Anda di halaman 1dari 4

POKOK (MATERI) BAHASAN

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


(PPKN)

1. Pendidikan Pancasila sebagai suatu pengantar

Mahasiswa diharapkan dapat menguasai kompetensi: bersyukur atas karunia


kemerdekaan dan Urgensi pendidikan Pancasila bagi mahasiswa sebagai calon pemegang
tongkat estafet kepemimpinan bangsa untuk berbagai bidang dan tingkatan, yaitu agar tidak
terpengaruh oleh paham-paham asing yang negatif. Mata kuliah pendidikan Pancasila adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
mahasiswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan,
kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan program studinya masing-masing.

2. Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Zaman Kerajaan Kutai

Pada tahun 400 M Indonesia memasuki sejarah, dimana ditemukannya prasasti yang berupa 7
yupa. Raja Mulawarman menurut prasasti merupakan keturunan dari raja Aswawarman yang
membuka zaman kerajaan pertama kali di Indonesia yaitu kerajaan kutai.

Zaman Kerajaan Sriwijaya

Menurut Mr. M. Yamin bahwa berdirinya negara kebangsaan Indonesia tidak dapat
dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan lama yang merupakan warisan nenek moyang
bangsaIndonesia. Negara kebangsaaan Indonesia terbentuk melalui tiga tahap yaitu : pertama,
zaman Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra , yang bercirikan kedatuan. Kedua,
negarakebangsaan zaman Majapahit yang bercirikan keprabuan, kedua tahap tersebut
merupakan negara kebangsaan Indonesia lama. Kemudian ketiga, kebangsaan modern yaitu
negara bangsa Indonesia merdeka. Pada abad ke VII munculah suatu kerajaan di Sumatra
yaitu kerajaan Wijaya, di bawah kekuasaan bangsa Syailendra.

Zaman kerajaan sebelum Majapahit

Sebelum kerajaan Majapahit muncul sebagai suatu kerajaan yang memancangkan nilai-nilai
nasionalisme, telah muncul kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur secara silih
berganti. Kerajaan Kalingga pada abad ke VII, Sanjaya pada abad ke VIII yang ikut
membantumembangun candi Kalasan untuk Dewa Tara dan sebuah wihara untuk pendeta
Budha didirikan di Jawa Tengah bersama dengan dinasti Syailendra .

Zaman Kerajaan Majapahit

Pada tahun 1923 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai zaman keemasannya pada
pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada yang di bantu oleh
Laksamana Nala dalam memimpin armadanya untuk menguasai nusantara. Wilayah
kekuasaan Majapahit Semasa jayanya itu membentang dari semenanjung Melayu sampai
Irian Barat melalui Kalimantan Utara. Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup
berdampingan dengan damai dalam satu kerajaan. Empu Prapanca menulis Negarakertagama.
Pada abad ini sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha dengan keras untuk memperkuat dan
mengintensifkan kekuasaannya di seluruh Indonesia. Melihat hal tersebut maka munculah
perlawanan yang masih bersifat kedaerahaan.

3. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pancasila disebut sebagai sistem filsafat karena Pancasila mempunyai fungsi dan
peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan kehidupan
sehari hari, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai dengan pedoman yang telah
ditetapkan yaitu Pancasila. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari ialah menjaga toleransi
satu sama lain. Terutama di Indonesia yang memiliki banyak perbedaan. Diantaranya
keragaman budaya, ras, suku, agama, dan lain sebagainya.

4. Pancasila Sebagai Etika Politik

Etika adalah kelompok filsafat praktis yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil
sikap yang bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral. Pengertian politik berasal dari
kata «Politics», yang memiliki makna bermacam – macam kegiatan dalam suatu sistem
politik atau negara yang menyangkut proses penentuan tujuan – tujuan. Secara substantif
pengertian etika politik tidak dapat dipisahkan dengan subjek sebagai pelaku etika yaitu
manusia. Oleh karena itu, etika politik berkaitan erat dengan bidang pembahasan moral. hal
ini berdasarkan kenyataan bahwa pengertian moral senantiasa menunjuk kepada manusia
sebagai subjek etika. Maka kewajiban moral dibedakan dengan pengertian kewajiban-
kewajiban lainnya, karena yang dimaksud adalah kewajiban manusia sebagai manusia,
walaupun dalam hubungannya dengan masyarakat, bangsa maupun negara etika politik tetap
meletakkan dasar fundamental manusia sebagai manusia. Tujuan etika politik adalah
mengarahkan kehidupan politik yang lebih baik, baik bersama dan untuk orang lain, dalam
rangka membangun institusi-institusi politik yang adil. Etika politik membantu untuk
menganalisa korelasi antara tindakan individual, tindakan kolektif, dan struktur-struktur
politik yang ada.

5. Pancasila Sebagai Ideologi

Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila dijadikan ideologi sebagai pedoman oleh
masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya. Nilai-nilai yang terkandung dalam
kelima asas Pancasila menjadi landasan masyarakat dalam bersosialisasi, kehidupan
beragama, hak asasi manusia, dan bekerja sama.

6. Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia

Hal ini tidaklah lepas dari eksistensi pembukaan UUD 1945, yang dalam konteks
ketatanegaraan Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena merupakan suatu
staatsfundamentalnorm dan berada pada hierarki tertib hukum tertinggi di Indonesia. Dalam
kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia, pada hakikatnya merupakan
suatu dasar dan asas kerohanian dalam setiap aspek penyelenggaraan negara termasuk dalam
penyusunan tertib hukum di Indonesia. Indonesia, sesuai dengan yang tercantum dalam
penjelasan tentang pembukaan UUD yang termuat dalam Berita Republik Indonesia tahun II
no.

Pancasila dalam konteks ketatanegaraan RI. Dalam beberapa tahun ini Indonesia
mengalami perubahan yang sangat mendasar mengenai sistem ketatanegaraan. Materi yang
dikandungnya, sebagian dimasukkan, diubah dan ada pula yang dirumuskan kembali ke
dalam pasal-pasal amandemen. Perubahan mendasar UUD 1945 setelah empat kali
amandemen, juga berkaitan dengan pelaksana kedaulatan rakyat, dan penjelmaannya ke
dalam lembaga-lembaga negara.

7. Pancasila Dalam Paradigma Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara

Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia. Pancasila mempunyai arti dan
makna dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam perjalanan sejarah
eksistensi pancasila mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik sesuai
kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan. Pancasila sebagai paradigma
dimaksudkan bahwa pancasila dijadikan sebagai kerangka acuan berpikir, atau sebagai sistem
nilai yang dijadikan kerangka landasan sekaligus kerangka tujuan dalam menjalankan
kehidupan dalam bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang hukum,
bidang kehidupan antar umat beragama dan IPTEKS.

Anda mungkin juga menyukai