(Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
Oleh:
Tati Sarihati
Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Langlangbuana Bandung
e-mail: tatisarihati_fisipunla@yahoo.com
ABSTRAK
Sistem pemerintahan, kepartaian dan pemilu memiliki keterkaitan yang tak terpisahkan.
Sistem kepartaian menunjukkan format keberadaan antar partai politik dalam sebuah sistem
pemerintahan secara spesifik mengingat adanya perbedaan sistem politik di setiap negara.
Sistem pemilihan mempengaruhi jumlah dan ukuran relatif partai politik di parlemen. Sistem
pemilihan di negara yang menganut sistem dua partai berbeda dengan yang menganut
multipartai. Mekanisme regulasi dalam sistem politik otoriter dan sentralistik berbeda
dengan sistem demokrasi yang umumnya pembatasan dilakukan dengan memberikan
prasyarat minimal. Sistem pemilihan menentukan keterpaduan internal dan disiplin masing-
masing partai, sebagian sistem mungkin saja mendorong terjadinya faksionalisme. Sebuah
sistem pemilu bisa mendorong atau menghalangi pembentukan aliansi di antara partai-partai,
yang pada gilirannya akan mempengaruhi iklim politik yang lebih luas.
ABSTRACT
System of government, the party and the election has inseparable relationship. The party
system shows the format of the political parties in the presence of a specific system of
government given the differences in the political system of each country. Electoral system
affects the number and relative size of parties in parliament. Electoral system in a country
that adheres to the two-party system different with that embraces multiparty system.
Regulatory mechanisms in the authoritarian and centralized political system is different from
the the democratic system that gives general restriction by a minimum prerequisite. The
electoral system determines the selection of internal cohesion and discipline of each party,
some systems may encourage factionalism. An election system may encourage or hinder the
formation of alliances between parties, which in turn will affect the broader political
climate.
127
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
128
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
peluang bagi dua partai besar untuk dan pragmatis sehingga kurang
bersaing. Ketiga, ketentuan negara bagian mengundang konflik.
secara sistematis menghalangi munculnya
partai ketiga atau calon presiden b. Partai Demokrat
independent. Berbeda dengan Partai Republik,
Partai Demokrat mendapat banyak
a. Partai Republik dukungan dari kalangan buruh dan
Partai Republik banyak mendapat keluarganya, mereka berpendidikan di
dukungan dari kalangan pengusaha dan bawah SLTA, pemilih berkulit hitam,
profesional dibanding Partai Demokrat. Yahudi, kelompok berpenghasilan rendah,
Para pendukung partai ini terdiri dari kalangan liberal, pemilih muda dan
mereka yang berpendidikan SLTA hingga beragaman Katholik. Dalam politik luar
universitas dan rata-rata beragama negerinya, Partai Demokrat cenderung
Protestan. Orang-orang kulit hitam sangat memiliki semacam tanggung jawab untuk
sedikit mendukung Partai Republik. membela kepentingan Israel. Partai
Berdasarkan politik luar negerinya, Partai Demokrat memiliki ciri-ciri khusus yakni
Republik amat mendukung superioritas tempat penampungan dari beragam
militer. Partai ini juga yang menjadi kelompok mulai dari kelompok kulit putih
pendukung utama kemenangan Nixon, yang umumnya tinggal di kawasan
Ford, dan Reagan dalam merebut posisi suburban dan kelompok-kelompok
presiden. Partai ini juga mendapat minoritas yang umumnya tinggal di
dukungan tinggi dari kalangan wilayah perkotaan. Perkembangan dalam
berpenghasilan tinggi sedikit mengalami 20 tahun terakhir, menarik kalangan
konflik internal. Namun, hal itu tidak minoritas baru untuk bergabung dengan
berarti apa-apa, sejak awal 90-an partai ini Demokrat seperti kelompok pecinta
mengalami kemajuan yang cukup pesat di lingkungan hidup, aktivis wanita dan
kawasan selatan dan barat yang secara kalangan gay. Perbedaan yang bsar di
tradisional merupakan benteng pertahanan kalangan pemilih menimbulkan potensi
Partai Demokrat. Kemajuan yang konflik internal partai. Diantaranya datang
diperoleh Partai Republik disebabkan dari kelompok kulit hitam yang selalu
antara lain, karena kepemimpinan partai menuntut perlakuan wajar dan lebih baik.
selalu berada di tangan politisi moderat Selain Partai Demokrat dan Partai
Republik, ada yang disebut dengan Partai
129
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
Ketiga. Partai ketiga atau partai selain Melalui pemilihan yang demokratis dan
yang dua partai utama di atas senantiasa prosedur parlementaria, Inggris dapat
muncul dari waktu ke waktu. Mereka mengatasi masalah sosial sehingga
berusaha ikut pemilihan. Ada beberapa menciptakan kesejahteraan negara
jenis partai ketiga. Diantaranya adalah (welfare state).
partai yang terbentuk oleh adanya isu Sistem pemerintahannya didasarkan
tunggal (single issue parties) yang tidak pada konstitusi yang tidak tertulis
mendapat tempat dalam platform kedua (konvensi). Konstitusi Inggris tidak
partai besar. Selain itu ada jenis partai terkodifikasi dalam satu naskah tertulis,
ketiga lainnya, yakni splinter parties, yang tapi tersebar dalam berbagai peraturan,
muncul dari partai besar. Dalam setiap hukum dan konvensi. Kekuasaan
partai utama tidak jarang muncul pemerintah terdapat pada kabinet (perdana
kelompok atau tokoh yang tuntutannya menteri beserta para menteri), sedangkan
tidak tersalurkan atau tersampaikan. raja atau ratu hanya sebagai kepala
Tokoh ini kemudian membentuk negara. Dengan demikian, pelaksanaan
kelompok baru yang merupakan pecahan pemerintahan sehari-hari dijalankan oleh
dari partai tersebut. perdana menteri. Raja/ratu/mahkota
memimpin tapi tidak memerintah dan
B. Sistem Pemerintahan dan hanyalah tituler dengan tidak memiliki
Kepartaian di Inggris kekuasaan politik. Ia merupakan simbol
Inggris adalah negara kesatuan keagungan, kedaulatan dan persatuan
(unitary state) dengan sebutan United negara. Kekuasaan pemerintah daerah
Kingdom yang terdiri atas England, berada pada Council (dewan) yang dipilih
Scotland, Wales dan Irlandia Utara. oleh rakyat di daerah.
Inggris berbentuk kerajaan (monarki). Parlemen atau badan perwakilan
Negara Inggris dikenal sebagai induk terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu
parlementaria (the mother of parliaments) House of Commons dan House of Lord.
dan pelopor dari sistem parlementer. House of Commons atau Majelis Rendah
Inggrislah yang pertama kali menciptakan adalah badan perwakilan rakyat yang
suatu parlemen workable. Artinya, suatu anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat di
parlemen yang dipilih oleh rakyat melalui antara calon-calon partai politik. House of
pemilu yang mampu bekerja memecahkan Lord atau Mejelis Tinggi adalah
masalah sosial ekonomi kemasyarakatan. perwakilan yang berisi para bangsawan
130
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
131
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
mental positif untuk mengabdi kepada DPR adalah sejajar. Dalam hal
kepentingan rakyat, dalam rangka pembentukan undang-undang dan
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menetapkan APBN, Presiden harus
untuk mencapai suatu masyarakat adil dan mendapat persetujuan dari DPR. Oleh
makmur baik material maupun spiritual karena itu, Presiden harus bekerja sama
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan DPR. Presiden tidak bertanggung
melalui pembangunan di segala bidang jawab kepada Dewan, artinya kedudukan
kehidupan. Orde Baru bertekad untuk Presiden tidak tergantung dari Dewan.
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 Presiden tidak dapat membubarkan DPR
secara murni dan konsekuen. Orde Baru seperti dalam kabinet parlementer, dan
ingin mengadakan „koreksi total‟ terhadap DPR pun tidak dapat menjatuhkan
sistem pemerintahan Orde Lama. Presiden.
Orde Baru adalah sebutan bagi Presiden memilih, mengangkat dan
masa pemerintahan Presiden Soeharto di memberhentikan menteri-menteri negara.
Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Menteri-menteri itu tidak bertanggung
Lama yang merujuk kepada era jawab kapada DPR dan kedudukannya
pemerintahan Soekarno. Orde Baru tidak tergantung dari Dewan, tetapi
berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. tergantung pada Presiden. Menteri-
Pada tahun 1968, MPR secara resmi menteri merupakan pembantu presiden.
melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 Meskipun kepala negara tidak
tahun sebagai presiden, dan dia kemudian bertanggung jawab kepada DPR, tetapi
dilantik kembali secara berturut-turut pada bukan berarti ia “diktator” atau tidak
tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan terbatas. Presiden, selain harus
1998. bertanggung jawab kepada MPR, juga
Dalam menjalankan kekuasaan harus memperhatikan sungguh-sungguh
pemerintahan negara, tanggung jawab suara-suara dari DPR karena DPR berhak
penuh ada di tangan Presiden. Hal itu mengadakan pengawasan terhadap
karena Presiden bukan saja dilantik oleh Presiden (DPR adalah anggota MPR).
Majelis, tetapi juga dipercaya dan diberi DPR juga mempunyai wewenang
tugas untuk melaksanakan kebijaksanaan mengajukan usul kepada MPR untuk
rakyat yang berupa Garis-garis Besar mengadakan sidang istimewa guna
Haluan Negara ataupun ketetapan MPR meminta pertanggungjawaban Presiden,
lainnya. Kedudukan Presiden dengan apabila dianggap sungguh-sungguh
132
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
melanggar hukum berupa pengkhianatan sebagai tanda akhirnya Orde Baru, untuk
terhadap negara, korupsi, penyuapan, kemudian digantikan "Era Reformasi".
tindak pidana berat lainnya atau perbuatan Masih adanya tokoh-tokoh penting pada
tarcela. Sistem kepartaian menggunakan masa Orde Baru di jajaran pemerintahan
sistem multipartai, tetapi hanya ada 3 pada masa Reformasi ini sering membuat
partai, yaitu Golkar, PDI, dan PPP. Secara beberapa orang mengatakan bahwa Orde
faktual hanya ada 1 partai yang Baru masih belum berakhir. Oleh karena
memegang kendali yaitu partai Golkar di itu Era Reformasi atau Orde Reformasi
bawah pimpinan Presiden Soeharto. sering disebut sebagai "Era Pasca Orde
Baru". Dalam kurun waktu 1999-2002,
2. Masa Reformasi (1998-sekarang) UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan
Munculnya Era Reformasi ini (amandemen) yang ditetapkan dalam
menyusul jatuhnya pemerintah Orde Baru Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR.
tahun 1998. Krisis finansial Asia yang Sistem Konstitusional pada era
menyebabkan ekonomi Indonesia reformasi (sesudah amandemen UUD
melemah dan semakin besarnya 1945) berdasarkan Check and Balances.
ketidakpuasan masyarakat Indonesia Perubahan UUD 1945 mengenai
terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto penyelenggaraan kekuasaan negara
saat itu menyebabkan terjadinya dilakukan untuk mempertegas kekuasaan
demonstrasi besar-besaran yang dilakukan dan wewenang masing-masing lembaga-
berbagai organ aksi mahasiswa di lembaga negara, mempertegas batas-batas
berbagai wilayah Indonesia. Pemerintahan kekuasaan setiap lembaga negara dan
Soeharto semakin disorot setelah Tragedi menempatkannya berdasarkan fungsi-
Trisakti pada 12 Mei 1998 yang kemudian fungsi penyelenggaraan negara bagi setiap
memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari lembaga negara. Sistem yang hendak
setelahnya. Gerakan mahasiswa pun dibangun adalah sistem “check and
meluas hampir diseluruh Indonesia. Di balances”, yaitu pembatasan kekuasaan
bawah tekanan yang besar dari dalam setiap lembaga negara oleh undang-
maupun luar negeri, Soeharto akhirnya undang dasar, tidak ada yang tertinggi dan
memilih untuk mengundurkan diri dari tidak ada yang rendah, semuanya sama
jabatannya. diatur berdasarkan fungsi-fungsi masing-
Mundurnya Soeharto dari jabatan- masing.
nya pada tahun 1998 dapat dikatakan
133
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
134
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
Jika dirunut dari catatan sejarah, nasionalis lama dan baru, Partai Politik
Daniel S. Lev dalam Amal (1996) Masyumi yang terbentuk masa
menjelaskan bahwa dalam sejarah, sistem pendudukan Jepang kembali muncul
kepartaian di Indonesia mulai muncul dengan back-up kuat oleh hampir seluruh
pada dekade awal abad ini di bawah elemen umat Islam semisal NU,
pengaruh Politik Etis-nya Belanda, Muhammadiyah dan Partai Syarikat Islam
lahirnya kelompok cendekiawan baru Indonesia (PSII). PKI juga muncul setelah
Indonesia dan membanjirnya pemikiran melewati serangkaian pemberontakan
baru Islam serta gagasan-gagasan baru pada kolonial Belanda dan beberapa partai
Eropa. Dalam suatu perubahan cepat pada kecil semisal Partai Sosialis Indonesia
tahun 1910 dan 1920-an muncul gerakan- (PSI), Partai Murba dan Partai Katolik
gerakan golongan Islam semisal dan Protestan (Parkindo dan Partai
Muhammadiyah dan NU. Sedangkan Kristen Indonesia).
kaum Komunis dan Nasionalis timbul Pada saat Pemilu 1955 untuk
tenggelam karena permusuhannya dengan memilih wakil rakyat di parlemen dan
Belanda dan konflik di antara mereka majelis terdapat 48 partai dengan berbagai
sendiri. Pengaruh cendekiawan Indonesia karakter dan backround sosial-budayanya,
saat itu mulai mampu menjawab kelesuan agama, kesukuan. Dalam Pemilu 1955
terobosan baru dalam bidang politik, inilah kemudian muncul kekuatan partai
termasuk partai. Soekarno termasuk salah yang merupakan wajah lama dalam
seorang yang mampu menggerakkan gerakan revolusi yakni PNI, PKI, NU dan
semangat berpartai yang sudah sejak lama Masyumi yang mengumpulkan 75% suara
terkubur karena kolonialisme Belanda dan dari ke seluruhan pemilih.
pendudukan Jepang. Tepat setelah Salah satu kelemahan atau dalam
beberapa bulan Proklamasi, suatu kondisi tertentu kelebihan dari system
konstitusi yang baru dan rancangan multi partai adalah munculnya berbagai
Undang-Undang Kepartaian mulai latar-belakang karakter, religi, paham,
dibahas untuk membentuk partai tunggal. budaya yang kemudian menjelma dalam
Tetapi kemudian Soekarno dalam sidang partai. Namun, dari hasil Pemilu
Parlemen mengusulkan untuk membentuk kemudian muncul kekuatan partai-partai
sistem kepartaian Parlementer. Partai yang yang cukup variatif dari berbagai latar
saat itu muncul adalah Partai Nasional belakang. Namun jika diteliti lebih dalam
Indonesia (PNI) yang mewadahi golongan dalam variatifnya partai penguasa Pemilu
135
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
saat itu satu kata yang bisa menyebut Pada pemilu 1999 partai politik yang lolos
kecenderungan saat itu adalah munculnya verifikasi dan berhak mengikuti pemilu
dominasi kejawaan di Indonesia. Dari ada 48 partai. Jumlah ini tentu sangat jauh
keempat partai pemenang di atas pada berbeda dengan era orba.
kenyataannya lebih banyak memperhati- Pada tahun 2004 peserta pemilu
kan dan diinspirasi dari pandangan hidup berkurang dari 48 menjadi 24 parpol saja.
dan budaya kejawaan. Ini disebabkan telah diberlakukannya
Menurut Daniel S. Lev dalam Amal ambang batas (Electroral Threshold)
(1996) selama tahun-tahun kemerdekaan, sesuai UU Nomor 3/1999 tentang Pemilu
Partai Nasional Indonesia (PNI) dan NU yang mengatur bahwa partai politik yang
menduduki posisi pusat percaturan politik berhak mengikuti pemilu selanjtnya
Indonesia yang sangat penting dan adalah parpol yang meraih sekurang-
strategis. Meskipun bertentangan dengan kurangnya 2% dari jumlah kursi DPR.
tuntuntan ideologis ke-Indonesiaan, Partai politikyang tidak mencapai ambang
namun mereka mewakili suatu kekhasan batas boleh mengikuti pemilu selanjutnya
yang agak fleksibel dari para bangsawan dengan cara bergabung dengan partai
Jawa dan Islam Jawa, di mana keduanya lainnya dan mendirikan parpol baru.
menolak sikap ektrem universalis abad 20. Persentase threshold dapat dinaikkan jika
Ketika sumber konflik partai berkurang, dirasa perlu seperti persentasi Electroral
bersamaan dengan bubarnya Masyumi di Threshold 2009 menjadi 3% setelah
tahun 1960 dan Partai Komunis di tahun sebelumnya pemilu 2004 hanya 2%.
1965, PNI dan NU melakukan Begitu juga selanjutnya pemilu 2014
penyesuaian-penyesuaian pragmatis untuk ambang batas bisa juga dinaikan lagi atau
mempertahankan kelangsungan hidupnya. diturunkan.
Pada masa Reformasi 1998,
terjadilah liberasasi di segala aspek 4. Hubungan antara Sistem Pemilu,
kehidupan berbangsa dan bernegara. Sistem Kepartaian, dan Sistem
Politik Indonesia merasakan dampak Pemerintahan
serupa dengan diberikannya ruang bagi Dalam Ilmu Politik, sudah lazim
masyarakat untuk merepresentasikan bahwa semua sistem politik modern yang
politik mereka dengan memiliki hak terkait dengan pemilihan oleh
mendirikan partai politik. Banyak sekali konstituennya, baik kompetitif maupun
parpol yang berdiri di era awal reformasi. tidak, diharuskan memiliki sistem
136
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
137
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
138