NIM : 1910412001
Partai politik menurut Miriam Budiarjo adalah suatu kelompok terorganisir yang
anggota-anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan
kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan
politik biasanya dengan cara konstitusional untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan
mereka2. Namun, pada penerapanya terkadang tidak berjalan sesuai dengan apa yang
ada dalam pengertiannya serta tujuannya. Hal ini terjadi karena adanya konflik
internal yang mana terdapat banyak kepentingan yang tidak sesuai dengan cita-cita
atau tujuan partai tersebut. Selain itu, kondisi sosial masyarakat yang belum
sepenuhnya mengerti dengan sistem pemilu yang benar menjadikan sasaran bagi
oknum tidak bertanggung jawab dari partai politik untuk melakukan kecurangan atau
pelanggaran pemilu.
1
MAR'IYAH, Chusnul; SUWARSO, Reni Chandriachsja. Belajar dari politik lokal. (Universitas Indonesia, 2013) hlm. 23
2
LABOLO, Muhadam; ILHAM, Teguh. Partai Politik dan Sistem Pemilihan Umum di Indonesia. (Rajawali Pers, 2015) hlm.
11.
1
Hal inilah yang megharuskan terjadinya evaluasi besar-besaran demi terciptanya
suatu sistem demokrasi yang sehat dan akan menghasilkan para pemimpin yang
berintegritas serta kompeten. Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas
permasalahan yang terjadi dalam partai politik serta pemilu di Indonesia.
Alasan pembuatan makalah ini dikarenakan partai politik sebagai salah satu
instrumen utama dalam negara demokrasi terkadang masih memiliki berbagai
permasalahan diantaranya konflik internal yang diakibatkan banyak kepentingan, dan
KKN. Sehingga membuat tatanan demokrasi Indonesia menjadi tidak sehat. Ini alasan
mengapa topik ini menjadi penting untuk dibahas dan dicari solusinya,
3
Indonesia Corruption Watch, “parpol dan korupsi di daerah”,diunduh dari https://antikorupsi.org/id/news/parpol-dan-korupsi-
di-daerah, pada tanggal 7 oktober 2019 pukul 12.12.
4
BeritaSatu.com,“parpol sumber korupsi.”.diunduh dari (https://www.beritasatu.com/politik/524822/parpol-sumber-korupsi).
Pada tanggal 7 oktober 2019, pukul 12.27.
2
PEMBAHASAN
Pemilu menjadi salah satu syarat dimana suatu negara demokrasi dapat
dikatakan demokratis, dan partai politik sebagai intrumen utama di dalamnya tentu
sangat berpengaruh terhadap jalannya pemilu yang baik. Namun, malah seringkali
terjadi pelanggaran-pelanggaran yang jutru disebabkan oleh parpol itu sendiri, seperti
contohnya masalah internal. Masalah ini terkadang justru terjadi karena sistem
pemilu dan sistem kepartaian di Indonesia yang menyebabkan perpecahan partai
politik di Indonesia. alasan pertama adalah kombinasi sistem pemilu terbuka dan
multipartai ekstrem menciptakan perilaku politikus dan partai politik yang pragmatis
dan nonideoligis.
5
Loc.cit
6
Ibid, hlm. 12
7
Ibid, hlm. 50
3
memperburuk faksionalisasi partai dengan membuka peluang pendirian partai-partai
baru hasil konflik internal parpol8. Dari hasil itu menunjukan bahwa sistem pemilu
dan partai politik menjadi kunci persoalan perpecahan partai politik di Indonesia. dari
hal tersebut pula akhirnya banyak kader dari partai politik hasil masalah internal
parpol sebelumnya yang akhirnya menjadi nonideologis dan pragmatis yang dapat
melakukan berbagai macam kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan pemilu
maupun dalam tatanan demokrasi di Indonesia. selain dari itu proses kaderisasi dan
pola rekrutmen partai politik yang salah pula dapat menjadi penyebabnya yang mana
maraknya fenomena “naturalisasi” kader dari satu partai politik ke partai politik lain
yang menandakan bahwa terjadi disfungsi partai politik sebagai wadah demokrasi
yang memiliki ideology dalam pergerakanya tidak dapat berfungsi maksimal kepada
kader-kadernya sendiri.
Hal ini juga dapat dikatakan bahwa “kemalasan” partai untuk “bersusah
payah” dalam mengembangkan sistem rekrutmen dan pola kaderisasi yang handal
dikarenakan terbenturnya partai dalam masalah finansial, dan ini yang mengakibatkan
banyaknya kader-kader “naturalisasi” yang memiliki sumber dana dan popularitas
direkrut tanpa mempertimbangkan komptensi dengan kesesuaian ideologi dengan
parpol tersebut. Permasalahan yang tak kalah penting juga terdapat pada proses
“fundrising” (pengumpulan dana) dalam suatu parpol dikarenakan pembiayaan politik
di Indonesia yang cukup mahal mengakibatkan banyaknya terjadi penyimpangan
dalam proses ini, seperti pada penggalangan dana dan pengolahan keuangan dalam
suatu paprol yang sering terlihat tidak wajar, tertutup dan diwarnai berbagai
penyimpangan di sana sini. Mengapa hal ini dianggap penting? Karena pada sebuah
partai politik, ketersediaan sumber dana yang banyak merupakan suatu keharusan
yang tidak bisa ditawar-tawar agar bisa survive di arena politik. Hal inilah yang
mengakibatkan bila mana sebuah partai menghadapi krisis dalam pendanaan mereka
8
BUDIATRI, Aisah Putri, et al. Faksi Dan Konflik Internal Partai-Partai Politik Di Indonesia Era Reformasi.( Jurnal Penelitian
Politik, 2017) hlm. 220.
4
dapat melakukan berbagai macam cara termasuk menggadaiakan ideologi partai
sehingga menjadi partai yang pragmatis.
Menurut teori dari Robert K. Carr yang menjelaskan bahwa “partai politik
adalah suatu organisasi yang berusaha untuk mencapai dan memelihara pengawasan
terhadap pemerintah”9. Namun, pada kenyataanya sekarang sudah tidak seperti itu
karena banyak parpol yang bahkan sudah berafiliasi kepada pemerintah yang
mengakibatkan fungsi pengawasan menjadi tidak maksimal dan bahkan masifnya
terjadi pelanggaran-pelanggran yang dilakukan oleh kader parpol dan pemerintah itu
sendiri.
9
Loc cit
5
Selain itu teori yang menyatakan bahwa partai politik adalah sekumpulan
orang dengan cita-cita, nilai-nilai dan ideologi yang sama untuk mencapai tujuannya
pada kenyataannya sekarang sudah tidak seperti itu lagi. Dikarenakan banyaknya
konflik kepentingan di dalam partai dan proses rekrutmen serta kaderisasi yang tidak
maksimal dengan banyaknya kader-kader naturalisasi yang nonideologis seperti yang
telah dibahas di pembahasan sebelumnya.
6
PENUTUP
7
DAFTAR PUSTAKA
BUDIATRI, Aisah Putri, et al. Faksi Dan Konflik Internal Partai-Partai Politik
Di Indonesia Era Reformasi. Jurnal Penelitian Politik, 2017, 14.2: 261-275.
Diunduh 7 oktober 2019, pukul 12.27. “parpol sumber korupsi.”. 2018. Dalam
(https://www.beritasatu.com/politik/524822/parpol-sumber-korupsi).
BeritaSatu.com
8
9