2016
SISTEM DEMOKRASI DI
AMERIKA SERIKAT :
PERWAKILAN, KEPARTAIAN,
PEMILU, DAN ISU TERKINI
Tugas Mata Kuliah Kajian Partai Politik dan Opini Publik
Disusun oleh :
Regina Maharani
20130510005
Siti Meurah Dani
20130510002
Hasna Rasikha Putri 20130510017
Zahra Ayu Novianti
20130510046
Niken Larasati
20130510080
Elitasari Apriyani
201305100__
PENDAHULUAN
Sejak awal berdirinya Amerika Serikat sebagai sebuah negara, setiap tanggal 4 Juli
diperingati sebagai hari deklarasi kemerdekaan oleh Kongres Amerika Serikat. Amerika
Serikat adalah sebuah negara demokrasi perwakilan sejak dilakukannya ratifikasi Konstitusi
Amerika Serikat pada tahun 1787, meskipun tradisi pemilu yang ada selama era kolonial
dipengaruhi oleh sistem Inggris. Akar sosial demokrasi Amerika Serikat berasal dari rasa
kesataraan para kaum imigran Eropa di pesisir New England. Demokrasi Amerika Serikat
menganut sistem pluralisme di mana teori pluralisme menyatakan bahwa sistem politik
Amerika Serikat tersusun atas sejumlah kekuatan yang masing-masing berdiri sebagai sebuah
kelompok. Model demokrasi pluralis (pluralist model of democracy) bahkan menafsirkan
istilah demokrasi sebagai pemerintahan oleh orang banyak (government by the people), dan
hal tersebut ditafsirkan sebagai pemerintahan yang beroperasi atas dasar kepentingankepentingan setiap warganya. Sistem ini kemudian disebut sebagai suatu sistem demokrasi.
Amerika Serikat adalah negara yang menjunjung tinggi demokrasi dan selalu
mengklaim bahwa dirinya adalah penegak demokrasi di dunia. Demokrasi adalah sistem
pemerintah di mana rakyat memiliki kekuasaan serta hak, dan turut dalam mengambil
keputusan. Rakyat juga mempunyai otoritas untuk mengawasi pelaksanaan pemerintahan
Amerika Serikat. Demokrasi dijadikan patokan bernegara oleh Amerika Serikat, maka
Amerika Serikat berhak menjaga dan melindungi warganya untuk berekspresi. Jika dilihat
dari pandangan dunia internasional, demokrasi di Amerika Serikat merupakan kiblat bagi
negara-negara lain yang menjalani masa transisi dari kediktatoran menuju demokrasi.
Oleh karena itu, rumusan masalah yang akan dibahas dalam paper ini adalah :
1. Bagaimana sistem demokrasi di Amerika Serikat yang terdiri dari sistem
perwakilan, sistem kepartaian, dan sistem pemilu?
2. Bagaimana perkembangan isu demokrasi Amerika Serikat dalam suasana
menjelang pemilu presiden 2016?
PEMBAHASAN
I.
dan dinamakan
peoples
representative body atau Dewan Perwakilan Rakyat (Budiardjo, 2008). Parlemen pada
mulanya lahir sebagai wujud dari lahirnya doktrin kedaulatan rakyat atau sovereignity.
Parlemen (parliament) adalah sebuah dewan perwakilan rakyat dengan anggota
yang dipilih untuk satu periode. Sedangkan legislatif adalah badan deliberative
pemerintah dengan kuasa membuat hukum. Dalam melaksanakan kedaulatan rakyat,
Menurut Miriam Budiharjo, parlemen/legislatif sebagai perwakilan rakyat, harus
memilki tiga fungsi penting yaitu (Budiardjo, 2008) :
1. Menentukan policy (kebijakan) dan membuat undang-undang. Untuk itu
lembaga perwakilan rakyat diberi hak inisiatif, hak untuk mengadakan
amandemen terhadap rancangan undang-undang yang disusun oleh pemerintah
dan hak budget.
2. Mengontrol badan eksekutif dalam arti menjaga supaya semua tindakan
eksekutif sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Untuk itu
parlemen diberi hak control khusus.
dua partai yang dominan yakni Partai Demokrat dan Partai Republik. Dimana dalam
pemilihan umum terakhir tahun 2008 dimenangkan oleh Partai Demokrat yakni Barack
Hussein Obama sebagai Presiden dan Kongres berasal dari Partai Republik.
Partai Demokrat dan Partai Republik merepresentasikan masing-masing
golongan. Partai Demokrat memposisikan diri sebagai garis kiri dan mendukung
liberalis. Partai Republik sendiri cenderung kearah konservativ dengan memosisikan diri
sebagai kanan tengah. Dalam bidang ekonomi, Partai Republik meyakini bahwasanya
pertumbuhan ekonomi didasari atas persaingan bebas dan lebih mendorong kemampuan
individu dalam menggunakan ide-ide inovatif mereka sendiri. Sedangkan Partai
Demokrat berpendapat bahwa ekonomi mungkin sulit untuk menangani masalah
individu. Menurut mereka, keputusan ekonomi melalui bisnis akan lebih baik jika
dipandu oleh kebijakan pemerintah. Pada masalah keamanan negara, Partai Republik
percaya pada pertahanan nasional yang kuat merupakan tujuan penting dalam menjaga
keamanan dan stabilitas negara dan Partai Republik sendiri mendukung adanya alokasi
dana besar untuk anggaran militer dan intelijen. Bertentangan dengan ini, Partai
Demokrat memiliki filosofi bahwa keamanan dapat dijamin melalui kerjasama dengan
saling pengertian dan menjalin negosiasi antar negara. Pada dasarnya, kedua partai
memiliki ideologi yang sama. Yang membedakan kedua partai hanyalah titik berat dan
cara menyelesaikan masalah. Partai Rebublik di Amerika Srikat lebih menekankan pada
kebebasan dan persaingan, sedangkan partai Demokrat lebih menekankan persamaan
kesempatan dan keadilan. Namun kedusnya memiliki ideologi individualisme dan
kapitalisme (Subakti, 2010).
Sebagai negara yang mengagungkan diri sebagai Negara Demokrasi, Amerika
Serikat hanya melibatkan dua partai dalam pemilihannya karena Pertama, ada partai lain
yang lebih kecil. Kedua, tidak ada disebutkan dalam konstitusi amerika Seikat mengenai
jumlah resmi partai (Nugraha, 2012). Konstitusi itu hanya tidak menyebutkan mengenai
partai politik. Selain dua partai yang dominan tersebut, terdapat pula beberapa partai
kecil yang belakangan bermunculan lebih cenderung melayani sarana untuk melakukan
advokasi kebijakan yang akhirnya dimanfaatkan oleh dua partai besar yang berkuasa ini.
Beberapa partai yang ada di Amerika Serikat antara lain adalah partai sosialis, partai
buruh tani, dan partai kerakyatan. Beberapa partai tersebut cukup menguasai dibeberapa
wilayah lokal, hanya saja pada akhirnya ke eksistensian mereka memudar dan kalah
dengan dua partai besar ini.
Bila melihat di masa lalu dalam sejarah Amerika Serikat, terdapat seorang
kandidat independen yang mencalonkan diri. Ross Perrau mengajukan diri sebagai
kandidat presiden dari independen pada tahun 1992. Pada tahun 1980 terdapat nama John
Anderson. John Anderson berasal dari Partai Republik tetapi tidak terpilih sebagai
kandidat presiden Republik, kemudian mencalonkan diri sebagai kandidat independen.
Kandidat independen terbesar yang pernah mencalonkan diri, terjadi pada tahun 1912.
Saat itu Tedy Roosevelt mencalonkan diri sebagain kandidat independen, tetapi dia kalah
meskipun mendapatkan banyak dukungan (Nugraha, 2012). Hingga saat ini, Amerika
Serikat masih menggunakan sistem dwi partai dimana dalam pemilihan umum di
Amerika Serikat (AS) lebih banyak dikuasai oleh Partai Demokrat dan Republik.
III.
Primary dibagi menjadi tiga, yang pertama closed primary yaitu hanya orang
yang berafiliasi partai/pendukung tertentu yang bisa memilih, misalnya orang
yang berafiliasi partai Demokrat hanya bisa memilih di tepat Demokrat. Lalu,
open primary yaitu siapapun tidak terkecuali afiliasi partainya/pendukung bisa
memilih. Setelah itu, jungle primary, semua kandidat dijadikan satu tempat
untuk dipilih oleh masyarakat siapa yang layak menjadi presiden (Hall, 2012).
Metode yang kedua adalah caucus dimana pemilihan calon presiden dipilih
melalui diskusi dan debat. Caucus dibagi menjadi tiga, yaitu open caucus yaitu
siapapun bisa ikut berdiskusi. Closed caucus, hanya orang-orang yang
berafiliasi partai/pendukung tententu yang boleh ikut berdiskusi. Semi-open
yang menggabungkan keduanya (USA.gov, 2016).
Ketika calon - calon sudah terpilih, maka selanjutnya adalah kampanye,
dan pada akhirnya adalah pemungutan suara. Setiap negara bagian memiliki
tata caranya sendiri dalam perhitungan suara pemilihan presiden. 48 negara
bagian memiliki sistem the winner takes all yang mana siapapun yang
memiliki suara terbanyak di negara bagian, maka akan mendapatkan
keseluruhan suara negara bagian tersebut. Dua negara bagian yang lain, Maine
dan Nebraska, memiliki congressional district method (Update, 2016).
Sistemnya adalah setiap distrik dari dua negara bagian itu akan diadakan
kongres, maka setiap pemenang di setiap distrik mendapatkan satu suara.
Ketika diakumulasikan di negara bagian tersebut, kandidat yang menang akan
mendapatkan dua suara.
Lalu, jumlah suara keseluruhan diakumulasikan untuk diketahui jumlah
secara nasional Sistem yang dipakai oleh Amerika Serikat adalah 50%+1, yaitu
pemenang pemilu presiden berarti memiliki suara minimal 270. Ketika kedua
kandidat memiliki suara yang sama, maka house of representative yang akan
menentukan siapa orang yang akan menjadi presiden.
IV.
November 2016 mendatang turut mengundang berbagai opini dan survei publik. Ada
pula beberapa kandidat yang cukup banyak dibicarakan oleh masyarakat internasional
dewasa ini. Donald Trump adalah salah satu kandidat yang berasal dari partai Republik
yang banyak dibicarakan terkait dengan kebijakan yang akan dia lakukan jika menjabat
sebagai presiden dinilai kontroversi. Beberapa kebijakan yang ingin dia realisasikan
adalah harus adanya pengawasan di masjid-masjid Amerika Serikat. Trump menyatakan
Muslim harus diawasi penegak hukum sebagai program kontra terorisme dan tidak
peduli bila dianggap pengawasan masjid langkah "yang tak tepat secara politik. Lalu
kebijakan lainnya, Trump juga akan membom keluar ISIS. Ia mengklaim tidak ada calon
lain yang lebih keras terhadap ISIS dan dia akan memperlemah militan dengan
memotong jalur mereka untuk minyak. Ia bahkan juga ingin membangun, "tembok
raksasa" antara Amerika dan Meksiko agar imigran gelap tak masuk termasuk migran
Suriah. Trump mengatakan warga Meksiko yang masuk ke Amerika sebagian besar
adalah penjahat. "Mereka membawa obat bius, penjahat dan mereka adalah pemerkosa,"
katanya. Ia mengatakan Meksiko harus membayar tembok raksasa itu dan menurut
analisa BBC bernilai antara US$2,2 miliar sampai US$13 miliar. Dan masih banyak
kebijakan kontroversial yang diajukan oleh Donald Trump ini (BBC Indonesia, 2015).
Bahkan para pesaing Donald Trump, seperti Hillary Clinton dan Jeb Bush bersuara akan
kebijakan yang dicanangkan oleh Trump tersebut.
Pada 19 April 2016, pemilihan kandidat di New York baru saja dilaksanakan.
Pemilihan pendahuluan di New York yang baru April 2016 ini diselenggarkan
memperebutkan jumlah delegasi yang cukup banyak, dengan 291 delegasi dari partai
Demokrat dan 95 delegasi dari partai Republik (Gunawan, 2016). Hasil dari pemilihan
tersebut adalah Trump memenangkan bagian terbesar 95 delegasi konvensi yang
diperebutkan di New York, sementara Clinton menambah keunggulan jumlah
delegasinya yang signifikan atas saingannya Bernie Sanders (Jim Malone, 2016). Sejauh
ini, Clinton menjadi pemuncak di Virginia dan Arkansas, meskipun kalah dari Bernie
Sanders di Vermont, kampung halaman Sanders. Bernie Sanders diperkirakan menang di
empat negara bagian, Massachusetts, Oklahoma, Minnesota dan Colorado. Dan Trump
juga memimpin di Massachusetts dan diprediksi menang di hampir keseluruhan 11
negara bagian yang melaksanakan pemilu pendahuluan. Pemilih telah memberikan hak
suaranya di berbagai penjuru Amerika, mulai dari negara bagian Massachusettes dan
Virginia di pantai timur, hingga ke Texas di Selatan, dan Alaska di utara (BBC, 2016).
Hingga saat ini persaingan antar calon kandidat masih panas dan para kandidat masih
KESIMPULAN
Amerika Serikat yang muncul sebagai bapak demokrasi seluruh negara demokrasi di
dunia telah menerapkan demokrasi dalam waktu yang cukup lama, yaitu sejak di
deklarasikannya kemerdekaan Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli 2016. Amerika Serikat
sebagai bapak demokrasi inilah yang menjadi kiblat bagi seluruh sistem demokrasi, utamanya
bagi negara-negara yang sedang dalam transisi menuju sistem demokrasi.
Dalam segi sistem perwakilan, Amerika Serikat menganut sistem bikameral yang
membagi dewan perwakilannya ke dua kamar, yaitu House of Representative dan Senate.
Dari segi sistem kepartaian sendiri, Amerika Serikat menganut sistem biparty atau sistem
kepartaian dengan dua partai besar yang terdiri dari Partai Republik yang beraliran
konservatif dan Partai Demokrat yang cenderung lebih liberalis. Dalam menjalankan
pemilihan umum, Amerika Serikat tidak melaksanakan pemilihan umum yang langsung
dipilih oleh rakyat, namun menggunakan sistem perwakilan. Baik House of Representative
dan Senate menggunakan sistem simple majority, sedangkan pemilihan presiden Amerika
Serikat harus melalui proses primary dan caucus. Ketiga sistem di atas tersebut saat ini
sedang gencar turut andil dalam perkembangan isu demokrasi menuju Pemilihan Presiden
Amerika Serikat tahun 2016.
Pada akhirnya, memanglah seluruh sistem demokrasi yang dirancang untuk Amerika
Serikat merupakan susunan sistem yang saling terkoneksi satu sama lain, di mana ketika
datang masanya pesta demokrasi digelar, seluruh sistem tersebut akan turut pula
menggerakkan roda-roda demokrasi di Amerika Serikat.
REFERENSI
(2016,
Maret
02).
http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/03/160302_dunia_hillary_super_tuesday.
Retrieved April 27, 2016, from www.bbc.com.
BBC
Indonesia.
(2015,
Desember
09).
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/12/151208_trensosial_10hal_donaldtru
mp. Retrieved April 27, 2016, from www.bbc.com.
Gunawan, V. (2016, April 02). http://www.voaindonesia.com/media/video/para-kandidatcapres-as-rebutan-new-york/3280298.html. Retrieved April 27, 2016, from
www.voaindonesia.com.
Jim Malone. (2016, April 20). http://www.voaindonesia.com/content/trump-clinton-menujukemenangan-di-new-york/3293616.html. Retrieved April 27, 2016, from
www.voaindonesia.com.
Update, U. (2016, April 27). Unicameral Update. Retrieved from ne.gov:
http://update.legislature.ne.gov/?p=16008
USA.gov. (2016, April 26). USA.gov. Retrieved from USA.gov: usa.gov
VOA. (2016, April 26). http://www.voaindonesia.com/content/trump-diperkirakan-menangdi-5-negara-bagian-/3303409.html.
Retrieved
April
27,
2016,
from
www.voaindonesia.com.