Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016

SISTEM DEMOKRASI DI
AMERIKA SERIKAT :
PERWAKILAN, KEPARTAIAN,
PEMILU, DAN ISU TERKINI
Tugas Mata Kuliah Kajian Partai Politik dan Opini Publik

Disusun oleh :
Regina Maharani
20130510005
Siti Meurah Dani
20130510002
Hasna Rasikha Putri 20130510017
Zahra Ayu Novianti
20130510046
Niken Larasati
20130510080
Elitasari Apriyani
201305100__

PENDAHULUAN
Sejak awal berdirinya Amerika Serikat sebagai sebuah negara, setiap tanggal 4 Juli
diperingati sebagai hari deklarasi kemerdekaan oleh Kongres Amerika Serikat. Amerika
Serikat adalah sebuah negara demokrasi perwakilan sejak dilakukannya ratifikasi Konstitusi
Amerika Serikat pada tahun 1787, meskipun tradisi pemilu yang ada selama era kolonial
dipengaruhi oleh sistem Inggris. Akar sosial demokrasi Amerika Serikat berasal dari rasa
kesataraan para kaum imigran Eropa di pesisir New England. Demokrasi Amerika Serikat
menganut sistem pluralisme di mana teori pluralisme menyatakan bahwa sistem politik
Amerika Serikat tersusun atas sejumlah kekuatan yang masing-masing berdiri sebagai sebuah
kelompok. Model demokrasi pluralis (pluralist model of democracy) bahkan menafsirkan
istilah demokrasi sebagai pemerintahan oleh orang banyak (government by the people), dan
hal tersebut ditafsirkan sebagai pemerintahan yang beroperasi atas dasar kepentingankepentingan setiap warganya. Sistem ini kemudian disebut sebagai suatu sistem demokrasi.
Amerika Serikat adalah negara yang menjunjung tinggi demokrasi dan selalu
mengklaim bahwa dirinya adalah penegak demokrasi di dunia. Demokrasi adalah sistem
pemerintah di mana rakyat memiliki kekuasaan serta hak, dan turut dalam mengambil
keputusan. Rakyat juga mempunyai otoritas untuk mengawasi pelaksanaan pemerintahan
Amerika Serikat. Demokrasi dijadikan patokan bernegara oleh Amerika Serikat, maka
Amerika Serikat berhak menjaga dan melindungi warganya untuk berekspresi. Jika dilihat
dari pandangan dunia internasional, demokrasi di Amerika Serikat merupakan kiblat bagi
negara-negara lain yang menjalani masa transisi dari kediktatoran menuju demokrasi.
Oleh karena itu, rumusan masalah yang akan dibahas dalam paper ini adalah :
1. Bagaimana sistem demokrasi di Amerika Serikat yang terdiri dari sistem
perwakilan, sistem kepartaian, dan sistem pemilu?
2. Bagaimana perkembangan isu demokrasi Amerika Serikat dalam suasana
menjelang pemilu presiden 2016?

PEMBAHASAN

I.

SISTEM PERWAKILAN DI AMERIKA SERIKAT


Sistem perwakilan adalah sistem yang mengatur pendelegasian sikap, preferensi,
pandangan dan keinginan masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan kepada
sekelompok kecil orang yang mengatasnamakan rakyat pemilih. Istilah badan legislatif
atau legislature mencerminkan salah satu fungsi badan yaitu legislate atau membuat
peraturan perundang-undangan atau undang-undang. Sebutan lain mengutamakan
representasi atau keterwakilan anggota- anggotanya

dan dinamakan

peoples

representative body atau Dewan Perwakilan Rakyat (Budiardjo, 2008). Parlemen pada
mulanya lahir sebagai wujud dari lahirnya doktrin kedaulatan rakyat atau sovereignity.
Parlemen (parliament) adalah sebuah dewan perwakilan rakyat dengan anggota
yang dipilih untuk satu periode. Sedangkan legislatif adalah badan deliberative
pemerintah dengan kuasa membuat hukum. Dalam melaksanakan kedaulatan rakyat,
Menurut Miriam Budiharjo, parlemen/legislatif sebagai perwakilan rakyat, harus
memilki tiga fungsi penting yaitu (Budiardjo, 2008) :
1. Menentukan policy (kebijakan) dan membuat undang-undang. Untuk itu
lembaga perwakilan rakyat diberi hak inisiatif, hak untuk mengadakan
amandemen terhadap rancangan undang-undang yang disusun oleh pemerintah
dan hak budget.
2. Mengontrol badan eksekutif dalam arti menjaga supaya semua tindakan
eksekutif sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Untuk itu
parlemen diberi hak control khusus.

3. Fungsi lainnya, meliputi fungsi ratifikasi (ratify), yaitu mensahkan perjanjian


Internasional yang dibuat oleh eksekutif. Di Amerika, lembaga legislatif
bahkan memiliki wewenang untuk meng-impeach dan menuntut pejabat
tinggi termasuk Presiden.
Federal Amerika Serikat merupakan pemerintah pusat Amerika Serikat yang
didirikan berdasarkan Konstitusi Amerika Serikat. Parlemen Amerika Serikat
menggunakan Kongres. Peran Kongres amatlah besar bukan hanya karena sebagai
pemberi legitimasi bagi eksekutif, tetapi juga sebagai pembuat kebijakan melalui proses
legislasi. Sistem bikameral adalah sistem dua kamar dalam parlemen suatu negara
dimana terdapat dua lembaga dalam badan legislatif yang memiliki kekuasaan untuk
membentuk undang-undang, mengawasi pelaksanaan dari undang-undang yang dibentuk
dan saling mempengaruhi dalam suatu kebijakan politik (Lubis, 2007), dalam rangka
untuk menciptakan check and balance dalam parlemen suatu negara. Pada negara federal
seperti Amerika Serikat, sistem ini diterapkan melalui kehadiran Senat dan House of
Representatives. Sistem bikameral merupakan wujud institusional dari lembaga
perwakilan dalam parlemen suatu negara yang terdiri atas dua kamar (dua majelis).
Majelis yang anggotanya dipilih dan mewakili rakyat yang berdasarkan jumlah penduduk
secara generik disebut majelis pertama atau majelis rendah, dan dikenal juga sebagai
House of Representatives. Majelis yang anggotanya dipilih atau diangkat dengan dasar
lain (bukan jumlah penduduk), disebut sebagai majelis kedua atau majelis tinggi dan
dikenal juga sebagai Senate.
1. Senate
Senate memiliki jumlah anggota 100 yang terdiri dari 2 orang wakil masingmasing negara bagian yang dipilih langsung dalam pemilihan umum.
Sedangkan untuk masa jabatan senator 6 tahun tetapi 2 tahun sekali dilakukan
pemilihan untuk sepertiga anggota senate yang pemilihannya dilakukan di
negara bagian. Setelah terpilih senate dibagi menjadi 3 kelas yaitu : kelas
pertama masa jabatannya 2 tahun, kelas kedua masa jabatannya 4 tahun dan
kelas ketiga jabatannya 6 tahun. Syarat menjadi senate minimal berusia 30
tahun dan sudah 9 tahun menjadi warga negara Amerika Serikat dan bertempat
tinggal di negara bagian tempat dia dipilih. Senate memiliki hak untuk
menyetujui atau tidak terhadap pengangkatan-pengangkatan duta besar dan
konsul, Hakim agung dan pegawai amerika serikat lainnya yang masih akan

ditetapkan dengan undang-undang. Kewenangannya juga untuk mengajukan


amandemen terhadap rencana anggaran walaupun kekuasaan anggaran ada
pada House of Representative.
2. House of Representative
Memiliki jumlah anggota 435 orang yang masa jabatannya selama 2 tahun.
Pemilihannya dilakukan disetiap district. Jumlah anggotanya dapat berubah
tergantung dari jumlah penduduk disetiap district. Wewenangnya merancang
undang-undang perpajakan dan memilih presiden jika hitungan suara electoral
college sulit menentukan siapa pemenang pemilu Presiden.

II. SISTEM KEPARTAIAN DI AMERIKA SERIKAT


Sistem kepartaian merupakan suatu relasi karakteristik tertentu partai politik
diantaranya melalui jumlah, ukuran respektif, sekutu, lokasi geografis, distribusi politik,
dan sebagainya. Sistem kepartaian dianggap mempunyai hubungan erat dengan stabilitas
dan instabilitas suatu pemerintahan. Salah satu sitem kepartaian yang akan dibahas
adalah sistem kepartaian di Amerika Serikat. Sistem partai politik pertama kali muncul di
Amerika Serikat ialah pada tahun 1800 dimana Amerika Serikat menggunakan sistem
pemilu dalam menentukan Presiden. Jika dilihat kebelakang, awal mulanya hak pilih di
Amerika Serikat dimiliki oleh para pemilik ;ahan, tapi seiring pertumbuhan pemnduduk
dan arus demokrasi yang begitu kuat, sehingga mengubah sistem kepartaian Amerika
Serikat mengalami perubahan. Salah satunya ialah hak pilih yang seiring berjalanya
zaman tidak hanya dimiliki oleh kaum tertentu, tetapi hak pilih telah terdapat pada
kalangan dewasa.
Sistem partai politik modern di Amerika Serikat saat ini ialah menganut sistem
dua partai. Sistem dua partai merupakan suatu sistem kepartaian yang didalamnya
terdapat dua partai yang bersaing untuk mendapatkan dan mempertahankan kewenangan
memerintah melalui pemilihan umum (Subakti, 2010). Didalam sistem ini, paratai-partai
yang memenangkan pemilihan umum menjadi partai yang memerintah, sedangkan
sebaliknya yakni partai yang mengalami kekalahan di pemilihan umum akan memiliki
peran sebagai kekuatan oposisi loyal. Dalam suatu negara yang menggunakan sistem
kabinet peresidensial akan cenderung membagi tugas diantara kedua partai. Dimana telah
disinggung sebelumnya, ketika suatu partai memenangkan kursi kepresidenan, maka
partai lain akan menguasai badan perwakilan rakyat. Amerika Serikat sendiri memiliki

dua partai yang dominan yakni Partai Demokrat dan Partai Republik. Dimana dalam
pemilihan umum terakhir tahun 2008 dimenangkan oleh Partai Demokrat yakni Barack
Hussein Obama sebagai Presiden dan Kongres berasal dari Partai Republik.
Partai Demokrat dan Partai Republik merepresentasikan masing-masing
golongan. Partai Demokrat memposisikan diri sebagai garis kiri dan mendukung
liberalis. Partai Republik sendiri cenderung kearah konservativ dengan memosisikan diri
sebagai kanan tengah. Dalam bidang ekonomi, Partai Republik meyakini bahwasanya
pertumbuhan ekonomi didasari atas persaingan bebas dan lebih mendorong kemampuan
individu dalam menggunakan ide-ide inovatif mereka sendiri. Sedangkan Partai
Demokrat berpendapat bahwa ekonomi mungkin sulit untuk menangani masalah
individu. Menurut mereka, keputusan ekonomi melalui bisnis akan lebih baik jika
dipandu oleh kebijakan pemerintah. Pada masalah keamanan negara, Partai Republik
percaya pada pertahanan nasional yang kuat merupakan tujuan penting dalam menjaga
keamanan dan stabilitas negara dan Partai Republik sendiri mendukung adanya alokasi
dana besar untuk anggaran militer dan intelijen. Bertentangan dengan ini, Partai
Demokrat memiliki filosofi bahwa keamanan dapat dijamin melalui kerjasama dengan
saling pengertian dan menjalin negosiasi antar negara. Pada dasarnya, kedua partai
memiliki ideologi yang sama. Yang membedakan kedua partai hanyalah titik berat dan
cara menyelesaikan masalah. Partai Rebublik di Amerika Srikat lebih menekankan pada
kebebasan dan persaingan, sedangkan partai Demokrat lebih menekankan persamaan
kesempatan dan keadilan. Namun kedusnya memiliki ideologi individualisme dan
kapitalisme (Subakti, 2010).
Sebagai negara yang mengagungkan diri sebagai Negara Demokrasi, Amerika
Serikat hanya melibatkan dua partai dalam pemilihannya karena Pertama, ada partai lain
yang lebih kecil. Kedua, tidak ada disebutkan dalam konstitusi amerika Seikat mengenai
jumlah resmi partai (Nugraha, 2012). Konstitusi itu hanya tidak menyebutkan mengenai
partai politik. Selain dua partai yang dominan tersebut, terdapat pula beberapa partai
kecil yang belakangan bermunculan lebih cenderung melayani sarana untuk melakukan
advokasi kebijakan yang akhirnya dimanfaatkan oleh dua partai besar yang berkuasa ini.
Beberapa partai yang ada di Amerika Serikat antara lain adalah partai sosialis, partai
buruh tani, dan partai kerakyatan. Beberapa partai tersebut cukup menguasai dibeberapa
wilayah lokal, hanya saja pada akhirnya ke eksistensian mereka memudar dan kalah
dengan dua partai besar ini.

Bila melihat di masa lalu dalam sejarah Amerika Serikat, terdapat seorang
kandidat independen yang mencalonkan diri. Ross Perrau mengajukan diri sebagai
kandidat presiden dari independen pada tahun 1992. Pada tahun 1980 terdapat nama John
Anderson. John Anderson berasal dari Partai Republik tetapi tidak terpilih sebagai
kandidat presiden Republik, kemudian mencalonkan diri sebagai kandidat independen.
Kandidat independen terbesar yang pernah mencalonkan diri, terjadi pada tahun 1912.
Saat itu Tedy Roosevelt mencalonkan diri sebagain kandidat independen, tetapi dia kalah
meskipun mendapatkan banyak dukungan (Nugraha, 2012). Hingga saat ini, Amerika
Serikat masih menggunakan sistem dwi partai dimana dalam pemilihan umum di
Amerika Serikat (AS) lebih banyak dikuasai oleh Partai Demokrat dan Republik.

III.

SISTEM PEMILU DI AMERIKA SERIKAT


Amerika Serikat adalah negara federal dimana adanya negara di dalam negara.
Sehingga, otonomi negara cukuplah tinggi dalam menentukan tata cara pemilu.
Sederhananya, asalkan hukum pemilu negara bagian tidak bertentangan dengan hukum
pusat, maka negara bagian bebas menentukan sistem pemilu yang digunakan.
a. House of Representative
House of Representative merupakan wakil rakyat yang merefleksikan
keinginan dan kepentingan masyarakat, sehingga cenderung lebih dekat
dengan publik (McCall, 2016). Melihat kebutuhan akan mengakomodasi
kepentingan dan keinginan masyarakat tersebut, maka house of representative
dipilih setiap 2 tahun sekali. Jumlah kursi yang diperebutan adalah 435.
Banyaknya house of representative setiap negara bagian berbeda-beda,
tergantung banyaknya populasi di setiap negara bagian, namun setiap negara
bagian minimal ada satu wakil di house of representative (McCall, 2016).
Misalnya negara bagian Alaska memiliki populasi yang sedikit, maka
perwakilan house of representative hanya ada satu. Namun hal tersebut tidak
berlaku bagi California dimana memiliki jumlah populasi terbesar, maka
memiliki 53 wakil di house of representative.
Pencalonan menjadi house of representative bebas, asalkan memenuhi
syarat. Calon house of representative tidak harus mewakili dua partai besar,
yaitu Republik dan Demokrat, namun boleh dari partai kecil, bahkan

independenpun diperbolehkan. Sistem pemilihan yang dipakai adalah simple


majority dimana calon yang mendapatkan suara terbanyak yang masuk kuota
house of representative, maka terpilih mewakili negara bagian tersebut (Hall,
2012).
b. Senat
Senat merupakan member yang merepresentasikan konstitusi yang lebih
luas, maka representasinya harus seimbang dalam mewakili negara, tanpa
melihat populasi tiap-tiap negara bagian (McCall, 2016). Pemilihan senat
dilakukan setiap 6 tahun sekali dengan setiap negara masing masing
memiliki jatah 2 kursi senat, maka totalnya ada 100 senator.
Siapapun bisa mencalonkan menjadi senat, asalkan memenuhi syarat.
Calon senat juga tidak harus berasal dari dua partai besar di Amerika Serikat,
yaitu Republik atau Demokrat, boleh dari partai kecil, ataupun bahkan
independen. Seperti house of representative, pemilihan senat berdasarkan
simple majority, maka dua penerima suara terbanyak di setiap negara
bagianlah yang mewakili negara bagian di senat.
c. Pemilihan Presiden
Pemilihan presiden di Amerika Serikat tidaklah langsung dari
masyarakat, namun diwakilkan oleh electoral college (USA.gov, 2016).
Electoral college adalah para wakil rakyat di house of representative dan senat
ditambah tiga orang dari wilayah istimewa District of Colombia. Maka, ada
538 orang yang akan memilih presiden nanti.
Pada dasarnya, siapapun bisa mencalonkan menjadi presiden, asalkan
memenuhi syarat lahir di Amerika Serikat, minimal 35 tahun, serta minimal
14 tahun tinggal di Amerika Serikat (USA.gov, 2016). Mencalonkan sebagai
presiden tidak harus mewakili dua partai besar, Republik dan Demokrat,
bahkan partai kecil ataupun independenpun diperbolehkan asal memenuhi
syarat sebagai calon presiden. Namun, umumnya memang calon presiden
datang dari dua partai tersebut.
Calon presiden harus melewati beberapa tahap, yaitu primary atau
caucus. Masing-masing negara bagian memiliki tata caranya sendiri, ada yang
melakukan primary, ada yang caucus. Primary dan caucus adalah upaya dari
negara bagian untuk membantu partai politik memilih siapa yang akan
dicalonkan nanti. Primary adalah pemilihan yang dilakukan melalui voting.

Primary dibagi menjadi tiga, yang pertama closed primary yaitu hanya orang
yang berafiliasi partai/pendukung tertentu yang bisa memilih, misalnya orang
yang berafiliasi partai Demokrat hanya bisa memilih di tepat Demokrat. Lalu,
open primary yaitu siapapun tidak terkecuali afiliasi partainya/pendukung bisa
memilih. Setelah itu, jungle primary, semua kandidat dijadikan satu tempat
untuk dipilih oleh masyarakat siapa yang layak menjadi presiden (Hall, 2012).
Metode yang kedua adalah caucus dimana pemilihan calon presiden dipilih
melalui diskusi dan debat. Caucus dibagi menjadi tiga, yaitu open caucus yaitu
siapapun bisa ikut berdiskusi. Closed caucus, hanya orang-orang yang
berafiliasi partai/pendukung tententu yang boleh ikut berdiskusi. Semi-open
yang menggabungkan keduanya (USA.gov, 2016).
Ketika calon - calon sudah terpilih, maka selanjutnya adalah kampanye,
dan pada akhirnya adalah pemungutan suara. Setiap negara bagian memiliki
tata caranya sendiri dalam perhitungan suara pemilihan presiden. 48 negara
bagian memiliki sistem the winner takes all yang mana siapapun yang
memiliki suara terbanyak di negara bagian, maka akan mendapatkan
keseluruhan suara negara bagian tersebut. Dua negara bagian yang lain, Maine
dan Nebraska, memiliki congressional district method (Update, 2016).
Sistemnya adalah setiap distrik dari dua negara bagian itu akan diadakan
kongres, maka setiap pemenang di setiap distrik mendapatkan satu suara.
Ketika diakumulasikan di negara bagian tersebut, kandidat yang menang akan
mendapatkan dua suara.
Lalu, jumlah suara keseluruhan diakumulasikan untuk diketahui jumlah
secara nasional Sistem yang dipakai oleh Amerika Serikat adalah 50%+1, yaitu
pemenang pemilu presiden berarti memiliki suara minimal 270. Ketika kedua
kandidat memiliki suara yang sama, maka house of representative yang akan
menentukan siapa orang yang akan menjadi presiden.

IV.

ISU-ISU DEMOKRASI TERKINI

PEMERINTAHAN AMERIKA SERIKAT

MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2016


Seperti yang kita ketahui bahwa Amerika Serikat kini tengah sibuk dengan
kampanye dan pemilihan di beberapa wilayah terkait calon presiden Amerika Serikat
pada tahun 2016 ini.. Kursi nomor satu di Amerika Serikat yang akan digelar pada 8

November 2016 mendatang turut mengundang berbagai opini dan survei publik. Ada
pula beberapa kandidat yang cukup banyak dibicarakan oleh masyarakat internasional
dewasa ini. Donald Trump adalah salah satu kandidat yang berasal dari partai Republik
yang banyak dibicarakan terkait dengan kebijakan yang akan dia lakukan jika menjabat
sebagai presiden dinilai kontroversi. Beberapa kebijakan yang ingin dia realisasikan
adalah harus adanya pengawasan di masjid-masjid Amerika Serikat. Trump menyatakan
Muslim harus diawasi penegak hukum sebagai program kontra terorisme dan tidak
peduli bila dianggap pengawasan masjid langkah "yang tak tepat secara politik. Lalu
kebijakan lainnya, Trump juga akan membom keluar ISIS. Ia mengklaim tidak ada calon
lain yang lebih keras terhadap ISIS dan dia akan memperlemah militan dengan
memotong jalur mereka untuk minyak. Ia bahkan juga ingin membangun, "tembok
raksasa" antara Amerika dan Meksiko agar imigran gelap tak masuk termasuk migran
Suriah. Trump mengatakan warga Meksiko yang masuk ke Amerika sebagian besar
adalah penjahat. "Mereka membawa obat bius, penjahat dan mereka adalah pemerkosa,"
katanya. Ia mengatakan Meksiko harus membayar tembok raksasa itu dan menurut
analisa BBC bernilai antara US$2,2 miliar sampai US$13 miliar. Dan masih banyak
kebijakan kontroversial yang diajukan oleh Donald Trump ini (BBC Indonesia, 2015).
Bahkan para pesaing Donald Trump, seperti Hillary Clinton dan Jeb Bush bersuara akan
kebijakan yang dicanangkan oleh Trump tersebut.
Pada 19 April 2016, pemilihan kandidat di New York baru saja dilaksanakan.
Pemilihan pendahuluan di New York yang baru April 2016 ini diselenggarkan
memperebutkan jumlah delegasi yang cukup banyak, dengan 291 delegasi dari partai
Demokrat dan 95 delegasi dari partai Republik (Gunawan, 2016). Hasil dari pemilihan
tersebut adalah Trump memenangkan bagian terbesar 95 delegasi konvensi yang
diperebutkan di New York, sementara Clinton menambah keunggulan jumlah
delegasinya yang signifikan atas saingannya Bernie Sanders (Jim Malone, 2016). Sejauh
ini, Clinton menjadi pemuncak di Virginia dan Arkansas, meskipun kalah dari Bernie
Sanders di Vermont, kampung halaman Sanders. Bernie Sanders diperkirakan menang di
empat negara bagian, Massachusetts, Oklahoma, Minnesota dan Colorado. Dan Trump
juga memimpin di Massachusetts dan diprediksi menang di hampir keseluruhan 11
negara bagian yang melaksanakan pemilu pendahuluan. Pemilih telah memberikan hak
suaranya di berbagai penjuru Amerika, mulai dari negara bagian Massachusettes dan
Virginia di pantai timur, hingga ke Texas di Selatan, dan Alaska di utara (BBC, 2016).
Hingga saat ini persaingan antar calon kandidat masih panas dan para kandidat masih

terus menjalankan kampanye nya di beberapa wilayah bagian di Amerika Serikat.


Pemungutan suara di Pennsylvania, Connecticut, Delaware, Maryland dan Rhode Island
berlangsung menyusul pengumuman dua pesaing Trump yang masih bertahan bahwa
mereka secara strategis berkampanye dalam upaya memblokir Trump untuk
mendapatkan mayoritas delegasi (VOA, 2016). Hal yang masih hangat diperbincangkan
masyarakat Internasional, termasuk masyarakat di Indonesia, adalah kebijakan-kebijakan
Donald Trump yang dinilai kontroversial dan tidak sedikit mendapatkan kecaman justru
masih membawa Trump kepada dugaan kandidat terkuat dari Partai Republik. Masih
adanya pemilihan pendahuluan di beberapa negara di wilayah Amerika Serikat menjadi
harapan bagi setiap kandidat untuk dapat mewakili kubu partainya masing-masing.

KESIMPULAN
Amerika Serikat yang muncul sebagai bapak demokrasi seluruh negara demokrasi di
dunia telah menerapkan demokrasi dalam waktu yang cukup lama, yaitu sejak di
deklarasikannya kemerdekaan Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli 2016. Amerika Serikat
sebagai bapak demokrasi inilah yang menjadi kiblat bagi seluruh sistem demokrasi, utamanya
bagi negara-negara yang sedang dalam transisi menuju sistem demokrasi.
Dalam segi sistem perwakilan, Amerika Serikat menganut sistem bikameral yang
membagi dewan perwakilannya ke dua kamar, yaitu House of Representative dan Senate.
Dari segi sistem kepartaian sendiri, Amerika Serikat menganut sistem biparty atau sistem
kepartaian dengan dua partai besar yang terdiri dari Partai Republik yang beraliran
konservatif dan Partai Demokrat yang cenderung lebih liberalis. Dalam menjalankan
pemilihan umum, Amerika Serikat tidak melaksanakan pemilihan umum yang langsung
dipilih oleh rakyat, namun menggunakan sistem perwakilan. Baik House of Representative
dan Senate menggunakan sistem simple majority, sedangkan pemilihan presiden Amerika
Serikat harus melalui proses primary dan caucus. Ketiga sistem di atas tersebut saat ini
sedang gencar turut andil dalam perkembangan isu demokrasi menuju Pemilihan Presiden
Amerika Serikat tahun 2016.

Pada akhirnya, memanglah seluruh sistem demokrasi yang dirancang untuk Amerika
Serikat merupakan susunan sistem yang saling terkoneksi satu sama lain, di mana ketika
datang masanya pesta demokrasi digelar, seluruh sistem tersebut akan turut pula
menggerakkan roda-roda demokrasi di Amerika Serikat.

REFERENSI

Budiardjo, M. (2008). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Lubis, S. (2007). Kebijakan Publik. Bandung: Mandar Maju.
Hall, D. T. (2012). Primer on the US Election System. Washington: International Foundation
for Electoral System.
McCall, D. L. (2016, April 25). USA Election in Brief. Retrieved from state.gov:
http://photos.state.gov/libraries/amgov/30145/publicationsenglish/USA_Elections_InBrief.pdf
Nugraha, F. (2012, April 12). Mengapa Partai di AS Hanya Ada Dua? Dipetik April 26,
2016,
dari
Okezone
News:
http://news.okezone.com/read/2012/04/11/414/609738/mengapa-partai-di-as-hanyadua
Subakti, R. (2010). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo.
Internet
Sistem Kepartaian di Amerika Serikat diakses dari http://www.bimbingan.org/sistemkepartaian-di-amerika-serikat.htm
BBC.

(2016,
Maret
02).
http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/03/160302_dunia_hillary_super_tuesday.
Retrieved April 27, 2016, from www.bbc.com.

BBC

Indonesia.
(2015,
Desember
09).
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/12/151208_trensosial_10hal_donaldtru
mp. Retrieved April 27, 2016, from www.bbc.com.
Gunawan, V. (2016, April 02). http://www.voaindonesia.com/media/video/para-kandidatcapres-as-rebutan-new-york/3280298.html. Retrieved April 27, 2016, from
www.voaindonesia.com.
Jim Malone. (2016, April 20). http://www.voaindonesia.com/content/trump-clinton-menujukemenangan-di-new-york/3293616.html. Retrieved April 27, 2016, from
www.voaindonesia.com.
Update, U. (2016, April 27). Unicameral Update. Retrieved from ne.gov:
http://update.legislature.ne.gov/?p=16008
USA.gov. (2016, April 26). USA.gov. Retrieved from USA.gov: usa.gov
VOA. (2016, April 26). http://www.voaindonesia.com/content/trump-diperkirakan-menangdi-5-negara-bagian-/3303409.html.
Retrieved
April
27,
2016,
from
www.voaindonesia.com.

Anda mungkin juga menyukai