Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PANCASILA SEBAGAI SEJARAH

Oleh:

Amna Dali

Aprianto Ajiji

DosenPengampuh: Andris K. Malae, S.Pd., M.Pd

Pendahuluan

Pancasila adalah dasar negara Indonesia, pancasila pada sejarah perjalanan


bangsa Indonesia bukan sesuatu yang baru, melainkan telah using dikenal menjadi
bagian pada nilai-nilai budaya kehidupan bangsa Indonesia. Kemudian nilai-nilai
tadi dirumuskan menjadi dasar Negara Indonesia. Artinya, Pancasila digali dari
berdasarkan nilai-nilai pandangan hidup warga Indonesia. Sejak zaman dahulu,
daerah-daerah pada nusantara ini mempunyai beberapa nilai yang dipegangteguh
sang masyarakatnya.

Pancasila sebagai dasar negara baru disahkan oleh PPKI dalam tanggal 18
Agustus 1945. Tetapijauhsebelum di sahkannilai-nilai pancasila telah terdapat
dalam kehidupan rakyat Indonesia semenjak zaman dahulu sebelum bangsa
Indonesia sebagaisebuah negara dimananilai-nilaitadiberupanilai-nilai tata cara
istiadat, kebudayaan serta religius. Nilai-nilai yang terdapat lalu diambil dan
dirumuskan oleh para pendiri negara yang dijadikan dasar negara Indonesia. Oleh
karena itu untuk memahami pancasila secara utuh dan kaitannya menggunakan
jati diri bangsa Indonesia ini diperlukan pemahaman sejarah bangsa Indonesia.1

1
Maharani Sartika Dewi “Penerapan Nilai Pancasila Dari Aaru Sejarah Perjuagan Dan
Dampak Globalisasi” Dalam Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, Vol. 9 No. 2, Mei,
2021, hlm 305-306
Pembahasan

Pancasila Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Perjuangan berbasis kedaerahan kekayaan rempah-rempah di Nusantara


dan potensi keuntungan yang besar dari perdagangan komoditi ini di Erofa
mendorong bangsa-bangsa Erofa menjelajahi samudera, untuk mendatangi
Nusantara. Kedatangan mereka yang semula berdagang, ternyata menumbuhkan
keserakahan dan bertindak sewenang-wenang terhadap penduduk. Di Ternate dan
sekitar, Portugis mendapat perlawanan, bahkan Raja Tabariji ditawan karena tidak
mau menyerahkan seluruh hasil cengkehnya. Raja Hairundi bunuh, karena tidak
mau tunduk kepada Portugis. Serentak Ternate dan Tidore yang sebelumnya
bermusuhan, bersatu melawan Portugis.

Kedatangan Portugis disusul pula oleh gabungan pedagang Belanda VOC


pada akhira badke 17, memasuki Nusantara. Kedatangan VOC berhasil merebut
Ambon pada tahun 1605, dan menyingkirkansaingannyaPortugis di Maluku.
Kemudian VOC beranjakmenuju Bandar Jayakarta, setelah berhasil menaklukan
perlawanan, akhirnya Bandar Jayakarta diduduki, dan dirubah menjadi Batavia
1619. Setelah itu VOC hingga menjadi Pemerintahan Hindia Belanda, satu-
persatu menguasai daerah Nusantara. Penguasaan Belanda terhadap wilayah
Nusantara, tidak berjalan mudah, tetapi mendapat perlawanan dari bangsa
Indonesia di daerah-daerah yang dipimpin oleh kalangan raja, sultan, pangeran,
dan ulama dari kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Perlawanan yang demikian
sengit dan heroic dari dari rakyat Indonesia terhadap penjajahan Belanda, hampir
selalu mengalami kegagalan. Esensi penyebabnya adalah tidak adanya kesatuan
usaha dalam menghadapi Belanda, selain itu politik “devide et impera” dengan
politik adu domba, memecah belah persatuan dan kesatuan dari bangsa Indonesia.2

Pancasila Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa

22
Sarbaini 2018, “Pendidikan Pancasila Pendekatan Berbasis Nilai-Nilai”, Jl.
Plosokuning V/73, Minomartani, Sleman, Yogyakarta, Aswaja Pressindo
Zaman Kutai Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M,
dengan ditemukannya prasasti berupa 7 yupa tiang batu. Berdasarkan prasasti
tersebut, dapat diketahui bahwa Raja Mulawarman merupakan keturunan dari
Raja Aswawarman dan Raja Arwawarman merupakan keturunan dari Kudungga.
Raja Mulawarman, menurut prasasti tersebut, mengadakan kenduri dan member
sedekah kepada para Brahmana, dan mereka membangun yupa sebagai tanda
terimakasih kepada raja yang dermawan. Masyarakat Kutai yang membuka zaman
sejarah Indonesia pertama kalinya ini menampilkan nilai-nilai social politik dan
ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri, serta sedekah kepada para Brahmana.

Zaman Penjajahan Setelah Majapahit runtuh pada permulaan abad 16


maka agama Islam berkembang dengan pesat. Bersamaan dengan itu, berkembang
pula kerajaan-kerajaan Islam, seperti Kerajaan Demak, dan mulailah berdatangan
orang-orang eropa di Nusantara. Mereka itu antara lain orang Portugis yang
kemudian diikuti oleh orang-orang Spanyol yang ingin mencari pusat tanaman
rempah. Bangsa Eropa yang pertama dating ke Indonesia untuk berdagang adalah
orang-orang Portugis. Namun lama-kelamaan bangsa Portugis mulai
menunjukkan peranannya dalam bidang perdagangan yang meningkat menjadi
praktik penjajahan, misalnya Malaka sejak tahun 1511 telah dikuasai oleh
Portugis. Pada akhir abad 16 bangsa Belanda datang pula ke Indonesia dengan
menempuh jalan yang penuh kesulitan. Untuk menghindarkan persaingan di
antara mereka sendiri Belanda, kemudian mereka mendirikan suatu perkumpulan
dagang yang bernama VOC, yang di kalangan rakyat dikenal dengan istilah
kompen. Praktik-praktik VOC mulai kelihatan penuh paksaan-paksaan sehingga
rakyat mulai melakukan perlawanan. Kerajaan Mataram di bawah pemerintahan
Sultan Agung berupaya mengadakan perlawanan dan menyerangke Batavia. 3

Pancasila Di Masa Kerajaan

3
Asep Sulaiman 2015, “Pendidikan Pancasila Dan Kewargaannegaraan”, Jln. Kembar I
No. 10, CV Arino Raya
Sejak zaman kerajaan di Nusantara, unsure-unsur pancasila sebagai
kebudayaan di Indonesia sudah ada dalam kehidupan masyarakat, terutama yang
terkait dengan system kepercayaan, diantara kerajaan-kerajaan itu. Kerajaan
Majapahit Pada tahun 1293 berdirilah kerajaan majapahit yang mencapai zaman
keemasannya pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk atau raja Raja sanagara
berkat dukungan Maha Patih Gajah Mada, wilayah kekuasaan majapahit semasa
jayanya itu membentang dari semenanjung melayu sampai irian jaya melalui
kalimantan utara.

Kerajaan Sriwijaya Pada abadke 7 muncul kerajaan sriwijaya dibawah


kekuasaan Syailendra, pada zaman itu kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan
besar yang cukup di segani di kawasan asia selatan, dalam system pemerintahanya
terdapat pegawai pengurus pajak, harta benda, kerajaan kerohaniawan yang
menjadi pengawas teknis pembangunan gedung-gedung dan patung-patung suci
sehingga pada saat itu kerajaan dalam menjalankan sistem Negaranya tidak dapat
dilepaskan dengan nilai ketuhanan. Agama budaya di kembangkan dengan
menjadiikan suatu universitas agama budha, yang sangat terkenal di negara lain di
asia, banyak musafirdari negara lain misalnya dari Cina belajar terlebih dahulu di
universitas tersebut terutama tentang agama budha dan bahasa sansakerta sebelum
melanjutkan studinya di india. Malahan banyak guru guru besar dari india yang
mengajar di sriwijaya misalnya Darmakitri. Pancasila zaman penjajahan jepang
Dan perumusan pancasila dalam siding Teikoku Ginkai parlemen jepang di tokyo,
pada tanggal 7 September 1944, perdana menteri koiso, atas nama pemerintah
Jepang mengeluarkan janji kemerdekaan Indonesia, pengumuman itu dikeluarkan
karna pada perang pasifik.4

Pancasila Dalam Era Kemerdekaan

4
Ahmad Sudi Pratikno “Pendidikan Pancasila Dan Kewargaannegaraan”, Jl. Semeru
No. 09, Kencong, Jember, Jawa Timur, 68167, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Al-Falah Assunniyyah
Banyak terjadi perkembangan setelah Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya. Menurut pantauan sejarah, pada masa itu Pancasila mengalami
masa kejayaannya, karena pada masa itu merupakan masa-masa percobaan
berdemokrasi. Pancasila mendapat ujian berat dan mengalami masa suram pada
akhir tahun 1959, saat Presiden Soekarno menerapkan sistem demokrasi
terpimpin. Sejarah lahirnya Pancasila tidak dapat dipungkiri, berkaitan dengan
BPUPKI. Pembentukan BPUKI bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan tata pemerintahan Indonesia merdeka. Pembentukan BPUKI
ini merupakan perwujudan janji Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso
pada tanggal 7 September 1944, yang akan memberikan kemerdekaan kepada
Bangsa Indonesia.

BPUKI membentuk panitia 9 yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. Dalam


aktivitasnya, Panitia 9 selain menampung usulan perorangan untuk merumuskan
dasar negara, juga berhasil merumuskan Rancangan Mukaddimah Hukum Dasar
yang dinamakan Piagam Jakarta Tanggal 22 Juni 1945. Hal inilah yang membuat
berberapautusan dari wilayah Indonesia Bagian Timur menyatakan keberatannya.
Keberatanitu dinyatakan pada saat mereka mendatangi BPUKI setela upacara
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Sejarah juga mencatat bahwa
BPUPKI yang akhirnya berubah nama menjadi PPKI. Pengusulan itu dilakukan
pada Sidang PPKI Pertama tanggal 18 Agustus 1945. Pengubahan kalimat ini
telah dibicarakan dengan tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Tokoh Islam yang dimaksud adalah Kasman Singodimejo, Wahid Hasyim, Ki
BagusHadikusumo, dan Teuku M. Hasan.5

Pancasila Era Orde Lama

5
Susilawat “Napak Tilas Pancasila dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Kajian
Pustaka” Dalam Jurnal Ilmiah Universitas Batang hari Jambi, Vol. 21, No. 2, Juli 2021, hlm 917
Pada periodeini, Pancasila dipahami berdasarkan ideal yang berkembang
pada situasi dunia yang waktuitudiliputi oleh kerusuhan dan kondisi sosial-budaya
berpusat di dalam suasana trandisional dari masyarakat terjajah menjadi
masyarakat merdeka. Masa ini adalah masa pencarian bentuk pengamalan
Pancasila, terutama bagian dalam tata kenegaraan. Maka dari itu, Pancasila
diimplementasikan dalam struktur yang berbeda-beda. Pada periode tahun 1945
sampai pakai 1950, nilai persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia masih tinggi
karena menghadapi Belanda yang masih ingin mengamankan daerah jajahannya di
Indonesia.

Setelah penjajah dapat diusir, bangsa Indonesia mulai memperoleh


tantangan dari dalam. Dalam kehidupan politik, sila keempat yang mementingkan
musyawarah dan mufakat tidak dapat dilaksanakan karena demokrasi yang
diterapkan adalah demokrasi parlementer. Presiden semata-mata berfungsi sebagai
kepala negara, sedangkan kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri.
Sistem ini mengakibatkan tidak adanya stabilitas pemerintahan. Padahal dasar
negara yang digunakanadalah Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945
yang presidensi, namun bagian dalam praktiknya system ini tidak dapat terwujud.
Persatuan rakyat Indonesia mulai mendapatkan tantangan pakai munculnya upaya
cara untuk mengganti Pancasila. Pada periode tahun 1950 sampai dengan 1955,
penerapan Pancasila diarahkan seperti ideologi liberal, yang dekat kenyataannya
tidak dapat menjamin kestabilan pemerintahan. Walaupun dasar negara tetap
Pancasila, tetapi rumusan sila keempat tidak berjiwakan musyawarah mufakat,
melainkan suara terbanyak. Sistem pemerintahannya yang liberal lebih
mementingkan hak-hak individual.6

Pancasila Era Reformasi

6
Dinie Anggraeni Dewi “Penerapan Nilai Pancasila Dari Aarus Sejarah Perjuangan Dan
Dampak Globalisasi” Dalam Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, Vol. 9 No. 2, Mei,
2021, hlm 309-310
Gerakan reformasi yang dilakukan oleh Bangsa Indonesia ditandai dengan
diangkatnya Prof. Dr. B.J Habibie sebagai Presiden menggantikan Soeharto pada
Tanggal 21 Mei 1998. Gerakan reformasi merupakan gerakan moral politik yang
menuntut adanya reformasi di segala bidang terutama bidang hukum, politik,
ekonomi, dan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat dan dipelopori oleh
mahasiswa, cendekiawan dan masyarakat dari berbagai lapisan. Munculnya
gerakan reformasi ini untuk membenahi klimaks dari penyimpangan terhadap
Pancasila yang berwujud hancurnya perekonomian nasional. Semua tindakan dan
kebijakan mengatasnamakan Pancasila, walaupun ada kenyataannya tindakan dan
kebijakan tersebut sangat bertentangan dengan pancasila. Hal ini dilakukan
mengingat pancasila diyakini sebagai sumber nilai, dasar moral etik bagi negara
dan aparat pelaksana negara sehingga digunakan sebagai alat legitimasi politik.

Kenyataan yang dihadapi, menunjukkan bahwa sebagian masyarakat salah


dalam memahami arti kata reformasi. Hal ini terlihat dari perusakan beberapa
fasilitas umum yang diawali oleh aksi anarkis akibat pengajuan tuntutan yang
kadang-kadang miskin dari telah potensi apalagi kajian dan solusi yang memadai.
Reformasi dapat dipahami sebagai upaya untuk mengembalikan hal-hal yang
menyimpang kepada bentuk yang sesuai dengan konstitusi dan nilai-nilai
ideal yang dicita-citakan rakyat. Gerakan reformasi harus dilanjutkan karena
ranah pembentukan jiwa dan kepribadian yang diamanat kanoleh Pancasila belum
menyentuh sasaran. Kondisi ini terlihat dari semakin maraknya koruptor
melakukan aktivitas dengan frekwensi yang semakin meningkat, modus yang
semakin beragam dan sasaran yang semakin bervariasi. Kondisi lain yang terlihat
bahwa pemahaman terhadap Pancasila belum utuh dan menyeluruh.7

Demokrasi Pancasila Era Revolusi

7
Susilawat “Napak Tilas Pancasila dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Kajian
Pustaka” Dalam Jurnal Ilmiah Universitas Batang hari Jambi, Vol. 21, No. 2, Juli 2021, hlm919
Pada era revolusi nasional, apabila memperhatikan praktik-praktik politik
para pendiri bangsa menjelang kemerdekaan tahun 1945, pada dasarnya sudah
tampak praktik-praktik berdemokrasi di kalangan mereka. Misalnya dalam
BPUUPK, yang bertugas merumuskan bentuk negara, batas negara, dasar filsafat
Negara, dan lainya, telah dilakukan perdebatan yang sangat di antara mereka.
Keanggotaan dalam BPUUPK yang berjumlah 68 orang juga telah. Sebagai
contoh, setelah bergumul selama kurang lebih 21 hari, akhirnya pada 22 Juni 1945
suatu sintesa dan kompromi dapat diwujudkan. Sintesis inilah yang kemudian
dikenal dengan Piagam Jakarta. Dalam piagam ini Pancasila diterima sebagai
dasar negara, tetapi urut ansilanya mengalami perubahan letak. Sila ktuhanan di
samping ditempatkan sebagai silamah kota.

Pada proses menetapkan UUD, terjadilah dialog yang sengit, sehingga


Sukarno merasa kewalahan ketika menghadapi Ki Bagus Hadikusumo. Akhirnya,
melalui pendekatan yang dilakukan Mohammad Hatta, dengan memanfaatkan
Teuku Mohannad Hassan, wakil Sumatera dalam PPKI, dalamwaktu 15 menit,
terjadilah peristiwa pencoretan anak kalimat pengiring sila Ketuhanan, baik dalam
pembukaan maupun dalam pasal 29 ayat satu. Demikian juga dengan kata ‘Islam’
yang semula dicantumkan dalam pasal UUD dihapuskan. Dengan cara ini,
kompromi yang dilakukan antara golongan Islamis dan Nasionalis, keberatan dari
wilayah Timur terhadap UUD telah hilang dan kesatuan tetap terjaga. Khususnya
setelah kemerdekaan diraih, pada periode antara 1945-1949, lembaga demokrasi
yang dianggap representasi darilegislatif dan wakil rakyat adalah KNIP. Pada
mulanya KNIP dibentuk sebagai lembaga pembantu Presiden.8

Perumusan Pancasila Pada Sidang BPUPKI

8
Ajat Sudrajat “Demokrasi Pancasila dalam Perspektif Sejarah” Dalam Jurnal Kajian
Ilmu Sejarah, Vol. 8, No. 1, 2018, hlm 5-6
Kontroversi berkembang tentang: siapa sebenarnya perumus Pancasila.
Apabila kita mengikuti tulisan Nugroho Notosusanto, berarti Pancasila tidak lahir
pada tanggal 1 Juni 1945 dengan Ir. Soekarno sebagai tokoh perumus, tetapi lahir
pada tanggal 29 Mei 1945 dengan Mr. Muhammad Yamin sebagai perumus.
Mengapa selama ini kita memperingati hari lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni.
Tulisan kontroversial Nugroho Notosusanto menyulut perdebatan di tengah
masyarakat. Misalnya, muncul reaksi politis dalam bentuk "Deklarasi Pancasila"
yang dikeluarkan oleh Lembaga Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1981.

Deklarasi Pancasila ditandatangani oleh 17 orang, antara lain Manai


Sophian, Usep Ranawidjaja, Jusuf Hasyim, H.M Sanusi, Slamet Branata, Hugeng
dan HR Dharsono. Deklarasi tersebut menyatakan bahwa hari lahirnya Pancasila
adalah 1 Juni 1945 dan Soekarno adalah satu-satunya orang yang mengemukakan
Pancasila sebagai dasar Negara ah satu-satunya orang yang mengemukakan
Pancasila sebagai dasar negara Dari pendapat yang berkembang dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu Pro Yamin dan Pro Soekarno. Kelompok Pro
Yamin yang dimotori oleh Nugroho Notosusanto dan didukung oleh pemerintah
Orde Baru saat itu, mendasarkan pandangannya pada satu buku sumber, yaitu
Naskah Persiapan UUD 1945 Jilid I karangan Muhammad Yamin. Di dalam buku
itu dimuat berbagai pidato atau paparan pandangan yang muncul pada sidang
BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Sebaliknya pandangan Pro Soekarno
disuarakan oleh berbagai kalangan, baik akademisi dan saksi atau pelaku sejarah
yang masih hidup. Dari sudut pandang ini, dokumen itu jelas palsu, karena
BPUPKI baru diresmikan pada tanggal 28 Mei 1945 dan mulai melakukan sidang
pada keesokan harinya.9

Kesimpulan

9
Hieronymus Purwanta “Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa
Indonesia” Dalam Jurnal Candi, Vol. 18, No. 2, hlm 131-132
Pancasila Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia, Perjuangan
berbasis kedaerahan kekayaan rempah-rempah di Nusantara dan potensi
keuntungan yang besar dari perdagangan komoditi ini di Erofa mendorong
bangsa-bangsa Erofa menjelajahi samudera, untuk mendatangi Nusantara.
Kedatangan mereka yang semula berdagang, ternyata menumbuhkan keserakahan
dan bertindak sewenang-wenang terhadap penduduk. Sejak zaman kerajaan di
Nusantara, unsure-unsur pancasila sebagai kebudayaan di Indonesia sudah ada
dalam kehidupan masyarakat, terutama yang terkait dengan system kepercayaan,
diantara kerajaan-kerajaan itu. Kerajaan Majapahit Pada tahun 1293 berdirilah
kerajaan majapahit yang mencapai zaman keemasannya pada pemerintahan Raja
Hayam Wuruk atau raja Raja sanagara berkat dukungan Maha Patih Gajah Mada,
wilayah kekuasaan majapahit semasa jayanya itu membentang dari semenanjung
melayu sampai irian jaya melalui kalimantan utara. Gerakan reformasi merupakan
gerakan moral politik yang menuntut adanya reformasi di segala bidang terutama
bidang hukum, politik, ekonomi, dan pembangunan. Gerakan reformasi yang
dilakukan oleh Bangsa Indonesia ditandai dengan diangkatnya Prof. Dr. B.J
Habibie sebagai Presiden.

Daftar Pustaka

Maharani Sartika Dewi “Penerapan Nilai Pancasila Dari Aaru Sejarah Perjuagan
Dan Dampak Globalisasi” Dalam Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Undiksha, Vol. 9 No. 2, Mei, 2021, hlm 305-306

Sarbaini, 2018, “Pendidikan Pancasila Pendekatan Berbasis Nilai-Nilai”, Jl.


Plosokuning V/73, Mino martani, Sleman, Yogyakarta, Aswaja Pressindo

Asep Sulaiman, 2015, “Pendidikan Pancasila Dan Kewargaannegaraan”, Jln.


Kembar I No. 10, CV Arino Raya

Ahmad Sudi Pratikno “Pendidikan Pancasila Dan Kewargaannegaraan”, Jl.


Semeru No. 09, Kencong, Jember, Jawa Timur, 68167, Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Al-Falah Assunniyyah

Susilawat “NapakTilas Pancasila dalam Sejarah PerjuanganBangsa Indonesia


Kajian Pustaka” DalamJurnalIlmiahUniversitas Batanghari Jambi, Vol.
21, No. 2, Juli 2021, hlm 917

Dinie Anggraeni Dewi “Penerapan Nilai Pancasila Dari Aarus Sejarah Perjuangan
Dan Dampak Globalisasi” Dalam Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Undiksha, Vol. 9 No. 2, Mei, 2021, hlm 309-310

Susilawat “NapakTilas Pancasila dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia


Kajian Pustaka” Dalam Jurnal Ilmiah Universitas Batang hari Jambi, Vol.
21, No. 2, Juli 2021, hlm 919

Ajat Sudrajat “Demokrasi Pancasila dalamPerspektif Sejarah” Dalam Jurnal


Kajian Ilmu Sejarah, Vol. 8, No. 1, 2018, hlm 5-6

Hieronymus Purwanta “Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa


Indonesia” Dalam Jurnal Candi, Vol. 18, No. 2, hlm 131-132
UTS

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

SISTEM PANCASILA SEBAGAI SEJARAH

Oleh Kelompok X:

Amna Dali

Aprianto Ajiji

JURUSAN SEJARAH PRODI S1 PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Anda mungkin juga menyukai