Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN

spiritualitas adalah prinsip hidup seseorang untuk menemukan makna dan tujuan

hidup serta hubungan dan rasa keterikatan dengan sesuatu yang misteri, maha tinggi, Tuhan, atau
sesuatu yang universal (Burkhardt, dalam McEwen 2004).

KARAKTERISTIK DAN DIMENSI

SPIRITUAL

• Beberapa karakteristik spiritualitas yang dikemukakan

oleh Hamid (2000) adalah sebagai berikut:

1. Hubungan dengan diri sendiri

• Pengetahuan mengenai diri (siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya).

• Sikap (percaya pada diri sendiri, percaya pada kehidupan/masa depan, ketenangan pikiran,
harmoni/keselarasan dengan diri sendiri)

LANJUTAN

2. Hubungan dengan alam

• Mengetahui tentang tanaman, pohon, margasatwa, ikdim.

• Berkomuikasi dengan alam (bertanam, berjalan kaki) mengabadikan dan melindungi alam. 3.
Hubungan dengan orang lain
• Berbagi waktu, pengetahuan dan sumber secara timbal

balik. • Mengasuh anak, orang tua, dan orang sakit.

• Meyakini kehidupan dan kematian (mengunjungi, melayat,

LANJUTAN

4. Hubungan dengan orang lain yang tidak

harmonis:

• Konflik dengan orang lain

• Resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan

dan friksi.

5. Hubungan dengan Ketuhanan • Sembahyang/berdoa/meditasi.

Perlengkapan keagaamaan

• Bersatu dengan alam

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SPITITUAL

1. Pertimbangan tahap perkembangan Dari hasil penelitian ditemukan bahwa manusia mempunyai
persepsi tentang Tuhan dan bentuk sembahyang yang berbeda menurut usia, seks, agama, dan
kepribadian manusia.
LANJUTAN

2. Keluarga Peran orang tua sangat menentukan dalam perkembangan spiritual seseorang. Oleh
karena keluarga merupakan lingkungan terdekat dan lingkungan pertama seseorang dalam
mempersepsikan kehidupan di dunia, maka pandangan seseorang pada umumnya diwarnai oleh
pengalaman mereka dalam berhubungan dengan orang tua dan saudaranya.

LANJUTAN

3. Latar belakang etnik dan budaya Sikap, keyakinan dan nilai dipengaruhi oleh latar belakang etnik
dan sosial budaya. Pada umumnya seseorang akan mengikuti tradisi agama dan spiritual keluarga.

LANJUTAN

4. Pengalaman hidup sebelumnya Pengalaman hidup baik yang positif maupun pengalaman negatif
dapat mempengaruhi spiritualitas seseorang. Sebaliknya juga dipengaruhi oleh bagaimana seseorang
mengartikan secara spiritual kejadian atau pengalaman tersebut.

LANJUTAN

5. Krisis dan perubahan Krisis dan perubahan dapat menguatkan kedalaman spiritual seseorang.
Krisis sering dialami ketika seseorang menghadapi penyakit, penderitaan, proses penuaan,
kehilangan dan bahkan kematian, khususnya pada pasien terminal atau dengan prognisis yang
buruk.

LANJUTAN

6. Terpisah dari ikatan spiritual Menderita sakit terutama yang bersifat akut, seringkali membuat
individu merasa terisolasi dan kehilangan kebebasan pribadi dan sistem dukungan sosial.
LANJUTAN

7. Isu moral terkait dengan terapi Pada kebanyakan agama, proses penyembuhan dianggap sebagai
cara tuhan untuk menunjukkan kebesarannya, walaupun ada juga agama yang menolak intervensi
pengobatan.

LANJUTAN

8. Asuhan keperawatan yang kurang sesuai Ketika memberi asuhan keperawatan kepada klien,
perawat diharapkan peka kebutuhan spiritual klien, tetapi dengan berbagai alasan ada kemungkinan
justru perawat menghindar untuk memberikan asuhan spiritual sehingga mengakibatkan kebutuhan
klien akan spiritual tidak terpenuhi. Alasan tersebut antara lain karena perawat merasa kurang
nyaman dengan kehidupan spiritual, tidak mendapatkan pendidikan tentang aspek spiritual dalam
keperawatan, atau merasa bahwa kebutuhan spiritual klien bukan menjadi tugasnya.

KARAKTERISTIK SPIRITUAL DAN KEYAKINAN SESEORANG

a. Hubungan dengan Tuhan

Menurut Wulan (2011), hubungan dengan Tuhan.

yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta dapat ditinjau

dari hal agama seperti halnya dengan melaksanakan:

1. Sembahyang

2. Berdoa 3. Meditasi

4. Melaksanakan kewajiban keagamaan, dan


5. Bersatu dengan alam.

LANJUTAN

b. Hubungan dengan diri sendiri

1. Pengetahuan tentang diri (siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya).

2. Sikap (percaya pada diri sendiri percaya pada kehidupan atau masa depan, harmonis atau
keselarasan diri).

LANJUTAN

c. Hubungan dengan orang lain

1. Hubungan yang dapat ditinjau dari kemampuan membina hubungan yang harmonis dengan orang
lain.

2. Berbagi waktu, dan sumber secara timbal balik. Kedamaian membuat individu menjaditenang dan
dapat meningkatkan status kesehatan. (Wulan, 2011).

LANJUTAN

d. Hubungan dengan alam/lingkungan Hubungan dengan alam yaitu dengan melindungi dan
mengabdikan alam sekitar. Selain itu memahami tentang tanaman, pohon, margasatwa dan iklim.
Dapat disimpulkan bahwa seorang terpenuhi kebutuhan spiritualnya apabila mampu merumuskan
arti personal yang positif tentang tujuan keberadaannya didunia/kehidupan, mampu
mengembangkan arti penderitaan dan meyakini hikmah dari suatu kejadian atau penderitaan. Selain
itu menjalin hubungan fositif dan dinamis melalui keyakinan, rasa percaya dan cinta kasih serta
merasakan kehidupan yang terarah yang terlihat melalui harapan, maka seseorang tidak akan
mengalami kesulitan kemudaratan, karena membina hubungan yang baik dengan Allah dan
hubungan dengan manusia. (Wulan, 2011).

Anda mungkin juga menyukai