Anda di halaman 1dari 12

RESUME

MATERI AMDAL PERTAMBANGAN

Oleh:

Skolastika karisma yiam

1913201039

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA

2022/2023
(Materi 1)
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2021
TENTANG
DAFTAR USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP, UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ATAU
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 106 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor
22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup danUpaya
Pemantauan Lingkungan Hidup atau Surat PernyataanKesanggupan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup;
Mengingat :1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia SNomor 5059)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaran
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6634);
5. Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2020 tentang Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 209);
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
NomorP.18/MENLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 713);

(Materi 2)
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 22 TAHUN 2021
TENTANG
PENYELENGGARAAN PERLI N DU NGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 22 dan pasal 18 huruf b Undang-
Undang Nomor I 1 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja, perlu menetapkan
Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat 12) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OOg tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OOg Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2O2O Nomor 245, Tambahan l.embaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573)
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja (l,embaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2O2O Nomor 245, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
MEN,IUTUSI(AN:
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENYELENGGARAAN
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan sernuA benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia darr
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
2. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi Lingkungan Hidup dan mencegahterjadinya pencemaran
dan/atau kerusakan Lingkungan, Hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan, danpenegakan hukum.
3. Perizinan Berusaha adalah legalitas yang drberrkan kepada Pelaku Usaha untuk memulai dan
menjarankan usaha dan/atau kegiatannya. Persetujuan Lingkungan adalah Keputusan Kelayakan
Lingkrrngan hidup atau pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang telah
mendapatkan
4. Persetujuan Lingkungan adalah Keputusan KelayakanLingkrrngan Hidup atau pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang tela.h me,dapatkan persetujuan dari
Pemerintah pusat atau pemerintah Daerah
5. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut Amdal adalah Kajian
mengenal dampak penting pada Lingkungan Hidup dari suatu usaha dan/atau kegiatan yailg
direncana.kan, untuk digunakan sebagai prasjiarar. pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan serta termuat dalam Perizinan Berusaha, a.tau
persetujuan Pemerintah pusat atau Pemerintah Daerah.

(Materi 3)
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

 Amdal dan system manajemen lingkungan


Menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH), Amdal dinyatakan
sebagai hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan.

 Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian dari studi manajemen yang memasukkan
unsur-unsur kepedulian lingkungan dalam aktivitas sehari-hari, dan merupakan suatu proses
manajemen yang menekankan upaya peningkatan efisiensi perusahaan/industri dengan
meminimalisasi keluaran limbah melalui proses produksi atau teknologi bersih lingkungan.
 Perbedaan antara Analisis dan Pendugaan
Bahwa dalam melakukan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), analisis dapat dilakukan
terhadap dampak yang terjadi pada waktu yang lalu, sebagai hasil dari pengukuran sekarang atau
hasil dari pemantauan dan dampak lingkungan yang terjadi di masa yang akan datang dengan
jalan melakukan proses pendugaan.

Analisis Dampak Lingkungan mencakup :


 Pemantauan dan evaluasi dampak.
 Penilaian dan pembandingan antara lingkungan sebelum ada proyek, dampak proyek yang telah
terjadi dan dampak yang akan terjadi di masa yang akan datang.
 Proses dalam pendugaan dampak yang akan terjadi di masa yang akan datang setelah proyek
dibangun.
Penyesuaian pendugaan dampak dan pengelolaan lingkungan

 Batasan AMDAL
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

 Peranan AMDAL
Mengapa AMDAL dilakukan ?
 Karena undang-undang dan Peraturan Pemerintah menghendaki AMDAL harus dilakukan untuk
proyek yang akan dibangun.
 Agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek-proyek pembangunan.
Di dalam Analisis Dampak Lingkungan terdapat dua batasan dampak, yaitu :
 Dampak pembangunan terhadap lingkungan, adalah perbedaan antara kondisi lingkungan
sebelum ada pembangunan dan yang diperkirakan akan ada setelah ada pembangunan (Clark,
1978).
 Dampak pembangunan terhadap lingkungan, adalah perbedaan antara kondisi lingkungan yang
diperkirakan akan ada tanpa adanya pembangunan dan yang diperkirakan akan ada dengan
adanya pembangunan (Munn, 1979).
 Peruntukan ANDAL
ANDAL merupakan bagian dari :
 Pengelolaan Lingkungan
 Pemantauan Lingkungan
 Pengelolaan Proyek
 Pengambilan Keputusan
 Dokumen yang penting
 Fungsinya untuk berbagai pihak
 Peranan ANDAL dalam Pengelolaan Lingkungan
Perbedaan antara dampak yang diduga dan yang terjadi dapat diakibatkan oleh :
 Dalam penyusunan ANDAL kurang tepat atau kurang baik di dalam melakukan pendugaan dan
biasanya juga disebabkan oleh ketidak-cermatan para evaluator dari berbagai instansi pemerintah
yang terlibat sehingga konsep atau draft laporan ANDAL yang kurang baik sudah disetujui
sebagai laporan akhir.
 Pemilik proyek tidak menjalankan proyeknya sesuai dengan apa yang tertulis dalam di dalam
laporan ANDAL yang telah diterima pemerintah.
 Peranan ANDAL sebagai Dokumen Penting
sumber informasi detail mengenai keadaan lingkungan pada saat penelitian, proyeknya, dan
gambaran keadaan lingkungan di masa yang akan datang.
Informasi ini bermanfaat untuk berbagai macam keperluan, misalnya :
 Sebagai informasi pembanding dalam melakukan analisis hasil pemantauan.
 Sebagai sumber informasi yang berharga bagi proyek-proyek lain yang akan dibangun di dekat
lokasinya.
 Sebagai dokumen penting yang dapat digunakan di pengadilan, terutama dalam menghadapi
tuntutan proyek lain, masyarakat maupun instansi pengawas.
 Fungsi ANDAL bagi berbagai pihak
Bagi Pemerintah :
 Mencegah agar potensi SDA yang dikelola tidak rusak.
 Mencegah rusaknya SDA lain yang berada di luar lokasi proyek.
 Menghindarkan perusakan lingkungan.
 Menghindarkan perselisihan yang mungkin timbul.
 Menjamin manfaat yang jelas bagi masyarakat umum.
 Sebagai alat pengambil keputusan pemerintah, dsb

 Bagi Pemilik Proyek :


 Melindungi proyek yang melanggar UU/peraturan yang berlaku.
 Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran/dampak negatif yang sebenarnya dilakukan.
 Melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa yang akan datang.
 Mempersiapkan cara pemecahan masalah yang akan dihadapi di masa yang akan datang.
 Sebagai sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi proyek secara kuantitatif.
 Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan & sasaran proyek.
 Sebagai bahan penguji yang komprehensif dari perencanaan proyek.
 Menemukan keadaan lingkungan yang membahayakan proyeknya dan mencari keadaan
lingkungan yang berguna untuk menunjang proyek.

 Bagi Pemilik Modal :


 Menjamin bahwa modal yang dipinjamkan kepada proyek dapat mencapai tujuan dan misi bank
dalam membantu pembangunan.
 Menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar kembali oleh proyek.
 Menentukan prioritas pinjaman sesuai dengan misinya.
 Pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal.
 Menghindarkan duplikasi dari proyek-proyek lain yang tidak perlu.

 Bagi Masyarakat :
 Mengetahui rencana pembangunan di daerahnya.
 Mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah proyek dibangun hingga dapat memanfaatkan
kesempatan.
 Mengetahui hak dan kewajibannya di dalam hubungan dengan proyek tersebut.
 Memahami proyek secara jelas akan ikut menghindarkan timbulnya kesalah-fahaman.
Kegunaan Lainnya :
 Kegunaan di dalam analisis, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
 Kegunaan di dalam penelitian.
 Kegunaan di dalam peningkatan ketrampilan di dalam penelitian dan pengetahuan.
 Tumbuhnya konsultan ANDAL yang baik.

(Materi 4)
AMDAL
 Sumber2 PP AMDAL
AMDAL adalah sistem yang berasal dari Amerika Serikat yang diterapkan sebagai mekanisme untuk
memaksakan (law enforce) implementasi Undang-Undang National Kebijakan Lingkungan (National
Environmental Policy Act - NEPA) tahun 1970
 Sumber PP yg berlaku di dlm negeri
Titik tolak pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia sebagai manifestasi konkrit dari upaya-upaya
sadar, bijaksana dan berencana dimulai pada tahun 1982 degan dikeluarkannya Undang Undang
Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembentukan UU no. 4 thn 1982 bermula tdk lama setelah berlangsungnya konperensi LH di
stockhholm yi/ Deklarasi Stockholm atau Declaration of United Nations Conference on the Human
Environment tanggal 5-16 Juni 1972 dan deklarasi Rio tahun 1992 tentang Lingkungan Hidup
Manusia
 Nasional
UUD 45 : Alinea 4, Pasal 27 ayat 2, Pasal 33 ayat 3 Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang :
Pengelolaan Lingkungan Hidup PP RI No 27 Th. 1999 : tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
 Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang : Pengelolaan Lingkungan Hidup
1.Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup
yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup;
2.Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan
terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses
pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan
generasi masa depan;
3. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam
suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup;
4.Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya;
5.Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik dan/atau
hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang;
6.Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak
langsung terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak
berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan;
7. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan;
8.Analisis mengenai dampak lingkungan hidup adalah kajian mengenai dampak besar dan penting
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
9.Audit lingkungan hidup adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku
dan/atau kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
yang bersangkutan;
 PP RI No 27 Th. 1999 : Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
 Beberapa hal penting:
1.Setiap usaha dan/atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup
yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak negatif
dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini mungkin;
2.Analisis mengenai dampak lingkungan hidup diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang pelaksanaan rencana usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak besar
dan penting terhadap lingkungan hidup;
3. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan;
4.Dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan;
5.Kerangka acuan adalah ruang lingkup kajian analisis mengenai dampak lingkungan hidup
yang merupakan hasil pelingkupan;
6.Analisis dampak lingkungan hidup (ANDAL) adalah telaahan secara cermat dan mendalam
tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan;
7. Rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) adalah upaya penanganan dampak besar dan
penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan;
Rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL) adalah upaya pemantauan komponen
lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat dari rencana usaha dan/atau
kegiatan;
8.Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan;  
9.Instansi yang berwenang adalah instansi yang berwenang memberikan keputusan izin
melakukan usaha dan/atau kegiatan;  
10.Instansi yang bertanggung jawab adalah instansi yang berwenang memberikan keputusan
kelayakan lingkungan hidup dengan pengertian bahwa kewenangan di tingkat pusat berada pada
Kepala instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan dan di tingkat daerah berada
pada Gubernur;
11.Instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan adalah instansi yang
bertanggung jawab di bidang pengendalian dampak lingkungan;
Menurut pasal 2 PP No. 51 th 1993 Usaha/kegiatan yg diperkirakan mempunyai dampak
penting thd lingkungan hidup meliputi :
1. pengubahan bentuk lahan & bentang alam
2. eksploitasi sumber daya alam baik yg dpt diperbaharui maupun tdk
3. proses & kegiatan yg secara potensial dpt menimbulkan pemborosan, kerusakan &
kemerosotan sumber daya alam dlm pemanfaatannya
4. proses & kegiatan yg hasilnya dpt mempengaruhi lingkungan sosial & budaya
5. proses & kegiatan yg hasilnya dapat mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber
daya alam dan atau perlindungan cagar budaya
6. introduksi jenis tumbuh2an, hewan & jasad renik
7. pembuatan & penggunaan bahan hayati & non hayati
8. penerapan teknologi yg diperkirakan mempunyai potensi besar mempengaruhi lingkungan
9. kegiatan yg mempunyai resiko tinggi & mempengaruhi pertahanan negara
(Materi 5)
PROSEDUR PENYUSUNAN AMDAL
 Dasar yang digunakan untuk penetapan kajian lingkungan
1. UU no.23th.1997
2. UU no.32 th 2009
3. PP no.27 th.1999
4. KepMen LH no.17 th.2001
5. PerMen LH no.11 th 2006

(Materi 6)
RENCANA PENELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN RENCANA
PEMANTAUANLINGKUNGAN HIDUP (RPL) KEGIATAN TERPADU PROYEK
PENGEMBANGAN TANGGUH LNG

 Rencana pengelolaan lingkungan (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan (RPL) ini disusun
sesuai dengan peraturan menteri lingkungan hidup No. 16 tahun 2012 tentang pedoman
penyususnan dokumen lingkungan hidup. Dokumen RKL-RPL ini memuat upaya untuk
menangani dampak dan memantau komponen lingkungan dan social yang terkena dampak baik
dampak penting sebagai hasil dari proses evaluasi holistic maupun bukan dampak yang penting
yang tetap memerlukan pengelolaan dan pemantauan.

Anda mungkin juga menyukai