan pemerintah
memberikan hak gugat atau daerah yang bertanggung
kewenangan menggugat jawab di bidang lingkungan
(legal standing) kepada hidup berwenang mengajukan
Pemerintah dan Pemerintah gugatan ganti rugi dan
Daerah, Masyarakat dan tindakan tertentu terhadap
Organisasi Lingkungan usaha dan atau kegiatan yang
Hidup. menyebabkan pencemaran
Dengan demikian dalam dan atau kerusakan
penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang
lingkungan hidup dengan cara mengakibatkan kerugian
pengajuan gugatan lingkungan hidup.”; Ayat (2)
keperdataan melalui “Ketentuan lebih lanjut
Pengadilan tersebut oleh mengenai kerugian
Pemerintah dan Pemerintah lingkungan hidup
Daerah melalui dan dengan sebagaimana dimaksud pada
hak gugat Pemerintah dan ayat (1) diatur dengan
Pemerintah Daerah,40 serta Peraturan Menteri.”
41
Masyarakat melalui dan diatur dalam Pasal 91
dengan hak gugat Masyarakat UU 32/2009, Ayat (1)
(class action),41 dan “Masyarakat berhak
Organisasi Lingkungan Hidup mengajukan gugatan
melalui dan dengan hak gugat perwakilan kelompok untuk
Organisasi Lingkungan kepentingan dirinya sendiri
menanggung segala biaya dan/atau untuk kepentingan
yang diperlukan untuk masyarakat apabila
penyelesaian sengketa melalui mengalami kerugian akibat
arbitrase.”; Ayat (4) pencemaran dan/atau
“Perjanjian tertulis yang tidak kerusakan lingkungan

96
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

hidup.”; Ayat (2) “Gugatan Selain penyelesaian


dapat diajukan apabila sengketa lingkungan hidup
terdapat kesamaan fakta atau dengan cara pengajuan
peristiwa, dasar hukum, serta gugatan keperdataan melalui
jenis tuntutan di antara wakil Pengadilan, UU 32/2009 juga
kelompok dan anggota mengatur penyelesaian
kelompoknya.”; Ayat (3) sengketa lingkungan hidup
“Ketentuan mengenai hak dengan cara pengajuan
gugat masyarakat gugatan administratif melalui
dilaksanakan sesuai dengan Pengadilan Administratif,
peraturan perundang- diatur dalam Pasal 93 UU
undangan.” Ketentuan yang 32/2009.
dimaksud dalam Pasal 91 Peradilan administrasi
Ayat (3) UU 32/2009 tersebut yang dimaksud dalam Pasal
berupa ketentuan hukum 93 UU 32/2009 tersebut
acara gugatan perwakilan adalah peradilan Tata Usaha
kelompok daitur dalam Negara yang diatur dalam
Peraturan Mahkamah Agung Undang-Undang Nomor 5
R.I. Nomor 01 Tahun 2002 Tahun 1986 tentang
Tentang Gugatan Perwakilan Pengadilan Tata Usaha
Kelompok (“PERMA 27
Negara sebagaimana telah
01/2002”). Lihat Mahkamah diubah dengan
Agung R.I., Peraturan UndangUndang Nomor 9
Mahkamah Agung Tentang Tahun 2004 tentang
Gugatan Perwakilan Perubahan Atas Undang-
Kelompok, PERMA Nomor Undang Nomor 5 tahun
01 Tahun 2002. 1986 tentang Peradilan
Hidup (legal standing Tata Usaha Negara28 dan
NGO’s),26 dapat bertindak terakhir kali diubah dengan
dan berkedudukan sebagai UndangUndang Nomor 51
Penggugat dan atau Para
Penggugat.
27
Indonesia, Undang-Undang Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, UU No. 5 Tahun
26
diatur dalam Pasal 92 UU 32/2009, Ayat 1986, Lembaran Negara Republik Indonesia
(1) “Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab Tahun 1986 Nomor 77, Tambahan Lembaran
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Negara Republik Indonesia Nomor 3344, untuk
organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan selanjutnya disebut/ditulis “UU Nomor 5 Tahun
gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi 1986,” atau “UU No. 5 Tahun 1986,” atau “UU
lingkungan hidup.”; Ayat (2) “Hak mengajukan 5/1986.” Lihat Pasal 144 UU 5/1986, “Undang-
gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan undang ini dapat disebut "Undangundang
tindakan tertentu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, Peradilan Administrasi Negara".”
kecuali biaya atau pengeluaran riil.”; (3) 28
Indonesia, Undang-Undang Tentang
Organisasi lingkungan hidup dapat mengajukan Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun
gugatan apabila memenuhi persyaratan: a. 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, UU
berbentuk badan hukum; b. menegaskan di dalam No. 9 Tahun 2004, Lembaran Negara Republik
anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut Indonesia Tahun 2004 Nomor 35, Tambahan
didirikan untuk kepentingan pelestarian fungsi Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
lingkungan hidup; dan; c. Telah melaksanakan 4380, untuk selanjutnya
kegiatan nyata sesuai dengan anggaran dasarnya disebut/ditulis “UU Nomor 9 Tahun 2004,” atau
paling singkat 2 (dua) tahun.” “UU No. 9 Tahun 2004,” atau “UU 9/2004.”

97
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

Tahun 2009 tentang Pasal 88 dan Pasal 93 UU


Perubahan Kedua atas 32/2009.
Undang-Undang Nomor 5 Perubahan pengaturan
tahun 1986 tentang Peradilan ketentuan tanggung jawab
Tata Usaha Negara.29 mutlak (strict liability) yang
Penyelesaian sengketa diatur dalam Pasal 88 UU
lingkungan hidup dengan cara 32/2009 tersebut diubah dengan
pengajuan gugatan Pasal 22 angka 33 UU 11/2020.
administratif melalui Batang Tubuh
Pengadilan Administratif Pasal 22 angka 33
Pasal 88 UU 32/2009
yang dimaksud dalam Pasal UU 11/2020
93 UU 32/2009 tersebut harus Setiap orang yang Setiap orang yang
tindakannya, usahanya, tindakannya, usahanya, dan/
memenuhi ketentuan hukum dan/atau kegiatannya atau kegiatannya
acara peradilan administrasi menggunakan B3, menggunakan B3,
atau hukum acara peradilan menghasilkan dan/atau menghasilkan dan/ atau
mengelola limbah B3, mengelola limbah B3,
Tata Usaha Negara yang dan/atau yang menimbulkan dan/atau yang
diatur dalam dan berdasarkan ancaman serius terhadap menimbulkan ancaman serius
UU Peradilan TUN. lingkungan hidup terhadap lingkungan hidup
bertanggung jawab mutlak bertanggung jawab mutlak
B. Pengaturan Penyelesaian atas kerugian yang terjadi atas kerugian yang terjadi
tanpa perlu pembuktian dari usaha dan/ atau
Sengketa Lingkungan Hidup unsur kesalahan. kegiatannya.
Pasca Berlakunya UU Nomor Penjelasan Pasal
11 Tahun 2020 Tentang Cipta Penjelasan Pasal 88 Penjelasan Pasal 22 angka 33
Kerja UU 32/2009 UU 11/2020
• Yang dimaksud dengan • Yang dimaksud dengan
Pengaturan penyelesaian “bertanggung "bertanggung jawab mutlak
sengketa lingkungan hidup pasca jawab mutlak” atau (strict liability)" adalah
strict liability adalah unsur kesalahan tidak perlu
berlakunya UU 11/2020 pada unsur kesalahan tidak dibuktikan oleh pihak
dasarnya sama dengan perlu dibuktikan oleh penggugat sebagai dasar
penyelesaian sengketa pihak penggugat sebagai pembayaran ganti rugi.
dasar pembayaran ganti Ketentuan Pasal ini
lingkungan hidup yang diatur rugi. Ketentuan ayat ini merupakan ketentuan
dalam UU 32/2009. Dengan merupakan lex khusus (lex spesialis) dalam
berlakunya UU 11/2020 tersebut specialis dalam gugatan gugatan mengenai
tentang perbuatan perbuatan melawan hukum
pengaturan penyelesaian melanggar hukum pada pada umumnya. Besarnya
sengketa lingkungan hidup yang umumnya. Besarnya nilai ganti rugi yang dapat
diatur dalam UU 32/2009 nilai ganti rugi yang dibebankan terhadap
dapat dibebankan pencemar atau perusak
tersebut mengalami perubahan terhadap pencemar atau lingkungan hidup menurut
sebanyak 2 (dua) pasal yaitu perusak lingkungan Pasal ini dapat ditetapkan
hidup menurut Pasal ini sampai batas tertentu.
29
Indonesia, Undang-Undang Tentang
dapat ditetapkan sampai • Yang dimaksud sebagai
batas tertentu. "batas waktu tertentu
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 • Yang dimaksud dengan adalah" jika menurut
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha “sampai batas waktu penetapan peraturan
Negara, UU No. 51 Tahun 2009, Lembaran tertentu” adalah jika perundang-undangan
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor menurut penetapan ditentukan keharusan
160, Tambahan Lembaran Negara Republik peraturan perundang- asuransi bagi usaha dan/atau
undangan ditentukan kegiatan yang bersangkutan
Indonesia Nomor 5079, untuk selanjutnya keharusan asuransi bagi atau telah tersedia dana
disebut/ditulis “UU Nomor 51 Tahun 2009,” atau usaha dan/atau kegiatan lingkungan hidup.
“UU No. 51 Tahun 2009,” atau “UU 51/2009.” yang bersangkutan atau
UU 5/1986 Jp. UU 9/2004 Jo. UU 51/2009 telah tersedia dana
tersebut sebagai satu kesatuan disebut “UU lingkungan hidup.
Peradilan TUN.”

98
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

Pasca berlakunya UU 11/2020 generali, unsur kesalahan


tersebut penulisan Pasal 88 UU Tergugat dalam gugatan
32/2009 tersebut dapat ditulis perbuatan melawan hukum
Pasal 88 UU 32/2009 sebagai sengketa lingkungan
sebagaimana diubah dengan hidup tidak perlu dibuktikan oleh
Pasal 22 angka 33 UU 11/2020 Penggugat, berdasarkan
atau dapat juga ditulis Pasal 88 pertanggungjawaban mutlak
UU 32/2009 Jo. Pasal 22 angka (strict liability) yang diatur
33 UU 11/2020. dalam Pasal 88 UU 32/2009
Penyelesaian sengketa sebagaimana diubah dengan
lingkungan hidup dengan cara Pasal 22 angka 33 UU 11/2020
pengajuan gugatan keperdataan tersebut, demi hukum dianggap
melalui Pengadilan pasca (fiksi hukum) telah terbukti,
berlakunya UU 11/2020 lebih kecuali dapat dibuktikan
mempertegas dan memperjelas sebaliknya oleh Tergugat bahwa
pembuktian unsur kesalahan Tergugat bukan pelaku kegiatan
dalam pertanggungjawaban tertentu yang berpotensi dan atau
perdata pelaku kegiatan tertentu telah berdampak pada
yang berpotensi dan atau telah lingkungan hidup tersebut
berdampak pada lingkungan (beban pembuktian terbalik).
hidup sebagai Tergugata dalam Perubahan kedua pasca
sengketa lingkungan hidup atas berlakunya UU 11/2020 yang
dasar dalil gugatan perbuatan berkaitan dengan penyelesaian
melawan hukum yang diatur sengketa lingkungan hidup
dalam Pasal 88 UU 32/2009 adalah pengajuan gugatan
tersebut. administratif melalui Pengadilan
Pertanggungjawaban perdata Administratif yang telah diatur
berupa tanggungjawab mutlak dalam Pasal 93 UU 32/2009
(strict liability) yang diatur tersebut dihapus berdasarkan
dalam Pasal 88 UU 32/2009 ketentuan Pasal 22 angka 34 UU
sebagaimana diubah dengan 11/2020. Penyelesaian sengketa
Pasal 22 angka 33 UU 11/2020 lingkungan hidup dengan cara
tersebut, pada pokoknya unsur pengajuan gugatan administratif
kesalahan tidak perlu dibuktikan melalui Pengadilan Administratif
oleh pihak penggugat sebagai yang diatur dalam Pasal 93 UU
dasar pembayaran ganti rugi. 32/2009 tersebut dihapus
Ketentuan pertanggung- berdasarkan ketentuan Pasal 22
jawaban mutlak (strict liability) angka 34 UU 11/2020 menurut
yang diatur dalam Pasal 88 UU pendapat penulis setidaknya
32/2009 sebagaimana diubah didasarkan pada 2 (dua) hal yaitu
dengan Pasal 22 angka 33 UU pertama terjadinya pergeseran
11/2020 tersebut merupakan paradigma perizinan dalam UU
ketentuan khusus (lex spesialis) 32/2009 sebagaimana diubah
dalam gugatan mengenai dengan Pasal 22 UU 11/2020,
perbuatan melawan hukum pada antara lain bahwa AMDAL
umumnya (vide Pasal 1365 KUH sebagai satu kesatuan perizinan
Perdata). Sehingga berdasarkan berusaha, bukan bagian yang
asas lex specialis derogate legi terpisah, melainkan satu

99
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

kesatuan. Kedua dengan IV. PENUTUP


diundangkan dan Dari uraian pembahasan diatas
diberlakukannya Undang– dapat disimpulkan, pertama
Undang Nomor 30 Tahun 2014 pengaturan penyelesaian sengketa
Tentang Administrasi lingkungan hidup sebelum
30
Pemerintahan, sehingga dengan berlakunya UU 11/2020 dapat
atau tanpa dicantumkanya dilakukan melalui Pengadilan
ketentuan penyelesaian sengketa ataupun di luar Pengadilan.
lingkungan hidup dengan cara Penyelesaian sengketa lingkungan
pengajuan gugatan administratif hidup di luar pengadilan dapat
melalui Pengadilan Administratif dilakukan dengan cara APS berupa
dalam Pasal 93 UU 32/2009 negosiasi ataupun mediasi serta
tersebut, pihak korban dari melalui arbitrase. Sedangkan
kegiatan tertentu yang berpotensi penyelesaian sengketa lingkungan
dan atau telah berdampak pada hidup melalui pengadilan dapat
lingkungan hidup tetap dapat dilakukan dengan pengajuan gugatan
gugatan administratif melalui keperdataan ke Pengadilan Negeri
Pengadilan Administratif dalam yang berwenang dan atau pengajuan
rangka penyelesaian sengketa gugatan administratif ke Peradilan
lingkungan hidup. UU 30/2014 Administratif atau Peradilan Tata
telah memperluas makna dan Usaha Negara yang berwenang.
ruang lingkuap dari Keputusan Kedua pengaturan penyelesaian
Tata Usaha Negara atau sengketa lingkungan hidup setelah
Keputusan Administrasi berlakunya UU 11/2020 dapat
Pemerintahan31 yang diatur dilakukan dengan cara pengajuan
dalam UU Peradilan TUN. gugatan keperdataan ke Pengadilan
30 Negeri yang berwenang.
Indonesia, Undang–Undang Tentang
Administrasi Pemerintahan, UU Nomor 30 Tahun Penyelesaian sengketa lingkungan
2014 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun hidup di luar pengadilan dapat
2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara dilakukan dengan cara APS berupa
Republik negosiasi ataupun mediasi serta
Indonesia Nomor 5601, untuk selanjutnya melalui arbitrase.
ditulis/disebut “UU No. 30 Tahun 2014” atau “UU Saran yang dapat disampaikan
30/2014” atau “UU Administrasi Pemerintahan.” adalah Pertama, perlu dilakukan
31
Pasal 1 angka 7 UU 30/2014, “Keputusan perubahan Undang-undang
Administrasi Pemerintahan yang juga disebut Perlindungan dan Pengelolaan
Keputusan Tata Usaha Negara atau Keputusan
Administrasi Negara yang selanjutnya disebut Lingkungan Hidup dengan
Keputusan adalah ketetapan tertulis yang Undangundang Cipta Kerja
dikeluarkan oleh Badan dan/atau Pejabat khususnya ketentuan Pasal 22
Pemerintahan dalam penyelenggaraan diintegrasikan menjadi satu
pemerintahan.” Pasal 87 UU 30/2014 “Dengan
berlakunya Undang-Undang ini, Keputusan Tata
Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam Usaha Negara di lingkungan eksekutif,
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang legislatif, yudikatif, dan penyelenggara negara
Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah lainnya; c. berdasarkan ketentuan perundang-
diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun undangan dan AUPB; d. bersifat final dalam
2004 dan UndangUndang Nomor 51 Tahun 2009 arti lebih luas; e. Keputusan yang berpotensi
harus dimaknai sebagai: a. penetapan tertulis menimbulkan akibat hukum; dan/atau, f.
yang juga mencakup tindakan faktual; b. Keputusan yang berlaku bagi Warga
Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Masyarakat.”

100
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

UndangUndang Perlindungan dan UU Nomor 23 Tahun 1997,


Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaran Negara Republik
Kedua, perlu dilakukan harmonisasi Indonesia Tahun 1997 Nomor 68,
peraturan perundang-undangan yang Tambahan Lembaran Negara
terkait dengan pengaturan negosiasi Republik Indonesia Nomor 3699.
dan mediasi sebagai pilihan ------- Undang-undang Tentang Arbitrase
mekanisme alternatif penyelesaian dan Alternatif Penyelesaian
sengketa lingkungan hidup dan juga Sengketa, UU No. 30 Tahun 1999,
pengaturan arbitrase lingkungan Lembaran Negara Republik
hidup sebagai pilihan penyelesaian Indonesia Tahun 1999 Nomor 138,
lingkungan hidup di luar pengadilan Tambahan Lembaran Negara
oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 3872.
R.I. -------. Undang-Undang Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
DAFTAR PUSTAKA Peradilan Tata Usaha Negara, UU
No. 9 Tahun 2004, Lembaran
Buku: Negara Republik Indonesia Tahun
Efendi, A’an. Penyelesaian Sengketa 2004 Nomor 35, Tambahan
Lingkungan, Cet. 1, Bandung, CV Lembaran Negara Republik
Mandar Maju, 2012. Indonesia Nomor 438
Harahap, M. Yahya. Hukum Acara -------. Undang-Undang tentang
Perdata Tentang Gugatan, Perlindungan dan Pengelolaan
Persidangan, Penyitaan, Lingkungan Hidup, UU Nomor 32
Pembuktian dan Putusan Tahun 2009, Lembaran Negara
Pengadilan, Edisi Kedua, Cet. 1, Republik Indonesia Tahun 2009
Jakarta, Sinar Grafika, 2017. Nomor 140, Tambahan Lembaran
Rahmadi, Takdir. Hukum Lingkungan di Negara Republik Indonesia Nomor
Indonesia, Ed. Ke-2, Cet. 5, 5059.
(Jakarta: Rajawalipers, 2018) -------. Undang-Undang Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-
Perundang-undangan: Undang Nomor 5 Tahun 1986
Tentang Peradilan Tata Usaha
Indonesia. Undang-Undang tentang Negara, UU No. 51 Tahun 2009,
Ketentuan-ketentuan Pokok Lembaran Negara Republik
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Indonesia Tahun 2009 Nomor 160,
UU Nomor 4 Tahun 1982, Tambahan Lembaran Negara
Lembaran Negara Tahun 1982 Republik Indonesia Nomor 507
Nomor 12, Tambahan Lembaran -------. Undang–Undang Tentang
Negara Nomor 3215. Administrasi Pemerintahan, UU
-------. Undang-Undang Tentang Nomor 30 Tahun 2014 Lembaran
Peradilan Tata Usaha Negara, UU Negara Republik Indonesia Tahun
No. 5 Tahun 1986, Lembaran 2014 Nomor 292, Tambahan
Negara Republik Indonesia Tahun Lembaran Negara Republik
1986 Nomor 77, Tambahan Indonesia Nomor 5601.
Lembaran Negara Republik -------. Undang-Undang tentang Cipta
Indonesia Nomor 334 Kerja, UU Nomor 11 Tahun 2020,
-------. Undang-Undang tentang Lembaran Negara Republik
Pengelolaan Lingkungan Hidup,

101
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pasca Berlakunya
UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,


Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573.
Indonesia, Peraturan Pemerintah
Tentang Lembaga Penyedia Jasa
Pelayanan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup Di Luar
Pengadilan, PP Nomor 54 Tahun
2000, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 113,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3982.
Mahkamah Agung R.I., Peraturan
Mahkamah Agung Tentang Gugatan
Perwakilan Kelompok, PERMA
Nomor 01 Tahun 2002
-------. Peraturan Mahkamah Agung
tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan. PERMA No. 01 Tahun
2016, PERMA No. 01 Tahun 2016.

102
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 11 No. 2, Maret 2021

Anda mungkin juga menyukai