Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bayu Adji Dwi Kuncoro

NIM : 8111421575
Rombel : 11

Tugas Minggu ke 6

SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan penegakan hukum lingkungan? Siapa aparat penegak hukum
di bidang lingkungan hidup? Bagaimana klasifikasi penegakan hukum lingkungan?
Berikan contoh konkret dari penegakan hukum lingkungan!
2. Berikan penjelasan jenis-jenis sanksi administrasi lingkungan hidup!
3. Apa yang dimaksud dengan penegakan hukum perdata lingkungan hidup? Kaitkan
dengan perbuatan melawan hukum dalam KUHPerdata! Berikan contoh penegakan
hukum perdata lingkungan hidup!
4. Berikan jenis-jenis pidana lingkungan hidup, dan apa saja ruang lingkup dalam
penegakan hukum pidana lingkungan hidup! Berikan contoh penegakan hukum pidana
lingkungan hidup!

JAWAB

1. Penegakan hukum lingkungan adalah sebagai suatu tindakan dan/atau proses paksaan


untuk menaati hukum yang didasarkan kepada ketentuan-ketentuan peraturan perundang-
undangan atau persyaratan. Aparat penegak hukum di bidang lingkungan hidup ialah
Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penegakan
hukum lingkungan dapat dilaksanakan dengan 3 cara, yaitu melalui hukum administrasi,
hukum perdata dan hukum pidana, dimana masing-masing dengan sanksi berupa sanksi
adminitratif, sanksi perdata dan sanksi pidana. Contohnya yaitu Tindak Pidana
Lingkungan diartikan sebagai perbuatan yang di larang dalam peraturan perundang-
undang lingkungan hidup yang mana tindakan tersebut dilakukan dengan Melawan
Hukum disebabkan pencemaran dan perusakan lingkungan.
2. Jenis-jenis sanksi administrasi adalah:
a.) Teguran Tertulis (Pasal 510 PP No. 22/2021)
Sanksi ini tercantum pada Pasal 510 PP No. 22/2021. Sanksi administratif berupa
teguran tertulis dapat diterapkan jika penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
melanggar ketentuan dalam Perizinan Berusaha, atau Persetujuan Pemerintah atau
Pemerintah Daerah terkait Persetujuan Lingkungan, dan peraturan perundang-
undangan di bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang bersifat
administratif.
b.) Paksaan Pemerintah (Pasal 511 s.d 513 PP No. 22/2021)
Sanksi administratif berupa paksaan pemerintah diterapkan kepada penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan yang tidak melaksanakan perintah dalam teguran
tertulis dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
c.) Denda Administratif (Pasal 514 s.d. 520 PP No. 22/2021)
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dikenai sanksi administratif berupa
denda administratif jika memenuhi kriteria:
 Tidak memiliki Persetujuan Lingkungan namun telah memiliki Perizinan
Berusaha.
 Tidak memiliki Persetujuan Lingkungan dan Perizinan Berusaha.
 Melakukan perbuatan yang melebihi Baku Mutu Air Limbah dan/atau Baku
Mutu Emisi, sesuai dengan Perizinan Berusaha.
Denda tersebut merupakan penerimaan negara bukan pajak yang wajib disetorkan ke
kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
penerimaan negara bukan pajak. Denda Administratif ini diterapkan bersamaan
dengan paksaan pemerintah.
d.) Pembekuan Perizinan Berusaha (Pasal 521 PP No. 22/2021)
Pembekuan Perizinan Berusaha tersebut ditetapkan terhadap penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan yang tidak melaksanakan paksaan pemerintah, tidak
membayar denda administratif, dan/atau tidak membayar denda setiap keterlambatan
atas pelaksanaan paksaan pemerintah.
e.) Pencabutan Perizinan Berusaha (Pasal 522 PP No. 22/2021)
Pencabutan Perizinan Berusaha diterapkan terhadap penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan yang:
 Tidak melaksanakan kewajiban dalam paksaan pemerintah.
 Tidak membayar denda administratif.
 Tidak membayar denda atas keterlambatan pelaksanaan paksaan pemerintah.
3. Yang dimaksud dengan penegakan hukum perdata lingkungan hidup adalah penegakan
hukum lingkungan apabila ditinjau dari sisi perdata mencakup dari Pemerintah dan atau
masyarakat, ganti rugi, tanggung jawab mutlak, pengajuan gugatan , hak masyarakat dan
organisasi lingkungan hidup untuk mengajukan gugatan. Contohnya yaitu Proses
Penegakan Hukum Lingkungan melalui Prosedur Perdata Penyelesaian
sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh melalui pengadilan atau diluar
pengadilan berdasarkan pilihan secara sukarela para pihak yang bersengketa.
Penyelesaian sengketa diluar pengadilan tersebut tidak berlaku terhadap tindak pidana
lingkungan hidup.
4. Yang dianggap sebagai tindak pidana lingkungan hidup adalah (1) pencemaran
lingkungan hidup, (2) perusakan lingkungan hidup, dan (3) perbuatan lain yang
melanggar ketentuan perundang- undangan yang berlaku. Ruang lingkupnya yaitu berada
di Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup mengatur tentang tindak pidana dalam Pasal 97 sampai
dengan Pasal 120. Ada dua alasan diperlukannya sanksi pidana, yaitu: Pertama, sanksi
pidana selain dimaksudkan untuk melindungi kepentingan manusia, juga untuk
melindungi kepentingan lingkungan karena manusia tidak dapat menikmati harta benda
dan kesehatannya dengan baik jika persyaratan dasar tentang kualitas lingkungan yang
baik. Sedangkan perbutan yang dilarang yang masuk kategori delik formil dalam UU No
32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidupter dapat pada
Pasal 100 s/d Pasal 111 dan Pasal 113 s/d Pasal 115 anyara lain:
 Melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi, atau baku mutu gangguan
 Melepaskan dan/atau mengedarkan produk rekayasa genetik ke media lingkungan
hidup
 Melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin;

Anda mungkin juga menyukai