Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang berkembangnya bangsa Indonesia untuk mewujudkan
Negara modern diwarnai dengan penjajahan bangsa asing.Kemudian
dalam mendirikan suatu negara ,bangsa Indonesia menggali nilai- nilai
yang dimiliki oleh bangsa itu.Nilai –nilai tersebut diolah dan
dikembangkan serta disahkan menjadi dasar filsafah Negara. Nilai-nilai
Pancasila sudah ada sejak jaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia
mendirikan sebuah Negara ,yang berupa nilai adat istiadat ,kebudayaan,
serta nilai-nilai religious.Ini terlihat dari jaman kerajaan yang ada di
Indonesia.
Pancasila adalah lima dasar luhur yang ada dan berkembang di
Indonesia .Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang resmi
di sahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum
didalam pembukaan 1945. Pancasila juga sebagai dasar negara yang
mempunyai arti mengatur penyelenggaraan pemerintah yang artinya
bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Oleh
karena itu, sudah semestinya semua peraturan perundang-undangan yang
ada di negara kita harus bersumber pada Pancasila.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas ialah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Pancasila?
2. Bagaimana Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia ?
3. Bagaimana kedudukan Pancasila di era pra kemerdekaan ?
7
4. Bagaimana kedudukan Pancasila di era kemerdekaan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui arti dan makna Pancasila.
2. Menjelaskan Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia.
3. Menjelaskan Pancasila pada era pra kemerdekaan.
4. Menjelaskan Pancasila pada era kemerdekaan.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil yaitu membantu pembaca dalam memahami
Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia di era pra kemerdekaan dan
era kemerdekaan.

BAB II
PEMBAHASAN

Suatu bangsa untuk mewujudkan cita-cita kehidupannya dalam suatu


Negara modern ,secara objektif memiliki kharakteristik tersendiri dan
melalui suatu proses serta perkembangan sesuai latar belakang sejarah.
Nilai-nilai tersebut kemudian dikembangakan serta disahkan menjadi
dasar filsafah Negara. Pancasila sebagai dasar Filsafah Negara Republik
Indonesia disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI .Nilai- nilai
Pancasila itu sudah ada sejak jaman dahulu kala sebelum bangsa
Indonesia mendirikan suatu negara ,yang berupa nilai adat istiadat,
kebudayaan serta nilai religious. Nilai-nilai ini lah yang berkembang dan
8
diresmikan dengan formal oleh para Negara untuk dijadikan dasar filsafat
suatu Negara Indonesia.
1. Pengertian Pancasila
Pancasila sendiri merupakan pilar ideologis Negara Indonesia .Nama
Pancasila terdiri dari dua kata bahasa sangsekerta .Panca yang berarti
lima, sila berarti prinsip atau asas .Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia’
a. Pengertian Pancasila secara etimologis:
Kata Pancasila sendiri berasal dari bangsa sangsekerta. Panca berarti
lima, sedangkan sila artinya dasar, batu, sendi atau alas. Pancasila berarti
lima dasar. Sila juga diartikan sebagai aturan yang melatar belakangi
perilaku seseorang atau bangsa, kelakuan atau perbuatan yang menurut
adab dan sopan santun, akhlak dan moral.
b. Pengertian Pancasila secara terminologi:
Secara terminologi istilah Pancasila ini dapat diartikan sebagai lima
prinsip dasar Negara. Pasca kemerdekaan RI yaitu pada 17Agustus 1945 ,
keesok harinya PPKI mengadakan sidang sebagai sarana untuk
melengkapi alat-alat kelengkapan neagara yang sudah merdeka .Dalam
sidang tersebut berhasil mengesahkan UUD Negara Republik
Indonesia ,yang dikenal dengan UUD 1945.
c. Pengertian Pancasila secara Historis:
Pancasila adalah sebuah rumusan yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah
panjang bangsa Indonesia sampai memproklamasikan kemerdekaan.

2. Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia


9
a. Masa Kerajaan Kutai
Pada awal kerajaan Kutai sekitar 400 M, disana ditemukan prasasti yang
berupa 7 yupa (tiang batu). Dari pasasti itu diketahui bahwa raja
Mulawarman keturunan dari raja Aswawarman,keturunan dari
Kudungga, Raja Mulawarman yang pada saat itu mengadakan
kendurenan atau selamatan dengan memberikan sedekah kepada
Brahmana ,dan Brahmana membangun yupa sebagai tanda terima kasih
Brahmana terhadap raja (Kaelan, 2014). Masyarakat Kutai membangun
jaman sejarah pertama kalinya dan menampilkan nilai-nilai social politik
dan ketuhanan
b. Masa Kerajaan Sriwijaya
Pada abad ke VII berdirilah sebuah kerajaan Sriwijaya disana ditemukan
prasasti di Kota Kapur,Bangak. Kerajaan Sriwijaya ini berbahasa Melayu
Kuno dan ber hurufkan pallawa ini adalah sebuah kerajaan maritim yang
mengandalkan jalur perhubungan laut. Kekuasaan Sriwijaya ini
menguasai selat Sunda dan Selat Malaka sebagai Sistem perdagangan.
Dan dimana dalam pemerintahannya melalui pegawainya raja membentuk
suatu badan yang dapat mengumpulkan hasil kerajinan rakyat sehingga
rakyat mengalami kemudahan dalam pemasarannya. Dalam sistem
pemerintahannya ini sudah terdapat pegawai pengurus pajak, harta benda
kerajaan dan rohaniawan yang menjadi pengawas teknis pembangunan
gedung-gedung dan patung-patung suci sehingga saat itu kerajaan dapat
menjalankan sistem negaranya dengan nilai-nilai Ketuhanan.
Pada zamannya Sriwijaya mendirikan Universitas Agama Budha yang
sudah dikenal di Asia. Pelajar dari universitas ini mereka melanjutkan ke

10
India, guru-guru tamu yang mengajar disana banyak berasal dari India,
seperti Dharmapala dan Sakyakirti.
Pemerintahan kerajaan Sriwijaya menurut prasasti yang di temukan di
kedukan bukit, kekaisaran Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Cri
Yacanaca (Dapunda Yang Sri Jayanasa).Kerajaan Sriwijaya adalah
merupakan pusat perdagangan dan Negara maritim.
Pengaruh kebudayaan di kerajaan Sriwijaya banyak dipengaruhi oleh
budaya dari India, pertama oleh budaya agama hindu dan selanjutnya
agama Budha Agama budha diperkenalakan di sriwijaya pada tahun 425
Masehi .Sriwijaya merupakan pusat terpenting agama budha Mahayana.
Pada hakekatnya nilai- nilai budaya bangsa semasa kejayaan Sriwijaya
telah menunjukan nilai- nilai Pancasila, yaitu:
1. Nilai Sila pertama, terwujud dengan adanya agama Budha
dan Hindu hidup berdampingan secara damai.Pada kerajaan
Sriwijaya terdapat pusat kegiatan pembinaan dan
pengembangan agama Budha.
2. Nilai Sila kedua, terjadinya hubungan antara Sriwijaya
dengan India (Dinasti Harsha).Pengiriman para pemuda
untuk belajar di India.Telah tumbuh nilai-nilai politik luar
negeri yang bebas dan aktif.
3. Nilai Sila ketiga, sebagai negara maritime, Sriwijaya telah
menerapkan konsep negara kepulauan sesuai dengan
konsepsi Wawasan Nusantara
4. Nilai Sila keempat,Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang
sangat luas, meliputi (Indonesia sekarang) Siam,
Semenanjung Melayu
11
5. Nilai Sila Kelima, Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan
perdagangan, sehingga kehidupan rakyatnya sangat makmur.
c. Masa Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit ini merupakan kerajaan Hindu terakhir di
semenanjung Malaya dan merupakan negara terbesar dalam sejarah
Indonesia. Kekuassan kerajaan Majapahit meliputi
Sumatra ,Semenanjung Malaya, Borneo dan Indonesia timur. Kerajaan
Majapahit ini didirikan oleh Raden Wijaya dengan gelarnya adalah
Kertarajasa Jayawardana .Kerajaan Majapahit disini memiliki stuktur
pemerintahan dan susunan biokrasi dalam melaksaanakan pemerintahan .
Masa kejayaan Kerajaan Majapit : Hayam Muruk juga disebut Maharaja
Sri Rajasanagara. Hayam muruk memerintah kerajaan Majapahit dari
1350 hingga 1389 M, Kerajaan Majapahit mencapai puncak dan
kejayaannya dengan bantuan mahapatinya yang bernama Maha Patih
Gajah Mada, Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Kekuasaan
Majapahit meliputi : Sumatara, Semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi,
Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan di
Filipina,.

Faktor pendorong kerajaan Majapahit :


1. Menghargai perbedaan agama
2. Sebagai kerajaan yang memegang peranan penting dalam
perekonomian
3. Menjalin hubungan dengan kerajaan lain
4. Memiliki pemimpin yang cakap
Faktor penyebab keruntuhan Majapahit :
12
1. Terjadinya perang saudara yang berkepanjangan
2. Datangnya pengaruh islam
3. Banyaknya kerajaan bawahan yang memisahkan diri
4. Tidak adanya pemimpin yang cakap sepeninggalan Hayam Muruk
dan Gajah Mada
5. Serangan Raden Patah dari kerajaan Islam Demak
6. Tidak adanya pemimpin yang cakap sepeninggalan Hayam Muruk
dan Gajah Mada.
Pancasila ini merupakan dasar negara Indonesia ini terlihat dari
kebudayaan yang telah tumbuh dan berkembang di Negara
Indonesia.Terutama kebudayaan di.Kerajaan Majapahit ini sudah
menerapkan nilai-nilai Pancasilat:

Sila pertama: Kebersamaan dalam beragama, seperti menganut


agama Hindu ataupun Budha
Maksud dari semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dalam Kitab Sutasoma
karanagan Empu Tantular yang beragama Budha yang menceritakan
bahwa tujuan agama intinya adalah kebaikan dan berbeda-beda tetapi
tetap satu jua.

Sila kedua: Menjalin kerajasama persahabatan dengan kerajaan lain


Simbol kemanusiaan yang adil dan berada adalah contoh dari
internasionalisme atau perikemanusiaan. Pada masanya, Kerajaan
Majapahit banyak melakukan kerjasama dengan negara lain.

Sila ketiga: Terwujudnya persatuan kerajaan.


13
Kerajaan Majapahit berhasil mempersatukan wilayah Nusantara dan
menjaganya selama bertahun-tahun hingga tetap bersatu. Perpecahan
Kerajaan Majapahit yang dikarenakan perang saudara harus dijadikan
pelajaran agar kita terus menjaga persatuan.

Sila keempat: Adanya musyawarah dan penasehat raja


Adanya musyawarah dari penasehat kerajaan menunjukan bahwa
kerajaan Majapahit bukanlah sistem pemerintahan yang otoriter namun
juga mengadakan musyawarah untuk mencapai mufakat.
Sila kelima: Kemakmuran dan kesejahteraan penduduk kerajaan
Di masyarakat kerajaan Majapahit memiliki tingkat kesejahteraan yang
cukup, dikarenakan selain negara agraris, kerajaan Majapahit juga
merupakan negara yang besar dalam perdagangan dan maritim.
Istilah Pancasila telah dikenal sejak jaman Majaphit pada abad ke-14 M,
yaitu terdapat di dalam buku Negarakertagama yang merupakan karangan
Empu Prapanca, dan di dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular.
Kerukunan yang terjalin di kerajaan Majapahit ini bisa terjadi karena
adanya toleransi beragama, terutama toleransi antara para pengikut dua
agama terbesar waktu itu, yaitu agama Budha dan Hindu. Toleransi ini
juga dibuktikan bahwa adanya penganut agama Islam di masa
Majapahit.
Berdasarkan penjelasan diatas maka makna yang dapat diambil seperti
yang tertuliskan “mitreka satata” dan Bhinneka Tunggal Ika bagi kerajaan
Majapahit “ Bhinneka Tunggal Ika”, tan hana dharma magrwa, Mitreka
Satata”, Yaitu artinya walaupun berbeda tetapi tetap satu hal yang sama
karena tidak ada kewajiban yang berbeda.
14
Perjuangan Bangsa Indonesia melawan sistem penjajahan
Di Indonesia terkenal hasil buminya terutama dari rempah-rempah yang
sangat dibutuhkan oleh negara-negara di luar Indonesia, menyebabkan
bangsa Asing masuk ke Indonesia.Bangsa Barat yang masuk ke Indonesia
dan membutuhkan rempah-rempah yaitu Portugis, Spanyol,Inggris dan
Belanda
Kemasukan bangsa Barat seiring dengan keruntuhan kerajaan Majapahit
sebagai akibat perselisihan dan perang saudara, ini berarti nilai-nilai
nasionalisme sudah ditinggalkan oleh kerajaan tersebut , walaupun adab
ke XVI agama Islam berkembang dengan pesat dengan berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudra Pasai dan Demak, nampaknya
tidak mampu membendung tekanan Barat termasuk Indonesia.
Bangsa- bangsa Barat akhirnya berlomba-lomba untuk memperebutkan
kemakmuran bumi di Indonesia.Sejak itu mulailah lembaran hitam
sejarah Indonesia dengan penjajahan Barat, khususnya Belanda. Masa
penjajahan Belanda itu dijadikan tonggak sejarah perjuangan bangsa
Indonesia dalam mencapai cita-citanya, sebab pada zaman penjajahan ini
apa yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia pada zaman Sriwijaya dan
Majapahit menjadi hilang. Kedaulatan negara hilang, persatuan
dihancurkan, kemakmuran lenyap, wilayah diinjak-injak oleh penjajah

d. Perjuangan sebelum abad ke XX


Penjajahan Bangsa Barat ini untuk memusnahkan kesejahteraan bangsa
Indonesia itu tidak dibiarkan saja oleh segenap Bangsa Indonesia. Ini
terlihat oleh banyaknya daerah-daerah di kerajaan Sriwijaya banyak
15
musnah dan hilang .Ini terlihat dari perlawanan fisik yang ada disetiap
daerah dikarenakan tidak berhasil di karenakan tidak adanya persatuan
dan kesatuan.

e. Kebangkitan Nasional 1908


Abad ke XX bangsa Indonesia mengubah caranya dalam bertempur
melawan penjajahan Belanda. Kegagalan perlawanan bangsa Indonesia
karena secara fisik tidak adanya kordinasi hal ini yang mendorong
pemimpin -pemimpin di Indonesi untuk merubah perlawanan yaitu
dengan membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia akan pentingnya
untuk bekerja sama. Usaha yang dilakukan yaitu dengan mendirikan
berbagai macam organisasi politik di samping organisasi yang bergerak
dalam bidang pendidikan dan sosial. Organisai pelopor pertama adalah
Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Mereka tergabung di dalam
organisasi dan memulai merintis jalan baru hingga tercapainya cita-cita
perjuangan bangsa Indonesia tokohnya yang terkenal adalah dr. Wahidin
Sudirohusodo kemudia bermunculan organisasi pergerakan lain. yaitu
Sarikat Dagang Islam (1909), kemudian berubah bentuknya menjadi
pergerakan politik dengan menganti nama menjadi Sarikat Islam (1911)
di bawah pimpinan H.O.S. Tjokroaminoto Berikutnya muncul pala
Indiche Parti (1913) dengan tokoh-tokohnya : Ki Hadjar Dewantara
sebagai pemimpinnya ,Ernest Doues Dekker dan Tjipto Mangoen
Koesoemo dan Suwardi Suryaningrat inilah pendiri Taman Siswa.

f. Sumpah Pemuda 1928

16
Pada tanggal 28 Oktober 1928 terjadilah peristiwa bersejarah bagi bangsa
Indonesia untuk mencapai cita-citanya. Pemuda-pemuda Indonesia yang
di pelopori yaitu: Muhammad Yamin yang mengumandangkan Sumpah
Pemuda berisi pengakuan Bangsa, tanah air dan bahasa satu vaitu
Indonesia.
Melalui sumpah pemuda ini makin apa yang diinginkan oleh Bangsa
Indonesia, yaitu kemerdekaan tanah air dan bangsa itu diperlukan dengan
adanya persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa yang merupakan
syarat mutlak

g. Perjuangan Bangsa Indonesia di Zaman Penjajahan Jepang


Pada tanggal 7 Desember 1941 meletuslah Perang Pasifik, dengan
dibomnya Pearl Harbour oleh Jepang dalam waktu yang singkat Jepang
dapat menduduki daerah-daerah jajahan Sekutu di daerah Pasifik.
Kemudian pada tanggal 8 Maret 1942 Jepang masuk ke Indonesia
menghalau penjajah Belanda, pada saat itu Jepang mengetahui keinginan
bangsa Indonesia. yaitu Kemerdekaan bangsa dan tanah air Indonesia
Peristiwa penyerahan Indonesia dari Belanda kepada Jepang terjadi di
Kalijati,Subang Jawa Barat.
Jepang mempropagandakan kehadirannya di Indonesia untuk
membebaskan Indonesia dan cengkraman Belanda. Oleh sebab itu Jepang
memperbolehkan pengibaran bendera merah putih serta menyanyikan
lagu Indonesia raya. Akan tetapi hal itu merupakan tipu muslihat agar
rakyat membantu Jepang untuk menghancurkan Belanda.
Kenyataan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia bahwa sesungguhnya
Jepang tidak kurang kejamnya dengan penjajahan Belanda. bahkan pada
17
zaman ini bangsa Indonesia mengalami penderitaan dan penindasan yang
sampai kepada puncaknya. Kemerdekaan tanah air dan bangsa Indonesia
yang didambakan tak pernah menunjukkan tanda-tanda kedatangannya,
bahkan terasa semakin menjauh bersamaan dengan semakin
mengganasnya bala tentara Jepang.

3. Pancasila Era Pra kemerdekaan


Pancasila adalah dasar Negara dan merupakan rumusan Dasar
Negara.
Pada tanggal 1 Maret 1945 dibentuklah (BPUPKI) Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang diketuai oleh Dr. K.R.T
Radjiman Wedyoningrat dan beliau melontarkan pertannyan” Apa dasar
Negara kita dan mau dibentuk apa? “(Kompasiana, 2021)
Untuk merumuskan Pancasila sebagai dasar Negara, terdapat usulan-
usulan pribadi terdapat usulan-usulan yang dimulai pada tanggal 29 Mei –
1 Juni 1945 dilaksanakan sidang pertama BPUPKI, dalam sidang pertama
tersebut telah terjadi pidato secara berurut dari beberapa tokoh untuk
menyampaikan usulan tentang dasar Negara menurut : (a). Tgl 29 Mei
1945 Mr. Muhammad Yamin, (b) Pada tgl 31 Mei 1945 Prof. Soepomo
dan (c) Tgl 1 Juni 1945 Ir Soekarno(Kompasiana, 2021).
Beberapa tokoh tersebut yang menyampaikan pendapat mereka mengenai
dasar negara Indonesia diantaranya:
3.1. Mr.Muhammad Yamin (29 Mei 1945) mengemukakan 5 dasar
negara :
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
18
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan dan
5. Peri kesejahteraan rakyat
3.2. Prof.Dr Soepomo (31 Mei 1945) mengemukakan 5 dasar negara :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
3.3. Ir.Soekarno (1 Juni 1945) mengemukakan 5 dasar negaranya :
1. Nasionalisme ( kebangsaan Indonesia )
2. Internasional ( peri kemanusiaan )
3. Mufakat ( demokrasi )
4. Kesejahteraan sosial dan
5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan

4. Pancasila Era Kemerdekaan


Selepas dari perumusan dasar Negara Indonesia yang dilaksanakan
tanggal 29 Mei – 1Juni 1945 sudah dibentuk panitia kecil yang berjumlah
9 orang untuk merumuskan gagasan tentang dasar-dasar
Negara.Selanjutnya pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila ditetapkan
sebagai dasar ideologi Negara Indonesia bersamaan dengan penetatapan
Rancangan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945.

19
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) telah menetapkan
Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945) sebagai Konstitusi Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
4.1 Hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 berjalan lancar dan
menghasilkan keputusan sebagai berikut :
1. Menetanetapkan Undang Undang Dasar 1945
2. Memilih Soekarno-Hatta sebagai prisiden dan wakil
presiden Republik Indonesia pertama.
3. Membentuk komite Nasional Indonesia untuk membantu
Prisiden
4.2 Dalam masa sidang BPUPKI kedua menghasilkan rumusan
dasar Negara dan rancangan UUD.Pada siding kedua BPUPKI
dibentuk Panitia Perancang UUD.Panitia ini menyetujui
Rancangan Preambu,yaitu Piagam Jakarta , yang sudah
ditandatangani tanggal 22 Juni 1945 .
a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-Nya
b. Kemanusiaan yang adil beradab
c. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan / perwakilan
d. Persatuan Indonesia
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

4.3 Berikut ini rumusan pancasila dalam naskah Piagam Jakarta :


Penggagas dasar – dasar negara ditandatangani oleh Panitia Sembilan
terdiri dari
20
1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Moh.Hatta (wakil ketua)
3. AA.Maramis (anggota)
4. Abdul Kahar Moezakir (anggota)
5. H.A.Salim (anggota)
6. Achmad Soebarjo (anggota)
7. Abikoesno Kahar Moezakir (anggota)
8. Kiayi Hj. Abdul Wahid Hasyim (anggota)
9. Mohammad Yamin
Beberapa tokoh perwakilan dari Indonesia Timur menyatakan keberatan
dengan sila pertama dalam rumusan tersebut .Di karenakan rakyat
Indonesia tidak hanya berasal dari kalangan muslim saja,hal itulah yang
menjadi salah satu latar perubahan rumusan sila pertama menjadi
“Ketuhanan Yang Maha Esa”
Dasar Negara tersebut berhasil disahkan oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), pada tanggal 18 Agustus 1945 tepat
sehari setelah kemerdekaan dikumandangkan.

4.4 Dalam sidang tersebut PPKI mengesahkan UUD 1945 yang


mana terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar Negara pada
alenia keempat UUD 1945 yang berbunyi :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaran perwakilan
21
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

4.5 Disamping menerima hasil rumusan panitia Sembilan dibentuk


juga panitia-panitia Hukum dasar.
Pancasila sebagai sumber dari sumber hukum Indonesia tercantum pada
Pembukaan UUD 1945, konsekuensi Pancasila sebagai dasar negara
dirinci sebagai berikut:
1. Pancasila merupakan sumber dari sumber hukum
2. Pancasila sebagai dasar negara meliputi suasana kebatinan
dari UUD 1945
3. Pancasila sebagai dasar negara mewujudkan cita hukum bagi
dasar negara Indonesia
4. Pancasila sebagai dasar negara mengandung norma yang
mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan
pemerintah dan penyelenggara untuk memelihara hasil budi
pekerti yang luhur dan memegang teguh cita- cita moral
rakyat.
Pancasila setelah Kemerdekaan Pancasila sudah resmi menjadi dasar
Negara Republik Indonesia.Pancasila mempunyai kekuatan ideologis
dalam membentuk suatu Negara.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

22
Pancasila merupan nilai-nilai luhur yang menjadi dasar Negara
Republik Indonesia sekaligus menjadi Identitas diri bagi bangsa
Indonesia.Terlihat dari jaman kerajan Sriwijaya dan Majapahit yang
sudah menerapkan nilai-nilai Pancasila.Dan peristiwa-peristiwa lainnya
yang menyebabkan rakyat Indonesia dijajah pada saat itu ini dikarenakan
kurangnya persatuan dan kesatuan.Seiring dengan waktu bangsa
Indonesia mulai berfikir bahwa kalau tidak bersatu maka Negara kita
akan tetap dijajah terus.Maka para pemuda mulai menerapkan persatuan
dan taktik berperang dengan menggunakan strategi yang berbeda, dan
bermunculannya organisasi-organisasi yang menyebabkan rakyat kita
menjadi maju, dan pada akhirnya tercapailah Kemerdekaan Rakyat
Indonesia.Dan ditetapkanya Pancasila sebagai sebagai dasar Ideologis
bagi Bangsa Indonesia.
B. Saran
Kita sebagai generasi muda setidaknya mencontoh dari generasi dahulu
yang berjuang dengan mati-matian mewujudkan Negara merdeka dan
kesatuan dengan mengamalakan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila
dan belajar dengan sungguh-sungguh demi mewujudkan Negara yang
lebih maju.Raihlah impian mu setinggi langit. Semangat!

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, M. (2014). Pendidikan pancasila : pendidikan untuk


mewujudkannilai-nilai pancasila rasa kebangsaan dan cinta tanah air
(revisi kes). Paradigma.

23
Kompasiana. (2021). Pancasila di Era Pra Kemerdekaan dan Era
Kemerdekaan.
https://www.kompasiana.com/rafiq06/5d8dd22e0d823059d5552b43/panc
asila-di-era-pra-kemerdekaan-dan-era-kemerdekaan?
page=1&page_images=1

24

Anda mungkin juga menyukai