Oleh:
Amna Dali
Aprianto Ajiji
Pendahuluan
Pancasila sebagai dasar negara baru disahkan oleh PPKI dalam tanggal 18
Agustus 1945. Tetapijauhsebelum di sahkannilai-nilai pancasila telah terdapat
dalam kehidupan rakyat Indonesia semenjak zaman dahulu sebelum bangsa
Indonesia sebagaisebuah negara dimananilai-nilaitadiberupanilai-nilai tata cara
istiadat, kebudayaan serta religius. Nilai-nilai yang terdapat lalu diambil dan
dirumuskan oleh para pendiri negara yang dijadikan dasar negara Indonesia. Oleh
karena itu untuk memahami pancasila secara utuh dan kaitannya menggunakan
jati diri bangsa Indonesia ini diperlukan pemahaman sejarah bangsa Indonesia.1
1
Maharani Sartika Dewi “Penerapan Nilai Pancasila Dari Aaru Sejarah Perjuagan Dan
Dampak Globalisasi” Dalam Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, Vol. 9 No. 2, Mei,
2021, hlm 305-306
Pembahasan
22
Sarbaini 2018, “Pendidikan Pancasila Pendekatan Berbasis Nilai-Nilai”, Jl.
Plosokuning V/73, Minomartani, Sleman, Yogyakarta, Aswaja Pressindo
Zaman Kutai Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M,
dengan ditemukannya prasasti berupa 7 yupa tiang batu. Berdasarkan prasasti
tersebut, dapat diketahui bahwa Raja Mulawarman merupakan keturunan dari
Raja Aswawarman dan Raja Arwawarman merupakan keturunan dari Kudungga.
Raja Mulawarman, menurut prasasti tersebut, mengadakan kenduri dan member
sedekah kepada para Brahmana, dan mereka membangun yupa sebagai tanda
terimakasih kepada raja yang dermawan. Masyarakat Kutai yang membuka zaman
sejarah Indonesia pertama kalinya ini menampilkan nilai-nilai social politik dan
ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri, serta sedekah kepada para Brahmana.
3
Asep Sulaiman 2015, “Pendidikan Pancasila Dan Kewargaannegaraan”, Jln. Kembar I
No. 10, CV Arino Raya
Sejak zaman kerajaan di Nusantara, unsure-unsur pancasila sebagai
kebudayaan di Indonesia sudah ada dalam kehidupan masyarakat, terutama yang
terkait dengan system kepercayaan, diantara kerajaan-kerajaan itu. Kerajaan
Majapahit Pada tahun 1293 berdirilah kerajaan majapahit yang mencapai zaman
keemasannya pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk atau raja Raja sanagara
berkat dukungan Maha Patih Gajah Mada, wilayah kekuasaan majapahit semasa
jayanya itu membentang dari semenanjung melayu sampai irian jaya melalui
kalimantan utara.
4
Ahmad Sudi Pratikno “Pendidikan Pancasila Dan Kewargaannegaraan”, Jl. Semeru
No. 09, Kencong, Jember, Jawa Timur, 68167, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Al-Falah Assunniyyah
Banyak terjadi perkembangan setelah Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya. Menurut pantauan sejarah, pada masa itu Pancasila mengalami
masa kejayaannya, karena pada masa itu merupakan masa-masa percobaan
berdemokrasi. Pancasila mendapat ujian berat dan mengalami masa suram pada
akhir tahun 1959, saat Presiden Soekarno menerapkan sistem demokrasi
terpimpin. Sejarah lahirnya Pancasila tidak dapat dipungkiri, berkaitan dengan
BPUPKI. Pembentukan BPUKI bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan tata pemerintahan Indonesia merdeka. Pembentukan BPUKI
ini merupakan perwujudan janji Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso
pada tanggal 7 September 1944, yang akan memberikan kemerdekaan kepada
Bangsa Indonesia.
5
Susilawat “Napak Tilas Pancasila dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Kajian
Pustaka” Dalam Jurnal Ilmiah Universitas Batang hari Jambi, Vol. 21, No. 2, Juli 2021, hlm 917
Pada periodeini, Pancasila dipahami berdasarkan ideal yang berkembang
pada situasi dunia yang waktuitudiliputi oleh kerusuhan dan kondisi sosial-budaya
berpusat di dalam suasana trandisional dari masyarakat terjajah menjadi
masyarakat merdeka. Masa ini adalah masa pencarian bentuk pengamalan
Pancasila, terutama bagian dalam tata kenegaraan. Maka dari itu, Pancasila
diimplementasikan dalam struktur yang berbeda-beda. Pada periode tahun 1945
sampai pakai 1950, nilai persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia masih tinggi
karena menghadapi Belanda yang masih ingin mengamankan daerah jajahannya di
Indonesia.
6
Dinie Anggraeni Dewi “Penerapan Nilai Pancasila Dari Aarus Sejarah Perjuangan Dan
Dampak Globalisasi” Dalam Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, Vol. 9 No. 2, Mei,
2021, hlm 309-310
Gerakan reformasi yang dilakukan oleh Bangsa Indonesia ditandai dengan
diangkatnya Prof. Dr. B.J Habibie sebagai Presiden menggantikan Soeharto pada
Tanggal 21 Mei 1998. Gerakan reformasi merupakan gerakan moral politik yang
menuntut adanya reformasi di segala bidang terutama bidang hukum, politik,
ekonomi, dan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat dan dipelopori oleh
mahasiswa, cendekiawan dan masyarakat dari berbagai lapisan. Munculnya
gerakan reformasi ini untuk membenahi klimaks dari penyimpangan terhadap
Pancasila yang berwujud hancurnya perekonomian nasional. Semua tindakan dan
kebijakan mengatasnamakan Pancasila, walaupun ada kenyataannya tindakan dan
kebijakan tersebut sangat bertentangan dengan pancasila. Hal ini dilakukan
mengingat pancasila diyakini sebagai sumber nilai, dasar moral etik bagi negara
dan aparat pelaksana negara sehingga digunakan sebagai alat legitimasi politik.
7
Susilawat “Napak Tilas Pancasila dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Kajian
Pustaka” Dalam Jurnal Ilmiah Universitas Batang hari Jambi, Vol. 21, No. 2, Juli 2021, hlm919
Pada era revolusi nasional, apabila memperhatikan praktik-praktik politik
para pendiri bangsa menjelang kemerdekaan tahun 1945, pada dasarnya sudah
tampak praktik-praktik berdemokrasi di kalangan mereka. Misalnya dalam
BPUUPK, yang bertugas merumuskan bentuk negara, batas negara, dasar filsafat
Negara, dan lainya, telah dilakukan perdebatan yang sangat di antara mereka.
Keanggotaan dalam BPUUPK yang berjumlah 68 orang juga telah. Sebagai
contoh, setelah bergumul selama kurang lebih 21 hari, akhirnya pada 22 Juni 1945
suatu sintesa dan kompromi dapat diwujudkan. Sintesis inilah yang kemudian
dikenal dengan Piagam Jakarta. Dalam piagam ini Pancasila diterima sebagai
dasar negara, tetapi urut ansilanya mengalami perubahan letak. Sila ktuhanan di
samping ditempatkan sebagai silamah kota.
8
Ajat Sudrajat “Demokrasi Pancasila dalam Perspektif Sejarah” Dalam Jurnal Kajian
Ilmu Sejarah, Vol. 8, No. 1, 2018, hlm 5-6
Kontroversi berkembang tentang: siapa sebenarnya perumus Pancasila.
Apabila kita mengikuti tulisan Nugroho Notosusanto, berarti Pancasila tidak lahir
pada tanggal 1 Juni 1945 dengan Ir. Soekarno sebagai tokoh perumus, tetapi lahir
pada tanggal 29 Mei 1945 dengan Mr. Muhammad Yamin sebagai perumus.
Mengapa selama ini kita memperingati hari lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni.
Tulisan kontroversial Nugroho Notosusanto menyulut perdebatan di tengah
masyarakat. Misalnya, muncul reaksi politis dalam bentuk "Deklarasi Pancasila"
yang dikeluarkan oleh Lembaga Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1981.
Kesimpulan
9
Hieronymus Purwanta “Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa
Indonesia” Dalam Jurnal Candi, Vol. 18, No. 2, hlm 131-132
Pancasila Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia, Perjuangan
berbasis kedaerahan kekayaan rempah-rempah di Nusantara dan potensi
keuntungan yang besar dari perdagangan komoditi ini di Erofa mendorong
bangsa-bangsa Erofa menjelajahi samudera, untuk mendatangi Nusantara.
Kedatangan mereka yang semula berdagang, ternyata menumbuhkan keserakahan
dan bertindak sewenang-wenang terhadap penduduk. Sejak zaman kerajaan di
Nusantara, unsure-unsur pancasila sebagai kebudayaan di Indonesia sudah ada
dalam kehidupan masyarakat, terutama yang terkait dengan system kepercayaan,
diantara kerajaan-kerajaan itu. Kerajaan Majapahit Pada tahun 1293 berdirilah
kerajaan majapahit yang mencapai zaman keemasannya pada pemerintahan Raja
Hayam Wuruk atau raja Raja sanagara berkat dukungan Maha Patih Gajah Mada,
wilayah kekuasaan majapahit semasa jayanya itu membentang dari semenanjung
melayu sampai irian jaya melalui kalimantan utara. Gerakan reformasi merupakan
gerakan moral politik yang menuntut adanya reformasi di segala bidang terutama
bidang hukum, politik, ekonomi, dan pembangunan. Gerakan reformasi yang
dilakukan oleh Bangsa Indonesia ditandai dengan diangkatnya Prof. Dr. B.J
Habibie sebagai Presiden.
Daftar Pustaka
Maharani Sartika Dewi “Penerapan Nilai Pancasila Dari Aaru Sejarah Perjuagan
Dan Dampak Globalisasi” Dalam Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Undiksha, Vol. 9 No. 2, Mei, 2021, hlm 305-306
Dinie Anggraeni Dewi “Penerapan Nilai Pancasila Dari Aarus Sejarah Perjuangan
Dan Dampak Globalisasi” Dalam Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Undiksha, Vol. 9 No. 2, Mei, 2021, hlm 309-310
Oleh Kelompok X:
Amna Dali
Aprianto Ajiji