Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH SISTEM POLITIK DI INDONESIA

Dosen pengajar :

Dr. Dra Dede Sri Kartini, M.Si.

Prof. Muradi, S.S., M.Si., M.Sc., Ph.D

Sistem Partai Politik Di Indonesia

Disusun oleh :

Muhammad Falah Abdillah (170410190096)

Kelas B

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PADJADJARAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki banyak partai politik (multipartai) di
dalam sistem pemerintahannya, karena sesuai asas yang dianut Indonesia, yaitu demokrasi.
Partai politik bermunculan setelah runtuhnya Orde Baru, karena keran demokrasi seakan
terbuka lebar usai dikunci rapat oleh rezim Soeharto. Reformasi menjadikan partai politik
tumbuh subur di Tanah Air. Berkembangnya sistem kepartaian di Indonesia, yang disertai
dengan banyaknya berbagai aspirasi-aspirasi dari masyarakat yang tidak dapat dikoordinir
dengan baik, dengan sendirinya menyebabkan banyaknya usaha-usaha dari para elite politik
yang berkuasa untuk memenuhi kepentingan-kepentingan pribadi atau kelompok diatas
kepentingan rakyat.
Suatu sistem kepartaian di suatu negara disebut kokoh dan adaptabel, apabila sistem
kepartaian tersebut mampu menyatukan berbagai aspirasi menjadi satu kesepakatan bersama
yang mengutamakan kepentingan rakyat. Dari sudut pandang ini, jumlah partai sangat
menentukan keefektifan partai politik pada suatu negara dalam mengkoordinir berbagai
aspirasi yang mengutamakan kepentingan masyarakat banyak atau rakyat. Sistem kepartaian
yang kokoh, sekurang-kurangnya harus memiliki dua kapasitas. Pertama, melancarkan
partisipasi politik melalui jalur partai, sehingga dapat mengalihkan segala bentuk aktivitas
politik anomik dan kekerasan. Kedua, mengcakup dan menyalurkan partisipasi sejumlah
kelompok yang baru dimobilisasi, yang dimaksudkan untuk mengurangi kadar tekanan kuat
yang dihadapi oleh sistem politik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu sistem kepartaian?
2. Sistem kepartaian yang dianut oleh negara Indonesia saat ini?
3. kelebihan dan kekurangan dari sistem kepartaian yang dianut di indonesia ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui Arti dari sistem partai
2. Mengetahui system kepartaian yang ada di Indonesia
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem kepartaian yang ada di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sistem partai


Menurut Ramlan Subekti(1992) - Sistem Kepartaian adalah opola perilaku dan interaksi
diantara partai politik dalam suatu sistem politik. Sedangkan, menurut Austin Ranney(1990)-
Sistem Kepartaian adalah pemahaman terhadap karakteristik umum konflik partai dalam
lingkungan dimana mereka berkiprah yang dapat digolongkan menurut beberapa kriteria.

2.2 Sistem kepartaian yang dianut di indonesia


Konsititusi kita (UUD 1945) tidak mengamanatkan secara jelas sistem kepartaian apa
yang harus diimplementasikan. Meskipun demikian konstitusi mengisyaratkan bahwa bangsa
Indonesia menerapkan sistem multi partai. Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 yang terjadi
di era reformasi didasari komitmen untuk mempertegas sistem Presidensial. Turunnya
pemerintahan Soeharto merupakan awal dimulainya tahapan baru bagi masyarakat Indonesia,
yang kemudian dikenal dengan era reformasi. Pada era reformasi, sistem Kepartaian Indonesia
menganut sistem multi partai. Aturan ini tersirat dalam Pasal 6A ayat (2) UUD 1945 yang
menyebutkan bahwa Presiden dan wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik. Frasa gabungan partai politik mengisyaratkan paling tidak ada dua partai atau
lebih yang bergabung untuk mengusung seorang calon pasangan Presiden dan wakil Presiden
dan bersaing dengan calon lain yang diusulkan partai-partai lain. Ini artinya sistem kepartaian
di Indonesia harus diikuti oleh minimal tiga partai politik atau lebih Sebaliknya, sistem multi
partai yang dikombinasikan dengan sistem pemerintahan Presidensial saat ini mendorong
partai untuk membentuk koalisi yang justru memperlemah sistem presidensial itu sendiri.
Praktik koalisi di Indonesia yang dibentuk sebelum pemilihan umum Presiden dan Wakil
Presiden didominasi transaksi politik mengenai pembagian jabatan pemerintahan tanpa disertai
perumusan bersama.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan sistem Partai di Indonesia

Sistem kepartaian jika dilihat dari segi komposisi dan fungsi keanggotaannya maka partai
politik dapat dibagi menjadi dua jenis; partai massa dan partai kader. Jika dilihat dari segi sifat
dan orientasinya partai politik dibagi dua jenis; partai lindungan dan partai ideologi atau azas.
Di dalam buku Dasar-dasar Ilmu Politik yang ditulis Prof. Miriam Budiardjo sistem klasifikasi
kepartaian yang lebih banyak digunakan dalam ranah demokrasi yakni :

1. Sistem Partai Tunggal


2. Sistem Dwi Partai
3. Sistem Multi Partai
1. Sistem Partai Tunggal
Sitem partai tunggal ini merupakan satu-satunya partai dalam suatu negara, maupun
partai yang mempunyai kedudukan dominan diantara beberapa partai lainnya. Pola partai
tunggal terdapat dibeberapa negara Afrika (Ghana dimasa Nkrumah, Guinea, Mali, Pantai
Gading), Eropa Timur dan RRC. Suasan kepartaian dinamakan non-kompetitif oleh karena itu
partai-partai yang ada harus menerima pimpinan dari partai yang dominan dan tidak dibenarkan
bersaing secara merdeka melawan partai itu.
2. Sistem Dwi Partai
Sistem dwi partai atau dua partai merupakan adanya dua partai dalam sebuah negara
atau pemerintahan atau adanya beberapa partai tetapi dengan peranan dominan dari dua partai.
Partai-partai ini terbagi kedalam partai yang berkuasa (karena menang dalam pemilu) dan
partai oposisi (karena kalah dalam pemilu)
3. Sistem Multi Partai
Sistem multi partai adalah adanya partai-partai politik yang lebih dari dua partai dalam
sebuah negara atau pemerintahan. Sistem ini banyak dianut oleh negara-negara seperti
Indonesia, Malaysia, Belanda, Perancis, Swedia, dsb. Sistem ini lebih menitikberatkan peranan
partai pada lembaga legislatif sehingga peranan badan eksekutif sering lemah dan ragu-ragu.
Hal ini disebabkan oleh karena tidak ada satu partai yang cukup kuat untuk membentuk suatu
pemerintahan sendiri, sehingga terpaksa membentuk koalisi dengan partai-partai lain.

Dan di antara klasifikasi tersebut sistem partai di Indonesia memiliki kelebihan dan
kekurangannya yaitu:
1. Sistem partai tunggal
Kelebihan : tidak akan ada gejolak politik, karena hanya satu partai yg berkuasa
Kekurangan : Pengusa cenderung otoriter, karena tidak ada kontrol dari oposisi.
2. Sistem dwi partai
Kelebihan : - Ada partai yg berkuasa & oposisi, sehingga dapat saling mengontrol
- Stabilitas politik cukup baik, oposisi tidak terlalu banyak
mempengaruhi pemerintah
Kekurangan : Oposisi tidak dapat mengontrol pemerintah dengan efektif, karena
suaranya pasti lebih kecil dari suara partai pemerintah.
3. Sistem Multi Partai
Kelebihan : Aliran politik tersalurkan
Rakyat mempunyai banyak pilihan
Dapat mengakomodasi berbagai kepentingan/aspirasi politik
masyarakat.
Kekurangan : Stabilitas politik tidak dijamin karena terlalu banyaknya partai.
.Rakyat malah tambah bingung, bukannya lebih bebas memilih.
Rakyat terpecah-pecah ke dalam banyak partai politik, sehingga
persatuan dan kesatuan kurang terjamin
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Negara Indonesia menganut Sistem Kepartaian Multi Partai. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah partai yang berpartisipasi dalam pemilu berjumlah lebih dari dua
partai. Di samping itu diisyaratkan pula pada pasal 6A (2) UUD 1945 yang menyatakan
bahwa pasangan Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik. Dengan demikian dari pasal tersebut di dalam pemilu presiden
dan wakil presiden paling sedikit terdapat tiga partai politik. penerapan sistem multi
partai di Indonesia tidak ada larangan. Sistem multi partai dalam pemilihan umum di
Indonesia telah berkonsekuensi membludaknya partai politik yang ingin mengikuti
pemilihan umum. Hal ini wajar karena reformasi telah terbuka peluang untuk pendirian
partai-partai politik baru, namun demikian, pembatasan partai politik peserta pemilihan
umum memang perlu dilakukan untuk memperkuat dan memperdalam demokrasi.
Pembatasan ini pun bukan merupakan pelanggaran terhadap konstitusi. Oleh sebab itu,
untuk di Indonesia, sistem Presidensial itu dapat dianggap kurang cocok untuk
diterapkan dalam sistem banyak partai. Namun, karena bangsa Indonesia telah
memasuki era demokratisasi yang menjamin kebebasan berserikat yang tidak mungkin
lagi dihentikan, jumlah banyak partai juga tidak mungkin lagi dibatasi seperti pada
masa Orde Baru. Oleh karena, diperlukan adanya mekanisme pengaturan yang
menyebabkan jumlah partai politik itu secara alamiah dapat menciut dengan sendirinya
tanpa adanya larangan ataupun pembatasan.
Daftar Putaka

https://www.bing.com/search?q=jurnal+sistempartai+politik+di+indonesia&cvid=cf83daa1ba
b04080994209eb8fe9a445&aqs=edge..69i57.8729j0j1&pglt=299&FORM=ANNTA1&PC=
HCTS
https://sistem-pemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/11/kelebihan-dan-kelemahan-
sistem.html
https://seniwenboyo.blogspot.com/2018/12/kelebihan-dan-kekurangan-kelemahan.html
https://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/sistem-kepartaian-di-
indonesia.html
https://sumsel.idntimes.com/news/indonesia/fitang-adhitia/ini-loh-untung-ruginya-banyak-
partai-politik-di-indonesia-regional-sumsel/4
https://belajargiat.id/partai-politik/
https://ozyfauzy.wordpress.com/2013/01/02/sistem-partai-politik-di-indonesia/
https://www.psychologymania.com/2012/12/sistem-multi-partai-di-indonesia.html
http://journal.unas.ac.id/populis/article/view/476
https://brandalmetropolitan.blogspot.com/2015/12/sistem-kepartaian-satu-partai-dua.html

Anda mungkin juga menyukai