Anda di halaman 1dari 15

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

DISUSUN OLEH:

MAULANA ANGGUN SAPUTRA 105210209

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN AJARAN 2022


Khasus 1

Khasus administrasi negara

Pemerintah kota Jakarta Barat membongkar 80 rumah yang


dibangun di bantaran sungai di 8 kecamatan yang ada di Jakarta Barat.
Dalam khasus ini pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan persyaratan izin
yang diberikan oleh pejabat yang berwenang yakni terdapat pelanggaran
mengenai garis sempadan sungai.

Sanksi administrasi yang diberikan yang pertama adalah surat


peringatan secara berjenjang namun apabila tidak ditanggapi maka
dilakukan pembongkaran bangunan keberadaan bangunan tersebut juga
dinilai sebagai salah satu factor penyebab banjir.

Bentuk sanksi administrasi

Pelanggaran tersebut dikenakan sanksi administrasi sesuai dengan


pasal 62 UU 26 tahun 2007 yakni setiap orang yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 61, dikenai sanksi administrasi.Sanksi
administrasi mempunyai fungsi instrument yaitu pengendalian perbuatan
yang dilarang. Disamping itu, sanksi sdministrasi terutama ditunjukkan
kepada perlindungan kepentingan yang dijaga oleh ketentuan yang
dilanggar tersebut (Siti Sundari Rangkuti,2005:217)

Bentuk sanksi tersebut

- Peringatantertulis
- Penghentian sementarakegiatan
- Penghentian sementara pelayananumum
- Penutuplokasi
- Pencabutanizin
- Pembatalanizin
- Pembongkaranbangunan
Bentuk pelanggaran yang bersifat administrasi tersebut juga dapat
dikenakansanksipidanamelaluikebijakankriminalisasi,yaituupayauntuk
menjadikan suatu perbuatan tertentu (dalam hukum administrasi) sebagai
perbuatan yang dapat dipidana atau dijatuhi atau dikenakan sanksi pidana.
Proses kriminalisasi ini dapat berahir dengan terbentuknya atau lahirnya
undang undang dimana perbuatan itu diancam dengan suatu sanksi berupa
pidana. Kebijakan kriminalisasi juga dapat dilihat sebagai asas
pengendalian pada pendekatan pergeseran peran atau fungsi pidana dari
ultimum menjadi preium remedium yang menyatakan sanksi pidana dari
ultimum menjadi premium remedium yang menyatakan sanksi pidana
hendaknya baru dimanfaatkan apabila instrument hukum lain tidak efektif
(asas subsidaritas) serta pendekatan apabila terdapat perluasan dalam
berlakunya hukumpidana.
UntukmengatasibanjirtersebutseharusnyapemerintahDKIJakarta
membuat bendungan disekitar hulu sungai yang akan mengalir kedaerah
Jakarta, bendungan tersebut bermanfaat untuk menampung air Ketika
hujan. Dan juga bisa mengendalikan air yang akan mengalir ke Jakarta.
Selain itu cara untuk meminimalisir kejadian banjir di kota Jakarta adalah
melakukan normalisasi disepanjang sungai dan pengerukan sungai,
umumnya sungai dijakarta mengalami pendangkalan karna terdapatnya
tumpukan sampah di dalam sungai tersebut, kurangnya kesadaran
masyarakat terhadap membuangan sampah kesungai membuat
permasalahan yangserius.
Pemerintahbertanggungjawabataspenggusurandibantaransungai
tersebut, pemerintah harus mencarikan jalan keluar untuk masyarakat yang
tergusur tadi, salah satu yang harus dilakukan oleh pemko Jakarta adalah
mencari atau membuat tempat tinggal

untuk masyarakat yang terkena normalisasi bantaran sungai, jalan keluar


yang harus di lakukan adalah membuatkan rusunawa untuk masyarakat
yang terkena normalisasi tersebut, seharusnya pemerintah menyediakan
rusunawa. Masyarakat yang terkena normalisasi bantara sungai dijakarta
barat tersebut harus bisa tinggal dan menyewa di rusunawa dengan harga
yang terjangkau.
- Kapan terjadi dan siapapelakunya
~ pelaku (Pemerintah kota Jakarta Barat)
~ kapan terjadinya khasus yaitu :
- Kenapa terjadinya khasus atau pelanggaran HAN
~ Dalam khasus ini pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan
persyaratan izin yang diberikan oleh pejabat yang berwenang
yakni terdapat pelanggaran mengenai garis sempadan sungai.
- Analisa atau tanggapan

~ Dalam khasus ini pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan


persyaratan izin yang diberikan oleh pejabat yang berwenang
yakni terdapat pelanggaran mengenai garis sempadan sungai.

Sanksi administrasi yang diberikan yang pertama adalah


surat peringatan secara berjenjang namun apabila tidak
ditanggapi maka dilakukan pembongkaran bangunan
keberadaan bangunan tersebut juga dinilai sebagai salah satu
factor penyebab banjir.

Pelanggaran tersebut dikenakan sanksi administrasi sesuai


dengan pasal 62 UU 26 tahun 2007 yakni setiap orang yang
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 61,
dikenai sanksi administrasi. Sanksi administrasi mempunyai
fungsi instrument yaitu pengendalian perbuatan yang dilarang.

Disamping itu, sanksi administrasi terutama ditunjukkan


kepada perlindungan kepentingan yang dijaga oleh ketentuan
yang dilanggar tersebut (Siti Sundari Rangkuti,2005:217)

- Kesimpulan ataurekomendasi
~ Untuk mengatasi banjir tersebut seharusnya pemerintah DKI
Jakarta membuat bendungan disekitar hulu sungai yang akan
mengalir kedaerah Jakarta, bendungan tersebut bermanfaat
untuk menampung air Ketika hujan. Dan juga bisa
mengendalikanairyangakanmengalirkeJakarta.Selainitucara
untuk meminimalisir kejadian banjir di kota Jakarta adalah
melakukan normalisasi disepanjang sungai dan pengerukan
sungai, umumnya sungai dijakarta mengalami pendangkalan
karna terdapatnya tumpukan sampah di dalam sungai tersebut,
kurangnya kesadaran masyarakat terhadap membuangan
sampah kesungai membuat permasalahan yangserius.
Pemerintah bertanggung jawab atas penggusuran dibanaran
sungai tersebut, pemerintah harus mencarikan jalan keluar untuk
masyarakat yang tergusur tadi, salah satu yang harus dilakukan
oleh pemko Jakarta adalah mencari atau membuat tempat tinggal
untuk masyarakat yang terkena normalisasi bantaran sungai,
jalan keluar yang harus di lakukan adalah membuatkan
rusunawa untuk masyarakat yang terkena normalisasi tersebut,
seharusnya pemerintah menyediakan rusunawa. Masyarakat
yang terkena normalisasi bantara sungai dijakarta barat tersebut
harus bisa tinggal dan menyewa dirusunawa dengan harga yang
terjangkau.

Khasus 2

telah diketahui bahwa ada sangketa antara dua perusahaan tambang


di provinsi Sulawesi tengah. Khasus ini terjadi antara PT Prima Nusa
Sentosa, yang selanjutnya disebut PT PNS dan PT Anugrah Harismu
Barakah yang selanjutnya disebut PTAHB mengenai sengketa lahan untuk
pertambangan. Khasus ini bermula Ketika gubernu Sulawesi tenggarapada
tahun 2008-2010 menerbitkan usaha pertambangan yang selanjutnya
disebut IUP untuk PT AHB didarah kabupaten Buton dan Kabupaten
Bombana, Sulawesi Tenggara kemudian khasus ini baru dibawa
kepersidangan pada tahun 2010 karena PT PNS baru tahu kabu area
pertambangan telah terdaftar sebagai area pertambangan milik PT AHB.

PT PNS kala itu ingin mengajukan “kenaikan” izin dari IUP


eksplorasi menjadi IUP operasi produksi tetapi PT AHB sudah terlebih
dahulu mendapat IUP operasi produksi sejak juli 2010 berdasarkan
keputusan gubernur Sulawesi tenggara. Sayangnya dalam IUP tersebut
terdapat 1868 hak milik PT PNS sehingga disisakan hanya 131 Ha saja.
Oleh karena itu, PT PNS menggugat gubernur Sulawesi tenggara dan
membawanya kepada pengadilan tata usaha negara (PIUN) Kendari,
Sulawesi tenggara. Kemudian juga, bupati bombana menbuat surat kepada
gubernur tentang pembatalan persetujuan penerbitan izin usaha
pertambangan IUP PT. Anugrah Harisma Barakah sehingga gubernurtidak
mempunyaiwewenanglagitentangIUPdanpeningkatanstatussertahalini
merupakan wewenang bupati karena area yang terjadi bukan lintas
kabupaten dimana hal ini sesuai dengan pasal 13 ayat (3) undang undang
nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah. IUP juga harus
memperhatikan izin dari pemerintah daerah dibawahnya, seperti bupati,
sehingga apabila bupati bombana tidak

mengizinkan maka surat dan kebijakan yang dibuat gubernur mengalami


cacat dan tidak sah. Hal tersebut sesuai dengan undang undang nomor 4
tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara pasal37b.

Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebeas dari korupsi, kolusi dan
napotisme khususnya pasal 3, terdapat beberapa asas asas umum
penyelenggaraan negara yaitu:

a. Asas kepastian hukum


Asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan
peraturan perundang undangan keputusan dan keadilan dalam
setiap kebijakan penyelenggaraan negara.

b. Asas tertib penyelenggaraan negara


Asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan
keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara.
c. Asas kepentingan umum
Asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara
yang aspiratif, akomodatif dan selektif.
d. Asas keterbukaan
Asas yang membuka diri terhadap masyarakat untuk
memperolehinformasiyangbenar,jujur,dantidakdiskriminatif
tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatika
perlindunganatashakasasipribadigolongandanrahasianegara.
e. Asas proposionalitas
Asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban penyelenggaraan negara

f. Asas profesionalitas
Asasyangmengutamakankeahlianyangberlandaskankodeetik
dan ketentuan peraturan perundangan yangberlaku.\
g. Asas akuntabilitas
Asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir
dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat
dipertanggungjawabkankepadamasyarakatataurakyatsebagai
pemegang kedaulatan peraturan perundang undangan yang
berlaku.
Kemudian menurut undang undang terbaru undang undang
nomor 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
terdapat asas asas umum pemerintahan yang baik yaitu.
a. Kepastianhukum
b. Kemanfaatan
c. Ketidakberpihakan
d. Kecermatan
e. Tidak menyalah gunakankewarganegaraan
f. Kepentinganumum
g. Pelayanan yangbaik

Menurut surat dari PTUN gubernur di duga tidak


menjalankan beberapa asas yaitu asas kecermatan, kepastian hukum dan
keseimbangan asas asas ini di langgar di karnakan gubernur tidak cermat
dalam mengambil keputusan berdasar informasi yang lengkap, kebijakan
yang cacat hukum, dan tiding mementingkan kepentingan pemerintah
ditingkat bawahannya. Oleh karena hal itu, PTUN menetapkan keputusan
bahwa gebernur harus mencabut semua IUP untuk PTAHB serta membayar
denda kerugian atas hal yang telah terjadi karenanya.

Pada februari 2011, gubernur mengajukan esepsi yang salah satu


poinnya ialah menyatakan bahwa IUP yang diterbitkannya tidak cacat
karena menurutnya berada pada lintas kabupaten, IUP telah mendapatkan
surat rekomendasi dari bupati yang bersangkutan dan PT AHB terlebih
dahulu terdaf taruntuk IUP. Akan tetapi, setelah melalui proses persidangan
dengan dilampirkan barang dan atau alat bukti serta saksi dan atau pendapat
ahli maka PIUN Kendari memutuskan bahwa dilakukan pencabutan surat
surat IUP untuk pt AHB karena melanggar undang undang nomor 4 tahun
2009 tentang pertambangan mineral dan batubara serta keputusan Menteri
energi serta sumber daya mineral nomor 1603, menolak eksepsi pihak
gubernur seluruhnya dan mengabulkan permohonan pihak PTPNS.

Kalua melihat dari segi AUPB dalam UU No. 30 tahun 2014,


gubernur Sulawesi tanggerang juga melanggar asas kemanfaatan atau tidak
menyalahgunakan oleh KPK terkait dengan korupsi suap dalam pembuatan
IUP PT AHB. Asas lainnya ialah asas pelayanan yang baik yang menurut
saya berhubungan dengan asas kecermatan dimana gubernur tidak
mengikuti dan atau melanggar prosedur prosedur yang berlaku secara
hukum salah satunya ialah tidak mencantumkan petaarea suatu perusahaan
pertambangan. Sedangkan dilihat dari UU No. 28 tahun 1998. Gubernur
Sulawesi tengah melanggar asas kepastian hukum, asas tertib
penyelenggaraan negara (karena menimbulkan ketidak seimbangan atau
keselarasan dengan pemerintah dibawahnya) dan juga asas profesionalitas
(kode etik)

- Kapan terjadinya dan siapapelaku


~ pelaku: PT Prima Nusa Sentosa, yang selanjutnya disebutPT
PNS dan PT Anugrah Harismu Barakah yang selanjutnya di
sebut PTAHB
~ kapan : tahun 2008 – 2010

- Kenapa terjadi khasus atau pelanggaranHAN


~ mengenai sengketa lahan untuk pertambangan. Khasus ini
bermula Ketika gubernu Sulawesi tenggara pada tahun 2008-
2010menerbitkanusahapertambanganyangselanjutnyadisebut
IUP untuk PT AHB didarah kabupaten Buton dan Kabupaten
Bombana,SulawesiTenggarakemudiankhasusinibarudibawa
kepersidangan pada tahun 2010 karena PT PNS baru tahu kabu
area pertambangan telah terdaftar sebagai area pertambangan
milik PTAHB.
- Analisis

~MenurutsuratdariPTUNgubernurdidugatidakmenjalankan
beberapa asas yaitu asas kecermatan, kepastian hukum dan
keseimbangan asas asas ini di langgar di karnakan gubernur
tidak cermat dalam mengambil keputusan berdasar informasi
yang lengkap, kebijakan yang cacat hukum, dan tiding
mementingkan kepentingan pemerintah ditingkatbawahannya.
Oleh karena hal itu, PTUN menetapkan keputusan bahwa
gebernur harus mencabut semua IUP untuk PT AHB serta
membayar denda kerugian atas hal yang telah terjadi
karenanya.

Pada februari 2011, gubernur mengajukan esepsi yangsalah


satupoinnyaialahmenyatakanbahwaIUPyangditerbitkannya
tidak cacat karena menurutnya berada pada lintas
kabupaten,IUP telah mendapatkan surat rekomendasi dari
bupati yang bersangkutan dan PT AHB terlebih dahulu
terdaftar untuk IUP.

akan tetapi, setelah melalui proses persidangan dengan


dilampirkan barang dan atau alat bukti serta saksi dan atau
pendapat ahli maka PIUN Kendari memutuskan bahwa
dilakukan pencabutan surat surat IUP untuk pt AHB karena
melanggar undang undang nomor 4 tahun 2009 tentang
pertambangan mineral dan batubara serta keputusan Menteri
energi serta sumber daya mineral nomor 1603, menolak eksepsi
pihak gubernur seluruhnya dan mengabulkan permohonan
pihak PTPNS.

- Kesimpulan ataurekomendasi

~ Kalua melihat dari segi AUPB dalam UU No. 30 tahun 2014,


gubernur Sulawesi tanggerang juga melanggar asas kemanfaatan
atau tidak menyalah gunakan oleh KPK terkait dengan korupsi
suap dalam pembuatan IUP PT AHB. Asas lainnya ialah asas
pelayanan yang baik yang menurut saya berhubungan dengan
asas kecermatan dimana gubernur tidak mengikuti dan atau
melanggar prosedur prosedur yang berlaku secara hukum salah
satunya ialah tidak mencantum kan petaarea suatu perusahaan
pertambangan. Sedangkan dilihat dari UU No.28 tahun 1998.
Gubernur Sulawesi tengah melanggar asas kepastian hukum,
asas tertib penyelenggaraan negara (karena menimbulkan
ketidak seimbangan atau keselarasan dengan pemerintah
dibawahnya) dan juga asas profesionalitas (kode etik)
Khasus 3

Agung menyebut wacana kebijakan penanganan perkara tindakan


pidana korupsi dengan nilai kerugian keuangan negara dibawah Rp.50juta
tanpa melalui proses hukum, dapat dilakukan dalam beberapa khasus seperti
kelebihan bayar dalam pelanggaran administrasi.

Kepala pusat penerangan hukum (kapuspenkum) kejagung, leonard


eben ezer simanjuntak mengatakan wacana kebijakan tersebut dilontarkan
dirinya kepublik agar dapat menjadi pemikiran Bersama untuk memperoleh
solusi yang tepat dalam penindakan korupsi.

Sebab menurut dia terdapat sejumlah khasus yang sebenarnya


pelaku tidak mengetahui atau tak sengaja telah melakukan korupsi terhadap
uang negara.

Hal ini tentunya melukai keadilan masyarakat, apabila dilakukan


penindakan tindak pidana korupsi padahal kata leonard dalam keterangan.

Ia menjelaskan jikaterduga pelaku mengembalikan uang secara


sukarela Ketika perkara masih ditangani oleh inspektorat atau sebelum
apparat penegak hukum turuntangan. Makama salah tersebut masih sebatas
kesalahan administrative.

Leonard mengatakan, salah satu khasus Ketika kepala desa tak


mendapat pelatihan untuk mengelola dana desa sebesar 1miliar. Kemudian
dalam proses pengelolaan kades itu kelebihan membayar tukang ataupun
pembantuan tukang Ketika melaksanakan tugas pembangunan di desanya.

Belumlagijikanilaidugaankerugiankeuangannegarayangtimbul
dalam perkara tersebut relatife kecil dan kepala desa tersebut tak memiliki
uang yang dimaksud.
Hal ini tentunya akan melukai keadilan masyarakat. Contoh lain
ialah Ketika seseorang bendahara yang memberikan nilai gaji lebih besar
dari yang seharusyna diterima oleh beberapa pegawai diinstansi
pemerintahan.

Khasus tersebut lanjut leonard lebih berkaitan dengan suatu


administrasi sehingga tak perlu ditindak lanjuti menggunakan instrument
UU tipikor.

Leonardlantasmengatakanbahwakebijakanyangdilemparkanoleh
jaksa agung ST Burhanuddin itu bukan merupakan bentuk impunitas. Ia
menyebut jaksa agung melempar wacana tersebut ke public dengan
pemikiran jernih yang mempertimbangkan hakikat penegakan hukum,
yakni pemulihan pada keadaansemula.

Menurut khasus yang ditangani oleh apparat penegak hukum dari


penyidikan sampai dengan eksekusi terkadang bisa melebihi Rp. 50 juta
sehingga penanganan kasus bernilai kecil dinilai akan menjadi beban
pemerintah

Seperti biaya makan minum dan sarana lainnya kepada terdakwa


tersebut di proses sampai dengan eksekusi.

- Kapan terjadinya dan siapapelaku


~ kapan : 28 januari 2022
~ pelaku : kepala pusat peneranagn hukum
- Kenapa terjadi khasus atau pelanggaranHAN
~ Agung menyebut wacana kebijakan penanganan perkara
tindakan pidana korupsi dengan nilai kerugian keuangannegara
dibawah Rp. 50 juta tanpa melalui proses hukum, dapat
dilakukandalambeberapakhasussepertikelebihanbayardalam
pelanggaranadministrasi
- Analisa

~ kelebihan bayar dalam pelanggaran administrasi .

Kepala pusat penerangan hukum (kapuspenkum) kejagung,


leonard eben ezer simanjuntak mengatakan wacana kebijakan
tersebut dilontarkan dirinya kepublik agar dapat menjadi
pemikiran Bersama untuk memperoleh solusi yang tepat dalam
penindakan korupsi.

Sebab menurut dia terdapat sejumlah khasus yang


sebenarnya pelaku tidak mengetahui atau tak sengaja telah
melakukan korupsi terhadap uang negara.

Hal ini tentunya melukai keadilan masyarakat, apabila


dilakukan penindakan tindak pidana korupsi padahal kata
leonard dalam keterangan.

Ia menjelaskan jikaterduga pelaku mengembalikan uang


secara sukarela Ketika perkara masih ditangani olehinspektorat
atau sebelum apparat penegak hukum turun tangan. Maka
masalah tersebut masih sebatas kesalahanadministrative.

Leonard mengatakan, salah satu khasus Ketika kepala desa


tak mendapat pelatihan untuk mengelola dana desa sebesar
1miliar. Kemudian dalam proses pengelolaan kades itu
kelebihan membayar tukang atau pun pembantuan tukang
Ketika melaksanakan tugas pembangunan didesanya.

- Kesimpulan

~ Khasus tersebut lanjut leonard lebih berkaitan dengan suatu


administrasi sehingga tak perlu ditindak lanjuti menggunakan
instrument UU tipikor.

Leonard lantas mengatakan bahwa kebijakan yang


dilemparkan oleh jaksa agung ST Burhanuddin itu bukan
merupakan bentuk impunitas. Ia menyebut jaksa agung
melempar wacana tersebut ke public dengan pemikiran jernih
yang mempertimbangkan hakikat penegakan hukum, yakni
pemulihan pada keadaan semula.
Menurutkhasusyangditanganiolehapparatpenegakhukum
dari penyidikan sampai dengan eksekusi terkadang bisa
melebihi Rp. 50 juta sehingga penanganan kasus bernilai kecil
dinilai akan menjadi bebanpemerintah

Seperti biaya makan minum dan sarana lainnya kepada


terdakwa tersebut di proses sampai dengan eksekusi.

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanto, Agus 2005. Mewujudkan good govemance melalui pelayanan


peblik Yogyakarta : gajah mada university press

Frederikon, H. G 1987 administrasi negara baru (terjemahan) Jakarta


Lallana, E . 2004 Egovernment for development M-Government Definition
and Models

Anda mungkin juga menyukai