Anda di halaman 1dari 12

Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu.........

(Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012

SISTEM PEMERINTAHAN, KEPARTAIAN DAN PEMILU


(STUDI SISTEM PEMERINTAHAN, KEPARTAIAN DAN PEMILU DI AMERIKA
SERIKAT, INGGRIS DAN INDONESIA)

Oleh:
Tati Sarihati
Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Langlangbuana Bandung
e-mail: tatisarihati_fisipunla@yahoo.com

ABSTRAK

Sistem pemerintahan, kepartaian dan pemilu memiliki keterkaitan yang tak terpisahkan.
Sistem kepartaian menunjukkan format keberadaan antar partai politik dalam sebuah sistem
pemerintahan secara spesifik mengingat adanya perbedaan sistem politik di setiap negara.
Sistem pemilihan mempengaruhi jumlah dan ukuran relatif partai politik di parlemen. Sistem
pemilihan di negara yang menganut sistem dua partai berbeda dengan yang menganut
multipartai. Mekanisme regulasi dalam sistem politik otoriter dan sentralistik berbeda
dengan sistem demokrasi yang umumnya pembatasan dilakukan dengan memberikan
prasyarat minimal. Sistem pemilihan menentukan keterpaduan internal dan disiplin masing-
masing partai, sebagian sistem mungkin saja mendorong terjadinya faksionalisme. Sebuah
sistem pemilu bisa mendorong atau menghalangi pembentukan aliansi di antara partai-partai,
yang pada gilirannya akan mempengaruhi iklim politik yang lebih luas.

Kata kunci: Sistem pemerintahan, kepartaian, pemilu

ABSTRACT

System of government, the party and the election has inseparable relationship. The party
system shows the format of the political parties in the presence of a specific system of
government given the differences in the political system of each country. Electoral system
affects the number and relative size of parties in parliament. Electoral system in a country
that adheres to the two-party system different with that embraces multiparty system.
Regulatory mechanisms in the authoritarian and centralized political system is different from
the the democratic system that gives general restriction by a minimum prerequisite. The
electoral system determines the selection of internal cohesion and discipline of each party,
some systems may encourage factionalism. An election system may encourage or hinder the
formation of alliances between parties, which in turn will affect the broader political
climate.

Key word: System of Government, Political Parties, the Election System

127
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012

PENDAHULUAN besar, dll., maka presiden bisa dipecat


A. Sistem Pemerintahan dan (impeachment).
Kepartaian di Amerika Serikat Kekuasaan legislatif berada pada
Amerika Serikat merupakan negara parlemen yang disebut Konggres
federasi/serikat yang berbentuk republic (congress). Kongres terdiri dari 2 kamar,
dengan 50 negara bagian. Sistem yakni Senat dan House of
pemerintahan yang dianut adalah Sistem Representatif. Anggota Senat (perwakilan
Pemerintahan Presidensial, sehingga negara bagian) perwakilan tiap tiap negara
presiden di samping sebagai pemegang bagian masing-masing 2, jadi ada 100
kekuasaan juga sekaligus sebagai kepala senator. Sedangkan House of
negara. Sistem pemerintahan Amerika Representatif (DPR) ditentukan berdasar-
Serikat ditandai oleh pemisahan kan jumlah penduduk. Kekuasaan
kekuasaan yang tegas antara eksekutif, yudikatif berada pada Mahkamah Agung
legislatif dan yudikatif yang biasa disebut (Supreme of Court) yang bebas dan
dengan “Separation of Power Theory” merdeka, tidak bisa dipengaruhi oleh
dari Montesquieu yang mengajarkan kekuasaan lainnya.
bahwa kekuasaan dalam sustu negara Pada dasarnya, Amerika Serikat
harus dipisahkan dalam 3 (tiga) kekuasaan menggunakan sistem dua partai (two-
yaitu: legislatif, eksekutif dan yudikatif party system). Ada sejumlah alasan
dalam rangka terciptanya check and mengapa Amerika menggunakan sistem
balance sehingga tidak ada kekuasaan dua partai. Pertama, orang-orang Amerika
yang terlalu dominan. kurang berminat dengan perbedaan
Presiden memegang kekuasaan ideologi seperti halnya di Eropa sehingga
eksekutif, berkedudukan sebagai kepala menghasilkan cukup banyak partai dengan
negara dan kepala pemerintahan. Presiden perbedaan ideologi masing-masing.
dan wapres dipilih melalui Pemilu, Kedua, sistem pemilu yang digunakan
sehingga tidak bertanggung jawab pada mendorong terciptanya sistem dua partai.
Kongres, tetapi jika presiden dinyatakan Sistem pemilihan di Amerika mengguna-
melakukan kejahatan dan pelanggran kan sistem single-member districts.
berat (high crimmines and Pemilihan hanya tersedia satu kursi untuk
misdemeasnors), yaitu kegiatan melawan diperebutkan. Partai yang menang dapat
negara seperti: penghianatan, korupsi meduduki kursi tersebut. Dalam jangka
panjang, sistem ini hanya membuka

128
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012

peluang bagi dua partai besar untuk dan pragmatis sehingga kurang
bersaing. Ketiga, ketentuan negara bagian mengundang konflik.
secara sistematis menghalangi munculnya
partai ketiga atau calon presiden b. Partai Demokrat
independent. Berbeda dengan Partai Republik,
Partai Demokrat mendapat banyak
a. Partai Republik dukungan dari kalangan buruh dan
Partai Republik banyak mendapat keluarganya, mereka berpendidikan di
dukungan dari kalangan pengusaha dan bawah SLTA, pemilih berkulit hitam,
profesional dibanding Partai Demokrat. Yahudi, kelompok berpenghasilan rendah,
Para pendukung partai ini terdiri dari kalangan liberal, pemilih muda dan
mereka yang berpendidikan SLTA hingga beragaman Katholik. Dalam politik luar
universitas dan rata-rata beragama negerinya, Partai Demokrat cenderung
Protestan. Orang-orang kulit hitam sangat memiliki semacam tanggung jawab untuk
sedikit mendukung Partai Republik. membela kepentingan Israel. Partai
Berdasarkan politik luar negerinya, Partai Demokrat memiliki ciri-ciri khusus yakni
Republik amat mendukung superioritas tempat penampungan dari beragam
militer. Partai ini juga yang menjadi kelompok mulai dari kelompok kulit putih
pendukung utama kemenangan Nixon, yang umumnya tinggal di kawasan
Ford, dan Reagan dalam merebut posisi suburban dan kelompok-kelompok
presiden. Partai ini juga mendapat minoritas yang umumnya tinggal di
dukungan tinggi dari kalangan wilayah perkotaan. Perkembangan dalam
berpenghasilan tinggi sedikit mengalami 20 tahun terakhir, menarik kalangan
konflik internal. Namun, hal itu tidak minoritas baru untuk bergabung dengan
berarti apa-apa, sejak awal 90-an partai ini Demokrat seperti kelompok pecinta
mengalami kemajuan yang cukup pesat di lingkungan hidup, aktivis wanita dan
kawasan selatan dan barat yang secara kalangan gay. Perbedaan yang bsar di
tradisional merupakan benteng pertahanan kalangan pemilih menimbulkan potensi
Partai Demokrat. Kemajuan yang konflik internal partai. Diantaranya datang
diperoleh Partai Republik disebabkan dari kelompok kulit hitam yang selalu
antara lain, karena kepemimpinan partai menuntut perlakuan wajar dan lebih baik.
selalu berada di tangan politisi moderat Selain Partai Demokrat dan Partai
Republik, ada yang disebut dengan Partai

129
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012

Ketiga. Partai ketiga atau partai selain Melalui pemilihan yang demokratis dan
yang dua partai utama di atas senantiasa prosedur parlementaria, Inggris dapat
muncul dari waktu ke waktu. Mereka mengatasi masalah sosial sehingga
berusaha ikut pemilihan. Ada beberapa menciptakan kesejahteraan negara
jenis partai ketiga. Diantaranya adalah (welfare state).
partai yang terbentuk oleh adanya isu Sistem pemerintahannya didasarkan
tunggal (single issue parties) yang tidak pada konstitusi yang tidak tertulis
mendapat tempat dalam platform kedua (konvensi). Konstitusi Inggris tidak
partai besar. Selain itu ada jenis partai terkodifikasi dalam satu naskah tertulis,
ketiga lainnya, yakni splinter parties, yang tapi tersebar dalam berbagai peraturan,
muncul dari partai besar. Dalam setiap hukum dan konvensi. Kekuasaan
partai utama tidak jarang muncul pemerintah terdapat pada kabinet (perdana
kelompok atau tokoh yang tuntutannya menteri beserta para menteri), sedangkan
tidak tersalurkan atau tersampaikan. raja atau ratu hanya sebagai kepala
Tokoh ini kemudian membentuk negara. Dengan demikian, pelaksanaan
kelompok baru yang merupakan pecahan pemerintahan sehari-hari dijalankan oleh
dari partai tersebut. perdana menteri. Raja/ratu/mahkota
memimpin tapi tidak memerintah dan
B. Sistem Pemerintahan dan hanyalah tituler dengan tidak memiliki
Kepartaian di Inggris kekuasaan politik. Ia merupakan simbol
Inggris adalah negara kesatuan keagungan, kedaulatan dan persatuan
(unitary state) dengan sebutan United negara. Kekuasaan pemerintah daerah
Kingdom yang terdiri atas England, berada pada Council (dewan) yang dipilih
Scotland, Wales dan Irlandia Utara. oleh rakyat di daerah.
Inggris berbentuk kerajaan (monarki). Parlemen atau badan perwakilan
Negara Inggris dikenal sebagai induk terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu
parlementaria (the mother of parliaments) House of Commons dan House of Lord.
dan pelopor dari sistem parlementer. House of Commons atau Majelis Rendah
Inggrislah yang pertama kali menciptakan adalah badan perwakilan rakyat yang
suatu parlemen workable. Artinya, suatu anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat di
parlemen yang dipilih oleh rakyat melalui antara calon-calon partai politik. House of
pemilu yang mampu bekerja memecahkan Lord atau Mejelis Tinggi adalah
masalah sosial ekonomi kemasyarakatan. perwakilan yang berisi para bangsawan

130
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012

dengan berdasarkan warisan. House of Badan peradilan ditunjuk oleh


Commons memiliki keuasaan yang lebih kabinet sehingga tidak ada hakim yang
besar daripada House of Lord. Inggris dipilih. Meskipun demikian, mereka
menganut Parliament Soverengnity, menjalankan peradilan yang bebas dan
artinya kekuasaan yang sangat besar pada tidak memihak, termasuk memutuskan
parlemen. sengketa antara warga dengan pemerintah.
Kabinet adalah kelompok menteri Inggris sebagai negara kesatuan menganut
yang dipimpin oleh perdana menteri. sistem desentralisasi.
Kabinet inilah yang benar-benar
menjalankan praktek pemerintahan. PEMBAHASAN
Anggota kabinet umumnya berasal dari Sistem Pemerintahan dan Sistem
House of Commons. Perdana menteri Kepartaian di Indonesia Orde Baru
adalah pemimpin dari partai mayoritas di dan Era Reformasi
House of Commons. Masa jabatan kabinet Dalam perkembangan sistem
sangat tergantung pada kepercayaan dari pemerintahan presidensial di negara
House of Commons. Parlemen memiliki Indonesia (terutama setelah amandemen
kekuasaan membubarkan kabinet dengan UUD 1945) terdapat perubahan-
mosi tidak percaya. Oposisi dilakukan perubahan sesuai dengan dinamika sistem
oleh partai yang kalah dalam pemilihan. pemerintahan di Indonesia. Perubahan
Para pemimpin oposisisi membuat baru tersebut antara lain, adanya
semacam kabinet tandingan. Jika pemilihan presiden langsung, sistem
sewaktu-waktu kabinet jatuh, partai bikameral, mekanisme checks and
oposisi dapat mengambil alih balance dan pemberian kekuasaan yang
penyelenggaraan pemerintahan. lebih besar pada parlemen untuk
Inggris menganut sistem kepartaian melakukan pengawasan dan fungsi
dwipartai dengan 2 partai yang saling anggaran.
bersaing. Partai tersebut adalah Partai
Konservatif dan Partai Buruh. Partai yang 1. Masa Orde Baru (1966-1998)
memenangkan pemilu dan mayoritas kursi Orde baru lahir dengan diawali
di parlemen merupakan partai yang akan berhasilnya penumpasan terhadap
memerintah, sedangkan partai yang kalah G.30.S/PKI pada tanggal 1 Oktober 1965.
menjadi partai oposisi. Orde baru sendiri adalah suatu tatanan
perikehidupan yang mempunyai sikap

131
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012

mental positif untuk mengabdi kepada DPR adalah sejajar. Dalam hal
kepentingan rakyat, dalam rangka pembentukan undang-undang dan
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menetapkan APBN, Presiden harus
untuk mencapai suatu masyarakat adil dan mendapat persetujuan dari DPR. Oleh
makmur baik material maupun spiritual karena itu, Presiden harus bekerja sama
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan DPR. Presiden tidak bertanggung
melalui pembangunan di segala bidang jawab kepada Dewan, artinya kedudukan
kehidupan. Orde Baru bertekad untuk Presiden tidak tergantung dari Dewan.
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 Presiden tidak dapat membubarkan DPR
secara murni dan konsekuen. Orde Baru seperti dalam kabinet parlementer, dan
ingin mengadakan „koreksi total‟ terhadap DPR pun tidak dapat menjatuhkan
sistem pemerintahan Orde Lama. Presiden.
Orde Baru adalah sebutan bagi Presiden memilih, mengangkat dan
masa pemerintahan Presiden Soeharto di memberhentikan menteri-menteri negara.
Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Menteri-menteri itu tidak bertanggung
Lama yang merujuk kepada era jawab kapada DPR dan kedudukannya
pemerintahan Soekarno. Orde Baru tidak tergantung dari Dewan, tetapi
berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. tergantung pada Presiden. Menteri-
Pada tahun 1968, MPR secara resmi menteri merupakan pembantu presiden.
melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 Meskipun kepala negara tidak
tahun sebagai presiden, dan dia kemudian bertanggung jawab kepada DPR, tetapi
dilantik kembali secara berturut-turut pada bukan berarti ia “diktator” atau tidak
tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan terbatas. Presiden, selain harus
1998. bertanggung jawab kepada MPR, juga
Dalam menjalankan kekuasaan harus memperhatikan sungguh-sungguh
pemerintahan negara, tanggung jawab suara-suara dari DPR karena DPR berhak
penuh ada di tangan Presiden. Hal itu mengadakan pengawasan terhadap
karena Presiden bukan saja dilantik oleh Presiden (DPR adalah anggota MPR).
Majelis, tetapi juga dipercaya dan diberi DPR juga mempunyai wewenang
tugas untuk melaksanakan kebijaksanaan mengajukan usul kepada MPR untuk
rakyat yang berupa Garis-garis Besar mengadakan sidang istimewa guna
Haluan Negara ataupun ketetapan MPR meminta pertanggungjawaban Presiden,
lainnya. Kedudukan Presiden dengan apabila dianggap sungguh-sungguh

132
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012

melanggar hukum berupa pengkhianatan sebagai tanda akhirnya Orde Baru, untuk
terhadap negara, korupsi, penyuapan, kemudian digantikan "Era Reformasi".
tindak pidana berat lainnya atau perbuatan Masih adanya tokoh-tokoh penting pada
tarcela. Sistem kepartaian menggunakan masa Orde Baru di jajaran pemerintahan
sistem multipartai, tetapi hanya ada 3 pada masa Reformasi ini sering membuat
partai, yaitu Golkar, PDI, dan PPP. Secara beberapa orang mengatakan bahwa Orde
faktual hanya ada 1 partai yang Baru masih belum berakhir. Oleh karena
memegang kendali yaitu partai Golkar di itu Era Reformasi atau Orde Reformasi
bawah pimpinan Presiden Soeharto. sering disebut sebagai "Era Pasca Orde
Baru". Dalam kurun waktu 1999-2002,
2. Masa Reformasi (1998-sekarang) UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan
Munculnya Era Reformasi ini (amandemen) yang ditetapkan dalam
menyusul jatuhnya pemerintah Orde Baru Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR.
tahun 1998. Krisis finansial Asia yang Sistem Konstitusional pada era
menyebabkan ekonomi Indonesia reformasi (sesudah amandemen UUD
melemah dan semakin besarnya 1945) berdasarkan Check and Balances.
ketidakpuasan masyarakat Indonesia Perubahan UUD 1945 mengenai
terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto penyelenggaraan kekuasaan negara
saat itu menyebabkan terjadinya dilakukan untuk mempertegas kekuasaan
demonstrasi besar-besaran yang dilakukan dan wewenang masing-masing lembaga-
berbagai organ aksi mahasiswa di lembaga negara, mempertegas batas-batas
berbagai wilayah Indonesia. Pemerintahan kekuasaan setiap lembaga negara dan
Soeharto semakin disorot setelah Tragedi menempatkannya berdasarkan fungsi-
Trisakti pada 12 Mei 1998 yang kemudian fungsi penyelenggaraan negara bagi setiap
memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari lembaga negara. Sistem yang hendak
setelahnya. Gerakan mahasiswa pun dibangun adalah sistem “check and
meluas hampir diseluruh Indonesia. Di balances”, yaitu pembatasan kekuasaan
bawah tekanan yang besar dari dalam setiap lembaga negara oleh undang-
maupun luar negeri, Soeharto akhirnya undang dasar, tidak ada yang tertinggi dan
memilih untuk mengundurkan diri dari tidak ada yang rendah, semuanya sama
jabatannya. diatur berdasarkan fungsi-fungsi masing-
Mundurnya Soeharto dari jabatan- masing.
nya pada tahun 1998 dapat dikatakan

133
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012

Sistem Pemerintahan tetap dalam sistem kepartaian di Indonesia harus


frame sistem pemerintahan presidensial, diikuti oleh minimal 3 partai politik atau
bahkan mempertegas sistem presidensial lebih.
itu, yaitu Presiden tidak bertanggung Sejak era kemerdekaan, sebetulnya
jawab kepada parlemen, akan tetap Indonesia telah memenuhi amanat pasal
bertanggung kepada rakyat dan senantiasa tersebut. Melalui Keputusan Wakil
dalam pengawasan DPR. Presiden hanya Presiden Nomor X/1949, pemilihan
dapat diberhentikan dalam masa umum pertama tahun 1955 diikuti oleh 29
jabatannya karena melakukan perbuatan partai politik dan juga peserta independen.
melanggar hukum yang jenisnya telah Pada masa pemerintahan orde baru,
ditentukan dalam Undang-Undang Dasar Presiden Soeharto memandang terlalu
atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai banyaknya partai politik menyebabkan
Presiden. DPR dapat mengusulkan untuk stabilitas poltik terganggu, maka Presiden
memberhentikan Presiden dalam masa Soeharto pada waktu itu memiliki agenda
jabatannya manakala ditemukan untuk menyederhanakan jumlah partai
pelanggaran hukum yang dilakukan politik peserta pemilu. Pemilu tahun 1971
Presiden sebagaimana yang ditentukan diikuti oleh 10 partai politik dan pada
dalam Undang-Undang Dasar. tahun 1974 peserta pemilu tinggal tiga
partai politik saja. Presiden Soeharto
3. Sistem Kepartaian merestrukturisasi partai politik menjadi
Sistem Kepartaian Indonesia tiga partai (Golkar, PPP, PDI) yang
menganut sistem multi partai. Aturan ini merupakan hasil penggabungan beberapa
tersirat dalam pasal 6A (2) UUD 1945 partai. Walaupun jika dilihat secara
yang menyebutkan bahwa presiden dan jumlah, Indonesia masih menganut sistem
wakil presiden diusulkan oleh partai multi partai, namun banyak ahli politik
politik atau gabungan partai politik. Frasa menyatakan pendapat sistem kepartaian
gabungan partai politik mengisyaratkan saat itu merupakan sistem kepartaian
paling tidak ada dua partai atatu lebih tunggal. Ini dikarenakan meskipun jumlah
yang bergabung untuk mengusung partai politik masa orde baru memenuhi
seorang calon pasangan presiden dan syarat sistem kepartaian multi partai
wakil presiden dan bersaing dengan calon namun dari segi kemampuan kompetisi
lain yang diusulkan partai-partai lain. ketiga partai tersebet tidak seimbang.
Ketentuan tersebut menyiratkan bahwa

134
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012

Jika dirunut dari catatan sejarah, nasionalis lama dan baru, Partai Politik
Daniel S. Lev dalam Amal (1996) Masyumi yang terbentuk masa
menjelaskan bahwa dalam sejarah, sistem pendudukan Jepang kembali muncul
kepartaian di Indonesia mulai muncul dengan back-up kuat oleh hampir seluruh
pada dekade awal abad ini di bawah elemen umat Islam semisal NU,
pengaruh Politik Etis-nya Belanda, Muhammadiyah dan Partai Syarikat Islam
lahirnya kelompok cendekiawan baru Indonesia (PSII). PKI juga muncul setelah
Indonesia dan membanjirnya pemikiran melewati serangkaian pemberontakan
baru Islam serta gagasan-gagasan baru pada kolonial Belanda dan beberapa partai
Eropa. Dalam suatu perubahan cepat pada kecil semisal Partai Sosialis Indonesia
tahun 1910 dan 1920-an muncul gerakan- (PSI), Partai Murba dan Partai Katolik
gerakan golongan Islam semisal dan Protestan (Parkindo dan Partai
Muhammadiyah dan NU. Sedangkan Kristen Indonesia).
kaum Komunis dan Nasionalis timbul Pada saat Pemilu 1955 untuk
tenggelam karena permusuhannya dengan memilih wakil rakyat di parlemen dan
Belanda dan konflik di antara mereka majelis terdapat 48 partai dengan berbagai
sendiri. Pengaruh cendekiawan Indonesia karakter dan backround sosial-budayanya,
saat itu mulai mampu menjawab kelesuan agama, kesukuan. Dalam Pemilu 1955
terobosan baru dalam bidang politik, inilah kemudian muncul kekuatan partai
termasuk partai. Soekarno termasuk salah yang merupakan wajah lama dalam
seorang yang mampu menggerakkan gerakan revolusi yakni PNI, PKI, NU dan
semangat berpartai yang sudah sejak lama Masyumi yang mengumpulkan 75% suara
terkubur karena kolonialisme Belanda dan dari ke seluruhan pemilih.
pendudukan Jepang. Tepat setelah Salah satu kelemahan atau dalam
beberapa bulan Proklamasi, suatu kondisi tertentu kelebihan dari system
konstitusi yang baru dan rancangan multi partai adalah munculnya berbagai
Undang-Undang Kepartaian mulai latar-belakang karakter, religi, paham,
dibahas untuk membentuk partai tunggal. budaya yang kemudian menjelma dalam
Tetapi kemudian Soekarno dalam sidang partai. Namun, dari hasil Pemilu
Parlemen mengusulkan untuk membentuk kemudian muncul kekuatan partai-partai
sistem kepartaian Parlementer. Partai yang yang cukup variatif dari berbagai latar
saat itu muncul adalah Partai Nasional belakang. Namun jika diteliti lebih dalam
Indonesia (PNI) yang mewadahi golongan dalam variatifnya partai penguasa Pemilu

135
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012

saat itu satu kata yang bisa menyebut Pada pemilu 1999 partai politik yang lolos
kecenderungan saat itu adalah munculnya verifikasi dan berhak mengikuti pemilu
dominasi kejawaan di Indonesia. Dari ada 48 partai. Jumlah ini tentu sangat jauh
keempat partai pemenang di atas pada berbeda dengan era orba.
kenyataannya lebih banyak memperhati- Pada tahun 2004 peserta pemilu
kan dan diinspirasi dari pandangan hidup berkurang dari 48 menjadi 24 parpol saja.
dan budaya kejawaan. Ini disebabkan telah diberlakukannya
Menurut Daniel S. Lev dalam Amal ambang batas (Electroral Threshold)
(1996) selama tahun-tahun kemerdekaan, sesuai UU Nomor 3/1999 tentang Pemilu
Partai Nasional Indonesia (PNI) dan NU yang mengatur bahwa partai politik yang
menduduki posisi pusat percaturan politik berhak mengikuti pemilu selanjtnya
Indonesia yang sangat penting dan adalah parpol yang meraih sekurang-
strategis. Meskipun bertentangan dengan kurangnya 2% dari jumlah kursi DPR.
tuntuntan ideologis ke-Indonesiaan, Partai politikyang tidak mencapai ambang
namun mereka mewakili suatu kekhasan batas boleh mengikuti pemilu selanjutnya
yang agak fleksibel dari para bangsawan dengan cara bergabung dengan partai
Jawa dan Islam Jawa, di mana keduanya lainnya dan mendirikan parpol baru.
menolak sikap ektrem universalis abad 20. Persentase threshold dapat dinaikkan jika
Ketika sumber konflik partai berkurang, dirasa perlu seperti persentasi Electroral
bersamaan dengan bubarnya Masyumi di Threshold 2009 menjadi 3% setelah
tahun 1960 dan Partai Komunis di tahun sebelumnya pemilu 2004 hanya 2%.
1965, PNI dan NU melakukan Begitu juga selanjutnya pemilu 2014
penyesuaian-penyesuaian pragmatis untuk ambang batas bisa juga dinaikan lagi atau
mempertahankan kelangsungan hidupnya. diturunkan.
Pada masa Reformasi 1998,
terjadilah liberasasi di segala aspek 4. Hubungan antara Sistem Pemilu,
kehidupan berbangsa dan bernegara. Sistem Kepartaian, dan Sistem
Politik Indonesia merasakan dampak Pemerintahan
serupa dengan diberikannya ruang bagi Dalam Ilmu Politik, sudah lazim
masyarakat untuk merepresentasikan bahwa semua sistem politik modern yang
politik mereka dengan memiliki hak terkait dengan pemilihan oleh
mendirikan partai politik. Banyak sekali konstituennya, baik kompetitif maupun
parpol yang berdiri di era awal reformasi. tidak, diharuskan memiliki sistem

136
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012

pemilihan. Dari berbagai literatur Ilmu KESIMPULAN


Politik, baik dari Amerika maupun Sistem pemerintahan yang dianut
kawasan Eropa ditemui bahwa secara Amerika Serikat adalah adalah Sistem
garis besar ada dua sistem pemilihan yang Pemerintahan Presidensial, sehingga
berlaku di dunia saat ini yakni single- presiden di samping sebagai pemegang
member electoral system dan proportional kekuasaan juga sekaligus sebagai kepala
representation electoral system. Kedua negara dengan ditandai oleh pemisahan
sistem ini di Indonesia lebih familiar kekuasaan yang tegas antara eksekutif,
dengan sebutan Pemilu Proporsional dan legislatif dan yudikatif dalam rangka
Distrik. terciptanya check and balance sehingga
Clymer & Rodee (2000) tidak ada kekuasaan yang terlalu dominan.
mengemukakan bahwa yang dimaksud Amerika Serikat menggunakan
dengan single-member electoral system sistem dua partai (two-party system).
adalah geografi politik negara itu dibagi Sistem pemilihan di Amerika
dalam beberapa wilayah pemilih. Hanya menggunakan sistem single-member
satu wakil dapat dipilih dari setiap districts. Pemilihan hanya tersedia satu
wilayah. Meski suara rakyat dalam kursi untuk diperebutkan. Partai yang
wilayah itu sangat terbagi-bagi dan menang dapat meduduki kursi tersebut.
banyak calon yang mungkin terdapat di Dalam jangka panjang, sistem ini hanya
kartu suara, hanya satu calon atau partai membuka peluang bagi dua partai besar
yang bisa menang. Sedangkan untuk bersaing. Ketiga, ketentuan negara
Proportional Representation electoral bagian secara sistematis menghalangi
system adalah geografi politik negara itu meunculnya partai ketiga atau calon
dibagi menjadi beberapa wilayah pemilih. presiden independent.
Akan tetapi dalam sistem pemilihan ini, Inggris adalah negara kesatuan
setiap wilayah memilih beberapa wakil, (unitary state) berbentuk kerajaan
biasanya antara tiga sampai tujuh, (monarki). Kekuasaan pemerintah
tergantung menurut banyaknya jumlah terdapat pada kabinet (perdana menteri
penduduk di wilayah itu. Pembagian beserta para menteri), sedangkan raja atau
wakil dalam setiap wilayah sebanding ratu hanya sebagai kepala negara. Dengan
dengan jumlah suara rakyat di wilayah demikian, pelaksanaan pemerintahan
yang bersangkutan. sehari-hari dijalankan oleh perdana
menteri. Raja/ratu/mahkota memimpin

137
Sistem Pemerintahan, Kepartaian dan Pemilu......... (Tati Sarihati)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012

tapi tidak memerintah dan hanyalah tituler mendorong atau menghalangi


dengan tidak memiliki kekuasaan politik pembentukan alinasi di antara partai-
namun merupakan simbol keagungan, partai, yang pada gilirannya akan
kedaulatan dan persatuan negara. mempengaruhi iklim politik yang lebih
Parlemen atau badan perwakilan luas.
terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu
House of Commons dan House of Lord. DAFTAR PUSTAKA
House of Commons atau Majelis Rendah
Amal, I. (Ed), 1996, Teori-Teori Mutakhir
adalah badan perwakilan rakyat yang Partai Politik, Tiara Wacana,
Jogjakarta.
anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat di
Clymer & Rodee, 2000, Pengantar Ilmu
antara calon-calon partai politik. House of
Politik, Rajawali Press.
Lord atau Mejelis Tinggi adalah
perwakilan yang berisi para bangsawan
DOKUMEN
dengan berdasarkan warisan.
Sistem pemerintahan Indonesia Undang-Undang Dasar RI 1945 Hasil
Amandemen Pertama-Keempat.
menganut sistem pemerintahan
Undang-Undang Pemilu Tahun 2003,
presidensial dengan perubahan pada 2004, 2008.
pemilihan secara langsung, sistem
bikameral, mekanisme cheks and balance,
dan pemberian kekuasaan yang lebih
besar kepada parlemen untuk melakukan
pengawasan dan fungsi anggaran.
Sistem Kepartaian Indonesia
menganut sistem multi partai yang
mengisyaratkan paling tidak ada dua
partai atatu lebih yang bergabung untuk
mengusung seorang calon pasangan
presiden dan wakil presiden dan bersaing
dengan calon lain yang diusulkan partai-
partai lain.
Sistem pemilihan mempengaruhi
jumlah dan ukuran relatif parpol di
parlemen. Sistem pemilihan bisa

138

Anda mungkin juga menyukai