Dosen pengajar :
Disusun oleh :
Kelas B
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki banyak partai politik (multipartai) di
dalam sistem pemerintahannya, karena sesuai asas yang dianut Indonesia, yaitu demokrasi.
Partai politik bermunculan setelah runtuhnya Orde Baru, karena keran demokrasi seakan
terbuka lebar usai dikunci rapat oleh rezim Soeharto. Reformasi menjadikan partai politik
tumbuh subur di Tanah Air. Berkembangnya sistem kepartaian di Indonesia, yang disertai
dengan banyaknya berbagai aspirasi-aspirasi dari masyarakat yang tidak dapat dikoordinir
dengan baik, dengan sendirinya menyebabkan banyaknya usaha-usaha dari para elite politik
yang berkuasa untuk memenuhi kepentingan-kepentingan pribadi atau kelompok diatas
kepentingan rakyat.
Suatu sistem kepartaian di suatu negara disebut kokoh dan adaptabel, apabila sistem
kepartaian tersebut mampu menyatukan berbagai aspirasi menjadi satu kesepakatan bersama
yang mengutamakan kepentingan rakyat. Dari sudut pandang ini, jumlah partai sangat
menentukan keefektifan partai politik pada suatu negara dalam mengkoordinir berbagai
aspirasi yang mengutamakan kepentingan masyarakat banyak atau rakyat. Sistem kepartaian
yang kokoh, sekurang-kurangnya harus memiliki dua kapasitas. Pertama, melancarkan
partisipasi politik melalui jalur partai, sehingga dapat mengalihkan segala bentuk aktivitas
politik anomik dan kekerasan. Kedua, mengcakup dan menyalurkan partisipasi sejumlah
kelompok yang baru dimobilisasi, yang dimaksudkan untuk mengurangi kadar tekanan kuat
yang dihadapi oleh sistem politik.
Sistem kepartaian jika dilihat dari segi komposisi dan fungsi keanggotaannya maka partai
politik dapat dibagi menjadi dua jenis; partai massa dan partai kader. Jika dilihat dari segi sifat
dan orientasinya partai politik dibagi dua jenis; partai lindungan dan partai ideologi atau azas.
Di dalam buku Dasar-dasar Ilmu Politik yang ditulis Prof. Miriam Budiardjo sistem klasifikasi
kepartaian yang lebih banyak digunakan dalam ranah demokrasi yakni :
Dan di antara klasifikasi tersebut sistem partai di Indonesia memiliki kelebihan dan
kekurangannya yaitu:
1. Sistem partai tunggal
Kelebihan : tidak akan ada gejolak politik, karena hanya satu partai yg berkuasa
Kekurangan : Pengusa cenderung otoriter, karena tidak ada kontrol dari oposisi.
2. Sistem dwi partai
Kelebihan : - Ada partai yg berkuasa & oposisi, sehingga dapat saling mengontrol
- Stabilitas politik cukup baik, oposisi tidak terlalu banyak
mempengaruhi pemerintah
Kekurangan : Oposisi tidak dapat mengontrol pemerintah dengan efektif, karena
suaranya pasti lebih kecil dari suara partai pemerintah.
3. Sistem Multi Partai
Kelebihan : Aliran politik tersalurkan
Rakyat mempunyai banyak pilihan
Dapat mengakomodasi berbagai kepentingan/aspirasi politik
masyarakat.
Kekurangan : Stabilitas politik tidak dijamin karena terlalu banyaknya partai.
.Rakyat malah tambah bingung, bukannya lebih bebas memilih.
Rakyat terpecah-pecah ke dalam banyak partai politik, sehingga
persatuan dan kesatuan kurang terjamin
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Negara Indonesia menganut Sistem Kepartaian Multi Partai. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah partai yang berpartisipasi dalam pemilu berjumlah lebih dari dua
partai. Di samping itu diisyaratkan pula pada pasal 6A (2) UUD 1945 yang menyatakan
bahwa pasangan Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik. Dengan demikian dari pasal tersebut di dalam pemilu presiden
dan wakil presiden paling sedikit terdapat tiga partai politik. penerapan sistem multi
partai di Indonesia tidak ada larangan. Sistem multi partai dalam pemilihan umum di
Indonesia telah berkonsekuensi membludaknya partai politik yang ingin mengikuti
pemilihan umum. Hal ini wajar karena reformasi telah terbuka peluang untuk pendirian
partai-partai politik baru, namun demikian, pembatasan partai politik peserta pemilihan
umum memang perlu dilakukan untuk memperkuat dan memperdalam demokrasi.
Pembatasan ini pun bukan merupakan pelanggaran terhadap konstitusi. Oleh sebab itu,
untuk di Indonesia, sistem Presidensial itu dapat dianggap kurang cocok untuk
diterapkan dalam sistem banyak partai. Namun, karena bangsa Indonesia telah
memasuki era demokratisasi yang menjamin kebebasan berserikat yang tidak mungkin
lagi dihentikan, jumlah banyak partai juga tidak mungkin lagi dibatasi seperti pada
masa Orde Baru. Oleh karena, diperlukan adanya mekanisme pengaturan yang
menyebabkan jumlah partai politik itu secara alamiah dapat menciut dengan sendirinya
tanpa adanya larangan ataupun pembatasan.
Daftar Putaka
https://www.bing.com/search?q=jurnal+sistempartai+politik+di+indonesia&cvid=cf83daa1ba
b04080994209eb8fe9a445&aqs=edge..69i57.8729j0j1&pglt=299&FORM=ANNTA1&PC=
HCTS
https://sistem-pemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/11/kelebihan-dan-kelemahan-
sistem.html
https://seniwenboyo.blogspot.com/2018/12/kelebihan-dan-kekurangan-kelemahan.html
https://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/sistem-kepartaian-di-
indonesia.html
https://sumsel.idntimes.com/news/indonesia/fitang-adhitia/ini-loh-untung-ruginya-banyak-
partai-politik-di-indonesia-regional-sumsel/4
https://belajargiat.id/partai-politik/
https://ozyfauzy.wordpress.com/2013/01/02/sistem-partai-politik-di-indonesia/
https://www.psychologymania.com/2012/12/sistem-multi-partai-di-indonesia.html
http://journal.unas.ac.id/populis/article/view/476
https://brandalmetropolitan.blogspot.com/2015/12/sistem-kepartaian-satu-partai-dua.html