Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Iqbal (B1A019298)

Kas HAN
Opini Hukum
Pelanggaran Administrasi yang akan saya bahas disini yaitu pelanggaran Administrasi di bidang
Lingkungan Hidup. Berdasarkan Pasal 100 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, setiap orang yang melanggar baku mutu air limbah
akan dikenakan sanksi administratif sebelum dijatuhkan sanksi pidana. Hal ini diterapkan dalam
proses penegakan hukum terhadap kasus pencemaran air sungai yang disebabkan oleh limbah pabrik.
Pertama saya akan menjelaskan bagaimana hubungan hukum administrasi dengan hukum lingkungan.
Hukum Administrasi itu mengatur tentang bagaimana pemerintah menjalankan fungsinya dalam
penyelenggaraan negara sedangkan hukum lingkungan ini mengatur tentang bagaimana pemerintah
menjalankan fungsi dalam penyelenggaraan negara kaitannya dengan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup oleh sebab itu bisa ditegaskan bahwa sebagian besar kajian dari hukum lingkungan
ini berkaitan dengan Hukum Administrasi Negara. Dari pelanggaran administrasi diatas, maka akan
ada penegakan hukum berupa sanksi administrasi guna mencegah pelanggaran-pelanggaran serupa
terjadi kembali. Penegakan hukum administrasi di bidang lingkungan hidup dapat dioptimalisasikan
sebagai perangkat pencegahan (preventif). Penegakan hukum administrasi (yang bersifat pencegahan)
dapat lebih efisien dari sudut pembiayaan dibandingkan penegakan hukum pidana dan perdata. Selain
itu juga penegakan hukum administrasi lebih memiliki kemampuan mengundang parti- sipasi
masyarakat. Partisipasi masyarakat dilakukan mulai dari proses perizinan, pemantauan
penataan/pengawasan, dan partisipasi dalam mengajukan keberatan dan meminta pejabat tata usaha
untuk memberlakukan sanksi administrasi. Dalam rangka melakukan penegakan hukum administrasi
lingkungan, Pemerintah Pusat (Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan Pemerintah
Provinsi, Kabupaten dan Kota (instansi yang terkait) dapat menerapkan beberapa jenis sanksi
administrasi terutama yang mempunyai fungsi instrumental yaitu pengendalian perbuatan terlarang.
Disamping itu, sanksi administratif terutama ditujukan kepada perlindungan kepentingan yang dijaga
oleh ketentuan yang dilanggar tersebut. Didalam UUPPLH 2009 terdapat macam-macam sanksi
hukum administrasi seperti teguran tertulis dan paksaan. Menurut saya ketika suatu orang atau badan
hukum melakukan pelanggaran, maka tindakan awal yang harus dilakukan yaitu memberi teguran
tertulis guna dijadikan sebuah peringatan bagi yang bersangkutan. Apabila dengan teguran tertulis
tidak bwrhasil, maka paksaan lah yang digunakan. Paksaan yang dimaksud didalam UUPPLH yaitu
seperti pemberhentian paksa usaha yang bersifat sementara, pembongkaran, penyitaan, atau tindakan
lain yang bertujuan untuk menghentikan pelanggaran. Setelah diberi teguran dan tidak menuruti,maka
orang atau bdan hukum tersebut akan diberi sanksi. Pengenaan sanksi administratif dalam bentuk
pembekuan izin lingkungan atau pencabutan izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76
ayat (2) huruf c dan huruf d UUPPLH 2009 dilakukan apabila penanggung jawab usaha dan/ atau
penanggung jawab kegiatan tidak melaksanakan paksaan pemerintah. Adapun di dalam Pasal 71 ayat
(1) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, ialah: Pemegang izin
lingkungan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 dikenakan sanksi
administratif yang meliputi: a) Teguran tertulis; b) Paksaaan pemerintah; c) Pembekuan izin
lingkungan; atau d) Pencabutan izin lingkungan. Selain pemberian sanksi dan memberi peringatan,
menurut saya pemerintah juga harus melakukan pengawasan atau monitoring terhadap badan usaha
atau perorangan yang memiliki potensi melakuakn perusakan lingkungan . Pengawasan dalam bidang
lingkungan hidup diatur dalam Pasal 71 sampai Pasal 74 UUPPLH 2009. Pengawasan di bidang
lingkungan hidup ada pada Menteri Lingkungan Hidup, Pemerintah Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
Baik Menteri, Gubernur dan Bupati/Walikota berhak menetapkan pejabat pengawas lingkungan
hidup. Guna menghentikan terjadinya pelanggaran administrasi lingkungan saya harap pemerintah
Pusat serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, segera membuat Peraturan Pemerintah
tentang tata cara dan mekanisme pelaksanaan pengawasan, yang merupakan amanat dari Pasal 75
UUPPLH 2009. Dengan adanya Peraturan Pemerintah tersebut dapat menjadi pedoman pemerintah
dan pemerintah daerah dalam melaksanakan pengawasan lingkungan hidup dan dapat memperkuat
penegakan hukum administrasi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai