Sejak Woodrow Wilson “menggegerkan” public Amerika Serikat melalui tulisannya yang berjudul
The Study of Administration (1887) pada jurnal Political Science Quarterly, administrasi negara
mulai berkembang sampai ke antero dunia. Sejak decade 1990an, administrasi negara telah
berkembang pesat dibandingkan zamannya Wilson. Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan
ilmu administrasi negara begitu massif terjadi di negara asalnya Amerika Serikat dan negara-
negara Anglo-saxon lainnya seperti Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Sedangkan di
negara-negara berkembangan, dinamika administrasi negara tidak begitu intens karena masih
kuatnya kontrol publik, birokrasi dan budaya.
Selanjutnya saya akan menjelaskan lebih dalam mengenai Ekologi Administrasi Negara Amerika
Serikat
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekologi Administrasi Negara Amerika Serikat :
- Jaringan Komunikasi
Perlu kita memperhatikan beberapa hal yang penting sehubungan dengan proses
komunikasi itu. Yaitu meliputi:
a. Bahasa (pentingnya bahasa persatuan)
b. Hal yang kedua adalah melek huruf (literacy)
c. Mobilisasi dan assimilasi
Hal-hal yang mendorong penduduk mempunyai pandangan yang sama tentang suatu hal.
(1) Proses mencapai konsensus.
(2) Faktor yang lain ialah keyakinan agama.
(3) Faktor selanjutnya yaitu keyakinan politik.
Pengaruh masyarakat nasional terhadap administrasi Negara, sebagai berikut :
Masyarakat Amerika atau masyarakat barat tergolong dalam masyarakat yang tingkat asimilasi
dan mobilisasinya tinggi. Keadaan yang demikian menyebabkan masyarakat dapat melakukan
komunikasi secara luas, dan berpindah dari tempat kelain tempat secara aman, tetapi dimanapun
mereka berada mempunyai kesamaan nilai-nilai sehingga membentuk suatu identitas tersendiri
dimana perbedaan-perbedaan dapat teratasi.
Kemudian selanjutnya Masyarakat yang mobilisasinya tinggi tetapi asimilasinya rendah, ini yang
disebut plural community Mereka belum mempunyai kesamaan value dan ideas. Hal yang
demikian itu mempengaruhi administrasi negara. Dalam pelaksanaan kepegawaian pada plural
community tersebut biasanya timbul rasa curiga diantara kelompok-kelompok masyarakat.
Keadaan yang demikian ini mempengaruhi juga administrasi negara.
Pluralistic community adalah suatu masyarakat dimana mobilisasi dan asimilasinya tinggi tetapi
dalam masyarakat itu terdapat asosiasi dan kelompok yang didasarkan pada profesi-profesi atau
fungsi-fungsi tertentu masyarakat yang demikian disebut national community adalah masyarakat
yang menasional.
Pengaruh national community terhadap administrasi negara pertama-tama tampak dengan jelas
pada komunikasi antara rakyat dengan pegawai-pegawai pemerintah komunikasi antara
masyarakat atau penduduk dengan pemerintahannya atau dengan pejabat-pejabat negara telah
dipergunakan nilai-nilai sosial (social values).
Penggunaan bahasa yang sama dan landasan nilai dan sosial yang sama antara pemerintah dan
masyarakat mempermudah tukar-menukar gagasan, informasi, terbentuk saling pengertian dn
mempercepat saling percaya mempercayai.
Pengaruh tidak langsung dari komunikasi terhadap administrasi Negara, sebagai betikut,
Masyarakat plural atau poly communal memiliki kelompok-kelompok masyarakat yang
mempunyai nilai-nilai bahasa agama dan keturunan atau asal-usul sendiri-sendiri. Kelompok-
kelompok yang demikian ini saling curiga mencurigai mengadakan persaingan satu dengan yang
lain, saling berebut benar, saling berebut rezeki. Untuk mengatasi ini dipakai sistem Quota, yaitu
memberikan jatah kepada sesuatu kelompok seain itu dalam alokasi daripada program,
administrasi negara harus memberikan perhatian kepada kelompok-kelompok tersebut.
Budaya Amerika Serikat
Budaya Amerika Serikat adalah budaya multikultural karena dihuni oleh berbagai macam suku
didunia. Dan hingga saat ini berbagai macam budaya dunia bercampur, namun budaya country
dan koboi umumnya menjadi salah satu lambang dan ciri khas yang terkenal tentang Amerika.