Anda di halaman 1dari 31

SRI HARYANTO

APA ITU PANCASILA??

Adalah ideologi dasar bagi


negara Indonesia.

Panca berarti lima sila berarti prinsip


atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh
Rakyat Indonesia.
Bagaimana
Pancasila Pada Bagaimana
Era Pra
Pancasila Pada Era
Kemerdekaan?
Kemerdekaan?

PANCA
SILA Bagaimana
Pancasila Pada
Era Orde
Lama?
Bagaimana
Pancasila
Pada Era
Bagaimana
Reformasi?
Pancasila
Pada Era Orde
Baru?
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan

Kerajaan Kutai

Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Majapahit
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
Kerajaan Kutai
Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M,
dengan ditemukannya prasasti yang berupa 7 yupa (tiang
batu). Diyakini prasasti tersebut berasal dari kerajaan yang
bernama Kutai. Berdasarkan prasasti tersebut dapat
diketahui bahwa raja Mulawarman keturunan dari raja
Aswawarman keturunan dari Kudungga. Raja
Mulawarman mengadakan kenduri dan memberikan
sedekah kepada Brahmana dan para Brahmana
membangun Yupa itu sebagai tanda terima kasih kepada
Raja yang dermawan.
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
LANJUTAN

Masyarakat kutai yang membuka zaman


sejarah Indonesia pertama kalinya ini
menampilkan nilai-nilai politik, dan
ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri,
serta sedekah kepada para brahmana.
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
PENINGGALAN KERAJAAN KUTAI

1. Prasasti Yupha
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
ISI PRASASTI YUPHA
Isi Prasasti Yupa tentang Kehidupan Sosial
“Ketika Raja yang tersohor dan terkenal
Mulawarman memberikan hadiah seribu ekor lembu
dan sebatang pohon kepada sang Brahmana yang
menyerupai api pengorbanan ditempat yang paling
diberkati (bernama) Vaprakeswara atas budi
baiknya itulah tiang upacara peringatan ini dibuat
olah para pendeta yang berkumpul disini.”
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
KEHIDUPAN EKONOMI
Perekonomian kerajaan Kutai begitu bergantung dengan eksistensi
Sungai Mahakam. Berdasar Bukti yang ditemukan, diketahui bahwa
perekonmian kerajaan Kutai terletak di sektor pertanian, perdagangan
dan peternakan. Kerajaan ini sangat terkenal akan hasil hutannya
seperti getah kayu meranti, gaharu, damar, batu permata, rotan dan
bulu-bulu burung yang indah.

Komoditas tersebut diperdagangkan ke luar melalui pelayaran di


sepanjang sungai mahakam. Dalam prasasti Yupa yang ditemukan
menunjukkan tentang adanya keberadaan 20.000 lembu yang
digunakan oleh raja Mulawarman untuk para brahmana, ini
menunjukkan tentang adanya usaha di bidang peternakan yang
dilakukan masyarakat Kutai kala itu.
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
KEHIDUPAN AGAMA

Agama yang berkembang pada masa Kerajaan Kutai adalah agama hindu. Pada masa
Raja Asmawarman agama hindu berkembang pesat. Agama hindu yang berkembang di
kerajaan ini adalah Agama Hindu Syiwa. Para penganutnya menyembah Syiwa sebagi
dewa tertinggi mereka. Dewa Syiwa diyakini sebagai simbol Brahman (Tuhaan) yang
memiliki kekuatan melebur alam semesta.
Perkembangan Agama Hindu Syiwa di kerajaan Kutai ditandai dengan adanya tempat
suci yang bernama Waprakeswara. Yang mana merupakan tempat suci memuja Dewa
Syiwa. Meski agama ini menjadi agama resmi kerajaan Kutai, tetapi agama ini hanya
berkembang di wilayah istana. Masyarakat Kutai sendiri masin menerapkan kebudayaan
asli mereka, bertumpu pada kepercayaan kaharingan.
Kaharingan adalah kepercayaan yang dimiliki masyarakat asli Dayak yakni menyembah
Ranying Hatalla Langit yang telah menciptakan alam semesta. Penganut Kaharingan
juga melakukan upacara pembakaran mayat seperti ngaben dalam agama hindu. Oleh
karenanya sejak tanggal 20 April 1980 Kaharingan dimasukkan dalam agama hindu.
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
KEHIDUPAN POLITIK
Dari Yupa yang ditemukan dan prasasti itu diketahui bahwa raja pertama yang
menjabat adalah raja Kudungga. Yang kemudian tahta kerajaan dilanjutkan
kepada putranya Aswawarman. Prestasi gemilang semasa pemerintahannya
adalah berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dan mengklaim telah
berhasil mengalahkan kerajaan/daerah tetangga dalam suatu peperangan.
Setelahnya tahta kerajaan dilanjutkan pada Mulawarman. Pada masanya
kerajaan Kutai berada di puncak kejayaan, kerajaan menjelma sebagai negeri
yang makmur gemah lipah loh jinawi. Pada masanya Mulawarman
menyumbangkan 20.00 ekor sapi sebagai bentuk persembahan, seperti yang
termuat dalam Prasasti Mulawarman.
Kehidupan kerajaan Kutai setelah Mulawarman tidak diketahui karena
minimnya informasi dan kerajaan Kutai ini kurang populer di mata bangsa
asing. Pada akhirnya kerajaan Kutai ditaklukkan oleh kerajaan Kutai
Kartanegara yang bercorak islam.
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
PENINGGALAN KERAJAAN KUTAI

2. Kalung Ciwa
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
PENINGGALAN KERAJAAN KUTAI
3. Ketopong Sultan
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
PENINGGALAN KERAJAAN KUTAI
4. Kura-kura Emas
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
PENINGGALAN KERAJAAN KUTAI
5. Pedang Sultan Kutai
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
PENINGGALAN KERAJAAN KUTAI
6. Keris Bukit Kang
8Singgasana Sultan

Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan


PENINGGALAN KERAJAAN KUTAI
7. Singgasana Sultan
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan

Kerajaan Sriwijaya

Pada abad ke VII berdirilah kerajaan Sriwijaya


dibawah kekuasaan wangsa Syailendra di Sumatera.
Kerajaan yang berbahasa Melayu Kuno dan
huruf pallawa adalah kerajaan maritime yang
mengandalkan jalur perhubungan laut. Kekuasaan
Sriwijaya menguasai selat Sunda (686), kemudian
Selat Malaka (775).
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan

LANJUTAN

Pada zaman Sriwijaya telah didirikan Universitas Agama


Budha yang sudah dikenal di Asia. Pelajar dari Universitas ini
dapat melanjutkan ke India, banyak guru-guru tamu yang
mengajar di sini dari India, seperti Dharmakitri. Cita-cita
kesejahteraan bersama dalam suatu negara telah tercermin
pada kerajaan Sriwijaya sebagai terebut dalam perkataan
“marvuat vannua Criwijaya ssiddhayatra subhiksa” (suatu
cita-cita negara yang adil dan makmur).(1999:27).
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan

LANJUTAN
Unsur-unsur yang terdapat di dalam Pancasila yaitu: Ke-
Tuhan-an, Kemanusiaan, Persatuan, Tata pemerintahan atas
dasar musyawarah dan keadilan sosial telah terdapat sebagai
asas-asas yang menjiwai bangsa Indonesia, yang dihayati
serta dilaksanakan pada waktu itu, hanya saja belum
dirumuskan secara kongkrit. Dokumen tertulis yang
membuktikan terdapatnya unsur-unsur tersebut ialah
Prasasti-prasasti di Talaga Batu, Kedukan Bukit, Karang
Brahi, Talang Tuo dan Kota Kapur (Dardji
Darmodihardjo.1974:22-23).
Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan

Kerajaan Majapahit
Sebelum kerajaan Majapahit berdiri telah muncul
kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur
secara silih berganti, yaitu Kerajaan
Kalingga (abad ke VII), Sanjaya (abad ke VIII),
sebagai refleksi puncak budaya dari kerajaan
tersebut adalah dibangunnya candi Borobudur
(candi agama Budha pada abad ke IX) dan candi
Prambanan (candi agama Hindu pada abad ke X).
Sebelum kerajaan Majapahit berdiri telah muncul kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur secara silih berganti, yaitu Kerajaan K

Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan

LANJUTAN

Di Jawa Timur muncul pula kerajaan-kerajaan,


yaitu Isana (abad ke IX), Dharmawangsa (abad ke
X), Airlangga (abad ke XI). Agama yang diakui kerajaan
adalah agama Budha, agama Wisnu dan agama Syiwa
telah hidup berdampingan secara damai. Nilai-nilai
kemanusiaan telah tercermin dalam kerajaan ini, terbukti
menurut prasasti Kelagen bahwa Raja Airlangga telah
mengadakan hubungan dagang dan bekerja sama dengan
Benggala, Chola dan Champa.
Sebelum kerajaan Majapahit berdiri telah muncul kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur secara silih berganti, yaitu Kerajaan K

Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan

LANJUTAN

Pada abad ke XIII berdiri kerajaan Singasari di


Kediri Jawa Timur yang ada hubungannya dengan
berdirinya kerajaan Majapahit (1293) Zaman
Keemasan Majapahit pada pemerintahan raja
Hayam Wuruk dengan maha patih Gajah Mada.
Wilayah kekuasaan Majapahit semasa jayanya
membentang dari semananjung Melayu sampai ke
Irian Jaya.
 Dr. Radjiman Wediodiningrat,
selaku Ketua Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI), pada
tanggal 29 Mei 1945, meminta
kepada sidang untuk
mengemukakan dasar (negara)
Indonesia merdeka
Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr.
Muhammad Yamin mengusulkan
calon rumusan dasar negara
Indonesia sebagai berikut:
1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan
5) Kesejahteraan Rakyat.
Prof. Dr. Soepomo pada
tanggal 30 Mei 1945
mengemukakan teori-teori
Negara, yaitu:
1) Teori negara perseorangan
(individualis)
2) Paham negara kelas
3) Paham negara
integralistik.

Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 yang


mengusulkan lima dasar negara yang terdiri dari:
1) Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
2) Internasionalisme (peri kemanusiaan)
3) Mufakat (demokrasi)
4) Kesejahteraan sosial
5) Ketuhanan Yang Maha Esa (Berkebudayaan)
Pancasila pada Era Kemerdekaan
Tanggal 17 Agustus Pengesahan UUD
1945 Ir. Soekarno dan 1945 yang di
Drs. Moh Hatta dalamnya terkandung
memproklamirkan lima sila Pancasila
kemerdekaan oleh PPKI pada
Indonesia tangggal 18 Agustus
1945

Awal dekade 1950-an muncul


inisiatif dari sejumlah tokoh
yang hendak melakukan
interpretasi ulang terhadap
Pancasila.
Pancasila pada Era Orde Lama
 Terjadi pergolakan
 Konstituante mengalami
pada sila pertama kebuntuan.
Pancasila dalam
Piagam Jakarta atau
yang telah disepakati
di sidang PPKI.
Presiden Soekarno
Pengubahan Sila Pertama mengeluarkan Dekrit
Presiden yang disetujui
Pancasila menjadi Ketuhanan oleh kabinet tanggal 3
Yang Maha Esa. Juli 1959 dan awal
Demokrasi Terpimpin.
Pancasila pada Era Orde Baru

Jatuhnya Soekarno
dari kedudukannya
sebagai presiden
oleh MPRS.

Presiden Soeharto pada tahun 1968 Presiden


Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden
Nomor 12 tahun 1968 yang menjadi panduan
dalam mengucapkan Pancasila sebagai dasar
negara.
Pada tanggal 22 Maret
1978 ditetapkan ketetapan Timbul kesadaran dan gerakan
(disingkat TAP) MPR
Nomor II/MPR/1978 masyarakat yang dipelopori
tentang Pedoman oleh mahasiswa, cendekiawan
Penghayatan dan dan masyarakat.
Pengamalan Pancasila (P4)

Pancasila menjadi alat


Pada bulan Agustus 1982
bagi pemerintah untuk
Pemerintahan Orde Baru
semakin berkuasa di
menjalankan “Azas
Indonesia.
Tunggal”.
Pancasila pada Era Reformasi

 Ditandai dengan
mundurnya Presiden Nilai – nilai
Soeharto pada tanggal 21
reformasi yang
Mei 1998, yang
kemudian disusul dengan terkandung dalam
dilantiknya Wakil setiap sila
Presiden Prof. Dr. B.J. Pancasila
Habibie menggantikan
kedudukan Presiden

Anda mungkin juga menyukai