Anda di halaman 1dari 20

Sistem Demokrasi, Pemilu dan

Partai Politik di Indonesia


DIAN KUS PRATIWI,SH MH
Demos
Democracy Kekuasaan/kedaul
atan yang berada
Cratos/Cratein ditangan rakyat

Direct City state/negara


democracy kota spt jaman
Yunani Kuno

Indirect democracy Negara modern


Demokrasi
parlementer

Demokrasi
terpimpin

Demokrasi Demokrasi rakyat

Demokrasi soviet

Demokrasi paham
komunis

Demokrasi
konstitutional
Demokrasi konstitutional Demokrasi paham komunis

-mencita-citakan sbuah
- mencita-ciakan pemerintahan
pemerintahan yg terbatas
yg tidak boleh dibatasi
kekuasaannya, yaitu suatu
kekuasaanya (macthstaat) dan
negara hukum (recthstaat/rule
bersifat otoriter
of law)
- negara dianggap sbg alat
- pemerintahan yg terbatas
pemaksa/mesin yg dipakai kelas
kekuasaannya dan tidak
satu untuk menindas kelas yg
dibenarkan bertindak
lain
sewenang-wenang thd
warganya
Konsepsi Demokrasi
• Henry B Mayo
• Sistem politik yg demokratis ialah dimana
kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi
secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-
pemilihan berkala yg didasarkan atas prinsip
kesamaan politik dan diselenggarakan salam
suasana terjaminnya kebebasan politik.
Henry B Mayo menyatakan bahwa demokrasi
didasarkan oleh beberapa nilai:
• Menyelesaikan perselisihan dg damai dan scr
melembaga
• Menjamin terselenggaranya perubahan scr damai
dalam masyarakat
• Menyelenggarakan pergantian kepemimpinan scr
teratur
• Membatasi pemakaian kekerasan sampai
minimun
• Mengakui serta menganggap wajar adanya
keanekaragaman dalam masyarakat yg tercermin
dalam keanekaragaman pendapat, kepentingan
serta tingkah laku
Untuk melaksanakan nilai-nilai demokrasi perlu
diselenggarakan beberapa lembaga, yaitu:
1. Pemerintahan yg bertanggungjawab
2. Suatu dewan perwakilan rakyat yg mewakili golongan
dan kepentingan dalam masyarakat yg dipilih dg
pemilu yg bebas dan rahasia dan atas dasar
sekurang-kurangnya dua calon utk setiap kursi
3. Suatu organisasi politik yg mencakup satu atau lebih
partai politik
4. Pers dan media massa yg bebas untuk menyatakan
pendapat
5. Sistem peradilan yg bebas untuk menjamin hak2
asasi dan mempertahankan keadilan
• Dalam negara hukum yang demokatis, partai
politik mempunyai posisi dan peran yang sangat
penting. Partai menjadi penghubung yang
strategis antara proses pemerintahan dengan
warga negara.
• Surbakti: fungsi yang mendasar dari parpol
adalah mengarah pada formulasi dan
implemntasi kebijakan publik yang mengatur
masyarakat.
• Dalam dal ini parpol juga merupakan
pengorganisasian anggotanya untuk
memperjuangkan dan mewujudkan Negara dan
masyarakat yang dicita-citakan.
Pengertian, Tujuan dan Fungsi Parpol
• Pengertian
• Carl J Friedrich: Parpol sebagai kelompok manusia yang
terorganisis secara stabil dengan tujuan merebut atau
mempertahankan penguasan pemerintahan bag
pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini
memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan
yang bersifat idiil maupun materiil
• Mirian Budiarjo: parpol sebagai suatu kelompok yang
terorganisir, yang anggota-anggotanya mempunyai
orientasi, nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan dari
kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan
politik dan untuk merebut kedudukan politik untuk
melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka
• Ramlan Surbakti: kelompok anggota yang terorganisir
secara rapu yang stabil yang dipersatukan da dimotivasi
dengan idiologi tertentu, dan berusaha mencari dan
mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan
melalui pemilihan umum guna melaksanakan alternatif
kebijakan umum guna melaksanakan kebijakan yang
mereka susun
• UU Parpol (UU No. 2 Tahun 2008) : organisasi yang
bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok WNI
secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan
cita-cita untuk memperjuangkan dan membela
kepentingan politik, anggota, masyarakat, bangsa dan
negara, serta memelihara keutuhan NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945
Tujuan Partai Politik
Tujuan partai politik adalah untuk meraih dan
mempertahankan tahta kekuasaan untuk
mewujudkan rencana program yang telah disusun
oleh mereka sesuai ideologi yang dianut.
Fungsi Partai Politik

• Mobilisasi dan Integrasi


• Alat pembentukan pengaruh terhadap perilaku
memilih
• Alat elaborasi pilihan-pilihan kebijakan
• Alat perekrutan pemilih
Sistem Kepartaian
Menurut Ramlan Surbakti(1992) adalah pola perilaku
dan interaksi diantara partai politik dalam suatu sistem
politik

Di dalam buku Dasar-dasar Ilmu Politik yang ditulis Prof.


Miriam Budiardjo sistem klasifikasi kepartaian yang lebih
banyak digunakan dalam ranah demokrasi yakni :
• 1. Sistem Partai Tunggal
• 2. Sistem Dwi Partai
• 3. Sistem Multi Partai
a. Sistem Partai Tunggal,
• yang mana pada sistem ini hanya ada satu partai yang berkuasa pada
suatu negara, sehingga tidak ada kompetisi partai dalam negara
tersebut. Dalam sistem ini partai-partai kecil tidak diberi keleluasaan.
• Kelemahan-kelemahan
a. Sistem partai tunggal tidak pernah akan menjamin adanya
perlindungan terhadap masyarakat
b. Tidak tercapainya perwujudan masyarakat yang sejahtera
c. Tidak adanya sistem kontrol sosial
d. Sistem partai tunggal tidak mengakui doktrin-doktrin politik
demokrasi yang berlaku dinegara-negara liberal ataupun negara
demokrasi lainnya.
e. Sistem partai tunggal tidak mengakui adanya konstitusi yang bersifat
filsafat negara demokratik, struktur organisasi negara, perubahan
terhadap konstitusi negara dan hak azasi manusia
f. Sistem partai tunggal tidak mengakui adanya kebebasan pers.
g. Rakyat tidak mempunyai pilihan lain dalam mengemukakan
pendapat dan hak
b. Sistem Dwi Partai
• Sistem dwi partai atau dua partai merupakan adanya dua
partai dalam sebuah negara atau pemerintahan atau adanya
beberapa partai tetapi dengan peranan dominan dari dua
partai. Partai-partai ini terbagi kedalam partai yang berkuasa
(karena menang dalam pemilu) dan partai oposisi (karena
kalah dalam pemilu).

Kelebihan sistem dwi partai ini antara lain:


a. Dalam sistem distrik suara pemilu yang dihasilkan selalu
suara mayoritas,
b. Terwujudnya stabilitas pemerintahan yang dapat berjalan
sesuai dengan kurun waktu yang telah ditetapkan,
c. Pergantian pemerintahan dalam sistem ini dengan pemilu
sistem distrik cenderung berjalan normal,
d. Program-program pemerintah dapat berjalan dengan baik,
e. Adanya keterikatan pada konstitusi negara.
c. Sistem Multi Partai,
• yang mana pada sistem kepartaian ini terdapat lebih dari tiga partai
• Kelemahan:
a. Pemerintahan selalu dalam keadaan tidak stabil,
b. Program-program pemerintah kurang berjalan dengan efektif,
c. Ideologi partai politik tidak lagi melandasi konstitusi negara atau
falsafat hidup suatu bangsa, Sistem ini cenderung lamban dalam
mengembangkan pertumbuhan ekonomi makro maupun mikro,
d. Sistem ini mengurangi fungsi nasionalisme dalam suatu negara,
e. Sistem ini belum pernah melahirkan negara yang super power.

• Kelebihan :
a. Setiap individu diberikan kesempatan menjadi pimpinan sebuah partai
politik,
b. Kontrol sosial lebih banyak terjadi dilakukan oleh partai-partai politik,
c. Sistem ini memberikan alternatif banyak pilihan pada warga negara.
d. pilihan pada warga negara
Indonesia Multipartai

pasal 6A(2) UUD 1945 yang


menyebutkan bahwa presiden dan
wakil presiden diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik

Frasa gabungan partai politik mengisyaratkan paling tidak ada dua partai atatu lebih
yang bergabung untuk mengusung seorang calon pasangan presiden dan wakil
presiden dan bersaing dengan calon lain yang diusulkan partai-partai lain.

Ini artinya sistem kepartaian di Indonesia harus diikuti oleh minimal 3 partai politik
atau lebih.
• pemilihan umum pertama tahun 1955 diikuti oleh 29
partai
• Pemilu tahun 1971 diikuti oleh 10 partai politik
• Pada tahun 1974 peserta pemilu tinggal tiga partai
politik saja
• Pada pemilu 1999 partai politik yang lolos verifikasi dan
berhak mengikuti pemilu ada 48 partai
• Pada tahun 2004 peserta pemilu berkurang menjadi 24
parpol saja
• Tahun 2014 menjadi 15 Partai
• Evaluasi Sistem Multipartai di Indonesia
1. Ideologi
Partai politik seyogyanya menjadi organisasi yang mewakili
ideologi tertentu tempat calon-calon pemimpin publik
dilahirkan.

Mengapa ideologi penting? Prof. Firmanzah dalam bukunya


“Mengelola Partai Politik” mengatakan bahwa Ideologi
sering disalahartikan sebagai hal yang memicu
fundamentalisme, aksi-aksi fanatis, fasis dan represif.

Padahal partai politik yang ideologis akan memiliki tujuan


jangka panjang yang jelas, yakni tujuan luhur yang ingin
dicapai berdasarkan keyakinannya. Menurut Prof.
Firmanzah sudah waktunya parpol-parpol di Indonesia
meneguhkan ideologinya dan tidak ragu
mengumumkannya kemudian menawarkan platform
pembangunan sesuai falsafah ideologinya
2. Kaderisasi Pemimpin Publik Berkualitas
• Partai politik sebagai organisasi pencetak pemimpin
nasional juga perlu memperbaiki sistem
kaderisasinya.

• Saat ini kaderisasi kebanyakan partai politik masih


bersifat patron-client relationship, dimana seorang
yang akan diusung menjadi pemimpin publik
cenderung adalah mereka yang mendapat “blessing”
dari elit partai yang sangat berkuasa.

• Hal ini menafikan kompetensi, prestasi dan jejak


rekam sebagai kriteria penunjukan calon pemimpin.
3. Sistem Pendanaan Partai Politik
• Masalah pendanaan juga merupakan masalah krusial
dan sangat menyita perhatian publik. Pendanaan partai
politik cenderung diasosiasikan dengan pendanaan
koruptif. Partai politik tidak bisa hidup tanpa dana
operasional.
• Terlebih, sebuah bangsa yang memilih demokrasi
berarti siap menanggung konsekuensi mahalnya biaya
berpolitik. Sisi positif dari mahalnya biaya berpolitik,
belanja partai politik untuk pemilu pusat dan daerah
diharapkan bisa mendorong konsumsi dalam
perekonomian, sepanjang tidak berbanding lurus
dengan angka korupsi.
• Akan tetapi saat ini pendanaan parpol acapkali
berdampak pada perilaku korup para wakil rakyat,
dimana dana yang digunakan dalam kampanye
merupakan dana hasil korupsi

Anda mungkin juga menyukai