TUGAS 2
1) Partai-partai politik dalam sistem pemilihan wakil rakyat ataupun pejabat negara masih memiliki
banyak kelemahan. Secara sistem pengelolaan dalam partai politik saja msih berdasarkan oligarki
bahkan personalistic, padahal seharusnya partai politik dikelola secara demokratis. Hal ini juga
terlihat dalam pembiayaan/finansial dalam partai politik, yang seharusnya berasal dari iuran anggota
malah berasal dari tokoh-tokoh elite. Hal-hal seperti inilah yang mebuat parpol kurang menaungi
masyarakat, karena dari dalamnya saja dikelola berdasarkan kepentingan tokoh-tokoh tertentu. Dari
pihak masyarakatnya juga kurang mengidentifikasikan dirinya dengan partai.
Masih terdapatnya budaya politik feodal dan komunalistik ini yang terlihat dari cara usaha parpol dan
tokohnya berkampanye. Akibatnya, usaha partai politik untuk memperjuangkan kepentingan
konstituennya didasarkan pada penilaian yang subjektif ketimbang objektif.
Sistem politik yang seperti ini juga Kurang memperhitungkan adanya partai-partai kecil dan golongan
minoritas, lebih-lebih jika gabungan partai kecil ini terpencar-pencar dalam berbagai distrik. Sistem
politik partai seperti ini dinilai kurang representatif dengan artian yang kalah dalam satu dsitrik akan
kehilangan arti atas semua suaranya yang diperoleh, karena suara-suara itu tak dihitung lagi untuk
keperluan pengisisan kursi.
Kelebihan dari parpol dalam pemilihan ialah masyarakat diberikan banyak pilihan, sehingga mereka
bisa memilih parpol yang sesuai dengan visi politik mereka. Dalam sistem ini, setiap partai memiliki
kesempatan yang sama untuk memenangkan pemilihan dan mempengaruhi pemerintahan. Banyak
negara yang mengadopsi sistem multi partai sebagai bentuk demokrasi, dan memiliki beberapa
kelebihan. Dalam sistem ini, tidak ada partai yang memegang kekuasaan secara berkelanjutan,
karena adanya tekanan dari partai lain yang berlomba untuk memenangkan pemilihan. Ini
memastikan bahwa setiap pemerintahan harus mempertimbangkan berbagai pandanga dan
kepentingan dalam pembuatan kebijakan. Berbagai kelompok masyarakat dari yang minoritas,
memiliki kesempatan untuk diwakili dan terlibat dalam proses politik. Hal ini memastikan kebijakan
pemerintah mencerminkan berbagai pandangan dan kepentingan masyarakat. Dalam sistem ini, ada
mekanisme yang memungkinkan partai-partai untuk bekerja sama dan mengatasi konflik melalui
dialog dan negosiasi, sehingga memastikan bahwa kebijakan pemerintah dapat diterima oleh seluruh
elemen masyarakat.
3) Secara umum diera orde baru sistem pemerinthan Indonesia merupakan kejayaan eksekutif. Tercipta
stabilitas politik yang disebabkan oleh pemimpin pemerintahan. Orde baru sendiri juga dapat
didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia
dengan berlandaskan dasar negara indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945. Tujuan Orde baru
membangkitkan kembali kekuatan Bangsa Indonesia. Tujuan dari hal ini adalah mengembalikan
stabilitas nasional serta mempercepat proses pembangunan terutama dalam sektor ekonomi. Dalam
masa Orde Baru sekarang bisa dibilang angka pengangguran semakin menurun, kebutuhan rakyat
akan pangan, sandang, dan papan cukup terpenuhi dengan baik, meningkatnya stabilitas dan
keamanan negara Indonesia, bekerjasama dengan pihak asing di bidang ekonomi dan menerima
pinjaman dana dari Luar Negeri. Namun, dalam masa orde baru ini semakin marak korupsi disemua
lapisan masyarakat. Pelanggaran HAM sering terjadi, sperti seakan-akan moral rakyat kita semakin
terkikis.
Sumber Referensi:
Habibi, Muhammad. "Analisis politik identitas di Indonesia." (2018).
Jafar AW, Muhammad. "Peranan Partai Politik Dalam Demokrasi di Indonesia." Jurnal Administrasi
Publik Volume 6, Nomor 2, Desember 2015 6.2 (2015).