Anda di halaman 1dari 3

Indonesia adalah suatu negara yang mempunyai dasar negara yaitu Pancasila.

Pancasila ini
merupakan suatu landasan dalam berdirinya NKRI dan tempat penyelenggaraan pemerintah negara.
Pancasila sudah ada sejak zaman penjajahahan yang dicetuskan oleh Ir. Soekarno untuk membantu
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam sejarah bangsa Indonesia, Pancasila
adalah penyatu jiwa bangsa Indonesia yang dapat memberikan kekuatan dalam membimbing
kehidupan warga negaranya menjadi lebih baik. Pancasila dalam sejarah arus bangsa Indonesia
sangat berarti dalam kehidupan bermasyarakat terutama pelajar untuk meningkatkan sikap yang
baik sesuai dengan kandungan yang terdapat Pancasila dan bisa memahai proses terbentuknya
Pancasila sebagai dasar negara. Dasar negara Pancasila ini mengalami perjalanan yang sangat
Panjang serta dinamika yang kaya dan penuh dengan tantangan. Dimulai dari pembentukan BPUPKI,
pengesahan Pancasila, hingga lika-liku dalam memperjuangkan agar nilai-nilai yang tertanam di
dalam Pancasila ini tidak pudar. Dari perjalanan itulah kita banyak menemukan manfaat dari
mempelajari Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan pada zaman prasejarah.

Berikut ini merupakan nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila zaman dahulu dari segi historis:

1. Ketuhanan yang maha esa


Faktanya sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia sudah mengenal adanya kepercayaan
animisme dan dinamisme. Sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia pada
zaman itu sudah memiliki kepercayaan yang diyakini. Selain itu, pada zaman-zaman kerajaan
banyaknya berdiri candi-candi yang sesuai pada agama masing-masing. Hal ini menjurus
pada nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Pada zaman kerajaan sebelum Kerajaan Majapahit sudah terlihat nilai-nilai kemanusiaan
yang tertanam dalam lingkungan kerajaan. Misalnya Raja Airlangga yang telah mengadakan
hubungan dagang dan kerja sama dengan Benggala, Chola, Dan Champa. Selain itu, pada
zaman Kerajaan Sriwijaya yang terkenal dengan kerajaan maritimnya mengadakan jalur
perdagangan laut dan perdagangan itu telah diatur dengan baik, supaya rakyat mengalami
kemudahan dalam pemasarnnya.
3. Persatuan Indonesia
Kerajaan Majapahit sangat berjaya dalam catatan sejarah bangsa Indonesia dan banyak
meninggalkan nilai-nilai nasionalisme. Di zaman kerajaan ini agama Hindu dan Budha hidup
berdampingan dengan damai dalam satu kerajaan. Empu Prapanca yang menulis
Negarakertagama yang mana dalam kitab ini terdapat istilah Pancasila. Kemudian Empu
Tantular dengan buku keterangannya yaitu buku Sutasoma yang memuat semboyan
Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu
jua. Dan ditambah lagi dengan Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Gajah mada merupakan
kejadian yang mencerminkan nilai pada sila Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Pada zaman Kerajaan Sriwijaya sudah mengembangkan tata negara dan tata pemerintahan
yang mampu menciptakan peraturan-peraturan yang ditaati oleh rakyat. Pada saai itu,
Sriwijaya telah memiliki pegawai pengurus pajak, harta benda kerajaan, rokhaniawan yang
mengawasi pembangunan patung suci yang merupakan perlambang tuhan mereka. Pada
saat zaman kebangkitan nasional, banyaknya berdiri organisasi-organisasi pergerakan
nasional seperti Budi Utoma, Indische Partij, dan masih banyak lagi. Hal itu menunjukan
bahwa nilai-nilai pada sila keempat telah lama ditanamkan dalam masyarakat Indonesia.
5. Keadilan Sosial Bagi Rakyat Indonesia
Zaman penjajahan adalah suatu zaman yang memiliki pengalaman yang buruk bagi rakyat
Indonesia. Para penjajah menunjukan sikap semena-mena dan merebut hak rakyat.
Masyarakat yang merasakan tidak adanya keadilan ini mulai memberontak.
Pemeberontakan itulah yang menunjukan bukti bahwa Indonesia sebelum penjajah datang
telah hidup dalam tatanan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang merupakan
perwujudan dari sila kelima.

Dilihat dari segi sosiologis nilai-nilai Pancasila ini sudah tertanam kuat di dalam kehidupan bangsa
Indonesia. pada sila pertama Pancasila, kebiasaan yang sering masyarakat Indonesia lakukan yaitu
saling mengargai perbedaan agama satu sama lain. Misalnya pada saat perayaan Nyepi di Bali,
masyarkat yang beragama muslim juga turut menghargai mereka dengan cara tidak membuat
kebisingan dan melakukan ibadah dengan tidak mengeraskan volume. Pada sila kedua Pancasila,
nilai-nilai yang dapat ditemukan dari sikap sehari-hari masyarakat Indonesia yang saling
menghargai, tolong-menolong, tidak bersikap semena-mena, dan merasakan senasib
sepenanggungan.. Di dalam kehidupan sehari-hari pergaulan masyarakat Indonesia juga menerapkan
pada sila ketiga Pancasila, yaitu dapat ditemukan dengan sikap solidaritas antar sesama, bangga
menggunanakan produk dalam negeri, menghargai setiap perbedaan, misalnya hal ini diterapkan
pada sekolah-sekolah yang menyamakan seragam sekolah di seluruh Indonesia. Dengan
menggunakan seragam menunjukan tidak adanya perbedaan derajat. Pada sila keempat Pancasila
juga diterapkan masyarakat Indonesia, misalnya dengan menghargai pendapat satu sama lain saat
sedang bermusyawarah. Keputusan yang dihasilkan dalam suatu musyawarah harus menimbang dari
kesepakatan seluruh anggota. Dan yang terakhir yaitu pada sila kelima Pancasila yaitu masyarakat
Indonesia terbiasa untuk selalu melakukan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

Dilihat dari segi polititis masyarkat Indonesia juga sudah terbiasa dengan perilaku seperti tidak
menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok, mewujudkan
penghargaan terhadap pelaksanaan Hak Asasi Manusia di Indonesia, mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara daripada kepentingan suatu golongan, contohnya kepentingan partai. Sikap-sikap
seperti inilah yang perlu kita kembangkan agar nilaii-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak
tergores dengan budaya-budaya asing.

Ada tiga periode terbentuknya Pancasila yaitu:

1. Periode pengusulan Pancasila


2. Periode perumusan Pancasila
3. Periode pengesahan Pancasila

Dari ketiga periode tersebut dapat kita ketahui bahwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia
terutama para tokoh-tokoh yang telah mengemukakan segala pikirannya memang tidaklah mudah.
Banyak sekali perbedaan pendapat yang terjadi, tetapi itu semua tidak menyurutkan semangat
mereka dalam merumuskan dasar negara bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia yang peduli terhadap
pandangan hidup serta dasar negara Indonesia seharusnya mengetahui dan memahami bagaimana
lahirnya Pancasila yang mengalami banyak sekali lika-liku sehingga lahirlah sebuah Pancasila yang
sangat ideal bagi bangsa Indonesia.
Ada beberapa alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia yaitu:
1. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia
Alasan Pancasila sebagai identitas suatu bangsa karena bangsa Indonesia ini merupakan salah
satu dari masyarakat internasional yang punya sejarah dan prinsip yang berbeda dengan bangsa-
bangsa lain. Prinsip dasar filsafat dijadikan sebagai asas filsafat hidup bangsa dan bernegara yang
berupa Pancasila. Jadi, dapat dikatakan Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara
Indonesia yang bersumber pada nilai budaya dan agama yang dimiliki oleh Indonesia sebagai
kepribadian atau identitas bangsa.
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Alasan Pancasila dikatakan sebagai kepribadian bangsa Indonesia karena Pancasila mengandung
nilai, norma, etika, dan juga budaya yang bersumber dari seluruh sejarah perjalanan hidup
bangsa Indonesia, sehingga bisa menginspirasi semua orang untuk bertingkah laku, bertindak,
dan bertutur dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
Alasan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila dijadikan dasar dan
motivasi dalam setiap perbuatan serta tingkah laku yang dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Semua nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat kita jadikan
pedoman atau petujuk dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Pancasila sebagai jiwa bangsa
Maksud dari Pancasila sebagai jiwa bangsa yaitu bahwa Pancasila berperan sebagai sumber,
pandangan hidup, serta ideologi bangsa. Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan
lahirnya bangsa Indonesia.
5. Pancasila sebagai perjanjian luhur
Maksud dari Pancasila sebagai perjanjian luhur yaitu Pancasila disepakati oleh pendiri negara,
digali dari sosial budaya bangsa Indonesia sendiri dan disepakati Bersama oleh seluruh rakyat
Indonesia sebagai milik suatu bangsa untuk diamalkan.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa Pancasila sangat penting dipelajari terkait dalam
kajian sejarah bangsa Indonesia. Apalagi kita pada saat ini telah memasuki zaman era globalisasi,
yang kapan saja nilai-nilai pada dasar negara Pancasila dapat tergantikan dengan paham luar
negeri. Banyak sekali pada saat ini anak muda yang tidak mengetahui sejarah terlahirnya
Pancasila, tidak memahami makna Pancasila, bahkan pengamalan nilai-nilai Pancasila pun
banyak orang yang tidak melakukannya. Contohnya pada saat razia yang dilakukan polisi dalam
menertibkan pemakaian masker di era new normal. Sanksi yang dilakukan oleh apparat
keamanan ini salah satunya menghapal Pancasila dan terlihat banyak sekali mayarakat yang
tidak hapal Pancasila. Hal itu menunjukan kita sebagai generasi bangsa perlu mendalami serta
mempelajari terkait Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia.
Banyaknya orang di luar sana yang ingin mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa, tetapi
terbukti bahwa Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia, karena Pancasila ini
bersumber dari nilai-nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang hidup dan berkembang di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai